You are on page 1of 3

Topik: Hipertensi

Tanggal penyuluhan : 4 Februari 2018 Presenter: dr. Faidh Husnan


Tempat Penyuluhan : Aula Negarajati Pendamping: dr. Yani Amaroh
Kehadiran Peserta : 20 orang (Peserta posyandu lansia)
□ Tujuan:
 Mengetahui penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan Hipertensi
Materi Penyuluhan: Hipertensi dan Diet pada hipertensi
 Hipertensi adalah Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan
darah lebih dari 120/80 mmHg.
 Gejala Hipertensi : Sakit kepala, sakit kuduk, sulit tidur, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas,
gelisah, pandangan kabur.
 Etiologi hipertensi :
 Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) : tidak diketahui penyebabnya, biasanya dapat karena
:
Genetik : Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi
Obesitas : terkait dengan level insulin yang tinggi
Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta pelebaran pembuluh
darah.
Kebiasaan hidup : Konsumsi garam yang tinggi, makan berlebihan, stress, merokok, minum
alkohol.
 Hipertensi sekunder : di sebabkan oleh penyakit lain
Ginjal : Glomerulonefritis, Pielonefritis, Nekrosis tubular akut, Tumor
Vascular : Aterosklerosis, Hiperplasia, Trombosis, Aneurisma, Emboli kolestrol, Vaskulitis
Kelainan endokrin : DM, Hipertiroidisme, Hipotiroidisme
Saraf : Stroke, Ensepalitis
Obat – obatan : Kortikosteroid
 Penyebab Hipertensi : stress, diet, keturunan, merokok, kegemukan, kurang aktivitas fisik/
berolahraga, konsumsi minuman keras, kelainan ginjal.
 Patofisiologi Hipertensi

 Klasifikasi Hipertensi
No Kategori Sistolik(mmHg) Diastolik(mmHg
)

1. Normal <120 and <80

2. Pre hipertensi 120 – 129 and < 80

3. Hipertensi stage 1 130 – 139 or 80 – 89

4. Hipertensi stage 2 > 140 or > 90

 Penatalaksanaan Hipertensi
Pengaturan Diet : Rendah garam, konsumsi banyak buah, rendah kolestrol, tidak minum
alkohol.
Olahraga Teratur : minimal 30 menit sehari
Penurunan Berat Badan
obat antihipertensi : thiazide, beta-blocker dan kombinasi alpha dan beta blocker, calcium
channel blockers, ACE inhibitor, angiotensin receptor blocker dan vasodilator seperti
hydralazine.
 Pencegahan Hipertensi
Tidak merokok
Mengntrol BB
Rutin periksa TD
Beraktivitas fisik
Makan gizi seimbang
 Jika Terjadi Hipertensi :
Minum obat anti darah tinggi sesuai nasehat Dokter
Turunkan kelebihan berat badan
Makan makanan yang rendah garam (maks 1 sdt)
Hentikan konsumsi Kopi, Merokok dan minuman keras
Istirahat yang cukup
Hindari makan-makanan olahan Daging sapi/kerbau/ kambing (tinggi lemak)
Pola makan yang seimbang
Olahraga
 Komplikasi Hipertensi :
Serangan jantung
Gagal ginjal
Stroke
Kebutaan
 Diet pada hipertensi
Pada dasarnya prinsip gizi seimbang harus diterapkan pada semua penyakit. Namun pada
hipertensi ada beberapa komponen yang wajib dihindari untuk dikonsumsi dalam jumlah
banyak. Berdasarkan beberapa jurnal terbaru tentang pendekatan pada pathogenesis penyakit,
ditemukan bahwa hamper semua jenis penyakit cardio vascular termasuk hipertensi
disebabkan oleh proses glukolipotoksik atau keracunan akibat terlalu banyak kadar gula dan
lemak dalam diet kita. Maka agar hipertensi dapat dicegah insidensinya atau mencegah
mordibitas mortalitas lebih jauh maka intake karbohidrat, zat gula, dan lemak harus sangat
dikurangi. Perbanyak intake serat dari sayuran dan buah-buahan. Hal ini dapat memberi efek
protektif pada pembuluh darah karena kadar antioksidan yang tinggi dari buah dan dapat pula
melancarkan buang air besar. Sehingga proses pembuangan zat sisa semakin lancer ditambah
lagi dapat mengurangi kemungkinan mengejan.

Cimanggu, 19 Agustus 2018

DOKTER INTERNSHIP DOKTER PENDAMPING

dr. Faidh Husnan dr.Yani Amaroh

You might also like