Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.4 METODOLOGI
Rencana Strategis Bisnis UPT Puskesmas XYZ Kabupaten XXX disusun
dengan memanfaatkan dokumen-dokumen yang tersedia, pengamatan,
wawancara dan menyebarkan formulir-formulir pengumpulan data yang
dilakukan oleh Tim Fokus yang dibentuk dengan surat keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten XXX Nomor 188.4/264/103/2014 Tim
Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) tersebut terdiri dari seluruh
komponen Puskesmas.
2.4.1 Organisasi
BAGAN ORGANISASI
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPT)
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) XYZ
DINAS KESEHATAN KABUPATEN XXX
SUB BAGIAN TATA
USAHA JARINGAN
PELAYANAN
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
UPAYA PENCEGAHAN
DAN UPAYA KESEHATAN UPAYA PERKESMAS UPAYA KESEHATAN
PEMBERANTASAN LINGKUNGAN KERJA
PENYAKIT MENULAR
UPAYA KESEHATAN UPAYA KESEHATAN
GIGI DAN MULUT JIWA
UPAYA PROMOSI UPAYA PENGOBATAN
KESEHATAN
Rencana Strategis Bisnis UPT Puskesmas XYZUPAYA
Tahun 2019-2023
KESEHATAN
MATA
11KESEHATAN
UPAYA
USIA LANJUT
SDM Satuan
1. Kepala Puskesmas Orang 1
2. Tenaga medis Orang 1
3. Tenaga paramedis (Perawat) Orang 4
4. Tenaga paramedis (Bidan) Orang 11
5. Asisten Apoteker Orang 1
6. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Orang 1
7. Nutrisionis Orang 1
8. Sanitarian Orang 1
Jumlah Orang 21
3.1 VISI
3.1.1 Pernyataan Visi
“Terwujudnya Pusat Layanan Kesehatan Dasar Pilihan
Masyarakat Yang Bermutu dan Profesional ”.
3.1.2 Penjelasan Visi
Adapun pengertian visi tersebut adalah Mewujudkan
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas yang bermutu artinya layanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan kode
etik dan standar prosedur pelayanan, aman dan mengutamakan
kepentingan pasien (pasien centered).Layanan Profesional artinya
melayani masyarakat dengan pelayanan yang sesuai dengan
kompetensi petugas agar tercapai masyarakat yang sehat secara
optimal. Oleh karena itu pencapaian Visi akan berhasil apabila
pimpinan dan seluruh staf serta seluruh lapisan masyarakat
senantiasa bertekad untuk mewujudkan dan meningkatkan derajat
kesehatan secara mandiri dan berkeadilan.
Masyarakat sehat secara mandiri ditandai dengan :
a. Masyarakat yang berperan aktif dalam mewujudkan
kemandirian hidup sehat;
b. Masyarakat berperilaku proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit;
c. Pelayanan Kesehatan yang berkualitas berhasil dan berdaya
guna tersebar merata
d. Derajat Kesehatan Masyarakat meningkat,
BAB IV
STRATEGI
S= 15
T O =18 O
Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada table 4.1.
Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
Ancaman ( T ) ST WT
1. RendahnyaJarak Mengoptimalkan adanya Mengatasi rendahnya
Fasilitas Kesehatan sistim manajemen yang keterbatasan tenaga
Kompetitor yang berlaku perawat, bidan dan
terlalu dekat dengan mengatasi jarak tenaga umum untuk
fasilitaskesehatan mengatasi Jarak
kompetitor yang terlalu Fasilitas Kesehatan
dekat (S1,T1) Kompetitor yang
terlalu dekat (W1.T1)
2.Rendahnya Mengoptimalkan adanya Mengatasi rendahnya
Perkembangan komitmen pimpinan keterbatasan ruangan
kesadaran dengan mengatasi adanya untuk mengatasi
masyarakat tentang perkembangan kesadaran rendahnya
hukum masyarakat tentang perkembangan
hukum (S2,T2) kesadaran masyarkat
tentang hukum
(W2.T2)
Dari hasil analisis SWOT di atas, dapat dirumuskan strategi bisnis UPT
Puskesmas XYZ, sebagai berikut:
2.1 Strategi Kekuatan-Peluang (SO)
Adanya komitmen pimpinan dalam penerapan sistem manajemen di
UPT Puskesmas XYZ ditunjang adanya dukungan kebijakan
daerah (S2,O2) sangat memungkinkan bagi puskesmas untuk:
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh
b. Menerapkan standar pelayanan minimum secara konsisten
sesuai kaidah ilmu kedokteran klinik dan standar yang ditetapkan
serta melakukan evaluasi kinerja mutu pelayanan secara
periodik dengan mengembangkan sistem pengukuran data
kinerja secara bertahap.
Strategi lain atas adanya sistem manajemen yang berlaku
denganmemanfaatkan adanya peningkatan daya beli masyarkat
terhadap kesehatan (S1,O1), yaitu :
a. Memasarkan program-program puskesmas agar diminati
masyarakat.
b. Kecepatan memberikan tindakan dan pelayanan.
c. Memberikan special services seperti misalnya bebas biaya satu
kali kepada pasien yang berkunjung tiga kali.
d. Menambah jenis pelayanan baru, misalnya USG, Pijat
Bayi,Laboratorium Lengkap atau Konseling Psikolog
2.2 Stategi Kelemahan-Peluang (WO)
Mengatasi keterbatasan perawat, bidan dan tenaga umum dan
denganmemanfaatkan adanya peningkatan daya beli masyarakat
terhadap kesehatan (W1,O1), dilakukan dengan cara :
a. Merekrut tenaga kontrak perawat, bidan, dan tenaga umum
untuk melengkapi kebutuhan tenaga yang ada.
b. Mengajukan pengadaan tenaga perawat dan bidan kepada
Pemerintah Daerah.
2. KESENJANGAN
PENCAPAIAN TERHADAP TARGET 2017
No Jenis Kegiatan Pencapaian Target Kesenjangan
3. MENETAPKAN
PRIORITAS
Dari 14 masalah yang ditemukan, disepakati yang dilakukan USG
yang kesenjangannya di atas 50 % dan ASI Eksklusif yang merupakan
amanah dari kebutuhan dan harapan masyarakat ( MMD dan SMD).
Mengingat keterbatasan kemampuan sumber daya Puskesmas untuk
mengatasi masalah sekaligus, maka masalah - masalah yang sudah
diidentifikasi akan disusun skala prioritasnya dengan pendekatan tertentu.
Terdapat beberapa metode untuk menetapkan prioritas masalah,
seperti kriteria matriks, MCUA, USG, Hanlon, CARL dan lain - lain. Untuk
itu, Tim Puskesmas XYZ bersepakat untuk menetapkan prioritas masalah
dengan menggunakan metode USG, yaitu :
- U = Urgency (Tingkat Urgensi)
- S = Seriousness (Tingkat keseriusan)
- G = Growth (Tingkat perkembangan)
N Urutan
MASALAH Urgency Seriousness Growth TOTAL
O Prioritas
1 Pencapain ASI Eklusif 5 5 5 125 I
2 Pencapaian jumlah kader 5 3 3 45 IV
SD/MI yang dilatih tentang
4. MERUMUSKAN
MASALAH
Langkah berikutnya setelah menetapkan prioritas masalah adalah
merumuskan masalah, yang mencakup Apa masalahnya, siapa yang terkena
masalah, besarnya masalah, dimana terjadinya dan bilamana masalah itu
terjadi (4W dan 1 H).
Berdasarkan prioritas masalah di atas, ditetapkan masalah sebagai berikut :
I. Pencapaian ASI Eksklusif
II. Penemuan penderita DB
III. Penemuan penderita Suspec TB
IV. Pencapaian jumlah kader SD/MI yang dilatih tentang kesehatan
V. Pelaporan W2 mingguan tepat waktu
VI. Pelaporan STP tepat waktu
VII. Persyaratan tempat penyimpanan obat
URAIAN TARGET
INDIKATOR
SASARAN
NO KINERJA
2019 2020 2021 2022 2023
1 Meningkatnya 1. Customer
Kepuasan Acquistion
Pelanggan mencapai
2. Customer
Loyality
mencapai
3. Tingkat
Kepuasan
Pasien
meningkat
menjadi
2. Unit
pelayanan dan 90% 100% 100% 100% 100%
manajemen
menerapkan
Prosedur
Mutu (PM)
dan Instruksi
Kerja (IK)
4) Perspektif Keuangan
BAB V
PROGRAM PUSKESMAS
Non Kapitasi
Retribusi
Jamkesda
Lain-lain - - - - - -
Jumlah
- Fungsional Rp 11.724.149.970,-
- APBD Rp 0,-
- APBN Rp 76.500.000,-
Jumlah Rp 11.800.649.970,-
BAB VI
PROSEDUR PELAKSANAAN DAN AKUNTABILITAS PROGRAM
6.1 Perencanaan
Pada setiap akhir tahun, penanggung jawab program mengusulkan
program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya
6.2 Pelaksanaan
Program-program yang telah dianggarkan dilaksanakan dalam kurun
waktu satu tahun/periode anggaran oleh masing-masing penanggung jawab
program.Pelaksanaan program tersebut melibatkan seluruh jajaran/insan
rumah sakit meliputi tenaga medis, perawat dan perawat non medis serta
tenaga administratif dengan mendasarkan pada prosedur tetap (Protap) yang
berlaku di masing-masing unit/instalasi yang terkait.
6.3 Pelaporan
Penanggung jawab program pada kurun waktu yang ditentukan
melaporkan kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya, antara lain mencakup realisasi keuangan, capaian target
kinerja baik tahunan maupun dibandingkan dengan target kinerja dalam RSB,
BAB VII
PENUTUP