You are on page 1of 9

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BADAN KETAHANAN PANGAN

SAMBUTAN KEPALA BADAN


KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT
PADA PEMBUKAAN
PERTEMUAN KOORDINASI KETERSEDIAAN PANGAN
DALAM RANGKA HARI-HARI BESAR KEAGAMAAN DAN
NASIONAL (HBKN) Tahun 2013

Yang kami hormati,


- Bapak/Ibu/Sdr Kepala Badan/Kantor
Ketahanan Pangan Kabupaten Kota se – Sumatera
Barat,
- Bapak/Ibu dari Badan/Dinas Instansi Provinsi
Sumatera Barat,
- Bapak/Ibu Para Peserta Pertemuan
Ketersediaan Pangan Dalam Rangka Hari-Hari
Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Tahun
2013 yang mewakili Badan/Kantor Ketahanan
Pangan Kab/Kota dan Dinas Provinsi.
- Saudara Para Nara Sumber dan
Fasilitator;Undangan dan hadirin yang berbahagia,

Assalamualaikum warakhmatullahi Wabarakatuh;


Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua,

1
Mengawali sambutan ini, marilah kita memanjatkan
Puji dan Syukur Kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa,
atas segala rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul
bersama mengikuti “Pertemuan Ketersediaan Pangan
dalam Rangka (HBKN)” di Hotel Plan B Padang ini dalam
keadaan sehat wal-afiat, sehingga dapat berpartisipasi
pada acara ini.
Kepada Bapak/Ibu peserta pertemuaan saya
harapkan agar manfaatkan pertemuan ini sebagai momen
yang saya anggap sangat strategis dalam rangka
menghadapi Hari-Hari Besar Keagamaan dan Nasional
(HBKN), juga dapat mengetahui ketersediaan dan
kebutuhan pangan pokok strategis berdasarkan produksi
masing-masing kabupaten/kota.
Saya sangat menghargai kehadiran Saudara-
saudara sekalian disini dan hal itu memberikan sinyal
kepada kami bahwa Saudara-saudara memiliki komitmen
yang kuat dalam mewujudkan ketahanan pangan di
Sumatera Barat khususnya di Kabupaten/Kota masing-
masing. Upaya mewujudkan ketahanan pangan
melibatkan banyak pelaku, dari berbagai sektor yang
meliputi berbagai aspek, dan mencakup interaksi antar
wilayah. Oleh sebab itu, pemantapan ketahanan pangan
hanya dapat diwujudkan melalui suatu kerjasama kolektif
dari seluruh pemangku kepentingan.

2
Mengingat luasnya substansi dan banyaknya pelaku
yang berperan dalam pengembangan sistem ketahanan
pangan, maka kerjasama yang sinergis dan terarah antar
institusi dan komponen masyarakat sangat diperlukan.
Saudara-saudara peserta pertemuan sekalian yang
kami muliakan,
Kondisi ketahanan pangan di Sumatera Barat saat ini
telah menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan.
Ketersediaan pangan selama lima tahun terakhir telah
menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Dari
analisa ketersediaan pangan berdasarkan NBM,
ketersediaan energi rata-rata untuk dikonsumsi penduduk
Sumatera Barat Tahun 2009 sebesar 4.380
Kkal/kapita/hari, dan protein 100,38 Gram/kapita/hari,
sedangkan Tahun 2012 energi 5.489 Kkal/kapita/hari.
untuk Protein 129,31 Gram/kapita/hari, dimana angka
tersebut telah melebihi Angka Kecukupan Gizi yang
direkomendasikan dalam Widyakarya Nasional Pangan
dan Gizi Tahun 2004 sebesar 2.200 kkal/kapita/hari untuk
energi 57 gram/kapita/hari untuk protein. Menurut hasil
rumusan sementara Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi X tahun 2012, Angka Kecukupan Gizi tingkat
ketersediaan untuk energi sebesar 2.400 kkal/kapita/hari
dan untuk protein 63 gram/kapita/hari.
Sementara itu, kondisi ketahanan pangan Sumatera
Barat berdasarkan angka sementara Tahun 2012, Produksi
3
padi 2.368.390 Ton, Jagung 495.497 Ton, Kacang Tanah
9.597 Ton, Kacang Hijau 1.074 Ton, Ubi Kayu 213.647 Ton,
Ubi Jalar 124.881 Ton.
Saudara-saudara peserta pertemuan sekalian,
Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan
dalam jumlah yang cukup, aman dan terjangkau untuk
mempertahankan swasembada padi dan jagung serta
mencapai swasembada kedelai, gula dan daging sapi,
maka sasaran pembangunan ketahanan pangan yang kita
laksanakan pada tahun 2010-2015, yaitu: (1)
Mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan
Beragam, Bergizi, Seimbang serta Aman (B2SA) berbasis
pangan lokal dan menurunkan konsumsi beras 1,5 persen
tiap tahun, (2) pengurangan jumlah penduduk rawan
pangan 1 persen tiap tahun dan antisipasi rawan pangan
transien dengan dinamisasi SKPG , (3) stabilisasi harga
pangan pokok di tingkat produsen dan penguatan
cadangan pangan Gapoktan dan cadangan pangan
masyarakat rawan pangan, (4) penguatan peran Dewan
Ketahanan Pangan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota
dalam penanganan ketahanan pangan secara terpadu dan
terkoordinasi.
Para Peserta Pertemuan yang saya hormati,
Pertemuan ini saya pandang sebagai proses yang
penting dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang

4
terkait dengan ketersediaan , harga, stok pangan dan
gangguan pasokan pangan. Selain itu juga untuk
mendapatkan bahan masukan dalam perencanaan,
langkah-langkah operasional pelaksanaan, evaluasi
kegiatan dan tindak lanjut pemecahan masalah khususnya
dalam menghadai HBKN.
Pertemuan ini merupakan salah satu langkah
menyiapkan bahan rumusan operasional kebijakan
ketersediaan, distribusi dan harga pangan dalam
menghadapi HBKN. Disamping melakukan pemantauan
ketersediaan, distribusi dan harga serta memberikan saran
pertimbangan tentang tindak lanjut penanganan masalah
ketersediaan, distribusi dan harga pangan pada periode
HBKN ini. Kemudian kita perlu memberikan informasi
kepada masyarakat tentang ketersediaan, distribusi dan
harga pangan dalam menghadapi HBKN.
Saudara-saudara peserta pertemuan sekalian,
Prognosa kebutuhan dan ketersediaan pangan
pokok merupakan informasi tentang kondisi ketersediaan
dan kebutuhan pangan yang disusun dalam format
bulanan. Prognosa tersebut bisa dijadikan acuan dalam
menentukan sasaran produksi, penyediaan pasokan dan
perumusan langkah-langkah antisipasi pemenuhan
kebutuhan.

5
Disamping itu perlu di sosialisasi kondisi
ketersediaan, distribusi dan harga pangan pokok bertujuan
untuk memberikan informasi yang lengkap sekaligus
pemahaman kepada seluruh pemangku kepentingan dan
masyarakat umum, informasi yang disosialisasikan
mencakup kondisi pasokan dan harga pangan, serta
langkah-langkah antisipasi masalah ketersediaan,
distribusi dan harga pangan menjelang HBKN.
Kegiatan sosialisasi dapat dilakukan melalui media
elektronik dan media cetak, disamping melalui wawancara
atau konferensi pers bagi pejabat daerah. Sementara itu
sosialisasi kepada stakeholder dilakukan melalui forum
rapat-rapat koordinasi, rapat pleno dan surat himbauan
yang bertujuan untuk membangun kebersamaan dalam
pengamanan pasokan dan harga pangan, meningkatkan
keterbukaan instansi pemerintah terkait untuk menerima
saran dan keluhan berkaitan dengan kebijakan pangan.
Pembangunan ketahanan pangan tidak begitu saja
dapat dilakukan dan kemudian memberikan hasil yang
menggembirakan, akan tetapi penuh dengan berbagai
tantangan. Pada kenyataannya masalah ketahanan
pangan sangat komplek, mulai dari aspek penyediaan
pangan yang secara kuantitas cukup untuk memenuhi
permintaan pangan yang meningkat karena pertumbuhan
penduduk dan perubahan komposisi penduduk; aspek
pemenuhan tuntutan kualitas dan keanekaragaman bahan

6
pangan untuk mengantisipasi perubahan preferensi
konsumen yang semakin peduli pada masalah kesehatan
dan kebugaran; aspek pendistribusian, serta aspek
keterjangkauan pangan (food accessibility).
Di lain pihak, meningkatnya permintaan pangan
sebagai dampak meningkatnya pertumbuhan ekonomi
dan pendapatan masyarakat serta kesadaran masyarakat
akan pangan yang berkualitas sekaligus peningkatan
Sumber Daya Manusia.
Saudara-saudara peserta pertemuan yang saya
hormati,
Sebagai aparat yang menangani ketahanan
pangan, Saudara-sadara mempunyai tugas untuk
memantau kinerja penyediaan pangan, kecukupannya
secara kualitas dan kuantitas, mengenali hambatan yang
akan terjadi di masing-masing kabupaten/kota, serta
memfasilitasi upaya-upaya untuk mengatasinya, sehingga
pasokan pangan dapat terdistribusi dengan lancar dari
waktu ke waktu. Upaya-upaya tersebut dapat berupa
kebijakan-kebijakan yang mendukung produksi,
perdagangan, atau pengadaan dan pengelolaan cadangan
pangan.
Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut,
Saudara-saudara harus mampu mengumpulkan informasi
dan menguasai berbagai metode analisis sehingga dapat

7
memperkirakan ada atau tidak adanya masalah dalam
penyediaan pangan untuk mencukupi kebutuhan
masyarakat di wilayah masing-masing. Informasi yang
dihasilkan melalui analisis tersebut sangat diperlukan
sebagai basis perumusan kebijakan dan program, oleh
sebab itu, akurasi data dan kualitas hasil analisis sangat
menentukan efektifitas kebijakan dan program dimaksud.
Saudara-Saudara sekalian yang saya hormati;
Dengan memahami permasalahan dan tantangan
yang dihadapi, serta memahami bagaimana memperoleh
data yang akurat, menguasai metoda analisis yang tepat,
dan berbagai aspek yang terkait dengan ketersediaan
pangan, maka peranan sumber daya manusia merupakan
faktor yang sangat menentukan di dalam upaya
meningkatkan efisiensi, produktivitas dan mutu pelayanan
institusi ketahanan pangan.
Pada pertemuan ini Saudara-saudara akan
mendapatkan informasi mengenai berbagai metoda
analisis yang berkaitan dengan ketersediaan pangan serta
berbagai kendala dan permasalahan secara umum yang
dihadapi dari para fasilitator. Oleh karena itu, saya
mengajak Saudara-saudara sekalian agar benar-benar
memanfaatkan kesempatan pertemuan ini dengan sebaik-
baiknya.

8
Dengan mengucap Bismillahirohmannirrohim,
dengan ini Pertemuan Ketersediaan Pangan Dalam
Rangka HBKN secara resmi saya nyatakan dibuka.
Akhirnya, saya sampaikan selamat mengikuti
pertemuan ini, semoga apa yang telah, sedang dan akan
kita laksanakan selalu mendapat bimbingan dan ridho
Allah SWT. Amin.
Billahitaufiq walhidayah
Wassalamua’laikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,
lTerima kasih.
Kepala Badan
Ketahanan Pangan Sumbar

Ir. Efendi, MP
NIP.19630515 199003 1 006

You might also like