Professional Documents
Culture Documents
2
Penjelasan : - C78.2 bukan kode gabung antara kode benign neoplasm of bronchus
lug (D14.3) dan pleural effusion,not elsewhere classified (J90).
- C78.2 dikoding jika efusi pleura menunjukkan keganasan yang tegak
secara medis. Perhatikan juga diagnosa utama atau sekunder lain
apakah sudah pernah ditegakkan primary cancer. Jika tidak ada
riwayat primary cancer, namun ditemukan keganasan pada cairan
pleura maka dikoding C38.
- Hanya jika hasil pemeriksaan cairan pleura terbukti keganasan. Jika
tidak terbukti keganasan maka tetap dikode sebagai J90
Kasus : Diagnosa utama Hipertensi dengan Gagal Ginjal disertai atau tidak
disertai gagal jantung. Diagnosa sekunder : Udem Paru
Penjelasan : - Sesuai kaidah koding, Hipertensi dengan gagal ginjal yang
disertai gagal jantung,maka udem paru tidak dikoding terpisah
dan dikode I13.2
- Jika diagnosa utama hipertensi dengan gagal ginjal maka dikode
I12.0 dan Udem Paru ( J81) dikode tersendiri. Walaupun secara
klinis, udem paru merupakan bagian dari tanda dan gejala dari
acute on chronic renal failure (overload Syndrome).
Perhatian Khusus : Kriteria Pulmonay Oedema = gejala klinik sesak, takikardi,
ronkhi. Ada penatalaksanaan pulmonary oedema yang
terekam dalam resume medis dan ada terapi diuretik dan
oksigen yang diberikan
Perhatian :1. Penegakan diagnosa dyspepsia bisa dengan gajala klinis. Sebelum
ada pemeriksaan penunjang seperti endoskopi, diagnosa yang
tegak adalah Dyspesia (K30).
2. Jika dilakukan pemeriksaan penunjang maka diagnosa
disesuaikan berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang.
3. Indikasi untuk dilakukan endoskopi apada kasus dyspepsia
dengan alarm symptom seperti : berat badan menurun, tidak bisa
menelan, demam, perdarahan atau ketersediaan sarana dan
prasarana.
Diagnosis utama adalah diagnosis yang ditegakkan oleh dokter pada akhir episode
perawatan yang menyebabkan pasien mendapatkan perawatan atau pemeriksaan lebih
lanjut. Jika terdapat lebih dari satu diagnosis, maka dipilih yang menggunakan sumber
daya paling banyak. Jika tidak terdapat diagnosis yang dapat ditegakkan pada akhir
episode perawatan, maka gejala utama, hasil pemeriksaan penunjang yang tidak normal
atau masalah lainnya dipilih menjadi diagnosis utama.
Pasien A berkunjung ke dokter pada tanggal 1 Januari 2016 dan dilakukan pemeriksaan
penunjang kemudian konsultasi ke dokter kembali pada hari yang sama, maka
rangkaian tersebut adalah satu episode.
Pasien C (pasien lama) datang ke rumah sakit pada tanggal 9 Februari 2016 untuk
dilakukan pemeriksaan penunjang. Pada tanggal 10 Februari 2016 pasien datang kembali
Untuk konsultasi ke dokter. Maka episode pelayanan pasien C adalah satu episode yaitu
tanggal 10 Februari 2016 yang terdiri dari pemeriksaan penunjang dan konsultasi dokter