Professional Documents
Culture Documents
Esa itu:
Gereja adalah suatu persekutuan umat Kristen yang memiliki fungsi utama untuk bersaksi
tentang Yesus Kristus di dunia. Gereja diambil dari kata ekklesia yang artinya “dipanggil keluar”
untuk memberitakan Firman Tuhan. Dalam tugasnya, gereja memiliki 3 panggilan di dunia
untuk dipenuhi dan dipertanggungjawabkan kepada Allah, antara lain:
Selamat malam, hari ini saya akan membahas tentang Definisi Gereja sebagai Institusi Sosial yang ada sesuai
pada materi Buku Suluh 3 SMA/SMK.
Institusi sosial adalah suatu perkumpulan yang dilembagakan oleh undang-undang, adat, atau kebiasaan
atau juga dapat berarti perkumpulan, paguyuban, organisasi sosial yang berkenaan dengan masyarakat.
Dilihat dan definisi tersebut. maka Gereja dapat digolongkan sebagai sebuah institusi atau lembaga. Gereja
memiliki perangkat organisasi, lengkap dengan struktur organisasi, kepemimpinan dan anggotanya. Gereja
dibangun di atas visi dan misi yang jelas, memiliki aturan sejarah yang turut mempengaruhi arah dan langkah
Gereja.
Selain dipahami sebagai lembaga atau institusi, Gereja adalah persekutuan orang percaya dengan Yesus
Kristus sebagai Kepalanya. Ia telah memanggil murid-murid-Nya untuk hidup dalam persekutuan. Demikian
pula para rasul yang telah membangun jemaat mula-mula, mereka hidup dalam persekutuan. Jika Anda membaca
Kitab Kisah Para Rasul, tampak bagaimana jemaat mula-mu1a atau jemaat pertama terbentuk dalam satu
persekutuan yang erat.
Anda juga sudah belajar di Kelas 9 bahwa di dalam Perjanjian Baru kata “gereja” merupakan terjemahan dari
kata ekklesia, yang artinya dipanggil keluar dari dunia mereka yang lama dan dikuduskan atau “diasingkan” dan
persekutuan-persekutuan lain di dunia ini. Gereja digunakan oleh Allah sebagai “alat” dalam penyelamatan-Nya,
yakni untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin, memberi-takan pembebasan kepada orang-orang
tawanan, dan penglihan bagi orang-orang buta, membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan
tahun rahmat Tuhan telah datang (Luk 4:18-19).
Roh Kudus yang memimpin orang-orang percaya tidak mulai dengan pribadi yang hidup sendiri-sendiri, tetapi
selalu dengan orang-orang sebagai suatu persekutuan. Persekutuan ini adalah pekerjaan Roh Kudus yang terjadi
antara anggota-anggota Gereja dan Kristus (sebagai Kepala Gereja) dan antara anggota gereja dengan
sesamanya.
Gereja terbentuk karena Allah telah memanggil dan bukan karena orang yang berkepentingan sama
merasa perlu untuk bersatu. Ge-reja berbeda persekutuan-persekutuan atau lembaga-lembaga lain. Gereja
mempunyai hakikat yang lain. Ia berada di dalam dunia, tetapi ia tidak berasal dari dunia (Yoh 17:11). Oleh
karena itu, muncul istilah “gereja yang tidak kelihatan”, yakni Gereja yang ada dalam iman.
Menurut John Stott, Gereja adalah komunitas baru milik Allah dan bahwa Kristus wafat bagi manusia bukan
hanya untuk membebaskan manusia dari segala dosa dan kejahatan, melainkan untuk menguduskan mereka bagi
diri-Nya suatu umat kepunyaan-Nya yang tekun berbuat baik. Selanjutnya, dikatakan bahwa gereja memiliki
identitas ganda: di satu pihak, orang percaya dipanggil keluar dari dunia untuk menjadi milk Allah dan di lain
pihak, diutus kembali ke dalam Dunia untuk menjadi saksi-Nya dan untuk melayani. Orang percaya yang
dipanggil keluar dari dalam dunia untuk dikuduskan sebagai umat kepunyaanNya. Dengan anugerah itu, orang
percaya kembali ke dalam dunia untuk memberitakan tanda-tanda Kerajaan Allah.