You are on page 1of 21

Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya

Tahun 2018

RENCANA KONTIJENSI
BIDANG KESEHATAN

PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR


DI KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2018

101°0'0 "E 750000 101°30'0"E 800000 102°0'0"E


Gambar 1.1
PETA ADMINISTRASI
KABUPATEN DHARMASRAYA
Kab. Sijunjung
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (R T R W)
Prop. Riau Kabupaten Dharmasraya
2011 - 2031
U

3
Nag. Timpeh

Nag. Teratak Tinggi B T


Nag. Gunung Selasih
Kcc. Timpeh

99 0000 0
9900 000

Nag. Tabek
S
Skala 1 : 600.000
Nag. IV Koto P.Punjung

0 5 10 20
Nag. Ranah Palabi Kilometers

Nag. Sungai Kambut Nag. Panyubarangan


Nag. Lubuk Karak Nag. Siguntur
Proyeksi Universal Transverse Mercator
: .........................
Ellipsoid Referensi : ......................... WGS 84
Nag. Sopan Jaya
Sistem Grid : ......................... Grid Geografi
Kab. Solok
1°0'0"S

1°0 '0"S

Nag. Koto Nan IV Dibawah


Kec. Sitiung Kec . Padang Laweh
Nag. Sungai Dareh
Kec. Pulau Punjung Nag. Sitiung
Nag. Padang LawehNag. Muaro Sopan Legenda
Nag. Silago
Nag. Sei. Duo Nag. Batu Rijal
Nag. Koto Baringin Batas Prop insi
Batas Kabupaten
Kec. IX Koto Nag. Gunung Medan Kec. Tiumang batas Kecamatan
Nag. Tiumang

Nag. Koto Padang batas Nagari


Nag. Sikabau
Nag. Sipangkur
Nag. Sialang Gaung Jala n Nasional
Nag. Banai Jala n Propinsi
Nag. Tabing Tinggi Kec . Koto Baru Nag. Sei Langkok
Jala n Kabupaten
Nag. Ampalu Nag. Simalidu
Nag. Pulau Mainan
Nag. Ampang Kuranji
Nag. Koto Baru Kecamatan
Nag. Koto Salak
Nag. Abai Siat Kec . Koto Salak Kcc . Koto Be sar Kec. Padang Laweh
Kcc . Timpeh Kec. Pulau Punjung
Nag. Padukuhan
Kec. Asam Jujuhan Kec. Sitiung
Kec. IX Koto Kec. Sungai Rumbai
Nag. Kurnis Koto Salak
Nag. Koto Ranah Nag. Sei Rumbai Timur Kec. Koto Baru Kec. Tiumang
Kec. Sung ai Rumbai Kec. Koto Salak
Kcc. Koto Besar Nag. Sei Rumbai Barat Nag. Kurnia Selatan
Nag. Bonjol

Nag. Koto Besar


Nag. Koto Tinggi

Kab. Solok Selatan Nag. Koto Laweh

Nag. Koto Gadang 100°0'0"E

Nag. Sinamar
0°0 '0" 0°0 '0"
98 5000 0
9850 000

Nag. Tanjung Alam

Nag. Sungai Limau


2°0'0"S 2°0 '0"S

Kec . Asam Jujuhan


1°30'0"S

1°3 0'0"S

Nag. Alahan Nan Tigo

100°0'0"E 102°0'0"E

Prop. Jambi KETERANGAN RIWAYAT / SUMBER DATA :


1. Peta Hasil Digitasi Citra Spot 5 ,
Bappeda Prop. Sumbar (2007)
Nag. Lubuk Besar 2. Peta Jaringan Jalan Kab. Dharmasraya,
Dinas PU Kab. Dharmasraya (2007)
3. Peta Batas Administras i Kab Dharmasraya,
BPN Kab. Dharmasraya (2011)

PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

101°0'0 "E 750000 101°30'0"E 800000 102°0'0"E

DINAS KESEHATAN KABUPATEN


DHARMASRAYA

BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

Seksi Surveilans & Imunisasi 0


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018

SEKSI SURVEILANS DAN


IMUNISASI
Jl. Pasenggerahan No. 17 Sungai Dareh Kec. Pulau
Punjung
Telepon (0754)40850 Fax (0754)40850

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kabupaten Dharmasraya merupakan wilayah yang memiliki resiko terjadi
bencana alam seperti Banjir, tanah lonsor, gempa bumi , Banjir Bandang dan
lain lain. Untuk mengurangi jumlah kerusakan fisik dan korban manusia akibat
dari suatu kejadian bencana perlu dilakukan penanganan yang komprenhensif
khususnya bidang kesehatan. Penanganan kegawatdaruratan mengalami
perubahan paradigma, bukan hanya pada upaya tanggap darurat dan
rehabilitasi, tetapi dimulai dari upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan
sebelum suatu bencana benar-benar terjadi. Disamping itu juga sangat potensial
terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) atau Wabah Penyakit menular seperti Diare,
DBD, Rabies dan penyakit menular lainya.
Beberapa kejadian bencana besar, KLB/Wabah penyakit menular di
Kabupaten Dharmasraya antara lain Diare Kecamatan Pulau Punjung Tahun
2006, Banjir di Abai Siat Kecamatan Koto Besar dan Kecamatan Pulau Punjung
Tahun 2010, 2015, 2016 dan 2018, banjir di Timpeh tahun 2011, banjir di
Padang Lawas tahun 2016 dan 2018. Semua kejadian tersebut di atas
menimbulkan krisis kesehatan antara lain timbulnya konsentrasi
massa/pengungsian, lumpuhnya akses jalan, korban meninggal (banjir di
Timpeh), korban luka, masalah pangan dan gizi, masalah ketersedian air bersih,
masalah sanitasi lingkungan, terganggunya pengawasan vektor, penyakit
menular, masalah Post Traumatic Stress/gangguan jiwa, kelangkaan tenaga
kesehatan dan diskoordinasi. Hal ini tentunya akan mengganggu jalannya
pembangunan khususnya pembangunan kesehatan.
Untuk mencegah atau mengurangi korban dan dampak yang ditimbulkan
akibat bencana khususnya bencana Banjir yang mungkin terjadi dan masalah
kesehatan dapat di tanggulangi secara cepat, tepat dan terpadu maka diperlukan
suatu perencanaan yang baik.

B. GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN DHARMASAYA


1. Keadaan Geografis
Kabupaten Dharmasaya merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Sumatera Barat yang cukup potensial serta letaknya yang cukup strategis di
segitiga emas tepatnya di perbatasan tiga Provinsi yakni Provinsi Sumatera Barat,
Provinsi Riau dan Provinsi Jambi. Kondisi seperti ini memungkinkan kabupaten

Seksi Surveilans & Imunisasi 1


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018
Dharmasraya untuk dapat berkembang cepat, baik pembangunan infrastruktur
maupun pembangunan sosial, ekonomi dan budaya. Kabupaten Dharmasraya
berada pada posisi 0º 47’7’’ sampai dengan 1º 41’,56’ Lintang Selatan dan
101º 9’21’’ sampai dengan 101º 54’27’’ Bujur Timur.dengan luas Kabupaten
Dharmasraya 2.832 Km² yang berbatasan dengan :
- Sebelah Utara dengan Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten
Kuantan Singingi Provinsi Riau
- Sebelah Selatan dengan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi dan
Kabupaten Solok Selatan
- Sebelah Timur dengan Kabupaten Bungo dan Tebo Provinsi Jambi
- Sebelah Barat dengan Kabupaten Solok dan Solok Selatan

Kabupaten Dharmasraya berada pada ketinggian antara 82 meter sampai


1525 meter dari permukaan laut dengan suhu berkisar antara 21-3 ºC sampai
dengan 28 ºC , serta rata-rata hujan mencapai 7,67 hari perbulan, rata-rata
curah hujan mencapai 234,33 mm per bulan, komposisi lahan Kabupaten
Dharmasraya terbanyak adalah hutan dan perkebunan.

Tabel 1.1 Wilayah Kabupaten Dharmasraya per Kecamatan serta jumlah


Nagari dan Jorong tahun 2018

No Kecamatan Nagari Jorong Jumlah


Penduduk
(Jiwa)

1. Pulau Punjung 6 21 41.276

2. IX Koto 4 21 9.173

3. Timpeh 5 21 16.052

4. Sitiung 4 22 27.517

5. Koto Baru 4 26 34.397

6. Padang Laweh 4 17 6.879

7. Koto Salak 5 29 18.345

8. Sungai Rumbai 4 24 20.638

9. Asam Jujuhan 5 22 13.759

10. Tiumang 4 17 13.759

11. Koto Besar 7 32 27.517

52 262 229.312

Sumber : BPS, Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016

Seksi Surveilans & Imunisasi 2


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018

2. Keadaan Demografis
Penduduk Kabupaten Dharmasraya berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik berjumlah 229.312 jiwa, terdiri dari 118.800 jiwa laki laki dan 110.512
jiwa perempuan dengan 57.106 kk dan rata-rata anggota keluarga 4,15.
Kepadatan penduduk 80,97 Per Km2 jumlah penduduk dengan usia produktif
berjumlah 151.804 jiwa, Lansia 15.593 jiwa dan usila yang berresiko berjumlah
6.422 jiwa.
Rasio beban tanggungan penduduk Kabupaten Dharmasraya sebesar
33,8% dengan penyebaran jumlah penduduk di Kabupaten Dharmasraya
terbesar terdapat di kecamatan Pulau Punjung dengan jumlah 41.276 jiwa diikuti
kecamatan Koto Baru dengan jumlah 34.397 jiwa dan Kecamatan Sitiung dan
Koto Besar 27.517 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di
Kabupaten Padang Laweh dengan jumlah 6.879 jiwa. Sebagian besar profesi
penduduk Kabupaten Dharmasraya adalah:
- Pertanian 70,83, %
- Industri 5,94 %
- Perdanganan 5,46 %
- Jasa 8,93 %
- Lain lain 8,84 %

3. Sarana dan Prasarana


Tabel 2 :
Jumlah Sarana & Prasarana di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2018

NO. JENIS SARANA PRASARANA JUMLAH


1. SD 144 Unit
2. SLTP 31 Unit
3. SLTA 12 Unit
4. RSU 1 Unit
5. PUSKESMAS 12 Unit
6. PUSTU 47 Unit
7. MASJID 158 Buah
8 MUSHALLA 313 Buah
9. JALAN NEGARA 62,5 Km
10. JALAN PROVINSI 83,5 Km
11. JALAN KABUPATEN 1182,28 Km

C. POTENSI BENCANA
Dipandang dari sudut kebencanaan, Kabupaten Dharmasraya
berpotensi dilanda beberapa ancaman bencana, seperti : banjir, tanah
longsor, angin putting beliung, gempa bumi, kerusuhan social dan lain-lain.
Banjir dan tanah longsor hampir setiap tahun melanda Kabupaten
Dharmasraya dan banjir tersebut menyebabkan Kerusakan rumah, lahan
pertanian, fasilitas umum dan infranstruktur pemerintah. Sedangkan tanah
longsor terjadi pada daerah jauh dari pemukiman, sehingga tidak
menimbulkan dampak yang berarti pada masyarakat.

Seksi Surveilans & Imunisasi 3


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018
Bencana angin puyuh juga berpotensi mengancam Kabupaten
Dharmasraya, namun frekuensinya sangat kecil dan melanda kawasan
yang tidak terlalu luas. Disamping disebabkan oleh alam, bencana di
Kabupaten Dharmasraya juga ada yang disebabkan oleh ulah manusia
yaitu kerusuhan social. Penyebab terjadinya kerusuhan ini adalah karena
terjadinya kesalah pahaman antara kelompok. Namun sampai saat ini
belum mengakibatkan dampak yang serius terhadap gangguan
ketentraman dan ketertiban masyarakat.
Gambaran tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di
kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada Matrix dan Peta Rawan Bencana
Kabupaten Dharmasraya berikut ini :

JENIS DAN PENYEBARAN RESIKO BENCANA


DI KABUPATEN DHARMASARA

KEBAK PUTTING
Bencana BANJIR LONSOR GEMPA TAWURAN KLB
ARAN BELIUNG
Lokasi
Pulau Punjung
IX Koto
Timpeh
Sitiung
Koto Baru
Padang Laweh
Koto Salak
Sungai Rumbai
Asam Jujuhan
Tiumang
Koto Besar
Keterangan :

Potensial
Kurang Potensial

D. PENILAIAN RISIKO
Penilaian Risiko didasari dengan dua penilaian ancaman yaitu dengan
menilai probabilty yaitu kemungkinan terjadinya bencana dan dampak kerugian
atau kerusakan ditimbulkan dengan asumsi skoring sebagai berikut :

1. Skala probalitas

Seksi Surveilans & Imunisasi 4


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018
- Angka 3 Kemungkinan besar (60% - 90 %, terjadi tahun depan, atau
sekali dalam 2 tahun mendatang)
- Angka 2 Kemungkian terjadi (30%-60 %, terjadi tahun depan , atau
sekali dalam 3 tahun)
- Angka 1 Kemungkinan Kecil (kurang dari 30%, terjadi tahun depan
atau sekali lebih dari 5 tahun )

2. Dampak Kejadian yang ditimbulkan :


- Angka 3 sangat parah ( 70 % - 99 %, wilayah hancur dan lumpuh
total)
- Angka 2 sedang (30% - 70 %, Wilayah terkena rusak)
- Angka 1 ringan (kurang dari 30%, wilayah yang rusak )
-
Dari instrumen diatas, dapat dihitung probabillty dan dampak dengan
mengasumsikan bencana yang terjadi di Kabupaten Dharmasraya dengan
matrik sebagai berikut di bawah ini :

Tabel 3 :
MATRIX PENILAIAN RISIKO DI KABUPATEN DHARMASRAYA
Banjir

Tanah Longsor

Konflik

Puting Beliung

Kebakaran

Gempa

KLB/WABAH
No Variabel

A. Bahaya - Frekwensi 2 2 1 1 1 1 2
- Intensitas 2 2 1 1 1 1 1
- Dampak 2 2 2 1 1 1 1
- Keluasan 2 1 1 1 1 1 1
- Durasi 2 1 1 1 1 1 2
SUB TOTAL 10 8 6 5 5 5 7
B. Kerentaan - Fisik 2 1 2 2 2 2 1
- Sosial 2 1 1 1 1 1 1
- Ekonomi 2 1 1 1 1 1 1
- Lingkungan 2 1 1 1 1 1 1
SUB TOTAL 8 4 5 5 5 5 4
C. Manajemen - Kebijakan 1 1 1 1 1 1 1
- Kesiapsiagaan 1 1 1 1 1 1 1
- PSM 1 1 1 1 1 1 1
SUB TOTAL 3 3 3 3 3 3 3

NILAI AKHIR 21 15 14 13 13 13 14

Dari matrik diatas dapat disimpulkan bahwa di Kabupaten Dharmasraya


bencana yang mempunyai probabilty dan dampak risiko tinggi adalah Banjir (21 )
dengan hasil perhitungan asumsi matrik kolom berwarna merah. Oleh karena itu,
penentuan kejadian yang akan di buat perencanaan kontijensinya adalah Banjir.

E. SKENARIO KEJADIAN
Kabupaten Dharmasraya yang terletak di dataran tinggi bagian tengah
Sumatera tergolong rawan terhadap banjir yang menimbulkan banyak dampak

Seksi Surveilans & Imunisasi 5


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018
buruk bagi masyarakat. Hal ini disebabkan karena curah hujan yang
frekuensinya cukup tinggi pada saat musim hujan. Di Kabupaten Dharmasraya
terdapat 2 buah bendungan besar, yaitu bendungan Batang Hari dan
bendungan Siat yang merupakan pengontrol besarnya arus sungai. Sehingga
apabila bendungan tersebut jebol, maka akan mengakibatkan banjir yang luar
biasa karena air sungai akan muntah dan air akan menggenangi area pemukiman
masyarakat.

Untuk penentuan kejadian, dianggap terjadi banjir pada hari XXX tanggal
DD Oktober 2018 pukul 18.40 WIB di Kecamatan Pulau Punjung dan Kecamatan
Timpeh khususnya di kenagarian Gunung Silasih dan kenagarian Tabek
Penyuberangan dan Pinang Makmur, kemungkinan akses jalan akan putus dan
sebagian besar daerah di kecamatan Timpeh akan terisolir, sehingga distribusi
bantuan akan mengalami kesulitan . Disamping itu banyak pemukiman warga
yang terendam banjir dan sangat diperlukan bantuan dari TRC untuk proses
evakuasi warga dan mencari daerah pengungsian yang aman.
Tingkat ancaman yang terjadi dapat berupa ancaman ringan, sedang dan
berat. Tingkat ancaman terhadap Kabupaten Dharmasraya dalam Perencanaan
Kontinjensi ini adalah ancaman ringan, sehingga skenario yang digunakan adalah
skenario ringan. Gambaran ancaman sedang yang akan terjadi sebagai berikut :
Banjir diperkirakan terjadi dalam durasi 24 jam karena banyaknya sungai
yang bermuara di daerah dataran rendah dapat cepat membawa air yang
menggenangi pemukiman. Walaupun terjadi dengan cepat, fenomena ini
berpotensi menimbulkan bencana bagi masyarakat yang bermukim di daerah
tersebut. Mulai dari sarana dan prasarana termasuk fasilitas umum.
Sebagai dampak dari banjir tersebut, maka bentuk kerusakan yang
ditimbulkan adalah rusaknya beberapa bangunan dan terendamnya kandang

Seksi Surveilans & Imunisasi 6


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018
ternak, lahan pertanian seperti sawah dan kebun. Diperkirakan banjir
mengakibatkan putusnya transportasi jalan menuju ke pusat kecamatan.
Disamping itu banjir juga melumpuhkan perekonomian masyarakat setempat.
Banjir mengancam wilayah yang berada diwilayah Kabupaten Dharmasraya.
Diperkirakan sebanyak 6 Nagari dan 13 Jorong, dengan perincian
sebagai berikut :

Tabel 4 : Kecamatan & Nagari yang Terancam Bencana Banjir


di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2018

NO. KECAMATAN NAGARI Jorong


1. Timpeh Taratak Tinggi Saiyo
2. Sakato
3. Timpeh Timpeh tangah
4. Sungai Bulian
5. Timpeh Hilir
6. Tabek Pinang Makmur
7. Tabek Jaya
8. Tabek Maju
9. Panyuberangan Panyuberangan
10. Ranah Palabi Bikit Tujuh
11. Pulaun Punjung Gunung Selasih Kampung SUrau
12. Sungai Belit
13. Lubuk Bulang
14. Padang Laweh Sopan Jaya Sopan Jaya
15. Kayu Aro
16. Jati Makmur
17. Muaro sopan Rimbo Air Dingin
18. Sungai Sakai
19. Muaro Sopan

Adapun kerusakan dan kerugian yang diperkirakan terjadi,akan berdampak pada:

1. Penduduk
Dari data Statistik penduduk yang bermukim di daerah rawan banjir
tersebut berjumlah 20.601 jiwa. Dengan dampak yang demikian, maka
perkiraan korban yang ditimbulkan pada nagari yang rawan banjir adalah sebagai
berikut :

Tabel 5 : Perkiraan Jumlah Korban Banjir


Menurut Nagari dan Kecamatan
MENG
MNGA
NO. KEC/NAGARI JIWA TRCM % % GUNG %
L
SI
I. TIMPEH
1. Taratak Tinggi 4.708 2.634 56 1 0,04 419 16
2. Timpeh 734 582 79 0 0,0 92 16
3. Tabek 3.872 2.446 63 0 0,0 295 12
4. Panyuberangan 2.566 223 9 0 0,0 61 27
5. Ranah Palabi 1.768 489 28 0 0,0 154 31

Seksi Surveilans & Imunisasi 7


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018
II PULAU PUNJUNG
1. Gunung Selasih 4.026 3.422 85 0 0,0 394 10
III. PADANG LAWEH

1. Sopan Jaya 1.892 1.602 9,5 0 0,0 50 5

2. Muaro Sopan 1.035 956 15,1 0 0,0 90 9

Jumlah 20.601 12.354 49,2 1 0,0 1.555 7,5

2. Fasilitas Umum, Infrastruktur dan Asset


Bencana Banjir diperkirakan juga akan mengancam sebagian fasilitas
umum, infrastruktur dan aset yang berada di daerah rawan banjir. Fasilitas –
fasilitas yang diinventarisasi sebagai berikut :

Tabel 6 : Data Fasilitas Umum, Infrastruktur dan Aset yang Rusak


Akibat Bencana Banjir

NO. JENIS FASILITAS TERANCAM RUSAK


1. Jalan 35 km
2. Jembatan 6 buah 4 buah
3. Sekolah 10 unit
4. RS / Puskesmas / Pustu 2 unit
5. Rumah Masyarakat 491 unit 40 unit

3. Ekonomi
Ditinjau dari sektor ekonomi, bencana Banjir yang melanda Kabupaten
Dharmasraya akan berdampak terhadap kerusakan pada berbagai fasilitas
perekonomian, diantaranya :

Tabel 7 : Data Kerusakan Fasilitas Perekonomian Akibat


Bencana Banjir

NO. OBJEK ANCAMAN


1. Ternak
o Sapi 214 ekor
o Kerbau 158 ekor
o Kambing 143 ekor
o Ayam 423 ekor

4. Lingkungan
Dampak bencana juga diperkirakan akan berpengaruh terhadap
kerusakan ekosistem dan lingkungan.

Seksi Surveilans & Imunisasi 8


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018
Tabel 7 : Data Kerusakan Ekosistem dan Lingkungan Akibat Bencana
Banjir di Kab. Dharmasraya

NO. OBJEK KERUSAKAN

1. Sawah 23 ha

2. Ladang 17 ha

TABEL 8 : GAMBARAN SKENARIO UNTUK RENCANA KONTIJENSI

NO KEJADIAN RINGAN SEDANG BERAT

1 Lokasi Di Kab. Dharmasraya

2 Hari, Waktu XXX , DD Oktober 2018


kejadian Jam, 18.40 Wib
3 Gambaran Hujan yang terus menerus
kejadian melanda daerah Dharmasraya
yang mengakibatkan banjir
4 Perkiraan Penduduk terancam : 20.601 jiwa
korban Meninggal : 1 jiwa
Mengungsi : 1.555 jiwa

5 Bangunan fisik Rumah rusak ringan : 40 buah


yang rusak

6 Sarana & Tidak ada yang rusak


Prasarana
kesehatan

Seksi Surveilans & Imunisasi 9


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018
7 Transportasi Jembatan rusak berat : 1 bh
Jembatan rusak ringan : 3 bh

8 PLN Mati total

BAB II
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

A. MAKSUD DAN TUJUAN


Dokumen Rencana kontijensi ini disusun sebagai landasan
operasional, strategi dan pedoman dalam penanganan bencana pada saat
tanggap darurat, yang melibatkan para pemangku kepentingan, sehingga
pelaksanaannya lebih jelas, terkoordinasi dan terpadu.

Adapun tujuan penyusunan Rencana Kontijensi ini adalah :


1. Memberikan pemahaman bagi para pemangku kepentingan
mengenai upaya-upaya Penanggulangan Bencana saat terjadi
kedaruratan;
2. Meningkatkan upaya Penanggulangan Bencana saat terjadi
kedaruratan bagi para pemangku kepentingan secara maksimal.

B. RUANG LINGKUP
Rencana Kontijensi Penanggulangan Bencana Banjir ini
merupakan dokumen daerah yang memuat tentang kebijakan, strategi,
manajemen, upaya-upaya dan aspek koordinasi dalam penanggulangan
bencana Banjir dan saat terjadi bencana (saat terjadi kedaruratan) dengan
cakupan kebencanaan kejadian Banjir yang melanda hampir 15 % wilayah
kabupaten Dharmasraya.

C. PENGERTIAN
1. Kontijensi adalah suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan
segera terjadi, atau mungkin juga tidak akan terjadi;

Seksi Surveilans & Imunisasi 10


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018
2. Rencana Kontijensi adalah suatu proses identifikasi dan penyusunan
rencana yang didasarkan pada keadaan kontijensi serta memuat
kesepakatan tujuan bersama, definisi tanggung jawab dan tindakan
yang harus diambil oleh masing-masing pihak;
3. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis;
4. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa
gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan
dan tanah longsor;
5. Ancaman Bencana adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa
menimbulkan bencana;
6. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah
yang tepat guna dan berdaya guna;
7. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana,
baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana;
8. Peringatan Dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan
sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya
bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang-wenang;
9. Risiko Bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat
bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat
berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman,
mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan
masyarakat;
10. Status Keadaan Darurat Bencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan
oleh Pemerintah untuk jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasi
Badan yang diberi tugas untuk menanggulangi bencana;
11. Tanggap Darurat Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan sesegera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak
buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan
evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan serta pemulihan
prasarana dan sarana;
12. Bantuan Darurat Bencana adalah upaya memberikan bantuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar pada saat keadaan darurat.

Seksi Surveilans & Imunisasi 11


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018

BAB III
KEBIJAKAN UMUM DAN STRATEGI

A. KEBIJAKAN
Dalam rangka penanganan terhadap korban yang ditimbulkan Banjir
maka perlu diambil beberapa kebijakan agar semua korban dapat segera
tertolong dan berbagai fasilitas dan infrastruktur dapat diperbaiki. Sehingga
nantinya semua aktifitas masyarakat dapat berjalan normal kembali.

Beberapa kebijakan penting yang harus diambil tersebut adalah :


1. Mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk dapat
dipergunakan dalam penanganan bencana.
2. Mengkoordinasikan kegiatan penanganan bencana yang dilakukan
berbagai lembaga baik pemerintah, swasta dan relawan.
3. Memastikan semua korban (dalam hal ini manusia), dapat segera
di tolong. Bagi korban yang luka-luka diberikan pengobatan dan korban yang
kehilangan tempat tinggal ditampung pada tempat-tempat pengungsian.
Sedangkan yang meninggal dunia segera dimakamkan.
4. Apabila intensitas becana cukup besar, maka perlu melakukan
koordinasi dengan lembaga-lembaga internasional melalui BNPB.
5. Memantau dan melaporkan kerugian yang ditimbulkan oleh
bencana, baik harta benda maupun jiwa.
6. Memastikan bantuan dapat sampai kedaerah pengungsian yang
terisolir dengan mengerahkan seluruh armada angkutan .
7. Mengatur bantuan baik dari dalam negeri maupun luar negeri
dengan transparan sesuai dengan aturan yang berlaku

B. STRATEGI

Seksi Surveilans & Imunisasi 12


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018
Adapun untuk merealisasikan kebijakan yang telah ditetapkan diatas,
maka perlu dioperasionalkan dalam beberapa strategi, yaitu :
1. Merealisasikan prosedur tetap yang dibuat sebelum terjadinya bencana
Banjir.
2. Menentukan arah / langkah permasalahan yang akan dilaksanakan.
3. Membagi tugas pelaksanan kerja dari unsur yang terkait.
4. Memerintahkan seluruh Dinas instansi/lembaga/masyarakat untuk
mengerahkan semua sumber daya dengan mempergunakan sarana dan
prasarana yang sudah disiapkan sebelumya.
5. Menginventarisir semua kerugian / korban yang ditimbulkan oleh bencana
tersebut.
6. Menyediakan mobilisasi pengungsi antara lain Ambulance, tenaga medis/
obat-obatan, tenda pengungsi/ dapur umum, Pangan / air bersih/ MCK/
sanitasi
7. Prioritas adalah Lansia, anak-anak, Penyandang cacat, Ibu Hamil, Orang
Stres
8. Apabila dampak yang ditimbulkan cukup besar, maka perlu dilakukan
pengajuan bantuan yang dibutuhkan kepada organisasi donatur.
9. Memberikan laporan pertanggung jawaban tugas yang diberikan.
10. Mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan yang sudah dilaksanakan
serta tindak lanjut yang direncanakan.

Seksi Surveilans & Imunisasi 13


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018

BAB IV
URAIAN KEGIATAN DAN PEMBIAYAAN

SEKTOR KESEHATAN
A. SITUASI
Banjir yang melanda Nagari di Kabupaten Dharmasraya dapat menimbulkan
korban sebagai berikut :
 Korban terancam sebanyak 12.354 jiwa
 Diprediksi akan meninggal sebanyak 1 jiwa
 Mengungsi ± 1.555 jiwa.

Selain korban tersebut Banjir tidak mengakibatkan rusaknya sarana dan


prasarana kesehatan termasuk tenaga medis dan paramedis yang
meninggal dan cedera / luka yang berakibat pelayanan kesehatan tidak
bisa dilaksanakan secara optimal.

B. TUJUAN DAN SASARAN


1. Tujuan Umum
Tertanggulanginya masalah kesehatan akibat bencana banjir di
Kabupaten Dharmasraya secara cepat, tepat dan terpadu

2. Tujuan Khusus
 Tersedianya informasi yang akurat tentang jumlah korban dan
masalah kesehatan akibat Banjir
 Terlaksananya pelayanan medis secara optimal bagi korban
Banjir .
 Tertangani masalah kesehatan jiwa secara paripurna baik bagi
korban maupun keluarga korban

Seksi Surveilans & Imunisasi 14


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018
 Terlaksananya Pelayanan bagi pengungsi
 Terlaksananya rujukan kesehatan secara optimal dan
tersedianya Rumah Sakit Rujukan

3. Sasaran
Masyarakat yang terancam bencana Banjir

C. KEGIATAN SEKTOR KESEHATAN


Tabel 9 : Rincian Kegiatan Sektor Kesehatan
NO. KEGIATAN PELAKSANA WAKTU
1. Melakukan rapat koordinasi BPBD, Dinkes Sesaat
Kab.Dharmasraya dan setelah
instansi terkait lainnya kejadian
(TNI, POLRI dll )
2. Membentuk Posko Kesehatan di Dinkes Kabupaten 1 jam
Kabupaten Dharmasraya
3. Membuat Rencana operasional Dinkes Kab. Dharmasraya, 1 jam
dan Instansi terkait lainnya
(BPBD, TNI, POLRI dll )

4. Menyiapkan dan Mengirimkan DINKES, RSUD, PMI, Hari 1


Sarana & Tim Kesehatan Pramuka, SBH kejadian
a. Tim Reaksi Cepat (TRC)
pelayanan Kes (Tim Medis)
b. Tim penilaian cepat
kesehatan (RHA)
5. Menyiapkan obat, bahan habis DINKES & RSUD SDA
pakai dan alat Kesehatan
6. Membuat pos kesehatan di DINKES, PMI Hari ke- II
lapangan dan III
7. Mengaktifkan Puskesmas yang
tidak terkena bencana selama 24 DINKES Hari 1
jam ( sebanyak 11 kejadian
unit )
8. Menyiapkan ambulance DINKES, RSUD SDA

10. Pelayanan Rujukan DINKES, RSUD SDA

11 Melakukan rapat monitoring dan Gabungan Tim Periodik


evaluasi secara berkala Penanggulangan Bencana
Bidang Kesehatan Kab.
Dharmasraya

12 Melaporkan secara berkala Dinkes kab. Dharmasraya Periodik


kepada instansi terkait

D. KEBUTUHAN SUMBER DAYA KESEHATAN DAN RINCIAN BIAYA

Seksi Surveilans & Imunisasi 15


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018
Tabel 10 : Proyeksi Kebutuhan Sumber Daya Kesehatan (Obat, Peralatan &
Tenaga) dan Rincian Biaya Yang Dihabiskan Untuk Rencana Kegiatan Sektor
Kesehatan

Total
Jenis Harga
NO Standar Kebu Jumlah
Kebutuhan Satuan
tuhan
A Kebutuhan Pra
hospital
1 Obat, Sarana dan
Tenaga Kesehatan
Obat & bahan 30% per
1
habis pakai orang 10 paket 5.000.000 50.000.000
3 Statescope 2 per 10 buah 100.000 1.000.000
Posko
4 Tensi meter 2 per 10 buah 1.300.000 13.000.000
Posko
5 Minor Surgery 1 per 5 paket 300.000 1.500.000
Posko
6 Tandu 2 per 10bh 700.000 7.000.000
Posko
7 Tenda (Pos Kes 1 per 5 bh dipinjamka
Darurat) Posko n
8 Velbed 5 bh 450.000 2.250.000
9 Genset 5 bh 5.000.000 25.000.000
10 Kantong Mayat 10 bh disediakan -
11 Ambulance 5unit disediakan -
12 Kendaraan roda 4 5 unit disediakan -
13 Label Korban 20 10.000 200.000
14 Handy Talky (HT) 10 bh 2.000.000 20.000.000
15 Radio Rig 5 bh 4.000.000 20.000.000
16 ATK 1.000.000 1.000.000
17 Dr. Umum 2 per Posko 10 Org - -
20 Perawat 20 Org - -
(paramedis)
21 Tenaga Surveilans 1 per Posko 5 Org - -
22 Sanitarian 5 Org - -
23 Ahli Gizi 1 Org - -
26 Sopir 10 Org - -

2 Pelayanan
Kesehatan Pra
Hospital
1 Tim TRC 20 org 100.000 2.000.000
(Triase Korban,
Evakuasi,
Pelayanan Pos
Yankes darurat)
2 Tim RHA 2org 100.000 200.000
5 Pelayanan 42 OH 50.000 2.100.000

Seksi Surveilans & Imunisasi 16


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018
Kesehatan di
Puskesmas
6 Rujukan ke RS 10 Org 175.000 1.750.000
7 BBM 500 Ltr 5.000 2.500.000
ambulance/genset
8 Surveilans SKD- 10.000.00 10.000.000
KLB/Wabah 0
9 Penanggulangan 17.000.00 17.000.000
Vektor Penyakit 0
Menular & Imun
10 Pengawasan Sarana 3.000.000 3.000.000
Sanitasi Dasar pada
Pengungsi (Air
Bersih, Jamban,
SPAL, Sampah)
11 MP-ASI disediakan

B Kebutuhan
Hospital
1 Dr. Umum / BSB 5 Org
2 Dr. Sp. Bedah 1 Org
4 Dr. Sp. Anak 1 org
5 Dr. Sp. PD 1 org
6 Perawat 30 org
(paramedis)
7 Analis 2 org
9 Farmasi (obat- disediakan
obatan)
10 Jasa Pelayanan 28.000.000
Kesehatan Hospital
Jumlah 187.500.000,-

Keterangan :
- Tim reaksi cepat pelayanan kesehatan : 2 Tim (2 Titik Rawan)
- Tim RHA : 2 Tim
- Posko Kesehatan di 3 Lokasi (5 buah)
 Kec. Pulau Punjung ( Pulau Punjung )
 Kec. Timpeh (Tabek dan Pinang Makmur)
 Kec. Padang Laweh (SP 8)
Puskesmas buka 24 jam sebanyak 3 unit

Seksi Surveilans & Imunisasi 17


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018

BAB V
EVALUASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT

1. Rencana Kontinjensi bidang kesehatan ini disosialisasikan ke unit terkait dan


diharapkan bisa dilanjutkan dengan penyusunan rencana kontinjensi
bencana Banjir tingkat Kab. Dharmasraya, disusun bersama oleh berbagai
instansi yang tergabung dalam SATLAK PB Kab. Dharmasaya, Lembaga Non
Pemerintah dan Organisasi kemasyarakatan lainnya, dalam rangka
penanganan bencana di Kab. Dharmasraya, pada situasi dan kondisi tahun
2012.

2. Setelah selesai penyusunan Rencana Kontijensi ini akan ditandatangani oleh


setiap Pimpinan Instansi yang terlibat dan dikukuhkan oleh Bupati
Dharmasraya selaku Ketua SATLAK PB Kabupaten Dharmasraya, selanjutnya
akan disampaikan ke Propinsi dan Pusat

3. Untuk menindaklanjuti Rencana Kontijensi ini, dilakukan pertemuan sesuai


kebutuhan untuk pemutakhiran / validasi data dan lain – lainnya. Kemudian
dilanjutkan dengan rencana simulasi (Gladi Posko dan Gladi Lapangan).

4. Rencana Kontijensi ini dapat diuji / dipraktekan bila terjadi bencana dengan
melaksanakan kegiatan yang tercantum dalam rencana kontijensi sesuai
kebutuhan dari masing – masing sektor.

5. Apabila terjadi bencana Banjir, segera saat itu juga rencana kontijensi
ditetapkan menjadi rencana operasi tanggap darurat yang disesuaikan
dengan kejadian.

6. Apabila tidak terjadi bencana, rencana kontijensi ini akan ditinjau kembali
pada tahun berikutnya dengan catatan akan disesuaikan proyeksi
kebutuhannya secara berkala melalui rapat berkala dengan sektor terkait.

7. Koordinasi untuk penyusunan, pemantauan dan pemutakhiran Rencana


Kontinjensi ini dilakukan oleh BPBD Kabupaten Dharmasraya

Seksi Surveilans & Imunisasi 18


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018

BAB VI
PENUTUP

a. Rencana Kontijensi ini dibuat sebagai bahan masukan bagi


SATLAK PB Kabupaten Dharmasaya, agar bisa dipakai sebagai pedoman
untuk menentukan kebijakan lebih lanjut.

b. Jumlah anggaran biaya yang ditimbulkan dari beberapa Sektor


dalam penanganan bencana merupakan proyeksi kebutuhan apabila terjadi
bencana.

c. Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan memanfaatkan berbagai


sumber daya yang ada, baik dari Pemerintah Kabupaten Dharmasraya,
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Instansi Vertikal, Lembaga Swasta,
Masyarakat, Relawan, dan lain – lain.

d. Mengingat dokumen kontijensi bersifat urgen maka dokumen ini


sebaiknya dipayungi dasar hukum yang tetap.

e. Sebagai Langkah awal dalam pelaksanaan perencanaan


kontinjensi ini, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya pada tahun 2012 dan
tahun berikutnya harus mengimplementasikan rencana kontijensi ini ke
dalam gladi posko dan gladi lapangan (Kegiatan Simulasi).

Pulau Punjung, Maret 2018


Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Dharmasaya

Seksi Surveilans & Imunisasi 19


Contingency Plan Benvcana Banjir Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2018
(dr. Rahmadian)
NIP. 19671206 199903 1 001

LAMPIRAN
1. LAMPIRAN REKAPITULASI SUMBER DAYA

Seksi Surveilans & Imunisasi 20

You might also like