Professional Documents
Culture Documents
No. ICPC-2 :
No. ICD-10 :
Tingkat Kemampuan : 3B
Masalah Kesehatan
Abses folikel rambut adalah infeksi dan peradanagna pada folikel rambut.
Penyebabnya adalah infeksi bakteri Stafilokokkus Aureus.
Nyeri terjadi terutama pada furunkel yang akut, besar, dan lokasinya di
hidung dan lubang telinga luar. Bisa timbul gejala kostitusional yang
sedang, seperti panas badan, malaise, mual (Cohen, 2006). Furunkel dapat
timbul di banyak tempat dan dapat sering kambuh. Predileksi dari furunkel
yaitu pada muka, leher, lengan, pergelangan tangan, jari-jari tangan,
pantat, dan daerah anogenital (Ray, 2003).
Pemeriksaan Fisik
Terdapat nodul berwarna merah, hangat dan berisi pus. Supurasi terjadi
setelah kira-kira 5-7 hari dan pus dikeluarkan melalui saluran keluar
tunggal (single follicular orifices). Furunkel yang pecah dan kering kemudian
membentuk lubang yang kuning keabuan ireguler pada bagian tengah dan
sembuh perlahan dengan granulasi (Sterry dan wolfram, 2006).
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa Banding
a. Kista Epidermal
Diagnosa banding yang paling utama dari furunkel adalah kista epidermal
yang mengalami inflamasi. Kista epidermal yang mengalami inflamasi dapat
dengan tiba-tiba menjadi merah, nyeri tekan dan ukurannya bertambah
dalam satu atau beberapa hari sehingga dapat menjadi diagnosa banding
furunkel. Diagnosa banding ini dapat disingkirkan berdasarkan terdapatnya
riwayat kista sebelumnya pada tempat yang sama, terdapatnya orificium
kista yang terlihat jelas dan penekanan lesi tersebut akan mengeluarkan
masa seperti keju yang berbau tidak sedap sedangkan pada furunkel
mengeluarkan material purulen (Murtiastutik, 2010).
b. Hidradenitis Suppurativa
e. Skrofuloderma
Pada furunkel di bibir atas pipi dan karbunkel pada orang tua
sebaiknya dirawat inapkan. Pengobatan topikal, bila lesi masih
basah atau kotor dikompres dengan solusio sodium chloride 0,9%.
Bila lesi telah bersih, diberi salep natrium fusidat atau framycetine
sulfat kassa steril (Ganong, 2005).Furunkel yang besar (multiple)
umumnya diterapi dengan penicillinaseresistant penicillin
(dicloxacillin 250 mg per oral tiap 6 jam selama 7-10 hari). Jika
pasien alergi penisilin maka alternatif lain adalah clindamycin (150-
300 mg per oral tiap 6 jam). Tindakan insisi diindikasikan untuk lesi
yang besar dan fluctuant yang tidak drain spontaneously (Pendland,
2005). Antibiotik sistemik mempercepat resolusi penyembuhan dan
wajib diberikan pada seseorang yang beresiko mengalami
bakteremia. Antibiotik diberikan selama tujuh sampai sepuluh hari.
Lebih baiknya, antibiotik diberikan sesuai dengan hasil kultur
bakteri terhadap sensitivitas antibiotik.
For 7 to 14 Days
Natural penicillins
For 7 to 14 Days
problem
Penicillinase-resistant
penicillins
Aminopenicillins
Amoxicillin plus clavulanic acid 875/125 mg bid; 20 mg/kg per day tid
Cephalosporins
For 7 to 14 Days
Erythromycin group
Tetracylines
Miscellaneous agents
(Rook, 2006)
Peralatan
Prognosis
Referensi
Arnold, H., L. 2000. Andrew’s Deseases of the Skin 8 th. ed., Piladelphia : WB
Saunders Co., : 270 – 1.
Cohen, P., R. 2006. Bacterial Infection. In: Harry L.A et al, editor . Andrews
Disease of The Skin: Clinical Dermatology. 10 th edition. Philadelphia:
W.B. Saunders Company. pp 253-254
Djuanda, A. and Pioderma. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi
kelima. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. hal 60.
Pendland, S., L. 2005. Skin and Soft Tissue Infections, in : Joseph Dipiro T.,
Robert L. Talbert, Gary C. Yee, Gary R. Matzke, Barbara G. Wells and
L. Michael Posey (Eds), Pharmacotherapy: A Pathophysiologic
Approach, 7th Ed. USA: The Mc Graw Hill Company, Inc.
Suyoso, S. 2005. Furunkel. In: Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin. Edisi ke-3. Surabaya: Fakultas Kedokteran Unair.
Hal 29-32.