Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
i
7. Rekan-rekan mahasiswa/i Teknik Sipil, dan semua pihak yang tak dapat
disebutkan satu persatu yang telah member motivasi dan semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
5.1.1 Pengertian............................................................................................69
iv
Halaman
5.1.2 Maksud dan Tujuan .............................................................................69
5.2 Kebijakan dan Komitmen K3 ...................................................................... 70
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Alat Berat PT Hutama Karya Infrastruktur ........................................... 33
Tabel 4.1 Gradasi Lapis Fondasi Agregat A dan B .............................................. 40
Tabel 4.2 Gradasi Agregat Kelas B ...................................................................... 41
Tabel 4.3 Tabel Hasil Pengujian Analisa Saringan Agregat ................................. 42
Tabel 4.4 Pesyaratan Gradasi Agregat .................................................................. 44
Tabel 4.5 Kontrol Kualitas Laboratorium ............................................................. 51
Tabel 4.6 Analisa Harga Satuan Untuk Lapis Fondasi Agregat Kelas B.............. 68
Tabel 4.7 Analisa Harga Satuan Untuk Lapis Fondasi Agregat Kelas A ............. 68
Tabel 5.1 Hierarki Pengendalian Resiko ............................................................... 71
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Lokasi Proyek ...................................................................................... 6
Gambar 2.2 Plakat Izin Proyek ............................................................................... 7
Gambar 3.1 Hubungan antar Unsur-Unsur Proyek ............................................... 15
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Hutama Karya Infrastruktur ........................ 17
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Konsultan Pengawas ......................................... 21
Gambar 3.4 Excavator .......................................................................................... 34
Gambar 3.5 Dump Truck ....................................................................................... 35
Gambar 3.6 Vibratory Roller ................................................................................ 35
Gambar 3.7 Motor Grader .................................................................................... 36
Gambar 3.8 Bulldozer ........................................................................................... 37
Gambar 3.9 Water Tanker ..................................................................................... 37
Gambar 4.1 Garfik Gradasi Agregat Kelas B ....................................................... 41
Gambar 4.2 Grafik Gradasi Agregat Kelas A ....................................................... 43
Gambar 4.3 Perataan Tanah Menggunakan Bulldozer .......................................... 45
Gambar 4.4 Agregat Di hamparkan ...................................................................... 45
Gambar 4.5 Agregat Diratakan Menggunakan Motor Grader.............................. 46
Gambar 4.6 Agregat Dipadatkan Menggunakan Vibratory Roller ....................... 46
Gambar 4.7 Lapis Fondasi Agregat Dibasahi dengan Alat Water Tanker ............ 47
Gambar 4.8 Lapis Fondasi Agregat dibiarkan Kering dengan Sinar Matahari ..... 47
Gambar 4.9 Agregat Dihamparkan Ke Ruas Jalan yang Akan Dikerjakan .......... 48
Gambar 4.10 Agregat Diratakan Menggunakan Motor Grader............................ 48
Gambar 4.11 Pemadatan Menggunakan Vibratory Roller .................................... 49
Gambar 4.12 Lapis Fondasi Agregat Dibasahi dengan Alat Water tanker ........... 49
Gambar 4.13 Lapis Fondasi Agregat Dibiarkan Kering dengan Sinar Matahari .. 50
Gambar 4.14 Pengujian DCP ................................................................................ 52
Gambar 4.15 Sketsa Pengujian SandCone ............................................................ 52
Gambar 4.16 Pengujian SandCone ....................................................................... 53
Gambar 4.17 Pengujian CBR Lapangan ............................................................... 54
Gambar 4.18 Pengujian Proofrolling .................................................................... 55
vii
Halaman
Gambar 4.19 CBR Segmen ................................................................................... 57
Gambar 4.20 Potongan A-A Susunan Perkerasan Segmen 1 ................................ 61
Gambar 4.21 Potongan A-A Susunan Perkerasan Segmen 2 ................................ 62
Gambar 4.22 Potongan A-A Susunan Perkerasan Segmen 3 ................................ 63
Gambar 4.23 Perbandingan Lapisan Ketebalan di Lapangan dan Analisa ........... 64
Gambar 4.24 Perbandingan Lapisan Ketebalan di Lapangan dan Analisa ........... 64
Gambar 4.25 Perbandingan Lapisan Ketebalan di Lapangan dan Analisa ........... 65
Gambar 4.26 Bagan Alir Rencana Anggaran Biaya ............................................. 67
Gambar 5.1 Struktur Organisasi K3 PT Hutama Karya Infrastruktur .................. 72
Gambar 5.2 Rapat Rutin Staf dan Pekerja Proyek Di Pagi Hari ........................... 74
Gambar 5.3 Pekerja Menggunakan APD Lengkap Di Lapangan ......................... 74
Gambar 5.4 Spanduk Pengutamaan Keselamatan Kerja dalam Proyek ................ 75
Gambar 5.5 Spanduk Peringatan Penggunaan APD di Lapangan ........................ 75
Gambar 5.6 Spanduk Peringatan Keselamatan Kerja ........................................... 76
Gambar 5.7 Spanduk Peringatan Utamakan Sholat dan Keselamatan Kerja (K3) 76
Gambar 5.8 Tower Pengawas Kegiatan Proyek dengan Kamera Pengawas ......... 77
Gambar 5.9 Kegiatan Sosialisasi Penanganan Snake Bite Bersama Tim K3 ........ 78
Gambar 5.10 Kegiatan Patroli K3 Pemberian Air Minum Mencegah Dehidrasi . 78
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerja praktik merupakan mata kuliah wajib dengan beban 2 (dua) satuan
kredit semester. Kegiatan kerja praktik mahasiswa Teknik Sipil meliputi beberapa
tahap. Tahap pertama adalah tahap observasi. Pada tahap ini pekerja praktik
mengamati langsung kegiatan pelaksanaan proyek di lapangan baik Teknik
maupun manajemen konstruksi proyek. Selain itu dilakukan juga pengumpulan
data seperti gambar kerja dan data hasil pengujian. Tahap kedua adalah kontrol
kualitas, analisa volume dan harga satuan. Pada tahap ini mahasiswa diharapkan
dapat menganalisa ulang volume dan harga satuan pekerjan yang ditinjau. Tahap
ketiga adalah pembuatan laporan. Mahasiswa pekerja praktik mengolah data yang
telah dikumpulkan, menuangkannya kedalam sebuah laporan yang akan
dipresentasikan. Tahap akhir dari kerja praktik ini adalah presentasi. Pada tahap
ini, laporan kerja praktik dipresentasikan di depan dosen penguji dan pembimbing
dan disaksikan oleh rekan-rekan mahasiswa.
1
2
Kota Dumai terletak disebelah utara Kota Pekanbaru dengan jarak 199,45
km. Ruas jalan Pekanbaru-Dumai saat ini merupakan jalur penting yang termasuk
dalam jalur lalu lintas timur pulau Sumatera. Kota Pekanbaru dan Kota Dumai
merupakan wilayah yang berada dalam cakupan jalur penghubung pusat ekonomi.
Kota Dumai merupakan pelabuhan penting yang menjadi pintu keluar masuk
barang untuk dan dari Riau, sedangkan Kota Pekanbaru merupakan titik kumpul
bagi kabupaten-kabupaten di Propinsi Riau.
Proyek ini adalah salah satu Ruas Tol Trans Sumatera yaitu ruas
sepanjang 131 km yang direncanakan menghubungkan kota Pekanbaru dan kota
Dumai. Sesuai fungsinya jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya
dikenakan kewajiban membayar tol dan merupakan jalan alternatif lintas jalan
umum yang telah ada. Jalan tol diselenggarakan dengan maksud untuk
mempercepat perwujudan jaringan jalan dengan sebagian atau seluruh pendanaan
5
6
berasal dari pengguna jalan untuk meringankan beban pemerintah. Target yang
menjadi sasaran pelayanan jasa jalan tol terhadap pemakai jasa adalah kelancaran,
keamanan dan kenyamanan, diharapkan salah satu manfaat dari proyek ini adalah
masyarakat Riau khususnya dapat menempuh perjalanan Pekanbaru-Dumai hanya
dalam waktu sekitar 1,5 jam.
Proyek yang ditinjau merupakan proyek pekerjaan Pembangunan Jalan Tol
Pekanbaru-Dumai Seksi 1 Pekanbaru-Minas. Proyek ini dikhususkan dengan
tinjauan perkerasan fondasi jalan base B dan base A.
Pada Gambar 2.2 dapat diketahui bahwa program pembangunan jalan Tol
Pekanbaru Dumai Seksi 1 Pekanbaru Minas dengan nomor kontrak
DPBJT/IO.2556/S.Prej.56/XII/2016 memiliki nilai kontrak Rp849.824.433.000,00
yang terletak di kecamatan Muara Fajar Rumbai Pekanbaru dengan waktu
pelaksanaan 382 hari kalender dan waktu pemeliharaan 730 hari kalender.
1. Divisi I. Umum
Salah satu bagian dari divisi umum adalah Mobilisasi. Mobilisasi adalah
kegiatan mendatangkan kelokasi alat-alat proyek sesuai spesifikasi yang
ditentukan dalam dokumen lelang dengan menggunakan alat angkutan darat
(trailer/truck besar) atau alat angkut air (ponton).
Salah satu bagian dari divisi drainase adalah Galian untuk Selokan
Drainase dan Saluran Air. Pekerjaan ini mencakup galian untuk selokan drainase
dan saluran air terletak di samping kiri dan kanan pembangunan jalan. Penggalian
untuk selokan drainase dan saluran air ini dilakukan menggunakan excavator dan
dump truck.
14
15
Pemilik Proyek
Keterangan :
Garis Perintah
Garis kordinasi
a. Menyediakan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan
b. Menyediakan lahan untuk pelaksanaan pekerjaan
16
STRUKTUR ORGANISASI
Manager QC PSMK3L
Suharno Nuzulul Lail
SIAK Logistik
Cost Control/SIPP Quantity Survey Pelaksana Jalan Masturi
Adi Saputra
Budi Santoso Yudhi Setiawan Sugeng Waluyo
Anugerah Fajar P M.Zikri Helmi Jaseh Peralatan
Ketut Sudirtha Adm Keuangan
Afrizal
Nasir Hartina Arasj
Adm Teknik Adm Kontrak
Robby Setladi Anugerah Fajar P
Kasir Asisten Peralatan
Dwi Andri B
Asisten Pelaksana Hartina Arasj Suwito
Wahyu Sriyanto
Geodetik Engineering
Irfan Ammar Yudhi Setiawan Sdm & Umum
Yogi Permana Chaerul Umam Gudang
Pelaksana Struktur Davit
Surveyor Sugino Suryanto Akas
Humas Edo Ariyandi
Mustadin Drafter Chaerul Umam
I Harmoko H Saleh Rahayu Bayu Hasan Salasah
Acep Rahmat Eko Sungkono
Edison Agung Sumboro Security
Adm Kontrak
Robby Setiadi Rahmat
Anugerah Fajar P
QC dan Lab Herman
Harry
Irvan
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Hutama Karya Infrastruktur
Sumber : Hutama Karya Infrastruktur (2018)
18
1. Kepala Proyek:
Sebagai pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab atas kelancaran dan
pelaksanaan kegiatan perusahaan, mengkoordinir serta membimbing
kegiatan perusahaan sehari-hari. PT Hutama Karya Infrastruktrur
dipimpin oleh seorang kepala proyek yang bernama Michael AP
Rumenser.
2. Manager QC (Kontrol Kualitas)
Manager QC adalah seseorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan
laboratorium yang berfungsi sebagai kontrol kualitas dari material yang
digunakan dalam pembangunan Jalan Tol ini. Selain itu manager ini
sekaligus merangkap sebagai ketua laboratorium pada proyek ini.
Manager kontrol kualitas pada proyek ini dikepalai oleh Bapak Suharno.
3. Sekretaris
Sekretaris berfungsi untuk mengkoordinir semua kebutuhan dalam
pelaksanaan proyek yang disampaikan dalam surat-menyurat antar
lembaga yang berwenang. Sekretaris juga berfungsi sebagai instansi
yang berwenang dalam membuat surat jika pihak proyek akan
melakukan koordinasi dengan pihak luar.
4. PSMK3L
PSMK3L adalah singkatan dari Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan merupakan seseorang
yang bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan pekerja di
lapangan. Hal ini berkaitan dengan pemakaian Alat Pelindung Diri yang
digunakan oleh para pekerja serta adanya peringatan yang diberikan
kepada pekerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri di
lapangan. Selain itu PSMK3L juga mengawasi dampak lingkungan yang
diakibatkan oleh pembangunan proyek ini. PSMK3L ini dikepalai oleh
Bapak Nuzulul Lail.
5. Safety Officer (Petugas yang Bertanggung Jawab Atas Pekerja)
19
Agusment Supriadi N
a. Plt. Project Engineer (PE) bekerja melintasi batas-batas antara teknik dan
manajemen proyek, memimpin tenaga teknis yang berkontribusi terhadap
produk.
b. Chief Inspector (CI): membantu Supervision Engineer dalam menyiapkan
data untuk final payment dan memberikan laporan kemajuan pekerjaan
22
waktu pada pelaksanaan proyek. Salah satu metode yang digunakan adalah
Network Planning. Network planning terbentuk dari metode jaringan kerja guna
pada perencanaan dan pengendalian penjadwalan proyek.
Dalam jadwal pelaksanaan ada waktu kerja dan jam kerja para pekerja.
Waktu kerja atau jam kerja adalah waktu yang telah ditetapkan untuk memulai
atau mengakhiri suatu pekerjaan dalam satu hari kerja. Adapun pembagian waktu
kerja Proyek Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Seksi 1 Pekanbaru-Minas
ini adalah:
3. Untuk melihat pekerjaan yang masuk ke dalam lintasan kritis, yaitu item yang
harus segera selesai agar pekerjaan lain yang berkaitan dapat segera
dikerjakan.
4. Untuk menghitung presentasi pekerjaan proyek, dalam kurva S ada rencana
progress mingguan proyek dan perhitungan progress realisasi pelaksanaan,
dari perbandingan antar rencana dan realisasi akan diketahui seberapa besar
presentasi pekerjaan, apakah lebih cepat atau mengalami keterlambatan
jadwal.
5. Sebagai pedoman manajemen proyek untuk mengambil kebijakan agar
pelaksanaan pekerjaan bisa selesai sesuai batas waktu kontrak.
6. Untuk manajemen pengadaan material, tenaga dan peralatan proyek sesuai
dengan jenis kegiatan yang dikerjakan setiap tanggalnya.
2. Mobilisasi
27
3. Beton struktur kelas B-1-2 (Diafragma dari gelagar beton pratekan U/I)
4. Beton struktur kelas B-1-3 (kepala pier beton bertulang)
5. Beton struktur B-1-4a (Kolom beton bertulang dari pier tipe dinding)
6. Beton struktu r kelas B-1 (Concrete Barrier)
7. Beton struktur kelas B-1 (Kerb)
8. Beton struktur kelas C-1 (Abutment, telapak pier, dinding penahan tanah,
pelat injak, kotak tanaman)
9. Beton struktur kelas C-2 (gorong-gorong kotak) (pedestrian)
10. Beton struktur kelas C-2 (gorong-gorong kotak)
11. Beton struktur kelas C-4 (plat pracetak untuk lantai jembatan)
12. Beton struktur kelas D
13. Beton struktur kelas E
14. Batang baja tulangan ulir BJTD-40
15. Anchor bar + Anchor cap dia.50 mm dan asesoris (fix)
16. Anchor bar + Anchor cap dia. 50 mm dan asesoris (Move)
17. Gelagar PCI bentang nominal 15,1 to 17,0 m,H =1,4 m, penyediaan
18. Gelagar PCI bentang nominal 15,1 to 17,0 m,H =1,4 m, pemasangan
19. Gelagar PCI bentang nominal 30,0 to 32,0 m,H =1,7 m, penyediaan
20. Gelagar PCI bentang nominal 30,0 to 32,0 m,H =1,4 m, pemasangan
21. Gelagar PCI bentang nominal 39,0 to 41,0 m,H =2,1 m, Penyediaan
22. Gelagar PCI bentang nominal 39,0 to 41,0 m,H =1,4 m, pemasangan
23. Baja prategang tipe A (SWPR7B, T12.7)
24. Penyediaan tiang pancang beton bulat pretensioned, dia 60 cm
25. Pemancangan tiang pancang beton bulat pretensioned, dia 60 cm
26. Pengujian pembebanan dimanis untuk tiang pancang beton bulat
pretensioned, dia. 50-60 cm
27. Sambungan ekspansi steel strip joint
28. Sambungan ekspansi aspaltic plug joint (move 250×250)
29. Elastometric bearing pad 400 × 450 × 75 mm (move)
30. Elastometric bearing pad 400 × 450 × 49 mm (fix)
31. Elastometric bearing pad 350 × 350 × 36 mm (move)
30
ditangani secara serius. Pada dasarnya, perencanaan SDM ini digunakan untuk
menentukan dan mengidentifikasi SDM dengan keahlian yang diisyaratkan untuk
kesuksesan proyek. Rencana manajemen SDM adalah sebagai berikut:
Excavator 14
Dump Truck 33
Vibratory Roller 10
Motor Grader 4
Bulldozer 6
Water Tank 1
Compactor Pad Foot 5
Solar Tank 1
Pneumatic Tire Roller 1
Wheel Loader 1
Self Loader Crane 1
Sumber : Hutama Karya Infrastruktur (2018)
34
1. Excavator
Excavator ini adalah alat berat yang biasa digunakan dalam industri
konstruksi untuk memudahkan pekerjaan penggalian, perataan tanah,
penumbang pohon dan memasukkan material ke dalam dump truck. Berikut
ini sebagaimana tampak pada Gambar 3.4 Excavator adalah alat berat
excavator yang digunakan di lokasi pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai
Seksi 1 Pekanbaru-Minas.
2. Dump Truck
Dump truck adalah kendaraan yang digunakan untuk mengangkut
bahan material seperti pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan konstruksi.
Seperti yang terlihat pada Gambar 3.5 Dump Truck . Berikut ini adalah
alat berat dump truck yang digunakan di lokasi pembangunan Jalan Tol
Pekanbaru-Dumai Seksi 1 Pekanbaru-Minas.
35
3. Vibratory Roller
Vibratory Roller adalah kendaraan yang digunakan untuk
memadatkan permukaan tanah atau jalan yang mana biasa bergetar dan
berputar untuk memperbesar efek pemadatan. Seperti yang terlihat pada
Gambar 3.6 Vibratory Roller. Berikut ini adalah alat berat Vibratory Roller
yang digunakan pada proyek pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai
Seksi 1 Pekanbaru-Minas.
4. Motor Grader
Motor grader adalah alat berat yang digunakan untuk meratakan jalan,
membentuk jalan, yang biasa digunakan dalam proyek pembangunan jalan.
Seperti yang terlihat pada Gambar 3.7 Motor Grader. Berikut ini adalah alat
berat Motor grader yang digunakan di lokasi pembangunan Jalan Tol
Pekanbaru-Dumai Seksi 1 Pekanbaru-Minas.
5. Bulldozer
Bulldozer adalah salah satu alat berat beroda karet yang digunakan
untuk mengangkut material yang akan dimuat ke dalam dump truck atau
biasa digunakan untuk memindahkan material dari suatu tempat ke tempat
lain. Seperti yang terlihat pada Gambar 3.8 Bulldozer. Berikut ini adalah
Bulldozer yang digunakan di lokasi pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-
Dumai Seksi 1 Pekanbaru-Minas.
37
6. Water Tanker
1. Agregat Kasar adalah agregat yang tertahan pada saringan 4,75 mm yang
tertera pada Tabel 4.1 Gradasi Lapis Fondasi Agregat
2. Agregat halus yang lolos saringan 4,75 mm. Fraksi melewati saringan No.200
tidak lebih dari dua pertiga fraksi yang melewati saringan No.40 seperti yang
tertera pada Tabel 4.1 Gradasi Lapis Fondasi Agregat.
39
40
Syarat ini melihatkan bahwa ada batasan agar campuran agregat yang
digunakan sesuai spesifikasi yang diinginkan, yaitu batas atas (maksimum)
agregat yang diizinkan serta batas bawah (minimum) agregat yang diizinkan.
Menurut hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh data yang akan
dilihat apakah memenuhi syarat yang ditentukan atau tidak.
41
Dapat dilihat pada tabel diatas, terlihat persentase lolos saringan pada tiap-
tiap saringan yang digunakan. Batasan tersebut digunakan untuk menentukan
apakah hasil analisa saringan memenuhi syarat atau tidak. Adapun hasil yang
telah diperoleh akan di plot kedalam grafik sebagaimana yang dapat dilihat pada
Gambar 4.1 dibawah ini :
Dapat dilihat pada tabel di atas, terlihat persentase lolos saringan pada
tiap-tiap saringan yang digunakan. Batasan tersebut digunakan untuk menentukan
apakah hasil analisa saringan memenuhi syarat atau tidak. Adapun hasil yang
43
telah diperoleh akan di plot ke dalam grafik sebagaimana yang dapat dilihat di
bawah ini :
Terlihat pada Gambar 4.2 di atas bahwa gradasi hasil pengujian bahwa
campuran agregat yang digunakan memenuhi batasan yang ditetapkan AASHTO
T 27,SNI 03-1968-1990 sehingga campuran ini sesuai untuk digunakan sebagai
pembuatan Lapis Fondasi Agregat Kelas A.
3. Setelah tiba pada ruas jalan yang akan diberi perkerasan, agregat ditumpuk
dalam beberapa tumpukan.
Gambar 4.7 Lapis Fondasi Agregat Dibasahi dengan Alat Water Tanker
Sumber :Dokumentasi Kerja Praktik (2018)
Gambar 4.8 Lapis Fondasi Agregat dibiarkan Kering dengan Sinar Matahari
Sumber :Dokumentasi Kerja Praktik (2018)
Gambar 4.12 Lapis Fondasi Agregat Dibasahi dengan Alat Water tanker
Sumber : Dokumentasi Kerja Praktik (2018)
50
Gambar 4.13 Lapis Fondasi Agregat Dibiarkan Kering dengan Sinar Matahari
Sumber : Dokumentasi Kerja Praktik (2018)
4.3.1 Laboratorium
Kontrol kualitas dilakukan dengan menguji kualitas campuran dari
material yang telah selesai pada tahap pekerjaan di lapangan sehingga campuran
dari material sesuai dengan spesifikasi. Berikut ini adalah kontrol kualitas yang
digunakan pada proyek Jalan Tol ini seperti pada Tabel 4.5.
51
1. Periksa lokasi dari rumput dan jangan sampai terganggu dari benda –benda
berbahaya.
2. Periksa sambungan DCP dan kencangkan.
3. Tempatkan ujung DCP pada permukaan tanah dalam keadaan tegak lurus.
52
2. Sand cone
3. CBR Lapangan
Seperti pada Gambar 4.17, pengujian CBR Lapangan berfungsi
untuk menentukan kualitas relatif tanah dasar (subgrade), lapis fondasi
bawah (subbase) dan lapis fondasi atas (base) pada kontruksi jalan
menggunakan metoda AASHTO T 90. Syarat minumam CBR lapangan
untuk base B 60% dan base A 90% .
Cara pengujian CBR adalah sebagai berikut :
1. Memasang seperangkat alat CBR sedemikian rupa di lapangan uji
2. Membersihkan tanah uji dari material yang mengganggu seperti
kerikil dan memasang piringan alat CBR di permukaan tanah tersebut
3. Membaca bacaan CBR dan mencatat hasil yang didapat untuk masing-
masing waktu setiap 1 detik.
54
4. Proofrolling
Seperti pada Gambar 4.18, Proofrolling berfungsi untuk
mengetahui lendutan pada tanah dasar (subgrade) dengan toleransi <2 cm,
lapis fondasi bawah (subbase) dan lapis fondasi atas (base) pada kontruksi
jalan. Cara pengujian ini yaitu :
1. Mengisi dump truck dengan material dengan berat 50 ton
2. Membawa dump truck tersebut ke lapangan pengujian
3. Dump truck yang berisi muatan tadi harus mengitari area percobaan
secara berkala dari satu titik ke titik lainnya
4. Mengamati penurunan tanah yang telah dibebani dump truck dengan
cara mengukur besar penurunan yang terjadi menggunakan mistar
5. Penurunan yang diizinkan adalah sebesar 2 cm, jika lebih dari itu maka
harus dilakukan pemadatan ulang.
55
Jika digunakan CBR lapangan dilakukan dengan tes DCP (dinamic cone
pnetrometer) pada musim hujan (keadaan terjelek tanah di lapangan), jika
digunakan CBR laboratorium maka pengambilan contoh tanah dasar dilakukan
dengan tabung (undistrub), kemudian direndam dan diperiksa harga CBR nya.
Dari pengujian CBR diperoleh dari PT Hutama Karya Infrastruktur adalah:
7,7 % ; 4,5% ; 4,6% ; 9,5% ; 5,5% ; 3,9% ; 5,2% ; 6% ; 5,83% ; 5,7% ; 5,83%
Melalui distribusi grafik tersebut dapat dilakukan pembagian segmen sebagai
berikut:
a. Segmen 1 = 7,7% ; 4,5% ; 4,6% ; 9,5%
b. Segmen 2 = 5,5% ; 3,9% ; 5,2% ; 6%
c. Segmen 3 = 5,83% ; 5,7% ; 5,8%
Perhitungan nilai CBR dapat diperoleh dari cara analitis, nilai R untuk
perhitungan nilai CBR segmen terlebih dahulu sudah diperoleh dari Tabel 4.6
berikut :
57
Jumlah
Titik Nilai R
2 1,41
3 1,91
4 2,24
5 2,48
6 2,67
7 2,83
8 2,96
>9 3,18
Sumber : Sr. Sukirman, 1999
SEGMEN 2
SEGMEN 3
SEGMEN 1
9,5−4,5
= 6,575 - = 4,342%
2,24
58
b. Segmen 2
Data = 5,5% ; 3,9% ; 5,2% ; 6%
R4 = 2,24
5,5 + 3,9 + 5,2 + 6
CBR rata-rata = = 5,15 %
4
(CBR max − CBR min)
CBR segmen = CBR rata − rata − R
6−3,9
= 5,15 - = 4,212%
2,24
c. Segmen 3
Data = 5,83% ; 5,7% ; 5,8%
R3 = 1,191
5,83 + 5,7+ 5,8
CBR rata-rata = = 5,77 %
3
(CBR max − CBR min)
CBR segmen = CBR rata − rata − R
5.83−5,7
= 5,77 – = 5,708%
1,191
P(1+0,7 log(δ.η.n)
H ek = √ − λ (1)
2π.0,8.CBR
dengan :
δ : Faktor drainase
P
λ=√ dengan Ta = 5,51 (2)
2π.Ta
8160
λ=√ = 15,36
2(3,14).5,51
Tabel 4.7 Nilai Relatif Kekuatan Terhadap Kekuatan Agregrat CBR 60%
Jenis Bahan Perkerasan Nilai Ekivalen terhadap Base Batu Pecah ( ai)
aspal beton kelas A (sin ≥750 kg/cm2) 2
aspal beton kelas B (sin ≥550 kg/cm2) 1,5 - 1,8
aspal beton kelas c (sin ≥350 kg/cm2) 1
base course CBR ≥ 80% 1
base course CBR ≥ 20% 0,75
Sumber: Shirley H, 2000
60
a. Untuk segmen 1
CBR = 4,34%
P = 8160 kg
a1 = 2 (aspal beton kelas A)
a2 = 0,75 (Base course CBR > 20%)
a3 = 0,75 (Base course CBR > 20%)
Digunakan : D1 = 5 cm
D2 = 10 cm
H ek = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
50,293−(2x5+0,75x10)
= = 32,793 ≈ 30 cm ( minimum )
0,75
Maka, didapat hasil perhitungan lapis perkerasan untuk segmen 1 sebagai berikut :
AGREGAT KELAS A 10 cm
AGREGAT KELAS B 30 cm
SEGMEN 1
Gambar 4.20 Potongan A-A Susunan Perkerasan Segmen 1
b. Untuk Segmen 2
CBR = 4,212%
P = 8160 kg
a1 =2 (aspal beton kelas A)
a2 =1 (Base course CBR > 20%)
a3 = 0,75 (Base course CBR > 20%)
Digunakan : D1 = 5 cm
D2 = 10 cm
= 40,516
H ek = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
40,516−(2x5+0,75x10)
= = 23,016 ≈ 25 cm ( minimum )
0,75
Maka, didapat hasil perhitungan lapis perkerasan untuk segmen 2 sebagai berikut :
62
AGREGAT KELAS A 10 cm
AGREGAT KELAS B
25 cm
SEGMEN 2
Gambar 4.21 Potongan A-A Susunan Perkerasan Segmen 2
c. Untuk Segmen 3
CBR = 5,708%
P = 8160 kg
a1 =2 (aspal beton kelas A)
a2 =1 (Base course CBR > 20%)
a3 = 0,75 (Base course CBR > 20%)
Digunakan : D1 = 5 cm
D2 = 10 cm
= 41,098
H ek = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
41,098−(2x5+0,75x10)
= = 23,598 ≈ 25 cm ( minimum )
0,75
63
Maka, didapat hasil perhitungan lapis perkerasan untuk segmen 3 sebagai berikut :
AGREGAT KELAS A 10 cm
‘ AGREGAT KELAS B
25 cm
SEGMEN 3
Gambar 4.22 Potongan A-A Susunan Perkerasan Segmen 3
Hasil
No. Perbandingan
Lapangan Analisa
1. Aspal 6 cm 5 cm
2. Base A
segmen 1 30 cm 10 cm
segmen 2 30 cm 10 cm
segmen 3 30 cm 10 cm
3. Base B
segmen 1 40 cm 30 cm
segmen 2 40 cm 25 cm
segmen 3 40 cm 25 cm
64
AGREGAT KELAS A 10 cm
AGREGAT KELAS A 30 cm
AGREGAT KELAS B 30 cm
AGREGAT KELAS B 40 cm
SEGMEN 1
SEGMEN 1
AGREGAT KELAS A 10 cm
AGREGAT KELAS A 30 cm
AGREGAT KELAS B
25 cm
AGREGAT KELAS B 40 cm
SEGMEN 2
SEGMEN 2
AGREGAT KELAS A 10 cm
AGREGAT KELAS A 30 cm
AGREGAT KELAS B
25 cm
AGREGAT KELAS B 40 cm
SEGMEN 3
SEGMEN 3
Mulai
Anggaran Biaya
Selesai
Tabel 4.10 Analisa Harga Satuan Untuk Lapis Fondasi Agregat Kelas A
No. Uraian Satuan Koefisien Harga Satuan Volume Volume Total Jumlah Harga
A. TENAGA
1 Pekerja (T1) Jam 0,078 Rp 11.700 28500,00 2215,31 Rp 25.919.161
2 Mandor (T2) Jam 0,016 Rp 17.500 28500,00 443,06 Rp 7.753.595
JUMLAH HARGA TENAGA Rp 33.672.756
B. BAHAN
1 Agregat B (M1) m3 1,090 Rp 519.600 28500,00 31051,33 Rp 16.134.270.244
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 16.134.270.244
C. PERALATAN
1 Excavator (A1) Jam 0,016 Rp 427.000 28500,00 443,06 Rp 189.187.719
2 Dump Truck (A2) Jam 0,330 Rp 356.000 28500,00 9403,67 Rp 3.347.707.220
3 Motor Grader (A3) Jam 0,023 Rp 515.000 28500,00 667,67 Rp 343.850.402
4 Vibratory Roller (A4) Jam 0,043 Rp 405.000 28500,00 1237,38 Rp 501.139.694
5 Water Tanker (A5) Jam 0,016 Rp 405.000 28500,00 463,41 Rp 187.682.927
6 Alat Bantu Ls 1,000 Rp 100 28500,00 28500,00 Rp 2.850.000
JUMLAH HARGA PERALATAN Rp 4.572.417.961
5.1 Pendahuluan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan
kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah
institusi maupun lokasi proyek. K3 bertujuan untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja,
konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan
kerja.
5.1.1 Pengertian
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan
kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah
institusi maupun lokasi proyek .
5.1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah untuk
mencegah terjadinya cacat/kematian pada tenaga kerja, mencegah kerusakan
tempat dan peralatan kerja, mencegah pencemaran lingkungan dan masyarakat
disekitar tempat kerja, dan norma kesehatan kerja diharapkan memelihara derajat
kesehatan kerja. Sedangkan tujuan dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga
melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga
mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
69
70
5.3 Penerapan K3
Setiap perusahaan akan ada program K3, namun tidak semua perusahaan
menjalankan program K3 tersebut dengan baik dan benar karena disebabkan oleh
beberapa faktor. Sebenarnya, penerapan K3 yang baik dan benar itu mudah, yaitu:
PSMK3L
Nuzulul Lail
Gambar 5.2 Rapat Rutin Staf dan Pekerja Proyek di Pagi Hari
Sumber : Dokumentasi Kerja Praktik (2018)
pekerja tidak mamatuhi peraturan yang ada pada proyek tersebut maka akan
berakibat buruk bagi para pekerja dan lingkungan sekitar proyek. Rambu-rambu
peringatan yang di pasang pada lokasi proyek dapat dilihat pada Gambar dibawah
ini :
Gambar 5.7 Spanduk Peringatan Utamakan Sholat dan Keselamatan Kerja (K3)
Sumber : Dokumentasi Kerja Praktik (2018)
77
6.1. Kesimpulan
79
80
6.2. Saran
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini penulis dapat memberikan beberapa
saran yang bertujuan sebagai bahan pembelajaran yaitu:
1. Kepada mahasiswa yang melakukan kerja praktik, hendaknya mengikuti
setiap pelaksanaan pekerjaan proyek, agar menambah wawasan akan
proses dan sistem pelaksanaan pekerjaan dari suatu proyek.
2. Mahasiswa hendaknya proaktif kepada pihak proyek dalam menggali
informasi pada proses kerja praktik, meminta data seperti kurva S progress
pelaksanaan dan juga gambar-gambar detail perencanaan agar dapat
dipelajari oleh mahasiswa yang bersangkutan.
3. Manajemen proyek secara keseluruhan harus benar-benar diperhatikan
untuk memperkecil kendala-kendala yang dapat menghambat
keberlangsungan proyek sesuai dengan rencana (Time Schedule).
4. Komunikasi dan kerjasama antara owner, konsultan perencana, konsultan
pengawas dalam pelaksanaan pembangunan harus berjalan dengan baik,
agar pelaksanaan pekerjaan proyek sesuai dengan perencanaan awal.
81
DAFTAR PUSTAKA