Professional Documents
Culture Documents
Hollywood tertua di Indonesia yang melakukan impor film dari Eropa dan Amerika.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 19 Juli 1985 dan beralamat di Jalan KH.
Wahid Hasyim No. 96, Jakarta Pusat, yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemilik
Filmadalah menjadi salah satu perusahaan importir film layar lebar yang mampu
Pada tahun 1991, PT Satrya Perkasa Esthetika Film menjalin kerja sama
distribusi film dengan Universal International Pictures dan Columbia Pictures serta
A dimana perusahaan ini mengimpor enam produksi studio utama Motion Picture
Pictures, Twentieth Century Fox, Universal Studios dan Warner Bros. Jumlah rata-
rata judul yang diimpor oleh PT Satrya Perkasa Esthetika Film dalam 5 (lima) tahun
terakhir berkisar antara 50 (lima puluh) sampai 70 (tujuh puluh) judul film per tahun.
35
3.1.2. Visi dan Misi
Visi dan misi perusahaan sangatlah penting agar semua elemen kegiatan,
fungsi dan strategi dalam perusahaan selalu selaras. Berikut adalah visi dan misi PT
Visi :
Menjadi salah satu perusahaan importir film layar lebar yang menghadirkan film-
film berkualitas.
Misi :
perusahaan importir film-film dari luar negeri yaitu dari beberapa negara produsen
film seperti Amerika Serikat dan Eropa. Film yang diimpor tersebut diedarkan ke
line dan staff, dimana kekuasaan mengalir dari puncak pimpinan sampai kepada unit
36
RUPS
KOMISARIS
Jimmy Herjanto
DIREKTUR
TR Anitio
ACCOUNTING
STAFF STAFF
ADMINSTRA-
TION
2. Komisaris
kegiatan perusahaan.
37
3. Direktur
4. Manager Umum
perusahaan.
6. Manager Keuangan
Anggaran Tahunan dan juga mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam
7. Manager Operasional
mengimpor film.
38
c. Menghubungi PPJK untuk mengurus kepabeanan atas barang yang
diimpor.
8. Staff
Kena Pajak dengan penghitungan dasar pengenaan pajak dikalikan 10% dan
dibuatkan Faktur Pajak Standar yang akan digunakan sebagai bukti pungutan
pajak dalam hal melakukan penyerahan Barang Kena Pajak yang akan
dilakukan setiap Masa Pajak bukanan dengan menggunakan SPT Masa PPN.
Penghasilan atas gaji setiap karyawan yang dibayarkan oleh perusahaan yang
PT Satrya Perkasa Eshtetika Film dalam hal pembayaran PPh Pasal 22 atas
39
Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 22 atas impor dan juga dilakukan dan dihitung
(penelitian kualitatif) yaitu suatu penelitian yang cenderung kepada analisis terhadap
objek penelitian berupa keterangan secara tertulis maupun lisan dari pemikiran dan
ini untuk meneliti sesuatu yang belum diketahui dan belum dipahami dengan baik
dimaksud dengan data primer adalah pengumpulan data yang diperoleh dengan
40
b. Penelitian Lapangan (Field Research)
cara :
wewenang dan sejarah dari objek penelitian serta informasi lain yang
2. Dokumentasi
3. Wawancara
4. Reperformance
41
Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas impor film berdasarkan data-
data yang ada pada tahun 2008, 2009 dan 2010 sesuai dengan peraturan
Dalam inti bahasan ini, dijelaskan tentang tata pelaksanaan impor dari mulai
pembayaran pajak dalam rangka impor yang dilakukan oleh PT Satrya Perkasa
Esthetika Film.
dari pembuatan Purchase Orderyang berisi jenis dan jumlah copy film yang akan
Pemasukan Barang, Purchase Order tersebut dikirim ke produsen film. Dalam waktu
sekitar 2 (dua) sampai 3 (tiga) hari, produsen film di Amerika mengirimkan film dari
Thailand dan Australia melalui udara. Selama dalam perjalanan dari Thailand dan
Australia, PT Satrya Perkasa Esthetika Film dengan menggunakan jasa PPJK untuk
menyiapkan Arrival Notice 1 (satu) atau 2 (dua) hari sebelum pesawat tiba.
Setelah pesawat datang, butuh waktu 2 (dua) sampai 3 (tiga) hari untuk
surat rekomendasi dilakukan bila barang dikirim dalam satu pesawat dengan barang
42
yang diimpor oleh importir lain. Namun, apabila barang yang dikirim dalam satu
pesawat, maka tidak perlu dilakukan pembongkaran barang, tetapi hanya dilakukan
pengecekan barang.
PIB sebagai biaya atas impor seperti Bea Masuk, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penghasilan Pasal 22 atas impor oleh PPJK beserta penyerahan Surat Keterangan
Rekomendasi Impor dan dokumen-dokumen lainnya yang tertera dalam Surat Tanda
Terima Dokumen. PT Satrya Perkasa Esthetika Film mendapat bukti setor pajak
SSPCP (Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak lainnya). Pembayaran yang
dilakukan PPJK yaitu dengan menulis HS. Kode barang yang bersangkutan ke dalam
aplikasi Bea Cukai, maka selanjutnya dapat diketahui berapa Bea Masuk, Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas impor yang harus dibayar.
Bila nilai pajak yang terutang di atas Rp 50.000.000 maka pajak yang akan
pembayaran PIB. Lalu memasukkan data PIB ke Bea Cukai untuk ditentukan
melakukan pengecekan fisik barang. Lalu setelah 2 (dua) sampai 3 (tiga) hari dibuat
Berita Acara atau Laporan Hasil Pemeriksaan dan Berita Acara Pemeriksaan Fisik
Barang Impor. Setelah Berita Acara dibuat, 2 (dua) hari setelahnya diserahkan ke
PPD.
Pengeluaran Barang) oleh Bea Cukai dan barang dapat keluar 1 (satu) hari setelah
dikeluarkan SPPB. Tapi bila hasil tidak sesuai, ditentukan Kasi P2 (Pencegahan dan
43
Penindakan) dan ditunjuk Pelaksana P2 untuk dilakukan pencegahan oleh Pelaksana
dibuat Surat Tugas Pembukaan Segel. Lalu petugas yang ditunjuk melakukan
pembukaan segel dan membuat Berita Acara yang ditandatangani oleh Kepala
Hanggar. Setelah proses pengeluaran SPPB, maka barang dapat keluar dan langsung
Dalam menghitung pajak dalam rangka impor terdapat hal-hal yang harus
(Freight), Asuransi (Insurance), tarif Bea Masuk, tarif Pajak Pertambahan Nilai, tarif
Pajak Penghasilan Pasal 22 atas impor dan NDPBM (Nilai Dasar Penghitungan Bea
Masuk) yang berlaku. Setelah diketahui hal-hal tersebut, maka selanjutnya dapat
yang bersangkutan. Tarif tersebut dikalikan dengan DPP (Dasar Pengenaan Pajak)
yang merupakan jumlah dari Cost, Insurance and Freight (CIF). Berikut ini adalah
API)
44
Berdasarkan rumus untuk menghitung besarnya pajak yang dikenakan atas
impor film, dapat diketahui besarnya pajak yang harus dibayar oleh PT Satrya
administrasi impor film, saat dan tempat terutangnya pajak yaitu pada saat barang
masuk ke dalam Daerah Pabean atau tiba di bandara. Pembayaran dilakukan melalui
bank yang tunjuk oleh Bea Cukai dengan mendapat bukti setoran pajak SSPCP
(Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak lainnya) yang selanjutnya langsung
disetorkan ke PT Satrya Perkasa Esthetika Film sebagai bukti bahwa pihak PPJK
Bea Masuk, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas impor
dalam menunjang kelancaran dan juga merupakan syarat pelaksanaan impor yaitu
antara lain :
Dokumen ini dikeluarkan oleh bank sebagai perintah (order) gudang yang
gudang tersebut dengan nama bank kepada yang memegang atau pihak yang
45
disebut dalam D.O. Biasanya D.O. tersebut dikeluarkan oleh bank pada saat
(importir). Selain itu, D.O. juga dapat digunakan sebagai surat jalan yang
ini dijadikan sebagai faktur pajak standar karena didalamnya memiliki data-
komoditi impor yang nantinya akan menentukan tarif yang akan digunakan
Angka Pengenal Impor (API) merupakan tanda pengenal yang harus dimiliki
46
berbagai tindakan menyimpang lainnya. Untuk itu, API sudah mulai
SSPCP adalah surat dalam rangka impor yang digunakan sebagai bukti
Lembar ke-2 untuk KPPN dan diteruskan ke Kantor Bea dan Cukai, Lembar
ke-3 untuk Kantor Bea dan Cukai dan Lembar ke-4 untuk Bank Devisa
Persepsi.
yaitu membayar Bea Masuk, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal
formalitas kepabeanan dalam hal yang terkait didalamnya. PPJK yang dipilih adalah
PPJK yang telah memiliki ijin atau pengesahan dari Kantor Bea dan Cukai setempat.
47