You are on page 1of 11

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Hari, tanggal : jumat , 29 April 2016

1. DATA UMUM
a. Nama Kepala Keluarga : Tn P
b. Umur KK : 83 Tahun
c. Alamat dan telpon : Rt 1 / Rw 11, Dusun Bendelonje, Kec Talun
d. Pekerjaan KK : Tidak Bekerja
e. Pendidikan KK : Tidak lulus SD
f. Agama KK : Islam
g. Suku Bangsa : Jawa-Indonesia
h. Komposisi keluarga :

N Nama JK Hub. dg Umur Pendidikan Agama Pekerjaan


o KK
1 Tn. P Laki-Laki Ayah 83 Tahun Tidak lulus SD Islam Tidak
bekerja
2 Ny. P Perempuan Ibu 75 Tahun Tidak lulus SD Islam Tidak
bekerja
3 Tn. P Laki-Laki Cucu 31 Tahun SMA Islam Petani
keponakan
4 An A Perempuan Cicit 8 Tahun SD Islam Pelajar
i. Genogram

ket :

j. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. P merupakan keluarga dengan tiga generasi/ the extanded
family , yang terdiri dari ayah ibu cucu dan cicit.
k. Suku bangsa
Suku – jawa
Bangsa – Indonesia.
l. Agama
Keluarga Tn. P menganut agama muslim.
m. Status sosial ekonomi
Tn. P adalah seorang petani dan sekarang sudah tidak bekerja lagi, dan
yang bekerja disawah hanya cucunya dengan penghasilan kurang lebih Rp
500.000/bulan, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
sehari-hari.
n. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn. P mengatakan bahwa kegiatan sehari-hari yang dilakukan
biasanya menonton TV bersama.

2. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn. P mengatakan tidak mempunyai anak, tetapi tinggal dengan cucu
keponakan (Tn.P) dan seorang anak dari cucunya tersebut (An. A ).
b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn. P mengatakan tugas yang belum terpenuhi tidak ada karena tidak ada
tanggungan untuk menyekolahkan anak, tetapi ada tanggungan untuk
mengurus keluarga dalam kebutuhan sehari-hari.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn. P mengatakan bahwa tidak ada penyakit keturunan dalam keluarganya.
Tn. P mengatakan sering merasakan nyeri dipersendian (keju linu).
Ny P mengatakan memiliki riwayat penyakit typoid fever dan sering
kambuh. Sedangkan keluarga yang lainnya sehat.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Keluarga Tn.P mengatakan bahwa Tn. P sudah mengalami nyeri di
persendian kurang lebih sejak 2 tahun yang lalu, sehingga Tn. P jarang
keluar rumah dan beraktivitas. Tn. P Nampak sulit untuk berjalan dan
beraktivitas, karena nyeri sendi yang dialaminya.

3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
1) Denah rumah
B

S U

2) Keadaan lingkungan dalam rumah


Keadaan rumah Tn. P tampak kurang bersih, terdapat tumpukan kayu
bakar dipinggir rumah, buku-buku berserakan di ruang keluarga.
3) Keadaan lingkungan di luar rumah
a) Pemanfaatan halaman
Halaman rumah Tn. P tidak dimanfaatkan untuk menanam bunga
ataupun berkebun.
Keluarga Tn. P menggunakan air dari sumur gali, di gunakan untuk
kebutuhan sehari-hari ( mandi, mencuci pakaian, memasak dan air
minum ).
b) Pembuangan air kotor
Keluarga mengatakan biasanya mereka membuang air kotor di
belakang rumah.
c) Pembuangan sampah
Keluarga mengatakan mereka biasanya mengumpulkan sampah
kemudian dibakar di belakang rumah.
d) Jamban
Jamban Tn. P tampak bersih dan tidak berbau.
e) Sumber pencemaran
Kompleks rumah Tn. P terdapat kandang sapi di samping rumah,
sehingga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.

f) Sanitasi rumah
Rumah Tn. P tampak kurang bersih, dengan banyaknya buku dan
pakaian berserakan di ruang keluarga. Serta disamaping rumah
terdapat tumpukan kayu bakar.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Keluarga Tn. P tinggal di lingkungan pedesaan dan sebagian besar
tetangga adalah penduduk asli jawa timur. Hubungan keluarga Tn. P antar
tetangganya harmonis dan saling peduli antar satu sama lain.
c. Mobilitas geografi keluarga
Tn. P mengatakan bahwa rumah yang di tempati adalah rumah pribadi
yang di tempati sejak awal berumah tangga sehingga Tn. P dan keluarga
tidak pernah berpindah-pindah rumah.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. P mengatakan bahwa keluarganya dengan masyarakat sekitar
cukup akrab dan selalu hadir dalam kegiatan bakti sosial. Seperti gotong
royong membersihkan lingkungan sekitar atau kegiatan sosial lainnya.
e. Sistem pendukung keluarga dan ecomap
Keluarga Tn. P terdiri dari 3 orang anggota keluarga tidak memiliki
fasilitas penunjang kesehatan seperti BPJS atau ASKES.

4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola kumunikasi
Tn. P mengatakan dalam keluarga sehari-hari menggunakan bahasa jawa
dan komunikasinya terbuka. Keluarga Tn. P mengatakan dalam
menghadapi suatu masalah, biasanya mereka melakukan musyawarah
untuk mendapatkan keputusan dalam menyelesaikan masalah.
b. Struktur kekuatan atau kekuasaan keluarga
Keluarga Tn. P merupakan keluarga dengan tiga generasi atau the
extanded family, terdiri dari ayah ibu, cucu keponakan dan cicit tinggal
bersama dan saling menghormati, saling perhatian, saling memberikan
Keluarga besar Tn. P Ny. P Tetangga
pendapat masing-masing dalam menyelesaikan suatu masalah.
c. Struktur peran (formal dan informal)
Tn. P sebagai seorang kepala Tn. P keluarga bertanggung jawab dalam
memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, tetapi sekarang tidak bekerja
sehingga yang bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
adalah cucunya (Tn. P).
Teman sekolah
d. Nilai dan norma
Keluarga Tn. P mengatakan bahwa nilai dan norma yang berlaku dalam
Keterangan :
keluarga
1. di sesuaikan
: Keakrabandengan nilaidengan
keluarga dalamsesama
agama muslim yang di anut,
serta2.norma masyarakat
: Lingkunganjawa umumnya.
disekitar anggota keluarga
3. : Kelompok
4. : Laki-laki
5. : Perempuan
Tn. P Ny. P
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afeksi
1) Kebutuhan-kebutuhan
Tn. P keluarga, pola-pola respon
Tn. P sering menegur anggota keluarga jika anggota keluarga
An. A
melakukan kesalahan
Keterangankeakraban
2) Hubungan :
1. : Keakraban keluarga
Tn. P mengajarkan kepada anggota keluarga agar saling menghormati
2. : Tinggal serumah
antar anggota keluarga.
3. : Laki-laki
3) Pertalian hubungan (diagram kedekatan dalam keluarga)
4. : Perempuan
Diagram hubungan keluarga dengan sesama :
4) Perpisahan dan kekerabatan
Tn. P mengajarkan kepada anak-anaknya untuk pasrah menerima apa
yang mereka alami yaitu, ditinggal orang yang mereka cintai, dan tetap
menjaga kerukunan di dalam keluarga maupun dilingkungan sekitar.
b. Fungsi sosial
1) Cara pola asuh pada anak
Tn. P mengatakan Ia mengasuh cucu dan cicitnya dengan cara
menyekolahkan mereka, dan untuk meningkatkan pengetahuan yang
baik, maka anak-anaknya diberikan kesempatan untuk menuntut ilmu
stinggi mungkin sesuai harapan mereka.
2) Siapa yang menjadi pelaku sosialisasi anak-anak
Tn. P mengajarkan kepada anggota keluarga agar berperilaku yang
baik, sopan dengan tetangga dan lingkungan sekitar.
3) Nilai anak-anak dalam keluarga
Tn. P mengatakan ia sangat bangga kepada anggota keluarganya,
selama ini mau mendengarkan nasehat-nasehat yang diberikan Tn.P
dan tidak pernah melawan dengan apa yang di perintahkan oleh Tn. P.
4) Keyakinan budaya yang dipengaruhi pola asuh
Tn. P mengatakan Ia mengasuh anak-anaknya sesuai dengan agama
islam yang di anutnya dan sesuai budaya jawa.
5) Keyakinan kelas sosial dalam pengasuhan
Tn. P mengatakan guna dari Ia mengasuh anaknya untuk melakukan
yang baik seperti, berperilaku sopan dan baik di tengah masyarakat,
serta mengikuti kegiatan bakti sosial agar anak-anaknya dihargai dan
juga mengharumkan nama keluarga.
6) Estimasi resiko masalah pengasuhan
Tn. P mengatakan Ia tidak memikirkan resiko dari cara mengasuh cucu
dan cicitnya, karena cara yang dipakai sesuai dengan agama dan
budayanya.
7) Kelayakan lingkungan rumah untuk bermain bagi anak
Tn. P mengatakan Ia tidak membatasi anggota keluarganya untuk
bermain di lingkungan rumah dan lingkungan sekitar.
c. Fungsi perawatan keluarga
1) Keadaan kesehatan
Tn. P tampak baik, tapi keluarga mengatakan Tn. P sering mengeluh
badannya sering sakit dan nyeri sendi.
2) Kebersihan perorangan
Tn. P terlihat bersih, begitu juga anggota keluarga tampak bersih.
3) Penyakit yang sering diderita
Tn. P mengatakan badannya sering sakit (keju linu) dan nyeri
dipersendian.
4) Penyakit keturunan
Tn. P mengatakan tidak ada penyakit keturunan yang di derita keluarga
dan orang tua terdahulu.
5) Penyakit kronis atau menular
Keluarga Tn.P mengatakan bahwa keluarga tidak ada yang menderita
penyakit kronis dan menular, hanya badannya sering sakit dan nyeri
sendi.
6) Kecacatan
Tidak ada kecacatan yang di alami Tn. P maupun anggota keluarga.
7) Pola makan
Keluarga mengatakan Tn. P makannya baik dan teratur.
8) Pola istirahat
Keluarga mengatakan Tn. P jarang tidur siang.
Tn. P mengatakan pada saat tidur malam Ia tidak mengalami
gangguan, dan pola tidurnya 5-6jam.
9) Ketergantungan obat atau bahan
Keluarga Tn. P pergi berobat ke mantri apabila sakit namun apabila
terdesak, keluarga membeli obat di toko atau apotik dan minum jamu.
10) Mencari pelayanan kesehatan
Apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit, maka keluarga
segera pergi ke mantri untuk memeriksakan diri dan berobat.
d. Fungsi reproduksi
Tn. P mengatakan tidak memiliki anak sejak awal menikah.

6. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
 Stressor jangka pendek
Tn. P sering marah-marah terhadap anggota keluarga apabila badannya
sakit dan nyeri sendi dan tidak segera dibawa berobat atau dipijit.
 Stressor jangka panjang
Tn. P mengatakan bahwa sakit yang ia derita membuatnya tidak bisa
bekerja dan mengurus kelurga lagi.
b. Kemampuan berespon terhadap stressor
Keluarga Tn. P menerima semuanya apabila Tn. P sedang stress karena
sakitnya, dan segera dibawa berobat ke manrti terdekat.
c. Strategi koping yang di gunakan
Tn. P mengatakan bahwa apabila sedang stress, Tn. P melepaskan dengan
segera untuk berobat atau pijit.

d. Strategi adaptasi disfungsional


Keluarga mengatakan strategi yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah dalam keluarga hanya dilakukan dengan cara musyawarah.

7. PEMERIKSAAN FISIK
Hari / Tgl : Sabtu, 30 April 2016

No Na TB B LL TD N x/’ RR S Keteranga
ma cm B A Mmhg x/’ °C n keluhan
kg cm
1 Tn. 16 49 160/90 88 x/ 22 x/ 36, Badan
P 0 MmH Menit Meni 5 sakit dan
g t °C nyeri sendi
2 Ny. 15 45 120/70 78 x/ 20 x/ 36, Tidak ada
P 5 MmH Menit Meni 4
g t °C
3 Tn. 17 60 120/80 82 x/ 20 x/ 36, Tidak ada
P 0 MmH Menit Meni 8
g t °C
4 An. 11 29 - 98x/Meni 22x/ 36,8 Tidak
A 2 t Meni °C ada
t
8. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWATAN KESEHATAN
KELUARGA
a. Persepsi terhadap masalah
Keluarga mengatakan pasrah kepada Tuhan. Dan selalu berdoa agar Tn. P
cepat sembuh dari penyakit yang dialami.
b. Harapan terhadap masalah
Keluarga berharap Tn. P dapat sembuh dari sakit.

Blitar, 29 April 2016

Perawat yang mengkaji,

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Analisa dan sintesa data

No Data Penunjang Masalah Penyebab


1 Ds : Kurangnya Kurangnya
Tn. P mengatakan pengetahuan informasi
badannya terasa sakit dan tentang penyakit
nyeri sendi reumatik

Do :
 Tampak menahan sakit
 Tampak Tn. P sulit
beraktivitas karena
menahan sakit
 Pemeriksaan asam urat :
7,4
 Tekanan darah
160/90mmhg
 Tn. P sulit melakukan
aktivitas fisik
2. Rumusan Diagnosa Keperawatan

No Diganosa Keperawatan
1 Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit reumatik
berhubungan dengan kurang informasi tentang penatalaksan penyakit
reumatik.

3. Penentuan ( Skoring ) Diagnosa Keperawatan

No Kriteria Perhitungan Skore Pembenaran


DX
1 Sifat masalah : Ketidak tahuan klien
akan penyakit
Ancaman kesehatan 2/2 x 1 1 reumatik
Kemungkinan Ketidak patuhan klien
masalah dapat untuk mengikuti atau
dirubah : mematuhi anjuran dari
1/2 x 1 1 dokter dan keluarga
Hanya sebagian

Potensi masalah Penyakit reumatik


untuk dicegah : dapat di cegah dengan
tidak mengonsumsi
Tinggi 3/3 x 1 1 makanan yang
dilarang
Menonjolkan Keluarga tahu cara
masalah : untuk mencegah
2/2 x 1 1 kejadian nyeri sendi
Masalah berat harus klien namun butuh
diatasi kerja sama yang baik
dari klien
Total skore 4

4. Diagnosa prioritas berdasarkan skala prioritas


1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit reumatik
berhubungan dengan kurang informasi tentang penatalaksan penyakit
reumatik.
Diagnosa keperawatan keluarga :
Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit reumatik
berhubungan dengan kurang informasi tentang penatalaksan penyakit
reumatik
Tujuan :
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama satu kali kunjungan,
diharapkan kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit reumatik
dapat di atasi atau di control.
Tujuan Khusus :
a. Mengerti tentang pengertian penyakit reumatik.
b. Mengerti cara penanganan penyakit reumatik.
Intervensi :
a. Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit reumatik.
b. Berikan informasi atau penyuluhan kesehatan tentang penyakit
reumatik dan perawatan pada penyakit reumatik.
c. Evaluasi cara – cara perawatan yang baik
d. Libatkan keluarga terdekat untuk memberikan support
5. Implementasi
Diagnosa Keperawatan Keluarga :
Jumat, 29 April 2016
19:00 WIB
1. Melakukan perkenalan/ BHSP dan menjelaskan maksud tujuan serta
melakukan kontrak waktu untuk menjadi keluarga kelolaan
Respon :
Ds : Keluarga Tn. P mengatakan iya mbak saya mau dan setuju karena
saya memiliki penyakit reumatik sejak kurang lebih 2 tahun yang
lalu
Do : Tn. P tersenyum dan senang

Sabtu, 30 April 2016


08.00 WIB
1. Melakukan pengkajian dan kontrak waktu pada keluarga Tn. P
tentang penyakit reumatik.
Respon :
DS : Keluarga Tn. P mengatakan belum mengerti tentang penyakit
reumatik.
DO : Tn. P Tampak bingung dan antusias
08.10 WIB
2. Memberikan penkes kepada keluarga Tn. P tentang penyakit
reumatik meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan dan penanganan.
Respon :
DS : keluarga mengatakan sudah mengerti tentang pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, pencegahan dan penanganan
reumatik.
DO : keluarga tampak memperhatikan saat diberikan penkes, kontak
mata ada, keluarga kooperatif, dan mau bertanya.
08:25 WIB
3. Mendiskusikan bersama keluarga tentang penyakit reumatik.
Respon :
DS : keluarga mengatakan sekarang sudah mengerti tentang reumatik.
DO : keluarga kooperatif dan mau bertanya.
Minggu, 01 Mei 2016
10.00 WIB
1. Melakukan cek asam urat
Respon :
DS : Keluarga mengatakan senang karena sudah dilakukan cek asam
urat
DO : keluarga kooperatif dan tampak antusias

You might also like