You are on page 1of 2

penyuluhpertanian.

net Tikus sawah merupakan hama penting (berkelompok) dan terkoordinasi dalam
tanaman padi yang tiap tahun serangannya cakupan skala luas (hamparan).
lebih dari 17 % dari total luas arel padi. Hal
ini disebabkan karena pengendalian hama Setidaknya ada sembilan cara
tikus oleh petani selalu terlambat karena pengendalian hama tikus sawah:
mengendalikan setelah terjadi serangan 1. Tanam dan panen serempak. Dalam
dan kurangnya monitoring oleh petani. satu hamparan, diusahakan selisih
waktu tanam dan panen tidak lebih dari
Pengendalian Hama Tikus Terpadu dua minggu. Hal tersebut untuk
(PHTT). Strategi PHTT dilaksanakan membatasi tersedianya pakan padi
berdasarkan pemahaman ekologi tikus, generatif, sehingga tidak terjadi
9 CARA dilakukan secara dini, intensif dan terus perkembangbiakan tikus yang terus
MENGENDALIKAN HAMA menerus (berkelanjutan) dengan menerus.
TIKUS SAWAH memanfaatkan berbagai teknologi
pengendalian yang sesuai dan tepat waktu. 2. Sanitasi habitat. Dilakukan selama
musim tanam padi, yaitu dengan
Disamping itu kegiatan pengendalian membersihkan gulma dan semak-
diprioritaskan pada waktu sebelum tanam semak pada habitat utama tikus
(pengenalian dini), untuk menurunkan meliputi tanggul irigasi, jalan sawah,
populasi tikus serendah mungkin sebelum batas perkampungan, pematang, parit,
terjadi perkembangbiakan tikus yang cepat saluran irigasi, dll. minimalisasi ukuran
pada stadium generataif padi; dan pematang (tinggi dan lebat pematang)
pelaksanaan pengenalian dilkukan kurang 30 cm agar tidak digunakan
olehpetani secara bersama-sama sebagai tempat bersarang.
3. Gerakan bersama (gropyokan massal). mengamankan tanaman padi dari populasi tikus sangat tinggi terutama pada
Gerakan ini dilakukan serentak pada serangan tikus seluas 15 ha. saat bera atau awal tanam. Penggunaan
awal tanam melibatkan seluruh petani. rodentisida harus sesuai dosis anjuran.
Gunakan berbagai cara untuk 6. Linier Trap Barrier System (LTBS). LTBS Umpan ditempatkan di habitat utama tikus,
menangkap/membunuh tikus seperti berupa bentangan pagar plastik/terpal seperti tanggul irigasi, jalan sawah,
penggalian sarang, pemukulan, setinggi 60 cm, ditegakkan dengan ajir pematang besar, atau tepi perkampungan.
penjeratan, pengoboran malam, bambu setiap jarak 1 m, dilengkapi bubu
perburuan dan sebagainya. perangkap setiap jarak 20 m dengan pintu 9. Cara pengendalian lokal lainnya dengan
masuk tikus berselang-seling arah. LTBS memanfaatkan cara pengendalian tikus
4. Fumugasi / pengemposan. Fumigasi dipasang di daerah perbatasan habitat yang biasa digunakan petani setempat,
dapat efektif membunuh tikus dewasa tikus atau pada saat ada migrasi tikus. seperti penggenangan sarang tikus,
beserta anak-anaknya di dalam Pemasangan dipindahkan setelah tidak penjaringan, pemerangkapan, bunyi-
sarang. Agar tikus mati, tutuplah ada lagi tangkapan tikus atau di pasang bunyian, dan cara-cara lainnya.
lubang tikus dengan lumpur setelah selama 3 malam. Agar usaha pengendalian dapat berhasil,
difumigasi dan sarang tidak perlu cara monitoring antara lain dengan melihat
dibongkar. Lakukan fumigasi selama lubang aktif, jejak tikus, jalur jalan tikus,
7. Memanfaatan musuh alami. Cara termudah
masih dijumpai sarang tikus terutama kotoran atau gejala kerusakan tanaman.
ini adalah dengan tidak mengganggu atau
pada stadium generatif padi. Dan mewaspadai terhadap kemungkinan
membunuh musuh alami tikus sawah,
khususnya pemangsa, seperti burung terjadinya migrasi (perpindahan tikus)
5. Trap Barrier System (TBS). TBS hantu, burung elang, kucing, anjing, ular secara tiba-tiba dari daerah lain dalam
dengan tanaman perangkap diterapkan tikus, dan lain-lain. jumlah yang besar.
terutama di daerah endemik tikus
dengan pola tanam serempak. TBS
8. Rodentisida, yang merupakan cara
berukuran 20 x 20 m dapat
kedelapan ini, digunakan hanya apabila

You might also like