You are on page 1of 13

JUDUL BUKU : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENGARANG : PROF. H. MOHAMMAD DAUD ALI, S.H.

PENERBIT : RAJAWALI PERS

JUMLAH HALAMAN : 478

TAHUN TERBIT : 2016

TEMPAT TERBIT : JAKARTA

RIWAYAT HIDUP :

H. MOHAMMAD DAUD ALI lahir 4 April 1930 di Bintang, Takengon, Aceh Tengah adalah
Guru Besar Universitas Indonesia dan beberapa Universitas lain di Jakarta. Menyelesaikan
studinya di fakultas Hukum dan Penetahuan Masyarakat UI tahun 1960 dan The Institute Of
Islamic Studies McGill University Montreal, Canada, tahun 1971. Pernah menjadi wartawan dan
redaktur majalah Garuda. Pernah juga menjadi Guru SMP dan SMA di Jakarta,SGA di Tkengon.
Sejak siswa sudah mulai menulis dan tulisannya dapat dibaca dalam berbagai harian dan
majalah di Indonesia, terutama di Jakarta. Karyanya yang telah diterbitkan berupa buku antara
lain “ Hukum Islam dan Pembangnan Nasional” (dalam H.M.Rasjidi, Hukum Islam dan
Pelaksanaannya dalam sejarah (1976), Kedudukan Hukum Islam dalam Sistem Hukum Indonesia
(1984)- versi Inggrisnya di muat dalam Islam and Society in Southeast Asia,Ed. By Taufik
Abdullah, Sharon Siddique: (1986), Islam untuk Disiplin Ilmu Hukum, Sosial dan Politik (1986),
Sistem Ekonomi Islam,Zakat, dan Wakaf (1988), Agama Islam I (1989), Asas-asas Hukum Islam
(1990) yang kemudian judulnya disesuaikan dengan Keputusan Konsorsium Ilmu Hukum
menjadi Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia (1993),
Lembaga- lembaga Islam di Indonesia (1995). Akan menyusul Hukum Islam dan Msalahnya di
Indonesia, dan Hubungan Hukum Islam dengan Hukum Adat Gayo

Hingga kini beliau masi menjadi Ketua Pusat Studi Hukum Islam Fakultas Hukum UI,
peserta pengkajian Hukum Badan Pembinaan Hukum Nasional, anggota Konsorsium Ilmu
Agama Depdikbud, anggota Kelompok Kerja Pendidikan Agama Depdikbud-Depag. Di
almamaternya beliau menjadi coordinator mata kuliah Hukum Islam; Zakat dan Waqaf; Bank,
Asuramsi dan Hukum Islam; ketua Pembinaan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
coordinator mata-kuliah MKU Agama dan Ketua Program Kekhususan Hukum dan Ilmu
Pengetahuan Islam Pascasarjana UI. Jabatan struktural yang pernah didudukinya di Fakultas
Hukum UI adalah pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Pembantu Dekan
Bidang Akademik, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, serta Ketua Jurusan Hukum
Acara.
Selama di bangku sekolah menengah dan perguruan tinggi aktif diorganisasi pelajar
daerah, PII dan HMI. Turut serta sebagai anggota dan mengurus Persatuan Sarjana Hukum
Indonesia (persahi) cabang Jakarta, anggota persatuan Sarjana Muslim Indonesia (persami). Ikut
mendirikan ICMI dan menjadi anggota Dewan Pakar Pusat merangkap Ketua Dewan Pakar ICMI
Korwil DKI, anggota Majelis Ulama (MUI) DKI Jaya dan anggota Badan Arbitrase Muamalah
Indonesia (BAMUI). Sering mengikuti lokakarya, seminar, symposium nasional dan internasional
sebagai peserta dan pemakalah. Peserta Seminar dan Ketua Tim Pengarang lokakarya
peningkatan sumber daya manusia Aceh Gayo. Ikut serta dalam upaya pemulihan keamanan di
Aceh dan pada awal tahun 1960-an menjadi Ketua Pemulihan Keamanan Aceh Tengah samapai
Bataliyon DI-TII AK Mastani lengkap dengan senjatanya kembali ke pangkuan Republik
Indonesia. Menjadi pengajar (tetap setiap tahun) penataran Hakim-hakim Agama se Indonesia
dan Pendidikan Calon Hakim Agama di IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Menjadi Anggota
Dewan Pakar Jurnal Ilmiah Mimbar Hukum (Islam) Direktorat Pembinaan Badan Peradilan
Agama Departemen Agama. Ketua dan pengurus berbagai yayasan sosial dan pendidikan.
Pernah menjadi Ketua bagian Pendidikan dan Litbang Yayasan Pesantren Islam al-Azhar
Kebayoran Jakarta. Salah seorang perumus Rancangan Undang-undang Peradilan Agama dan
ikut aktif menjelaskan pada anggota DPR dan masyarakat. Bersama para ulama, sarjana syari’ah
dan sarjana hukum Islam dalam sebuah lokakarya membahas Rancangan Kompilasi Hukum
Islam dan turut serta menyetujuinya sebagai hukum terapan di Peradilan Agama

BeliU Masih aktif juga mengajar matakuliah Hukum Islam, Agama dan Lembaga-lembaga
Islam,Zakat dan Wakaf,Bank,Asuransi dan Hukum Islam di Indonesia di Fakultas Hukum,
Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Politik, Program Kekhususan Hukum dan Ilmu Pengetahuan Islam
Pascasarjana Universitas Indonesia dan di beberapa perguruan tinggi swasta.
1.MANUSIA DAN AGAMA

A. MANUSIA DAN ALAM SEMESTA

Dilihat dari sudut pandang manusia,yang ada adalah Allah dan Alam (semesta). Allah
pencipta,sedangkan alam yang diciptakan.

B. MANUSIA MENURUT AGAMA ISLAM

Manusia adalah makhluk yang sangat menarik.oleh karena itu,ia telah menjadi sasaran
studi sejak dahulu,kini,dan kemudian hari.

Makhluk hidup mempunyai berbagai cirri antara lain:

1. Makhluk yang paling unik.


2. Manusia memiliki potensi (daya atau kemampuan yang mungkin dikembangkan)
beriman kepada Allah.
3. Manusia diciptakan mengabdi kepada-Nya.
4. Manusia diciptakan Tuhan untuk menjadi khalifah-Nya di bumi.
5. Di samping akal, manusia dilengkapi Allah dengan perasaan dan kemauan untuk
kehendak (seperti telah disinggung di atas).
6. Secara individual manusia bertanggung jawab atas segala perbuatannya.
7. Berakhlak.

C. AGAMA: ARTI DAN RUANG LINGKUPNYA

Perkataan agama berasal dari bahasa sansekerta yang erat hubungannya dengan agama
Hindu dan budha. Agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan
mengadakan hubungan dengan Dia melalui upacara, penyembahan dan permohonan, dan
membentuk sikap hidup manusia menurut atau berdasarkan ajaran agama itu.

D. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN AGAMA

Menurut August Comte dalam bukunya,sepanjang sejarah,sejak dahulu,sampai


sekarang, pemikiran manusia berkembang melalui tiga tahap,yaitu:

1. Tahap teologik
2. Tahap metafisik
3. Tahap positif
BAB 2 AGAMA ISLAM

A. ARTI DAN RUANG LINGKUP AGAMA ISLAM

Islam kata turunan (jadian) yang berarti ketundukan,ketaatan,kepatuhan (kepada


kehendak Allah) berasal dari kata salama artinya patuh atau menerima; berakar dari huruf sin
lam mim (s-l-m) kata dasarnya adalah salima yang berarti sejahtera,tidak tercela,tidak bercacat.

B. KLASIFIKASI AGAMA DAN AGAMA ISLAM

Menurut sumber ajaran suatu agama,agama-agama dapat dibagi menjadi beberapa


bagian antaranya ialah:

1. Agama wahyu (revealed religion) yang kadang-kadang disebut juga agama langit.
2. Agama wahyu (cultural religion atau natural religion) yang kadang-kadang disebut juga
agama bumi atau agama alam.

C. SALAH PAHAM TERHADAP ISLAM

Kesalah pahaman itu disebabkan karena beberapa hal, diantaranya adalah

1. Salah memahami ruang lingkup agama islam.


2. Salah menggambarkan bagian-bagian atau segmen-segmen kerangka keseluruhan
ajaran agama islam.
3. Salah mempergunakan metode pengkajian islam.
BAB 3 SUMBER AGAMA DAN AJARAN ISLAM
Ajaran islam adalah pengembangan agama islam. Agama islma bersumber dari
al-qur’an yang memuat Wahyu Allah dan al-hadis yang memuat Sunnah Rasulullah.
Komponen utama agama islam atau unsur utama ajaran agama islam (akidah,syari’ah
dan akhlak) dikembangkan dengan rakyu atau akal pikiran manusia yang memenuhi
syarat untuk mengembangkannya. Yang dikembangkan adalah ajaran agama yanyg
terdapat dalam al-qur’an dan al-Hadis.

A. AL-QUR’AN: ISI DAN SISTEMATISNYA


Al-qur’an adalah sumber agama (juga ajaran) islam pertama dan utama. Jika
dikaji sejarah turunnya wahyu yang kini dihimpun dengan baik dalam al-Qur’an,dapatlah
disimpulkan bahwa al-Qur’an yang turun sedikit demi sedikit selama (dibulatkan) dua
puluh tiga tahun itu isinya antra lain adalah
1. Petunjuk mengenai akidah yang harus diyakini oleh manusia.
2. Petunjuk mengenai syari’ah
3. Petunjuk tentang akhlak
4. Kisah-kisah umat manusia di masa lampau
5. Berita-berita tentang zaman yang akan datang
6. Benih dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan

B. AL-HADIS: ARTI DAN FUNGINYA

AL-Hadis adalah sumber kedua agama dan ajaran islam. Apa yang telah disebut
disebut dalam al-qur’an di atas,dijelaskan atau dirincikan lebih lanjut oleh Rasulullah
dengan sunnah beliau.

Ada tiga peranan al-Hadis disamping al-qur’an sebagai sumber agama dan ajaran
islam.

1. Menegaskanlebih lanjut ketentuan yang terdapat dalam al-qur’an


2. Sebagai penjelasan isi al-qur’an
3. Menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau samar-samar
ketentuannya didalam al-qur’an

C. RAKYU ATAU AKAL PIKIRAN YANG DILAKSANAKAN DENGAN IJTIHAD

Perkataan al-aqal dalam bahasa Arab berartipikirab dan intelek. Di dalam bahasa
Indonesia pengertian itu dijadikan kata majemuk akal pikiran. Perkataan akal dalam
bahsa asalnya dipergunakan juga untuk menerangkan sesuatu yang mengikat manusia
dengan Tuhan. Akar kata aqal mengandung makna ikatan.
BAB 4 KERANGKA DASAR AGAMA DAN AJARAN ISLAM

A. KERANGKA DASAR AGAMA ISLAM

Mengikuti sistematik Iman, islam dan ihsan yang berasal dari Nabi Muhammad
SAW, dapat dikemukakan bahwa kerangka dasar agama islam terdiri atas

1. Akidah
2. Syari’ah
3. Akhlak

B. AGAMA ISLAM DAN AJARANNYA: ILMU-ILMU KEISLAMAN

Sumber agama atau ajaran agama islam ialah al-qur’an dan al-hadis. Manusia
yang memenuhu syarat untuk menalar atau berijtihad mengembangkan komponen
agama islam yang terdiri dari akidah,syari’ah,dan akhlak, masing-masing dengan ilmu
kalam,ilmu fikih dan ilmu tasawuf serta ilmu akhlak yang biasa disebut ilmu-ilmu
keislaman tradisional.

C. TASAWUF, FILSAFAT,POLITIK, DAN PEMBAHARUAN

Mengenai asal usul kata tasawuf para ahli berbeda pendapat. Tasawuf berasal
dari kata suf,artinya bulu domba kasar.

Perkataan filsafat berasal dari bahasa arab falsafah yang diturunkan dari bahasa
Yunani philosopia, artinya cinta kepada pengetahuan atau cinta pada kebenaran.

Perkataan politik berasal dari bahasa latin politicus dan bahasa Yunani politicos,
artinya (sesuatu yang berhubungan dengan warga negara atau warga kota.

D. AKIDAH,SYARI’AH,AKHLAK,DAN BERBAGAI ASPEK LAIN AJARAN ISLAM

Tauhid yang berkembang melalui akidah, syariah, dan akhlak melahirkan


berbagai aspek ajaran islam. Aspek ajaran islam mengenai ilmu-ilmu keislaman yaitu

1. Kalam
2. Fikih
3. Tasawuf
4. Filsafat
5. Politik
6. Pembaruan
7. Pendidikan
8. Masyarakat
BAB 5 AKIDAH

A. ARTI DAN RUANG LINGKUPNYA

Kata aqidah dalam bahasa arab (dalam bahasa Indonesia di tulis akidah), menurut
etimologi adalah ikatan,sangkutan. Disebut demikian, karena ia mengikat dan menjadi
sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Dalam pengertian teknis artinya adalah iman atau
percaya.

B. KEYAKINAN KEPADA ALLAH

Menurut Osman Raliby ajaran islam tentang Kemaha Esaan Tuhan adalah sebagai
berikut:

1. Allah Maha Esa Dalam ZatNya


2. Allah Maha Esa dalam sifat-sifat-Nya
3. Allah Maha Esa dalam perbuatan-perbuatanNya
4. Allah Maha Esa dalam wujud-Nya
5. Allah Maha Esa dalam menerima ibadah
6. Allah Maha Esa dalam menerima hajat dan hasrat manusia
7. Allah Maha Esa dalam member hukum

C. KEYAKINAN PADA PARA MALAIKAT

Malaikat adalah makhluk gaib,tidak dapat ditangkap oleh pancaindera manusia. Akan
tetami dengan izin Allah, malaikat dapat menjelmakan dirinya seperti manusia, seperti malaikat
Jibril menjadi manusia di hadapan Maryam.

D. KEYAKINAN PADA KITAB-KITAB SUCI

Perkataan kitab yang berasal dari kata kerja kataba (artinya ia telah menulis) memuat
wahyu Allah. Perkataan wahyu berasal dari bahasa Arab: al-wahy. Kata ini mengandung makna
suara,bisikan,isyarat,tulisan,dan kitab. Pengertian yang umum wahyu adalah firman Allah yang
disampaikan malaikat Jibril kepada para Rasul-Nya.

Al-qur’an menyebut beberapa kitab suci misalnya Zabur yang diturunkan melalui Nabi
Daud, Taurat melalui Nabi Musa, Injil melalui Nabi Isa, dan Al-qur’an melalui Nabi Muhammad
sebagai Rasul-Nya.

Perkataan al-qur’an berasal dari kata kerja qaraa artinya (dia telah) membaca. Kata kerja
ini berubah menjadi kata benda qur’an yang secara harfiah berarti bacaan atau sesuatu yang
harus dibaca atau dipeljari. Ayat al-qur’an pertama kali diturunkan di gua Hira yang dimulai
dengan perkataan iqra artinya bacalah. Alqur’an adalah kitab suci umat islam yang memuat
wahyu Allah yang disampaikan oleh malaikat jibril kepada Nabi Muhammad selama masa
kerasulannya.

E. KEYAKINAN PADA PARA NABI DAN RASUL

Yakin pada para Nabi dan Rasul merupakan Rukun Iman keempat. Para Nabi menerima
tuntunan berupa wahyu, akan tetapi tidak mempunyai kewajiban menyampaikan wahyu itu
kepada umat manusia. Oleh karena itu, seorang Rasul adalah Nabi, tetapi seorang nabi blm
tentu Rasul.

F. KEYAKINAN PADA HARI KIAMAT DAN PERTANGGUNG JAWABAN MANUSIA DI AKHIRAT

Keyakinan sangat penting dalam rangkaian kesatuan rukun iman lainnya, sebab tanpa
mempercayai hari akhir sama halnya dengan orang tidak mempercayai agama islam, walaupun
orang itu menyatakan ia percaya kepada Allah, al-qur’an dan Nabi Muhammad. Menurut Abul
A’la Maududi (Altaf Gauhar, 1983: 13), manusia tidak dilepaskan begitu saja ke dunia ini sebagai
binatang yang tidak bertanggung jawab. Ia bertanggung jawab atas semua perbuatannya dan
harus mempertanggungjawabkan perbuatnnya itu kepada Allah (kelak).

Keyakinan kepada hari akhirat ini membuat manusia terbagi ke dalam tiga kategori.
Kategori pertama adalah manusia yang tidak percaya kepada hari akhirat dan memandang
kehidupan di dunia ini sebagai satu-satunya kehidupan. Kategori kedua adalah manusia yang
tidak menyangkal hari akhirat, tetapi bergantung kepada campur tangan atau bantuan pihak
lain untuk mensucikan diri dan menembus dosa-dosanya. Kategori ketiga adalah manusia-
manusia yang yakin pada hari akhir sebagaiman diterangkan dalam ajaran islam.

G. KEYAKINAN PADA KADA DAN KADAR (TAKDIR)

Kada adalah ketentuan mengenai sesuatu atau ketetapan tentang sesuatu, sedangkan
kadar adalah ukuran sesuatu menurut hukum tertentu. Dapat pula dikatakan kada adalah
ketentuan atau ketetapan, sedangkan kadar adalah ukuran. Dengan demikian yanyg dimaksud
kada dengan kadar atau takdir adalah ketentuan atau ketetapan (Allah) menurut ukuran atau
norma tertentu.
BAB 6 SYARI’AT/SYARI’AH

A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUPNYA

Makna asal syari’at adalah jalan ke sumber (mata) air. Perkataan syari’at (syari’ah)
(dalam bahasa Arab itu) berasal dari kata syari, secara harfian berarti jalan yang harus dilalui
oleh setiap muslim. Menurut Mohammad Idris as-syafi’I (Imam Syafi’i) dalam kitab beliau ar-
Risalah, syari’at adalah peraturan-peraturan lahir yang bersumber dari wahyu dan kesimpulan-
kesimpulan yang berasal dari wahyu iyu mengenai tingkah laku manusia.

Dilihat dari segi ilmu hukum, syari’at adalah norma hukum dasar yang diwahyukan Allah,
yang wajib diikuti oleh orang islam,baik dalam berhubungan dengan Allah maupun dalam
berhubungan dengan sesama manusia dan benda dalam masyarkat.

B. SYARI’AH DAN FIKIH SERTA KEABADIAN SYARI’AT ISLAM

Hukum syari’at adalah semua ketentuan hukum yang disebut langsung oleh Allah
melalui firmanNya (kini terdapat) dalam al-qur’an dan sunnah Nabi Muhammad (kini terdapat)
dalam kitab-kitab hadis (al-hadis). Hukum fikih adalah rumusan-rumusan hukum yang
dihasilkan oleh ijtihad para ahli hukum islam.

C. KERJA SAMA ANTAR UMAT BERAGAMA

Didalam melaksanakan ibadah, mengenai keimanan, umat beragama tidak perlu bekerja
sama. Biarka masing-masing pemeluk agama melaksanakannya menurut cara dan kepercayaan
agama masing-masing.
BAB 7 AKHLAK

A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP AKHLAK SERTA PERBEDAANNYA DENGAN MORAL DAN
ETIKA

Perkataan akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab akhlaq, bentuk
jamak kata khuluq atau al-khulq, yang secara etimologi (bersangkutan dengan cabang ilmu
bahasa yang menyelidiki asal usul kata serta perubahan-perubahan dalam bentuk dan makna)
antara lain berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi’at (Rachmat Djatnika, 1987:25).
Dalam kepustakaan, akhlak diartikan juga sikap yang melahirkan perbuatan (perilaku,tingkah
laku) mungkin baik, mungkin buruk, seperti telah disebut di atas.

Dalam garis besar, akhlak dibagi menjadi dua bagian

1. Akhlak terhadap Allah atau khalik (pencipta)


2. Akhlak terhadap makhluk (semua ciptaan Allah)

B. AKHLAK TERHADAP ALLAH, KEPADA MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUP

Akhlak terhadap allah (khalik) antara lain adalah

1. Mencintai allah melebihi cinta kepada apa dan siapa pun juga dengan mempergunakan
firman-Nya dalam al-qur’an sebagai pedoman hidup dan kehidupan.
2. Melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya
3. Mengharapkan dan berusaha memperoleh keridaan allah
4. Mensyukuri nikmat dan karunia allah
5. Menerima dengan ikhlas semua kada dan kadar ilahi setelah berikhtiar maksimal
(sebanyak-banyaknya,hingga batas tertinggi)
6. Memohon ampun hanya kepada allah
7. Bertaubat hanya kepada allah
8. Tawakkal (berserah diri) kepada allah

Akhlak terhadap makhluk dibagi menjadi dua


1. Akhlak terhadap manusia dapat dirinci menjadi
 Akhlak terhadap rasulullah (Nabi Muhammad)
 Akhlak terhadap orang tua
2. Akhlak terhadap bukan manusia (lingkungan hidup)
 Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup
 Menjaga dan memanfaatkan alam terutama hewani dan nabati,fauna, dan flora
(hewan dan tumbuh-tumbuhan) yanyg sengaja diciptakan tuhan untuk
kepentingan manusia dan mahluk lainnya
BAB 8 TAKWA

A.PENGERTIAN, KEDUDUKAN DAN RUANG LINGKUP TAKWA

Takwa adalah sikap mental seseorang yang selalu ingat dan waspada terhadap sesuatu
dalam rangka memelihara dirinya dari noda dan dosa,selalu berusaha melakukan perbuatan-
perbuatan yang baik dan benar,pantang berbuat salah dan melakukan kejahatan terhadap
orang lain, diri sendiri dan lingkungannya (Gazalba,1976:46).

B. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH

Hubungan manusia dengan allah, Tuhan Yang Maha Esa sebagai dimensi takwa pertama,
menurut ajaran ketuhanan Yang Maha Esa seperti telah disinggung pada awal kajian ini,
merupakan prima causa hubungan-hubungan yang lain. Karena hubungan inilah yang
seyogianya diutamakan dan secara tertib diatur tetap dipelihara.

C. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN HATI NURANI ATAU DIRINYA SENDIRI

Hubungan manusia dengan hati nurani atau diri sendiri sebagai dimensi takwa yang
kedua dapat dipelihara dengan jalan menghayati benar patokan-patokan akhlak, yang
disebutkan Tuhan dalam berbagai ayat al-qur’an.

D. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN SESAMA MANUSIA

Hubungan antara manusia dengan manusia lain,dalam masyarakat dapat dipelihara,


antara lain

1.tolong menolong
2. suka memaafkan kesalahan orang lain
3.menepati janji
4.lapang dada
5.menegakkan keadilan dan berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang lain

E. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN HIDUP

Hubungan manusia dengan lingkungan hidupnya dapat dikembangkan, antara lain


dengan memelihara dan menyayangi binatang dan tumbuh-tumbuhan, tanah,air, dan udara
serta semua alam semesta yang sengaja diciptakan Allah untuk kepentingan manusia dan
makhluk lainnya.
BAB 9 ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

Menurut al-qur’an ilmu adalah suatu keistimewaan pada manusia yang menyebabkan
manusia unggul terhadap makhluk-makhluk lain

A. KEDUDUKAN AKAL DAN WAHYU DALAM ISLAM

Kata akal yang sudah menjadi kata Indonesia itu berasal dari bahasa Arab al-aql. Artinya,
pikiran atau intelek (daya atau proses pikiran yang lebih tinggi berkenaan dengan ilmu
pengetahuan). Dalam bahasa Indonesia perkataan akal menjadi kata majemuk akal pikiran.
Kedudukan akal dalam islam adalah sangat penting,karena akal lah yang menampung akidah,
syari’ah serta akhlak dan menjelaskan.

B. KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK ILMU DALAM ISLAM

Menurut al-farabi, klasifikasi dan perincian ilmu adalah sebagai berikut:

1. ilmu bahasa
2. logika
3. ilmu-ilmu matematis
4. metafisika
5. ilmu politik, ilmu fikih, dan ilmu kalam

C. KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU

Karena pentingnya ilmu, al-qur’an menyebutkan perbedaan yang jelas antara orang
yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu. Menurut al-qur’an hanya orang-orang yang
berakal (yang berilmu) yang dapat menerima pelajaran (QS.39:9). Dan hanya orang-orang yang
berilmu yang takut kepada allah (QS.35:28) bersama dengan malaikat (QS.3:18). Hanya orang-
orang yang berilmu yang mampu memahami perumpaman-perumpamaan (misal) (QS.24:43)

D. STUDI KASUS,ISLAM UNTUK DISIPLIN ILMU

Ilmu pengetahuan yang terdapat dalam al-qur’an dan al-hadis adalah agama islam yang
wajib dipelajari oleh setiap pemeluk agama islam.karena ilmu tersebut bersumber dari allah
dan rasul-Nya, seperti telah dikemukakan, sifatnya abadi tidak berubah-ubah sepanjang masa di
setiap zaman.
KESIMPULAN

Buku ini tidak hanya bersumber pada ilmu pengetahuan manusia saja, melainkan
sebagai muslim yang menggunakan panduan al-qur’an,hadis,dan ijtihad, buku ini juga
bersumber pada al-qur,an. Buku ini sangat membantu bagi siapa pun dalam memahami
islam dengan baik. Selain membantu buku ini juga banyak memberikan nilai moral
terhadap si pembaca dan sangat bermanfaat bagi si pembaca.

You might also like