You are on page 1of 7

Hubungan Usia dan Parasit Dengan Preeklamsia Berat di RSUD Achmat

Mochtar Bukit Tinggi di Tahun 2012/2013

1. Design Penelitian : Design cross sectional


2. Rumusan Masalah
a) Apakah Usia dan parasit berpengaruh dengan kejadian Preeklamsia
berat di rsud achmat mochtar bukit tinggi tahun 2012/2013 ?
b) Apakah kejadian Preeklamsia memberi pengaruh buruk terdapat
kesehatan janin ?
3. Tujuan dan Manfaat
a) Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan usia dan parasit
dengan kejadian preeklamsia berat.
b) Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan usia dengan kejadian preeklamsia
di RSUD Achmad Mochtar bukit tinggi tahun 2012/2013
b. Untuk mengetahui seberapa fatal dampak preeklamsia berat
terhadap kesehatan janin.
a) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai hubungan
usia dan parasit dengan kejadian preeklamsia di RSUD Achmat
Mochtar di tahun 2012/2013
b) Manfaat Praktis
a. Dapat menambah ilmu pengetahuan dan memperdalam
pengalaman peneliti tentang riset keperawatan serta pengembangan
wawasan tentang kajian preeklamsia berat.
b. Hasil penelitian diharapkan memberikan pengetahuan tentang
hubungan usia dan parasit denggan kejadian preeklamsia berat di
RSUD Achmat Mochtar di tahun 2012/2013

1
4. Hipotesis
a. Ada hubungan antara usia dengan preeklamsia berat dengan usia <20
th dan >35 th sebagai faktor resiko.
b. Tidak terdapat hubungan antara paritas dengan preeklampsia. Paritas 0
belum dapat ditentukan apakah merupakan faktor risiko atau faktor
protektif.
5. Populasi
Seluruh ibu hamil yang dirawat inap di bangsal obstetric dan Ginokologi
RS Mochtar Bukittinggi.
6. Sample dan besar sample
Ibu hamil yang mengalami preeklamsia di bangsal obstetric dan ginekologi
RS Ahmad Mochar bukit tinggi dengan 356 orang.
7. Variabel dan definisi operasional
a. Usia
adalah faktor usia dan paritas yang merupakan faktor risiko yang tidak
dapat dimodifikasi. Dari segi usia, wanita hamil dengan usia <20 tahun
dan >35 tahun dianggap berisiko untuk mengalami preeklampsia.
b. Parasit
adalah terdapatnya sampel penelitian dengan paritas ≥1 yang bukan
kelompok faktor risiko, tetapi memiliki faktor risiko usia
c. Preeklamsia
adalah komplikasi yang membahayakan bagi ibu dan janin, sehingga
dapat menimbulkan kematian.

2
Hubungan Perilaku Hidup Sehat Penderita TB Paru Dengan Penularan
Penyakit TB Paru Dalam Keluarga

1. Design Penelitian : Survey Analitik “case control”


2. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan perilaku hidup sehat penderita TB paru dengan
penularan penyakit TB paru dalam keluarga ?
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Untuk mengetahui hubungan perilaku hidup sehat penderita TB paru
dengan penularan penyakit TB paru dalam keluarga.
4. Hipotesis
Tidak terdapat hubungan bermakna antara perilaku hidup sehat penderita
TB paru BTA (+) dengan kejadian penularan penyakit TB paru dalam
keluarga di Tanjung Uban, kecamatan Bintan Utara 2010.
5. Populasi
Seluruh penderita TB paru dalam keluarga di Tanjung Uban, kecamatan
Bintan utara, kabupaten Bintan
6. Sample dan Besar Sample
Penderita TB paru dalam keluarga di Tanjung Uban, kecamatan Bintan
utara, kabupaten Bintan . Besar sample terdapat sampel yaitu ; 15
penderita TB Paru BTA (+) yang memiliki riwayat penularan penyakit TB
Paru dalam keluarga, dan 15 penderita TB Paru BTA (+) yang tidak
memiliki riwayat penularan penyakit TB Paru dalam keluarga.
7. Variabel dan Definisi Operasional
a. Perilaku hidup sehat
adalah upaya pola hidup sehat dalam kehidupan sehari –hari agar daya
tahan tubuh baik guna mencegah tuberculosis.
b. Penderita TB
adalah penderita yang terinfeksi oleh Mycobacterium Tuberculosis
yang sebagian besar menyerang paru-paru
c. Penularan TB Paru
adalah penularan melalui udara, bercikan ludah pada penderita TB
akan masuk ke tubuh orang lain melalui udara yang terhirup.

3
Hubungan Perilaku Hidup dan Sehat Tatanan Rumah Tangga Dengan
Kejadan Diare Pada Blita Di Wilayah Kerja Puskesmas Watukapu
Kecamatan Bajawa Utara
1. Design Penelitian : design case control
2. Rumusan Masalah
Apakah ada Hubungan Perilaku Hidup dan Sehat Tatanan Rumah Tangga
Dengan Kejadan Diare Pada Blita Di Wilayah Kerja Puskesmas Watukapu
Kecamatan Bajawa Utara ?
3. Tujuan dan Manfaat
Untuk mengetahui hubungan perilaku hidup bersih dan sehat tatanan
rumah tangga dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja
Puskesmas Watukapu Kecamatan Bajawa Utara.
4. Hipotesis
Terdapat hubungan antara mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
serta penggunaan jamban sehat dengan kejadian diare pada balita di
Wilayah Kerja Puskesmas.
5. Populasi
Balita yang pernah menderita diare dan tidak menderita diare yang
bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Watukapu Kabupaten
Bajawa Utara.
6. Sample dan Besar Sample
Balita yang menderita dan tidak pernah menderita diare dengan jumlah
sample 68 orang yang berusia 0-59 bulan dengan cara purposive sampling.
7. Variabel dan Definisi Operasional
a. Perilaku hidup sehat
adalah upaya pola hidup sehat dalam kehidupan sehari –hari agar daya
tahan tubuh baik guna mencegah diare.
b. Diare
adalah penyakit menular yang juga dipengaruhi oleh perilaku penjamu
penyebabnya jarang mencuci tangan dan sering buang air besar
sembarangan dapat menjadi penyebab infeksi diare.

4
Hubungan Antara Usia dan Paritas Ibu Bersalin dengan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
1. Design Penelitian : design cross sectional.
2. Rumusan Masalah
a) Apakah ada hubungan antara usia dan paritas ibu bersalin dengan bayi
berat lahir rendah (BBLR) di RS Islam siti khadijah Palembang ?
b) Apa saja faktor resiko yang mengakibatkan bayi berat lahir rendah
(BBLR) di RS Islam siti khadijah Palembang ?
3. Tujuan dan Manfaat
a) Untuk mengetahui hubungan antara usia dan paritas ibu bersalin
dengan bayi berat lahir rendah di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palembang Tahun 2016.
b) Untuk mengetahui apa saja faktor yang mengakibatkan bayi berat lahir
rendah (BBLR) di RS Islam siti khadijah Palembang.
4. Hipotesis
Ada hubungan yang bermakna antara usia dan paritas dengan kejadian
bayi berat lahir rendah.
5. Populasi
Seluruh ibu bersalin di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang pada
tahun 2016
6. Sample dan Besar sample
Ibu bersalin di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang pada tahun
2016 yang berjumlah 91 orang.
7. Variabel dan definisi operasional
a. Usia
adalah Pengaruh usia ibu terhadap kejadian BBLR merupakan faktor
resiko tinggi, karena wanita yang hamil usia dibawah 20 tahun
perkembangan organ-organ reproduksi dan fungsi fisiologisnya belum
optimal.

5
b. Paritas
adalah menunjukkan bahwa paritas merupakan faktor resiko tinggi
penyebab BBLR, dimana ibu dengan paritas >3 anak akan beresiko 2
kali melahirkan BBLR.
c. Bayi berat lahir rendah (BBLR)
adalah Berat badan bayi yang lahir kurang dari 2.500 gram
dikarenakan kondisi tubuh dan kesehatannya sudah mulai menurun.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Tingkat Ekonomi Keluarga


Nelayan dengan Status Gizi Balita di Kelurahan
Air Tawar Barat Kota Padang
1. Design Penelitian : cross sectional study
2. Rumusan Maslah
Adakah Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Tingkat Ekonomi
Keluarga Nelayan dengan Status Gizi Balita di Kelurahan
Air Tawar Barat Kota Padang
3. Tujuan dan Manfaat
Untuk menentukan hubungan tingkat pengetahuan ibu dan tingkat
ekonomi keluarga nelayan dengan status gizi balita.
4. Hipotesis
Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu
dan tingkat ekonomi keluarga dengan status gizi balita Kelurahan Air
Tawar Barat Kota Padang.
5. Populasi
Semua ibu yang memiliki anak usia 1 – 5 tahun dari keluarga nelayan di
Kelurahan Air Tawar Barat Kota Padang.
6. Sample dan besar sample
Ibu yang memiliki anak usia 1-5 tahun dari keluarga nelayan di kelurahan
air tawar barat kota Padang dengan metode total sampling 21 orang ibu.
7. Variabel dan Definisi Operasional
a. Tingkat pengetahuan Ibu

6
adalah tingkat pengetahuan ibu tentang status gizi yang dinilai
berdasarkan (BB/TB) sesuai dengan pedoman ringkas antropometri.
b. Tingkat ekonomi keluarga
adalah suatu penentu status gizi yang dapat mempengaruhi status gizi
balita, pendapatan yang rendah tidak dapat mencukupi status gizi
balita.
c. Status gizi
adalah Ukuran keberhasilan pemenuhan nutrisi untuk anak yang
diindikasikan oleh BB/TB anak yang dihasilkan oleh keseimbangan
antara kebutuhan dan masukan nutrisi.

You might also like