Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Usia lanjut pada abad 21 meningkat sangat cepat. Pada tahun 2000 jumlah
penduduk usia lanjut di seluruh dunia mencapai 426 juta atau sekitar 6,8 % dari
total populasi. Jumlah ini diperkirakan akan mencapai peningkatan dua kali lipat
pada tahun 2025 dimana terdapat 828 juta usia lanjut yang menempati 9,7 % dari
populasi. Peningkatan jumlah usia lanjut ini terjadi baik di negara maju maupun
negara berkembang tampak lebih cepat dibandingkan dengan negara maju. Hal ini
menunjukkan bahwa masalah lansia tidak hanya di negara maju tetapi juga di
tekanan darah sistoliknya >140 mmHg dan diastoliknya >90 mmHg (Mahmudah,
2015). Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko yang paling berpengaruh
terhadap penyakit jantung dan pembuluh darah. Namun sering, sekali penyakit
hipertensi ini tidak menunujukkan gejala, sehingga baru disadari bila telah
dan kerusakan ginjal. Hipertensi juga menjadi faktor risiko ketiga terbesar
penyebab kematian dini. The Third National Health and Nutrition Examination
1
2
jantung koroner sebesar 12% dan meningkatkan resiko stroke sebesar 24%
(Anggraeni, 2014).
pada tahun 2011, WHO mencatat bahwa dua per tiga dari penduduk dunia yang
hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan usia, hal ini dibuktikan dengan
besar pada kelompok umur dewasa dibandingkan remaja yaitu sekitar 40%
dengan kematian sekitar di atas 65 tahun (Depkes, 2007). Berdasarkan data hasil
ke atas.
fungsi organ tubuh yang kemudian akan mempengaruhi konsumsi dan penyerapan
zat gizi besi. Defisiensi zat gizi termasuk zat besi pada ansia, mempunyai dampak
(Asrinawaty & Norfa, 2014). Disamping itu, berbagai penelitian yang dilakukan
para pakar menunjukkan bahwa masalah gizi pada lansia sebagian besar
3
melitus, batu empedu, rematik, gnjal, sirosis hati, dan kanker. Sedangkan masa-
lah gizi kurang juga banyak terjadi seperti kurang energi kronis, anemia, dan
kekurangan zat gizi mikro lain (Asrinawaty & Norfa, 2014). Dua pertiga atau
lebih penyakit pada lansia berhubungan erat dengan gizi. Para ahli beranggapan
keadaan sehat yang optimal pada lansia dan salah satunya adalah penyakit
Asupan gizi yang sangat diperlukan bagi usia lanjut sehat untuk
asupan gizi diperlukan untuk proses penyembuhan dan mencegah agar tidak
terjadi komplikasi lebih lanjut dari penyakit yang dideritanya. Dalam kehidupan
ini manusia tidak dapat terhindar dalam proses penuaan yang berlaku dalam
fungsi mengunyah yang dapat berdampak pada kurangnya asupan gizi pada usia
pencernaan seperti perut kembung, nyeri yang menurunkan nafsu makan, serta
susah buang air besar (BAB) yang dapat menyebabkan wasir. Kemampuan
hari, oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi
Usia lanjut ini sangatlah penting untuk mengetahui faktor sumber masalah
status gizinya apakah itu diakibatkan dari kebiasaan di waktu muda, misalnya
karena kebiasaan makan banyak maka berat badanpun berlebih. Sedangkan pada
kencing manis, dan darah tinggi. Berat badan harus diwaspadai, karena dengan
peningkatan berat badan lebih dari 0.5 Kg/minggu berisiko terhadap kelebihan
berat badan. Sedangkan penurunan berat badan lebih dari 0.5 Kg/minggu
untuk melakukan penimbangan berat badan secara teratur setiap 1 minggu sekali.
Faktor lain yaitu perilaku dalam pemenuhi kebutuhan gizi dinilai sebagai
faktor utama dalam pembentukan status gizi lansia. Kecukupan makanan sehat
sangat penting bagi para usia lanjut. Orang yang berusia 70 tahun kebutuhan
gizinya sama dengan saat berumur 50-an. Tetapi nafsu makan mereka cenderung
terus menurun. Karena itu harus terus diupayakan konsumsi makanan penuh gizi.
banyak orang lansia memilih makanan yang rasanya sangat manis atau asin.
Padahal, penambahan gula hanya menberikan kalori kosong (tidak ada nilai
sebagian pembuktian awal tentang masalah status gizi pada lansia yang
mengalami hipertensi, dalam hal ini adalah gambaran status gizinya. Studi
diperoleh fenomena hasil diobservasi dan wawancara bahwa dari 5 lansia yang
bahwa mereka cenderung memakan apa saja yang tersedia di rumah tanpa
mereka sudah mengetahui bahwa memiliki penyakit hipertensi. Hal ini semakin
“Gambaran status gizi lansia yang mengalami hipertensi di wilayah kerja UPT
B. Rumusan Masalah
yang mengalami hipertensi di wilayah kerja UPT Puskesmas Cilacap Tengah I?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran status gizi
Tengah I.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teori
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
mengalami hipertensi.
b. Perawat
c. Masyarakat
faktor status gizi lansia yang mengalami hipertensi dan tersebar luas di
menjaga pola makan dan pantangan yang harus dihindari, dengan cara
pada lansia.
7
d. Peneliti selanjutnya
hipertensi pada lansia, status gizi pada lansia, serta faktor-faktor yang
E. Keaslian Penelitian
1. Hendro Bidjuni (2014) dengan judul “Gaya hidup dengan kejadian hipertensi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gaya hidup dengan
koesioner. Hasil uji korelasi Spearman Rho dengan tingkat kemakanan (α)
hipertensi. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu judul “Gambaran status gizi
Tengah I”. Jenis penelitian ini adalah deskritif kuantitatif dengan variabel
tunggal yaitu gambaran status gizi lansia. Sampel juga berbeda dalam
check list dan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Anova untuk
hipertensi. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu judul “Gambaran status gizi
Tengah I”. Jenis penelitian ini adalah deskritif kuantitatif dengan variabel
tunggal yaitu gambaran status gizi lansia. Sampel juga berbeda dalam
9