You are on page 1of 36

ANALISA PONDASI ABUTMENT JEMBATAN FABERAT

1. DATA ABUTMEN JEMBATAN FABERAT

DATA TEKNIS DAN URAIAN DIMENSI

PLAT LANTAI NOTASI DIMENSI SATUAN


Lebar jalan (jalur lalu-lintas) b1 7.00 m
Lebar trotoar (pejalan kaki) b2 1.25 m
Lebar total jembatan by 9.50 m
Tebal slab lantai jembatan ts 0.20 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta 0.10 m
Tebal trotoar tt 0.30 m
Tebal genangan air hujan th 0.05 m

GIRDER NOTASI BESAR SATUAN


Jumlah girder ng 5.00 bh
Lebar girder bg 0.50 m
Tinggi girder hb 1.10 m
Tinggi bidang samping jembatan ha 2.80 m
Jarak antara girder s 1.70 m
Panjang bentang jembatan L 15.00 m
Panjang plat lantai Lg 15.80 m

DIAFRAGMA NOTASI BESAR SATUAN


Jumlah balok diafragma nd 5.00 bh
Lebar balok diafragma bd 0.30 m
Tinggi balok diafragma hd 0.50 m
Panjang tiap balok diafragma Ld 4.80 m

Specific Gravity NOTASI BESAR SATUAN


Berat beton bertulang wc = 25.00 kN/m3
Berat beton tidak bertulang (beton rabat) w'c = 24.00 kN/m3
Berat aspal wa = 22.00 kN/m3
Berat jenis air ww = 9.80 kN/m3

B. DATA STRUKTUR ABUTMENT

BAHAN ABUTMEN DAN PONDASI TANAH DI BELAKANG ABUTMEN


Mutu beton K= 350 kg/cm2 Berat volume tanah :
Kuat tekan beton f'c = 29.05 MPa Ws = 17.8 kN/m3
Mutu tulangan baja U= 39 Sudut geser dalam :
Tegangan leleh baja fy = 390 MPa φ= 35 ⁰
Modulus elastis beton Ec = 25332 MPa Kohesive tanah :
Berat beton bertulang Wc = 25 kN/m3 C= 0.18 kg/cm2

DIMENSI DINDING ABUTMENT DIMENSI TELAPAK


Tebal arah x (m) Lx1 = 0.70 Lebar arah X Bx = 4.50 m
Lx2 = 0.90
Lebar arah y (m) Ly = 9.60 Lebar arah Y By = 10.00 m
Tinggi (m) Lc = 4.63 Tebal Telapak t= 0.8 m

DIMENSI SUMURAN DAN WING-WALL TANAH DI DASAR SUMURAN


Diameter luar Dl = 4.0 m Berat volume tanah :
Diameter dalam Dd = 3.4 m Ws = 18 kN/m3
tinggi sumuran hs = 4.0 m Sudut geser dalam :
Tbl dinding sumuran d= 0.3 m φ= 35 ⁰
Jrk antar As sumuran s= 5.5 m Kohesive tanah :
2 x Tebal Wingwall dw = 0.8 m C= 0.13 kg/cm2
Lebar timb. tanah arah y, Lty = 8.80 m N (SPT) = 45
LAIN - LAIN tegangan tanah :
Tinggi Abutment H= 7.86 m s= 135 kg/cm2
Tng. dudukan girde hd = 6.63 m = 13,500.0 kN/m2
I. ANALISA BEBAN

1.1. Berat Abutment


PARAMETER BERAT BAGIAN BERAT LENGAN MOMEN
NO
b h Shape Direct (kN) (m) (kNm)
ABUTMENT
1 0.30 0.76 1.0 -1 54.72 0.55 -30.10
2 0.46 0.40 1.0 -1 44.16 0.65 -28.70
3 1.10 0.40 1.0 -1 105.60 0.10 -10.56
4 1.70 0.40 1.0 -1 163.20 0.00 0.00
5 0.50 0.40 0.5 -1 24.00 0.52 -12.40
6 0.50 0.40 0.5 1 24.00 0.52 12.40
7 0.70 0.40 1.0 1 67.20 0.00 0.00
8 0.80 4.63 1.0 0 888.96 0.00 0.00
9 4.50 0.80 1.0 0 900.00 0.00 0.00

WING WALL
10 2.50 0.70 1 -1 35.00 2.10 -73.50
11 2.30 1.27 1 -1 58.42 2.23 -129.98
12 0.73 0.80 0.5 -1 5.80 0.86 -4.98
13 0.725 3.500 1 -1 50.75 0.74 -37.43
14 1.000 2.750 0.5 -1 27.50 2.68 -73.79
15 1.250 2.750 1 -1 68.75 1.73 -118.59
Lateral Stop Block 0.3 1 6.00 0.10 0.60

TANAH
16 1.50 0.7 1 -1 164.47 1.60 -263.16
17 1.25 7.0 1 -1 1,370.60 1.73 -2,364.29
18 0.65 0.4 0.5 -1 20.36 0.86 -17.48
19 0.55 4.64 1 -1 399.75 0.74 -294.81
PAbt = MAbt =
4,479.24 -3,446.77
Letak titik berat Abutmen ; eAbt = -0.769 m disisi kiri As Telapak

Jrk titik berat Abt. thdp titik guling G Sumuran; x = Dl/2-eAbt = 2.769 m

1.2 Berat Pondasi Sumuran :

Diameter Sumuran, Dl = 4.0 m


Luas penampang 1 sumuran, As = π/4 * Dl^2 = 12.566 m2

Keliling 1 sumuran, KL = π * Dl = 12.566 m


Tinggi sumuran, hs = 4.00 m
Berat 1 sumuran, Ps = 1,256.64 kN

2. GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA ABUTMENT

2.1 Berat Sendiri Struktur Atas (PSA)

Parameter Volume Berat


No Beban Berat Satuan
b (m) t (m) L (m) n (kN)
1 Slab 9.5 0.20 15.80 1 25.00 kN/m3 750.50
2 Trotoar 1.25 0.30 15.80 2 25.00 kN/m 296.25
3 Girder 0.50 1.10 15.80 5 25.00 kN/m 1,975.0
4 Diafragma 0.30 0.50 4.80 5 25.00 kN/m 90
Total berat sendiri struktur atas, WSA = 3,111.75

Beban pd 1 Abutment akibat berat str. atas ; PMSA = 1/2 * WSA = 1,555.88 kNm

2.2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)


Beban mati tambahan (superimposed dead load), adalah berat seluruh elemen nonstruktural yang
membebani jembatan dan mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan dianalisis
harus mampu memikul beban tambahan seperti :
1). Penambahan lapisan asphalt (overlay) dikemudian hari
2). Genangan air hujan jika drainase tidak bekerja dengan baik
3). Pemasangan tiang listrik dan instalasi ME.

Jenis beban mati Tebal Lebar Panjang Berat


No Jumlah w (kN/m3)
tambahan (m) (m) (m) (kN)
1 Lap. Aspal + overlay 0.10 7.00 15.80 1 22 243.32
2 Railing, lights, dll. w= 0.5 15.80 2 15.8
3 Instalasi ME w= 0.1 15.80 2 3.16
4 Air hujan 0.05 7.00 15.80 1 9.8 54.194
316.47

Beban pada 1 Abutment akibat beban mati tambahan ;


PMA = 1/2 * WMA = 158.237 kN
Eksentrisitas beban terhadap pondasi ;
e= 0 m
Momen pada pondasi akibat berat sendiri struktur atas ;
MMA = PMA *e = 0 kNm
Gaya aksial pd Abutmen akibat Beban Struktur Atas : PMSA = 1,555.88 kN
PMA = 158.24 kN
Berat total Struktur Atas = 1,714.11 kN

Gaya Lateral pada Abutmen akibat Beban Struktur Atas :


Koefisien Gesek ; u= 0.15
PMSLA = 233.38 kN
PMAL = 23.73555 kN
Momen akibat Beban Struktur Atas (MSA) dan Beban Mati Tambahan (MA) :
lengan terhadap dasar Telapak ; hd = 6.63 m
lengan terhadap dasar Sumuran ; hd + hs = 10.63 m

Mx dan My pada dasar Telapak ; MSAT = 1,547.32 kNm


MAT = 157.37 kNm

Mx dan My pada dasar Sumuran ; MSAS = 2,480.84 kNm


MAS = 252.31 kNm

2.3. TEKANAN TANAH (TA)


Tanah dibelakang dinding Abutment Jembatan yang dibebani lalu lintas, harus diperhitungkan sbg
beban tambahan = berat tanah setebal 60 cm equivalen beban kendaraan.

Tekanan tanah lateraal dihitung berdasarkan harga nominal dari berat tanah (Ws), sudut geser
dalam (φ) dan kohesif tanah (c) dengan :
Ws' = Ws φ' = tan-1 (KqR * tan φ) faktor reduksi φ' ; KqR = 0.7
c' = Kc * c
R
faktor reduksi c' ; Kc =
R
1.0
Koefisien tekanan tanah aktif ; Ka = tan2 (45⁰ - φ'/2)

Berat volume tanah, ws = 17.8 kN/m3


Sudut geser dalam, φ= 35 ⁰
Nilai kohesif, c= 0.18
Tinggi Abutment, H= 6.99 m
Lebar Abutment, By = 9.60 m

Beban merata akibat timbunan


tanah setinggi 0,6 m yang
merupakan ekuivalen beban
kedaraan :
0,6 * ws = 10.68 kPa

φ' = tan-1 (KqR * tan φ) = 0.320253 rad = 18.349 ⁰


45⁰- φ'/2 = 35.825 ⁰ tan (45 - φ'/2) = 0.72190

Ka = tan2 (45⁰ - φ'/2) = 0.5211361


Gaya dan Momen pada dasar Telapak :
TTA Lengan y MTA
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) terhdp O. (m) (kNm)
1 TTA = (0.60 *ws)* H * Ka*By 373.48 y=H/2 3.495 1305.32
2 TTA = 1/2 *H *(0.6*ws)*Ka*By
2
1,305.32 y=H/3 2.33 3,041.40
TTA = 1,678.81 MTA = 4,346.73

Gaya dan Momen pada dasar Sumuran :


TTA Lengan y MTA
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) terhdp O. (m) (kNm)
1 T TA
= (0.60 *ws)* H * Ka*By 373.48 y = H/2+hs 7.50 2,799.25
2 TTA = 1/2 *H *(0.6*ws)*Ka *By 1,305.32 y = H/3+hs
2
6.33 8,262.69
TTA = 1,678.81 MTA = 11,061.95

2.4. BEBAN LAJUR " D " (TD)

Beban kendaraan berupa beban lajur "D", terdiri dari beban terbagi merata (Uniformly Distributed
Load)UDL dan beban garis Knife Edge Load KEL seperti pada gambar dibawah.
UDL mempunyai intensitas q (kPa) besarnya tergantung panjang L bentang lalu lintas.
q = 8.0 kPa untuk L ≤ 30 m
q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30 m

Untuk panjang bentang : L= 15.0 m


q = 8,0 * (0,5+15/L) = 7.0 kPa
KEL mempunyai inntensitas : p= 44.0 kN/m

Faktor beban dinamis (Dynamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikt :
DLA = 0.4 untuk L ≤ 50 m
DLA = 0,4 - 0,0025 * (L-50) untuk 50 m < L < 90 m
DLA = 0.3 untuk L > 90 m

gmbr 3 pdf hal 114


L= 15.0 m < 50 m ; DLA = 0.4
b1 = 7.0 m

Besar beban lajur "D" :


WTD = (q*L*(5,5+b1)/2) + (p*DLA*(5,5+b1)/2) = 766.3 kN
Beban pd Abutment akibat beban lajur "D" ; PTD = 1/2 WTD = 383.1 kN

2.5. BEBAN PEDESTARIAN / Pejalan kaki (TP)


Jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban hidup merata pada trotoar yang besarnya
tergantung pada luas bidang trotoar (A) yang didukungnya.
Beban hidup merata q :
A ≤ 10 m2 ;
10 m2 < A < 100 m2 ;
A > 100 m2 ;

q= 5.0 kPa
q = 5 - 0,033 * (A-10) kPa
q= 2.0 kPa

Pjng. bentang = 15.0 m


lebar trotoar = 1.3 m
jumlah trotoar = 2.0

Luas bidang trotoar yang didukung Abutment A = b2*(L/2)*n = 18.75 m2


Beban merata pd pedestarian ; q = 5 - 0,033 * (A-10) = 4.71125 kPa
Beban pd Abutmen akibat pejalan kaki :
PTP = A * q = 88.34 kN

Eksentrisitan beban thdp pondasi :


e = b8 + (b7/2) - (Bx/2) = 0 m
Momen pd pondasi akibat beban pedestarian :
MTP = PTP * e = 0 kNm

2.6. GAYA REM (TB)

Pengaruh pengereman dari lalu lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang dan
dianggap bekerja pada permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan
tergantung panjang total jembatan (Lt) sebagai berikut :
Gaya rem :
TB = 250 kN untuk, Lt ≤ 80 m
TB = 250 + 2,5 * (Lt - 80) untuk, 80m < Lt < 180 m
TB = 500 kN untuk, Lt ≥ 180 m

Untuk, Lt = L = 15.00 m
- Gaya Rem ; TTB = 250 kN

- Lengan thdp dasar Pondasi ;


YTB = 7.86 m

- Momen pd dasar pondasi akibat Gaya Rem ;


MTB = TTB * YTB = 1,965.0 kNm

- Lengan thdp dasar Sumuran ;


YTB' = 11.86 m

- Momen pd dasar Sumuran akibat Gaya Rem ; MTB' = TTB * YTB'= 2,965.0 kNm

2.7. PENGARUH TEMPERATUR (ET)


Untuk menghitung tegangan maupun deformasi struktur yang diakibatka oleh pengaruh temperatur,
maka diambil perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih antara temperatur maksimun
rata-rata dengan temperatur minimum rata-rata pada lantai jembatan. Gaya yang timbul akibat
pengaruh temperatur diasumsikan bekerja pada dasar girder/balok.

Temperatur maksimum rata-rata ; Tmax = 40 ⁰C


Temperatur minimum rata-rata ; Tmin = 15 ⁰C
Perbedaan temperatur ; ΔT =(Tmax - Tmin) / 2 = 12.5 ⁰C
Koefisien Muai Panjang untuk beton ; α= 1.0E-05
Kekakuan geser untuk tumpuan Elastomeric ; k= 1,500 kN/m
Panjang bentang girder / balok ; L= 15.00 m
Jumlah tumpuan Elastomeric ; n= 16 bh

Gaya pd Abutment akibat pengaruh temperatur ;


TET = α * ΔT * k *(L/2)*n = 22.50 kN

Lengan terhadap dasar Pondasi ;


YET = h7 = 6.63 m

Momen pd pondasi akibat pengaruh temperatur ;


MET = TET * YET = 149.18 kNm
Lengan terhadap dasar Sumuran ;
Y'ET = h7 - h9 - h11 = 10.63 m
Momen pd Breast Wall akibat pengaruh temperatur ;
MET = TET * Y'ET = 239.18

2.8. BEBAN ANGIN (EW)


2.8.1. ANGIN YANG MENIUP SISI SAMPING STRUKTUR JEMBATAN (ARAH MELINTANG)
Gaya Angin yang meniup bidang samping struktur jembatan dihitung dengan formula :

TEW1 = 0,0006 * Cw * Vw2 * Ab ; satuan : kN

Cw = Koefisien seret
Vw = Kecepatan angin rencana (m/det)
Ab = Luas bidang samping jembatan (m2)

Cw = 1.25
Vw = 35 m/det
Panjang bentang ; L= 15.00 m
Tinggi bid samping ; ha = 2.80 m
Luas bid samping ;
Ab = (L/2)*ha = 21 m
Beban Angin pada Abutment :
TEW1 = 0,0006*Cw*Vw2*Ab = 19.29 kN

Lengan thdp dasar Telapak pondasi ; YEW1 = h7 + (ha/2) = 8.15 m


Momen pd dasar Telapak akbt Angin ; MEW1 = TEW1 * YEW1 = 157.24 kNm

Lengan thdp dasar Sumuran ; Y'EW1 = YEW1 - h9 - h11 = 12.15 m


Momen pd dasar Sumuran akbt Angin ; M'EW1 = TEW1 * Y'EW1 = 234.42 kNm

2.8.2. BEBAN ANGIN YANG MENIUP BIDANG SAMPING KENDARAAN


Gaya angin tambahan arah melintang pada permukaan lantai jembatan akibat beban angin yang
meniup kendaraan diatas lantai jembatan, dihitung dengan formula :

TEW2 = 0,0012 * Cw * Vw2 * L/2 ; Cw = 1.2


Vw = 35 m/det
Panjang bentang ; L= 15 m

Gaya angin yang meniup kendaraan ; TEW2 = 0,0012*Cw*Vw2 * L/2 = 13.23 kN


Lengan thdp dasar Telapak pondasi ; YEW2 = h7+hb+ts+ta = 8.86 m
Momen pd dasar Telapak akbt Angin ; MEW2 = TEW2*YEW2 = 117.22 kNm

Lengan thdp dasar Sumuran ; Y'EW2 = YEW2 -h9 -h11 = 12.9 m


Momen pd dasar Sumuran akbt Angin ; M'EW2 = TEW2*Y'EW2 = 170.14 kNm

2.8.3. BEBAN ANGIN TOTAL PADA ABUTMENT (akibat angin)

Total beban angin pd abutment (horisontal) ; TEW = TEW1 + TEW2 = 32.52 kN


Total momen pd pond. (horisontal) ; MEW = MEW1+MEW2 = 274.46 kNm
Ttl momen pd breast wall (horisontal) ; M'EW = M'EW1+M'EW2 = 404.56 kNm

2.8.4. TRANSFER BEBAN ANGIN KE LANTAI JEMBATAN


QEW

Beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan (arah transfersal) :
TEW = 0,0012 * Cw * Vw2 = 1.76 kN

Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan


dengan tinggi 2,0 m diatas lantai jembatan ; h= 2.0 m
Jarak antar roda kendaraan ; x= 1.75 m
Gaya pada abutment akibat transfer beban angin yang meniup bidang
samping kendaraan ke lantai jembatan (arah vertical) ;
PEW = 2*(1/2*h/x*TEW)*L/2 = 15.12 kN

2.9. BEBAN GEMPA (EQ)


2.9.1. BEBAN GEMPA STATIST EKUIVALEN

Beban gempa rencana dihitung dengan formula : TEQ = Kh * I * Wt dimana ;


Kh = C * S
TEQ = Gaya geser dasar total pada arah yang ditinjau (kN).
Kh = Koefisien beban gempa horisontal.
I = Faktor kepentingan.
Wt = Berat total jembatan (Berat Sendiri dan Beban Mati Tambahan). = PMS + PMA (kN)
C = Koefisien geser dasaruntuk wilayah gempa, waktu getar dan kondisi tanah.
S = Faktor type struktur yang berhubungan dengan kapasitas penyerapan energi
gempa (daktilitas) dari struktur jembatan.

Waktu getar struktur dihitung dengan formula : T = 2 π * √[(WTP/(g*Kp)]


g = Percepatan gravitasi (9,8 m/det )
2

Kp = Kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yang diperlukan untuk


menimbulkan satu satuan lendutan (kN/m)

WTP = PMS (str atas) + 1/2 * PMS (str bwh)


2.9.2. Beban Gempa Arah Memanjang Jembatan (Arah X)
Tinggi breast wall ; Lb = h3 + h4 + h6 + c = 4.70 m
Ukuran penampang breast wall ; b = By = 9.60 m
h = b5 = 0.70 m
Inersia penampang breast wall ; Ic = 1/ 12 * b * h3 = 0.27 m4
Mutu beton ; K = 350 fc' = 0.83 * K / 10 = 29.05 MPa
Modulus elastis beton ; Ec = 4700 * √ fc' = 25,332 MPa
atau ; Ec = 2.35E+07 kPa
Nilai kekakuan ; Kp = 3 * Ec * Ic / Lb3 = 185,956 kN/m
Percepatan grafitasi ; g= 9.80 m/det2

Berat sendiri struktur atas ; PMS (str atas) = 1,714.11 kN


Beban sendiri struktur bawah ; PMS (str bwh) = 4,479.24 kN
Berat total struktur ; WT = PMS (str atas) + 1/2 * PMS (str bwh) = 3,953.73 kN
Waktu getar alami struktur ; T = 2 π * √[(WTP/(g*Kp)] = 0.293 det.
Kondisi tanah dasar termasuk sedang (medium) dan Lokasi struktur berada diwiyah gempa 3.
Koefisien geser dasar ; C= 0.18
Untuk struktur jembatan dgn sendi plastis beton bertulang, maka ;
Faktor jenis struktur : S = 1,0 F

dengan nilai F = 1,25 - (0,025*n) ; dan F ≥ 1


F = faktor perangkaan
n = jumlah sendi plastis yg menahan deformasi arah lateral

untuk n= 1
F = 1,25 - (0,025*n) = 1.225
S = 1,0 F = 1.225
Koefisien beban gempa horisontal ; Kh = C * S = 0.2205
Untuk jembatan yg dilewati > 2000 kdrn/hari, berada pd jalan raya utama / arteri,
dan jalan dimana dimana jembatan berada terdapat route alternatif maka
diambil faktor kepentingan ; I= 1.0
Gaya gempa ; TEQ = Kh * I * Wt = 0.2205 Wt

Distribusi Beban Gempa pada Abutment TEQ = 0.2205 Wt


Berat TEQ Lengan y MEQ
No Wt (kN) Uraian lengan terhadap titik O
Wt (kN) (kN) (m) (kNm)

STRUKTUR ATAS
PMSA 1,555.88 343.07 y = hd 6.63 2,274.56
PMA 158.24 34.89 y = hd 6.63 231.33
ABUTMENT
1 54.72 12.07 y1 = 6.34 76.44
2 44.16 9.74 y2 = 5.53 53.80
3 105.60 23.28 y3 = 5.30 123.41
4 163.20 35.99 y4 = 4.83 173.93
5 24.00 5.29 y5 = 4.70 24.87
6 24.00 5.29 y6 = 4.90 25.93
7 67.20 14.82 y7 = 4.57 67.67
8 888.96 196.02 y8 = 2.25 441.04
9 900.00 198.45 y9 = 0.40 79.38

WING WALL
10 35.00 7.72 y10 = 6.30 48.62
11 58.42 12.88 y11 = 4.75 61.19
12 5.80 1.28 y12 = 3.77 4.82
13 50.75 11.19 y13 = 2.55 28.54
14 27.50 6.06 y14 = 2.63 15.97
15 68.75 15.16 y15 = 2.18 32.97
16 6.00 1.32 5.50 7.28

TANAH
16 164.47 36.27 y22 = 6.34 229.75
17 1,370.60 302.22 y23 = 3.38 1,019.98
18 20.36 4.49 y24 = 3.77 16.91
19 399.75 88.14 y25 = 2.55 224.77

Total 6,193.35 1,365.63 Momen pd dasar Telapak ; MEQAbt = 5,263.13


Letak titik tangkap gaya horisontal gempa di atas dasar Telapak ;
YEQ = MEQ / TEQ = 3.85 m

Lengan terhadap dasar Sumuran; Ys = 7.85 m


Momen pada dasar Sumuran akibat Gempa ; MEQsx = 10,725.67 kNm

2.9.3. Beban Gempa Arah Melintang Jembatan (arah Y)

Ukuran penampang breast wall : b = b5 = 0.70 m


h = By = 9.6 m
Tinggi breast wall ; Lb = h1 + h13 = 4.70 m
Inersia penampang breast wall ; Ic = 1/ 12 * b * h3 = 51.61 m4
Modulus elastis beton ; Ec = 4700 * √ fc' = 2.53E+07 kPa
Nilai kekakuan ; Kp = 3* Ec * Ic/Lb =3 1.85E+10 kN/m
Berat sendiri (str atas + str bwh) PST = 6,035.12 kN
Beban mati tambahan PMA = 158.24 kN

Beban mati total ; Wt = PMS atas + 1/2PMS bawah = 6,193.35 kN


Waktu getar alami struktur ; T = 2*π*√[Wt/(g*Kp)] = 0.00116 det.
Koefisien geser dasar ; C= 0.18
Faktor type struktur S = 1,0 F = 1.225
Koefisien beban gempa horisontal Kh = C * S = 0.2205
Faktor kepentingan I= 1.0
Gaya gempa TEQ = Kh * I * Wt = 0.2205 Wt
Beban gempa arah melintang (Y) TEQy = Kh * I * Wt = 1,365.63 kN

Letak titik tangkap terhadap dasar Telapak YEQ = 3.85 m


Momen pd dasar Telapak akibat Gempa MEQy = TEQ * YEQ = 5,263.13 kNm

Lengan terhadap dasar Sumuran, Ys = 7.85 m


Momen pada dasar Sumuran akibat Gempa, MEQsy = 10,725.67 kNm

2.10. TEKANAN TANAH DINAMIS AKIBAT GEMPA


Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan koefisien
tekanan tanah dinamis (ΔKaG) sebagai berikut :

Ѳ = tan-1 Kh
KaG = cos2 (φ' - Ѳ) / [cos2 Ѳ * { 1 + (√sin φ' * sin (φ' - Ѳ)) / cos Ѳ} ]
ΔKaG = KaG - Ka

Tekanan tanah dinamis ; p = Hw * ws* ΔKaG kN

H= 6.99 m
By = 9.60 m
Kh = 0.2205
φ' = 0.320253 rad
Ka = 0.5211361
ws = 17.80 kN/m3
Ѳ =tan Kh =0.2170272 rad
-1

(φ' - Ѳ) = 0.1032259 rad

[cos2 Ѳ * { 1 + (√sin φ' * sin (φ' - Ѳ)) / cos Ѳ} ] = 1.0991


KaG = cos2 (φ' - Ѳ) / [cos2 Ѳ * { 1 + (√sin φ' * sin (φ' - Ѳ)) / cos Ѳ} ] = 0.9002
ΔKaG = KaG - Ka = 0.3790
Gy gempa lateral dipikul 1 Sumuran ; TEQ = (1/2 H2*ws* ΔKaG*By)/2 = 1,096.76 kN
Lengan terhadap dasar Telapak pondasi ; yEQ = 2/3 * H = 4.7 m
Momen tanah dinamis pd dasar Telapak ; MEQ = TEQ * yEQ = 5,110.92 kNm
Lengan terhadap dasar Sumuran ; Ys = 8.7
Momen ppd dasar Sumuran ; MEQs = 9,497.97

3. KOMBINASI BEBAN YANG BEKERJA PADA DASAR SUMURAN


REKAP BEBAN YANG BEKERJA Vertikal Horisontal Momen
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)

A Aksi Tetap
1 Brt sendiri Str Atas SA 1,555.88 2,480.84 2,480.84
2 Beb. mati tambahan MA 158.24 252.31 252.31
3 Teknan tanah statis TA 1,678.81 11,061.95

B Beban Lalu-lintas
4 Beban lajur "D" TD 383.13
5 Beban pedestrian TP 88.34
6 Gaya rem TB 250.00 2,965.00

C Aksi Lingkungan
7 Temperatur ET 22.50 22.50 239.18 239.18
8 Beban angin EW 15.12 32.52 404.56
9 Beban gempa EQ 1,912.15 1,365.63 1,365.63 10,725.67 10,725.67
10 Tek. tanah dinamis EQ 629.08 1,096.76 9,497.97

KOMBINASI - 1 Arah Vertikal Horisontal Momen


Kode P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)

1 Brt sendiri Str Atas SA 1,555.88 2,480.84 2,480.84


2 Beb. mati tambahan MA 158.24 252.31 252.31
3 Tekanan tanah TA 1,678.81 11,061.95
4 Beban lajur "D" TD 383.13
5 Beban pedestrian TP 88.34
6 Gaya rem TB 250.00 2,965.00
7 Temperatur ET
8 Beban angin EW
9 Beban gempa EQ
10 Tek. Tanah dinamis EQ
2,185.57 1,928.81 0.00 16,760.10 2,733.15

KOMBINASI - 2 Arah Vertikal Horisontal Momen


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode (kN) (kN) (kNm) (kNm)
(kN)
1 Brt sendiri Str Atas SA 1,555.88 2,480.84 2,480.84
2 Beb. mati tambahan MA 158.24 252.31 252.31
3 Tekanan tanah statis TA 1,678.81 11,061.95
4 Beban lajur "D" TD 383.13
5 Beban pedestrian TP 88.34
6 Gaya rem TB 250.00 2,965.00
7 Temperatur ET 22.50 22.50 239.18 239.18
8 Beban angin EW
9 Beban gempa EQ
10 Tek. Tanah dinamis EQ
2,185.57 1,951.31 22.50 16,999.28 2,972.33

KOMBINASI - 3 Arah Vertikal Horisontal Momen


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)

1 Brt sendiri Str Atas SA 1,555.88 2,480.84 2,480.84


2 Beb. mati tambahan MA 158.24 252.31 252.31
3 Tekanan tanah TA 1,678.81 11,061.95
4 Beban lajur "D" TD 383.13 0.00
5 Beban pedestrian TP 88.34 0.00
6 Gaya rem TB 250.00 2,965.00
7 Temperatur ET
8 Beban angin EW 15.12 0.00 404.56
9 Beban gempa EQ
10 Tek. Tanah dinamis EQ
2,200.69 1,928.81 0.00 16,760.10 3,137.71

KOMBINASI - 4 Arah Vertikal Horisontal Momen


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Brt sendiri Str Atas SA 1,555.88 2,480.84 2,480.84
2 Beb. mati tambahan MA 158.24 252.31 252.31
3 Tekanan tanah TA 1,678.81 11,061.95
4 Beban lajur "D" TD 383.13
5 Beban pedestrian TP 88.34
6 Gaya rem TB 250.00 2,965.00
7 Temperatur ET 22.50 22.50 239.18 239.175
8 Beban angin EW 15.12 0.00 404.56
9 Beban gempa EQ
10 Tek. Tanah dinamis EQ
2,200.69 1,951.31 22.50 16,999.28 3,376.88

KOMBINASI - 5 Arah Vertikal Horisontal Momen


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Brt sendiri Str Atas SA 1,555.88
2 Beb. mati tambahan MA 158.24
3 Tekanan tanah TA
4 Beban lajur "D" TD
5 Beban pedestrian TP
6 Gaya rem TB
7 Temperatur ET
8 Beban angin EW
9 Beban gempa EQ 1,365.63 1,365.63 10,725.67 10,725.67
10 Tek. Tanah dinamis EQ 629.08 1,096.76 9,497.97
11 Gesekan FB
2,343.19 2,462.40 1,365.63 20,223.64 10,725.67

REKAP KOMBINASI BEBAN YANG BEKERJA PADA DASAR SUMURAN


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI-1 2,185.57 1,928.81 0.00 16,760.10 2,733.15
2 KOMBINASI-2 2,185.57 1,951.31 22.50 16,999.28 2,972.33
3 KOMBINASI-3 2,200.69 1,928.81 0.00 16,760.10 3,137.71
4 KOMBINASI-4 2,200.69 1,951.31 22.50 16,999.28 3,376.88
5 KOMBINASI-5 2,343.19 2,462.40 1,365.63 20,223.64 10,725.67
kN

onstruktural yang
mbatan dianalisis
perhitungkan sbg
ANALISA PONDASI JEMBATAN FABERAT
1. DATA PONDASI JEMBATAN FABERAT

BAHAN/MATERIAL PONDASI PONDASI (END BEARING)


Mutu beton K= 350 kg/cm2 Berat volume tanah :
Kuat tekan beton f'c = 29.05 MPa Ws = 18 kN/m3
Mutu tulangan baja U= 39 Sudut geser dalam :
Tegangan leleh baja fy = 390 MPa φ= 38 ⁰
Modulus elastis beton Ec = 25332 MPa Kohesive tanah :
Berat beton bertulang Wc = 25 kN/m3 C= 13 kN/m2
DIMENSI PILE - CAP
Lebar arah X Bx = 4.50 m Tebal hp = 0.00 m
Lebar arah Y By = 9.50 m Tebal ht = 0.80 m
Jrk. Tepi sumuran s = 0.25 m tebal total Lx = 0.80 m
DIMENSI SUMURAN
Dimensi, Dl = 4.0 m Tinggi hs= 4.00 m
Dd = 3.4 m Tebal d= 0.30 m
Jarak pusat sumuran terluar thd sisi terluar Pile-Cap, a= 2.25 m

DATA SUSUNAN SUMURAN


Jumlah baris sumuran ny = 2 tiang
Jumlah sumuran dalam satu baris nx = 1 tiang
Jarak antar as sumuran arah X X= 0 m
Jarak antar as sumuran arah Y Y= 5.0 m

2. DAYA DUKUNG AKSIAL IJIN SUMURAN

2.1. BERDASARKAN KEKUATAN BAHAN


Kuat tekan beton ; fc' = 29.05 N/mm2
Tegangan ijin beton ; fc = 0.3 * fc' *1000 = 8715.00 kN/m2
Luas tampang sumuran ; A = π / 4 * (Dl - Dd)^2 = 12.57 m2
Panjang sumuran ; hs = 9.00 m2
Berat tiap sumuran ; W = A * L * wc = 2827.43 kN
Faktor Keamanan ; SF = 3.00
Daya dukung ijin tiap sumuran ; Pijin = A * fc - W = 35,562.83 kN

2.2. BERDASARKAN KEKUATAN TANAH

2.2.1. MENURUT "TERZAGHI DAN THOMLINSON" (PENGUJIAN LAB)


qult = 1,3 * C * Nc + ɣ * Df * Nq + 0,6 * ɣ * R * Nɣ =
Df = kedalaman sumuran Df = L = 4.0 m
R = jari-jari penampang sumuran R = Dl/2 = 2 m

Parameter kekuatan tanah di ujung tiang bor (end bearing) :


ɣ = berat volume tanah ɣ= 18.0 Kn/m3
φ = sudut geser dalam φ= 38 ⁰
C = kohesive tanah C= 13.0 kN/m2

Faktor Daya Dukung menurut "Thomlinson"


Nc = (228 + 4,3*φ) / (40 - φ) = 195.70
Nq = (40 + 5*φ) / (40 - φ) = 115.00
Nγ = (6*φ) / (40 - φ) = 114.00
qult = 1.3 * C * Nc + γ * Df * Nq + 0.6 * γ * R * Nγ = 14049.73 kN/m2
Luas penampang tiap sumuran ; A = π* R2 = 12.57 m2
SF = 3.00
Daya dukung ijin tiap sumuran Pijin = A * qult / SF = 58,851.37 kN

2.2.2. MENURUT "MEYERHOFF" (DATA PENGUJIAN SPT)


qult = 40 * N' (dalam Ton/m2) ; dimana ; N' = nilai SPT terkoreksi

Nilai SPT hasil pengujian, N= 45 pukulan/30cm


Nilai SPT terkoreksi, N' = 15 + 1/2*( N - 15) = 30 pukulan/30cm
qult = 40 * N' = 1,200 ton/m2
qult = 12,000 kN/m2
Luas penampang sumuran, A = π/4 *(Di)^2 = 12.566 m2
Angka aman, SF = 5
Daya dukung ijin sumuran, Pijin = A * qult / SF = 30,159 kN

2.2.3. MENURUT BAGEMENT (PENGUJIAN CPT)

Pijin = A * (qc /3) + K * L * (qf/5)

qc = nilai konus rata-rata, 135 kg/cm2 qc = 13,500 kN/m2


qf = nilai hambatan lekat rata-rata, 0.18 kg/cm2 qf = 18.0 kN/m2
A= luas penampang sumuran, A= 12.566 m2
K= keliling penampang sumuran, K = π * Db = 12.566 m
L= panjang sumuran, L= 4.0 m
Daya dukung ijin sumuran, Pijin = A * qc /3 + K * L * qf/5 = 56,729.6 kN

2.2.4. FORMULA EMPIRIK ()


Nilai konus SPT, N= 45
sijin = (N * 3) / 15 = 7.2973 kg/cm2
Tegangan ijin tanah,
= 729.73 kN/m2

Luas tampang Telapak, At = 42.75 m2


Pijin = sijin * At /SF = kN
Daya dukung ijin Telapak, 31,195.95

2.2.5 REKAP DAYA DUKUNG AKSIAL SUMURAN


No Uraian Daya Dukung Aksial Setiap Sumuran P (kN)
1 Berdasarkan kekuatan bahan 35,562.83
2 Pengujian Lab. Hasil boring (Terzaghi dan Thomlinson) 58,851.37
3 Pengujian SPT (Meyerhoff) 30,159.29
4 Pengujian CPT (Bagement) 56,729.62
4 Formula Empirik 31,195.95
Daya dukung aksial terkecil Pijin = 30,159.29

Efisiensi Kelompok Tiang / sumuran


Ef = [2*(ny+nx-2)*S+4*D]/(π*D*ny*nx)
Ef = 0.89
Jumlah baris sumuran ny = 1 tiang
Jumlah sumuran dalam 1 baris nx = 1 tiang
Jarak antara as sumuran arah X = 0.0 m arah Y = 5.0 m
diambil jarak antara as sumuran S= 5.0 m
Diameter sumuran Di = 4 m
Efisiensi kelompok sumuran (menurut BDM) Ef = 0.89
Pijin * Ef = 26,740 kN
Diambil Daya Dukung Aksial ijin per sumuran : Paksial-ijin = 26,000 kN

3. DAYA DUKUNG LATERAL IJIN SUMURAN


ANALISA KAPASITAS DUKUNG LATERAL (metode diagram)
Kedalaman footing = tebal Pile Cap ; MTA
La = hp = 1.5 m

Sudut geser dlm ; φ= 38 °


Pnjg sumuran ; h= 4.0 m
Keliling 1 sumuran ; K L
= 12.57 m
Panjang jepitan sumuran ;
Ld = 1/3 * h = 1.33 m
1/4*Ld = 0.33 m

Lebar Abutment ; By = 9.5 m


1/2By = 4.75
Berat vol. tanah ; ws = 1.8 ton/m3
ws = 18 kN/m3

Koefisien tekanan tanah pasif


45⁰+ φ/2 = 64 ⁰
Kp = tan (45⁰ + φ/2) =
2
4.204 H*ws*kp

3.1. DIAGRAM KAPASITAS TEKANAN TANAH PASIF EFEKTIF (P)

H H*ws*Kp Tekanan P
BAG KEDALAMAN BAGIAN
(m) (kN/m2) (kN/m2)
OK La + Ld = 2.83 214.39 O 0.00
FJ La + 3/4 * Ld = 2.50 189.17 FN = 1/3*FJ = 63.06
EI La + 1/2 * Ld = 2.17 163.95 EM = 1/2*EI = 81.97
DH La + 1/4 * Ld = 1.83 138.72 DL = 3/4*DH = 104.04
CG La = 1.50 113.50 CG = 113.50

Untuk mendapatkan Besar Gaya Pasif,


F = (Luas bagian diagram tek. Tanah pasif) * (Luas bagian tanah pasif)
F =((p1+p2) * (H*KL))

Untuk mendapatkan nilai jarak lengan momen terhadap titik O, maka ;


- hitung letak F dari masing-masing bagian diagram,
▪ untuk bentuk segi-tiga :
p1

h F x = 1/3 * h
x h = La = 1.5 m
p2

▪ untuk bentuk segi-empat :


p1
h = Ld/4 = 0.33 m
h F
x
p2

p1*h*(0,5*h)+[(p2-p1)*(0,5*h)*(1/3*h)] = [(p1+p2)/2 *h*x


0,5*p1*h2+1/6*(p2-p1)*h2 = 1/2*(p1+p2)*h*x
x = [p1*h + 1/3*(p2-p1)*h] / (p1+p2)
p2
p1*h*(0,5*h)+[(p2-p1)*(0,5*h)*(2/3*h)] = [(p1+p2)/2 *h*x
h F P1*h2+(p2-p1)*2/3*h2 = (p1+p2)*h*x
x x = [p1*h + 2/3*(p2-p1)*h] / (p1+p2)
p1
- jarak F dari masing-masing bagian diagram thdp titik O.
L = x + ƩLd

x1 = 1/3*La = 0.50 m
x2 = [p1*h + 1/3*(p2-p1)*h] / (p1+p2) = 0.16 m
x3 = [p2*h + 2/3*(p1-p2)*h] / (p1+p2) = 0.16 m
x4 = [p1*h + 2/3*(p2-p1)*h] / (p1+p2) = 0.16 m
x5 = 2/3*h = 0.22 m

3.2. KAPASITAS DUKUNG LATERAL SUMURAN

F =(p1+p2)*L*KL dimana ; KL = keliling sumuran =


L = tinggi sumuran =
p1 p2 Kedalaman bagian F (kN) Lengan M
KODE (kN/m2) (kN/m2) thd.O (m) (kNm)
Notasi (m)
F1 0.00 63.06 La = 1.50 1,188.58 1.83 2,179.07
F2 63.06 81.97 Ld / 4 = 0.33 607.50 1.16 704.34
F3 81.97 104.04 Ld / 4 = 0.33 779.18 0.83 644.18
F4 104.04 113.50 Ld / 4 = 0.33 911.25 0.50 453.42
F5 113.50 0.00 Ld / 4 = 0.33 475.43 0.22 105.65
Total F = 3,961.94 M= 4,086.66
L2 = M/F = 1.03
Jumlah Momen di titik S ; ∑ MS = 0 maka F * (2*L2) = H * (L2+Ld+La)

Kapasitas Gaya Lateral per sumuran H = (F *(2*L2))/(L2+Ld+La)


H = 2,114.80 kN

Kapasitas Gaya Lateral per sumuran; H= 2,114.80 kN


Efisiensi sumuran Ef = 0.89
Daya dukung lateral ijin per sumuran ; h*Ef = 1,875.03 kN
Diambil Daya Dukung Lateral ijin per sumuran ; Hijin = 1,870.00 kN

3.3. KAPASITAS MOMEN PADA SUMURAN


3.3.1. KAPASITAS MOMEN AKIBAT GAYA LATERAL (metode diagram)
hi = Jarak gaya lateral H terhadap gaya Fi yang ditinjau
Yi = Jarak gaya Fi terhadap titik yang ditinjau

Momen akibat gaya lateral H ; Mhi = H * hi


Besarnya Momen di setiap titik F ; Mi = Mhi - Ʃ (Fi * yi)

MT
A
La = 1.5 m
x1
Ld = 1.3 m
x2 1/4 Ld = 0.33 m

x3 x1 = 1/3*La = 0.50 m

x4
x4
x2 = [p1*h+1/3*(p2-p1)*h]/(p1+p2) = 0.16 m
x5
x3 = [p2*h+2/3*(p1-p2)*h]/(p1+p2) = 0.16 m

x4 = [p2*h+2/3*(p1-p2)*h]/(p1+p2) = 0.16 m

x5 = 2/3*h = 0.22 m
H*ws*k
p

Fi * yi (kNm)
Kode hi Mhi (kNm) F1 F2 F3 F4 F5 DiagramM
(m) i (kNm)
1,188.58 607.50 779.18 911.25 475.43
M1 1.00 2,114.8 2,114.8
M2 1.67 3,540.0 801 2,739.0
M3 2.01 4,244.9 1,197 202 2,845.2
M4 3.00 6,344.4 2,377 806 774 2,388.1
M5 3.33 7,049.3 2,773 1,008 1,033 304 1,930.9
3.5 7,401.8 2,971 1,109 1,163 456 79 1,623.0
4 8,459.2 3,566 1,413 1,553 911 317 699.5
Kapasitas Momen Tahanan Guling (Lateral) 1 sumuran ;
ML = 2,845.24 kNm

3.3.2. KAPASITAS MOMEN PENAHAN GULING


Berat sumuran, Ps = 1,256.6 kN
Nilai SPT N= 45.0
Tegangan tanah, τ = N *3 = 135.0 Kg/cm2
= 13,500.0 kN/m2
Tegangan ijin tanah, qc = τ / 18.5 = 729.7 kN/m2
qc = 0.012 * τ = 162.0 kN/m2
digunakan qc yang terkecil 162.0 kN/m2
D = diameter sumuran = 4.0 m
A= luas penampang sumuran = 12.6 m2
K = keliling sumuran = 12.57 m
L = tinggi sumuran = 4.00 m

Berat Abt. pd 1 Sumuran; PAbt = 2,239.62 kN


Lengan momen di titik A (ujung dasar sumuran) ;
x = eAbt + D/2 = 2.77 m

Kapasitas Momen akibat Berat Abutment ;


MA =PAbt* x = 6,202.6 kNm

Kapasitas Momen akibat Berat sumuran ;


MS = Ps * D/2 = 2,513.27 kNm
Kapasitas Momen Penahan Guling akibat friksi sumuran ;
MF = K*L*qc *Dl/2= 16,286.02 kNm

Total Kapasitas Momen tahanan Guling per sumuran ;


MT = MA + MS + MF = 25,001.91 kNm

4. GAYA YANG DITERIMA SUMURAN


4.1. GAYA AKSIAL PADA SUMURAN

4.1.1. TINJAU TERHADAP BEBAN ALSIAL YANG BEKERJA ARAH X

PAbt = 4,479.24 kN Berat sumuran, Ps = 1256.64 kN


P = dari tabel kombiinasi beban
Gaya aksial maximum dan minimum yang dipikul satu sumuran ;
Pmax = (PAbt + P)/n + Ps
Mmax = Mx/n (Momen pada Abutment) n= 2 (unit sumuran)
Dari tabel Rekap Kombinasi Beban yang bekerja pada Analisa Beban Pier diperoleh sbb :

Gaya aksial maximum dan minimum yg dipikul satu sumuran


KOMBINASI P Mx Pmax Mmax = Mx/n
NO PEMBEBANAN (kN) (kNm) (kN) (kN)
1 KOMBINASI-1 2,185.57 16,760.10 4,589.04 8,380.05
2 KOMBINASI-2 2,185.57 16,999.28 4,589.04 8,499.64
3 KOMBINASI-3 2,200.69 16,760.10 4,596.60 8,380.05
4 KOMBINASI-4 2,200.69 16,999.28 4,596.60 8,499.64
5 KOMBINASI-5 2,343.19 20,223.64 4,667.85 10,111.82

4.1.2. TINJAU TERHADAP BEBAN AKSIAL YANG BEKERJA ARAH Y


PAbt = 4,479.24 kN Berat 1 sumuran, Ps = 1256.64 kN
P = dari tabel kombiinasi beban
Gaya aksial maximum dan minimum yang dipikul satu sumuran ;
Pmax = (PAbt + P)/n + Ps
Mmax = Mx/n (Momen pada Abutment) n= 2 (unit sumuran)

Gaya aksial maximum dan minimum yg dipikul satu sumuran


KOMBINASI P My Pmax Mmax = My/n
NO PEMBEBANAN (kN) (kNm) (kN) (kN)
1 KOMBINASI-1 2,185.6 2,733.2 4,589.04 1,366.58
2 KOMBINASI-2 2,185.6 2,972.3 4,589.04 1,486.16
3 KOMBINASI-3 2,200.7 3,137.7 4,596.60 1,568.85
4 KOMBINASI-4 2,200.7 3,376.9 4,596.60 1,688.44
5 KOMBINASI-5 2,343.2 10,725.7 4,667.85 5,362.83

4.2. GAYA LATERAL PADA SARTU SUMURAN


Gaya lateral yg dipikul satu sumuran : h = T/n n= 2
KOMBINASI Tx Ty hx hy Hmax
NO PEMBEBANAN
KOMBINASI
NO PEMBEBANAN (kN) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 KOMBINASI-1 1,928.81 0.00 964.40 0.00 964.40
2 KOMBINASI-2 1,951.31 22.50 975.65 11.25 975.65
3 KOMBINASI-3 1,928.81 0.00 964.40 0.00 964.40
4 KOMBINASI-4 1,951.31 22.50 975.65 11.25 975.65
5 KOMBINASI-5 2,462.40 1,365.63 1,231.20 682.82 1,231.20

5. KONTROL DAYA DUKUNG IJIN SATU SUMURAN


5.1. DAYA DUKUNG AKSIAL
5.1.1. GAYA AKSIAL IJIN 1 SUMURAN TERHADAP BEBAN ARAH X DAN ARAH Y
NO KOMBINASI Pmax Pijin SF Ketera-
PEMBEBANAN (kN) (kN) ngan
1 KOMBINASI-1 4,589.0 26,000 5.67 > 2.0 (ok)
2 KOMBINASI-2 4,589.0 26,000 5.67 > 2.0 (ok)
3 KOMBINASI-3 4,596.6 26,000 5.66 > 2.0 (ok)
4 KOMBINASI-4 4,596.6 26,000 5.66 > 2.0 (ok)
5 KOMBINASI-5 4,667.9 26,000 5.57 > 2.0 (ok)

5.2. DAYA DUKUNG PENAHAN GESER


5.2.1. GAYA LATERAL IJIN 1 SUMURAN
KOMBINASI Hmax Hijin Ketera-
NO SF
PEMBEBANAN (kN) (kN) ngan
1 KOMBINASI-1 964.4 1,870.0 1.94 > 1.5 (ok)
2 KOMBINASI-2 975.7 1,870.0 1.92 > 1.5 (ok)
3 KOMBINASI-3 964.4 1,870.0 1.94 > 1.5 (ok)
4 KOMBINASI-4 975.7 1,870.0 1.92 > 1.5 (ok)
5 KOMBINASI-5 1,231.2 1,870.0 1.52 > 1.5 (ok)

5.3. DAYA DUKUNG PENAHAN GULING


5.3. MOMEN IJIN 1 SUMURAN

KOMBINASI Mmax Mijin Ketera-


NO SF
PEMBEBANAN (kNm) (kNm) ngan
1 KOMBINASI-1 8,380.1 25,001.9 2.98 > 2.0 (ok)
2 KOMBINASI-2 8,499.6 25,001.9 2.94 > 2.0 (ok)
3 KOMBINASI-3 8,380.1 25,001.9 2.98 > 2.0 (ok)
4 KOMBINASI-4 8,499.6 25,001.9 2.94 > 2.0 (ok)
5 KOMBINASI-5 10,111.8 25,001.9 2.47 > 2.0 (ok)
5.4. DAYA DUKUNG TANAH DI DASAR SUMURAN
5.4.1. DAYA DUKUNG AKSIAL TANAH
qc = nilai konus rata-rata, N= 45
Tegangan Tanah, τ= 135.00 kg/cm2
τ= 13500 kN/m2
Tegangan Ijin Tanah, τijin = τ / 18,5 = 729.73 kN/m2
Tinggi sumuran, h= 4.00 m
Diameter sumuran, D= 4.00 m
Luas penampang satu sumuran, As = 12.57 m2
Daya Dukung aksial per sumuran, qs = τijin * As = 9,170.05 kN

Kapasitas Momen akibat berat Abutmen & sumuran , Ms = 8,715.90 kNm


Berat 1 unit sumuran, Ws = 1256.6 kN

Pmax = Vt + Ws Mt = Max - Ms

5.4.2. GAYA YANG BEKERJA PADA DASAR SUMURAN

Gaya yang terjadi koef Gaya persumuran x koef


Kombinasi Vt+Ws Ht Mt beban Vt+Ws Ht Mt
(kN) (kN) (kN.m) ( kb ) (kN) (kN) (kN.m)
1 4,589.04 964.40 -335.85 1.0 4,589.04 964.40 -335.85
2 4,589.04 975.65 -216.26 1.0 4,589.04 975.65 -216.26
3 4,596.60 964.40 -335.85 1.0 4,596.60 964.40 -335.85
4 4,596.60 975.65 -216.26 1.0 4,596.60 975.65 -216.26
5 4,667.85 1,231.20 1,395.92 1.0 4,667.85 1,231.20 1,395.92

5.4.3. KONTROL DAYA DUKUNG TANAH PADA DASAR SUMURAN

Luas pondasi (As) = 12.57 m2


Inersia sumuran (Ip) = 12.57 m4
Momem lawan pondasi (Wlp) = 6.28 m3
Tegangan Ijin Tanah, s ijin = s / 18,5= 729.73 kN/m2

s = (Vt+Ws)/Ap + M/Wlp s = (Vt+Ws)/Ap - M/Wlp s tn SF


Komb
(kN/m2) (kN/m2) (kN/m2)
1 311.73 418.64 729.73 1.743
2 330.77 399.60 729.73 1.826
3 312.33 419.24 729.73 1.741
4 331.37 400.21 729.73 1.823
5 149.29 593.62 729.73 1.229

Tinjau kondisi pada kombinasi beban 1 - 5


s max dan s min ; < s tn serta tidak ada yang bernilai negatif (-) OK
SF > 1.0
6.1. TULANGAN LONGITUDINAL TEKAN LENTUR
Gaya aksial maximum pada satu sumuran, Pmax = Pijin = 26,000.0 kN
Momen maximum pada satu sumuran Mmax = 1,688.4 kNm
Faktor beban ultimate, K= 1.25

Gaya aksial ultimate, Pu = φ*Pn = K*Pmax = 32,500,000 N


Momen ultimate, Mu = φ*Mn = K*Mmax = 2.111E+09 Nmm
Diameter sumuran, Db = 4,000.00 mm
Luas penampang sumuran, Ag = π/4 * Db2 = 12,566,371 mm2
φ * Pn / (fc*Ag) = 8.903%
φ * Mn / (fc*Ag*Db) = 0.145%

Plot nilai φ*Pn/(fc*Ag) dan φ*Mn/(fc*Ag*D) kedalam Diagram Interaksi Kolom Lingkaran,
didapat : Ratio tulangan, ρ= 0.19%

Luas tulangan yg diperlukan, As = ρ * Ag = 23,247.79 mm2


Diameter tul. Yg digunakan, D= 16 mm
luas per batang, As1 = π/4*D = 201.06 mm2
minimal Jumlah tul. Yg diperlukan, n= 116 btg.

Digunakan tulangan ; sisi luar : 61 D 16 - 200

sisi dalam : 55 D 16 - 200

6.2. TULANGAN GESER


Perhitungan geser Sumuran didasarkan atas Momen dan Gaya Aksial untuk kombinasi beban yg
menentukan dalam perhitungan tulangan aksial tekan dan lentur.
Panjang sumuran, L= 4,000 mm
Tebal sumuran, t= 300 mm
Luas tulangan sumuran, As = 23,248 mm
Kuat tekan beton, fc' = 24.9 N/mm2

Tegangan leleh baja, fy = 390 N/mm2


Gaya Aksial ultimate Pu = 26,000 kN = 2.6E+07 N
Momen ultimate Mu = 1688.44 kNm = 1.7E+09 Nmm
Gaya Lateral ijin hijin = 1,870.00 kN = 2.2E+05 N

Faktor reduksi kekuatan geser, φ= φ= 0.6


Gaya geser ultimit akibat momen, Vu = Mu / L Vu
= = Mu/L = 422,110.4 N
Gaya geser ultimit akibat gaya lateral, Vu = K * hVu
ijin = K*hijin = 2,337,500.0 N
Diambil gaya geser ultimit rencana, Vu = Vu = 422,110.4 N
Jarak tul. thd. sisi luar beton, d' = 50 mm
Tebal efektif, d = 2*(t - d') = 450 mm
Vc max = 0.2 * fc' * Db * d = 672,300 N
φ * Vc max = 403,380 N > Vu Ok.
β1 = 1.4 - d/2000 = 1.175 diambil 1
β2 = 1 + Pu / (14 *fc'*Ag) = 1.006
β3 = 1
Vuc = β1*β2*β3 * Db * d * √ [ As*fc' / ( Db*d) ] = 281,207.8 N
Vc = Vuc + 0.6 * Db * d = 362,207.8 N
φ * Vc = 217,324.7 N
φ * Vc < Vu ; (perlu tul. Geser)

Geser pada beton sepenuhnya dipikul oleh penampang beton sumuran, sehingga ;
Vs min = Vu - (φ * Vc) = 204,786 N

Tul. geser minimum ; digunakan sengkang, D 13

Luas tul. sengkang berpenampang D 13 ; Asv = π/4*D^2 = 132.732 mm2

Jarak tulangan yg diperlukan ; S = (Asv*fy*d)/(φ*Vs) = 113.75 mm

Digunakan sengkang ; D 13 - 200

KESIMPULAN :
Dari hasil analisa terhadap kapasitas pondasi Abutment Jembatan FABERAT, diperoleh hasil
sebagai berikut :
1 Sumuran sebanyak 2 unit dengan masing - masing berdiameter 4,0 m dan tinggi 4,0 m.

2 Dimensi Foot Plate Abutmen (4,5 x 9,5 x 0,8) m ; dengan jarak bersih antar sumuran 1,5 m dan jarak
tepi sumuran dengan tepi Foot Plate arah x = 0,25 m dan arah y = 0,25 m.

3 Berdasarkan point 1 dan poin 2 telah dilakukan kontrol terhadap geser, guling dan tegangan tanah
ijin dengan hasil memenuhi kriteria design sebagaimana yang disyaratkan.

You might also like