Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
semua yang terkait urusan rumah tangga, pendidikan anak dan kesehatan
itu, upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak mendapat perhatian khusus.
Penilaian terhadap status kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu penting
Kematian ibu yang terjadi dalam setiap menit, setiap harinya, sebagian besar disebabkan
oleh komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas. Data
diperkirakan sebanyak 216 per 100 ribu kelahiran pada tahun 2015 (Putri, 2015).
Data Survei Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI), selama periode tahun 1991-2007
angka kematian ibu (AKI) mengalami penurunan dari 390 menjadi 228 per
100.000 kelahiran hidup. Namun pada SDKI 2012 angka kematian ibu kembali
naik menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup. Meskipun AKI hasil SDKI tahun
1990 dan 2012 tidak jauh berbeda, namun untuk mencapai target 102 pada tahun
2015 diperkirakan sulit tercapai. Angka tersebut juga semakin jauh dari target M
DGs 2015 sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup. Besarnya angka kematian ibu
dapat diatasi dengan cara menunda kehamilan. Salah satu cara untuk menunda
1
menggunakan KB (pada tahun 2013) sehingga lebih berpeluang hamil dan
mengurangi kematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4T; terlalu muda
melahirkan (di bawah usia 20 tahun), terlalu sering melahirkan, terlalu dekat jarak
melahirkan, dan terlalu tua melahirkan (di atas usia 35 tahun). Selain itu,
timbul rasa aman, tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam
merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan ketahanan
untuk dapat merencanakan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak,
berapa tahun jarak usia antara anak, serta kapan akan berhenti mempunyai anak.
atau bahkan penurunan dibanding pada era 1970-an hingga 1980-an merupakan
terhadap pasangan usia subur di Indonesia pada tahun 2014 yang sebesar 16,51%
dan pada tahun 2015 sebesar 13,46%, yang artinya telah terjadi penurunan yang
peserta KB terhadap pasangan usia subur di Indonesia sebesar 13,73 % yang berarti
2
capaian paling rendah untuk cakupan peserta KB di pasangan usia subur yaitu
sebesar 9,45% pada tahun 2015 dimana target nasional adalah sebesar 13,46%
usia subur di Provinsi Bali yaitu sebesar 10.03% telah terjadi peningkatan namun
tetap berada dibawah target nasional yaitu sebsar 13,73% dan provinsi Bali berada
Papua (8.69%). Kabupaten Badung sebagai salah satu kabupaten yang maju dan
sebesar 2,09% jauh lebih rendah dari Kota Denpasar sebesar 8.88% pada tahun
2015.
wilayah tersebut. Salah satu untuk mengatasi dampak dari rendahnya angka
masih rendahnya angka cakupan peserta KB itu sendiri. Penyebab dari rendahnya
angka cakupan peserta KB baru ada beberapa faktor diantaranya adalah faktor
masih rendah mengakibatkan ketidaktahuan tentang adanya pogram KB, selain itu
juga dipengaruhi oleh budaya di masing - masing daerah yang berbeda. Ada suatu
3
daerah yang menyatakan semakin banyak anak semakin banyak rejeki. Budaya -
usia subur.
4
2. Merumuskan PICO/PICOT
5
Faktor-Faktor Yang Populasi yaitu seluruh pria PUS di - - Hasil penelitian Pauh Timur
3 Mempengaruhi Kurang Desa Pauh Timur yang berjumlah menunjukkan Wilayah Kerja
Partisipasi Pria Pasangan 263 pria. bahwa ada Puskesmas Kota
Usia Subur (Pus) Dalam Sampel sebanyak 39 orang hubungan Pariaman.
Memilih Metode pengetahuan
Kontrasepsi Pria Di Desa (p=0,001), sosial
Pauh Timur Wilayah Kerja budaya (p=0,004)
Puskesmas Kota Pariaman dan akses
pelayanan KB
(p=0,001) dengan
partisipasi pria
PUS.
3. REVIEW JURNAL
6
Analisis Faktor Yang Mengetahui faktor Jenis penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Faktor 1 termasuk pada
2 Memengaruhi rendahnya yang digunakan seluruh ibu PUS yang tidak menggunakan faktor eksternal, yaitu
Rendahnya Pemakaian keikutsertaan adalah penelitian alat kontrasepsi IUD berjumlah 1290 dukungan suami,
Alat Kontrasepsi Iud pengguna kontrasepsi bersifat deskriptif. orang. dukungan tenaga
(Intra Uteri Device) IUD pada PUS Metode penerapan Sampel dalam penelitian adalah seluruh kesehatan.
Oleh Ibu Pasangan Usia analisis faktor populasi ibu PUS yang tidak menggunakan 2. Faktor 2 termasuk pada
Subur Di Desa Sabungan eksplanatori. alat kontrasepsi IUD di Desa Sabungan faktor internal,
Kecamatan Sungai Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten pengetahuan, sikap,
Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebanyak 60 ibu PUS ekonomi
Labuhanbatu Selatan
Tahun 2014
Faktor-Faktor Yang Mengetahui Faktor- Penelitian Populasi yaitu seluruh pria PUS di Desa Hasil penelitian
3 Mempengaruhi Kurang faktor yang deskriptif analitik Pauh Timur yang berjumlah 263 pria. menunjukkan bahwa ada
Partisipasi Pria Pasangan Mempengaruhi dengan pendekatan Sampel sebanyak 39 orang hubungan pengetahuan
Usia Subur (Pus) Dalam Kurang Partisipasi cross sectional. (p=0,001), sosial budaya
Memilih Metode Pria PUS dalam (p=0,004) dan akses
Kontrasepsi Pria Di Desa Memilih Metode pelayanan KB (p=0,001)
Pauh Timur Wilayah Kontrasepsi Pria di dengan partisipasi pria
Kerja Puskesmas Kota Desa Pauh Timur PUS.
Pariaman wilayah kerja
Puskesmas Kota
Pariaman.
7
4. SIMPULAN REVIEW
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi PUS (pasangan usia subur) dalam
dan memaksimalkan kemampuan klien yang spesifik dan unik untuk mencapai
hasil maksimal dan hidup yang berkwalitas atau kematian yang tenang,
pengajaran ilmu keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya, bagi klien yang
dalam keadaan tidak tahu menjadi tahu, tidak mau menjadi mau dan tidak
6. PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran.
8
DAFTAR PUSTAKA
9
10