You are on page 1of 6

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAHAT


Jl Letjen Harun Sohar I No 28 Lahat Telp/ Fax.(0731) 321785/323080

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM LAHAT

NOMOR :

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA


PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIBIOTIK
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAHAT

MENIMBANG : a. Bahwa untuk meningkatkan mutu dan memperluas cakupan


pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit, perlu adanya pedoman
pelayanan kefarmasian sebagai acuan dalam memantau terapi
antibiotik;

b. Bahwa dalam rangka penyusunan pedoman pelayanan


kefarmasian mengenai terapi antibiotik, perlu dibentuk Tim
Pelaksana Program Pengendalian Resistensi Antibiotik

c. bahwa untuk maksud terebut diatas perlu ditetapkan dengan


surat Keputusan Direktur Rumah Sakit umum Lahat .

MENGINGAT : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009


tentang Kesehatan
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang RumahSakit
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1197/Menkes/SK/X/2004 tentang standar Pelayanan Farmasi Di
Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan No 8 tahun 2015 tentang Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit.

M E M U T U S K AN
MENETAPKAN : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA
PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIBIOTIK
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAHAT
Kesatu : Memberlakukan program kerja TIM Pengendalian resistensi
antibiotik di Rumah Sakit umum Lahat sebagaimana terlampir
dalam keputusan ini
Kedua : Program kerja TIM Pengendalian resistensi antibiotik ini
dimaksudkan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan
pasien di Rumah Sakit umum Lahat
Ketiga : Program kerja TIM Pengendalian resistensi antibiotik ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ketentuan direktur
Rumah Sakit
Keempat : Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam surat
keputusan ini akan diatur kemudian
Kelima : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam surat
keputusan ini, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya
Keenam : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Lahat
Pada tanggal :
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
LAHAT
Direktur,

dr .Hj Laela Cholik M.Kes


Nip. 197003292002122002
SUSUNAN TIM PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI
ANTIMIKROBA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAHAT

Pelindung : Direktur
Penanggung Jawab : Kabid Pelayanan
Ketua : dr. Rahadian Sp. PD
Wakil ketua : dr. KGS. A. Zen Syukri
Sekretaris : Rosalina Tobing BSc
Anggota :

1. SMF / Bagian
a. dr. Nova Ardiansyah Sp.OG
b. dr. M. Rajab Sp. B
c. dr. Hidayati Sp. A M.Kes
d. dr. Nuzulul Aini Sp.M
e. dr. Lily Tresnowati Sp.KK
f. dr. Rini R wulandari Sp. THT-KL
g. dr. Sonya R Sp. PD
2. Pelayanan Keperawatan
a. Endang Martini Am.Kep
3. Pelayanan Farmasi
a. Dra. Hj. Yulfiarti, Apt.
4. Pelayanan Mikrobiologi Klinik
a. Jumiati AmAK
5. Komite PPI
a. dr. Devi Yolanda Sp. P
b. Dwi Agustina
URAIAN TUGAS TIM PPRA RSUD LAHAT

1. Ketua

a. Membantu Kepala / Direktur rumah sakit dalam menyusun kebijakan


tentang pengendalian resistensi antimikroba;
b. Membantu Kepala / Direktur rumah sakit dalam menyusun kebijakan
dan panduan penggunaan antibiotik rumah sakit;
c. Membantu Kepala / Direktur rumah sakit dalam melaksanakan
program pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit;
d. Membantu Kepala / Direktur rumah sakit dalam mengawasi dan
mengevaluasi pelaksanaan pengendalian resistensi antimikoba di
rumah sakit;
e. Mengawasi dan mengevaluasi indikator mutu program pengendalian
resistensi antimikroba di rumah sakit.
f. Menyelenggarakan forum kajian kasus pengelolaan penyakit infeksi
terintegrasi;
g. Melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik;
h. Melakukan surveilans pola mikroba penyebab infeksi dan kepekaannya
terhadap antibiotik;
i. Menyebarluaskan serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran
tentang prinsip pengendalian resistensi antimikroba, penggunaan
antibiotik secara bijak, dan ketaatan terhadap pencegahan pengendalian
infeksi melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan;
j. Mengembangkan penelitian di bidang pengendalian resistensi
antimikroba;
k. Melaporkan pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba
kepada Kepala/Direktur rumah sakit dan Pusat.
2. Wakil Ketua

a. Bertanggung jawab kepada ketua tim PPRA

b. Membantu tugas ketua tim PPRA

3. Sekretaris

a. Melaksanakan kegiatan administrasi dan menginventarisir program


kerja PPRA
b. Bertanggung jawab terhadap pencatatan dan pelaporan semua kegiatan
PPRA

c. Membuat dan mensosialisasikan Uraian Tugas PPRA di rumah sakit

d. Bertanggung jawab terhadap penyediaan dan penyimpanan berkas


rekam medis

e. Bertanggung jawab terhadap pelaporan internal dan eksternal

4. Anggota :

a. SMF / Bagian

i. Menerapkan prinsip penggunaan antibiotik secara bijak dan


menerapkan kewaspadaan standar.
ii. Melakukan koordinasi program pengendalian resistensi
antimikroba di SMF/bagian.
iii. Melakukan koordinasi dalam penyusunan panduan
penggunaan antibiotik di SMF/bagian.
iv. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim.
b. Pelayanan Keperawatan

i. Menerapkan kewaspadaan standar dalam upaya mencegah


penyebaran mikroba resisten.
ii. Terlibat dalam cara pemberian antibiotik yang benar.
iii. Terlibat dalam pengambilan spesimen mikrobiologi secara
teknik aseptik.
c. Pelayanan Farmasi

i. Berperanan dalam menyusun kebijakan dan panduan


penggunaan antibiotik di rumah sakit,
ii. Memantau kepatuhan penggunaan antibiotik terhadap
kebijakan dan panduan di rumah sakit,
iii. Mengelola serta menjamin mutu dan ketersediaan antibiotik
yang tercantum dalam formularium.
iv. Memberikan rekomendasi dan konsultasi serta terlibat dalam
tata laksana pasien infeksi, melalui: pengkajian peresepan,
pengendalian dan monitoring penggunaan antibiotik, visite ke
bangsal pasien bersama tim.
v. Memberikan informasi dan edukasi tentang penggunaan
antibiotik yang tepat dan benar.
vi. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim.
d. Pelayanan Mikrobiologi Klinik

i. Melakukan pelayanan pemeriksaan mikrobiologi.


ii. Memberikan rekomendasi dan konsultasi serta terlibat dalam
tata laksana pasien infeksi melalui visite ke bangsal pasien
bersama tim.
iii. Memberikan informasi pola mikroba dan pola resistensi secara
berkala setiap tahun.
e. Komite PPI

i. penerapan kewaspadaan standar,


ii. surveilans kasus infeksi yang disebabkan mikroba
multiresisten,
iii. cohorting/isolasi bagi pasien infeksi yang disebabkan mikroba
multiresisten,
iv. menyusun pedoman penanganan kejadian luar biasa mikroba
multiresisten.

You might also like