Penyakit kusta atau lepra disebut juga Morbus Hansen,. Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Kusta menyerang bagian saraf dan kulit. Penyakit ii adalah jenis penyakit granulomatosa pada saraf tepid an mukosa dari saluran pernapasan atas dan lesi pada kulit adalah tanda yang bias diamati dari luar. Adanya berkas tonjolan pada kulit akibat penyakit ini membuat penderitanya banyak yang menarik diri davasi pasien kusta agar lebih percaya diri. Motivasi menurut Stoner dan freman adalah karakteristik psikologi manusia yang memberikan kontribusihasrat, pembangkit tenaga dan dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan mereka, berbuat sesuatu secara singkat dalam diri individu yang menyadari atau menentukan prilaku indivadu . kata lain Motif adalah energi dasar yang terdapat dalam diri individu dan menentukan individu dan menentukaan prilaku dan memberi tujuan dan arah kepada prilaku manusia. Cara untuk memotivasi pasien kusta adalah meyakinkan pasien dan keluarganya bahwa kusta bisa disembuhkan melalui pengobatan yang adekuat asalkan pasien patuh untuk mengkonsumsi obatnya. Memang pada dasarnya kusta gampang menular melalui kontak langsung ataupun udara namun sebagai petugas medis kita perlu menghimbau agar pasien tetap menjaga higienitas tubuhnya agar penularan bisa diminimalisir. Dukungan keluarga untuk penderita kusta merupakan pokok penting dalam kemajuan kualitas hidup para penderita kusta. Ada beberapa dukungan penting kepada penderita kusta, yaitu: a. Dukungan Emosional adalah adanya interaksi anggota keluarga terhadap pendeita kusta selama proses pengobatan dalam bentuk empati dan kepedulian. b. Dukungan Instrumental adalah adanya interaksi anggota keluarga terhadap pendeita kusta berupa penyediaan obat dan makanan. c. Dukungan Informasi adalah adanya interaksi anggota keluarga dalam memberikan informasi kesehatan maupun informasi perawatan selama proses pengobatan penderita kusta. Cara lain untuk meningkatkan motivasi kesembuhan pasien kusta adalah dengan membuat komunitas pasien kusta. Dengan adanya komunitas sesame penderita kusta biasanya penderita bisa lebih terbuka untuk menceritakan keluh kesahnya dan juga lebih percaya diri jika berhadapan atau berkomunikasi dengan sesama penderita. Selain itu, bisa juga ditambahkan kegiatan-kegiatan yang bisa menghibur pasien kusta di dalam komunitasnya, misalnya bernyanyi bersama, membuat prakarya atau melakukan hal-hal menghibur lainnya untuk membebaskan pikiran negative akan penyakitnya. Selain itu pemerintah juga harusnya turun tangan untuk memberikan lapangan pekerjaan bagi penyandang lepra karena kebanyakan dari mereka enggan untuk bekerja akibat malu dengan penyakitnya, dan juga malu karena tidak bisa berinteraksi social dengan orang lain seperti pada umumnya.
Cara Memotivasi Pasien Penyakit TBC
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberkulosis. Penularan penyakit ini melalui perantaraan ludah atau dahak penderita yang mengandung basil tuberkulosis paru. Pada waktu penderita batuk butir-butir air ludah beterbangan diudara dan terhisap oleh orang yang sehat dan masuk kedalam parunya yang kemudian menyebabkan penyakit tuberkulosis paru. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang dimulai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan, jadi motivasi akan di rangsang karena adanya tujuan. Dengan kata lain motivasi merupakan respon dari suatu tujuan (Mc Donald, 2000). Eradikasi kuman penyebab TBC tidak akan tuntas apabila pasien tidak patuh minum obat sehingga sebagai petugas medis kita wajib mengedukasi pasien TBC untuk rajin meminum obat untuk menyembuhkan penyakitnya dan mencegah progresivitas. Kita wajib memotivasi penderita bahwa hanya dengan patuh meminum obat lah penyakitnya bisa disembuhkan. Motivasi dapat di bedakan menjadi motivasi intrinsik dan extrinsik. Motivasi instrinsik merupakan motivasi yang menjadi aktif tanpa perlu rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi extrinsik berhubungan dengan perangsangan dari luar (Woodworth). Motivasi intrinsic dating dari kemauan pasien untuk sembuh dan motivasi ekstrinsik datang dari keluarga, teman, maupun petugas kesehatan. Dukungan dari keluarga pasien sangat besar peranannya dalam pengobatan penyakit TBC. Sebagaimana diketahui bahwa keluarga, baik inti maupun keluarga besar berfungsi sebagai sistem pendukung bagi anggota-anggotanya. Menurut Caplan, 1976 cited by Friedman, 1998 p.196, fungsi dukungan sosial keluarga adalah dukungan emosional dan instrumental. Pertolongan keluarga saat pasien meras kesakitan adalah salah satu motivasi pasien untuk sembuh. Dukungan emosional juga berperan sangat besar dalam kesembuhan dan ketaatan konsumsi obat OAT. Keluarga misalnya suami, istri atau anak yang memiliki hubungan emosional terdekat dengan pasien diharapkan mampu membuat pasien merasa lebih tenang, damai dan semangat untuk sembuh Supervisi dari PMO Penderita TBC paru perlu didampingi seorang PMO untuk meningkatkan keteraturan minum obat, terutama pada awal pengobatan dimana penderita sering lupa. Bila tahap ini dapat dilalui dengan baik maka besar kemungkinan penderita dapat disembuhkan (Dep Kes, 2002 ). Sebagaiman dikatahui bahwa tugas PMO yaitu mengawasi penderita. TBC paru agar menelan obat anti Tuberculosis (OAT) secara teratur sampai selesai pengobaatan dan memberi dorongan kepada penderita agar mau berobat teratur.