1

LAPORAN ANALISIS JURNAL

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS

“Association between Fruit and Vegetable Consumption and Risk of

Hypertension in Middle-Aged and Older Korean Adults”

Oleh:
Dicky Kurniawan S.Kep
Annisa Fitri S.Kep
Ria Rezki Oktavini M.T S.Kep
Eko Ferry D S.Kep
NIM. 201720461011050
NIM. 201720461011069
NIM. 201720461011059
NIM. 201720461011073

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
 2

LEMBAR PENGESAHAN

Telah melakukan
PRESENTASI ANALISA JURNAL
“Association between Fruit and Vegetable Consumption and Risk of Hypertension
in Middle-Aged and Older Korean Adults”

Nama : Dicky Kurniawan, S. Kep 201720461011050

Annisa Fitri, S. Kep 201720461011069
Ria Rezki Oktavini M. T, S. Kep 201720461011059
Eko Ferry D, S. Kep 201720461011073
Hari/Tanggal : , Oktober 2018
Tempat : Kampus II Universitas Muhammadiyah Malang

Pembimbing Institusi Penyusun

(……..…………………) ( )
 3

BAB I
RINGKASAN JURNAL

1.1 Profil Penelitian

1.1.1 Judul Jurnal
Association between Fruit and Vegetable Consumption and Risk of
Hypertension in Middle-Aged and Older Korean Adults

1.1.2 Pengarang
Kim Jiwon and Kim Jihye PhD

1.1.3 Sumber
Journal of academy of nutrition and dietetics

1.1.4 Key Word

Fruit and vegetable consumption, hypertension, korean genome and
epidemology study.

1.2 ABSTRAK
Background High fruit and vegetable (F/V) intake may be beneficial for hypertension
prevention. However, a prospective association has not been investigated in a Korean
population, and differences exist between typical diets in Korea and those of Western
populations.

Objective The aim of this prospective study was to investigate the association between
F/V intake and risk of incident hypertension in middle-aged and older Korean adults
using the data from the Korean Genome and Epidemiology Study (KoGES).

Design The KoGES is a large community-based cohort study of Korean adults aged 40
to 69 years, which began in May 2001. Questionnaires on demographic information and
lifestyle factors were completed at baseline. Anthropometrics and biochemical mea-
surements were conducted biennially. Fruit and vegetable consumption was assessed
with a semiquantitative food frequency questionnaire. Hypertension was defined as a
systolic blood pressure!140 mm Hg or diastolic blood pressure !90 mm Hg.

Participants and setting A total of 4,257 participants (2,085 men, 2,172 women)
without hypertension at baseline were evaluated.

Main outcome measures The primary outcome was incident hypertension. Statistical
analysis performed Multivariate Cox proportional hazard models were used to examine
 4

hazard ratios (HRs) and 95% CIs for incident hypertension according to F/V
consumption.

Results During the 8-year follow-up, 1,158 participants (606 men and 552 women)
developed hypertension. Among men, frequent fruit consumers (!4 servings/day) had a
56% lower risk of incident hypertension than did infrequent consumers (<1 serving/
day) (HR1⁄40.44, 95% CI1⁄40.32 to 0.60, P for trend <0.0001). Among women,
frequent fruit consumers had a 67% lower risk of incident hypertension than did
infrequent consumers (HR1⁄40.33, 95% CI1⁄40.24 to 0.45, P for trend <0.0001), after
adjustment for potential confounders. However, there was no association between
vegetable con- sumption and risk of incident hypertension in either men or women.

Conclusion A higher intake of fruit was prospectively associated with a lower risk of
incident hypertension in middle-aged and older Korean adults, regardless of sex.
 5

BAB II
ANALISIS PICO

No Kriteria Jawab Pembenaran dan Critical thinking

1 P Ya
2 I Ya Dalam penelitian dilakukan intervensi pengukuran tekanan
darah untuk dijadikan 2 kelompok yaitu kelompok dengan
hipertensi dan kelompok tidak hipertensi.
Tindak lanjut selama 8 tahun (periode tindak lanjut rata-rata
adalah 72 bulan) telah tercapai 64% dengan jumlah peserta
1158 orang dari 4257 peserta.

Lalu peneliti melakukan wawancara dengan kuesioner

terhadap 2 kelompok tersebut. Kuesioner berisi :
Data demografi, riwayat medis, kondisi kesehatan,
pengukuran antropometri untuk BMI, dan MET (Metabolic
equivalent of task).
Peneliti melakukan analisa data dengan menggunakan
perangkat lunak SAS 9.4 dengan metode multivariat Cox
model proportional hazard. Multivariat cox model
proportional hazard digunakan untuk memeriksa hazard ratio
(HR) dan 95% CI untuk kejadian hipertensi antara buah-
buahan dengan sayur.
3 C Ya Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok
1 konsumsi Buah-buahan dan Kelompok 2 konsumsi
Sayuran:

Pada kelompok 1 sampel yang jarang makan buah (<1

Porsi/Hari), pada kelompok intervensi sering konsumsi buah
(4 porsi/hari) dari hasil evaluasi selama 8 tahun dari 1158
peserta (606 pria dan 552 wanita) Di antara wanita,
konsumen buah yang sering memiliki risiko kejadian
hipertensi sebesar 67% lebih rendah daripada yang jarang
konsumsi buah dan di antara pria yang sering (4 porsi/hari)
memiliki risiko 56% lebih rendah dari insiden hipertensi
daripada yang jarang mengkonsumsi buah Hasil ini
menunjukkan bahwa asupan buah yang rendah dapat menjadi
faktor risiko independen untuk hipertensi pada orang dewasa
setengah baya dan yang lebih tua. Sedangkan pada
kemlompok 2 tidak ada hubungan antara konsumsi sayuran
dan risiko kejadian hipertensi pada pria atau wanita

4 O Ya
 6

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Hipertensi adalah tekanan darah yang diukur setelah peserta beristirahat
dalam posisi duduk selama 5 menit, dengan nilai sistolik 140 mmHg atau diastolik 90
mmHg. Faktor resiko yang dapat menyebabkan hipertensi, diet adalah peranyang
penting yang dapat menurunkan hipertensi. Diet dengan pendekatan “to stop
hypertension diet” yang terdiri dari asupan tinggi buah-buah 4 porsi/hari (1 porsi
sama dengan 100 gr). Di korea peserta dengan konsumsi buah-buahan 4 porsi/hari
ada hubungannya dengan kejadian hipertensi pada usia pertengahan. Berbeda dengan
sayuran yang tidak terdapat hubungan dengan kejadian hipertensi.

Saran :
Setelah mahasiswa kesehatan membaca jurnal ini diharapkan mahasiswa
mampu meningkatkan keilmuaan, kemampanan tindakan dalam edukasi atau rencana
tindakan (intervensi non farmakologi) khususnya pada pasien dengan hipertensi.