Professional Documents
Culture Documents
https://sains.kompas.com/read/2018/07/31/183200423/3-faktor-
yang-membuat-gempa-lombok-sangat-merusak-menurut-bmkg.
c. Kawasan seismic aktif
Secara tektonik, Lombok memang merupakan kawasan seismik
aktif. Lombok terletak di antara dua pembangkit gempa dari selatan
dan utara. Dari selatan terdapat zona subduksi lempeng Indo-
Australia sedangkan dari utara terdapat struktur geologi Sesar Naik
Flores (Flores Back Arc Thrusting). Oleh karena itu, Lombok rawan
banget sama yang namanya gempa Loopers.
1.2.2 Faktor Pemicu
a. Bangunan tidak memenuhi standar keamanan yang tinggi
Korban luka dan meninggal sebenarnya bukan disebabkan oleh
gempa, tetapi akibat bangunan yang roboh dan menimpa
penghuninya. Bangunan rumah tembok dengan mutu yang rendah
tanpa besi tulangan yang kuat hanya akan membuat penghuninya
menjadi korban saat terjadi gempa
(https://sains.kompas.com/read/2018/07/31/183200423/3-faktor-
yang-membuat-gempa-lombok-sangat-merusak-menurut-
bmkg).
1.3 Analisis Proses Terjadinya dan Dampak Lingkungan
a. Proses Kejadian
Gempa bumi ini berpusat di darat di dekat Gunung Rinjani wilayah
Kabupaten Lombok Timur. Dengan memperhatikan lokasinya dan
kedalaman hiposenter, maka gempa bumi ini merupakan jenis gempabumi
dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). Hasil
analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini, dibangkitkan oleh
deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Guncangan gempa bumi dilaporkan telah dirasakan di daerah Lombok
Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah,
Sumbawa Barat dan Sumbawa Besar pada skala intensitas II SIG-BMKG
(IV MMI), Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja dan Gianyar
II SIG-BMKG (III-IV MMI).
Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempa bumi terletak pada
koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak
47 km arah timur laut Kota Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat pada
kedalaman 24 km. Memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter,
dan mekanisme sumbernya tersebut, maka gempa bumi yang terjadi
merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores.
Sementara di Bima dan Tuban II SIG-BMKG (III MMI), Singaraja pada
skala II SIG-BMKG atau III MMI dan Mataram pada skala II SIG-BMKG
atau III MMI (https://tirto.id/analisis-bmkg-soal-gempa-bumi-bali-ntb-
yang-terjadi-29-juli-2018-cP6c)
b. Dampak Lingkungan
Data Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menyebutkan 20
orang meninggal dunia serta 401 orang lainnya mengalami luka-luka.
Sedikitnya 10.062 rumah ikut rusak terdampak gempa ini. Kerusakan terjadi
pada sejumlah bangunan. Terjadi kerugian material, yaitu adanya 1.454
rumah, 7 unit fasiltas pendidikan, 22 tempat ibadah, 5 unit kesehatan, 37
kios, dan 1 jembatan yang rusak
(https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Lombok_Juli_2018)
(https://nasional.kompas.com/read/2018/09/29/16415971/begini-kronologi-
gempa-dan-tsunami-palu-donggala-yang-tewaskan-ratusan-orang.)
3.2 Faktor Pengontrol dan pemicu
a. Faktor Pengontrol
Terkait dengan penyebab gempa disertai tsunami yang terjadi di daerah
Donggala-Palu diduga pemicunya adalah sesar mendatar/strike-slip fault
Palu Koro yang sifat geraknya mengiri (sinistral). Aktifitas sesar Palu
Koro telah memicu reaktivasi sesar naik/thrust fault di bagian barat sesar
Palu- Koro, meliputi wilayah Selat Makassar, daratan bagian barat Pulau
Sulawesi, termasuk bagian Teluk Palu. (perhatikan Gambar 1)
Kemudian aktifitas sesar Palu Koro memicu sesar normal yang berada di
pull apart basin/lembah termasuk di teluk dan lembah Palu.
Sesar Palu-Koro selain sebagai strike slip yang memiliki gerakan mendatar
juga merupakan transtension yang memiliki komponen realizing band di
bagian tengah sesar yang dapat bergerak turun dan naik.
Gerakan tersebut selanjutnya memicu longsor bawah laut. Teluk Palu yang
diduga kuat meng-generate tsunami baru-baru ini.
http://makassar.tribunnews.com/2018/10/03/penyebab-gempa-dan-
tsunami-di-donggala-palu-ini-sejarah-dan-kajian-para-ahli-geologi.
SUMBER :