You are on page 1of 11

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. Wb.

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala rahmatNYA
sehingga tugas makalah Bahasa Indonesia kami yang berjudul “DRAMA”
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi, maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalh ini, oleh Karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum wr. wb

Basala, April 2018

NNNNNPenyusunM

Mn

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………….......…………………………....1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………..2

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG………………………………………….………………………..…...3
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………..………………….….......3
C. TUJUAN ………………………………………………………………...................…,,……..3

BAB II PEMBAHSAN

A. PENGERTIAN DRAMA………………………………………………………..…………...4
B. UNSUR – UNSUR DRAMA………………………………………………………………….5
C. STRUKTUR DRAMA……………………………………………………………...……..….8
D. JENIS – JENIS DRAMA………………………………………………………….………....8

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN……………………………………………………………..……………..10
B. SARAN……………………………………………………………………..………………10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..…………11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata - mata sebuah imitasi
(dalam Luxemburg, 1989: 5). Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah pekerjaan kreatif pada
hakikatnya adalah suatu media yang mendayagunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang
kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah karya sastra, pada umumnya, berisi tentang
permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan sastra lahir dilatar belakangi
adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya. (dalam Sarjidu, 2004: 2).
Drama adalah salah satu sastra yang amat popular hingga sekarang, bahkan di zaman ini telah
terjadi perkembangan yang sangat pesat di bidang drama. Contohnya sinetron, film layar lebar, dan
pertunjukan – pertunjukan lain yang menggambarkan kehidupan makhluk hidup. Selain itu, seni
drama juga telah menjadi lahan bisnis yang luar biasa. Dalam hal ini, penyelanggara ataupun
pemeran akan mendapat keuntungan finansial serta menjadi terkenal, tetapi sebelum sampai ke situ
seorang penyelenggara atau pemeran harus menjadi insan yang profesionalitas agar dapat
berkembang terus.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian drama secara umum?


2. Apa saja unsur unsur drama?
3. Apa saja struktur drama?
4. Apa saja jenis jenis drama?

C. TUJUAN MAKALAH

1. Menjelaskan pengertian drama secara umum


2. Menjelaskan unsur unsur drama
3. Menjelaskan struktur drama
4. Menjelaskan jenis jenis drama

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DRAMA SECARA UMUM

Kata drama dari bahasa Yunani yaitu dromai yang mepunyai makna berbuat, bertindak, dan
bergerak melakukan aksi sesuai naskah. Secara umum, drama merupakan suatu karya sastra yang
ditulis dalam bentuk dialog dan dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor.
Pementasan drama dikenal dengan istilah teater. Drama juga bisa dikatakan sebagai cerita dalam
naskah yang diperagakan dalam panggung. Secara umum drama mempunyai dua makna secra
sempit dan secara luas.
Drama dalam arti luas adalah bentuk tontonan atau pertunjukkan yang mengandung cerita yang
dipentaskan di depan khalayak umum. Sedangkan untuk dalam arti sempit yaitu sebuah kisah hidup
seseorang yang di ditampilkan di atas panggung yang ditonton oleh kalayak umum.
Drama adalah karangan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia dalam bertingkah
laku yang dipentaskan dalam beberapa babak.
Drama sudah dijadikan tontonan sejak nenek moyang bahkan hingga sekarang banyak yang
meminatinya. Nenek moyang melakukan pertunjukan ini sejak beberapa abad silam. Ada bukti
tertulis bahwa drama sudah ada sejak abad ke-5 SM.
Hal ini berdasarkan atas penemuan naskah drama yang ada di Yunani. Yang di tulis oleh
Aeschylus diperkiran hidup 525-256 SM. Isi teks naskah drama pertama kali berisi tentang
persembahan kepada dewa-dewa.

4
B. UNSUR UNSUR DRAMA

1. Unsur Intrinsik Drama

Unsur instrinsik drama ialah unsur yang membangun suatu drama. Dapat dikatakan, unsur ini
ialah komponen yang terdapat di dalam suatu drama. Bagan- bagian yang membangun suatu
drama.

Adapun komponen- komponen yang membangun suatu drama yang dikatakan sebagai unsur
instrinsik ialah:

a. Judul
Judul merupakan nama suatu drama, atau hal apapun. Dalam karya seni, judul memiliki
peranan penting yang dapat menunjukkan isi cerita secara singkat.
b. Tema
merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam
membuat suatu didalam suatu drama.
c. Alur

Plot atau Alur disebut juga sebagai jalan cerita yang disusun sedemikian rupa dari tahapan-
tahaapan peristiwa sehingga membentuk rangkaian cerita. Tahapan-tahapan dalam alur
meliputi

 tahapan awal, pada tahapan awal ini merupakan tahapan pengenalan tokoh- tokoh cerita
serta perwatakan, latar, dan lain sebaginya.

 pemunculan konflik, tahap selanjutnya penonton diajak pada pengenalan konflik. Pada
tahap ini, konflik yang merupakan bumbu agar suatu drama lebih menarik akan terjadi.
Konflik- konflik ini tentunya melibatkan semua pemain (tokoh). Dalam tahap ini pula
penonton akan mengenal alur dari cerita yang dibuat.

 komplikasi, tahap komplikasi atau tahap peningkatan konflik, semaki banyak insiden-
insiden terjadi. Beberapa konflik pendukung akan terjadi untuk menguatkan konflik utama
pada alur cerita.

 Klimaks, merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Ditahapan ini merupakan
tahap puncak dari ketegangan yang terjadi mulai dari awal cerita.

 Resolusi, merupakan tahap yang menujukan jalan keluar dari setiap konflik yang ada.
Teka teki pada setiap konflik yang terjadi pada awal- awal cerita akan terungkap pada
tahap ini. Sering kali, perwatakan yang aseli dari setiap tokoh akan muncul di tahapan ini.

5
Macam-macam plot dalam suatu cerita yaitu:

 Alur maju (prograsif), set cerita berjalan maju, mulai dari masa kini ke masa yang akan
datang.

 Alur mundur (regreasif), kebalikan dari alur progresif. Set cerita berjalan mundur, yang
mana masa kini adalah sebuah hasil dari konflik-konflik yang terjadi pada masa lalu.

 Alur campuran, alur cerita yang mencampurkan masa kini dengan masa lalu dan juga
dengan masa depan. Di sebut juga alur bolak- balik. Cerita dengan alur ini
mengungkakpakn konflik yang belum selesai dari masa lalu, masa sekarang, dan
penyelesaian di masa depan. Saling terkait satu sama lain.

d. Tokoh dan penokohan

Tokoh cerita meriupakan individu- individuyang memainkan peran, terlibat dalam


cerita atau konflik pada sebuah drma. Macam-macam tokoh dalam sebuah cerita:

 Berdasarkan peran:

o tokoh utama (central), merupakan tokoh yang dikuatkan atau tokoh utama dalam
sebuah cerita atau drama.

o Tokoh tambahan (figuran), merupakan tokoh yang membantu atau mendukung cerita.

 Berdasarkan watak,

o tokoh antagonis, adalah tokoh yang digambarkan sebagai sosok yang penuh keliciikan,
jahat dan penyebab munculnya suatu konflik.

o tokoh protagonis, merupakan tokoh yang mengalami konflik bersama tokoh antagonis.

 Berdasarkan perkembangan

o tokoh statis, yaitu tokoh yang relative tetp tidak megalami perubahan dari mulai cerita
sampai akhir.

o tokoh yang berkembang, ialah tokoh yang mengalami perubahan seiring dengan
konflik- konflik yang terjadi pada alur cerita.

e. Dialog

merupakan serangkaian percakapan dalam cerita. Teknik dialog amat penting bagi
sebuah cerita. Masing-masing tokoh sangat dikuatkan denga dialog yang diucapkan serta
gaya atau mimik wajah.

f. Konflik
merupakan masalah, pertikaian, pertentangan yang terjadi pada suatu drama. Konflik ini
dialami oleh tokoh utama dengan dibantu oleh tokoh-tokoh penunjang. Setiap drama atau
cerita memliki konflik yang berbeda- beda. Konflik sebuah drama akan menambah
ketertarikan para penonton.

6
g. Latar atau setting

Latar adalah keterangan mengenai ruang, waktu serta suasana terjadinya peristiwa-peristiwa
didalam suatu karya sastra. Pengertian lainnya adalah unsur intrinsik pada karya sastra yang
meliputi ruang, waktu serta suasana yang terjadi pada suatu peristiwa didalam sebuah cerita
drama.

h. Amanat
amanat adalah pesan adab yang disampaikan penulis kepada penonton berupa nilai-
nilai luhur yang dapat dijadikan pola atau teladan. Penyampaian pesan selalu didasarkan tema
dan tujuan yang telah ditetapkan penulis pada dikala menyusun rancangan cerita drama.
Dalam sebuah amanat bisa disampaikan dengan melalui peran para tokoh.

i. Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam sebuah drama memiliki kekhasan yang mengacu pada
budaya, kehidupan sehari-hari, sosial budaya, serta pendidikan. Bahasa digunakan untuk
menghidupkan cerita, agar cerita senantiasa komunikatif.

2. Unsur ekstrinsik drama

Merupakan unsur yang datang dari luar namun mempengaruhi sebuah cerita yang disajikan.
Artinya, unsur-unsur ekstrinsik tidak terlibat pada jalannya certa, namun keberadaan unsur ini
sangat mempengaruhi perkembangan sebuah cerita. Oleh karena itu, dapat dijumpai kasus
sebuah drama yang terbengkalai dikarenakan oleh faktor ini. Yang termasuk unsur ekstrinsik
sebuah drama yaitu:

 Faktor ekonomi,  Faktor kesehatan


 Faktor politik  Faktor psikologis pemain dan kru
 Faktor sosial- budaya  Kebijakan pemerintah, dan lain
 Faktor pendidikan sebagainya

7
C. STRUKTUR DRAMA

Dalam sebuah teks drama tersusun 3 struktur yaitu

1. Prolog

Prolog adalah bagian pengantar dari sebuah naskah/cerita drama, biasanya ini digunakan untuk
menceritakaan keadaan atau gambaran secara umum dari sebuah cerita.

2. Dialog

Dialog adalah komunikasi antar tokoh atau pemain yang terjadi dalam sebuah drama, pada
umumnya dilakukan oleh dua orang atau lebih.

3. Epilog

Epilog adalah bagian penutup dari sebuah naskah/cerita drama, biasanya ini berisi kesimpulan,
simpulan dan pesan yang bisa diambil dari cerita drama tersebut.

D. JENIS JENIS DRAMA

Ada berbagai jenis drama yang sesuai denga kegunaannya. Dalam drama ada 3 jenis sesuai
dengan bentuk strukutrnya, yaitu berdasarkan penyajian kisah drama, berdasarkan sarana, dan
berdasarkan keberadaan naskah drama.

 Berdasarkan penyajian kisah drama

1. Tragedi

Dalam drama ini menceritakan tentang kesedihan.

2. Komedi

Dalam drama ini menceritakan tentang kelucuan yang bertujuan untuk menghibur.

3. Tragekomedi

Dalam drama ini menceritakan tentang perpaduan drama tragedi dan drama komedi.
4. Opera

Dalam drama ini, cara penyampaian dialognya melalui dengan nyanyian atau musik.

5. Melodrama

Dalam drama ini cara penyapaian dialognya diucapkan dan diiringi dengan suara musik atau
lagu.

6. Farce

Drama ini menyerupai dengan drama dagelan tetapi tidak sepenuhnya sama , ada perbedaan
ketika dalam penyampaian.

7. Tablo

Drama ini lebih dominan dengan melakukan dengan gerak dan para pemainnya tidak
mengeluarkan ucapan dialog.

8. Sendratari

Drama ini penggabungan antara seni drama dan seni tari.

8
 Berdasarkan Dengan Sarana Pementasan

1. Drama Panggung

Drama yang dimainkan oleh para aktor yang dipentaskan diatas panggung.

2. Drama radio

Drama ini tidak bisa tonton secara langsung, tetapi hanya bisa didengar oleh penimat.

3. Drama televisi

Drama ini hampir sama dengan drama panggung, namun tidak bisa diraba dan hanya bisa
ditonton saja.

4. Drama film

Drama ini menggunakan media layar lebar serta biasanya dipertunjukkan di bioskop.

5. Drama wayang

Drama ini ketika pertunjukan diiringi oleh pagelaran wayang.

6. Drama boneka

Drama ini seorang tokoh di digambarkan dengan oneka yang dimainkan oleh bebrapa orang.

 berdasarkan masanya

1. Drama tradisional

Drama tradisional adalah drama yang pada umumnya menceritakan tentang kesaktian,
kehidupan istana atau kerajaan, kehidupan dewi-dewi, kejadian luar biasa, dll.Pada umumnya
drama ini dipenntaskan tidak menggunakan naskah.

2. Drama modern

Drama modern adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada
masyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari. Pada umumnya drama ini
dipentaskan dengan menggunkan naskah.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Drama adalah satu bentuk lakon seni yang bercerita lewat percakapan dan action tokoh-
tokohnya. Akan tetapi, percakapan atau dialog itu sendiri bisa juga dipandang sebagai pengertian
action. Drama dalam masyarakat kita mempunyai dua arti, yaitu drama dalam arti luas dan drama
dalam arti sempit. Dalam arti luas, drama adalah semua bentuk tontonan yang mengandung cerita
yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Dalam arti sempit, drama adalah kisah hidup manusia
dalam masyarakat yang diproyeksikan ke atas panggung, disajikan dalam hentuk dialog dan gerak
berdasarkan naskah, didukung tata panggung, tata lampu, tata musik, tata rias, dan tata husana.
Dengan kata lain, drama dalam arti luas mencakup teater tradisional dan teater modern, sedangkan
drama dalam arti sempit mengacu pada drama modern saja. Adapun unsur-unsur yang terkandung
di dalamnya yaitu unsur intrinsik (unsur dalam) dan unsur ektrinsik (unsur luar).

Unsur-unsur intrinsik yaitu tokoh, penokohan, setting, tema, alur atau plot, dan amanat.
Sedangkan unsur ekstrinsik dalam drama adalah unsur yang tampak, seperti adanya dialog atau
percakapan. Namun, unsur-unsur ini bisa bertambah ketika naskah sudah dipentaskan. Seperti
panggung, properti, tokoh, sutradara, dan penonton.

Jenis-jenis drama dapat diklasifikasikan berdasarkan isi ceritanya (drama tragedy, melodrama,
komedi dagelan). Berdasarkan cara penyajiannya (closed drama, drama treatikal, drama radio,
drama televisi). Berdasarkan bentuknya (sandiwara, teater rakyat, opera, sendratari, pantomim,
operet, tableau, passie, wayang, minikata). Dan menurut masanya drama ada drama baru dan drama
lama.

Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu prolog, epilog, monolog, dan dialog. Selain itu juga ada
tata panggung, pemeran, kostum, dan suara yang perlu diperhatikan.

B. SARAN

Hendaknya pihak sekolah menambah kegiatan ekstrakurikuler di bidang seni drama, agar siswa
mendapat bimbingan dan lebih dapat mengekspresikan bakatnya.

Hendaknya sekolah mengadakan pagelaran / pertunjukan drama, agar siswa lebih matang
dalam mengembangkan bakat seni dramanya.

10
DAFTAR PUSTAKA
1. http://penulisbima.blogspot.co.id/2015/05/makalah-drama.html?m=1

2. http://triksgratis.blogspot.com/2011/03/makalah-bhs-indonesia-tentang-drama.html?m=1

3. https://googleweblight.com/i?u=https://putriastini.wordpress.com/2014/02/19/makalah-
drama/&hl=id-ID&geid=1030

4. https://santaidamai.com/pengertian-drama/

5. http://www.kelasindonesia.com/2015/05/unsur-unsur-drama-intrinsik-dan-ekstrinsik-
lengkap.html?m=1

11

You might also like