Professional Documents
Culture Documents
Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu
Produk Tanaman Buah
Tahun 2014
KATA PENGANTAR
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 i
Direktorat Jenderal Hortikultura
ii Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... vii
PEDOMAN-PEDOMAN (1769.007)................................................... 35
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 37
A. Latar Belakang................................................................................ 37
B. Tujuan dan Sasaran...................................................................... 38
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 iii
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB II PELAKSANAAN........................................................................................ 39
A. Pelaksanaan di Pusat.................................................................... 39
BAB III INDIKATOR KINERJA............................................................................... 42
A. Masukan (Input)............................................................................. 42
B. Keluaran (Output)......................................................................... 42
C. Hasil (Outcome)............................................................................. 42
D. Manfaat (Benefit)........................................................................... 42
E. Dampak (Impact).......................................................................... 42
iv Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB II PELAKSANAAN........................................................................................ 71
A. Pelaksanaan di Kabupaten/Kota.............................................. 71
BAB III INDIKATOR KINERJA............................................................................... 75
A. Masukan (Input)............................................................................. 75
B. Keluaran (Output)......................................................................... 75
C. Hasil (Outcome)............................................................................. 75
D. Manfaat (Benefit)........................................................................... 75
E. Dampak (Impact)........................................................................... 75
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 v
Direktorat Jenderal Hortikultura
LAMPIRAN......................................................................................... 117
vi Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
DAFTAR LAMPIRAN
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 vii
Direktorat Jenderal Hortikultura
PENGEMBANGAN
KAWASAN BUAH (1769.02)
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 1
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi yang dapat menjadi sumber
pendapatan bagi masyarakat dan petani baik berskala kecil, menengah
maupun besar, karena memiliki keunggulan berupa nilai jual yang
tinggi, keragaman jenis, ketersediaan sumberdaya lahan dan teknologi,
serta potensi serapan pasar di dalam negeri dan internasional yang
terus meningkat. Buah-buahan juga telah memberikan sumbangan
yang berarti bagi sub sektor hortikultura maupun sektor pertanian,
yang dapat dilihat dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB) buah-
buahan yang setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan.
Sesuai Peraturan Menteri Pertanian No.61/Permentan/OT.140/
10/2010, tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertanian menyatakan bahwa Direktorat Budidaya dan
Pascapanen Buah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi
di bidang budidaya dan pascapanan tanaman buah.
Sejalan dengan kegiatan Direktorat Budidaya dan Pascapanen Buah,
maka salah satu target kinerja yang ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Hortikultura adalah terbangunnya kawasan sentra produksi
tanaman buah dalam upaya pencukupan kebutuhan konsumen.
Kawasan buah-buahan adalah merupakan satu kesatuan pewilayahan
komoditas unggulan dengan memperhatikan kesamaan wilayah
dengan kesamaan ekosistem dan disatukan oleh fasilitas infrastruktur
ekonomi yang sama dalam membentuk kawasan yang berisi berbagai
usaha mulai dari penyediaan sarana produksi, budidaya, penanganan
dan pengolahan pascapanen dan pemasaran serta berbagai kegiatan
pendukung lainnya.
Pengembangan kawasan diarahkan untuk terbentuknya suatu wilayah
sentra produksi yang membentuk klaster usaha agribisnis buah yang
terintegrasi. Komoditas yang dikembangkan adalah komoditas-
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 3
Direktorat Jenderal Hortikultura
4 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 5
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB II
PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan di Provinsi
A.1. Dekonsentrasi
Kegiatan pengembangan kawasan buah yang dilakukan melalui
dana dekonsentrasi berupa pembuatan kebun percontohan,
pengembangan kawasan buah, dan pengembangan kawasan jeruk.
1. Lokasi
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pembuatan kebun
percontohan di 6 provinsi dengan total seluas 9 ha, serta
pengembangan kawasan buah dan kawasan jeruk di 4 provinsi
dengan total seluas 129 ha. Adapun lokasi pelaksanaan kegiatan
tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.
2. Output, Sub Output, Komponen
a. Output
(002) : Pengembangan Kawasan Tanaman Buah
b. Sub Output
(001) : Pengembangan Kawasan Buah
(011)
:
Persiapan (Identifikasi/Koordinasi/dll)
(012) : Pelaksanaan (Fasilitasi Bantuan Kepada Petani)
- Fasilitasi Bantuan Kepada Petani Jambu Biji
- Fasilitasi Bantuan Kepada Petani Melon
- Fasilitas Bantuan mendukung Kebun
Percontohan
- Fasilitasi Bantuan mendukung Horti Park
(013) : Peningkatan Kapabilitas Petugas/Petani
6 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 7
Direktorat Jenderal Hortikultura
8 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 9
Direktorat Jenderal Hortikultura
10 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 11
Direktorat Jenderal Hortikultura
12 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 13
Direktorat Jenderal Hortikultura
14 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 15
Direktorat Jenderal Hortikultura
16 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
B. Pelaksanaan di Kabupaten/Kota
Tugas Pembantuan
Kegiatan pengembangan kawasan buah di kabupaten/kota yang
dilakukan melalui dana Tugas Pembantuan berupa pengembangan
kawasan buah dan pengembangan kawasan jeruk.
1. Lokasi
Kegiatan ini dilaksanakan di 84 kabupaten/kota pada 28 Provinsi.
Adapun lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilihat pada
Lampiran 1.
2. Output, Sub Output
a. Output
(002) : Pengembangan Kawasan Tanaman Buah
b. Sub Output
(001) : Pengembangan Kawasan Buah
(011)
:
Persiapan (Identifikasi/Koordinasi/dll)
(012) : Pelaksanaan (Fasilitasi Bantuan Kepada Petani)
- Fasilitasi Bantuan Kepada Petani Alpukat
- Fasilitasi Bantuan Kepada Petani Buah Naga
- Fasilitasi Bantuan Kepada Petani Durian
- Fasilitasi Bantuan Kepada Petani Jambu Biji
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 17
Direktorat Jenderal Hortikultura
18 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 19
Direktorat Jenderal Hortikultura
20 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 21
Direktorat Jenderal Hortikultura
22 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 23
Direktorat Jenderal Hortikultura
24 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 25
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB III
INDIKATOR KINERJA
A. Masukan (Input)
1. Dana APBN sebesar Rp 82.710.028.000,-
2. Sumber Daya manusia (petugas, petani, pelaku usaha, praktisi)
3. Teknologi maju berbasis GAP dan SOP
4. Data dan Informasi
B. Keluaran (Output)
1. Terciptanya kebun percontohan di 6 Provinsi
2. Terbentuknya kawasan buah dan kawasan jeruk di 116 Kab/Kota
pada 28 Provinsi
3. Tercapainya pengembangan 16 komoditas buah-buahan seluas
6.298 Ha
C. Hasil (Outcome)
1. Meningkatnya luasan kawasan pengembangan tanaman buah
dan tanaman jeruk.
2. Meningkatnya jumlah kebun percontohan.
D. Manfaat (Benefit)
Terbentuknya kawasan tanaman buah dan jeruk yang terintegrasi
untuk memenuhi skala ekonomis.
E. Dampak (Impact)
Meningkatnya produksi dan mutu buah Indonesia.
26 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 27
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk memenuhi tuntutan konsumen domestik maupun
internasional akan produk buah-buahan yang aman, bermutu dan
ramah lingkungan, maka penerapan pedoman Good Agricultural
Practices (GAP) dan Standard Operating Procedure (SOP) merupakan
hal yang perlu dilakukan di tingkat lapang. Oleh karena itu diperlukan
upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan perubahan
pemahaman dan sikap petugas serta produsen/petani tanaman
buah dalam melaksanakan cara budidaya buah yang baik dan benar,
sesuai dengan SOP spesifik lokasi dan komoditas yang telah disusun
di daerah.
Penerapan GAP dalam budidaya tanaman buah dimaksudkan untuk
memperbaiki proses produksi menjadi lebih ramah lingkungan,
meningkatkan kualitas produk sesuai standar, memungkinkan
penelusuran balik semua aktivitas proses produksi dan dapat dilacak
balik bila terjadi masalah atau keluhan (keracunan) dari konsumen
setelah mengkonsumsi buah, serta meningkatkan daya saing dalam
memasuki pasar global.
Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan
dan keterampilan petani dalam menerapkan GAP/SOP adalah
pelatihan bagi petani dalam bentuk Sekolah Lapang. SL-GAP/
SOP tanaman buah merupakan salah satu pendekatan dalam
meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan petani
dalam menerapkan prinsip-prinsip GAP/SOP tanaman buah. Sekolah
Lapang GAP merupakan wahana bagi para petani untuk saling belajar
dan bertukar pengalaman antar anggota kelompok dan interaksi
antara petani dan pemandu lapang tentang budidaya yang baik suatu
komoditas yang diusahakan oleh petani. Kegiatan ini merupakan
praktek lapang penerapan GAP/SOP budidaya buah dalam rangka
menghasilkan produk yang bermutu, sesuai dengan permintaan
pasar dan aman konsumsi.
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 29
Direktorat Jenderal Hortikultura
30 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB II
PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan di Kabupaten/Kota
1. Lokasi
Kegiatan Sekolah Lapang GAP (SL-GAP) dilaksanakan di 88
Kabupaten/Kota (di 23 Provinsi) yang meliputi 13 komoditas.
Lokasi kegiatan SL-GAP difokuskan kepada sentra produksi yang
memperoleh dana Tugas Pembantuan. Lokasi kegiatan SL-GAP
buah-buahan di 85 Kabupaten/kota seperti pada Lampiran 3.
2. Output, Sub Output, Komponen
a. Output : (003) SL- GAP
b. Sub Output : (011) Identifikasi,
(012) Pelaksanaan Sekolah Lapang,
(013) Monitoring/Evaluasi
3. Pelaksana dan Penerima Manfaat
Pelaksana kegiatan adalah Bidang pada Dinas Kabupaten/
Kota yang menangani hortikultura. Sedangkan kelompok
sasaran penerima manfaat dari kegiatan ini adalah para petani /
kelompoktani yang melaksanakan budidaya tanaman buah.
4. Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai dengan Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) melalui Dana Tugas Pembantuan TA. 2014 yang
dialokasikan pada Satker Dinas Pertanian pada 85 Kabupaten/
Kota TA. 2014 yang membidangi hortikultura.
5. Metode
Metode pelaksanaan kegiatan SL – GAP adalah sebagai berikut :
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 31
Direktorat Jenderal Hortikultura
32 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB III
INDIKATOR KINERJA
a. Masukan (Input)
1. Dana Rp.7.710.000.0000,-
2. Sumber Daya Manusia (petugas, petani, pelaku usaha, Praktisi)
3. Kelompoktani.
b. Keluaran (Output)
1. Terlaksananya SL-GAP untuk 257 kelompok di 85 Kabupaten/Kota
di 23 Propinsi
2. Terlaksananya pembinaan/pendampingan/pengawalan terhadap
kelompoktani
c. Hasil (Outcome)
1. Meningkatnya kemampuan petani dalam melakukan budidaya
yang baik dan benar sesuai dengan SOP/ GAP.
2. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman petani tentang
pentingnya keamanan pangan.
d. Manfaat (Benefit)
1. Meningkatnya mutu buah-buahan Indonesia yang aman
konsumsi
2. Meningkatnya agribisnis buah-buahan Indonesia.
e. Dampak/Impact
Meningkatnya daya saing buah – buahan Indonesia serta pendapatan
dan kesejahteraan petani/ pelaku usaha agribisnis buah.
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 33
Direktorat Jenderal Hortikultura
PEDOMAN-PEDOMAN
(1769.007)
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 35
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/
10/2010, Tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertanian menyatakan bahwa Direktorat Budidaya dan
Pascapanen Buah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi
di bidang budidaya dan pascapanan tanaman buah.
Dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut serta
untuk mendukung pencapaian kinerja, Direktorat Budidaya dan
Pascapanen Buah perlu menyiapkan pedoman-pedoman, Standar
Operasional Prosedur (SOP), dokumen dan pendukungnya yang akan
digunakan sebagai acuan pengembangan tanaman buah. Upaya
untuk mengakselerasi tersedianya buah bermutu, juga diperlukan
media penyampaian informasi dan pedoman yang komunikatif baik
dalam bentuk cetak maupun elektronik. Media penyampaian yang
digunakan dapat berupa buku, pedoman, panduan, katalog, poster,
leaflet, telaah, roadmap, kajian, booklet, multimedia CD/VCD/DVD di
bidang budidaya maupun pascapanen buah sesuai dengan sararan
pengguna.
Direktorat Budidaya dan Pascapanen Buah mempunyai tugas
pokok meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu buah-
buahan. Pelaksanaan pencapaiannya dilakukan melalui penyediaan
norma, standar, pedoman, dan bahan penyusunan kebijakan
bagi pengembangan buah agar berdaya saing dan berkelanjutan.
Mengacu pada hal tersebut, perlu dilakukan penyiapan, penyusunan
dan perbanyakan pedoman-pedoman teknis maupun kelembagaan.
Pedoman-pedoman tersebut dimanfaatkan sebagai bahan dan
acuan dalam melaksanakan pembinaan/penyuluhan, memberi
arah pelaksanaan kegiatan di lapang, langkah-langkah operasional
standar untuk mewujudkan pengelolaan sistem budidaya maupun
penanganan pascapanen yang baik. Inisiasi penyediaan pedoman
dilakuan di tingkat Pusat.
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 37
Direktorat Jenderal Hortikultura
38 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB II
PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan di Pusat
1. Lokasi
Kegiatan ini dilaksanakan di Direktorat Budidaya dan Pascapanen
Buah, Direktorat Jenderal Hortikultura .
2. Output/ Sub Output/ Komponen
Ouput : (007) Pedoman-Pedoman
Tanpa Sub Output
Komponen : (011) Pengumpulan Data/ Koordinasi
(012) Penyusunan/ Penggandaan
(013) Sosialisasi/ Distribusi
3. Pelaksana dan Kelompok Sasaran
Pelaksana kegiatan adalah Direktorat Budidaya dan Pascapanen
Buah, Direktorat Jenderal Hortikultura. Penerima manfaat adalah
petani/ kelompoktani, petugas dan pelaku usaha terkait yang
bergerak dalam budidaya dan pascapanen buah.
4. Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai dengan dana Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) pada DIPA Satker Direktorat Jenderal Hortikultura
yang dialokasikan dalam belanja bahan, belanja barang non
operasional lainnya, belanja profesi, belanja jasa lainnya dan
belanja perjalanan lainnya (DN).
5. Metode
Penyediaan pedoman-pedoman dilaksanakan di Pusat merupakan
bentuk penyediaan panduan, norma dan standar mengenai
pengembangan tanaman buah (budidaya dan pascapanen)
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 39
Direktorat Jenderal Hortikultura
40 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 41
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB III
INDIKATOR KINERJA
A. Masukan (Input)
1. Dana APBN sebesar Rp. 3.497.601.000,-
2. Sumber Daya Manusia (petugas, peneliti, pakar, pelaku usaha,
petani, praktisi)
3. Data dan Informasi.
B. Keluaran (Output)
1. Tersedianya pedoman-pedoman budidaya dan pascapanen buah
(36 Judul).
2. Terlaksananya kegiatan penyusunan pedoman-pedoman
C. Hasil (Outcome)
Terintegrasinya kegiatan pengembangan produksi buah-buahan
dalam rangka pencapaian target output kegiatan yang telah
ditetapkan
D. Manfaat (Benefit)
Tercapainya kinerja Direktorat Budidaya dan Pascapanen Buah yang
ditunjukkan dengan pencapaian target output masing-masing
indikator.
E. Dampak (Impact)
Meningkatnya produksi, produktivitas dan mutu produk buah-buahan
berkelanjutan.
42 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
REGISTRASI KEBUN
(1769.08)
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 43
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka menghadapi era perdagangan bebas, penerapan Good
Agricultural Practices (GAP) dalam upaya menghasilkan produk buah
yang berdaya saing di pasar internasional adalah salah satu persyaratan
yang harus dipenuhi. Penerapan GAP mampu memberi nilai tambah
bagi petani dalam bentuk efisiensi penggunaan input serta pasar
yang lebih luas. Hal ini telah terbukti dengan terealisasinya ekspor
buah Indonesia ke mancanegara walaupun masih dalam jumlah yang
relatif kecil tapi terus menunjukkan peningkatan. Demikian juga pasar
modern di dalam negeri telah mulai mempertimbangkan pelaksanaan
GAP dari kebun buah calon pemasok.
Dengan telah diterbitkannya Permentan No. 48/Permentan/OT.140/
10/2009 tentang GAP Buah dan Sayuran, maka Indonesia telah
memiliki sistem jaminan mutu sebagai langkah untuk merespon
peningkatan permintaan masyarakat akan buah bermutu dan aman
konsumsi. GAP Buah dan Sayur ini merupakan suatu standar budidaya
yang bersifat umum dan sukarela, yang operasionalisasinya di tingkat
lapang diterjemahkan dalam bentuk penerapan Standard Operating
Procedure (SOP) spesifik komoditas dan lokasi, pengendalian hama dan
penyakit terpadu serta pencatatan kegiatan usaha (farm recording).
Penerapan GAP Buah telah dilaksanakan di berbagai kawasan
pengembangan buah-buahan. GAP mengatur berbagai aspek mulai
dari aspek lahan, penggunaan benih, budidaya, pengendalian OPT
hingga penanganan pascapanen segar. Petani yang telah menerapkan
GAP ini dibuktikan dengan penerbitan nomor registrasi yang
diberikan melalui kegiatan registrasi yang mengacu kepada Peraturan
Menteri Pertanian No. 62/Permentan/OT.140/10/2010 mengenai Tata
Cara Penerapan dan Registrasi Kebun/lahan Usaha Buah dan Sayur
yang baik. Kebun yang telah mendapat nomor registrasi tersebut
diharapkan siap untuk ditindaklanjuti dengan sertifikasi produk
seperti Prima, Global GAP, maupun berbagai standar jaminan mutu
lainnya.
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 45
Direktorat Jenderal Hortikultura
46 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB II
PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan di Provinsi
1. Lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan registrasi kebun pada tahun 2013
tersebar di 18 Provinsi sentra produksi utama buah-buahan di
Indonesia dengan target sebanyak 870 kebun. Adapun lokasi
kegiatan sebagaimana terlampir.
2. Output, Sub Output, Komponen
a. Output : (008) Registrasi Kebun
b. Komponen : (011) Identifikasi/koordinasi
(012) Penilaian Kebun/Survailen
(013) Monitoring/Evaluasi
3. Pelaksana dan Penerima Manfaat
Pelaksana Kegiatan Registrasi Kebun adalah Dinas Pertanian
Provinsi (yang membidangi hortikultura) dengan Penanggung
Jawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pertanian Provinsi pada 15
Provinsi. Sedangkan kelompok sasaran penerima manfaat dari
kegiatan ini adalah para petani baik sebagai individu maupun
anggota gapoktan atau kelompoktani yang telah atau mulai
menginisiasi penerapan GAP dalam proses produksi.
4. Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai dengan Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) melalui dana dekonsentrasi pada Satker Dinas
Pertanian pada 15 Provinsi TA. 2014.
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 47
Direktorat Jenderal Hortikultura
5. Metode
Metode pelaksanaan kegiatan registrasi kebun pada prinsipnya
mengandung unsur komponen: identifikasi/koordinasi, penilaian
kebun, dan survailen. Namun demikian, dimungkinkan terdapat
variasi pada input komponen atau sub komponen maupun
akun-nya. Variasi tersebut dapat berupa penginputan secara rinci
ataupun penginputan yang menggabungkan dua komponen
seperti pada komponen penilaian kebun dan surveilan. Tetapi
pada prinsipnya hal tersebut tidak menjadi masalah, yang penting
bahwa unsur-unsur dalam komponen registrasi terakomodir.
Secara umum, berikut penjelasan terhadap metode pelaksanaan
registrasi kebun (1769.008) yang terbagi dalam :
(011) Identifikasi/koordinasi
(012) Penilaian Kebun/ Surveillance
(013) Monitoring/ Evaluasi
Pada komponen identifikasi/koordinasi (011) dapat
dimanfaatkan untuk belanja perjalanan dengan mengacu
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor per-
22/pb/2013 tentang ketentuan lebih lanjut pelaksanaan
perjalanan dinas dalam negeri bagi pejabat negara,
pegawai negeri, dan pegawai tidak tetap untuk identifikasi
CPCL kebun keperluan registrasi/ surveillance maupun
untuk dimanfaatkan belanja lainnya seperti belanja bahan
(526211) dan lain sebagainya.
Komponen penilaian kebun/surveillance (012) dapat
dimanfaatkan untuk belanja bahan (521211), belanja
barang non operasional lainnya (521219), belanja
jasa profesi, belanja perjalanan dan lain sebagainya.
Belanja bahan seperti perbanyakan/penggandaan/
pencetakan, blanko, pelaporan, sertifikat registrasi,
penjilidan, dokumentasi, dan lain sebagainya. Belanja
jasa profesi dapat digunakan untuk honor atau insentif
petugas penilai, sementara belanja perjalanan digunakan
48 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 49
Direktorat Jenderal Hortikultura
Identifikasi Kebun
Penyiapan Kelengkapan
Teknis dan Administrasi
Kebun
Pengajuan
Permohonan
Penilaian/Verifikasi Kesesuaian
Selain
Selain penjelasanmelalui
penjelasan melalui ilustrasi
ilustrasi didiatas,
atas, dibawah
di bawah ini ini
disampaikan
disampaikanbeberapa
beberapahal
hal lain
lain yang merupakan
yang merupakan penegasan
penegasan yangyang
perluperlu
dicermati kembali
dicermati kembalioleh
olehpetugas registrasikebun
petugas registrasi kebun
di di provinsi :
provinsi
50 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 51
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB III
INDIKATOR KINERJA
A. Masukan (Input)
1. Dana Rp. 1.740.000.000,-
2. Sumber Daya Manusia (Petugas/petani)
3. Data dan informasi (aspek legal)
• Permentan No.62/Permentan/OT.140/10/2010
• Permentan No.48/Permentan/OT.140/10/2009
4. Teknologi Produksi Buah-buahan/SOP spesifik komoditas dan
lokasi
5. Check list penilaian Kebun GAP
6. Tatacara registrasi kebun secara on line
7. Dokumen pencatatan kebun
8. Dokumen lain yang mendukung
B. Keluaran (Output)
1. Terlaksananya kegiatan Pembinaan/Pendampingan Penerapan
GAP di kabupaten/kota.
2. Terlaksananya identifikasi calon kebun registrasi/survailan di
kabupaten/kota.
3. Terlaksananya kegiatan registrasi/surveilan Kebun oleh Dinas
Pertanian di 18 Provinsi dengan jumlah 870 kebun sebagaimana
yang tertulis dalam target dalam DIPA.
C. Hasil (Out Come)
Meningkatnya jumlah kebun buah yang menerapkan GAP dan tercatat
sebagai kebun yang teregistrasi sebagai kebun GAP secara kuantitatif
maupun kualitatif.
52 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
D. Manfaat (Benefit)
Meningkatnya produksi, produktivitas dan penerapan sistem jaminan
mutu buah-buahan.
E. Dampak (Impact)
Meningkatnya daya saing produk buah-buahan Indonesia baik di
pasar domestik maupun mancanegara
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 53
Direktorat Jenderal Hortikultura
PEMBINAAN PENGEMBANGAN
TANAMAN BUAH (1769.013)
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 55
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencapaian target kinerja pengembangan kawasan tanaman buah
memerlukan dukungan pembinaan dan pendampingan oleh petugas
dari pusat dan/atau Dinas Pertanian daerah dan/atau institusi
terkait lainnya, sehingga dapat terjalin keselarasan kegiatan antara
perencanaan dan pelaksanaan di lapang. Keberhasilan pengembangan
kawasan buah di daerah sangat terkait dengan ketersediaan
sumberdaya dan kesungguhan petugas memberikan pembinaan, dan
pendampingan serta melakukan koordinasi dan keterpaduan dalam
pelaksanaan kegiatan antara pusat, provinsi, kabupaten/kota maupun
institusi terkait lainnya.
Pembinaan pengembangan tanaman buah merupakan salah satu
komponen penting yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian
sasaran dan target kinerja yang ditetapkan. Kolaborasi, identifikasi,
koordinasi, konsultasi, dan sinergi antara pusat, provinsi dan kabupaten/
kota diperlukan agar realisasi kegiatan dapat sesuai dengan target output
yang telah ditetapkan. Adapun untuk pencapaian indikator keberhasilan
kegiatan pembinaan pengembangan tanaman buah perlu didukung
dengan berbagai bentuk kegiatan seperti peningkatan kapabilitas
petugas/petani; pemberdayaan kelembagaan usaha; pembinaan/
pendampingan/pertemuan/sosialisasi; monitoring, evaluasi, dan
pelaporan; serta pemasyarakatan/promosi.
Pada kegiatan pembinaan pengembangan tanaman buah di daerah
kawasan yang areal pengembangannya cukup luas atau menjadi
kawasan/daerah prioritas disarankan adanya kegiatan pendampingan
yang melibatkan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang)
Pertanian, BPTP, BPTPH Provinsi, Perguruan Tinggi, Pelaku Usaha, dan
instansi terkait lainnya dalam bentuk konsultasi dan/atau koordinasi
agar tercapai sinergisme dalam pencapaian output tersebut.
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 57
Direktorat Jenderal Hortikultura
58 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB II
PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan di Pusat
1. Lokasi
Kegiatan ini dilaksanakan di Direktorat Budidaya dan Pascapanen
Buah, Direktorat Jenderal Hortikultura.
2. Output dan Komponen Kegiatan
Output : (013) Pembinaan Pengembangan
Tanaman Buah (output khusus
jika tidak ada pengembangan
kawasan di provinsi)
Komponen Kegiatan : (011) Peningkatan Kapabilitas
petugas/petani
(012) Pemberdayaan Kelembagaan
Usaha
(013) Pembinaan/Pendampingan/
Pertemuan /Sosialisasi
(014)
Monitoring, Evaluasi, dan
Pelaporan
(015) Pemasyarakatan/Promosi
3. Pelaksana dan Penerima Manfaat
Pelaksana adalah Pusat (Direktorat Budidaya dan Pascapanen
Buah), sedangkan penerima manfaat adalah petugas,
kelompoktani/gapoktan, dan asosiasi yang mendapatkan fasilitasi
pengembangan kawasan dan/atau fasilitasi sarana dan prasarana
dan/atau yang terlibat dalam mendukung pengembangan
kawasan buah.
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 59
Direktorat Jenderal Hortikultura
4. Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) pada DIPA Direktorat Budidaya dan Pascapanen Buah
Tahun Anggaran 2014.
5. Metode
(011)
Peningkatan Kapabilitas Petugas/Petani, dilakukan
dengan akun Belanja Bahan (521211), dan/atau Belanja
Barang Non Operasional Lainnya (521219), dan/atau
Belanja Sewa (522141), dan/atau Belanja Jasa Profesi
(522151), dan/atau Belanja Jasa Lainnya (522191), dan/atau
Belanja Perjalanan dengan mengacu Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan nomor per-22/pb/2013 tentang
ketentuan lebih lanjut pelaksanaan perjalanan dinas dalam
negeri bagi pejabat negara, pegawai negeri, dan pegawai
tidak tetap, dan lain sebagainya. Kegiatan tersebut dapat
dilakukan secara terintegrasi dan melibatkan petugas
dari tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian (melalui BPTP), BPTPH,
perguruan tinggi, pemangku kepentingan, dan instansi
terkait lainnya.
(012) Pemberdayaan Kelembagaan Usaha, dilakukan dengan
akun Belanja Bahan (521211), dan/atau Belanja Barang
Non Operasional Lainnya (521219), dan/atau Belanja Sewa
(522141), dan/atau Belanja Jasa Profesi (522151), dan/atau
Belanja Jasa Lainnya (522191), dan/atau Belanja Perjalanan
Biasa (524111), dan/atau Belanja Perjalanan dengan
mengacu Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
nomor per-22/pb/2013 tentang ketentuan lebih lanjut
pelaksanaan perjalanan dinas dalam negeri bagi pejabat
negara, pegawai negeri, dan pegawai tidak tetap, dan lain
sebagainya. Kegiatan tersebut dapat dilakukan secara
terintegrasi dan melibatkan petugas dari tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota, Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian (melalui BPTP), BPTPH, perguruan tinggi,
pemangku kepentingan, dan instansi terkait lainnya.
60 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
(013) Pembinaan/Pendampingan/Pertemuan/Sosialisasi,
dilakukan dengan akun Belanja Bahan (521211), dan/atau
Belanja Barang Non Operasional Lainnya (521219), dan/
atau Belanja Sewa (522141), dan/atau Belanja Jasa Profesi
(522151), dan/atau Belanja Jasa Lainnya (522191), dan/atau
Belanja Perjalanan dengan mengacu Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan nomor per-22/pb/2013 tentang
ketentuan lebih lanjut pelaksanaan perjalanan dinas
dalam negeri bagi pejabat negara, pegawai negeri, dan
pegawai tidak tetap, dan lain sebagainya. Bentuk kegiatan
yang dilakukan dapat berupa pembinaan, pendampingan,
pertemuan, sosialisasi, workshop, diskusi, konsorsium,
atau bentuk lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
lapangan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan secara
terintegrasi dan melibatkan petugas dari tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota, Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian (melalui BPTP), BPTPH, perguruan tinggi,
pemangku kepentingan, dan instansi terkait lainnya.
(014) Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan, dilakukan dengan
akun Belanja Bahan (521211), dan/atau Belanja Barang
Non Operasional Lainnya (521219), dan/atau Belanja
Sewa (522141), dan/atau Belanja Jasa Profesi (522151),
dan/atau Belanja Jasa Lainnya (522191), dan/atau
Belanja Perjalanan dengan mengacu Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan nomor per-22/pb/2013 tentang
ketentuan lebih lanjut pelaksanaan perjalanan dinas dalam
negeri bagi pejabat negara, pegawai negeri, dan pegawai
tidak tetap, dan lain sebagainya. Kegiatan tersebut dapat
dilakukan secara terintegrasi dan melibatkan petugas
dari tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian (melalui BPTP), BPTPH,
perguruan tinggi, pemangku kepentingan, dan instansi
terkait lainnya.
(015) Pemasyarakatan/Promosi, dilakukan dengan akun Belanja
Bahan (521211), dan/atau Belanja Barang Non Operasional
Lainnya (521219), dan/atau Belanja Sewa (522141), dan/
atau Belanja Jasa Profesi (522151), dan/atau dengan
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 61
Direktorat Jenderal Hortikultura
B. Pelaksanaan di Provinsi
1. Lokasi
Kegiatan dilaksanakan di Dinas Pertanian Provinsi berupa
pembinaan pengembangan tanaman buah. Adapun lokasi
pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilihat pada Lampiran.
2. Output dan Komponen Kegiatan
Output : (013) Pembinaan Pengembangan
Tanaman Buah (output khusus
jika tidak ada pengembangan
kawasan di Provinsi)
Komponen Kegiatan : (011) Peningkatan Kapabilitas
petugas/petani
(012) Pemberdayaan Kelembagaan
Usaha
(013) Pembinaan/Pendampingan/
Pertemuan /Sosialisasi
(014)
Monitoring, Evaluasi, dan
Pelaporan
(015) Pemasyarakatan/Promosi
62 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
3. Pelaksanaan/Kelompok Sasaran
Pelaksana kegiatan adalah Bidang yang menangani hortikultura
di Dinas Pertanian Provinsi, sedangkan penerima manfaat
adalah petugas, kelompoktani/gapoktan, dan asosiasi yang
mendapatkan fasilitasi pengembangan kawasan dan/atau
fasilitasi sarana dan prasarana dan/atau yang terlibat dalam
mendukung pengembangan kawasan buah.
4. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) melalui dana dekonsentrasi pada Satker
Dinas Pertanian Provinsi Tahun Anggaran 2014.
5. Metode
(011)
Peningkatan Kapabilitas Petugas/Petani, dilakukan
dengan akun Belanja Bahan (521211), dan/atau Belanja
Barang Non Operasional Lainnya (521219), dan/atau
Belanja Sewa (522141), dan/atau Belanja Jasa Profesi
(522151), dan/atau Belanja Jasa Lainnya (522191), dan/atau
Belanja Perjalanan dengan mengacu Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor per-22/pb/2013 tentang
ketentuan lebih lanjut pelaksanaan perjalanan dinas dalam
negeri bagi pejabat negara, pegawai negeri, dan pegawai
tidak tetap, dan lain sebagainya. Kegiatan tersebut dapat
dilakukan secara terintegrasi dan melibatkan petugas
dari tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian (melalui BPTP), BPTPH,
pemangku kepentingan, dan instansi terkait lainnya.
(012) Pemberdayaan Kelembagaan Usaha, dilakukan dengan
akun Belanja Bahan (521211), dan/atau Belanja Barang
Non Operasional Lainnya (521219), dan/atau Belanja Sewa
(522141), dan/atau Belanja Jasa Profesi (522151), dan/atau
Belanja Jasa Lainnya (522191), dan/atau Belanja Perjalanan
Biasa (524111), dan/atau Belanja Perjalanan dengan
mengacu Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor per-22/pb/2013 tentang ketentuan lebih lanjut
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 63
Direktorat Jenderal Hortikultura
64 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 65
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB III
INDIKATOR KINERJA
A. Masukan (Input)
1. Dana APBN TA. 2014 sebesar Rp 6.613.716.000,-
2. Sumber Daya Manusia (Petugas, Petani, Pelaku Usaha)
3. Teknologi maju berbasis GAP/SOP dan GHP
4. Data dan informasi
B. Keluaran (Output)
1. Terlaksananya kegiatan pembinaan pengembangan buah di 198
Kabupaten/Kota pada 31 Provinsi.
2. Tersosialisasinya Good Agricultural Practices (GAP), Standard
Operating Procedure (SOP), dan Good Handling Practices (GHP)
untuk komoditas buah kepada petugas, petani, dan pelaku usaha.
3. Meningkatnya jumlah kebun yang menerapkan teknologi
pengembangan buah yang baik dan benar.
4. Meningkatnya jumlah bangsal pascapanen (packing house) yang
menerapkan pengelolaan pascapanen secara baik dan benar.
C. Hasil (Outcome)
Meningkatnya pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan petani,
petugas, dan pelaku usaha dalam pengembangan tanaman buah.
D. Manfaat (Benefit)
Meningkatnya produksi dan mutu buah, serta terjaganya mutu buah.
E. Dampak (Impact)
Meningkatnya daya saing buah Indonesia.
66 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 67
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/
10/2010, Tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertanian menyatakan bahwa Direktorat Budidaya dan
Pascapanen Buah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan
evaluasi di bidang budidaya dan pascapanen tanaman buah. Dalam
melaksanakan tugas Direktorat Budidaya dan Pascapanen Buah
menyelenggarakan salah satu fungsinya yaitu pemberian bimbingan
teknis dan evaluasi di bidang pascapanen tanaman buah. Pasar ekspor
saat ini dan pasar modern sangat memperhatikan pelaksanaan GHP
terhadap kebun buah calon pemasok buah.
Untuk mendukung fungsi tersebut khususnya untuk mempertahankan
mutu buah yang dihasilkan petani, maka diperlukan penyelenggaraan
Sekolah Lapang Good Handling Practices (GHP). SL-GHP merupakan
bentuk atau wadah pembelajaran bagi para petani mapupun pelaku
usaha dan pemangku kepentingan untuk menyegarkan dan/atau
meningkatkan kemampuannya penanganan pascapanen buah secara
baik dan benar.
Sekolah Lapang merupakan wahana bagi para petani/pelaku usaha
untuk secara langsung belajar dan bertukar pengalaman antar
anggota dan melakukan interaksi antara petani/gapoktan dan
pemandu lapang untuk memecahkan masalah yang dialami. Kegiatan
ini diselenggarakan sesuai dengan spesifikasi masing-masing produk
buah dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
73/ Permentan/ OT.140/7/ 2013 tentang Pedoman Panen, Pascapanen
dan Pengelolaan Bangsal Pascpanen Hortikultura yang baik.
Sekolah Lapang merupakan praktek lapang penerapan GHP (Good
Handling Practices) dalam rangka menghasilkan produk yang
bermutu, sesuai dengan permintaan pasar dan aman konsumsi.
Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari Penyusunan Panduan SL dan
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 69
Direktorat Jenderal Hortikultura
70 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB II
PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan di Kabupaten/Kota
1. Lokasi
Kegiatan ini dilaksanakan pada bidang yang membidangi
penanganan pascapanen hortikultura di 50 Kabupaten/Kota
pada 10 Provinsi. Adapun lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut
dapat dilihat pada Lampiran.
2. Output, Sub Output, Komponen
a. Output : (016) Sekolah Lapang GHP
b. Komponen : (011) Identifikasi,
(012) Pelaksanaan Sekolah Lapang,
(013) Monitoring/Evaluasi
3. Pelaksana dan Kelompok Sasaran
Pelaksana kegiatan adalah Dinas teknis yang membidangi
hortikultura pada tingkat Kabupaten. Penerima manfaat
adalah petani dan/atau kelompoktani dan/atau gapoktan yang
melakukan kegiatan pascapanen buah.
4. Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai dengan Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) melalui dana tugas pembantuan pada Satker
Dinas Kabupaten/Kota TA. 2014.
5. Metode
Metode pelaksanaan Sekolah Lapang GHP dilakukan melalui
pelatihan kepada petani, kelompoktani, gapoktan yang
melaksanakan kegiatan pascapanen dengan narasumber yang
telah memiliki keterampilan dalam pengelolaan pascapanen
buah.
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 71
Direktorat Jenderal Hortikultura
72 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 73
Direktorat Jenderal Hortikultura
74 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB III
INDIKATOR KINERJA
A. Masukan (Input)
1. Dana APBN sebesar Rp. 1.275.000.000,-.
2. Sumber Daya manusia (petugas, petani, pelaku usaha, praktisi).
3. SOP Pascapanen dan/atau pedoman GHP.
B. Keluaran (Output)
Terselenggaranya kegiatan SL-GHP buah pada 51 kelompok.
C. Hasil (Outcome)
Petani dan pelaku usaha memahami tata cara penerapan GHP dan
mampu serta bersedia untuk menerapkan SSOP pascapanen buah-
buahan sesuai persyaratan GHP serta mengelola bangsal pascapanen
dengan baik dan benar.
D. Manfaat (Benefit)
Petani/pelaku usaha melakukan penanganan pascapanen sesuai
penerapan GHP / SSOP dan mengelola bangsal pascapanen yang baik
dan benar.
E. Dampak (Impact)
Menurunnya kehilangan hasil, serta meningkatnya daya saing buah
nasional.
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 75
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 77
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karakteristik khusus dari komoditas buah pada umumnya adalah
mudah rusak (perishable) dan sangat mudah terpengaruh oleh kondisi
iklim mikro. Oleh karena itu, untuk menghasilkan produk hortikultura
yang berkualitas dengan mutu yang baik, segar, dan aman konsumsi
perlu upaya penanganan yang baik dan konsisten sepanjang rantai
produksi mulai dari penyiapan lahan hingga ke tahap panen. Hal
ini dapat dicapai dengan penerapan budidaya yang baik (Good
Agricultural Practices/GAP).
Pelaksanaan penerapan GAP perlu didukung oleh ketersediaan sarana
prasarana yang tepat dan memadai. Pemilihan dan penggunaan
sarana dan prasarana yang tepat akan menghasilkan produk yang
memiliki nilai jual dan daya saing yang tinggi.
Saat ini penerapan GAP masih belum sepenuhnya dilakukan oleh
petani, hal ini disebabkan oleh masih belum dipahaminya arti penting
GAP di dalam perdagangan serta kendala akibat terbatasnya sarana
prasarana budidaya. Dalam upaya meningkatkan ketersediaan
buah bermutu dan aman konsumsi, diperlukan fasilitasi sarana dan
prasarana budidaya untuk menunjang penerapan GAP oleh petani
sebagai pelaksana di lapang.
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 79
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB II
PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan di Pusat
1. Lokasi
Kegiatan Fasilitasi Sarana Prasarana Budidaya Tanaman Buah
dilaksanakan di Direktorat Jenderal Hortikultura.
2. Output/Sub Output/ Komponen
Output : (019) Sarana Prasarana Budidaya Tanaman Buah
Komponen : (011) Identifikasi/Koordinasi/Pedoman/Sosialisasi
(012) Fasilitasi Bantuan
(013) Pembinaan/Pendampingan
(014) Monitoring/Evaluasi
(015) Distribusi
3. Pelaksana / Kelompok Sasaran dan Penerima Manfaat
Pelaksana kegiatan adalah Direktorat Budidaya dan Pascapanen
Buah, Direktorat Jenderal Hortikultura. Penerima manfaat adalah
kelompoktani buah di sentra produksi.
4. Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai melalui Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) yang bersumber dari DIPA Satker Direktorat
Jenderal Hortikultura Tahun Aanggaran 2014.
5. Metode.
Fasilitasi Sarana Prasarana Budidaya Tanaman Buah di Pusat
dilaksanakaan dalam rangka peningkatan produksi dan
produktivitas buah bermutu dan berdaya saing. Metode
pelaksanaan kegiatan dapat berupa sebagian atau keseluruhan
tahapan yang dijelaskan sebagai berikut :
80 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 81
Direktorat Jenderal Hortikultura
82 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
B. Pelaksanaan di Provinsi
B.1. Dekonsentrasi
Kegiatan Fasilitasi Sarana Prasarana Budidaya Tanaman Buah dilakukan
melalui dana dekonsentrasi berupa Pengadaan Sarana dan Prasarana
Budidaya.
1. Lokasi
Kegiatan ini dilaksanakan di 2 Provinsi di Indonesia, dalam bentuk
Fasilitasi Bantuan Sarana dan Prasarana Budidaya. Adapun lokasi
pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 6.
2. Output/Sub Output/Komponen Kegiatan.
Output : (019) Sarana Prasarana Budidaya Tanaman Buah
Komponen : (011) Identifikasi/Koordinasi/Pedoman/Sosialisasi
(012) Fasilitasi Bantuan
(013) Pembinaan/Pendampingan
(014) Monitoring/Evaluasi
(015) Distribusi
3. Pelaksana / Kelompok Sasaran dan Penerima Manfaat.
Pelaksana adalah Bidang yang menangani pengembangan
hortikultura di tingkat Provinsi. Penanggung jawab kegiatan
adalah Kepala Dinas Pertanian Provinsi sedangkan penerima
manfaat adalah kelompoktani/gapoktan/asosiasi dan atau
masyarakat sebagai penerima sarana dan prasarana budidaya
buah.
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 83
Direktorat Jenderal Hortikultura
4. Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai dengan Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) melalui dana dekonsentrasi pada Satker Dinas
Pertanian Provinsi TA. 2014.
5. Metode
Fasilitasi sarana prasarana budidaya tanaman buah dilaksanakaan
dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas buah
bermutu dan berdaya saing. Metode pelaksanaan kegiatan dapat
berupa sebagian atau keseluruhan tahapan yang dijelaskan
sebagai berikut :
(011) Identifikasi/Koordinasi/Pedoman/Sosialisasi Belanja
Perjalanan mengacu Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor Per-22/pb/2013 tentang
ketentuan lebih lanjut pelaksanaan perjalanan dinas
dalam negeri bagi pejabat negara, pegawai negeri, dan
pegawai tidak tetap untuk pembinaan petugas pusat ke
daerah sesuai daerah CPCL maupun untuk dimanfaatkan
belanja lainnya seperti belanja bahan (526211) dan lain
sebagainya.
(012) Fasilitasi Bantuan yang akan diberikan kepada petani
dengan akun belanja Belanja Barang Fisik Lainnya untuk
Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda (526115), dan/
atau Belanja Peralatan dan Mesin untuk diserahkan kepada
masyarakat/Pemda (526112), dan/atau Belanja Perjalanan
mengacu Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor Per-22/pb/2013 tentang ketentuan lebih lanjut
pelaksanaan perjalanan dinas dalam negeri bagi pejabat
negara, pegawai negeri, dan pegawai tidak tetap.
Pengadaan dilakukan oleh pihak ketiga melalui
penunjukan langsung dan atau secara kontraktual/
lelang sesuai dengan Perpres Nomor 54 tahun 2010 dan
penyempurnaannya pada Perpres Nomor 70 tahun 2012.
84 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 85
Direktorat Jenderal Hortikultura
86 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
5. Metode
Fasilitasi sarana prasarana budidaya tanaman buah dilaksanakaan
dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas buah
bermutu dan berdaya saing. Metode pelaksanaan kegiatan dapat
berupa sebagian atau keseluruhan tahapan yang dijelaskan
sebagai berikut :
(011) Identifikasi/Koordinasi/Pedoman/Sosialisasi Belanja
Per
jalanan mengacu Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan nomor per-22/pb/2013 tentang
ketentuan lebih lanjut pelaksanaan perjalanan dinas
dalam negeri bagi pejabat negara, pegawai negeri, dan
pegawai tidak tetap untuk pembinaan petugas pusat ke
daerah sesuai daerah CPCL maupun untuk dimanfaatkan
belanja lainnya seperti belanja bahan (526211) dan lain
sebagainya.
(012) Fasilitasi Bantuan yang akan diberikan kepada petani
dengan akun belanja Belanja Barang Fisik Lainnya untuk
Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda (526115), dan/
atau Belanja Peralatan dan Mesin untuk diserahkan kepada
masyarakat/Pemda (526112), dan/atau Belanja Perjalanan
mengacu Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor Per-22/pb/2013 tentang ketentuan lebih lanjut
pelaksanaan perjalanan dinas dalam negeri bagi pejabat
negara, pegawai negeri, dan pegawai tidak tetap.
Pengadaan dilakukan oleh pihak ketiga melalui
penunjukan langsung dan atau secara kontraktual/
lelang sesuai dengan Perpres Nomor 54 tahun 2010 dan
penyempurnaannya pada Perpres Nomor 70 tahun 2012.
Serah terima barang kepada Ketua Kelompoktani/
Gapoktan/Asosiasi selaku penerima manfaat diatur oleh
Satker Dinas Pertanian Provinsi sesuai peraturan yang
berlaku sehingga barang diterima oleh petani/masyarakat
sesuai sasaran dan/atau melalui Petunjuk Khusus
Mekanisme Serah Terima Barang Lingkup Direktorat
Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2014.
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 87
Direktorat Jenderal Hortikultura
88 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
C. Pelaksanaan di Kabupaten/Kota
Kegiatan fasilitasi sarana prasarana budidaya tanaman buah dilakukan
melalui dana Tugas Pembantuan berupa Pengadaan Sarana dan
Prasarana Budidaya.
1. Lokasi
Kegiatan ini dilaksanakan di 2 Kabupaten/Kota dalam bentuk
Fasilitasi Bantuan Sarana dan Prasarana Budidaya. Adapun lokasi
pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 7.
2. Output/Sub Output/Komponen Kegiatan
Output : (019) Sarana Prasarana Budidaya Tanaman Buah
Komponen : (011) Identifikasi/Koordinasi/Pedoman/Sosialisasi
(012) Fasilitasi Bantuan
(013) Pembinaan/Pendampingan
(014) Monitoring/Evaluasi
(015) Distribusi
3. Pelaksana / Kelompok Sasaran dan Penerima Manfaat.
Pelaksana kegiatan adalah bidang yang menangani
pengembangan hortikultura di tingkat kabupaten/kota.
Penanggung jawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota sedangkan penerima manfaat adalah
kelompoktani/gapoktan/asosiasi dan atau masyarakat sebagai
penerima sarana dan prasarana budidaya buah.
4. Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai dengan Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) melalui dana tugas pembantuan pada Satker
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota TA. 2014.
5. Metode
Fasilitasi Sarana Prasarana Budidaya Tanaman Buah dilaksanakaan
dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas buah
bermutu dan berdaya saing. Metode pelaksanaan kegiatan dapat
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 89
Direktorat Jenderal Hortikultura
90 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 91
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB III
INDIKATOR KINERJA
A. Masukan (Input)
1. Dana APBN sebesar Rp. 2.806.000.000,-
2. Sumber Daya manusia (petugas, pelaku usaha, praktisi).
3. Data dan Informasi.
B. Keluaran (Output)
Tersedianya sarana dan prasarana budidaya tanaman buah sebanyak
1419 unit di Pusat, 1 Provinsi dan 4 kabupaten/kota.
C. Hasil (Outcome)
1. Sarana prasarana budidaya tanaman buah lebih tersedia di
masyarakat.
2. Pengetahuan dan keterampilan petani, kelompoktani, gapoktan,
dan asosiasi dalam penggunaan sarana dan prasarana budidaya
buah lebih baik.
3. Penerapan teknologi budidaya buah yang baik oleh petani.
D. Manfaat (Benefit)
1. Meningkatnya produksi dan produktivitas buah bermutu dan
berdaya saing.
2. Meningkatnya mutu produk buah sehingga mengurangi angka
kehilangan hasil.
E. Dampak (Impact)
Produk buah Indonesia dapat bersaing di pasar domestik dan
internasional.
92 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
SARANA PRASARANA
PASCAPANEN BUAH (1769.020)
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 93
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komoditas buah mempunyai karakteristik yang mudah rusak
(perishable) sehingga memerlukan penanganan pascapanen yang
tepat agar produk yang dihasilkan dengan susah payah dapat
dipertahankan jumlah dan mutunya.
Penanganan pascapanen merupakan tahapan yang sangat
berpengaruh terkait dengan keamanan pangan dan mutu buah.
Kenyataan di lapangan, walaupun petani sudah menghasilkan buah
bermutu, namun seringkali masih ditemui tingkat kehilangan hasil
yang tinggi dan jumlah buah sesuai standar masih rendah. Petani
dan pelaku usaha masih sering melakukan panen tidak tepat waktu
dan cara panen yang salah karena tidak memperhatikan karakteristik
buah dan tidak menggunakan sarana pascapanen yang tepat. Hal ini
menyebabkan tingkat kehilangan hasil yang tinggi dan penurunan
mutu buah. Oleh karena itu perlu diupayakan penanganan pascapanen
yang baik dan konsisten sepanjang rantai komoditas mulai dari panen
hingga ke konsumen. Hal ini dapat dicapai dengan penerapan prinsip
penanganan pascapanen yang baik (Good Handling Practices/GHP).
Dalam penerapan GHP, sarana dan prasarana merupakan salah satu
komponen pendukung utama.
Pemilihan dan penggunaan sarana dan prasarana yang tepat dapat
menghindari produk dari berbagai macam kerusakan, dan menjaga
mutu buah yang dihasilkan sehingga dapat meningkatkan nilai jual
dan daya saing produk.
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 95
Direktorat Jenderal Hortikultura
96 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB II
PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan di Pusat
1. Lokasi
Kegiatan ini dilaksanakan di Direktorat Budidaya dan Pascapanen
Buah, Direktorat Jenderal Hortikultura.
2. Output dan Komponen Kegiatan
Output : (020) Sarana Prasarana Pascapanen
Buah
Komponen Kegiatan : (011) I d e n t i f i k a s i / K o o r d i n a s i /
Pedoman/Sosialisasi
(012) Fasilitasi Bantuan
(013) Pembinaan/Pendampingan
(014) Monitoring/Evaluasi
3. Pelaksana dan Penerima Manfaat
Pelaksana adalah Pusat (Direktorat Budidaya dan Pascapanen
Buah), sedangkan penerima manfaat adalah kelompoktani buah
di sentra produksi.
4. Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) pada DIPA Direktorat Budidaya dan Pascapanen Buah
Tahun Anggaran 2014.
5. Metode
Kegiatan sarana prasarana pascapanen buah dilaksanakaan dalam
rangka peningkatan mutu dan daya saing. Metode pelaksanaan
kegiatan dapat berupa sebagian atau keseluruhan tahapan yang
dijelaskan sebagai berikut:
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 97
Direktorat Jenderal Hortikultura
98 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 99
Direktorat Jenderal Hortikultura
B. Pelaksanaan di Provinsi
B.1. Dekonsentrasi
Kegiatan sarana prasarana pascapanen buah dilakukan melalui dana
dekonsentrasi berupa Pengadaan Sarana dan Prasarana Pascapanen
Buah.
1. Lokasi
Kegiatan ini dilaksanakan di 20 Provinsi di Indonesia, dalam
bentuk Fasilitasi Bantuan Sarana dan Prasarana Pascapanen.
Adapun lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilihat pada
Lampiran.
2. Output dan Komponen Kegiatan
Output : (020) Sarana Prasarana Pascapanen
Buah
Komponen Kegiatan : (011) I d e n t i f i k a s i / K o o r d i n a s i /
Pedoman/Sosialisasi
(012) Fasilitasi Bantuan
(013) Pembinaan/Pendampingan
(014) Monitoring/Evaluasi
3. Pelaksana dan Penerima Manfaat
Pelaksana kegiatan adalah bidang yang menangani
pengembangan hortikultura di tingkat provinsi. Penanggung
jawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pertanian Provinsi sedangkan
penerima manfaat adalah kelompoktani/gapoktan/asosiasi
100 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 101
Direktorat Jenderal Hortikultura
102 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 103
Direktorat Jenderal Hortikultura
104 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 105
Direktorat Jenderal Hortikultura
C. Pelaksanaan di Kabupaten/Kota
Kegiatan Sarana Prasarana Pascapanen Buah dilakukan melalui
dana Tugas Pembantuan berupa Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pascapanen Buah.
1. Lokasi
Kegiatan ini dilaksanakan di 52 Kabupaten/Kota dalam bentuk
Fasilitasi Bantuan Sarana dan Prasarana Pascapanen Buah.
Adapun lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilihat pada
Lampiran 7.
106 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 107
Direktorat Jenderal Hortikultura
108 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 109
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB III
INDIKATOR KINERJA
A. Masukan (Input)
1. Dana APBN sebesar Rp. 12.178.638.000,-
2. Sumber Daya manusia (petugas, pelaku usaha, dan praktisi).
3. Data dan Informasi.
B. Keluaran (Output)
Tersedianya sarana dan prasarana pascapanen buah sebanyak 61.431
unit untuk satker Pusat, 20 satker Provinsi dan 52 satker Kabupaten/
Kota.
C. Hasil (Outcome)
1. Sarana prasarana penanganan pascapanen buah lebih tersedia di
masyarakat.
2. Pengetahuan dan keterampilan petani, kelompoktani, gapoktan,
dan asosiasi dalam penggunaan sarana dan prasarana pascapanen
buah lebih baik.
3. Penerapan teknologi penanganan pascapanen buah yang baik
oleh petani dan pelaku usaha.
D. Manfaat (Benefit)
1. Meningkatnya mutu dan daya saing produk buah.
2. Meningkatnya penanganan pascapanen buah yang baik sehingga
menurunkan tingkat kehilangan hasil.
E. Dampak (Impact)
Produk buah Indonesia dapat bersaing di pasar domestik dan
internasional.
110 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
LAYANAN PERKANTORAN
(1769.994)
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 111
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sehubungan dengan dinamika pekerjaan yang semakin tinggi untuk
meningkatkan produksi dan mutu buah, maka perlu dukungan
administrasi yang baik sehingga dapat segera menyelesaikan proses
dokumen kegiatan yang merupakan realisasi dari pelaksanaan
kegiatan baik pengadaan barang/jasa maupun kegiatan pertemuan,
administrasi keuangan, kepegawaian, rumah tangga, tata usaha,
perbanyakan, ATK, pakaian lapang, inventarisasi barang kekayaan
milik negara, pembuatan peta komoditas, electronic filling system dan
perjalanan yang harus diselesaikan tepat pada waktunya. Kegiatan ini
dilaksanakan dalam bentuk pertemuan/konsinyasi staf administrasi
Direktorat Budidaya dan Pascapanen Buah agar pekerjaan-pekerjaan
administrasi dapat selesai tepat waktu. Untuk itu fasilitasi administrasi
dukungan pengembangan buah diperlukan, guna menunjang
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Budidaya
dan Pascapanen Buah.
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 113
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB II
PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan di Pusat
1. Lokasi
Kegiatan ini dilaksanakan di Direktorat Budidaya dan Pascapanen
Buah, Direktorat Jenderal Hortikultura Jakarta.
2. Output, Sub Output, Komponen
a. Output : (994) Layanan Perkantoran
b. Sub Output : -
c. Komponen : (011) Administrasi
3. Pelaksana dan Penerima Manfaat
Pelaksana kegiatan adalah Direktorat Budidaya dan Pascapanen
Buah, Direktorat Jenderal Hortikultura. Penerima manfaat adalah
pelaku budidaya dan pascapanen buah.
4. Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) pada DIPA Satker Direktorat Jenderal Hortikultura
Tahun Anggaran 2014.
5. Metode
Pelaksanaan kegiatan dalam bentuk layanan administrasi
(blanko-blanko kesatkeran, penyusunan dokumen administrasi,
penyusunan rencana penarikan anggaran), pencetakan peta
komoditas, dan electronic filling system.
Pelaksanaan kegiatan terdiri atas komponen dengan penjelasan
sebagai berikut:
114 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 115
Direktorat Jenderal Hortikultura
BAB III
INDIKATOR KINERJA
A. Masukan (Input)
1. Dana APBN sebesar Rp. 1.001.000.000,-
2. Dokumen DIPA, POK kegiatan budidaya dan pascapanen buah
3. Sumberdaya manusia
4. Data dan Informasi
B. Keluaran (Output)
Tersedianya dokumen pengadaan barang/jasa, pertemuan dan
terselesaikannya pekerjaan administrasi keuangan, kepegawaian,
rumah tangga tata usaha dan lain-lain.
C. Hasil (Outcome)
Meningkatnya layanan administrasi perkantoran dan kesatkeran.
D. Manfaat (Benefit)
Pelaksanaan kegiatan administrasi tata usaha dan administrasi
keuangan untuk mendukung kegiatan pengembangan buah sesuai
dengan sasaran dan target yang ditetapkan.
E. Dampak (Impact)
Meningkatnya produktivitas pegawai Direktorat Budidaya dan Pasca
panen Buah dan terselenggaranya semua kegiatan administrasi sesuai
dengan aturan yang berlaku.
116 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
LAMPIRAN
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 117
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 119
Direktorat Jenderal Hortikultura
120 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 121
Direktorat Jenderal Hortikultura
122 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 123
Direktorat Jenderal Hortikultura
124 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 125
Direktorat Jenderal Hortikultura
126 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 127
Direktorat Jenderal Hortikultura
128 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 129
Direktorat Jenderal Hortikultura
130 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 131
Direktorat Jenderal Hortikultura
132 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 133
Direktorat Jenderal Hortikultura
Jumlah 62
134 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 135
Direktorat Jenderal Hortikultura
136 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 137
Direktorat Jenderal Hortikultura
138 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 139
Direktorat Jenderal Hortikultura
140 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 141
Direktorat Jenderal Hortikultura
142 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
4 Kab. Pekalongan 2
5 Kab. Pemalang 3
6 Kab. Purbalingga 2
7 Kab. Semarang 1
8 Kab. Tegal 3
TOTAL 15
3 Provinsi DIY -
1 Kab. Sleman 3
TOTAL 3
4 Provinsi Jawa Timur -
1 Kab. Banyuwangi 1
2 Kab. Ngawi 1
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 143
Direktorat Jenderal Hortikultura
3 Kab. Probolinggo 4
TOTAL 6
5 Provinsi Sumatera Utara -
1 Kab. Tanah Karo 1
TOTAL 1
6 Provinsi Kalimantan Barat -
1 Kab. Sambas 2
2 Kota Pontianak 3
TOTAL 5
7 Provinsi Kalimantan Selatan -
1 Kab. Barito Kuala 1
TOTAL 1
8 Provinsi Kalimantan Timur -
1 Kab. Nunukan 1
TOTAL 1
9 Provinsi Bali -
1 Kab. Tabanan 1
TOTAL 1
10 Provinsi Sulawesi Barat -
1 Kab. Mamuju 1
2 Kab. Mamuju Utara 1
TOTAL 2
JUMLAH 51
144 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 145
Direktorat Jenderal Hortikultura
146 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 147
Direktorat Jenderal Hortikultura
TOTAL 3
12 Provinsi Sulawesi Selatan -
1 Kab. Bantaeng 1.721
2 Kab. Jeneponto 1.490
3 Kab. Pinrang 330
TOTAL 3.541
13 Provinsi Maluku -
1 Kab. Seram Bagian Barat 819
TOTAL 819
14 Provinsi Bali -
1 Kab. Bangli 3.126
2 Kab. Karangasem 1.634
3 Kab. Tabanan 3.074
TOTAL 7.834
15 Provinsi Nusa Tenggara Barat -
1 Kab. Bima 564
2 Kab. Lombok Timur 309
3 Kab. Sumbawa 309
TOTAL 1.182
16 Provinsi Nusa Tenggara Timur -
1 Kab. Belu 224
2 Kab. Kupang 299
3 Kab. Lembata 205
TOTAL 728
17 Provinsi Papua -
1 Kab. Merauke 200
2 Kab. Mimika 200
3 Kota Jayapura 420
TOTAL 820
148 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Hortikultura
18 Provinsi Bengkulu -
1 Kab. Bengkulu Selatan 200
2 Kab. Kepahiang 179
TOTAL 379
19 Provinsi Maluku Utara -
1 Kota Tidore Kepulauan 600
TOTAL 600
20 Provinsi Banten -
1 Kab. Lebak 274
TOTAL 274
JUMLAH 59.096
Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014 149
Direktorat Jenderal Hortikultura
Spesifikasi :
~ Panjang = 5 - 25 cm (sesuaikan dengan dimensi / ukuran
alat /
sarana)
~ Lebar = 5 - 10 cm (sesuaikan dengan dimensi / ukuran alat /
sarana)
~ Bentuk = stiker atau sablon .
~ Tulisan hitam atau warna lain yg kontras dgn warna dasar
sarana
atau stiker.
~ Volume = disesuaikan dgn volume unit dari bantuan sarana
tersebut yang ada di POK.
~ Rencana anggaran Rp. 500.000,- per kabupaten / kota atau
provinsi
Informasi :
1. Nama dan Tahun Kegiatan.
2. Program.
3. Instansi Ess. II.
Contoh :
150 Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014