You are on page 1of 15

ANALISA AIR

I. TUJUAN PERCOBAAN
 Mahasiswa diharapkan mampu dan mengerti menggunakan alat
Waterproof Cyberscan PCD 650 dengan baik dan benar untuk mengukur
parameter fisik air seperti PH, conductivity, TDS, resistivity, dan kadar
oksigen.
 Mahasiswa diharapkan mampu mempelajari hubungan antara jumlah
ion,tegangan larutan dan salinitas suatu larutan elektrolit

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


 Alat yang digunakan :
 Gelas kimia 500 ml
 Waterproof cyberscan PCD 650
 Kaca arloji
 Spatula
 Labu takar 500 ml
 Neraca analitik
 Bahan yang digunakan :
 Tebs
 Sprite
 Mizone
 Super O2
 Air Sumur
 Promon
 Air Soda
 Air Got
 Nacl
III. DASAR TEORI

Analisa air termasuk ke dalam kimia analisa kuantitatif karena


menentukan kadar suatu zat dalam campuran zat-zat lain.Air yang dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah ditemukan dalam keadaan murni.
Biasanya air tersebut mengandung zat-zat kimia dalam kadar tertentu, baik
zat-zat kimia anorganik maupun zat-zat kimia organik.

Apabila kandungan zat-zat kimia tersebut terlalu banyak jumlahnya


didalam air, air tersebut dapat menjadi sumber bencana yang dapat merugikan
kelangsungan hidup semua makhluk sekitarnya.Kini dengan adanya
pencemaran-pencemaran air oleh pabrik maupun rumah tangga, kandungan
zat-zat kimia di dalam air semakin meningkat dan pada akhirnya kualitas air
tersebut menurun.
Oleh karena itu, diperlukan analisa air untuk menentukan dan
menghitung zat-zat kimia yang terkandung di dalam air sehingga dapat
diketahui air tersebut membahayakan kesehatan, layak tidaknya dikonsumsi
maupun sudah tercemar atau belum.
Dalam menganalisa air dalam menentukan kualitas air ada beberapa
parameter yaitu:
1. Salinitas
Dapat didefinisikan sebagai total konsentrasi ion-ion terlarut dalam
air. Dalam budidaya perairan, salinitas dinyatakan dalam permil (°/oo)
atau ppt (part perthousand) atau gram/liter. Tujuh ion utama yaitu :
sodium, potasium, kalium, magnesium, klorida, sulfat dan bikarbonat
mempunyai kontribusi besar terhadap besarnya salinitas, sedangkan yang
lain dianggap kecil (Boyd, 1990).Sedangkan menurut Davis et al. (2004),
ion calsium (Ca), potasium (K), dan magnesium (Mg) merupakan ion
yang paling penting dalam menopang tingkat kelulushidupan udang.
Salinitas suatu perairan dapat ditentukan dengan menghitung jumlah
kadar klor yang ada dalam suatu sampel (klorinitas). Sebagian besar
petambak membudidayakan udang dalam air payau (15-30 ppt).Meskipun
demikian, udang laut mampu hidup pada salinitas dibawah 2 ppt dan di
atas 40 ppt
2. pH
pH merupakan suatu ukuran keasaman dan kadar alkali dari sebuah
contoh cairan. Kadar pH dinilai dengan ukuran antara 0-14. Sebagian
besar persdiaan air memiliki pH antara 7-8,2. Namun beberapa air
memiliki pH dibawah 6,5 atau diatas 9,5.(Iclean, 2007). pH merupakan
variabel kualitas air yang dinamis dan berfluktuasi sepanjang hari. Pada
perairan umum yang tidak dipengaruhi aktivitas biologis yang tinggi, nilai
pH jarang mencapai diatas 8,5, tetapi pada tambak ikan atau udang, pH air
dapat mencapai 9 atau lebih (Boyd, 2002). Ketika fotosintesis terjadi
pada siang hari, CO2 banyak terpakai dalam proses tersebut. Turunnya
konsentrasi CO2 akan menurunkan konsentrasi H+ sehingga menaikkan
pH air. Sebaliknya pada malam hari semua organisme melakukan
respirasi yang menghasilkan CO2 sehingga pH menjadi turun.Fluktuasi
pH yang tinggi dapat terjadi jika densitas plankton tinggi. Tambak dengan
total alkalinitas yang tinggi mempunyai fluktuasi pH yang lebih rendah
dibandingkan dengan tambak yang beralkalinitas rendah. Hal ini
disebabkan kemampuan total alkalinitas sebagai buffer atau penyangga
(Boyd, 2002).Perubahan pH berkaitan dengan kandungan oksigen dan
CO2 dalam air. Pada siang hari jika O2 naik akibat fotosintesisa
fitiplankton, maka pH juga naik. Kestabilan pH perlu dipertahankan
karena pH dapat mempengaruhi pertumbuhan organisme air. (Subarijanti,
2005).pH juga mempunyai peranan penting baik dalam kehidupan
organisme air maupun dalam pengaturan ketersediaan unsur hara dalam
perairan itu sendiri (tabel 1). pH (power hydrogen) merupakan ukuran
aktifitas ion hydrogen dan didefenisikan sebagai minus (negatif)
logaritma konsentrasi ion H. pH yang terlalu rendah ataupun yang terlalu
tinggi dapat mematikan ikan. pH yang ideal dalam budidaya perikanan
adalah 6,5-9. Oleh karena itu pada tambak yang sumber air tawarnya dari
sungai yang ber pH rendah perlu dicampur dengan perbandingan yang
cepat dengan air laut yang biasanya ber pH lebih tinggi, sehingga pH
campurannya sesuai dengan yang diinginkan.
3. Alkalinitas
Merupakan kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa
menurunkan pH larutan. Alkalinitas merupakan buffer terhadap pengaruh
pengasaman.Dalam budidaya perairan, alkalinitas dinyatakan dalam mg/l
CaCO3. Penyusun utama alkalinitas adalah anion bikarbonat (HC03 -),
karbonat (CO3 2- ), hidroksida (OH-) dan juga ion-ion yang jumlahnya
kecil seperti borat (BO3 -), fosfat (P04 3-), silikat (SiO4 4-) dan
sebagainya (boyd, 1990). Alkalinitas secara umum menunjukkan
konsentrasi basa atau bahan yang mampu menetralisir kemasamaan dalam
air. Secara khusus, alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang
menunjukkan kapasitas pem-bufffer-an dari ion bikarbonat, dan sampai
tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air.
4. KARBON DIOKSIDA (CO2)
Karbon dioksida dalam air pada umumnya merupakan hasil
respirasi dari organisme fauna (ikan, zooplankton dan sebagainya) serta
flora pada malam hari (phytoplankton dan tumbuhan air lainnya).Kadar
CO2 lebih tinggi dari 10 ppm diketahui menunjukkan bersifat racun bagi
ikan, beberapa bukti menunjukkan bahwa karbon dioksida berfungsi
sebagai anestesi bagi ikan. Kadar karbon dioksida yang tinggi, juga
menunjukkan lingkungan air yang bersifat asam walaupun karbon
dioksida juga diperlukan untuk proses pem-buffer-an . Apabila pH dalam
suatu perairan atau wadah dapat dikendalikan, terutama oleh sistem pem-
buffer-an karbonat, maka hubungan pH, KH dan CO2 terlarut
menunjukkan hubungan yang tetap. Dengan demikian, salah satu dari
parameter tersebut dapat diatur dengan mengatur parameter yang lain.
Sebagai contoh nilai pH dapat diatur dengan mangatur KH atau kadar
CO2. Suatu sistem CO2 injektor misalnya, dapat digunakan untuk
mengatur pH dengan cara mengatur injeksi CO2 sedemikian rupa apabila
nilai pH nya mencapai nilai tertentu. Dalam hal ini KH dibuat tetap. CO2
digunakan oleh tanaman atau terdifusi ke atmosfer, akibatnya pH naik.
Dengan sistem otomatis seperti disebutkan sebelumnya maka sistem
injeksi CO2 akan berjalan sedemikian rupa di sekitar nilai pH tertentu,
untuk menjaga kadar CO2 yang memadai. Secara umum dapat dikatakan
bahwa CO2 terlarut dalam air dengan kepadatan sedang akan berada pada
selang 1-3 ppm. Untuk akuarium tanaman pH = 6,9, KH = 4 dan CO2 =
15 ppm merupakan nilai yang ideal.Sedangkan peningkatan kandungan
CO2 bebas dalam air kolam/tambak budidaya perikanan akan dapat
menurunkan nilai pH air. Artinya semakin tinggi CO2 maka akan semakin
tinggi keasamannya dan pH semakin rendah menyebabkan alkalinitasnya
semakin rendah. Jadi CO2 sangat erat kaitannya dengan pH maupun
alkalinitas air.
5. Kesadahan (Hardness)
Kesadahan air merupakan kandungan mineral-mineral tertentu di
dalam air, umumnya ionkalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk
garamkarbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar
mineral yang tinggi, sedangkan air lunak merupakan air dengan kadar
mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab
kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam
bikarbonat dan sulfat. Metode paling sederhana untuk menentukan
kesadahan air dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan
busa yang banyak, sedangkan pada air sadah, sabun tidak menghasilkan
busa atau menghasilkan sedikit busa. Cara yang lebih kompleks adalah
melalui titrasi. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppmberat per
volume (w/v) dari CaCO3.
6. Oksigen Terlarut (dissolved oxygen)
Oksigen terlarut merupakan parameter yang sangat penting dalam
kehidupana setiap organisme yang hidup. Setiap organisme hidup pasti
membutuhkan oksigen untuk respirasi selanjutnya yang berguna dalam
proses metabolisme untuk merombak bahan organik yang dimakan
menjadi sari makanan yang dimanfaatkan sebagai energi untuk tumbuh
berkembang dan bergerak serta CO2 dan H2O sebagai hasil
akhirnya/buangannya. Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen =DO)
dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses
metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi
untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga
dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam
proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal sari
suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang
hidup dalam perairan tersebut Kecepatan difusi oksigen dariudara,
tergantung sari beberapa faktor, seperti kekeruhan air, suhu, salinitas,
pergerakan massa air dan udara seperti arus, gelombang dan pasang surut.
Kadar oksigen dalam air laut akan bertambah dengan semakin rendahnya
suhu dan berkurang dengan semakin tingginya salinitas. Pada lapisan
permukaan, kadar oksigen akan lebih tinggi, karena adanya proses difusi
antara air dengan udara bebas serta adanya proses fotosintesis. Dengan
bertambahnya kedalaman akan terjadi penurunan kadar oksigen
terlarut,karena proses fotosintesis semakin berkurang dan kadar oksigen
yang ada banyak digunakan untuk pernapasan dan oksidasi bahan-bahan
organik dan anorganik

Dalam kimia, elektrolit adalah setiap zat yang mengandung ion bebas
yang membuat substansi elektrik konduktif.Elektrolit yang paling khas adalah
solusi ionik, tetapi elektrolit cair dan elektrolit padat juga mungkin.

Elektrolit umumnya ada sebagai solusi dari asam, basa atau garam.Selain
itu, beberapa gas dapat bertindak sebagai elektrolit pada kondisi suhu tinggi
atau tekanan rendah.Larutan elektrolit juga dapat hasil dari pembubaran
beberapa polimer biologis (misalnya, DNA, polipeptida) dan sintetis (misalnya,
sulfonat polistirena), polielektrolit disebut, yang mengandung dibebankan
kelompok fungsional.

Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan


dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam air.Tidak hanya
padatan, gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, contohnya saja karbon
dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan
lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya
aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.
Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori
elektrolit pada tahun 1884 yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan
padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala,
Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit
dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan
negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif
akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam
larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya
gelembung gas dalam larutan.Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel
yang bermuatan (kation dan anion).Larutan ini dapat bersumber dari senyawa
ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar
(senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar).
Daya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada jenis dan
konsentrasinya.Beberapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik
dengan baik meskipun konsentrasinya kecil, larutan ini dinamakan elektrolit
kuat.Sedangkan larutan elektrolit yang mempunyai daya hantar lemah
meskipun konsentrasinya tinggi dinamakan elektrolit lemah.
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai
sempurna (derajat ionisasi ? = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan
tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat
menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat.pada persamaan reaksi,
ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan.
Contoh :
NaCl(s) → Na+ (aq) + Cl- (aq)
Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
 Asam-asam kuat, seperti : HCl, HClO3, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
 Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti:
NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
 Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik dengan lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai
sebagian (derajat ionisasi α< 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan
tersebut sedikit mengandung ion.
Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak
sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat
menghantarkan arus listrik.Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah
ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).
Contoh :
CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+ (aq)
yang tergolong elektrolit lemah :
 Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain.
 Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.
 Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain.
Larutan elektrolit biasanya terbentuk ketika sebuah garam ditempatkan
dalam pelarut seperti air dan memisahkan komponen individu karena interaksi
antara molekul pelarut termodinamika dan zat terlarut, dalam proses yang
disebut solvasi. Misalnya, ketika garam meja, NaCl, ditempatkan dalam air,
garam (solid) larut menjadi elemen-elemen komponen, menurut reaksi
disosiasi :
NaCl (s) → Na +(aq) + Cl -(aq).
Hal ini juga mungkin bagi zat untuk bereaksi dengan air ketika mereka
ditambahkan ke dalamnya, menghasilkan ion, misalnya, gas karbon dioksida
larut dalam air untuk menghasilkan larutan yang mengandung hidronium,
karbonat, dan ion hidrogen karbonat.
Perhatikan bahwa garam elektrolit cair dapat juga.Sebagai contoh, ketika
natrium klorida cair, cairan melakukan listrik.
Elektrolit dalam larutan dapat digambarkan sebagai “terkonsentrasi jika
memiliki konsentrasi tinggi ion, atau encer jika memiliki konsentrasi
rendah”.Jika proporsi yang tinggi dari berdisosiasi terlarut ke bentuk ion bebas,
elektrolit kuat, jika sebagian besar zat terlarut tidak memisahkan, elektrolit
lemah.Sifat-sifat elektrolit dapat dieksploitasi dengan menggunakan elektrolisis
untuk mengekstrak unsur-unsur dan senyawa yang terkandung dalam solusi.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik.
Larutan elektrolit ada dua macam, yaitu:
1. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik
dengan baik. Nilai derajat dissosiasi larutan elektrolit kuat = 1. Senyawa
elektrolit kuat terbentuk dari ikatan ionik. Contoh: air aki (asam sulfat),
asam klorida, air garam, dll.
2. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik
dengan lemah. Nilai derajat dissosiasi larutan elektrolit lemah antara 0
sampai 1. Senyawa elektrolit lemah terbentuk dari ikatan kovalen polar.
Contoh: air cuka, amonium hidroksida, air, dan lain-lain.
IV. LANGKAH KERJA
a. Petunjuk penggunaan alat
 Alat Waterproof Cyberscan PCD 650 dalam pengoperasiaannya
memakai 2 sumber arus listrik yaitu dari batere dan sumber arus
listrik PLN, jika pengoperasiaannya akan memakai sumber arus
PLN pastikan batere yang terdapat didalam alat dilepas terlebih
dahulu untuk menghindari korseleting yang berakibat akan
merusak alat.
 Alat waterproof Cyberscan PCD 650 merupakan alat yang
memiliki tingkat akurasi dan presisi yang tinggi jadi pastikan
setelah memakai alat elektroda dibilas dan dibersihkan.
 Tidak dibenarkan dan dianjurkan merubah setingan alat selain yang
diberikan oleh instruktur dan teknisi.
b. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan 4 jenis air kemasan dan air got, memasukkan
sample kedalam gelas kimia dan memberi label.
2. Menghubungkan kabel daya ke sumber arus PLN dan menekan
tombol F4 (ON) selama 3 detik.
3. Memasukkan elektroda kedalam larutan atau sample yang akan
diukur, minimal 1/3 bagian elektroda terendam, tunggu
beberapa saat sampai pembacaannya stabil, mencatat pH yang
terlihat dilayar.
4. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai dilayar
terdapat tulisan measurring cound di layar.
5. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang
stabil, mencatat hasilnya.
6. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai terdapat
tulisan measurring TDS di layar.
7. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang
stabil, mencatat hasilnya.
8. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai terdapat
tulisan measurring res di layar.
9. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang
stabil, mencatat hasilnya.
10. Untuk pembacaan % Dissolved Oxygent dan Oxygent
Concentration menggunakan cara yang sama seperti langkah di
atas.
c. Larutan Elektrolit
1. membuat larutan NaCl masing-masing dengan konsentrasi 0,1;
0,25; 0,50; 0,75; dan 1 m sebanyak 250 ml, beri label
2. Menghubungkan daya ke sumber arus PLN dan tekan tombol
F4 (ON) selama 3 detik
3. Memasukkan elektroda ke dalam larutan atau cairan yang akan
diukur, minimal 1/3 bagian elektroda terendam, catat mV yang
terlihat di layar
4. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai terdapat
tulisan ion di layar
5. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang
stabil, catat hasilnya
6. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai terdapat
tulisan measuring NaCl di layar
7. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang
stabil, catat hasilnya.
V. DATA PENGAMATAN
a. Larutan NaCl

No. Konsentrasi (M) Salinitas (PPT)

1 0,05 5,833

2 0,75 8,597

3 0,1 11,74

4 0,25 22,31

5 0,5 59,18

6 0,75 over

b. Sampel air kemasan

No Air pH Conduktivitas TDS resestivitas %DO Konsentrasi


sampel DO
.

1 Ades 7,38 81,36 80,1 6,384 14,6 1,33

2 Nestle 7,62 126,6 123,8 4,054 15,91 1,34

3 Alfa 7,21 54,30 53,9 9,457 15,7 1,26

4 pdam 6,89 97,18 95,09 3,42 15,4 1,21


Grafik konsentrasi NaCl terhadap kadar salinitanya

70

60

50

40

30

20

10

0
0.05 0.075 0.1 0.25 0.5
VI. ANALISA PERCOBAAN

Pada praktikum ini kami menganalisa kualitas air dengan


menggunakan alat waterproof cyberscan PCD 650.Parameter dari kualitas
air yang diuji terhadap sample ada nilai pH, Conductivity, TDS,
Resistivity, %DO,Konsentrasi DO , Temperatur, Tegangan, Jumlah Ion
dan Salinitas.
Larutan dan minuman yang dianalisa pada praktikum ini ialah air
kemasan alfa, nestle, ades juga PDAM dan larutan NaCl 0,05 M sampai
dengan 0,5 M, berdasarkan kelipatannya.
Berdasarkan hasil yang didapat dapat kita ketahui sample yang
mengandung zat terlarut atau mineral terlarut tertinggi yaitu pada nestle
karena nestle memiliki nilai TDS ( total disolve solvent) 123,8. Karena
TDS merupakan parameter dalam mengukur kualitas air berdasarkan
banyaknya zat terlarut atau banyaknya mineral yang terkandung dalam
suatu air.
Sedangkan sample minuman yang memiliki nilai TDS paling
kecil adalah alfa dengan nilai TDS 53,9 dengan ini dapat dikatakan
kandungan alfa memiliki zat mineral yang terlarut paling sedikit.
Sedangkan air yang baik bagi kehidupan adalah ke empatnya, hal
ini dikarenakan ke empat samper tersebut mempunyai nilai Ph rentang 7-8
.Dengan hasil ini dapat dikatakan air sampel memiliki sifat netral yaitu
tidak bersifat asam dan tidak bersifat basa.
Sedangkan sample air yang dapat menghantarkan listrik adalah
nestle ,karena nestle memiliki conductivity 126,6 ,karena conductivity
merupakan parameter dalam menentukan kualitas air berdasarkan sifat
yang dapat menghantarkan arus listrik.Akan tetapi sample nestle dikatakan
bukan merupakan air yang baik karena memiliki conductivity yang tinggi
dari conductivity sample lainnya.Sedangkan air yang baik adalah air yang
memiliki nilai conductivity yang rendah.
VII. KESIMPULAN
Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang
dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu,dengan
demikian setiap kegiatan memiliki kualitas air yang berbeda.
2. Berdasarkan hasil yang didapat ke empat sampel air baik untuk
kehidupan karna mempunyai pH netral, namus untuk air kemasan
nestle tidak baik digunakan karna mempunyai nilai konduktifitas yang
tinggi.

You might also like