You are on page 1of 44

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

RINGKASAN TAFSIR IBNU KATSIR

------------------------------------------

📚 Edisi : 27 Ramadhan 1439 H

Selasa, 12 Juni 2018 M

📚 *QS. AL-QALAM (Bag 1)*

◼Qalam / Pena

◼Makkiyyah, 52 ayat

◼Turun sesudah Surat Al-'Alaq

📚 Tafsir Ayat 1-16

‫بمسسمم ا‬
‫ام الارسحمممن الارمحيِمم‬

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚
‫‪RINGKASAN TAFSIR IBNU KATSIR‬‬

‫‪------------------------------------------‬‬

‫‪📚 Edisi : 29 Ramadhan 1439 H‬‬

‫‪Kamis, 14 Juni 2018 M‬‬

‫*)‪📚 *QS. AL-QALAM (Bag 3‬‬

‫‪📚 Tafsir Ayat 42-52‬‬

‫ق مويفسدمعسومن إمملىَ السسفجومد فممل يمسستممطيِفعومن )‪(42‬‬ ‫يمسومم يفسكمش ف‬


‫ف معسن مساَ ق‬

‫مخاَمشمعةة أمسب م‬
‫صاَفرهفسم تمسرهمقفهفسم مذلاةة موقمسد مكاَفنوا يفسدمعسومن إمملىَ السسفجومد موهفسم مساَلمفمومن )‪(43‬‬

‫ب بمهممذا اسلمحمدي م‬
‫ث مسنمسستمسدمرفجهفسم ممسن محسيِ ف‬
‫ث مل يمسعلمفمومن )‪(44‬‬ ‫فممذسرمنيِ موممسن يفمكذذ ف‬

‫موأفسممليِ لمهفسم إمان مكسيِمديِ مممتيِةن )‪(45‬‬

‫أمسم تمسسأ ملفهفسم أمسجةرا فمهفسم ممسن ممسغمرقم فمسثقمفلومن )‪(46‬‬

‫أمسم معسنمدهففم اسلمغسيِ ف‬


‫ب فمهفسم يمسكتففبومن )‪(47‬‬

‫ت إمسذ مناَمدىَ موهفمو ممسك ف‬


‫ظوةم )‪(48‬‬ ‫ب اسلفحو م‬ ‫صبمسر لمفحسكمم مربذ م‬
‫ك مومل تمفكسن مك م‬
‫صاَمح م‬ ‫مفاَ س‬

‫لمسومل أمسن تممدامرمكهف نمسعممةة ممسن مربذمه لمنفبممذ مباَسلمعمرامء موهفمو ممسذفموةم )‪(49‬‬
‫مفاَسجتممباَهف مرسبهف فممجمعلمهف مممن ال ا‬
(50) ‫صاَلممحيِمن‬

‫ك بمأ مسب م‬
(51) ‫صاَمرمهسم لماماَ مسممفعوا الذذسكمر مويمفقوفلومن إمناهف لمممسجفنوةن‬ ‫موإمسن يممكاَفد الامذيمن مكفمفروا لميِفسزلمفقونم م‬

(52) ‫مومماَ هفمو إمال مذسكةر لمسلمعاَلممميِمن‬

42. Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa,

43. (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan.

Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan
sejahtera.

44. Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini
(Al-Qur'an). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kehinaan) dari arah
yang tidak mereka ketahui,

45. dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh.

46. Ataukah kamu meminta upah kepada mereka, lalu mereka diberati dengan utang?

47. Ataukah ada pada mereka ilmu tentang yang gaib, lalu mereka menulis (padanya apa yang mereka
tetapkan)?

48. Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhan-mu, dan janganlah kamu
seperti (Yunus) orang yang berada di dalam (perut) ikan ketika ia berdoa, sedangkan ia dalam keadaan
marah (kepada kaumnya).

49. Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke
tanah tandus dalam keadaan tercela.

50. Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang shalih.

51. Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan
pandangan mereka,

tatkala mereka mendengar Al-Qur’an dan mereka berkata, "Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar
orang yang gila.”

52. Dan Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.
◼Ayat 42

{‫ق مويفسدمعسومن إمملىَ السسفجومد مفل يمسستممطيِفعومن‬ ‫}يمسومم يفسكمش ف‬


‫ف معسن مساَ ق‬

Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa.

★ Yakni di hari kiamat nanti berikut segala sesuatu yang terjadi di dalamnya berupa huru-hara,
keguncangan, malapetaka, ujian, dan peristiwa-peristiwa yang besar lagi dahsyat.

★ Ibnu Abbas :

Bahwa hari itu adalah hari kiamat, yaitu hari kesusahan dan hari yang keras.

Ini merupakan ungkapan kinayah yang menggambarkan terjadinya peristiwa yang sangat mengerikan lagi
sangat menakutkan di hari kiamat.

Maksudnya, di hari ditampakkan semua urusan dan semua amal perbuatan dipamerkan.

Makna kasyf adalah memasuki negeri akhirat dan dibukakannya semua peristiwa yang terjadi di hari itu.

★ HR. Imam Al-Bukhari :

Dari Abu Sa'id Al-Khudri RA, bahwa Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda:

"Kelak (di hari kiamat) Tuhan menyingkapkan betis (sebagian kekuasaan)Nya, maka bersujudlah kepada-
Nya semua orang mukmin laki-laki dan perempuan, dan tertinggallah orang yang dahulunya ketika di
dunia sujud karena ria dan pamer, maka ia berupaya untuk melakukan sujud, tetapi punggungnya
kembali berbalik menjadi tegak (tidak dapat sujud)."

◼Ayat 43
‫}مخاَمشمعةة أمسب م‬
{‫صاَفرهفسم تمسرهمقفهفسم مذالة موقمسد مكاَفنوا يفسدمعسومن إمملىَ السسفجومد موهفسم مساَلمفمومةن‬

(dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan.

Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan
sejahtera.

★ Yakni di negeri akhirat nanti disebabkan dosa-dosa mereka dan kesombongan mereka ketika di dunia,
maka mereka dihukum dengan kebalikan dari apa yang pernah mereka perbuat.

Ketika mereka diseru untuk bersujud di dunia, mereka menolaknya, padahal keadaan mereka sedang
sehat dan sejahtera.

Maka demikianlah mereka diazab dengan tidak mempunyai kemampuan untuk bersujud di hari
kemudian, yaitu bila mana Tuhan Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menampakkan diri-Nya, dan orang-
orang mukmin semuanya bersujud kepada-Nya; maka tiada seorang pun dari orang-orang kafir dan
orang-orang munafik yang mampu melakukan sujud kepada-Nya, bahkan punggung mereka kembali
berdiri tegak.

Tiap kali seseorang dari mereka mencoba untuk sujud, punggungnya mental kembali ke arah kebalikan
sujud, seperti keadaan mereka ketika di dunia; maka berbeda dengan keadaan kaum mukmin.

◼Ayat 44

‫ب بمهممذا اسلمحمديث مسنمسستمسدمرفجهفسم ممسن محسيِ ف‬


{‫ث مل يمسعلمفمومن‬ ‫}فممذسرمنيِ موممسن يفمكذذ ف‬

Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini
(Al-Qur'an). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah
yang tidak mereka ketahui.

★ Ini mengandung ancaman keras, yakni biarkanlah Aku dan dia, Aku lebih mengetahui bagaimana
memperlakukannya, Aku akan memberi segala apa yang diinginkannya dan Kubiarkan dia dalam
kesesatannya; Aku beri tangguh dia, kemudian Aku hukum dia dengan hukuman dari Tuhan Yang Maha
Perkasa lagi Maha Kuasa.

Sedangkan mereka tidak merasakan hal itu, bahkan mereka mengira bahwa hal itu sebagai
penghormatan dari Allah untuk mereka; padahal kenyataannya kebalikannya, yaitu penghinaan.
Semakna dengan QS. Al-Mu’minun : 55-56 :

"Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti
bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, ' sebenarnya mereka
tidak sadar."

Dan QS. Al-An'am : 44 :

"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun
membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira
dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka
ketika itu mereka terdiam berputus asa."

◼Ayat 45

{‫}موأفسممليِ لمهفسم إمان مكسيِمديِ مممتيِةن‬

dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh.

★ Artinya, Aku tangguhkan mereka dan Aku akhirkan azab mereka serta Aku berikan kepada mereka apa
yang mereka inginkan, yang demikian itu termasuk tipu daya-Ku terhadap mereka.

★ Rencana-Ku amat teguh = yaitu amat besar terhadap orang yang menentang perintah-Ku,
mendustakan rasul-rasul-Ku, dan berani berbuat durhaka terhadap-Ku.

★ HR. Al Bukhari dan Muslim :

Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda :

"Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala benar-benar memberi tangguh kepada orang yang zalim;
hingga manakala Dia mengazabnya, maka ia tidak dapat luput dari siksa-Nya.

Kemudian Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam membaca QS Hud : 102


("Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim.
Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.")"

◼Ayat 46-47

‫}أمسم تمسسأ ملفهفسم أمسجةرا فمهفسم ممسن ممسغمرقم فمسثقمفلومن أمسم معسنمدهففم اسلمغسيِ ف‬
{‫ب فمهفسم يمسكتففبومن‬

Ataukah kamu meminta upah kepada mereka, lalu mereka diberati dengan utang? Ataukah ada pada
mereka ilmu tentang yang gaib, lalu mereka menulis (padanya apa yang mereka tetapkan)?

★ Artinya sesungguhnya engkau, ya Muhammad, menyeru mereka menyembah Allah tanpa upah yang
kamu terima dari mereka; bahkan engkau hanya mengharapkan pahala hal itu di sisi Allah, tetapi
merekalah yang mendustakan apa yang engkau sampaikan kepada mereka disebabkan kebodohan,
kekufuran, dan keingkaran mereka.

◼Ayat 48-49

‫ت إمسذ مناَمدىَ موهفمو ممسك ف‬


{‫ظوسةم‬ ‫ب اسلفحو م‬ ‫صمبر لمفحسكمم مربذ م‬
‫ك مومل تمفكسن مك م‬
‫صاَمح م‬ ‫مفاَ س‬

‫} لمسومل أمسن تممدامرمكهف نمسعممةة ممسن مربذمه لمنفبممذ مباَسلمعمرامء موهفمو ممسذفموةم‬

Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhan-mu, dan janganlah kamu seperti
(Yunus) orang yang berada di dalam (perut) ikan ketika ia berdoa, sedangkan ia dalam keadaan marah
(kepada kaumnya).

Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah
tandus dalam keadaan tercela.

★ Bersabarlah, Hai Muhammad, dalam menghadapi gangguan kaummu terhadap dirimu dan sikap
mereka yang mendustakanmu.
Karena sesungguhnya Allah akan menetapkan kemenangan bagimu atas mereka dan menjadikan bagimu
dan orang-orang yang mengikutimu kesudahan yang baik di dunia dan akhirat.

★Yunus = Zun Nun / Yunus ibnu Mata (Matius) AS, ketika pergi meninggalkan kaumnya dalam keadaan
marah.

Kemudian hal yang dilakukannya ialah menaiki kapal, dan ikan besar menelannya, lalu membawanya di
kedalaman lautan yang gelap gulita, dan ia dapat mendengar tasbih laut berikut semua makhluk yang
ada di dalamnya kepada Tuhan Yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa, yang semua apa yang ditakdirkan-Nya
tidak dapat ditolak.

Maka pada saat itulah Yunus mulai berseru di dalam kegelapannya, sebagaimana yang disebutkan QS Al-
Anbiya : 87 :

‫ت مممن ال ا‬
‫ظاَلممميِمن‬ ‫ك إمذنيِ فكسن ف‬ ‫أمسن مل مإلهم إمال أمسن م‬
‫ت فسسبحاَنم م‬

"Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku
adalah termasuk orang-orang yang zalim (aniaya)"

Maka dalam QS. Al-Anbiya : 88 :

"Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikanlah
Kami selamatkan orang-orang yang beriman."

Dan QS. Ash-Shaffat : 143-144 :

"Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan
tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit."

★ Arti Makzhuum :

Ibnu Abbas, Mujahid, dan As-Saddi = ialah dalam keadaan duka cita.

Ata Al-Khurrasani dan Abu Malik = artinya dalam keadaan kesusahan.


◼Ayat 50

‫}مفاَسجتممباَهف مرسبهف فممجمعلمهف مممن ال ا‬


{‫صاَلممحيِمن‬

Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang shalih

HR. Imam Ahmad

Dari Abdullah bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda :

"Tidak layak bagi seseorang mengatakan bahwa aku lebih baik daripada Yunus ibnu Mata."

Imam Al-Bukhari meriwayatkannya dari Abu Hurairah RA.

◼Ayat 51

‫ك بمأ مسب م‬
{‫صاَمرمهسم لماماَ مسممفعوا الذذسكمر مويمفقوفلومن إمناهف لمممسجفنوةن‬ ‫} موإمسن يممكاَفد الامذيمن مكفمفروا لميِفسزلمفقونم م‬

Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan
mereka, tatkala mereka mendengar Al-Qur’an dan mereka berkata, "Sesungguhnya ia (Muhammad)
benar-benar orang yang gila.”

★ "Benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka" = Yakni mereka benar-benar
hampir menembus dirimu, mereka hampir saja menimpakan penyakit 'ain terhadapmu melalui mata
mereka.

Dengan kata lain, mereka dengki terhadapmu disebabkan kebencian mereka terhadapmu.

Seandainya tidak ada pemeliharaan dari Allah terhadap dirimu dari kebencian mereka, tentulah penyakit
ain yang ditimpakan oleh mereka akan mengenai dan menembus dirimu.
★ Mereka memandang remeh dan hina kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alayhi Wasallam dan
menyakitinya dengan lisan (ucapan) mereka, yaitu dengan mengatakan bahwa Muhammad benar-benar
orang gila karena dia telah mendatangkan Al-Qur'an.

★ Di dalam makna ayat ini terkandung dalil yang menunjukkan bahwa penyakit 'ain itu ada dan
pengaruhnya ada, tetapi dengan seizin Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Banyak hadis yang menerangkan masalah ini antara lain :

1. HR. Abu Daud

Dari Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda :

"Tiada ruqyah kecuali karena penyakit 'ain atau demam atau pendarahan yang tidak pernah kering."

2. HR. Muslim, At-Turmuzi dan Ibnu Majah :

Dari Buraidah ibnul Hasib RA bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda : "Tiada
pengobatan dengan ruqyah kecuali karena penyakit 'ain atau demam."

3. HR. Ahmad, At-Turmuzi

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda :

"Tidak mengapa berobat karena terkena racun, dan penyakit 'ain itu adalah haq (benar ada), dan tiyarah
yang paling benar adalah rasa optimis."

4. HR. Muslim

Dari Ibnu Abbas RA bahwa Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda :

" 'Ain adalah haq (benar), seandainya ada sesuatu yang dapat mendahului takdir, maka tentulah ia
adalah 'ain; dan apabila kalian diminta untuk mandi (sebagai pengobatannya), maka mandilah."

5. HR. Al-Bukhari
Dari Ibnu Abbas RA bahwa dahulu Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam sering membaca ta'awwuz
untuk Al-Hasan dan Al-Husain seraya mengucapkan :

"‫ِ موممسن فكذل معسيِقن لامة‬،‫طاَقن ومهاَامة‬


‫ِ ممسن فكذل مشسيِ م‬،‫ام الاتاَاممة‬ ‫ِ"أفمعيِفذفكمماَ بممكلممماَ م‬،
‫ت ا‬

"Aku memohon perlindungan untukmu berdua (kepada Allah) dengan kalimat-kalimat-Nya yang
sempurna dari gangguan semua setan dan binatang yang berbisa serta dari setiap pandangan mata ('ain)
yang tercela."

Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda pula : "Demikian pula yang dilakukan oleh Ibrahim AS dahulu
bila berta'awwuz (menjampi) untuk Ishaq AS dan Ismail AS"

6. HR. Ahmad

Dari Abu Umamah ibnu Sahl ibnu Hanif, ayahnya pernah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah
Shallallahu 'Alayhi Wasallam keluar melakukan perjalanan bersama para sahabatnya menuju Mekah.

Ketika sampai di Lereng Al-Khazzar di Juhfah, Sahl ibnu Hanif mandi.

Dia adalah seorang lelaki yang berkulit putih dan memiliki tubuh dan warna kulit yang bagus.

Maka Amir ibnu Rabi'ah saudara Bani Addi ibnu Ka'b memergokinya ketika ia mandi, lalu Amir berkata,
"Aku belum pernah melihat pemandangan seperti hari ini, tiada selembar kain pun yang menutupi
kulitnya yang bagus itu."

Maka saat itu juga Sahl jatuh pingsan, lalu dibawa ke hadapan Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam
dan dikatakan kepada beliau, "Wahai Rasulullah, maukah engkau mengobati Sahl. Dia, demi Allah, tidak
sadarkan dirinya dan masih dalam keadaan pingsan."

Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam bertanya, "Apakah kalian mencurigai seseorang yang menjadi
penyebabnya?"

Mereka menjawab, "'Ini karena Amir memandangnya saat ia lagi mandi."

Maka Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam memanggil Amir dan memarahinya seraya bersabda :
"Teganya seseorang dari kalian mengganggu saudaranya. Mengapa engkau tidak mendoakan keberkatan
baginya jika engkau lihat darinya hal yang manakjubkan dirimu?"

Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda memerintahkan kepada Amir, "Mandilah
kamu untuknya."

Maka Amir membasuh mukanya, kedua tangannya, kedua sikunya, kedua lututnya dan ujung-ujung jari
kedua kakinya serta bagian dalam kainnya dari setimba air, kemudian sisanya disiramkan oleh seseorang
ke kepalanya dan punggungnya dari arah belakangnya, yaitu dengan menumpahkan sisa air timba itu.
Setelah hal tersebut dilakukan, maka Sahl sadar kembali dan bergabung bersama orang-orang tanpa
mengalami sedikit gangguan pun dan sehat wal afiat seperti sediakala.

7. HR. Ibnu Majah, At-Turmuzi dan An-Nasai

Dari Abu Sa'id 'Al-Khudri RA berkata : "Dahulu Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam sering membaca
ta'awwuz (memohon perlindungan kepada Allah) dari gangguan pandangan mata jin dan manusia. Dan
ketika diturunkan surat Mu'awwizatain (Al-Falaq dan An-Nas), maka beliau meninggalkan semua bacaan
ta'awwuz selain kedua surat itu."

8. HR. Ahmad

Dari Abu Sa'id, bahwa Malaikat Jibril datang kepada Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam, lalu bertanya,
"Hai Muhammad, apakah engkau sakit?"

Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam menjawab, "Ya."

Jibril menjampinya dengan doa berikut :

‫ام أمسرمقيِ م‬
‫ك‬ ‫ِ مباَسسمم ا‬،‫ك‬
‫ِ من شر كل نفس وعيِن يمسشمفيِ م‬،‫ك‬ ‫ام أمسرمقيِ م‬
‫ِ ممسن فكذل مشسيِقء يفسؤمذي م‬،‫ك‬ ‫مباَسسمم ا‬

"Dengan nama Allah aku meruqyahmu (mengobatimu) dari semua penyakit yang mengganggumu, dari
kejahatan setiap diri, dan dari pandangan mata yang dengki kepadamu, semoga Allah menyembuhkamu.
Dengan nama Allah aku meruqyahmu."

9. HR. Ahmad

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda :

"Ain adalah benar dan ia dibarengi oleh setan dan kedengkian anak adam."

10. HR. Ahmad, At-Turmuzi, Ibnu Majah, An-Nasai

Asma binti Umais RA bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam, "Wahai Rasulullah,
sesungguhnya Bani Ja'far terkena penyakit 'ain, maka bolehkah aku meminta pengobatan secara ruqyah
buat mereka?"
Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam menjawab : "Ya, seandainya ada sesuatu yang dapat mendahului
takdir, niscaya 'ain dapat mendahuluinya."

Dan banyak hadits-hadits lainnya yang mengulas tentang penyakit 'Ain ini.

◼Ayat 52

{‫}مومماَ هفمو مإل مذسكةر لمسلمعاَلممميِمن‬

Dan Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.

Maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala membantah ucapan mereka di ayat 51 yang mengatakan Nabi
Muhammad Shallallahu 'Alayhi Wasallam bahwa benar-benar orang yang gila

📚 Demikian Tafsir Al Qalam bagian akhir.

Segala Puji bagi Allah atas segala karunia yang telah dilimpahkan-Nya.

Jazaakumullah khayran katsiran sudah sabar menyimak.

📚 📚Diringkas oleh Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14


Sumber : Playstore Aplikasi Quran Tafsir Ibnu Katsir yang diringkas

-------------------------------------------------------------
📚Dipersembahkan untuk seluruh Odojers Fasil 14 dan seluruh Fasil lainnya.

Mari sempatkan membaca tafsir Al Qur'an

Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari ayat ini.

Aamiin

📚Jika sudah membaca tafsir ini maka sahabat sudah melakukan program ODOJ Ramadhan...

Jangan lupa laporkan ke grup ya.

📚Silahkan dishare secara utuh. Semoga bermanfaat dan berkah.

®Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14�

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

(1) ‫ن مواسلقملممم مومماَ يمسسطففرومن‬

(2) ‫ك بمممسجفنوقن‬ ‫مماَ أمسن م‬


‫ت بمنمسعمممة مربذ م‬

(3) ‫ك ملمسجةرا مغسيِمر ممسمفنوقن‬


‫موإمان لم م‬

‫ك لممعملىَ فخلف ق‬
(4) ‫ق معمظيِقم‬ ‫موإمنا م‬

‫فممستفسب م‬
‫صفر مويفسب م‬
(5) ‫صفرومن‬

(6) ‫بمأ ميذفكفم اسلممسففتوفن‬


‫ضال معسن مسمبيِلممه موهفمو أمسعلمفم مباَسلفمسهتممديمن )‪(7‬‬
‫ك هفمو أمسعلمفم بمممسن م‬
‫إمان مربا م‬

‫فممل تفمطمع اسلفممكذذمبيِمن )‪(8‬‬

‫موسدوا لمسو تفسدمهفن فميِفسدمهفنومن )‪(9‬‬

‫مومل تفمطسع فكال محال ق‬


‫ف مممهيِقن )‪(10‬‬

‫هماماَقز مماشاَقء بمنممميِقم )‪(11‬‬

‫ع لمسلمخسيِمر فمسعتمقد أممثيِقم )‪(12‬‬


‫مماناَ ق‬

‫فعتفلل بمسعمد مذلم م‬


‫ك مزمنيِقم )‪(13‬‬

‫أمسن مكاَمن مذا مماَقل موبممنيِمن )‪(14‬‬

‫إممذا تفستملىَ معلمسيِمه آمياَتفمناَ مقاَمل أممساَمطيِفر اسلماومليِمن )‪(15‬‬

‫مسنممسفمهف معملىَ اسلفخسر ف‬


‫طومم )‪(16‬‬

‫‪01. Nun, demi qalam (pena) dan apa yang mereka tulis,‬‬

‫‪02. Berkat nikmat Tuhanmu, kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.‬‬

‫‪03. Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.‬‬

‫‪04. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur.‬‬

‫‪05. Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat,‬‬
06. siapa di antara kamu yang gila.

07. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; Dan Dialah
Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

08. Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah).

09. Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak, lalu mereka lunak (pula kepadamu).

10. Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina,

11. yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah,

12. yang sangat enggan berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa,

13. yang kaku kasar, selain itu juga terkenal kejahatannya,

14. karena dia mempunyai (banyak) harta dan anak

15. Apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepadanya, ia berkata, "(Ini adalah) dongeng-dongeng orang-orang
dahulu kala.”

16. Kelak akan Kami beri tanda dia di belalai (nya).

◼Ayat 1

‫ن مواسلقملممم مومماَ يمسسطففرومن‬

Nun, demi qalam (pena) dan apa yang mereka tulis,

★ Nun

Para ulama tafsir berselisih pendapat sehubungan dengan huruf-huruf yang mengawali banyak surat Al-
Qur'an.

Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa hal ini merupakan sesuatu yang hanya diketahui oleh
Allah Subhanahu Wa Ta'ala saja, maka untuk mengetahui maknanya mereka mengembalikannya kepada
Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan tidak berani menafsirkannya.
Bahwa huruf-huruf tersebut memang mempunyai maknanya sendiri.

Jika ada berita dari orang yang terpelihara dari dosa (yakni Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam) maka kita
mengikuti apa yang dikatakannya.

Jika tidak ada, kita hanya mengembalikannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan mengucapkan :

"Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabih, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." (Ali Imran: 7)

Tiada kesepakatan ulama sehubungan dengan masalah fawatihus suwar ini atas sesuatu yang tertentu,
melainkan mereka masih berselisih pendapat.

Untuk itu, barang siapa yang menganggap kuat suatu pendapat dari kalangan mereka dengan
mengetahui dalilnya, ia boleh mengikutinya; tetapi jika tidak, hendaklah dia bersikap diarn hingga jelas
baginya.

★ Wal qalami / demi qalam

Makna lahiriah menunjukkan jenis qalam (pena) alias sarana yang dipakai untuk menulis, semakna
dengan QS. Al-'Alaq : 3-5 :

"Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam.
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."

Ini merupakan sumpah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan menyebut qalam, untuk mengingatkan
makhluk-Nya akan nikmat yang telah Dia berikan kepada mereka, yaitu Dia telah mengajarkan kepada
mereka menulis yang dengan melaluinya ilmu pengetahuan dapat diraih.

★ Wa Maa Yasthuruuna

Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah = dan apa yang mereka tulis.

Yaitu segala sesuatu yang mereka tulis

◼Ayat 2
{‫ك بمممسجفنوقن‬ ‫}مماَ أمسن م‬
‫ت بمنمسعمممة مربذ م‬

berkat nikmat Tuhanmu, kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.

Yaitu segala puji bagi Allah, engkau bukanlah orang gila sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang
yang bodoh dari kalangan kaummu yang mendustakan apa yang engkau sampaikan kepada mereka
berupa petunjuk dan perkara hak yang jelas, karenanya mereka menuduhmu sebagai orang gila.

◼Ayat 3

‫}موإمان لم م‬
{‫ك لسجةرا مغسيِمر ممسمفنوقن‬

Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.

Maksudnya, bahkan bagimu pahala yang besar dan imbalan yang berlimpah yang tiada putus-putusnya
dan tidak akan lenyap imbalan pahala kamu menyampaikan risalah Tuhanmu kepada makhluk dan
kesabaranmu menghadapi gangguan mereka yang menyakitkan.

Seperti pengertian dalam QS. Hud : 108 :

"sebagai karunia yang tiada putus-putusnya."

Dan firman-Nya di QS. At-Tin : 6 :

"maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya."

Yakni pahala yang tiada putus-putusnya dari mereka.

◼Ayat 4
‫ك لممعلىَ فخلف ق‬
{‫ق معمظيِقم‬ ‫}موإمنا م‬

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur.

★ Dari Qatadah, bahwa ia pernah bertanya kepada Aisyah RA tentang akhlak Rasulullah Shallallahu
'Alayhi Wasallam.

Maka Aisyah menjawab: "Akhlak beliau adalah Al-Qur’an."

Yakni sebagaimana yang terdapat di dalam Al-Qur'an.

★ Sa'd ibnu Hisyam pernah bertanya kepada Aisyah RA tentang akhlak Rasulullah Shallallahu 'Alayhi
Wasallam.

Maka Aisyah balik bertanya kepadanya, "Bukankah engkau telah membaca Al-Qur'an?"

Sa'id menjawab, "Benar,"

Aisyah berkata : "Maka sesungguhnya akhlak Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam adalah Al-Qur’an."

★ Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam adalah seorang yang mengamalkan Al-Qur'an; mengamalkan
perintahnya dan manjauhi larangannya, yang hal ini telah tertanam dalam diri beliau sebagai watak dan
pembawaannya serta sebagai akhlak yang telah terpatri dalam sepak terjang beliau Shallallahu 'Alayhi
Wasallam.

Maka apa pun yang diperintahkan oleh Al-Qur'an, beliau pasti mengerjakannya; dan apa pun yang
dilarang oleh Al-Qur'an, beliau pasti meninggalkannya.

Hal ini di samping watak yang dibekalkan oleh Allah dalam diri beliau berupa akhlak yang besar seperti
sifat pemalu, dermawan, berani, pemaaf, penyantun, dan semua akhlak yang terpuji.

Sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Sahihain, dari Anas yang telah mengatakan :

“Aku menjadi pelayan Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam selama sepuluh tahun, dan beliau sama
sekali belum pernah membentakku dengan kata, "Husy!" Dan belum pernah mengatakan terhadapku
tentang sesuatu yang seharusnya tidak kulakukan, "Mengapa engkau melakukannya?" Dan tidak pula
terhadap sesuatu yang seharusnya kulakukan, "Mengapa tidak engkau lakukan?”
Beliau Shallallahu 'Alayhi Wasallam adalah seorang yang paling baik akhlaknya, dan aku belum pernah
memegang kain sutra, baik yang tebal maupun yang tipis dan tidak pula sesuatu yang lebih lembut dari
telapak tangan Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam.

Dan aku belum pernah mencium minyak kesturi dan tidak pula wewangian lainnya yang lebih harum
daripada bau keringat Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam"

★ Imam Bukhari

Dari Al-Barra RA :

"Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam adalah orang yang paling tampan wajahnya dan paling baik
akhlaknya; tubuh beliau tidak terlalu tinggi, dan tidak pula terlalu pendek."

★Imam Ahmad

Dari Aisyah RA :

"Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam sama sekali belum pernah memukulkan tangannya kepada
seorang pun dari pelayannya, dan belum pernah memukul seorang pun dari istri (beliau), dan belum
pernah memukulkan tangannya kepada sesuatu pun kecuali bila dalam berjihad di jalan Allah.

Dan tidak pernah beliau disuruh memilih di antara dua perkara melainkan memilih yang paling disukai
dan paling ringan di antara keduanya terkecuali bila (yang ringan itu) berupa dosa.

Maka jika hal itu berupa dosa, maka beliau adalah orang yang paling menjauhinya.

Dan beliau tidak pernah melakukan suatu pembalasan yang pernah ditimpakan kepada dirinya,
melainkan bila batasan-batasan Allah dilanggar, maka beliau baru melakukan pembalasan dan itu
hanyalah karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala"

★ Imam Ahmad

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku
diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak-akhlak yang baik."

◼Ayat 5-6
{‫صفرومن‬ ‫فممستفسب م‬
‫صفر مويفسب م‬

‫}بمأ مذييِفكفم اسلممسففتوفن‬

Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat, siapa di antara kamu
yang gila.

Yakni engkau (hai Muhammad) akan mengetahui (begitu pula orang-orang yang menentang dan
mendustakanmu) siapakah yang gila lagi sesat, apakah kamu atau mereka sendiri.

Ayat ini semakna dengan QS. Al-Qamar : 26 :

"Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya amat pendusta lagi sombong."

★ "Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat."

Yakni kelak kamu akan mengetahui dan mereka pun akan mengetahui, lalu kamu akan dikabari dan
mereka akan dikabari pula, bahwa siapakah dari kalian yang mengerjakan perbuatan fitnah; Hanya Allah-
lah Yang Maha Mengetahui

★ Ibnu Abbas RA

Bahwa engkau akan mengetahui dan mereka akan mengetahui di hari kiamat nanti.

★Makna maftun ialah "gila"

Artinya, siapakah yang teperdaya oleh bujukan setan, Yaitu orang yang teperdaya hingga menyimpang
dari jalan yang benar dan sesat jauh darinya.

◼Ayat 7
{‫ضال معسن مسمبيِلممه موهفمو أمسعلمفم مباَسلفمسهتممديمن‬
‫ك هفمو أمسعلمفم بمممسن م‬
‫}إمان مربا م‬

Sesungguhnya Tuhanmu. Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah Yang
Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Allah mengetahui siapa di antara kedua golongan itu, yakni kamu dan mereka yang mendapat petunjuk,
dan Dia mengetahui siapa golongan yang sesat dari kebenaran.

◼Ayat 8-9

{‫}مفل تفمطمع اسلفممكذذمبيِمن‬

{‫}موسدوا لمسو تفسدمهفن فميِفسدمهفنومن‬

Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah).

Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak, lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu).

★ Ibnu Abbas RA :

Mereka menginginkan agar kamu bersikap lunak kepada mereka dan mereka akan membalasnya dengan
sikap lunak pula kepadamu.

Mujahid :

Yakni agar kamu tunduk patuh kepada sembahan-sembahan mereka dan kamu tinggalkan perkara hak
yang menjadi peganganmu.

◼Ayat 10

‫}مول تفمطسع فكال محل ق‬


{‫ف مممهيِقن‬
Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina.

Demikian itu karena seorang pendusta, mengingat kelemahan dan kehinaannya, dia hanya melindungi
dirinya dengan sumpah-sumpah yang dusta yang justru mengotori asma-asma Allah yang mereka
gunakan.

Mereka dengan beraninya menggunakannya di setiap waktu dalam sumpah mereka yang bukan pada
tempatnya.

Ibnu Abbas :

Al-mahiin = al-kadzib = pendusta

Al-Hasan :

Makna ayat = setiap orang yang banyak mengucapkan sumpah, sombong lagi lemah keyakinannya.

◼Ayat 11

{‫}هماماَقز مماشاَقء بمنممميِقم‬

yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah

★ Ibnu Abbas dan Qatadah :

Banyak mencela = suka mengumpat

★ "Yang kian kemari menghambur fitnah" = Yakni orang yang berjalan di antara manusia kian kemari
menghambur fitnah dan mengadu domba di antara mereka, dan menebarkan hasutan di antara orang-
orang yang sedang bersitegang (bermusuhan).

Perbuatan ini dinamakan dengan sebutan al-haliqah, yakni yang mencukur habis amal kebaikan.
★ HR. Al-Bukhari dan Muslim :

Dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam melewati dua buah kuburan, lalu
bersabda :

"Sesungguhnya penghuni kedua kuburan ini benar-benar sedang diazab, dan keduanya diazab bukanlah
karena mengerjakan dosa besar.

Salah seorangnya mempunyai kebiasaan tidak pernah bersuci sehabis buang air kecilnya, sedangkan yang
lainnya mempunyai kebiasaan berjalan kian kemari menghambur hasutan (mengadu domba)."

★ HR. Ahmad

Dari Huzaifah RA bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda :

"Tidak dapat masuk surga orang yang banyak mengadu domba."

HR. Imam Ahmad

Dari Asma binti Yazid ibnus Sakan, bahwa Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda, "Maukah aku
beritakan kepada kalian tentang orang yang paling baik dari kalian?"

Mereka menjawab, "Tentu kami mau, ya Rasulullah."

Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda, "(Yaitu) orang-orang yang apabila terselip rasa ria,
maka ia segera ingat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala"

Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda: "Maukah aku beri tahukan kalian tentang
orang yang paling buruk di antara kalian. (Yaitu) orang-orang yang suka berjalan kian kemari
menghambur hasutan (mengadu domba) dan yang membuat kerusakan di antara orang-orang yang
menjalin kasih sayang lagi selalu mengharapkan terjadinya masalah di kalangan orang-orang yang tidak
berdosa."

◼Ayat 12

{‫ع لمسلمخسيِمر فمسعتمقد أممثيِقم‬


‫}مماناَ ق‬
yang enggan berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa.

Yakni tidak mau berbuat baik, padahal dia mampu melakukannya, lagi melampaui batas garis yang telah
dihalalkan oleh Allah baginya dan menyimpang jauh dari batasan hukum syariat, lagi suka berbuat dosa,
yakni gemar mengerjakan hal-hal yang diharamkan.

◼Ayat 13

‫}فعتفلل بمسعمد مذلم م‬


{‫ك مزمنيِقم‬

yang kaku kasar, selain itu juga yang terkenal kejahatannya.

★ Al-'utullu = kaku, kasar, tamak, lagi kikir.

★ HR. Imam Ahmad

Dari Harisah ibnu Wahb RA bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda : "Maukah aku
ceritakan kepadamu tentang calon penghuni surga? Yaitu setiap orang yang lemah lagi merendahkan
dirinya, sekiranya dia memohon kepada Allah, niscaya Allah mengabulkannya.

Maukah aku ceritakan kepadamu tentang calon penghuni neraka? Yaitu setiap orang yang kaku kasar,
angkuh, lagi sombong."

Wakii' mengatakan, "Setiap orang yang angkuh, buruk perangai, lagi sombong."

★ HR. Imam Ahmad

Dari Abdur Rahman ibnu Ganam RA, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam pernah ditanya
tentang makna "al-'utuluz zaniim."

Maka beliau bersabda: "Orang yang kaku perangainya, kasar, banyak makan dan minumnya, lagi rakus
dalam makan dan minum, dan banyak berbuat aniaya terhadap orang lain, serta berperut besar."
★ Pendapat mengenai makna zaniim ini cukup banyak, tetapi pada garis besarnya bahwa zaniim adalah
seorang yang terkenal dengan kejahatannya di antara orang-orang, dan kebanyakan dia adalah seorang
yang mendompleng pada suatu kaum (nasab suatu kaum), lagi merupakan anak zina.

◼Ayat 14-15

{‫أمسن مكاَمن مذا مماَقل موبممنيِمن‬

‫}إممذا تفستملىَ معلمسيِمه آمياَتفمناَ مقاَمل أممساَمطيِفر الاومليِمن‬

karena dia mempunyai (banyak) harta dan anak.

Apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepadanya, ia berkata, "(Ini adalah) dongeng-dongeng orang-orang
dahulu kala."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman bahwa inilah balasan dari harta benda dan anak-anak yang telah
diberikan oleh Allah kepadanya, nikmat Allah dia balas dengan kekafirannya terhadap ayat-ayat Allah; dia
berpaling dari ayat-ayat Allah dan menuduhnya sebagai kedustaan yang diambil dari dongengan-
dongengan orang-orang dahulu.

Ayat ini semakna dengan QS. Al-Muddatstsir : 11-30 :

"Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian. Dan Aku jadikan
baginya harta benda yang banyak, dan anak-anak yang selalu bersama dia, dan Kulapangkan baginya
(rezeki dan kekuasaan) dengan selapang-lapangnya, kemudian dia ingin sekali supaya Aku
menambahnya. Sekali-kali tidak (akan Aku tambahkan), karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat
Kami (Al-Qur'an). Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan. Sesungguhnya dia
telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya), maka celakalah dia! Bagaimana dia
menetapkan? Kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan? Kemudian dia memikirkan,
sesudah itu dia bermasam muka dan merengut, kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan
menyombongkan diri, lalu dia berkata, "(Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari
orang-orang dahulu), ini tidak lain hanyalah perkataan manusia.” Aku akan memasukkannya ke dalam
(neraka) Saqar, Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu. Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak
membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat
penjaga)."
◼Ayat 16

‫}مسنممسفمهف معملىَ اسلفخسر ف‬


{‫طومم‬

Kelak akan Kami beri tanda dia di belalai (nya).

Ibnu Jarir :

Bahwa Kami akan menerangkan perkaranya dengan keterangan yang jelas hingga mereka (semua
makhluk) mengenalnya dan tiada yang tersembunyi dari mereka mengenai perkaranya, sebagaimana
tidak dapat disembunyikan dari mereka tanda yang ada pada belalainya.

Qatadah :

Yakni tanda keburukan yang tidak dapat terhapuskan darinya selamanya, tanda itu dicapkan pada
hidungnya.

📚 Demikian Tafsir Al Qalam bagian pertama, In syaa Allah esok kita beranjak ke bagian kedua.

Segala Puji bagi Allah atas segala karunia yang telah dilimpahkan-Nya.

Jazaakumullah khayran katsiran sudah sabar menyimak.

📚 📚Diringkas oleh Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14


Sumber : Playstore Aplikasi Quran Tafsir Ibnu Katsir yang diringkas

-------------------------------------------------------------
📚Dipersembahkan untuk seluruh Odojers Fasil 14 dan seluruh Fasil lainnya.

Mari sempatkan membaca tafsir Al Qur'an

Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari ayat ini.

Aamiin

📚Jika sudah membaca tafsir ini maka sahabat sudah melakukan program ODOJ Ramadhan...

Jangan lupa laporkan ke grup ya.

📚Silahkan dishare secara utuh. Semoga bermanfaat dan berkah.

®Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14�

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

RINGKASAN TAFSIR IBNU KATSIR

------------------------------------------

📚 Edisi : 28 Ramadhan 1439 H

Rabu, 13 Juni 2018 M

📚 *QS. AL-QALAM (Bag 2)*


‫‪📚 Tafsir Ayat 17-41‬‬

‫ب اسلمجنامة إمسذ أمسقمسفموا لميِم س‬


‫صمرفمنامهاَ فم س‬
‫صبممحيِمن )‪(17‬‬ ‫إماناَ بملمسومناَهفسم مكمماَ بملمسومناَ أم س‬
‫صمحاَ م‬

‫مومل يمسستمسثفنومن )‪(18‬‬

‫ف ممسن مربذ م‬
‫ك موهفسم مناَئمفمومن )‪(19‬‬ ‫ف معلمسيِمهاَ م‬
‫طاَئم ة‬ ‫فم م‬
‫طاَ م‬

‫ت مكاَل ا‬
‫صمريمم )‪(20‬‬ ‫فمأ م س‬
‫صبممح س‬

‫فمتممناَمدسوا فم س‬
‫صبممحيِمن )‪(21‬‬

‫أممن اسغفدوا معملىَ محسرثمفكسم إمسن فكسنتفسم م‬


‫صاَمرمميِمن )‪(22‬‬

‫مفاَسنطملمفقوا موهفسم يمتممخاَفمفتومن )‪(23‬‬

‫أمسن مل يمسدفخلمنامهاَ اسليِمسومم معلمسيِفكسم ممسسمكيِةن )‪(24‬‬

‫مومغمدسوا معملىَ محسرقد مقاَمدمريمن )‪(25‬‬

‫فملماماَ مرأمسومهاَ مقاَفلوا إماناَ لم م‬


‫ضاَسلومن )‪(26‬‬

‫بمسل نمسحفن ممسحفروفمومن )‪(27‬‬


‫مقاَمل أمسومسطفهفسم أملمسم أمقفسل لمفكسم لمسومل تفمسبذفحومن )‪(28‬‬

‫مقاَفلوا فسسبمحاَمن مربذمناَ إماناَ فكاناَ م‬


‫ظاَلممميِمن )‪(29‬‬

‫فمأ مسقبممل بمسع ف‬


‫ضهفسم معملىَ بمسع ق‬
‫ض يمتمملموفمومن )‪(30‬‬

‫مقاَفلوا مياَ موسيلممناَ إماناَ فكاناَ م‬


‫طاَمغيِمن )‪(31‬‬

‫معمسىَ مرسبمناَ أمسن يفسبمدلممناَ مخسيِةرا ممسنمهاَ إماناَ إمملىَ مربذمناَ مرامغفبومن )‪(32‬‬

‫ب اسلمخمرمة أمسكبمفر لمسو مكاَفنوا يمسعلمفمومن )‪(33‬‬ ‫ك اسلمعمذا ف‬


‫ب مولممعمذا ف‬ ‫مكمذلم م‬

‫إمان لمسلفمتامقيِمن معسنمد مربذمهسم مجاناَ م‬


‫ت النامعيِمم )‪(34‬‬

‫أمفمنمسجمعفل اسلفمسسلممميِمن مكاَسلفمسجمرمميِمن )‪(35‬‬

‫ف تمسحفكفمومن )‪(36‬‬
‫مماَ لمفكسم مكسيِ م‬

‫أمسم لمفكسم مكمتاَ ة‬


‫ب مفيِمه تمسدفرفسومن )‪(37‬‬

‫إمان لمفكسم مفيِمه لممماَ تممخيِافرومن )‪(38‬‬

‫أمسم لمفكسم أمسيمماَةن معلمسيِمناَ مباَلممغةة إمملىَ يمسومم اسلقمميِاَمممة إمان لمفكسم لممماَ تمسحفكفمومن )‪(39‬‬

‫مسسلهفسم أمسيهفسم بممذلم م‬


‫ك مزمعيِةم )‪(40‬‬
‫أمسم لمهفسم فشمرمكاَفء فمسليِمأسفتوا بمفشمرمكاَئممهسم إمسن مكاَفنوا م‬
(41) ‫صاَمدمقيِمن‬

17. Sesungguhnya Kami telah menguji mereka- (musyrikin Mekah) sebagaimana Kami telah menguji
pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik
(hasil)nya di pagi hari

18. dan mereka tidak mengucapkan, "Insya Allah"

19. lalu kebun itu diliputi malapelaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur,

20. maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita,

21. lalu mereka panggil-memanggil di pagi hari,

22. "Pergilah di waktu pagi (ini) ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya.”

23. Maka pergilah mereka saling berbisik-bisikan,

24. "Pada hari ini janganlah ada seorang miskin pun masuk ke dalam kebunmu.”

25. Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin), padahal
mereka mampu (menolongnya).

26. Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata, "Sesungguhnya kita benar-benar orang yang sesat
(jalan),

27. bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya)."

28. Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka, "Bukankah aku telah mengatakan
kepadamu, mengapa kamu tidak bertasbih (kepada Tuhanmu)?”

29. Mereka mengucapkan, "Mahasuci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.”

30. Lalu sebagian mereka menghadapi sebagian yang lain seraya cela-mencela.

31. Mereka berkata, "Aduhai, celakalah kita; sesungguhnya kita ini adalah orang-orang yang melampui
batas.”

32. Mudah-mudahan Tuhan kita memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada
itu, sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita.

33. Seperti itulah azab (dunia). Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui.

34. Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di
sisi Tuhannya.
35. Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa
(orang kafir)?

36. Mengapa kamu (berbuat demikian), bagaimanakah kamu mengambil keputusan?

37. Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu pelajari?

38. Sesungguhnya kamu dapat memilih apa saja yang ada di dalamnya.

39. Atau apakah kamu memperoleh janji-janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap
berlaku sampai hari kiamat; sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan (sekehendak
hatimu)?

40. Tanyakanlah kepada mereka, "Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap
keputusan yang diambil itu?”

41. Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Maka hendaklah mereka mendatangkan sekutu-
sekutunya jika mereka adalah orang-orang yang benar.

◼Ayat 17

{‫صبممحيِسمن‬ ‫ب اسلمجنامة إمسذ أمسقمسفموا لميِم س‬


‫صمرفمنامهاَ فم س‬ ‫}إماناَ بملمسومناَهفسم مكمماَ بملمسومناَ أم س‬
‫صمحاَ م‬

Sesungguhnya Kami telah menguji mereka (musyrikin Mekah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-
pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik (hasil)nya di
pagi hari

★ Mereka = kaum musyrik Makkah, Kami uji mereka.

Kebun = kebun-kebun yang mempunyai berbagai macam pohon-pohon yang berbuah, yang darinya
dihasilkan berbagai macam jenis buah-buahan.

★ Mereka telah bersumpah di antara sesamanya, bahwa mereka benar-benar akan memetik (memanen)
buahnya di malam hari agar tiada seorang fakir pun mengetahuinya dan tiada seorang pun yang
meminta-mintanya.
Dengan demikian, maka hasilnya bertambah berlimpah bagi mereka, dan mereka tidak mau
menyedekahkan sebagian darinya barang sedikit pun.

Ini merupakan perumpamaan yang dibuat oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menggambarkan
perihal orang-orang kafir Quraisy yang telah diberi anugerah oleh Allah kepada mereka berupa rahmat
yang besar, dan Allah telah memberi mereka nikmat yang tak terperikan besarnya, yaitu dengan diutus-
Nya Nabi Muhammad Shallallahu 'Alayhi Wasallam kepada mereka.

Tetapi mereka membalas semuanya itu dengan mendustakan dia, menolaknya, dan memeranginya.

◼Ayat 18

{‫}مول يمسستمسثفنومن‬

dan mereka tidak mengucapkan, "Insyaa Allah,"

Yakni dalam sumpah mereka tidak disebutkan kata pengecualian yang dikembalikan kepada kehendak
Allah, yaitu kalimat 'Insyaa Allah.'

Karena itulah maka Allah tidak memperkenankan sumpah mereka

◼Ayat 19

{‫ك موهفسم مناَئمفمومن‬


‫ف ممسن مربذ م‬ ‫ف معلمسيِمهاَ م‬
‫طاَئم ة‬ ‫}فم م‬
‫طاَ م‬

lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur.

Artinya, kebun mereka ditimpa oleh wabah dan bencana dari langit.
◼Ayat 20

{‫صمريمم‬
‫ت مكاَل ا‬ ‫}فمأ م س‬
‫صبممح س‬

maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita.

Ibnu Abbas :

Kebun itu menjadi hitam legam bagaikan malam yang gelap gulita.

Ats Sauri dan As-Saddi :

Seperti sawah yang telah dituai, yakni tinggal dedaunan dan bulir-bulirnya yang kering kerontang.

Ibnu Abu Hatim

Dari Ibnu Mas'ud RA bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda :

"Jauhilah olehmu perbuatan-perbuatan maksiat, karena sesungguhnya seseorang hamba melakukan


perbuatan dosa, lalu ia benar-benar dihalangi dari rezeki yang telah disiapkan untuknya sebab perbuatan
dosanya itu."

Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam membaca ayat 19-20 ini.

Mereka telah dihalangi dari kebaikan yang dihasilkan dari kebun mereka disebabkan dosa mereka.

◼Ayat 21

‫}فمتممناَمدسوا فم س‬
{‫صبممحيِمن‬

lalu mereka panggil-memanggil di pagi hari.


Yakni ketika fajar telah menyingsing, sebagian dari mereka memanggil sebagian yang lainnya untuk pergi
guna memanen hasil kebun mereka.

◼Ayat 22

‫}أممن اسغفدوا معملىَ محسرثمفكسم إمسن فكسنتفسم م‬


{‫صاَمرمميِمن‬

"Pergilah di waktu pagi (ini) ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya.”

Maksudnya, jika kalian hendak memanen buahnya.

Mujahid mengatakan bahwa pohon yang ditanam oleh mereka adalah buah anggur.

◼Ayat 23-24

{‫طلمفقوا موهفسم يمتممخاَفمفتومن‬


‫مفاَسن م‬

‫}أمسن مل يمسدفخلمنامهاَ اسليِمسومم معلمسيِفكسم ممسسمكيِةن‬

Maka pergilah mereka saling berbisik-bisikan.

"Pada hari ini janganlah ada seorang miskin pun masuk ke dalam kebunmu.”

Yaitu dengan saling berbicara di antara sesama mereka dengan suara yang pelan-pelan agar pembicaraan
mereka tidak terdengar oleh orang lain.

Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala Yang Mengetahui semua rahasia dan apa yang dibisikkan oleh
mereka dengan sesamanya menjelaskan apa yang mereka perbincangkan dalam pembicaraan mereka
yang berbisik-bisik itu, melalui ayat 24 nya.
Sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain, bahwa jangan kamu biarkan hari ini seorang
miskin pun masuk ke dalam kebunmu.

◼Ayat 25

{‫}مومغمدسوا معملىَ محسرد مقاَمدمريمن‬

Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin), padahal mereka
mampu (menolong orang-orang miskin itu)

Yakni mereka pergi dengan langkah yang tegap dan cepat.

Mujahid :

Mereka berangkat dengan langkah penuh keyakinan dan kesungguhan.

Ikrimah :

Dengan langkah yang disertai dengan rasa kemarahan.

Asy-Sya'bi :

Yaitu agar tidak diketahui oleh orang-orang miskin.

"Padahal mereka mampu (menolong orang-orang miskin itu)" = mampu untuk memanen hasil kebunnya
menurut dugaan dan sangkaan mereka.

◼Ayat 26
‫}فملماماَ مرأمسومهاَ مقاَفلوا إماناَ لم م‬
{‫ضاَسلومن‬

Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata, "Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang
sesat (jalan).

Ketika mereka sampai di kebun mereka dan telah menyaksikannya dengan mata kepala mereka sendiri
dalam keadaan seperti -apa yang telah digambarkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebelumnya.

Yaitu kebun yang tadinya tampak hijau, subur, lagi banyak buah-buahannya, kini telah menjadi hitam
legam seperti malam yang gelap gulita, tiada sesuatu pun yang dapat diambil manfaatnya dari kebun itu.

Maka mereka berkeyakinan bahwa jalan yang mereka tempuh itu sesat, dan bukan jalan menuju kebun
mereka.

Yakni kita telah menempuh jalan yang keliru, bukan menempuh jalan yang menuju ke arah kebun kita.

Kemudian mereka menyadari akan kekeliruan dugaan mereka dan mereka merasa yakin bahwa itu
adalah kebun mereka sendiri.

◼Ayat 27

{‫}بمسل نمسحفن ممسحفروفمومن‬

bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya).

Bahkan memang inilah kebun kita, tetapi kita tidak beruntung dan tidak mendapatkan hasil apa pun
darinya.

◼Ayat 28
{‫}مقاَمل أمسومسطففهم أملمسم أمقفسل لمفكسم لمسول تفمسبذفحومن‬

Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka.

Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, mengapa kamu tidak bertasbih (kepada Tuhanmu)?

Yaitu seorang yang paling bijaksana dan paling baik dari mereka, berkata mengapa kalian tidak
mengucapkan insyaa Allah sebelumnya?

◼Ayat 29

‫}مقاَفلوا فسسبمحاَمن مربذمناَ إماناَ فكاناَ م‬


{‫ظاَلممميِمن‬

Mereka mengucapkan, "Mahasuci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.”

Maka barulah mereka menunaikan ketaatan di saat tiada gunanya lagi upaya mereka, kini mereka
menyesali perbuatan mereka di saat nasi telah menjadi bubur.

◼Ayat 30-31

‫}فمأ مسقبممل بمسع ف‬


‫ضهفسم معملىَ بمسع ق‬
‫ض يممتلموفمومن‬

‫}مقاَفلوا مياَ موسيلممناَ إماناَ فكاناَ م‬


{‫طاَمغيِمن‬

Lalu sebagian mereka menghadapi sebagian yang lain seraya cela-mencela.

Mereka berkata, "Aduhai, celakalah kita, sesungguhnya kita ini adalah orang-orang yang melampui
batas."

Yaitu sebagian dari mereka mencela sebagian yang lain atas sikap mereka yang bersikeras tidak mau
memberi kaum fakir miskin dari hasil panen mereka.
Maka tiadalah jawaban sebagian dari mereka kepada sebagian yang lain kecuali mengakui kesalahan dan
dosa mereka sendiri.

Yakni kami benar telah berbuat kesalahan, berbuat aniaya, dan melampaui batas sehingga kita tertimpa
musibah ini.

◼Ayat 32

{‫}معمسىَ مرسبمناَ أمسن يفسبمدلممناَ مخسيِةرا ممسنمهاَ إماناَ إمملىَ مربذمناَ مرامغفبومن‬

Mudah-mudahan Tuhan kita memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada itu;
sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita.

Pendapat yang timbul dari ayat ini :

1. Mereka menginginkan dengan kesadaran dan tobat mereka itu agar diberi ganti dengan kebun yang
lebih baik di dunia ini.

2. Mereka mengharapkan pahala dari Allah di negeri akhirat.

Hanya Allah-lah Yang lebih Mengetahui.

3. Sebagian ulama Salaf menyebutkan bahwa mereka adalah penduduk negeri Yaman.

4. Sa'id ibnu Jubair : mereka dari suatu kota yang dikenal dengan nama Darwan, terletak enam mil dari
kota Sana'.

5. Mereka adalah penduduk negeri Habsyah, dan bahwa bapak moyang mereka telah mewariskan kebun
itu kepada mereka, dan mereka adalah dari golongan Ahli Kitab.

Di masa lalu bapak moyang mereka mempunyai perjalanan hidup yang baik dalam mengolah kebunnya.

Dari hasilnya mereka mengembalikan sebagiannya untuk pengolahan kebun itu sendiri sesuai dengan
keperluannya, dan sebagian yang lainnya mereka simpan buat makan setahun anak-anak mereka,
sedangkan sisanya mereka sedekahkan.

Ketika bapak mereka meninggal dunia, lalu kebun itu diwarisi oleh anak-anaknya.
Maka berkatalah anak-anaknya, "Sesungguhnya bapak kita dahulu bodoh, karena dia telah
membelanjakan sebagian dari hasil kebun ini untuk kaum fakir miskin. Maka seandainya kita hentikan
pembelanjaan itu, niscaya akan bertambah melimpahlah hasil yang kita peroleh nanti."

Tatkala mereka bertekad untuk melaksanakan niatnya, maka dihukumlah mereka dengan kebalikan dari
apa yang mereka perkirakan.

Allah melenyapkan dari tangan mereka semua modal mereka, keuntungan dan sedekah yang biasanya
dikeluarkan, semuanya ludes, tiada sesuatu pun yang tersisa bagi mereka.

◼Ayat 33

‫ك اسلمعمذا ف‬
{‫ب‬ ‫}مكمذلم م‬

{‫ب المخمرمة أمسكبمفر لمسو مكاَفنوا يمسعلمفمومن‬


‫}مولممعمذا ف‬

Seperti itulah azab (di dunia).

Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui.

Yakni seperti itulah azab bagi orang yang menentang perintah Allah dan bersikap kikir terhadap apa yang
diberikan Allah kepadanya dan apa yang telah Allah anugerahkan kepadanya, menghalangi hak kaum
fakir miskin dan orang-orang yang memerlukan bantuannya, menukar nikmat Allah dengan kekafiran
terhadap-Nya.

Itulah siksaan dunia sebagaimana yang kamu dengar, dan azab akhirat jauh lebih berat daripada itu.

HR. Al-Baihaqi

Bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam telah melarang memetik hasil buah di malam hari dan
melakukan panen di malam hari.

◼Ayat 34
‫إمان لمسلفمتامقيِمن معسنمد مربذمهسم مجاناَ م‬
‫ت النامعيِمم‬

Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi
Tuhannya.

Setelah menyebutkan perihal orang-orang yang memiliki kebun-kebun di dunia dan pembalasan azab
yang menimpa mereka akibat kedurhakaan mereka kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan menentang
perintah-Nya, berikutnya Allah menyebutkan perihal orang yang bertakwa kepada-Nya dan taat kepada
perintah-Nya, bahwa mereka di negeri akhirat akan mendapat taman-taman surga yang penuh dengan
kenikmatan dan tidak akan musnah, tidak akan ada habis-habisnya serta tiada putus-putusnya
kenikmatan yang ada di dalamnya.

◼ Ayat 35

{‫}أمفمنمسجمعفل اسلفمسسلممميِمن مكاَسلفمسجمرمميِمن‬

Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa
(orang kafir).

Yakni apakah pantas jika Kami menyamakan antara orang-orang muslim dan orang-orang kafir dalam hal
pembalasan?

Tentu saja tidak, demi Tuhan yang memiliki bumi dan langit.

◼Ayat 36

{‫ف تمسحفكفمومن‬
‫}مماَ لمفكسم مكسيِ م‬

Mengapa kamu (berbuat demikian), bagaimanakah kamu mengambil keputusan?


Maksudnya, mengapa kamu bisa mempunyai kesimpulan seperti itu?

◼Ayat 37-38

‫أمسم لمفكسم مكمتاَ ة‬


{‫ب مفيِمه تمسدفرفسومن‬

‫}إمان لمفكسم مفيِمه لممماَ تممخيِافرومن‬

Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu pelajari?

Sesungguhnya kamu dapat memilih apa saja yang ada di dalamnya.

Bahwa apakah di tangan kalian terdapat sebuah kitab yang diturunkan dari langit, yang dipelajari,
dihafalkan dan beredar di tangan kalian secara turun-temurun dari pendahulu sampai ke generasi
berikutnya hingga sampai pada kalian, yang isinya memperkuat dan mengukuhkan apa yang kamu
sangkakan itu?

◼Ayat 39

‫}أمسم لمفكسم أمسيمماَةن معلمسيِمناَ مباَلممغةة إمملىَ يمسومم اسلقمميِاَمممة إمان لمفكسم لممماَ تمسحفكفمومن‬

Atau apakah kamu memperoleh janji-janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku
sampai hari kiamat; sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan (sekehendak
hatimu)?

Yaitu apakah kamu mempunyai janji dan ikrar yang dikukuhkan dari sisi Kami?

"Sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan (sekehendakmu)?" = sesungguhnya


kamu dapat memperoleh apa yang kamu ingini dan apa yang kamu sukai.
◼Ayat 40

‫}مسسلهفسم أمسيهفسم بممذلم م‬


{‫ك مزمعيِةم‬

Tanyakanlah kepada mereka, "Siapakah di antara mereka yang bertanggungjawab terhadap keputusan
yang diambil itu?"

Artinya, katakanlah kepada mereka bahwa siapakah yang akan menjamin dan bertanggung jawab
terhadap keputusan itu?

Ibnu Abbas :

Bahwa siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap keputusan itu?

◼Ayat 41

‫}أمسم لمهفسم فشمرمكاَء فمسليِمأسفتوا بمفشمرمكاَئممهسم إمسن مكاَفنوا م‬


{‫صاَمدمقيِمن‬

Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu?

Maka hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka adalah orang-orang yang benar

Sekutu-sekutu = berhala-berhala dan tandingan-tandingan (yang mereka ada-adakan).

📚 Demikian Tafsir Al Qalam bagian kedua, In syaa Allah esok kita beranjak ke bagian ketiga

Segala Puji bagi Allah atas segala karunia yang telah dilimpahkan-Nya.
Jazaakumullah khayran katsiran sudah sabar menyimak.

📚 📚Diringkas oleh Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14


Sumber : Playstore Aplikasi Quran Tafsir Ibnu Katsir yang diringkas

-------------------------------------------------------------

📚Dipersembahkan untuk seluruh Odojers Fasil 14 dan seluruh Fasil lainnya.

Mari sempatkan membaca tafsir Al Qur'an

Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari ayat ini.

Aamiin

📚Jika sudah membaca tafsir ini maka sahabat sudah melakukan program ODOJ Ramadhan...

Jangan lupa laporkan ke grup ya.

📚Silahkan dishare secara utuh. Semoga bermanfaat dan berkah.

®Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14�

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

You might also like