You are on page 1of 10

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI 2011


ISBN: 978-979-796-189-3

Optimisasi Interval Penggantian Pencegahan Komponen Kritis


Mesin Jet Dyeing Kunnan Type Fn-Rs-B60
Susy Susanty1, Mantik2, dan Kusmaningrum3
1.Staf Pengajar, Institut Teknologi Nasional, Bandung
2.Mahasiswa, Institut Teknologi Nasional, Bandung
3.Staf Pengajar, Institut Teknologi Nasional, Bandung
Kontak Person:
Susy Susanty
Jl. PHH. Mustopha No.23
Bandung, 40124
Telp: 022-7272215 pswt:137, Fax: 022-7202892, E-mail: susy@itenas.ac.id

Abstrak

PT. Tirtha Ria adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri textil, yang
menghasilkan barang berupa kain jadi dengan jenis kain celup (dyeing) dan kain pencapan (printing). Salah
satu hal yang sering mengganggu atau menghambat kegiatan produksi di perusahaan adalah terjadinya
kerusakan pada Mesin Jet Dyieng Kunnan Type FN-RS-B60 saat kegiatan produksi sedang berjalan. Selama
ini, PT. Tirtha Ria telah berusaha mengatasi masalah yang berhubungan dengan kerusakan mesin-mesin
produksi, dengan cara membentuk bagian perawatan (maintenance) yang disebut dengan bagian teknik
umum (TU). Tetapi, kebijakan perawatan yang selama ini dilakukan perusahaan lebih banyak diarahkan
pada kegiatan yang bersifat rutin seperti kegiatan pembersihan dan pemeriksaan, dan perawatan perbaikan
(corrective maintanance) apabila komponen mesin mengalami kerusakan. Sedangkan kebijakan perawatan
berupa penggantian pencegahan terhadap komponen mesin (preventive maintanance) belum diterapkan oleh
perusahaan. Dengan demikian, sistem perawatan terhadap komponen mesin yang ada di PT. Tirtha Ria saat
ini dapat dikategorikan sebagai perawatan yang bersifat korektif dimana perawatan jenis ini mengakibatkan
biaya yang lebih besar daripada perawatan yang bersifat pencegahan. Berdasarkan permasalahan tersebut,
didalam penelitian ini dilakukan suatu usulan perawatan pencegahan berupa kebijakan penggantian
pencegahan terhadap komponen kritis Mesin Jet Dyeing Kunnan Type FN-RS-B60 secara periodik. Tujuan
dari penggantian pencegahan secara periodik tersebut adalah untuk meminimasi ongkos perawatan yang
terjadi. Metoda yang digunakan adalah model Age Replacement. Untuk mendapatkan komponen kritis yang
terdapat pada Mesin Jet Dyeing Kunnan Type FN-RS-B60 digunakan metoda ABC Classification, diperoleh
komponen kritis yang terdapat pada Mesin Jet Dyeing Kunnan Type FN-RS-B60 adalah komponen mekanik
seal circulation pump dan komponen mekanik seal driving reel. Hasil perhitungan interval waktu
penggantian pencegahan adalah untuk komponen mekanik seal circulation pump 51 hari dan komponen seal
driving reel 32 hari.

Kata kunci: Optimisasi, Penggantian pencegahan, Komponen kritis, Age Replacement

Abstract
PT Tirtha Ria is a company running in textile industry producing finished cotton of dyeing and printing
kinds. One of the frequently disturbing problems to their production activities is the damage of FN-RS-B60
Type Jet Dyeing Kunnan Machine when the production is running. PT Tirtha has tried to solve their problem
relating to their production machine damage by having a maintenance division which is called the general
technician division or bagian teknik umum (TU). However, their maintenance policy conducted so far is
much more led to the kinds of routine activities such as cleaning and checking, and corrective maintenance
only when they have problems with their machine component damage. The maintenance policy which is
preventing replacement to the machine components (preventive maintenance) is not yet implemented.
Therefore the maintenance system to the machine components implemented by PT Tirtha Ria can now be
categorized as a corrective maintenance in which this kind of maintenance will result in higher cost
compared to that of preventive maintenance. Based on this problem, this research has proposed a preventive
maintenance; that is a preventing replacement policy to the critical components of FN-RS-B60 Type Jet
Dyeing Kunnan Machine which is conducted periodically. The objective of the periodic preventing
replacement is to minimize the maintenance cost. The method applied is the Age Replacement model. The

373
Optimisasi interval penggantian pencegahan komponen kritis
Mesin jet dyeing kunnan type Fn-Rs-B60

ABC Classification method is used to find out the critical components in the FN-RS-B60 Type Jet Dyeing
Kunnan Machine. The critical components found in the FN-RS-B60 Type Jet Dyeing Kunnan Machine are
the seal circulation pump mechanic component and the seal driving reel mechanic component. The
calculation result for the preventing replacement time intervals are 51 day interval for the seal circulation
pump mechanic component and 32 day interval for the seal driving reel.

The key words: optimization, preventing replacement, critical components, age replacement.

1. PENDAHULUAN
PT. Tirtha Ria adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri textil, dimana
perusahaan ini menghasilkan barang berupa kain jadi dengan jenis kain celup (dyeing) dan kain
pencapan (printing). Salah satu hal yang sering mengganggu atau menghambat kegiatan produksi
di perusahaan adalah terjadinya kerusakan mesin pada saat kegiatan produksi sedang berjalan.
Kebijakan perawatan yang selama ini dilakukan perusahaan lebih banyak diarahkan pada kegiatan
yang bersifat rutinitas seperti kegiatan pembersihan, pemeriksaan dan perawatan perbaikan
(corrective maintanance) apabila komponen mesin mengalami kerusakan. Sedangkan kebijakan
perawatan berupa penggantian pencegahan komponen mesin (preventive maintanance) belum
diterapkan oleh perusahaan.
Sistem perawatan terhadap komponen mesin yang ada di PT. Tirtha Ria saat ini dapat
dikategorikan sebagai perawatan yang bersifat korektif dimana perawatan jenis ini mengakibatkan
biaya yang lebih besar daripada perawatan yang bersifat pencegahan. Biaya yang lebih besar
tersebut timbul karena selain adanya biaya untuk mengganti komponen mesin yang mengalami
kerusakan, juga terdapat biaya yang diakibatkan mesin tidak dapat berproduksi dalam waktu yang
lebih lama (downtime yang tinggi). Diharapkan dengan adanya sistem perawatan pencegahan yang
terencana, maka kerusakan mesin pada saat kegiatan proses produksi dapat dicegah seminimal
mungkin, sehingga kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik dan biaya perawatan dapat
ditekan seminimal mungkin.
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan interval waktu perawatan penggantian
pencegahan komponen mesin berdasarkan minimasi ongkos/biaya perawatan mesin dalam upaya
perawatan pencegahan terhadap kerusakan suatu komponen mesin.

2. METODE PENELITIAN
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model perawatan pencegahan age
replacement. Pada model Age Replacement tindakan penggantian pencegahan dilakukan pada
interval waktu tetap yang telah ditentukan apabila tidak terjadi kerusakan pada interval tersebut.
Apabila terjadi kerusakan sebelum interval waktu yang telah ditetapkan, penggantian pencegahan
berikutnya ditetapkan kembali setelah tindakan penggantian kerusakan tersebut dilaksanakan sesuai
interval waktu yang telah ditentukan [1]. Dalam model ini, penggantian pencegahan dilakukan
bergantung pada umur pakai komponen. Pemilihan model tersebut karena dengan melakukan
penggantian komponen mesin sesuai dengan umur komponennya, maka kegiatan penggantian akan
lebih ekonomis. Model age replacement cocok untuk komponen mesin yang memiliki harga
komponen mahal [2].
Langkah-langkah Penelitian:

A. Menentukan komponen kritis.


Untuk menentukan komponen kritis yang terdapat dalam Mesin Jet Dyeing Kunnan Type FN-
RS-B60, digunakan metoda ABC sebagai suatu pendekatan untuk menentukan komponen kritis.
Metoda ABC merupakan salah satu metoda pengambilan keputusan, dimana komponen-
komponen mesin dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan nilai total biaya keseluruhan. Kategori
tersebut yaitu kategori A dimana kategori ini memiliki persentase biaya total 70%-80%,
kategori B memiliki persentase biaya total 15% dan kategori C memiliki persentase biaya total
5%-10%.

374
Optimisasi interval penggantian pencegahan komponen kritis
Mesin jet dyeing kunnan type Fn-Rs-B60

B. Data waktu antar kerusakan komponen mesin.


Data waktu antar kerusakan mesin adalah data kerusakan komponen kritis yang terdapat pada
Mesin Jet Dyeing Kunnan Type FN-RS-B60.

 
C. Data waktu penggantian pencegahan Tp dan data waktu penggantian kerusakan T f .  
a. Data waktu penggantian pencegahan T 
p yaitu data waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan tindakan penggantian pencegahan terhadap komponen mesin yang terdiri dari
beberapa kegiatan, yaitu membongkar mesin, melakukan penggantian komponen mesin,
memasang mesin kembali.
 
b. Data waktu penggantian kerusakan T f yaitu data waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
tindakan penggantian kerusakan terhadap komponen mesin yang mengalami kerusakan
terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu membawa peralatan, membongkar mesin, menemukan
kerusakan mesin, menunggu komponen dari bagian gudang, melakukan penggantian
komponen mesin, memasang mesin kembali.

D. Data Ongkos.
Data ongkos perawatan terdiri dari ongkos penggantian pencegahan C 
p dan ongkos
 
penggantian kerusakan C f yang meliputi ongkos tenaga kerja yang menganggur, ongkos
pembelian komponen, ongkos bahan pembantu, ongkos yang disebabkan keuntungan yang
hilang dan depresiasi mesin.

E. Uji Distribusi Waktu Antar Kerusakan.


Dalam penelitian ini, distribusi kerusakan komponen diestimasikan berbentuk distribusi Weibull
dua parameter. Pemilihan bentuk distribusi ini dikarenakan memiliki sifat yang fleksibel dalam
penggunaan. Selain itu, dengan melihat dari asal usul diperolehnya data, bahwa komponen yang
diteliti merupakan komponen yang bersifat mekanik maka data akan cenderung membentuk
pola distribusi Weibull dua parameter.
Untuk menguji bahwa estimasi pola waktu antar kerusakan mesin sesuai dengan distribusi
Weibull dua parameter, maka akan dilakukan pengujian goodness of fit distribusi waktu antar
kerusakan. Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda pengujian Weibull dua
parameter yang dikembangkan oleh [3]. Adapun tahapan-tahapan dalam pengujian distribusi
Weibull dua parameter adalah sebagai berikut :
1. Penentuan hipotesis awal (H 0) dan hipotesis tandingan (H1)
H0 = fungsi kerusakan berdistribusi Weibull dua parameter
H1 = fungsi kerusakan tidak berdistribusi Weibull dua parameter
2. Penentuan tingkat kepercayaan
3. Penentuan nilai S pada distribusi Weibull dua parameter

r 1

  X
i   r / 2 1
i 1  X i / M i 
S r i
(1)
  X
i 1
i 1  X i / M i 

dimana :
Xi = ln (ti)
ti = data waktu antar kerusakan
r = jumlah data yang akan diuji

375
Optimisasi interval penggantian pencegahan komponen kritis
Mesin jet dyeing kunnan type Fn-Rs-B60

Mi = Nilai yang diperoleh dari tabel statistik S


4. Penentuan keputusan yang diambil
Bila Shit < Stabel; maka hipotesis diterima. Hal ini berarti fungsi kerusakan berdistribusi
Weibull dua parameter.

F. Penentuan Parameter Distribusi Waktu Antar Kerusakan.


Penentuan parameter distribusi sesuai dengan pemilihan distribusi waktu antar kerusakan yang
terjadi. Dalam distribusi Weibull dua parameter, terdapat dua parameter distribusi kerusakan
yaitu: parameter skala   dan parameter bentuk   . Adapun langkah-langkah penaksiran
distribusi Weibull adalah sebagai berikut:
A. Urutkan data dari yang terbesar hingga yang tekecil
B. Tentukan penaksir F (t i ) melalui persamaan

(i  0.3)
F (ti )  (2)
(n  0.4)

Fungsi tersebut diperoleh dari pendekatan dengan menggunakan metode harga tengah atau
median. Metode ini banyak digunakan dalam menaksir fungsi keandalan yang berdistribusi
Weibull.
C. Hitung nilai Yi dimana Yi  ln ti
D. Hitung nilai Xi dimana Xi  ln ln 1  F (t ) 1

E. Hitung konstanta a dan b melalui rumus,

r r r
N  X i .Yi   X i  Yi
b i 1 i 1 i 1
2
(3)

r
 r
N Xi   Xi 
2

i 1  i 1 
r r

 Yi b X i
a. a i 1
 i 1
N N
(4)
F. Berdasarkan nilai a dan b, maka nilai parameter distribusi Weibull dua parameter dapat
ditaksir melalui rumus:
1
 (5)
b
  ea (6)
1. Penentuan Fungsi-Fungsi Keandalan Distribusi Weibull Dua Parameter
Setelah nilai parameter distribusi Weibull, yaitu parameter  dan  diketahui maka fungsi-fungsi
keandalan dapat diketahui. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Kepadatan Kemungkinan Kerusakan:
  
 1   t 
 t    


f (t )    e (7)
  
376
Optimisasi interval penggantian pencegahan komponen kritis
Mesin jet dyeing kunnan type Fn-Rs-B60

2. Fungsi Distribusi Kumulatif:

  t  
   
    
F (t )  1  e (8)

3. Fungsi Keandalan:
  t  
   
    
R(t )  e (9)

4. Fungsi Laju kerusakan:


 1
t 
r (t )    (10)
  

H. Penentuan Interval Waktu Penggantian Pencegahan.


Penentuan interval waktu penggantian pencegahan yang optimal berdasarkan biaya yang
minimum. Penentuan interval waktu penggantian pencegahan ini menggunakan model age
replacement.
Ct p  
Ekspektasi Ongkos Penggantia n Total per Siklus
(11)
Ekspektasi Panjang Siklus

Ekspekasi ongkos penggantian per Siklus:


Cp.Rtp  Cf 1 Rtp (12)
Ekspektasi panjang siklus:
tp Tp.Rtp MtpTp 1 Rtp (13)
Cp.Rtp   Cf 1  Rtp 
Sehingga, C t p   (14)
tp  Tp.Rtp   M tp   Tp 1  Rtp 
Dimana,
tp

M(tp)   tp. f t dt


0 (15)

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


3.1. Data-data yang dibutuhkan.
Penggantian pencegahan yang dilakukan pada penelitian ini adalah berdasarkan pada
komponen kritis yang terdapat pada mesin Jet Dyeing Kunnan FN-RS-B60. Komponen kritis
adalah komponen yang secara signifikan dapat mempengaruhi efek keselamatan, pelaksanaan,
penjadwalan atau biaya [4]. Komponen Mekanik Mesin jet Dyeing Kunnan FN-RS-B60 memiliki
21 komponen kritis. Penentuan komponen kritis dilakukan dengan menggunakan pendekatan
metoda ABC. Klasifikasi komponen mekanik Mesin Jet Dyeing Kunnan FN-RS-B60 kedalam
kategori A, B, C berdasarkan total biaya dan persetase penggunaan biaya. Tabel 1 adalah
komponen yang masuk kedalam kategori A

377
Optimisasi interval penggantian pencegahan komponen kritis
Mesin jet dyeing kunnan type Fn-Rs-B60

Tabel 1. Komponen Kritis Mekanik Mesin Jet Dyeing Kunnan FN-RS-B60 yang masuk kategori A
Harga Presentase
Frekuensi Total Presentase
No Nama Komponen Komponen Komulatif Klasifikasi
Kerusakan Biaya (Rp) (%)
(Rp) (%)
Mekanik Seal
1 1187000 8 9496000 41,436 41,436 A
Circulation Pump
Mekanik Seal
2 592000 14 8288000 36,165 77,600 A
Driving Reel
Dari Tabel 1 diperoleh komponen mekanik seal circulation pump dan mekanik seal driving reel
termasuk kedalam klasifikasi A. Komponen tersebut merupakan komponen kritis yang akan diteliti
waktu interval perawatan pencegahannya. Fungsi dari masing masing komponen tersebut adalah
Mekanik Seal Circulation Pump: komponen yang berfungsi untuk menutup kebocoran dan
mengatur sirkulasi air di dalam mesin; Mekanik Seal Driving Reel: Komponen yang berfungsi
untuk menutup kebocoran dan mengatur sirkulasi kain di dalam mesin.
Data waktu antar kerusakan adalah selisih waktu terjadinya kerusakan komponen Data.
Waktu antar kerusakan ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Data Waktu antar Kerusakan Komponen (Hari)
Driving Reel Circulation Pump
No Waktu Antar No Waktu Antar No Waktu Antar No Waktu Antar No Waktu Antar
Kerusakan kerusakan Kerusakan Kerusakan kerusakan
1 0 6 36 11 33 1 0 6 64
2 19 7 41 12 32 2 40 7 56
3 24 8 31 13 29 3 43 8 57
4 47 9 35 14 26 4 49 9 62
5 23 10 40 15 29 5 56
Untuk menghitung waktu penggantian perlu diketahui elemen waktu downtime dari mesin
tersebut. Downtime yaitu total waktu dimana sistem tidak mungkin dioperasionalkan yang
disebabkan karena sistem berada dalam keadaan perbaikan pada saat terjadi kerusakan sistem
ataupun sistem berada dalam perawatan lainnya. Perhitungan waktu untuk penggantian pencegahan
dan penggantian kerusakan adalah dengan menjumlahkan elemen-elemen waktu downtime. Data
waktu perawatan untuk komponen mekanik seal circulation pump dan mekanik seal driving reel,
   
baik waktu penggantian pencegahan T p dan penggantian kerusakan T f dapat dilihat pada
Tabel 3 dan Tabel 4.
Tabel 3. Data Waktu Kegiatan Perawatan Mekanik Seal Circulation Pump
No Kegiatan Waktu penggantian Waktu Penggantian
pencegahan (menit) Kerusakan (menit)
1 Membawa Peralatan 0 10
2 Membongkar Mesin 40 40
3 Menemukan Kerusakan 0 25
4 Menunggu Komponen Pengganti dari Gudang 0 25
5 Pengantian Komponen 45 45
6 Pemasangan Mesin Kembali 35 35
Total 120 180
Tabel 4. Data Waktu Kegiatan Perawatan Mekanik Seal Driving Reel
No Kegiatan Waktu Penggantian Waktu Penggantian
Pencegahan (menit) Kerusakan (menit)
1 Membawa Peralatan 0 10
2 Membongkar Mesin 30 30
3 Menemukan Kerusakan 0 15
4 Menunggu Komponen Pengganti dari Gudang 0 25
5 Pengantian Komponen 35 35
6 Pemasangan Mesin Kembali 25 25

378
Optimisasi interval penggantian pencegahan komponen kritis
Mesin jet dyeing kunnan type Fn-Rs-B60

Total 90 140

Dari Tabel 3 dan Tabel 4 data waktu kegiatan perawatan kemudian dikonversikan ke dalam satuan
jam yang dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Data Waktu Perawatan
Nama Komponen Waktu Penggantian Waktu Penggantian
Pencegahan (Jam) Kerusakan (Jam)
Mekanik Seal Circulation Pump 2 3
Mekanik Seal Driving Reel 1,5 2,33

Data ongkos perawatan terdiri dari ongkos penggantian pencegahan dan ongkos penggantian
kerusakan. Ongkos penggantian pencegahan (Cp) adalah ongkos yang dikeluarkan karena adanya
penggantian komponen sebelum terjadinya kerusakan, sedangkan ongkos penggantian kerusakan
(Cf) adalah ongkos yang dikeluarkan karena adanya tindakan perbaikan terhadap komponen yang
mengalami kerusakan. Data Total Ongkos penggantian pencegahan dan penggantian kerusakan
untuk komponen mekanik seal circulation pump dan seal driving reel dapat dilihat pada Tabel 6
dan Tabel 7.

Tabel 6. Total Ongkos Penggantian Pencegahan dan Penggantian Kerusakan


Mekanik Seal Circulation Pump
Biaya (Rp)
No Keterangan
Cp Cf
1 Biaya pembelian komponen pengganti 1.187.000 1.187.000
2 Biaya tenaga kerja produksi menganggur 7.600 11.375
3 Biaya bahan pembantu 0 0
4 Keuntungan yang hilang 3.192.000 4.788.000
5 Depresiasi mesin produksi. 35.200 35.200
Total Ongkos 4.421.800 6.021.575

Tabel 7. Total Ongkos Penggantian Pecegahan dan Penggantian Kerusakan


Mekanik Seal Driving Reel
Biaya (Rp)
No Keterangan
Cp Cf
1 Biaya pembelian komponen pengganti 592.000 592.000
2 Biaya tenaga kerja produksi menganggur 5.700 8.850
3 Biaya bahan pembantu 0 0
4 Keuntungan yang hilang 2.394.000 3.718.680
5 Depresiasi mesin produksi. 35.200 35.200
Total Ongkos 3.026.900 4.354.730

3.2 Uji Distribusi Waktu Antar Kerusakan.


Hasil pengujian kecocokan distribusi weibull dua parameter untuk kedua komponen kritis
dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Uji Distribusi Waktu antar Kerusakan
Komponen Kritis S Hitung S Tabel Kesimpulan
Mekanik Seal Circulation Pump 0,374 0,71 Data Berdistribusi Weibull 2 Parameter
Mekanik Seal Driving Reel 0,417 0,67 Data Berdistribusi Weibull 2 Parameter

3.3 Penentuan Parameter Distribusi Waktu Antar Kerusakan.


Dari hasil pengujian terbukti bahwa distribusi kerusakan adalah berdistribusi Weibull dua
parameter, maka langkah selanjutnya adalah melakukan penaksiran terhadap parameter  dan

379
Optimisasi interval penggantian pencegahan komponen kritis
Mesin jet dyeing kunnan type Fn-Rs-B60

Hasil perhitungan nilai parameter distribusi Weibull komponen mekanik seal circulation pump
dan komponen mekanik seal driving reel dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Hasil Perhitungan Nilai Parameter Distribusi Weibull


Komponen Kritis Alpha Betha
Mekanik Seal Circulation Pump 56,999 6,605
Mekanik Seal Driving Reel 34,658 4,680

3.4 Penentuan Fungsi-Fungsi Keandalan Distribusi Weibull Dua Parameter.


Setelah diketahui nilai parameter distribusi Weibull yaitu parameter skala (α) dan parameter
bentuk (β), maka langkah selanjutnya adalah menentukan fungsi-fungsi distribusi kerusakan.
Fungsi-fungsi distribusi kerusakan untuk komponen mekanik seal circulation pump dan seal
driving reel dapat dilihat pada Gambar 1 sampai dengan Gambar 8:
3.4.1 Grafik fungsi-fungsi keandalan untuk komponen mekanik seal circulation pump
Fungsi Keandal an
Fungsi Distribusi Kerusakan Kumulatif

1.0 1.0
0.8 0.8
)t )t
( (
R0.5
F0.5
0.3 0.3

0.0 0.0
1 11 21 31 41 51 61 71 1 11 21 31 41 51 61 71
Waktu (tp) Waktu (tp)

Gambar 1. Grafik Fungsi Keandalan Gambar 2. Grafik Fungsi Distribusi


Kerusakan Kumulatif
Fungsi Laju Kerusakan Fungsi Kepadatan Kemungkinan Kerusakan

0.25 0.050
0.20 0.040
)t 0.15 0.030
(
r0.10 t)(
f 0.020
0.05 0.010
0.00 0.000
1 11 21 31 41 51 61 71 1 11 21 31 41 51 61 71
Waktu (tp) Waktu (tp)

Gambar 3. Grafik fungsi laju kerusakan Gambar 4. Grafik fungsi kemungkinan


kerusakan
3.4.2 Grafik fungsi-fungsi keandalan untuk komponen Mekanik Seal Driving Reel
Fungsi Keandalan Fungsi Distribusi Kerusakan Kumulatif

1.0 1.0
)t0.8 t)(
0.8
(0.5 0.5
R F
0.3 0.3
0.0 0.0
1 11 21 31 41 51 61 1 11 21 31 41 51 61
Waktu (tp) Waktu (tp)

Gambar 5. Grafik Fungsi Keandalan Gambar 6. Grafik Fungsi Distribusi Kerusakan


Kumulatif
380
Optimisasi interval penggantian pencegahan komponen kritis
Mesin jet dyeing kunnan type Fn-Rs-B60

Fungsi Laju Kerusakan Fungsi Kepadatan Kemungkinan


Kerus akan
0.35 0.060
0.30 0.050
0.25 0.040
)t0.20 )t
(0.15 (0.030
r f
0.10 0.020
0.05 0.010
0.00 0.000
1 11 21 31 41 51 61 1 11 21 31 41 51 61
Waktu (tp) Waktu (tp)

Gambar 7. Grafik fungsi laju kerusakan Gambar 8. Grafik fungsi kemungkinan


Kerusakan

3.5 Penentuan Interval Waktu Penggantian Pencegahan.


Dengan menggunakan model age replacement diperoleh hasil perhitungan interval waktu
penggantian pencegahan komponen yang dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Interval Waktu Penggantian Pencegahan


Komponen Kritis Interval (Hari) Biaya (Rp) Keandalan
Mekanik Seal Circulation Pump 51 104.269,723 0.61895
Mekanik Seal Driving Reel 32 127.903.723 0.50239

Bila kerusakan terjadi sebelum mencapai interval waktu penggantian pencegahan (Tabel
10), maka biaya penggantian kerusakan untuk komponen kritis dihitung berdasarkan waktu rata-
rata kerusakannya. Waktu rata-rata kerusakan distribusi Weibull dapat dihitung dengan rumus:

 1
MTTF   1   (16)
 
Hasil perhitungan waktu rata-rata kerusakan dan biaya penggantian kerusakan yang terjadi
dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Hasil Perhitungan Waktu Rata-rata Kerusakan dan
Biaya Penggantian Kerusakan Komponen Kritis
Komponen Kritis Rata-rata (Hari) Biaya (Rp)
Mekanik Seal Circulation Pump 53 113.614,622
Mekanik Seal Driving Reel 31 140.475,161

4 KESIMPULAN
Komponen mekanik seal circulation pump dan komponen mekanik seal driving reel
termasuk ke dalam kategori A. Hal tersebut dikarenakan kedua komponen memiliki total biaya
perawatan dan persentase total biaya yang tinggi. Dalam hal ini, total biaya perawatan yang tinggi
diakibatkan oleh frekuensi dan harga dari masing masing komponen.
Dari hasil perhitungan uji distribusi waktu antar kedatangan diperoleh nilai Shitung untuk
kedua komponen kritis lebih kecil dari nilai S tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa awal
(Ho) data waktu antar kerusakan berdistribusi Weibull dua parameter. Perhitungan parameter
distribusi kerusakan komponen kritis bertujuan untuk menggambarkan karakteristik dari distribusi
kerusakan. Distribusi Weibull 2 parameter memiliki 2 parameter yaitu parameter skala (α) dan
parameter bentuk (β). Berdasarkan perhitungan parameter distribusi kerusakan untuk kedua
komponen kritis, diketahui harga parameter β>1. Dengan demikian, laju kerusakan kedua
komponen kritis termasuk kedalam fase wear out. Pada fase ini laju kerusakan bertambah atau

381
Optimisasi interval penggantian pencegahan komponen kritis
Mesin jet dyeing kunnan type Fn-Rs-B60

meningkat sesuai dengan pertambahan waktu. Jenis laju kerusakan ini disebabkan oleh faktor
kelelahan, korosi, gesekan terus menerus serta faktor umur komponen. Cara penanggulannya
adalah dengan melakukan preventive maintanance atau part replacement.
Fungsi keandalan merepresentasikan seberapa besar probabilitas komponen tersebut masih
dapat digunakan setelah dioperasikan selama waktu t. Dari grafik fungsi keandalan R(t) terhadap
waktu (t) untuk komponen mekanik seal circulation pump dan komponen mekanik seal driving
reel terlihat bahwa fungsi keandalan komponen menurun dengan bertambahnya waktu (t). Hal ini
menunjukkan bahwa semakin bertambahnya umur komponen mesin maka keandalan dari
komponen tersebut akan semakin kecil. Dengan menggunakan model age replacement ongkos total
penggantian pencegahan C(tp) akan turun sampai titik minimum, kemudian ongkos akan naik
kembali sesuai dengan pertambahan waktu. Titik minimum dengan ongkos panggantian
pencegahan terkecil merupakan waktu interval penggantian pencegahan yang optimal.
Interval waktu penggantian pencegahan yang optimal untuk komponen mekanik seal
circulation pump dan mekanik seal driving reel adalah pada interval ke-51 hari dan interval ke-32
hari. Artinya kedua komponen tersebut harus diganti pada saat 51 hari dan 32 hari untuk mencegah
kerusakan yang terjadi secara tiba-tiba (breakdown) yang dapat merugikan perusahaan. Interval ke-
51 hari dan interval ke-32 merupakan interval waktu penggantian pencegahan yang optimal dengan
ongkos total perawatan sebesar Rp. 104.269,723 dan Rp. 127.903.723. Pada interval waktu
tersebut, nilai keandalan untuk kedua komponen adalah 0.61895 dan 0.50239. Jika nilai keandalan
untuk kedua komponen dinaikkan, maka akan mengakibatkan naiknya ongkos total perawatan.
Bila kerusakan terjadi sebelum mencapai interval waktu penggantian pencegahan, maka biaya
penggantian kerusakan untuk komponen kritis yang terjadi dihitung berdasarkan waktu rata-rata
kerusakannya. Biaya penggantian perbaikan lebih besar daripada biaya penggantian pencegahan.
Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya menerapkan kebijakan penggantian pencegahan.

5 REFERENSI
[1]. Jardine, A.K.S., Campbell, J.D. (2001) Maintanance Excellence, Marcel Dekker, Inc.
[2]. Jardine, A.K.S (1973) Maintanance, Replacment and Reliability, Departement of
Engineering Production University of Birmingham Pitman Publishing.
[3]. Kapur, K.C and Lamberson, L. R. (1977) Reliability In Engineering Design, John Willey n
Sons, New York.
[4]. Lakner, Armand and T. Anderson Ronald. (1985) Reliability Engineering For Nuclear and
Other High Technology System, Elsevier Applied Science Publishers LTD, Great Britain.
[5]. Corder, Antony, Khusnul Hadi (1992) Teknik Manajemen Pemeliharaan, Erlangga,
Jakarta.
[6]. Ebeling, Charles E. (1997) An Intoduction to Reliability and Maintainability Engineering,
University of Dayton, The McGraw-Hill Companies, Inc. New York.
[7]. Gunara, M.O.I. (2004) Pengantar Kedalam Teknik Keandalan, Lembaga Penelitian dan
Pengembangan Ilmu Teknik Keandalan.
[8]. http://www.ndsapps.com/webhelp/pham.htm#Calculating_ABC_Codes_by_Percentages
[9]. Kartiwa, Iman, (2002) Penentuan Interval Waktu Penggantian Pencegahan Kelompok
Komponen Kritis Mesin Stenter Finishing dengan Model Block Replacement, Tugas Akhir
Institut Teknologi Nasional, Bandung .
[10].Lewis, E.E.(1996) Introducing to Reliability Engineering, John Willey n Sons, New York
[11].Muchlis, Dachlan. (2002) Integrated System Maintenance, Wish Training and Consulting,
Bandung.

382

You might also like