You are on page 1of 18

Makalah Bahasa Indonesia tentang Membaca Untuk Menulis

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Karena
dengan membaca seseorang akan dapat memperoleh informasi, ilmu pengetahuan, dan
pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan akan memungkinkan orang
tersebut mampu memperluas daya pikirnya, mempertajam pandangannya, dan memperluas
wawasannya. Dengan demikian kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat diperlukan
oleh siapapun yang ingin maju dan meningkatkan diri.Membaca merupakan salah satu kunci
utama untuk memasuki istana ilmu, berperan sebagai landasan yang mantap serta kegiatan yang
menyajikan sumber-sumber bahan yang tak pernah kering bagi berbagai aktifitas ekpresif dan
produktif dalam kehidupan sehari-hari.(Amir, 1996:26).
Pembelajaran membaca memang mempunyai peranan penting sebab melalui pembelajaran
membaca, guru dapat mengembangkan nilai-nilai moral, kemampuan bernalar dan kualitas anak
didik.(Akhadiah, 1992:29).Membaca bukanlah sekedar menyuarakan lambing-lambang tertulis
tanpa mempersoalkan rangkaian kata-kata atau kalimat yang dilafalkan tersebut dipahami atau
tidak, melainkan lebih dari itu.Tingkatan membaca seperti itu tergolong jenis membaca
permulaan.Pembelajaran membaca di kelas I dan kelas II merupakan pembelajaran membaca
permulaan (tahap awal). Kemampuan membaca yang diperoleh siswa kelas I dan kelas II akan
menjadi dasar pembelajaran membaca lanjut. Oleh sebab itu pembaca permulaan benar-benar
memerlukan perhatian guru supaya dapat memberikan dasar yang kuat, sehingga pada tahap
membaca lanjut siswa sudah memiliki kemampuan membaca yang memadai.Di sekolah dasar
membaca dan menulis merupakan faktor utama yang perlu dilatih dari dini.Dengan membaca
dan menulis kita bisa mengikuti perkembangan pembelajaran di segala bidang.Tidak hanya
dalam pembelajaran bahasa saja.
Dengan berdasarkan pemaparan diatas maka dirasa perlu untuk membahas teknik membaca
cepat dan penerapannya dalam lingkungan akademik.
1.2 Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian membaca?
2. Apa saja jenis dan tahapan dalam membaca?
3. Apa saja teknik membaca cepat?
4. Apa rumus menghitung Kecepatan Efektif Membaca?
5. Bagaimana menghitung Kecepatan Efektif Membaca yang dicapai?
6. Apa saja hambatan dalam membaca cepat?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas , tujuan penulisan makalah ini untuk:


1. Mengetahui pengertian membaca
2. Mengetahui jenis dan tahapan dalam membaca
3. Mengetahui teknik membaca cepat
4. Mengetahui rumus menghitung Kecepatan Efektif Membaca
5. Mengetahui menghitung Kecepata Efektif Membaca yang dicapai
6. Mengetahui hambatan dalam membaca cepat

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Membaca


Membaca adalah usaha memahami bacaan sebaik-baiknya; jika teks yang dilafalkan maka
pembelajarannya jelas dan fasih, tepat informasi dan penjedaannya, sehingga komunikatif
dengan pendengar, dan juga ditandai oleh suatu pemahaman teks.(Amir, 1996:2). Membaca
adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau hanya di hati.
(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, 2002:18).
Membaca adalah merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerjasama beberapa
keterampilan, yakni mengamati, memahami dan memikirkan.(Yasin Burhan, 1971:90).Menurut
Ronald Barker dan Robert Ekskarpit (1975:155), membaca merupakan penangkapan dan
pemahaman ide, aktifitas pembaca yang diiringi curahan jiwa dalam menghayati naskah. Setelah
proses yang bersifat mekanis tersebut berlangsung, maka nalar dan intuisi kita bekerja pula,
berupa proses pemahaman dan penghayatan. Dengan penghayatan, pembaca berarti telah pula
merasakan nuansa naskah sehingga bisa pula melangsungkan perenungan. Membaca adalah
suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. (H.G. Taringan,
1985:7).Menurut Ahmad S Harja Sujana (1985:3) menyatakan bahwa membaca merupakan
kegiatan yang merespon lambing-lambang tertulis dengan menggunakan pengertian yang tepat.
Semua pengertian di atas benar, hanya masalahnya dari sudut manakah kita memandang
dan dalam konteks apa. Membaca yang hanya terbatas pada pembunyian lambang tertulis dan
pelafalan kata tanpa harus memahami naskah dinamakan membaca permulaan.Membaca yang
sudah berusaha untuk memahami bacaan dinamakan membaca lanjut. (Tim Penyusun Kamus
Pusat Indonesia, 2002:8). Jadi muara akhir kegiatan membaca adalah memahami ide atau
gagasan yang terkuat, tersirat bahkan tersorot dalam bacaan.Dengan demikian pemahamanlah
yang menjadi produk membaca yang bisa diukur.Selain fakta penangkapan dan pemahaman,
membaca juga mementingkan ketepatan dan kecepatan.Idealnya, kita bisa membaca dalam
waktu yang singkat untuk bahan relative banyak, dengan tingkat pemahaman yang tinggi dan
selaras dengan maksud penulis.Aktifitas membaca membutuhkan pula kompetensi / kemampuan
bahasa, kecerdasan tertentu dan referen kehidupan yang luas. Faktor-faktor yang mendasar tadi,
tidak bersifat statis melainkan menulis harus semakin bertambah karena kegiatan membaca,
disamping lantaran aktifitas yang lain. Pada saat kita aktif membaca, referen kehidupan,
intelektualitas dan khazanah kata, kita pun meningkat artinya semakin aktif kita membaca maka
akan semakin tinggi pengetahuan yang kita dapatkan.
2.2 Jenis dan Tahapan dalam Membaca
1. Jenis Membaca
Berdasarkan cara membaca, membaca dibedakan menjadi:
a. Membaca Bersuara (membaca nyaring).
Yaitu membaca yang dilakukan dengan bersuara, biasanya dilakukan oleh kelas tinggi /
besar. Sebenarnya apabila kita berpegang pada batasan-batasan tentang membaca, semua
perbuatan membaca tentu saja kedengaran orang lain. Perbedaannya terletak pada persoalan
berapa jauh suara bacaan dapat didengar orang lain. Istilah membaca keras maksudnya membaca
dengan suara nyaring. Oleh karena itu adalah istilah, "membaca nyaring". Mengapa harus
bersuara keras atau nyaring karena perlu didengar oleh orang lain. Biarpun membaca untuk diri
sendiri, bagi anak kelas I mempunyai kebiasaan keras atau nyaring. Tujuan membaca keras agar
guru dan kawan sekelas dapat menyimak. Dengan menyimak guru dapat memperbaiki bacaan
siswa. Pelaksanaan membaca dapat memperbaiki bacaan siswa. Pelaksanaan membaca keras
bagi siswa Sekolah Dasar dilakukan seperti berikut:
1. Membaca Klasikal
Yaitu membaca yang dilakukan secara bersama-sama dalam satu kelas. Membaca klasikal
biasa dilaksanakan di kelas I. Dengan tujuan supaya anak yang belum lancar membaca bisa
menirukannya lebih dahulu.

2. Membaca Berkelompok
Yaitu membaca yang dilakukan oleh sekelompok siswa dalam satu kelas. Biasanya
dilakukan secara berderet. Satu deret dijadikan satu kelompok. Dengan membaca kelompok guru
dapat memperhatikan lebih serius (khusus) anak-anak yang sudah lancar membaca ataupun yang
belum lancar membaca. Bagi anak-anak yang belum lancar membaca biasanya cenderung diam
(tidak menirukan).
3. Membaca Perorangan
Yaitu membaca yang dilakukan secara individu. Membaca perorangan diperlukan
keberanian siswa dan mudah dikontrol oleh guru. Biasa dilaksanakan untuk mengadakan
penilaian.
b. Membaca dalam Hati
Membaca dalam hati yaitu membaca dengan tidak mengeluarkan kata-kata atau suara.
Dengan membaca dalam hati siswa dapat lebih berkonsentrasi, sehingga lebih dapat memahami
isi yang terkandung dalam sebuah bacaan. Membaca dalam hati sebenarnya membaca bagi orang
dewasa atau orang tua. Tidak semua siawa SD dapat membaca dalam hati. Membaca dalam hati
siswa SD tetap dilakukan dengan membaca bersuara atau membaca secara berbisik-bisik. Tidak
dapat dilaksanakan secara sempurna. Khusus kelas I dan kelas II tidak ada pembelajaran
membaca dalam hati. Kelas III-IV dapat dilatih membaca dengan suara bisik-bisik. Sedang kelas
V-VI dapat membaca dalam hati secara lebih baik.
Tujuan pembelajaran membaca dalam hati agar siswa dapat:
a. berkonsentrasi fisik dan mental
b. membaca secepat-cepatnya
c. memahami isi
d. menghayati isi
e. mengungkapkan kembali isi bacaan.
Konsentrasi fisik maksudnya siswa (pembaca) dapat bebas sikap duduknya. Pandangan mata
teramat pada seluruh kalimat yang akan dibaca sebelum mengucapkan (dalam hati) kalimat itu.
Konsentrasi mental yaitu memerlukan ekstra penilaian.Pemikiran kita harus tertuju pada bacaan
yang sedang dihadapi.Tidak boleh membaca dalam hati dengan pemikiran yang gundah dan
kacau. Hasilnya pasti yidak maksimal, bahkan sering tejadi melamun, membayangkan apa yang
ada pada angan-angan. Hal ini sering terjadi dan tidak diketahui oleh seorang guru, karma sama-
sama dengan posisi diam. Membaca dalam hati juga berusaha membaca secepat-cepatnya.Antara
anak satu bangku saja bisa selesainya tidak secara bersamaan, tergantung konsentrasi si pembaca
tersebut. Waktu yang dibutuhkan akan lebih sedikit. Siswa pun akan lebih terkondisi, dengan
membaca dalam hati, anak-anak tidak ada yang bermain sendiri. Membaca dalam hati dapat
menarik minat para siswa agar lekas mengetahui atau memahami isi bacaan. Apabila latihan
membaca dalam hati kerap dilaksanakan akan dapat meninbulkan suasana demonstratif dari para
siswa untuk lekas dapat mengungkapkan kembali isi bacaan. Pemahaman isi tidak melalui
pendengaran terlebih dahulu.
c. Membaca teknik
Membaca teknik hampir sama dengan membaca keras. Pembelajaran membaca teknik
meliputi pembelajaran membaca dan pembelajaran membacakan. Membaca teknik lebih formal,
mementingkan kebenaran pembaca serta ketepatan intonasi dan jeda. Dengan mengacu pada
pelafalan yang standar, kegiatan membaca teknikser langsung memasuki kegiatan pembaca
berita, pengumuman, ceramahi, berpidato, dsb. ( Amin ; 1996 : 28 ). Pembelajaran membaca
dimaksudkan agar siswa dapat membaca untuk keperluan diri sendiri dan untuk keperluan siswa
lain. Pembaca lebih bertanggung jawab kepada lafal dan lagu, serta isi bacaan. Pembelajaran
membacakan pembaca bertanggung jawab atas lagu dan lafal. Tetapi kurang bertanggun jawab
akan isi bacan. Yang lebih baik akan isi bacaan ialah pendengar atau para pendengarnya.
Membaca teknik ialah cara membaca yang mencakup sikap, dan intonasi bahasa.
Latihan-latihan yang diperlukan diantaranya :
o Latihan membaca di tempat duduk.
o Latihan membaca di depan kelas.
o Latihan membaca di mimbar.
o Latihan membacakan. ( Depdiknas ; 2002 : 44 ).
Untuk itu jenis-jenis membaca yang perlu dikembangkan di dunia pendidikan berdasarkan
tekniknya adalah :

a. Membaca intensif
Membaca intensif menitik beratkan pada persoalan pemahaman yang
mendalam, pemahaman ide-ide naskah dari ide pokok sampai ide penjelas. Pada
umumnya menggunakan objek kajian karya-karya ilmiah seperti buku pelajaran
perkuliahan, hanya analisis, dsb. ( Amin ; 1996 : 27 ).
b. Membaca kritis
Membaca krirtis merupakan tahapan lebih jauh dari pada membaca
intensif, dan dianggap sebagai kegiatan membaca yang bertataram lebih tinggi.
Hal ini karena ide-ide buku yang telah dipahami secara baik dan detail, perlu
respons (ditanggapi/dikomentari), bahkan dianalisis. Membaca kritis
mensyaratkan pembacanya bersikap cermat, teliti, korektif, bisa menemukan
kesalahan dan kejanggalan dalam teks, baik dilihat dari sudut isi maupun
bahasanya, serta mampu pula membetulkan kesalahan-kesalahan itu. Membaca
kritis sangat dibutuhkan sebagian landasan dan untuk kepentingan penulisan
resensi buku, kritik sastra, analisis bacaan ilmiah dan sastra serta pembuatan
mamakalah banding. Objek kajian membaca kritis tidak terbatas pada karya-karya
ilmiah saja, buku-buku sastrapun dapat digunakannya. Pembaca kritis diminta
menegakkan sikap objektif dan sportivitas serta cukup punya keterbukaan dan
kedinamisan. ( Amin ; 1996 : 27 ).
c. Membaca cepat
Membaca cepat penting kita kuasai berkenaan dengan perolehan
informasi-informasi keseharian. Membaca cepat dilaksanakan secara zig-zag atau
vertical, punya prinsip melaju keras. Membaca cepat hanya mementingkan kata-
kata kunci atau hal-hal yang penting saja, ditempuh dengan jalan melompat kata-
kata dan ide penjelas.
d. Membaca apresiatif dan membaca estetis
Dua kegiatan membaca ini agak bersifat khusus karena berhubungan
dengan nilai-nilai efektif dan factor intensis/perasaan. Objek kajiannya terutama
hanya sastra serta bacaan-bacaan lain yang ditukis denfgan bahasa yang indah.
Tujuannya adalah pembinaan sikap apresiatif, suatu penghayatan dan
penghargaan terhadap nilai-nilai kaindahan dan nilai-nilai kejiwaan (spiritual).
Merekapun demikian, factor pemahaman makna teks juga tidak boleh diabaikan
sebab hakikat membaca memanglah memahami maksud yang terkandung dalam
naskah.
Membaca apresiatif kita lakukan, karena kita menyadari bahwa buku-buku
agama filsafat, buku-buku pendidikan dan psikologi, sungguh perlu didekati
dengan sikap apresiatif, sikap penuh kecintaan dan penghayatan. Khusus
membaca estetis, ia perlu disesuaikan dengan pelafalan yang jelas dan fasil, serta
berirama tertentu. Yang penting, naskah atau hanya sastra yang dibaca itu terasa
lebih hidup serta mampu menyentuh batin dan rasa haru pembaca ( Amin ; 1996 :
28 ).
2. Tahapan dalam Membaca

1. Mengenal Huruf
Agar anak-anak mudah mengenal huruf banyak sekali metode yang dilakukan:
a.Menyanyikan huruf A-Z gunanya adalah melatih anak dalam mengucapkan huruf dengan baik.
-Nyanyikanlah lagu "ABC" secara bersama -sama
-Bagilah anak menjadi empat kelompok
-Bagilah anak cara bernyanyi dengan suara keras,lembut,tinggi dan rendah,lambat ,cepat
,berbisik ,pelan dsb.
-Berilah kesempatan kepada setiap kelompok untuk memilih bagaimana mereka menyanyi
-Setiap kelompok di minta menyanyikan hanya satu bait dari lagu "ABC"
-Nyanyikanlah lagu "ABC"
Bagian 1---ABCDEFG
Bagian 2---HIJKLMN
Bagian 3---OPQRSTU
Bagian 4---VWXYZ
b.Kartu Huruf
alat yang diperlukan:

-Kartu huruf vokal a,i,u,e,o


-Kartu huruf konsonan
Pelaksanaan kegiatan:
-Pengajar mengajak anak-anak melihat sebuah kartu gambar dan menyebutkan huruf depannya
.misalnya gambar apel huruf a, gambar bola huruf b ,gambar cangkir huruf c dan seterusnya.
-Anak-anak menirukan pengajar
-cara menyebutnya tidak harus berurutan dari a,b,c dst dapat dilakukan secara acak
c. Perabaan Huruf
alat yang di perlukan:
-1 set huruf peraba dari huruf A sampai dengan huruf Z kartu ini pada permukaannya harus
memiliki
permukaan yang kasar .sehingga pada saat di raba akan terasa di ujung jari.Kartu peraba ini
bisa di buat
sendiri dengan AMPLAS lalu kita potong membentuk huruf dan kita tempelkan pada kertas
berwarna
sehingga menarik perhatian anak.
-Anak akan di ajarkan perabaan dan mengenal cara alur penulisan ,misalnya huruf a di raba
dan huruf b dst
-Pertama ajarlah anak meraba huruf mata terpejam kemudian dengan mata terbuka .ulangi satu
huruf sam-
pai enam kali rabaan kemudian suruhlah anak mengikuti alur tadi dengan menulis di udara
kemudian menu-
lis di atas tepung agar mudah di hapus baru kemudian menulis menggunakan pensil.

Dengan menggunakan kartu peraba ini anak mempunyai dua kemampuan sekaligus yaitu
mengenal dan menulis huruf

d.Bentuk dan Huruf

-Gambarlah sebuah lingkaran,bujur sangkar dan segi tiga


-Tulislah beberapa huruf dalam setiap bentuk
-Dua huruf dalam satu bentuk lebih baik untuk permulaan.misalnya tulis huruf "T" dan "M"
dalam bentuk ling-
karan .
-Kemudian ajukan pertanyaan dalam berbagai cara:

Bentuk apa yang berisi huruf "T" ?


Dalam bentuk apa huruf "M" berada?

e.Permainan Huruf
A. Melompat Ria
-Siapkan kartu-kartu yang masing-masing di atasnya tetulis satu huruf
-Tunjukkan kepada anak-anak satu kartu dengan huruf "L".
-Perlihatkan satu kartu kepada anak-anak dengan kata "Lompat" di atasnya.dengan
demikian mereka
melihat bahwa kata "Lompat" di mulai dengan huruf "L"
-Pisahkan kartu yang telah di pakai
-Sisipkan kartu "L" setiap 3 atau 4 kartu lain di sisipkan
-Lakukan permainan ini dengan menggunakan huruf-huruf lainnya seperti "D" untuk
duduk, "J" untuk
jongkok.

B. Ada apa di punggungku


-Gunakan jari tangan untuk menuliskan satu huruf di punggung anak
-Lihat apakah dia bisa menebak huruf apa yang di tulis di punggung nya
-Tulis huruf yang sama di punggung anak yang lain
-Berikan mereka semangat untuk saling menuliskan huruf di punggung temannya dan
kemudian menebaknya
-Untuk anak yang lebih besar,tulislah nama teman mereka,hewan,bunga dll di punggung

2.Membaca Suku Kata


Setelah mengenal huruf selanjutnya guru membimbing anak belajar membaca suku
kata,dengan memasang warna yang sesuai

Tahapan-Tahapan Membaca Suku Kata

a. Membaca suku kata secara bersama -sama pada saat klasikal kurang lebih 10 menit setiap hari.
Misalnya: ----ba bi bu be bo
ca ci cu ce co

Dua suku kata yang di atas di baca dua hari dan di ulang -ulang serta di acak sehingga
membentuk suku kata misalnya: ca - be. be- ca ca -ca cu- ci ba - ca dst....demikian
juga dengan suku kata yang lain.

b. Kartu Suku Kata


Alat yang di perlukan
-Kartu suku kata
Pelaksanaan kegiatan:
-Pengajar meletakkan sebuah kartu dan anak mencari pasangan kartu sesuai warnanya.
-Jika sudah di pasang kartu di baca,misalnya kartu merah dengan merah,kartu kuning dengan
kuning dst.
na si ro ti
2.3 Teknik Membaca Cepat
dua teknik dasar dalam membaca cepat yakni:

 Menangkap dan mengenali kata


 Mempercepat gerakan mata

Mari kita bahas satu per satu.


1. Menangkap dan mengenali kata
Dalam proses membaca, mata bertindak sebagai indra yang menangkap kata-kata dalam bahan
bacaan. Kata-kata tersebut kemudian dikirim ke otak untuk dikenali sebagai sebuah kosa kata,
kelompok kata, maupun pemahaman sebuah kalimat.
Ternyata otak manusia mampu memproses kata-kata dengan baik bahkan ketika urutannya
dibolak-balik. Coba Anda simak teks berikut:
Kmaemuapn mbecmaa cpeat trkeiat eart dngean kmaemuapn mngelnaei ktaa.Mnuasia mngenelai
breabgai ktaa lweat bkuu dan tlisaun ynag dbiacaayn.Ktaa-ktaa tbuesret dsimiapn dlaam mmorei
oatk dan aakn dinalkei lbeih cpeat ktikea dtemuikan kmblaei pdaa baahn baacan ynag brau.
Libeh habet lgai tnyatera uturan ktaa tdiak tlaleru ptineng aslaakn psoisi hruuf preatma dan
trekahir tdiak bruebah.Adna hnaya ckuup mngelnaei hruuf preatma dan trekahir tdai kmeduian
dnegan kmemapaun laur baisa aakn mngeanilnya sbegaai sbeauh ktaa spereti ynag Adna bcaa
skeranag.Ini mneuurt rsiet ynag prenah dlikaukan Uinvertisas Cmabrigde, Ingrigs.
Sekarang bandingkan dengan teks aslinya
Kemampuan membaca cepat terkait erat dengan kemampuan mengenali kata.Manusia mengenali
berbagai kata lewat buku dan tulisan yang dibacanya. Kata-kata tersebut disimpan dalam memori
otak dan akan dikenali lebih cepat ketika ditemukan kembali pada bahan bacaan yang baru.
Lebih hebat lagi ternyata urutan kata tidak terlalu penting asalkan posisi huruf pertama dan
terakhir tidak berubah. Anda hanya cukup mengenali huruf pertama dan terakhir tadi kemudian
dengan kemampuan luar biasa akan mengenalinya sebagai sebuah kata seperti yang Anda baca
sekarang. Ini menurut riset yang pernah dilakukan Universitas Cambridge, Inggris.
Apa yang Anda rasakan ketika membaca kedua teks tadi? Kebanyakan orang tidak akan
mengalami kesulitan berarti untuk membaca teks pertama. Mungkin kecepatannya akan lebih
lambat karena teks tersebut dibolak-balik. Walaupun demikian teks tersebut masih cukup mudah
dibaca dan dikenali sebagai kosa kata yang telah kita kenali sebelumnya.
Tulisan yang dibolak-balik tadi sekaligus menjadi bukti bahwa Anda mampu membacanya.
Inilah prinsip yang akan kita gunakan dalam membaca cepat yakni mengenali kata demi kata
dengan kecepatan tinggi sehingga Anda bisa terus berpindah ke kata berikutnya sambil
membangun pemahaman dan konteks bahan bacaan.
Dalam membaca cepat kemampuan mengenali kata adalah dasar. Ketika Anda melihat
sekumpulan huruf lewat mata dan mengirimkan ke otak, maka akan ada proses pengenalan
terhadap kata-kata tersebut terlebih jika Anda pernah mengenal kosa kata tersebut sebelumnya.
Itu mengapa orang yang rajin membaca memiliki kecepatan yang relatif lebih cepat
dibandingkan orang yang jarang baca karena kekayaan kosa kata yang telah dimiliki
sebelumnya. Dalam teknik membaca cepat, kita akan melatih kecepatan mengenali berbagai kosa
kata tersebut.
Berikut latihan yang dapat Anda lakukan. Coba lihat tulisan pada kolom pertama (paling kiri)
kemudian temukan kata yang sama pada 4 kolom berikutnya. Lakukan proses ini dengan cepat
dan sekali lirik. Semakin cepat dan akurat Anda mengenalinya berarti semakin cepat pula
kemampuan asosiasi Anda terhadap kata-kata tersebut

2.4 Rumus Menghitung Kecepatan Efektif Membaca


Untuk mengukur kecepatan membaca ,
Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:
1.Catatlah waktu Anda mulai membaca
2.Catatlah waktu Anda selesai membaca
3.Catatlah berapa lama Anda membaca, lamanya....menit ....detik
4.Hitunglah jumlah kata dalam bacaan. Jumlah kata :....
5.Hitunglah kecepatan membaca Anda !
Rumus menghitung kecepatan membaca :
Jumlah kata yang dibaca
---------------------------- X 60 = jumlah kata per menit
Jumlah waktu membaca
Tingkat Kecepatan Membaca
--------------------------------
1.Pascasarjana : 400 kpm (kata per menit )
2.Mahasiswa : 325 kpm (kata per menit )
3.SMA : 250 kpm (kata per menit )
4.SD / SMP : 200 kpm (kata per menit )

 Manfaat atau keuntungan dari membaca cepat:

1. Menghemat waktu
2. Meningkatkan efesiensi
3. Memiliki nilai menyenangkan dan menghibur
4. Memperluas cakrawala mental
5. Membantu berbicara secara efektif
6. Membantu menghadapi ujian.
2.5 Menghitung Kecepatan Efektif Membaca yang dicapai
Menghitung kecepatan efektif membaca yang dicapai teman saya
Jumlah kata yang dibaca= 312 kata
Jumlah waktu membaca= 2 menit (120 detik)
312
----- X 60 = 156 kpm
120

2.6 Hambatan dalam Membaca Cepat


1. Sulit Konsentrasi
Kesulitan konsentrasi bisa disebabkan beberapa faktor diantaranya: kelelahan fisik dan
mental, bosan, atau banyak hal lain yang sedang dipikirkan. Konsentrasi juga dapat terganggu
dengan adanya hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian seperti suara musik yang keras, TV
yang menyala, orang lalu-lalang, dan lain-lain.
Kesulitan konsentrasi membuat pikiran melayang entah ke mana dan huruf-huruf yang dibaca
pun ikut menguap terbang.Dalam membaca konsentrasi sangat penting karena menentukan
kemampuan Anda menangkap dan memahami isi bacaan. Apalagi ketika Anda membaca cepat,
maka konsentrasi yang baik akan memastikan bahwa kecepatan baca berbanding lurus dengan
pemahaman dan bukan sebaliknya.
Untuk itu ketika mulai membaca, coba atasi faktor-faktor yang menyebabkan Anda sulit
berkonsentrasi.Cari tempat yang tenang, memiliki penerangan yang cukup, suhu ruangan yang
nyaman, dan tempat duduk yang enak dipakai.Jika ada gangguan, selesaikan dulu sebelum Anda
mulai membaca.
Setelah hal di atas dilakukan, selanjutnya adalah bagaimana meningkatkan konsentrasi itu
sendiri.Dalam membaca cepat konsentrasi yang dibutuhkan adalah kerjasama antara mata dan
otak di mana mata bekerja menangkap kata dengan cepat dan otak menerjemahkan,
mengomentari, dan memahami kata demi kata yang ditangkap.
2. Rendahnya Motivasi
Hambatan berikutnya dalam membaca adalah motivasi.Gangguan ini terutama dialami
mahasiswa ketika harus membaca text book tebal yang tidak disukai. Rendahnya motivasi akan
muncul ketika Anda hendak membaca suatu buku tapi tidak terlalu tahu buku tersebut tentang
apa. Maka Anda akan cenderung membaca sekedarnya saja dan tidak terlalu berminat untuk
membaca dengan pemahaman yang baik.
Bagaimana mengatasi motivasi ini?Caranya adalah Anda harus menemukan jawaban mengapa
Anda perlu membaca buku tersebut. Bahasa kerennya What Is In It For Me?Jika buku tersebut
text book perkuliahan yang tebal dan membosankan, coba bayangkan apa yang menarik dari
judulnya, topik-topik yang dibahas di dalamnya, dan apa yang bisa Anda aplikasikan jika
menguasai buku tersebut. Jika buku tersebut sebuah biografi, coba bayangkat betapa hebatnya
orang yang dibahas, apa yang telah dia lakukan akan dapat menjadi pelajaran bagi Anda. Jika
buku tersebut adalah buku-buku self help atau Management, bayangkan apa yang akan terbantu
jika Anda bisa menguasainya.
Jika telah berusaha sekuat tenaga dan tetap tidak memiliki motivasi untuk membaca
sebuah buku tertentu, maka jangan-jangan buku tersebut memang tidak cocok buat Anda dan
harus diganti dengan buku yang lain.
Mengapa motivasi penting dalam membaca? Nantinya ketika Anda mulai membaca teks yang
panjang, motivasi inilah yang akan mempertahankan stamina Anda dan memberi kekuatan untuk
terus membaca sampai selesai karena ingin mengetahui dan memahami isinya. Tanpa motivasi
mungkin ada bisa membaca sampai beberapa halaman, tapi setelah itu segera bosan dan malas
meneruskannya.
Motivasi menjadi pendukung konsentrasi dan saling bantu membantu dalam
menciptakan pemahaman yang utuh baik secara nalar maupun emosional. Jika Anda memiliki
otak yang cemerlang dan konsentrasi yang tinggi, mungkin Anda bisa memahami materi dengan
mudah.Akan tetapi, motivasi-lah yang membantu untuk mempertahankan pemahaman tersebut
dalam jangka panjang karena motivasi melibatkan emosi dan keinginan untuk menikmati suatu
bahan bacaan.
3. Khawatir Tidak Memahami Bahan Bacaan
Ada orang yang minder duluan ketika baru melihat buku yang hendak dibaca.Dia khawatir
bahwa buku tersebut terlalu berat dan nanti tidak bisa dipahami. Rasa khawatir ini ternyata akan
menjadi kenyataan jika Anda terus membawanya ketika membaca. Kekhawatiran bahwa Anda
tidak bisa atau sulit memahami isi bacaan akhirnya akan benar-benar menjadi kenyataan.
Untuk itu singkirkan semua kekhawatiran tersebut.Yakinkan pada diri Anda bahwa meskipun
buku yang hendak dibaca mungkin cukup sulit, bukan berarti Anda tidak bisa memahaminya.
Batu yang keras sekalipun akan berlubang oleh tetesan air yang terus menerus.
Rasa khawatir ini paling sering jika membaca buku pelajaran terutama pada saat menjelang
ujian.Ada perasaan waktu Anda cukup terbatas, Anda kurang memiliki pengetahuan, soal yang
ditanyakan mungkin sangat beragam dan Anda harus menguasai satu buku secara penuh untuk
memahaminya. Kekhawatiran ini akan mengganggu kecepatan baca maupun pemahaman Anda.
Jika Anda adalah seorang pelajar atau mahasiswa, maka saya sarankan, secara rutin bacalah buku
teks yang diwajibkan jauh-jauh hari sebelum ujian. Dengan demikian rasa khawatir tidak
memahami akan hilang dan Anda dapat membacanya jauh lebih rileks dan nyaman. Ketika ujian
sudah menjelang, Anda tinggal mengulang sedikit poin-poin penting untuk memastikan topik
tersebut masih dikuasai tanpa perlu membaca lagi keseluruhan buku.
4. Kebiasaan-Kebiasaan Buruk Dalam Membaca
Hal terakhir yang kita bahas dalam hambatan membaca adalah kebiasaan buruk yang dimiliki
seseorang. Kebiasaan buruk dalam membaca jika terus dipelihara akan membuat kecepatan baca
Anda terganggu. Beberapa kebiasaan buruk yang lazim dimiliki orang adalah:

1. Vokalisasi
Hal ini dilakukan dengan cara melafalkan apa yang Anda baca. Dengan demikian,
kecepatan baca Anda akan sama dengan kecepatan berbicara. Tahukah Anda berapa
kecepatannya? Sangat lambat, kira-kira cuma 120 kata per menit. Silakan Anda coba
sendiri dan hitung.
2. Sub Vokalisasi
Ada orang membaca tanpa suara di bibir, tapi di hati. Dengan cara ini, dampaknya kurang
lebih sama dengan vokalisasi yakni kecepatan baca sama dengan kecepatan berbicara.
3. Gerakan Bibir
Ada juga yang tidak bersuara, tapi bibir seperti orang berbicara dan melafalkan sesuatu.
Kebiasaan ini berakibat sama dengan dua kebiasaan buruk yang kita bahas.
4. Gerakan Kepala
Banyak orang ketika membaca kepalanya ikut bergerak mengikuti kata demi kata dalam
bahan bacaan. Dengan demikian kepala bergerak secara teratur dari kiri ke kanan kembali
lagi ke kiri dan seterusnya. Kebiasaan ini akan menghambat kecepatan baca karena
pergerakan kepala sebenarnya kalah jauh dengan pergerakan mata.
5. Regresi (Pengulangan ke belakang)
Pernahkah Anda membaca suatu kalimat atau paragraf kemudian tidak yakin dengan
isinya atau merasa kurang paham kemudian Anda balik lagi dan mengulang kalimat atau
paragraf tersebut. Bayangkan jika dalam satu halaman saja Anda melakukannya 10-15
kali, berapa banyak waktu yang telah terbuang.
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Pengertian membaca adalah memahami ide atau gagasan yang terkuat, tersirat bahkan tersorot
dalam bacaan.
2. Jenis membaca berdasarkan cara membaca dibedakan menjadi tiga yaitu: membaca bersuara
(membaca nyaring), membaca dalam hati, membaca teknik. Dan tahapan dalam membaca ada
dua yaitu: mengenal huruf dan membaca suku kata.
3. Dua teknik dasar dalam membaca ada dua yaitu: menangkap dan mengenali kata dan
mempercepat gerakan mata.
4. Rumus menghitung kecepatan efektif membaca
Jumlah kata yang dibaca
---------------------------- X 60 = jumlah kata per menit
Jumlah waktu membaca.
5. Menghitung kecepatan efektif membaca yang dicapai
Jumlah kata yang dibaca= 312 kata
Jumlah waktu membaca= 2 menit (120 detik)
312
----- X 60 = 156 kpm
120
6. Hambatan dalam membaca cepat ada tiga yaitu: sulit kosentrasi, rendahnya motivasi, dan
khawatir tidak memahami bacaan.
3.2 SARAN
Sebagai seorang pelajar atau orang yang berada dilingkungan akademik sebaiknya menerapkan
kecepatan efektif membaca ini agar bisa merasakan manfaat dan keuntungan dari membaca
cepat. Karena ini adalah salah satu cara untuk mewujudkan tujuan bangsa Indonesia yang
terdapat dalam UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

http://s-surya62.blogspot.com/2012/05/pengertian-jenis-dan-tujuan-membaca.html di akses pada


tanggal 18 februari 2015
http://belajarcalistung.blogspot.com/2011/01/pengenalan-konsep-membaca.html diakses pada
tanggal 18 februari 2015
http://www.muhammadnoer.com/teknik-dasar-membaca-cepat-mengenali-kata-dan-gerakan-
mata/ diakses pada tanggal 18 februari 2015
http://sampobeagratis.blogspot.com/2012/01/membaca-cepat-dan-rumus-kecepatan.html diakses
pada tanggal 18 februari 2015
http://utomokdl.blogspot.com/2007/11/contoh-laporan-hasil-penelitian.html diakses pada tanggal
24 februari 2015
http://www.muhammadnoer.com/hambatan-dalam-membaca-cepat-dan-cara-mengatasinya/
diakses pada tanggal 24 februari 2015

You might also like