Professional Documents
Culture Documents
Sejak awal abad ke-20, masalah ketenagakerjaan mendapatkan perhatian yang lebih besar
dibandingkan sebelumnya, karena manusia sudah tidak dipandang lagi sebagai barang dagangan
tetapi sebagai makhluk yang mempunyai harga diri dan keinginan. Sering kali terjadi masalah-
masalah dalam ketenagakerjaan dan hal tersebut harus dapat diatasi secara baik karena dalam dunia
usaha antara pengusaha dan pekerja merupakan mitra yang saling membutuhkan. Sudah banyak
sekali contohnya terdapat konflik antara manajemen dan pekerja (terutama pekerja pabrik) yang
menyebabkan terhentinya proses produksi karena pekerja melakukan demo untuk menuntut upah
Hak-hak dan Kewajiban Karyawan
Hak-hak Pegawai
1. Hak Privasi
2. Kebebasan Suara Hati
3. Whistle Blowing Usaha yang dilakukan oleh karyawan atau mantan karyawan untuk
mengungkapkan kesalahan perusahaan
4. Hak Untuk Berpartisipasi
5. Hak Proses Yang Layak Dan PHK Sepihak
6. Hak Pegawai dan Penutupan Perusahaan
7. Hak Untuk Berserikat
Eika Kerja
Etika kerja merupakan rumusan penerapan nilai-nilai etika yang berlaku di lingkungannya,
dengan tujuan untuk mengatur tata karma aktivitas para karyawannya agar mencapai tingkat
efisiensi dan produktivitas yang maksimal. Etika perusahaan menyangkut hubungan
perusahaan dan karyawannya sebagai satu kesatuan dalam lingkungannya, etika kerja
menyangkut hubungan kerja antara perusahaan dan karyawannya, dan etika mengatur
hubungan antar karyawan
Terdapat 3 faktor utama yang memungkinkan terciptanya iklim etika dalam perusahaan,
yaitu :
1) Terciptanya budaya perusahaan yang baik.
2) Terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya.
3) Terbentuknya manajemen hubungan antar pegawai
Globalisasi semakin mendorong para pemberi tenaga kerja untuk mempekerjakan berbagai
golongan atau kelompok manusia yang memiliki keterampilan dan bahasa yang berbeda untuk
menangani pelanggan dari luar negeri. Kini perusahaan akan bersaing bukan hanya dengan
perusahaan-perusahaan senegaranya, melainkan dengan perusahaan-perusahaan luar negeri.
Keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan atau memperluas pangsa pasar,membutuhkan
sumber daya manusia yang berkualitas,dapat diperoleh jika tidak dilakukan batasan atas dasar
ras,usia,jenis kelamin,agama atau suku bangsa
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk merubah sikap dan nilai serta mendorong
managemen keberagaman yang efektif, diantaranya yaitu :
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang
membedakan suatu organisasi dari organisasi lainnya.
Budaya organisasi berlaku pada dua tingkat yang berbeda. Masing-masing tingkat
bervariasi dalam kaitannya dengan pandangan luar dan kemampuan bertahan terhadap
perubahan.
Observable Artifacts
Asumsi-asumsi dasar (basic assumptions)
Fungsi Mentoring
Etnosentrisme adalah keyakinan bahwa negara asal seseorang, kebudayaan, bahasa, dan
cara perilaku lebih unggul dari orang lain. Pertama kali diidentifikasi sebagai konsep ilmu perilaku
di 1906, yang melibatkan kecenderungan kelompok untuk menolak orang luar.
Kecerdasan budaya, kemampuan untuk secara akurat menafsirkan ambiguitas dari situasi
Lintas-Budaya,
Mengembangkan kecerdasan budaya perlu: memoles kecerdasan emosional mereka dan
kemudian berlatih dalam situasi lintas budaya asing.
Perbedaan budaya:Budaya Konteks Tinggi, Budaya Konteks Rendah
Konteks Tinggi:
Membangun kepercayaan social yang cocok nilai hubungan pribadi dan niat baik perjanjian
oleh kepercayaan negosiasi lambat dan ritual.
Konteks Rendah:Turun pertama ke bisnis nilai keahlian dan kinerja perjanjian oleh
kembangkan legalistik kontrak negosiasi seefisien mungkin.
Dalam Konteks budaya lemah, tulisan dan kata-kata yang diucapkan membawa beban arti-
arti yang dibagikan.
Dalam konteks budaya tinggi, persetujuan cenderung dibuat dalam basis dari kata-kata
seseorang atau berjabat tangan, setelah proses yang berkepnjangan dalam membangun kepercayaan.
Kesalah pahaman dan miskomunikasi sering menjadi masalah dalam hubungan bisnis
internasional ketika para pihak dari konteks tinggi-versus konteks budaya rendah.
Sembilan Dimensi budaya dari proyek GLOBE adalah :
Kekuatan jarak.
Ketidakpastian penghindaran.
Kolektivisme kelembagaan.
Kolektivisme dalam kelompok.
Egalitarianisme gender
Ketegasan.
Masa depan orientasi.
Kinerja orientasi.
Manusiawi orientasi.
Budaya Individualistis :
Budaya kolektivis:
Tujuan bersama tingkatannya lebih tinggi dari keinginan individu dan tujuan. Orang-orang
dalam budaya kolektivis diharapkan mengesampingkan keinginan dan tujuan mereka sendiri kepada
orang-orang dari unit sosial yang relevan seperti halnya negara: Mesir, Nepal, Meksiko, India,
Jepang, Brazil, Cina dan juga Prancis
Pelatihan Lintas Budaya adalah salah satu jenis rancangan pengelaman yang terstruktur
untuk membantu karyawan yang akan berangkat menyesuaikan diri dengan budaya asing.
Para ahli percaya bahwa pelatihan lintas budaya, meskipun mahal, tidak lebih mahal jika
dibandingkan dengan kegagalan penugasan luar negeri. Program ini bervariasi jenis dan
kekakuannya.
Penelitian sampai saat ini belum memberikan jawaban akhir. Sebagai aturan umum,
pelatihan lintas budaya yang lebih ketat, maka semakin baik.