You are on page 1of 4

Ada 3 gambaran utama yang dipergunakan oleh penulis surat Efesus untuk melukiskan Gereja yang

Esa itu:

Tubuh Kristus[sunting | sunting sumber]


Gereja dianalogikan sebagai tubuh yang memiliki kepelbagian organ. Paulus menggunakan
gambaran ini dalam surat Roma dan 1 Korintus untuk melukiskan segala kepelbagaian karunia di
dalam gereja. Oleh karena itu, unsur yang ditekankan adalah hubungan
antara Yesus Kristus dan gereja. Dalam surat Kolose, Kristus adalah “kepala”;[4] dalam surat Efesus,
“jemaat adalah tubuhNya”.[5] Jadi, uraian dalam surat Kolose berpusat pada kedudukan
"Kristus yang agung", sedangkan dalam surat Efesus uraiannya berpusat pada sifat gereja, yakni
"Gereja yang Esa".

Satu Bangunan[sunting | sunting sumber]


Dalam Efesus 2:19-22, gereja digambarkan sebagai satu bangunan atau lebih tepatnya Bait Allah,
dan Allah berdiam di dalamnya melalui Roh Kudus. Semua bagian dalam bangunan ini memiliki
fungsinya masing-masing.[6]

Pengantin Perempuan[sunting | sunting sumber]


Gereja yang Esa itu digambarkan juga sebagai pengantin perempuan. Analogi ini memiliki akar
dalam Perjanjian Lama, yakni Allah yang dinyatakan sebagai Suami dan bangsa Israel sebagai istri.
Namun dalam Perjanjian Lama, gambaran ini menunjukkan ketidaksetiaan Israel, sedangkan dalam
surat Efesus gambaran ini melukiskan Kristus sebagai kepala dari gereja.
Sebutkan dan jelaskan tri tugas panggilan gereja ?

Gereja adalah suatu persekutuan umat Kristen yang memiliki fungsi utama untuk bersaksi
tentang Yesus Kristus di dunia. Gereja diambil dari kata ekklesia yang artinya “dipanggil keluar”
untuk memberitakan Firman Tuhan. Dalam tugasnya, gereja memiliki 3 panggilan di dunia
untuk dipenuhi dan dipertanggungjawabkan kepada Allah, antara lain:

 Koinonia (bersekutu); merupakan tugas pertama gereja sebagai tempat persekutuan


umat Tuhan dengan sikap saling berbagi dan mengasihi satu sama lain.
 Marturia (bersaksi); merupaka tugas selanjutnya utuk mejadi saksi karya
penyelamatan Allah terhadap manusia berdosa supaya kabar baik dapat disampaikan
kepada semua orang.
 Diakonia (melayani); merupakan tugas gereja untuk melayani siapapun yang ingin
dating kepada Allah. Gereja harus memberikan teladan untuk melayani, karena Yesus
sebelumnya sudah melayani kita terlebih dahulu.
Gereja sebagai persekutuan artinya orang-orang yang percaya kepada Kristus dan telah
dibaptis yang terikat dan berinteraksi satu sama dalam ikatan kasih Kristus.
Gereja Institusi sosial adalah perkumpulan adat atau kebiasaan Gereja terbentuk oleh Allah
yang memanggil, bukan sekedar adanya orang yang berkumpul karena adanya kepentingan
bersama.
Perbedaan gereja sebagai persekutuan dengan institusi sosial adalah gereja sebagai
persekutuan bersifat rohani sedangkan gereja sebagai institusi sosial bersifat duniawi.

BY PUTRI ART 04 OCTOBER 2015 AGAMA KRISTEN ARTIKEL

Definisi Gereja Sebagai Institusi Sosial

Selamat malam, hari ini saya akan membahas tentang Definisi Gereja sebagai Institusi Sosial yang ada sesuai
pada materi Buku Suluh 3 SMA/SMK.

Mari langsung saja kita bahas :)

Institusi sosial adalah suatu perkumpulan yang dilembagakan oleh undang-undang, adat, atau kebiasaan
atau juga dapat berarti perkumpulan, paguyuban, organisasi sosial yang berkenaan dengan masyarakat.
Dilihat dan definisi tersebut. maka Gereja dapat digolongkan sebagai sebuah institusi atau lembaga. Gereja
memiliki perangkat organisasi, lengkap dengan struktur organisasi, kepemimpinan dan anggotanya. Gereja
dibangun di atas visi dan misi yang jelas, memiliki aturan sejarah yang turut mempengaruhi arah dan langkah
Gereja.

GKI Manyar Surabaya


Gereja adalah sebuah realitas yang konkret. Dengan demikian, ada dimensi dari gereja Yang dapat diindera atau
sering disebut juga “gereja yang kelihatan". Gereja Yang kelihatan itu dilihat sebagai komunitas yang hadir
dalam ruang dari waktu tertentu. Gereja yang konkret dan tampak itu terdapat di banyak tempat di dunia ini.

Selain dipahami sebagai lembaga atau institusi, Gereja adalah persekutuan orang percaya dengan Yesus
Kristus sebagai Kepalanya. Ia telah memanggil murid-murid-Nya untuk hidup dalam persekutuan. Demikian
pula para rasul yang telah membangun jemaat mula-mula, mereka hidup dalam persekutuan. Jika Anda membaca
Kitab Kisah Para Rasul, tampak bagaimana jemaat mula-mu1a atau jemaat pertama terbentuk dalam satu
persekutuan yang erat.

Anda juga sudah belajar di Kelas 9 bahwa di dalam Perjanjian Baru kata “gereja” merupakan terjemahan dari
kata ekklesia, yang artinya dipanggil keluar dari dunia mereka yang lama dan dikuduskan atau “diasingkan” dan
persekutuan-persekutuan lain di dunia ini. Gereja digunakan oleh Allah sebagai “alat” dalam penyelamatan-Nya,
yakni untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin, memberi-takan pembebasan kepada orang-orang
tawanan, dan penglihan bagi orang-orang buta, membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan
tahun rahmat Tuhan telah datang (Luk 4:18-19).

Roh Kudus yang memimpin orang-orang percaya tidak mulai dengan pribadi yang hidup sendiri-sendiri, tetapi
selalu dengan orang-orang sebagai suatu persekutuan. Persekutuan ini adalah pekerjaan Roh Kudus yang terjadi
antara anggota-anggota Gereja dan Kristus (sebagai Kepala Gereja) dan antara anggota gereja dengan
sesamanya.

Baca Juga : Misteri Teman Makan Teman

Gereja terbentuk karena Allah telah memanggil dan bukan karena orang yang berkepentingan sama
merasa perlu untuk bersatu. Ge-reja berbeda persekutuan-persekutuan atau lembaga-lembaga lain. Gereja
mempunyai hakikat yang lain. Ia berada di dalam dunia, tetapi ia tidak berasal dari dunia (Yoh 17:11). Oleh
karena itu, muncul istilah “gereja yang tidak kelihatan”, yakni Gereja yang ada dalam iman.

Menurut John Stott, Gereja adalah komunitas baru milik Allah dan bahwa Kristus wafat bagi manusia bukan
hanya untuk membebaskan manusia dari segala dosa dan kejahatan, melainkan untuk menguduskan mereka bagi
diri-Nya suatu umat kepunyaan-Nya yang tekun berbuat baik. Selanjutnya, dikatakan bahwa gereja memiliki
identitas ganda: di satu pihak, orang percaya dipanggil keluar dari dunia untuk menjadi milk Allah dan di lain
pihak, diutus kembali ke dalam Dunia untuk menjadi saksi-Nya dan untuk melayani. Orang percaya yang
dipanggil keluar dari dalam dunia untuk dikuduskan sebagai umat kepunyaanNya. Dengan anugerah itu, orang
percaya kembali ke dalam dunia untuk memberitakan tanda-tanda Kerajaan Allah.

You might also like