You are on page 1of 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Saraswati Singaraja


Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Puisi Rakyat
Kelas/Semester : VII / 2
Alokasi Waktu : 3 JP (1 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI 4 : Mencoba mengolah dan menyajidalam ranah konkret (menggunakan mengurai, merangkai,
memeodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarah sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/ teori.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi

KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


KI 3 3.13 mengidentifikasi informasi (pesan, 3.13.1 menyimpulkan ciri umum puisi rakyat
rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) pada
(pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat teks yang dibaca atau didengar
setempat) yang dibaca dan didengar 3.13.2 membandingkan persamaan dan
perbedaan struktur pantun, syair, dan
gurindam pada teks yang
dibaca/didengar
3.13.3 mendaftar kata/kalimat yang
digunakan pada puisi rakyat pada teks
yang dibaca atau didengar
KI 4 4.13 menyimpulkan isi puisi rakyat 4.13.1 menyimpulkan isi pantun
(pantun, syair, dan bentuk puisi 4.13.2 menyimpulkan isi syair
rakyat setempat) yang disajikan 4.13.3 menyimpulkan isi gurindam
dalam bentuk tulis dan lisan.

C. Tujuan Pembelajaran

KD. 3.13
Setelah membaca surat pribadi dan surat dinas, peserta didik dapat:
3.13.1 menyimpulkan ciri umum puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) pada teks yang
dibaca atau didengar
3.13.2 membandingkan persamaan dan perbedaan struktur pantun, syair, dan gurindam pada
teks yang dibaca/didengar
3.13.3 mendaftar kata/kalimat yang digunakan pada puisi rakyat pada teks yang dibaca atau
didengar

KD. 4.13
4.13.1 menyimpulkan isi pantun
4.13.2 menyimpulkan isi syair
4.13.3 menyimpulkan isi gurindam

Fokus Penguatan Karakter : gotong-royong, tanggung jawab

D. Materi Pembelajaran

Materi Reguler
Fakta
Puisi rakyat
Konsep
 Pengertian puisi rakyat

 Jenis puisi rakyat

 Tujuan komunikasi puisi rakyat

 Persamaan dan perbedaan puisi rakyat (syair, gurindam, pantun)

 Kata berima pada puisi rakyat

 Makna kata/ungkapan pada puisi rakyat

Prosedural
 Memahami isi puisi rakyat (syair, gurindam, pantun)
 Praktik memahami isi puisi rakyat (menjawab pertanyaan hal yang dideskripsikan, apa
saja informasi rincian)

Materi Remidial
 Makna kata/ungkapan pada puisi rakyat

Materi Pengayaan
Memberikan materi tambahan kepada peserta didik yang mempunyai nilai lebih dari KKM

E. Metode Pembelajaran
1. Saintifik
2. Diskusi
3. Pemberian Tugas
4. Tanya jawab

F. Media dan Bahan Pembelajaran


Media
1. Contoh puisi
2. Contoh gurindam
3. Contoh pantun
4. Power Point (PPT)
Bahan
1. Buku Siswa SMP Kelas VII
2. Buku Guru SMP Kelas VII
3. Lembar Kerja Siswa
G. Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTS Kelas
VII Jilid 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 89 s.d 92.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTS Kelas
VII Jilid 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 165 s.d.186 .

H. Kegiatan Pembelajaran

Awal Orientasi
15 Menit 1. Guru memberikan salam kepada peserta didik
2. Guru mempersiapkan pembelajaran dengan mengondisikan peserta didik
untuk berdoa mengondisikan kelas ke dalam situasi belajar dan mengabsen
siswa.

Apersepsi
1. Guru mencontohkan pembacaan kutipan puisi dengan
menghubungkannya dengan materi yang akan dipelajari.
Motivasi
1. Guru mengajak siswa bertanya jawab tentang pentingnya puisi rakyat.
2. Guru mengemukakan tujuan kegiatan pembelajaran
3. Bertanya jawab tentang manfaat pembelajaran yang akan dipelajari.
4. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilaksanakan.

Inti Mengamati
90 Menit 1. Guru membagi kelompok secara acak (1 kelompok terdiri 4-5 peserta
didik).
2. Peserta didik berkumpul ke masing-masing kelompok dengan tertib.
3. Peserta didik mendapatkan contoh puisi, pantun, gurindam dari guru
4. Peserta didik membaca contoh puisi, pantun, gurindam
5. Peserta didik bersama kelompok mengamati ulang rangkuman puisi,
pantun, gurindam dalam buku teks siswa
Menanya
1. Peserta didik dalam kelompok saling berdiskusi mengenai puisi, pantun,
gurindam
2. Peserta didik dalam kelompok saling berdiskusi mencari jawaban mengenai
daftar kata/ kalimat sebagai ciri surat pribadi dan surat dinas pada teks yang
dibaca.
3. Peserta didik dalam kelompok saling berdiskusi mencari jawaban mengenai
pemetakan isi surat pribadi dan surat dinas.
4. Peserta didik dalam kelompok saling berdiskusi mencari jawaban mengenai
mencari jawaban pertanyaan isi surat pribadi dan surat dinas.

Mengumpulkan Informasi
1. Peserta didik bersama kelompok menghimpun informasi dan berdiskusi
untuk mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi
rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan
didengar dengan saling menghargai dalam kelompok.
2. Peserta didik bersama kelompok menghimpun informasi dan berdiskusi
untuk menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat
setempat) yang disajikan dalam bentuk tulis dan lisan dengan saling
menghargai dalam kelompok.
Mengasosiasi/Menalar
1. Peserta didik bersama kelompok menghubungkan beberapa informasi
dilanjutkan dengan menyimpulkan ciri umum puisi rakyat (pantun, syair, dan
gurindam) pada teks yang dibaca atau didengar secara cermat dan teliti.

Mengkomunikasikan
1. Perwakilan peserta didik dari masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya di depan kelas dengan percaya diri.
2. Kelompok lain menanggapi hasil kerja yang telah dipresentasikan di depan
kelas dengan saling menghargai.

Penutup 1. Peserta didik dan guru menyimpulkan ciri umum puisi rakyat (pantun, syair, dan
15 Menit gurindam) pada teks yang telah dipelajari dengan teliti dan bertanggung jawab.
2. Peserta didik dan guru merefleksi atas proses kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
3. Peserta didik diberikan penguatan terhadap materi yang telah diajarkan.
4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya yaitu
menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi
rakyat setempat) yang dibaca dan didengar.

F. Penilaian
a. Penilaian Pengetahuan
1) Teknik : Tulis
2) Bentuk : Soal Melengkapi dan Soal Uraian
3) Instrumen :

Bacalah Pantun, Gurindam, dan Syair di bawah ini!


Pantun Membetuli jalan tempat
berpindah
Air surut memungut bayam, Di sanalah iktikat diperbetuli
Sayur diisi ke dalam kantung; sudah

Jangan diikuti tabiat ayam, Wahai muda kenali dirimu

Bertelur sebiji riuh sekampung. Ialah perahu tamsil hidupmu


Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu

Gurindam Hai muda arif budiman

Jika hendak mengenal orang Hasilkan kemudi dengan


mulia, pedoman

lihatlah kepada kelakuan dia. Alat perahumu jua kerjakan

Jika hendak mengenal orang yang Itulah jalan membetuli insan


berilmu, Perteguh jua alat perahumu
bertanya dan belajar tiadalah Hasilkan bekal air dan kayu
jemu.
Dayung pengayuh taruh di situ
Jika hendak mengenal orang yang
Supaya laju perahumu itu
berakal,
Sudahlah hasil kayu dan ayar
di dalam dunia mengambil bekal
Angkatlah pula sauh dan layar
Apabila dengki sudah bertanah,
Pada beras bekal jantanlah taksir
datanglah darinya beberapa anak
panah. Niscaya sempurna jalan yang
kabir
Mengumpat dan memuji
hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang
tergelincir.
Pekerjaan marah jangan dibela
nanti hilang akal di kepal

Syair
Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
1) Simpulkan Ciri umum berdasarkan Pantun, Gurindam, dan Syair di
atas (halaman 174)!

N
Ciri Umum Pantun Ciri Umum Gurindam Ciri Umum Syair
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Ds
t

2) Sebutkan perbedaan dan persamaan Pantun, Gurindam, dan Syair di


atas (Halaman 175-176) !

Pantun Gurindam Syair


N Persama Perbedaa Persamaa Perbeda Persamaa Perbedaa
o an n n an n n
1
2
3
4
5
6
7

Ds
t

1) Daftarlah kata/kalimat Pantun, Gurindam, dan Syair di atas


(halaman 177)!

Pantun Gurindam Syair


N
Kata Kalimat Kata Kalimat Kata Kalimat
o
1
2
3
4
5
6
7
Ds
t

Rubrik Penilaian Keterampilan

No. Aspek Deskripsi Skor


Menyimpulkan ciri umum
Pantun, Gurindam, dan Syair 25
dengan lengkap dan benar
Menyimpulkan ciri umum
Pantun, Gurindam, dan Syair
dengan tidak lengkap tetapi 15
Menyimpulkan ciri umum puisi
rakyat (pantun, syair, dan benar
1.
gurindam) pada teks yang dibaca Menyimpulkan ciri umum
atau didengar
Pantun, Gurindam, dan Syair
dengan tidak lengkap dan 5
tidak benar (salah)
Tidak menjawab pertanyaan 0
Skor maksimal 25
2. Membandingkan persamaan dan Membandingkan persamaan dan 50
perbedaan struktur pantun, syair, perbedaan struktur pantun, syair, dan
dan gurindam pada teks yang
dibaca/didengar gurindam dengan lengkap dan benar
Membandingkan persamaan dan 25
perbedaan struktur pantun, syair, dan
gurindam dengan tidak lengkap tetapi
benar
Membandingkan persamaan dan 10
perbedaan struktur pantun, syair, dan
gurindam dengan tidak lengkap dan
salah
Tidak menjawab pertanyaan 0
Skor maksimal 50
Mendaftar kata/kalimat yang Mendaftar kata/kalimat yang digunakan 25
3 digunakan pada puisi rakyat pada pada puisi rakyat pada teks dengan lengkap
teks yang dibaca atau didengar dan benar
Mendaftar kata/kalimat yang digunakan 15
pada puisi rakyat pada teks dengan tidak
lengkap tetapi benar
Mendaftar kata/kalimat yang digunakan 5
pada puisi rakyat pada teks dengan tidak
lengkap dan salah
Tidak menjawab pertanyaan 0
Skor maksimal 25
Skor Maksimal Keseluruhan 25 + 50 + 25 100

Nilai = perolehan skor X 100


Skor maksimal

Mengetahui Singaraja, 22 Mei 2018


Kepala SMP Saraswati Singaraja,

…………… …………………………..
NIP. Nip. ……………………

BAHAN AJAR
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KD : 3.13. mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun,
syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar
Indikator KI-3 dan KI-4 :
3.13.1 menyimpulkan ciri umum puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) pada teks yang
dibaca atau didengar
3.13.2 membandingkan persamaan dan perbedaan struktur pantun, syair, dan gurindam pada
teks yang dibaca/didengar
3.13.3 mendaftar kata/kalimat yang digunakan pada puisi rakyat pada teks yang dibaca atau
didengar
4.13.1 menyimpulkan isi pantun
4.13.2 menyimpulkan isi syair
4.13.3 menyimpulkan isi gurindam
Lingkup materi:
 Pengertian syair, pantun, dan gurindam.
 Ciri umum syair, pantun, dan gurindam.
 Perbedaan syair, pantun, dan gurindam.
 Pola kata/kalimat yang digunakan syair, pantun, dan gurindam.
 Menyimpulkan isi syair, pantun, dan gurindam.

Materi Pelajaran :

1. Pengertian Syair dan ciri umum syair

Syair, puisi, pantun dan sajak. Ketika karya sastra itu mempunyai pengertian yang
berbeda, banyak sekali orang awam yang belum terlalu mengerti mengenai sastra
menyamakan hal tersebut. Pengertian puisi adalah susunan kata yang indah, bermakna, dan
terikat aturan unsur-unsur bunyi, adapun pengertian sajak adalah puisi yang mempunyai
makna yang lebih luas, namun puisi belum tentu sajak. Pengertian Syair adalah puisi atau
karangan sastra melayu lama dengan bentuk terikat dan mementingkan irama sajak.

Apabila kita menggali lebih dalam mengenai pengertian Syair, syair secara bahasa berasal
dari bahasa melayu Syu’ur yang artinya perasaan. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) syair adalah puisi lama yang tiap bait terdiri atas empat larik yang berakhir dengan
bunyi yang sama. Orang yang membacakan syair atau membuat syair disebut penyair atau
pujangga. Syair seperti dalam pengertiannya adalah bentuk yang terikat, sehingga ia
mempunyai aturan-aturan tersendiri. Beberapa aturan yang mengikat suatu karya sastra
disebut syair diantaranya adalah,

Terdiri dari empat baris setiap baitnya


Terdiri dari bait-bait yang bermakna isi
Jumlah kata setiap baris tetap biasanya 4-5 kata
Jumlah suku kata dalam setiap baris tetap yaitu 8-12 suku kata
Mempunyai rima yang tetap a-a-a-a atau a-b-a-b
Bahasa kiasan
Syair ini berasal dari melayu dan Hamzah Fansuri lah yang kebanyakan berkontribusi
dalam pembuatan syair khas melayu. Banyak sekali macam-macam syair dalam sastra,
diantaranya adalah syair panji, syair kiasan, syair romantis, syair sejarah, dan syair agama.
Pengertian Syair panji adalah syair dengan cerita suatu kejadian dan keadaan dalam istana.
Syair kiasan berisi tentang perumpamaan terhadap suatu peristiwa, syair romantis adalah
syair yang berisi mengenai kisah cinta, syair sejarah adalah syair yang didasarkan pada suatu
peristiwa atau tokoh yang bersejarah, dan syair agama adalah syair yang menceritakan
mengenai agama. Syair agama ini masuk seiring dengan perkembangan agama islam di
Indonesia sehingga syair-syair ini banyak yang berkaitan dengan agama islam, syair agama
ini juga dibagi menjadi beberapa jenis lagi.

Berikut ini contoh syair mengenai percintaan adalah sebagai berikut!

Sudah lama rasa ini terpendam di hatiku


tapi kau tak menganggap diriku
mungkin hatimu sudah tertutup untukku
ini memang jalan takdirku
diri ini terus terjatuh
karena kau pergi menjauh
tapi ku tak mengeluh
dan ku terus terjatuh
ku tau kau pergi tanpa alasan
meski jarak memisahkan
walau ku tau itu menyakitkan
harus ku hadapi tanpa tangisan
aku memang bukan yang terbaik untukmu
dan aku memang bukan yang terindah bagimu
walau hati terkoyak untukmu
ku tetap berdiri tegar tanpamu

2. Pengertian pantun dan ciri umum pantun!


Bentuk puisi lama yang terdiri dari empat larik, berima silang (a-b-a-b), irama yang indah,
dan memiliki makna yang penting. Pantun merupakan puisi lama melayu Indonesia yang
berasal dari bahasa jawa kuno yaitu "tuntun", yang berarti mengatur atau menyusun. Pada
awalnya, pantun merupakan karya sastra Indonesia lama dengan pengungkapan secara lisan,
tetapi semakin berkembangnya pantun kini telah diungkapkan secara tertulis.
Pantun merupakan karya yang dapat menghibur sekaligus dan
menegur. Pantunmerupakan ungkapan perasaan dan pikiran, karena ungkapan tersebut
disusun dengan kata-kata hingga sedemikian rupa sehingga sangat menarik untuk didengar
atau dibaca. Pantun menunjukkan bahwa Indonesia memiliki ciri khas tersendiri dalam
mendidik dan menyampaikan hal-hal yang bermanfaat.

Ciri-Ciri Pantun
Ciri-ciri utama pantun adalah sebagai berikut..
Pantun mempunyai bait, setiap bait pantun disusun oleh baris-baris. Satu bait terdiri dari 4
baris.
Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
Setiap baris terdiri dari 4-6 kata
Setia bait pantun terdiri dari sampiran dan isi. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran,
baris ketiga dan keempat merupakan isi. (Walaupun sampiran tidak berhubungan langsung
dengan isi, namun lebih baik apabila kata-kata pada sampiran merupakan cermin dari isi yang
hendak disampaikan).
Pantun bersajak a-b-a-b atau a-a-a-a- (tidak boleh a-a-b-b atau sajak lain).
Jenis-jenis Pantun
Ada banyak jenis pantun di Indonesia. Jenis pantun dibedakan tema bahasan dalam pantun. Misalnya
pantun jenaka adalah jenis pantun yang isinya lelucon menggelitik. Lalu pantun nasehat adalah jenis
pantun yang berisi nasehat petuah. Kemudian pantun cinta adalah jenis pantun yang berisi pesan-
pesan cinta. Pantun agama adalah jenis pantun yang berisi tentang pesan spiritual keagamaan.Ada
juga jenis pantun yang unik, yakni pentun yang berisi teka-teki sehingga yang mendengarnya perlu
menjawab teka-teki tersebut.

Pantun jenaka Pantun Nasehat


Orang dahulu hidup di goa
Biawak hidup di dalam rawa
Berenang jauh para ikan
Ikuti perintah orang tua
Mereka bebas hatinya senang
Tiap solat tak lupa berdoa
Badan kurus kurang makan
Kalau ditiup goyang-goyang
Pantun Cinta
Setiap pagi makan bubur
Lengkap dengan segelas susu
Setiap saat selalu tertidur
kuingin kau ada di mimpiku

Pantun teka teki


Burung nuri burung dara,
Terbangnya di sekitar layangan,
Cobalah cari wahai saudara,
makin diisi makin ringan,
(Jawabannya: Balon)

Pantun Agama
Air cuka bercampur pasta,
terkena mata jadi terluka.
Jangan suka berkata dusta,
Kalau tak ingin masuk neraka
3. Pengertian Gurindam dan ciri umum Gurindam!

Gurindam adalah karya sastra lama yang berbentuk puisi yang terdiri dari dua baris kalimat yang
memiliki rima atau sajak yang sama. Gurindam sendiri memiliki lebih dari satu bait yang terdiri dari 2
baris tiap baitnya. Baris pertama pada gurindam merupakan baris syarat, masalah, persoalan atau
perjanjian dan baris kedua merupakan jawaban atau akibat dari masalah atau hal yang terjadi pada
baris pertama.
Gurindam sangat berbeda dengan pantun. Gurindam hanya memiliki 2 larik pada satu bait pantun
sedangkan pantun memiliki 4 baris dalam tiap bait. Di dalam gurindam, kalimat antar larik/baris saling
berkaitan. Sebenarnya gurindam merupakan satu kalimat majemuk utuh yang memiliki hubungan
sebab akibat.

Ciri-Ciri Gurindam
1. Gurindam terdiri dari dua baris tiap baitnya.
2. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata.
3. Tiap baris memiliki hubungan sebab akibat.
4. Tiap baris memiliki rima atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya.
5. Isi atau maksud dari gurindam ada pada baris kedua.
6. Isi gurindam biasanya berupa nasehat-nasehat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
Macam-Macam Gurindam

Jika dilihat dari barisnya, ada 2 macam bentuk guridam, yaitu gurindam berkait dan gurindam
berangkai. Di bawah ini adalah pengertian dan contoh-contoh gurindam.

1. Gurindam Berkait

Gurindam berkait adalah gurindam yang bait pertama berhubungan dengan bait berikutnya dan juga
pada bait seterusnya.
Contoh:
Sebelum berbicara pikir dahulu
Agar tak melukai hati temanmu
kalau berbicara semaumu
tentulah banyak orang yang membencimu
Barang siapa tidak memiliki agama
Pastilah sesat hidupnya di dunia.
Barang siapa yang hidupnya tidak ingin sesat di dunia dan akhirat
Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat

2. Gurindam Berangkai

Gurindam berangkai adalah bentuk gurindam yang memiliki kata yang sama di setiap baris pertama
baitnya.
Contoh:
Temukan apa yang dimaksud sahabat
Temukan apa yang dimaksud maksiat
Janganlah menjadi orang yang memelas
Nanti kamu menjadi orang yang malas
Apabila selalu mencela orang
Tandanya dia bermain curang
Jika Anda bermain curang
Tentulah lawan menjadi berang

4. Perbedaan Syair, pantun, dan Gurindam

No Aspek Syair Pantun Gurindam


Menyampaikan Menyampaikan Untuk
1 Tujuan cerita dan nasihat, menyampaikan
pengajaran serta menyatakan nasihat atau kata-
digunakan dalam rasa sayang, kata mutiara.
kegiatan-kegiatan ajaran budi
yang berunsur pekerti dan
keagamaan. moral untuk
kepentingan
sosial dan
hiburan.
1. 1 bait terdiri dari 4 1. 1 bait terdiri dari 4 1. 1 bait terdiri dari 2 baris
2 Struktur baris baris 2. Bait pertama merupakan
2. Baris 1 dan 2 2. Setiap sebab atau persoalan
Isi merupakan sampiran baris mempunyai 3. Bait kedua merupakan
3. Baris 3 dan 4 akibat atau penyelesaian
makna yang berkaitan
merupakan isi 4. Isi terletah di larik
4. Teks pantun berbentuk dengan baris-
barissebelumnya kedua
bait-bait
5. Ada keterkaitan isi 3. Empat baris
baris pertama dan merupakan satu
kedua kesatuan ide
6. Ada keterkaitan isi 4. Tidak ada sampiran
baris ketiga dan maupun isi seperti
keempat pantun
5. Syair perlu dilagukan
untuk membentuk
nyanyian
1. Bersajak a-b-a-b 1. Bersajak a-a-a-a 1. Bersajak a-a
3 Ciri teks 2. Terdiri dari 8-12 suku 2. Terdiri dari 8-12 suku 2. Terdiri dari 10-14 suku
kata kata kata
3. Pilihan katanya, padat,
singkat dan jela

1. Bahasanya singkat padat 1. Menggunakan bahasa


4 Ciri dan jelas kiasan
2. Bahasa campur 2. Bahasanya harus
Bahasa sama

1.Pantun agama 1. Syair melayu lama


5 Jenis-jenis 2. Syair islami
2.Pantun jenaka 3. Syair cinta
3.Pantun nasihat 4. Syair persahabatan
5. Syair kehidupan
4.Pantun percintaan 6. Syair pendidikan
5.Pantun teka-teki

6. Persamaan Syair, pantun, dan Gurindam

a. Persamaan Pantun dan Syair

 Terdiri dari 4 baris dalam satu bait


 Terikat oleh rima
 Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
 Pantun dan syair adalah puisi lama

b. Persamaan Syair dan Gurindam

 Terikat oleh rima


 Barisnya merupakan kesatuan yang utuh
 Merupakan puisi lama

c. Persamaan Pantun, Syair dan Gurindam

 Pantun, syair dan gurindam merupakan puisi lama


 Tujuannya untuk menyampaikan pengajaran atau nasihat

Sumber Rujukan
http://www.kelasindonesia.com/2015/04/pengertian-ciri-ciri-dan-contoh-gurindam.html
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-syair-dan-contoh-syair/
http://gopengertian.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-pantun-ciri-ciri-pantun-dan-jenis-jenis-pantun.html
https://sharingkali.com/contoh-pantun/

You might also like