Professional Documents
Culture Documents
potensi tinggi sebagai penghasil devisa Negara dari sector non migas. Nilai
ekonomi kakao cukup signifikan dalam kontribusinya pada ekonomi rakyat dan
cramerella adalah hama yang sangat merusak pada tanaman kakao dan dapat
protein dan nilai gizi lainnya dan merupakan bahan makanan dan minuman
yang banyak disukai dari berbagai usia terutama anak-anak dan remaja
(Anonim, 2000).
Indonesia sebesar 900 kg/ha/tahun. Angka ini masih jauh dibawah rata-rata
kakao yang disebabkan oleh serangan hama merupakan masalah yang sangat
Merupakan hama utama yang sering kali dapat menurunkan produksi biji
berhasil. Pengendalian cara kimia yang sering digunakan oleh petani karena
dianggap praktis, tapi ternyata kurang berhasil bahkan diduga hanya dapat
Pengendalian serangan hama dan penyakit tanaman tersebut sampai saat ini
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui daya predasi
Kegunaan Penulisan
yang membutuhkan
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.)
pada batang dan cabang.Tanaman ini pada garis besarnya dapat dibagi atas
dua bagian, yaitu bagian vegetatif yang meliputi akar, batang, daun dan bagian
1,2 -1,5 meter dari permukaan tanah dan jorquette ini tidak terdapat pada kakao
yang terdapat pada kakao yang diperbanyak secara vegetatif (Susanto, 1995).
Bunga kakao tergolong bunga sempurna, terdiri dari kelopak daun (calyx)
bunga 1,5 cm. bunga disangga oleh tangkai bunga yang panjangnya 2-
dari bekas ketiak daun pada batang dan cabang. Tempat tumbuh bunga tersebut
semakin lama semakin membesar dan menebal atau biasa disebut dengan
Buah kakao berupa buah buni yang daging bijinya sangat lunak. Kulit
buahnya mempunyai sepuluh alur dan tebalnya 1-2 cm. bentuk, ukuran dan
Umumnya ada tiga macam warna buah kakao, yaitu hijau muda sampai hijau
tua waktu muda dan menjadi kuning setelah masak, warna merah serta
campuran dan hijau. Buah ini akan masak 5-6 bulan setelah terjadinya
penyerbukan. Buah muda yang ukurannya kurang dari 10 cm disebut Cherelle
buah muda. Gejala tersebut dapat juga dikarenakan adanya kompitisi energi
antara vegetatif dan generatif atau karena adanya pengurangan hormone yang
tumbuh ke arah atas atau samping. Cabang yang tumbuh ke arah atas disebut
cabang orthotrop dan cabang yang tumbuh kearah samping disebut dengan
plagiotrop dari batang dan kedua jenis cabang tersebut sering ditumbuhi tunas -
tunas air (chupon) yang banyak menyerap energy, sehingga bila dibiarkan
tanah,yaitu pada jarak 0 hingga 30 cm. penyebaran akar yaitu meliputi 56%
akar lateral tumbuh pada bagian 0-10 cm, 26% pada bagian 11-20 cm, 14%
pada bagian 21-30 cm dan hanya 4% yang tumbuh dari bagian lebih dari 30 cm
dapat jauh diluar proyeksi tajuk. Ujung akar membentuk cabang-cabang kecil
Ordo : Hymenoptera
Family : Formicidae
Subfamily : Formicinae
Genus : Oechophylla
Salah satu jenis semut yang banyak digunakan dalam mengendalikan hama
India, Australia, Cina dan Asia Tenggara, yang daun sarang yang
sosial yang terdiri atas: Ratu; betina, berukuran 20-25 mm, berwarna hijau
mengawini ratu semut, dan ketika ia selesai mengawini ratu semut ia akan
mati. Pekerja; betina, berukuran 5-6 mm, berwarna orange dan terkadang
salah satu hama penting yang dapat menimbulkan kehilangan hasil hingga
80%. Buah kakao terserang dengan gejala belang kuning hijau atau kuning
jingga dan terdapat lubang gerekan bekas keluar larva. Pada saat buah dibelah
biji-biji saling melekat dan berwarna kehitaman, biji tidak berkembang dan
yang telah rusak tersebut menimbulkan perubahan fisiologis pada kulit buah
sehingga buah tampak hijau berbelang merah atau jingga (Wardojo, 1994
telur, larva, pupa dan imago. Penggerek buah kakao berkembang biak dengan
cara meletakkan telur-telurnya dialur kulit buah Larva yang keluar dari telur
biasanya langsung memasuki buah dengan cara membuat lubang kecil pada
Telur hama penggerek buah kakao berwarna merah jingga dan diletakkan
pada kulit buah, terutama pada alur buah. Telur berukuran sangat kecil (sulit
dilihat) dengan panjang 0.8 mm dan lebar 0.5 mm. Serangga dewasa bertelur
50-100 butir pada setiap buah kakao. Telur akan menetas dalam waktu 6-9
Ulat atau larva berwarna putih kuning atau hijau muda. Panjangnya
sekitar 11 mm dan delama 15-18 hari larva hidup di dalam buah. Larva
serangga hama ini memakan plasenta buah yang merupakan saluran makanan
menuju biji sehingga mengakibatkan penurunan hasil dan mutu biji kakao.
permukaan buah, daun, serasah, karung atau keranjang tempat buah. Stadium
pupa 6 hari dan Imago berwujud kupu-kupu kecil (ngengat) dengan panjang
7mm dan lebar 2mm, memiliki sayap depan berwarna hitam bergaris putih,
pada setiap ujungnya terdapat bintik kuning dan sayap belakang berwarna
pengendalian
hama yang terbaik pada tanaman termasuk tanaman kakao. Adapun strategi
Helopeltis spp
Serangga ini bertubuh kecil ramping dengan tanda yang spesifik yaitu adanya
Telur Helopeltis sp. diletakkan pada permukaan buah atau pucuk tanaman.
seperti lilin agak bengkok. Pada permukaan jaringan tanaman benang tersebut
Serangga muda (nimfa) Helopeltis sp. terdiri atas lima instar. Instar
Tubuh nimfa instar kedua berwarna coklat muda dengan antena berwarna
cokelat tua, dan tonjolan pada toraks mulai terlihat. Nimfa instar ketiga
tubuhnya berwarna cokelat muda dengan antena cokelat tua, tonjolan pada
toraks terlihat jelas dan bakal sayap mulai terlihat. Nimfa instar keempat
Lama periode telur berkisar antara 6 -7 hari. Sedangkan lama periode nimfa
berkisar antara 10 -11 hari. Nimfa serangga ini mengalami empat kali ganti
kulit dengan lama pergantian kulit pertama, kedua, ketiga, dan keempat adalah
Gejala serangan
Fase yang merusak dari hama ini adalah nimfa (serangga muda) dan
imagonya Nimfa dan imago menyerang buah muda dengan cara menusukkan
bersifat racun yang dapat mematikan sel-sel jaringan yang ada di sekitar
dibandingkan nimfa instar pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Selain itu,
serangga jantan. Selain menyerang buah, hama ini juga menyerang tunas dan
daun muda. Serangan pada buah muda menyebabkan terjadinya bercak yang
akan bersatu sehingga kulit buah menjadi retak, buah menjadi kurang
daun. Sedangkan serangan pada tunas menyebabkan tunas itu layu, kering dan
Malaysia. pp. 45-61. In Keane, P.J. dan C.A.J. Putter (eds.) Cocoa
Rome.
Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta. 364 hlm.