You are on page 1of 9

1.

Pengertian
Rapid Health Assessment (penilaian kesehatan secara cepat) dilakukan untuk
mengatur besarnya suatu masalah yang berkaitan dengan kesehatan akibat bencana, yaitu
dampak yang terjadi maupun yang kemungkinan dapat terjadi terhadap kesehatan,
sebarapa besar kerusakan terhadap sarana permukiman yang berpotensi menimbulkan
masalah kesehatan dan merupakan dasar bagi upaya kesehatan yang tepat dalam
penanggulangan selanjutnya.
Assessment terhadap kondisi darurat merupakan suatu proses yang berkelanjutan.
Artinya seiring dengan perkembangan kondisi darurat diperlukan suatu penilaian yang
lebih rinci.
2. Tujuan
Tujuan dari dilakukannya assessment awal secara cepat adalah :
a. Mendapatan informasi yang memadai tentang perubahan keadaan darurat
b. Menjadi dasar bagi perencanaan program
c. Mengidentifikasi dan membangun dukungan berbasis self-help serta aktivitas-
aktivitas berbasis masyarakat.
d. Mengidentifikasi kesenjangan, guna :
1) Menggambarkan secara tepat dan jelas jenis bencana, keadaan, dampak, dan
kemungkinan terjadinya perubahan keadaan darurat
2) Mengukur dampak kesehatan yang telah terjadi dan akan terjadi
3) Menilai kapasitas sumber daya yang ada dalam pengelolaan tanggap darurat dan
kebutuhan yang perlu direspon secepatnya
4) Merekomendasikan tindakan yang menjadi prioritas bagi aksi tanggap darurat.
3. Pasca bencana: berdasarkan dari RHA untuk menentukan langkah selanjutnya
1. Pengertian
Penilaian kesehatan cepat dalam bencana banjir melalui pengumpulan informasi
cepat dan analisis besaran masalah sebagai dasar mengambil keputusan akan kebutuhan
untuk tindakan penanggulangan segera.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengukur besaran masalah kesehatan akibat bencana banjir atau pengungsian,
hasilnya berbentuk rekomendasi untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
penanggulangan kesehatan.
b. ujuan Khusus
1) Untuk menilai :
a) Jenis Bencana
b) Lokasi kejadian banjir
c) Penduduk yang terkena dampak banjir
d) Dampak yang terjadi di bidang kesehatan
e) Kemampuan Sumber Daya Manusia
3. Ruang Lingkup
a. Aspek Medis :
1) Puskesmas setempat dan sekitar : segera mengerahkan dan menyiapkan petugas
kesehatan untuk menangani kejadian banjir.
2) RS : Rumah sakit siap siaga dalam menindaklanjuti dan menerima rujukan
bencana banjir
3) Dinas Kesehatan Kota : Memerintahkan semua puskesmas untuk melibatkan/
mengirim tenaga kesehatan
b. Aspek Epidemiologi
Kemungkinan munculnya diare, penyakit kulit, ISPA
c. Aspek Lingkungan
1) Air bersih
2) Jamban
3) Pembuangan sampah
4) Tempat pengungsian yang aman
5) Dapur umum
4. Penyusunan Instrumen
No Lokasi Waktu Jumlah Lokasi Masalah kesehatan
Kejadian kejadian penduduk pengungsian dan dampaknya
yang
terkena
1. Desa 29 Januari 300 jiwa Desa 1. Jumlah korban
tanjung 2013 Semarang Meninggal : 2 jiwa
Jaya, Pukul 2. Korban Luka
Kota 05.00 WIB : 50jiwa
Bengkulu 3. Jumlah
kerusakan sarana
: Gedung sekolah
: 1 Gedung
Rumah warga :200
rumah
sarana ibadah : 2
4. Potensi Air
bersih : rusak
5. Kesiapan sarana
Yankes :
RS : 1
Puskesmas : 5
6. Ketersediaan
logistik :
Obat-obatan dari
pemerintah
Makanan : donatur,
pemerintah
7. Upaya
Kesehatan yang
telah dilakukan :
Pelatihan dan
simulasi SPGDT
nakes dan
masyarakat
8. Ketersediaan
fasilitas evakuasi
Ambulan : 3
9. Geografis
Lingkungan
perumahan lebih
rendah dari jalan
10. Bantuan awal
yang diperlukan
:sarana transportasi
untuk mengungsi,
tempat pengungsian
11. Kemampuan
Respon setempat :
SDM : ditingkatkan
Obat dan alat :
dipersiapkan
12. Hambatan
yang ada :
keterbatasan air
bersih, kurangnya
sandang, pangan,
sarana MCK yang
kurang,
Pembuangan
sampah kurang

5. Pengumpulan Data
a. Waktu : Segera setelah kejadian
b. Lokasi : Tempat pengungsian korban
c. Pelaksana : TIM kesehatan yang ada di desa , kecamatan, kabupaten ,
maupun Provinsi terdekat

6. Metode Rha
a. Wawancara : saksi, tokoh masyarakat, para pejabat di daerah bencana
b. Observasi : dilakukan terhadap kondisi lingkungan daerah bencana banjir

7. Analisis Rha
a. Luasnya lokasi kejadian :
1) Hubungan transportasi dengan lokasi : perjalanan terganggu (karena jalan
tergenang air setinggi 1 meter )
2) Dampak terhadap kelancaran evakuasi : tidak bisa secara cepat segera sampai
tempat pengungsian, jarak pengungsian : di zona aman (yang ditetapkan oleh
pemerintah), sekitar 5 menit dari lokasi kejadian
3) Pelayanan kesehatan : kurangnya tenaga kesehatan
4) Lokasi pemberi bantuan : di zona aman yang ditetapkan pemerintah sekitar 5
menit dari lokasi kejadian
b. Dampak Kesehatan terhadap penduduk :
1) Penduduk mengalami patah tulang dan luka luka
2) Penduduk mengalami kematian
3) Penduduk banyak Gangguan Psikis
4) Potensi Sarana Pelayanan
5) Kurangnya tenaga kesehatan dan mendirikan posko kesehatan.
6) Potensi sumber air bersih dan sanitasi
7) Kurangnya air bersih
8) Ketersediaan logistik
9) Kurangnya persediaan obat-obatan yang diperlukan
8. Rekomendasi
a. Bantuan obat-obatan dan alat sesuai kebutuhan
b. Meningkatkan jumlah tenaga kesehatan medis dan tenaga kesehatan lingkungan
c. Meningkatkan kebutuhan normatif ( pakaian)
d. Pengelolaan makanan dan minuman
e. Pengelolaan sarana kesehatan lingkungan yang diperlukan
f. Kewaspadaan dini terhadap kemungkinan kejadian luar biasa
g. Koordianasi lintas sektoral
PENILAIAN CEPAT MASALAH KESEHATAN PADA KEJADIAN BENCANA ( RAPID HEALTH ASSESSMENT )

Negara Indonesia secara geografis dan demografis dikenal rawan terhadap bencana baik bencana
alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, tanah longsor maupun karena ulah
manusia seperti kebocoran gas, kebakaran hutan dan juga konflik yang bernuansa SARA yang
berlanjut dengan kerusuhan social yang akhir-akhir ini banyak terjadi di hampir semua daerah.
esemuanya itu menyebabkan masalah kesehatanyang penanggulangannya menjadi tanggung jawab
sector kesehatan bersama sektor terkait dan masyarakat.!ada penanggulangan ada tiga tahap, yaitu
pra bencana, pada saat bencana dan pasca bencana. !enanggulangan pada tahap saat bencana
diawali dengan respon tanggapdarurat. "paya penanggulangan pada kondisi tanggap darurat ini
harus didasarkan padahasil Rapid #ealth Assessment $penilaian cepat masalah kesehatan%.Rapid
health Assessment $penilaian cepat masalah kesehatan% adalah serangkaiankegiatan pengkajian
berupa pengumpulan data yang disajikan dalam bentuk informasiuntuk mengukur besarnya masalah
yang berkaitan dengan masalah kesehatan akibat bencana, mengidentifikasi kebutuhan dalam
penanggulangan bencana yang dilakukansecara cepat, segera setelah bencana diketahui.

Tujuan RHA

Rapid #ealth Assessment bertujuan untuk &'.(emastikan ada atau tidaknya masalah kedaruratan
kesehatan.).(enggambarkan jenis dan besarnya masalah kesehatan.*. emungkinan perkembangan
lebih jauh akibat keadaan darurat.+.(enilai kemampuan dalam merespondan kebutuhan untuk
penanggulangan. .(enentukan prioritas tindakan yang perlu dilakukan untuk
penanggulangan.Apabila terjadi suatu bencana, maka Rapid #ealth Assessment ini sebaiknya
dilakukansegera setelah kejadian diketahui. Sebisa mungkin dilakukan dalam waktu )+ jam
setelahterjadi bencana. alam situasi yang memerlukan pertimbangan factor keamanan, waktu
pelaksanaan penilaiannya perlu dipersingkat.

Pelaksana RHA

Rapid #ealth Assessment ini dapat dilaksanakan oleh &'.!etugas kesehatan puskesmas!etugas
pelaksana R#A perlu melaporkan atau menginformasikan hasil R#Akepada jajaran kesehatan
diatasnya seawal mungkin dengan menggunakan saranakomunikasi tercepat seperti telephon, fa
imili, radio kominakasi, dsb. ).!etugas kesehatan kabupaten/kota!etugas kesehatan dari kabupaten
atau kota melakukan penilaian secara lebihlengkap dari petugas puskesmas.*.!etugas kesehatan
pro0insi dan pusat

!etugas kesehatan dari pro0insi dan pusat melakukan R#A bila bencana yangterjadi cukup besar atau
terjadi di beberapa kabupaten/kota.1ila bencana tersebar di beberapa lokasi, maka perlu dibentuk
beberapa tim dalammelaksanakan R#A.

Kriteria Petugas
!etugas yang menjadi anggota tim R#A harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut &a.(inimal
terdiri unsur medis, epidemiologist dan kesling. b.(emiliki kemampuan untuk menganalisis dalam
bidangnya.c.(emiliki moti0asi dan loyalitas yang tinggid. apat bekerja sama dan diterima di daerah
bencanae.(emiliki kapasitas untuk mengambil keputusan dalam keadaan darurat dengandata
terbatas.

L kasi RHA

R#A dilakukan di daerah yang terkena bencana atau kejadian dimana masyarakatnyaterkena dampak
secara langsung. Selain itu juga di daerah yang menjadi lokasi penampungan pengungsi dari daerah
bencana/kejadian, serta di daerah sekitar lokasi bencana/kejadian yang kemungkinan dapat
membantu dengan sumber daya yang dimiliki.

Ruang Lingku! Penilaian

Ruang 2ingkup !enilaian/R#A meliputi &-Aspek (edisAspek medis ini diperlukan untuk menilai
dampak pelayanan medis terhadapkorban bencana dan potensi pelayanan kesehatan di daerah
bencana.-Aspek 3pidemiologiAspek 3pidemiologis diperlukan untuk menilai potensi munculnya 21
penyakitmenular dan gi4i pada periode pasca kejadian/bencana.-Aspek esehatan
2ingkunganAspek esehatan 2ingkungan diperlukan untuk menilai masalah yang berkaitandengan
sarana kesehatan lingkungan yang diperlukan bagi pengungsi dan potensisetempat yang dapat
dimanfaatkan dalam penanggulangan bancana dan pengungsi.

Met "e Pengu#!ulan Data

(etode pengumpulan data yang bisa dilaksanakan dalam melakukan R#A antara lain &a.(elakukan
5bser0asi lapangan5bser0asi lapangan ini meliuti -2uasnya wilayah yang terkena bencana-
!erpindahan/e0akuasi penduduk -6asilitas infra struktur yang mengalami kerusakan seperti fasilitas
kesehatan, jalan, jembatan, sarana komunikasi, listrik, dll.

-!otensi sumber air bersih yang ada.-Sarana pembuangan kotoran/limbah dan permukiman
sementara/lokasi pengungsian. Sebaiknya dilengkapi dengan peta. b.7awancara7aawancara dapat
dilakukan dengan pejabat, tokoh masyarakat, dan masyarakatsetempat.c.!engumpulan data
sekunder ata sekunder dapat diambil dari instasi terkait di daerah bencana seperti kantor
kelurahan/kecamatan, posko penanggulangan bencana, satlak/satkorlak, puskesmas/ /posko
kesehatan yang ada.Informasi yang perlu dikumpulkan pada saat melakukan R#A meliputi
&'.Informasi awal oleh petugas puskesmas, yaitu&-8ambaran singkat bencana/kejadian dan waktu
terjadinya.-(asalah kesehatan

orban meninggal, luka dan hilang.


9umlah dan komposisi pengungsi.

erusakan sarana kesehatan dan yang masih dapat dimanfaatkan $puskesmas, pusling, pustu, dll%.

etersediaan obat, bahan habis pakai, 0aksin dan alkes.

emungkinan kemudahan untuk menjangkau lokasi.-"paya kesehatan yang telah dilakukan-1antuan


kesehatan yang diperlukan).Informasi lebih lanjut oleh tim kabuaten/kota, pro0insi dan pusat.-
8ambaran bencana/kejadian dan waktu terjadinya- ata geografis dan lingkungan tempat bencana
dan sekitarnya.- ata korban

orban meninggal, hilang dan luka

orban dirujuk - ata pengungsi

9umlah dan komposisi

!enampungan konsumsi- ata endemisitas penyakit menular potensial wabah yang selama ini ada
di daerahtersebut.- ata cakupan/pemanfaatan sarana kesling $air bersih dan jamban%.
Identifikasiketersediaan yang masih ada dan dapat dimanfaatkan maupun yang diperlukan.- ata
potensi sumber daya $!uskesmas, inkes, RS%

9umlah dan jenis fasilitas kesehatan


6ungsi dari masing-masing fasilitas kesehatan

!etugas kesehatan

5bat dan bahan habis pakai

!erlengkapan lain $gen set, faskeslap, dll%

1iaya operasional.

Analisis Data

ata yang sudah dikumpulkan pada saat R#A dianalisis secara komprehensif berdasarkanstandar
pelayanan kesehatan untuk daerah bencana. Analisis ini dilakukan secara cepat,cermat dan baik
sebagai bahan bagi pimpinan untuk mengambil keputusan. Analisis ini

You might also like