Professional Documents
Culture Documents
Part II ( chapter 7)
What do choach do
1. Konsultan yaitu pelatih harus bisa menciptakan suasana yang kondusif bagi dirinya sendiri
dan bagi keperluan professional,dalam bidang ini pelatih harus berfokus pada kebutuhan
setiap individu yang dipimpinnya berdasarkan pada keseluruhan kebutuhan yang ada
dengan kemampuan mengambil keputusan mana hal yang lebih dulu yang harus diatasi
atau kemampuan untuk memperioritaskan tanpa diliputi oleh bias prasangka pribadi.
2. Orkestrasi yaitu pelatih membangun jaringan kepeprofesionalnya agar memiliki akses dan
dapat merekomendasikan berbagai pembelajaran pada setiap kesempatan yang ada,
mencari pengalaman baru untuk meningkatkan gagasan dan dapat bertindak lebih baik
dalam membantu pemimpin mencapai tujuannya.
3. Pensehat yaitu pelatih memberikan bantuan, dukungan dan informasi serta menyediakan
wawasan untuk kebutuhan organisasi, budaya, dan pemimpin lainnya. Menyrankan
kebutuhan dan perkembangan strategi yang tepat untuk meningkatkan wawasan menuju
karir kepemimpinan yang lebih baik.
4. Penantang yaitu memberikan respon yang jujur konstruktif dan positif. Mengajukan
pertanyaan yang kuat untuk berekplorasi pembelajaran baru dan berpikir dari persfektif
yang berbeda. Hal tersebut dilakukan untuk menghadapi kurangnya kongruensi antara gaya
kepemimpinan, nilai, cita-cita, dan organisasi.
5. Pembantu yaitu membangun hubungan yang saling percaya dan saling mengenal antar
pemimpin. Meluangkan waktu bila di butuhkan untuk mendengarkan, dan memberikan
saran pada individu saat di butuhkan. Memandu sumber daya manusia untuk mampu
mengatasi maslah ataupun kekhawatiran dengan bertindak sebagai panutan, serta
memotivasi untuk terus mencapai kualitas tertinggi dari keberhasilan.
Many Roles but Mostly coaches communicate
Banyak peran tetapi kemampuan berkomunikasi yang paling diutamakan dari seorang
pelatih. Yang terpenting secara keseluruhan bagi seorang pelatih adalah kemampuan
berkomunikasi dengan para pemimpin lainnya. Pelatih bisa melakukan komunikasi
tersebut dengan banyak cara yang bisa di hubungkan dengan lima peran yang telah di
sebutkan diatas, berikut contohnya:
1. Konsultan sama seperti peran yang telah di jelaskan diatas, pelatih harus
menyampaikan dengan jujur maupun sulit. Pemasukan yang diberikan pelatih harus
jelas, dan proses untuk menyampaikan respon tersebut harus jujur dan lugas, tidak
memperdulikan sulit atau tidaknya hal yang ingin disampaikan. Saat memberikan
respon, pelatih harus berfokus pada respon yang positif, konstruktif tehadap hal-hal
yang perlu diperbaiki. Pelatih harus memastikan bahwa saran yang diberikan tepat
waktu serta bijak. Pelatih harus tau kapan waktu yang tepat untuk memberikan
informasi atau jika tidak bisa di uji dalam diskusi dengan bertanya,” apakah ini masuk
aka?”, “ apakah ini membantu?”,”apakah ada pertanyaan?”.
2. Orkestrasi, pelatih harus menyediakan informasi yang membawa pemimpin dan
pengalaman untuk memenuhi tujuan yang teridentifikasi. Pelatih berdiskusi dan
menawarkan bantuan kepada pemimpin sesuai kebutuhan. Pelatih juga mungkin
berkomunikasi langsung dengan eksekutif lain untuk mengadakan pertemuan atau
untuk mengenalkan pemimpin kepada orang lain yang bisa memberi bantuan. Pelatih
berfungsi sebagai katalisator dan keordinator dalam menyediakan informasi dan juga
keterampilan untuk mempengaruhi orang lain agar terlibat di dalamnya.
3. Penasehat, sebagai penasehat, pelatih mampu memberikan saran pada pemimpin.
Namun, pelatih seharusnya tidak terburu-buru dan hanya memberitahu pemimpin.
Dasar-dasar komunikasi dua arah harus di perhatikan meskipun mungkin pemimpin
lebih banyak meluangkan waktu untuk mengajukan pertanyaan atau mengindentifikasi
solusi mereka sendiri, wawasan yang lebih bermanfaat dalam jangka waktu Panjang
daripada sekedar memberi saran. Sebagai penasehat, pelatih mungkin ingin
mengajukan pertanyaan yang akan menjadi penentuan bagi diri pemimpin bukan
menjawab pertanyaan atau memberikan informasi yang mungkin ditutup dengan ide
baru. Penasehat yang baik memastikan bahwa semua fakta yang ada dapat mendorong
dan mendukung masukan nilai, pendapat, dan gagasan dari para pemimipin yang akan
digabungkan menjadi sebuah pemikiran baru. Pelatih harus yakin tentang perbedaan
antara pendapat dan fakta yang disediakan dan memastikan bahwa informasi yang
disampaikan faktual.
4. Penantang sama seperti peran diatas pelatih menginginkan tantangan dari para
pemimpin, untuk meregangkan dan memaksimalkan waktu yang dihabiskan selama
melatih mereka untuk mencapai tujuan potensi terbesar. Penantang tidak boleh
digunakan untuk menguji pemimpin. Ini mungkin berkesan bahwa pelatih sedang
memainkan permainan untuk membuktikan bahwa pemimpin tidak tau sesuatu. Peran
menantang pelatih mungkin fokus pada topik: “apakah pemimpin focus pada
pembelajaran yang sedang berlangsung?”, “apakah pemimpin mengambil setiap
kesempatan untuk mengimplementasikan strategi yang telah direncakan?.”apakah
pemimpin mengevaluasi hasilnya secara objektif?.
5. Pembantu, keterampilan komunikasi yang di butuhkan sebagai pembantu adalah
menjadi pendengar yang baik. Pemimpin mungkin menghadapi masalah dan
kekhawatitran di tempat kerja atau dirumah. Selama masa tersebut harap pemimpin
benar-benar menghargai kepercayaan pelatih yang telah di bangun sehingga bisa
merasa nyaman berbagi keprihatinan dalam situasi yang membingungkan. Pelatih yang
sabar, pendengar emapati tidak hanya akan di hargai tapi juga akan menjadi panutan
untuk saat-saat dimana para pemimpin menemukan diri mereka dalam siatuasi yang
sama. Pelatih mungkin bertanya apakah mereka dapat membantu dengan cara apapun,
dan pada umumnya akan tidak. Dalam peran pembantu, ispirasi mungkin datang dalam
berbagai bentuk seperti pengalaman pribadi,penguatan,pengakuan,atau Teknik
persuasif. Semua hal tersebut di perlukan untuk mempertahankan hasil berkualitas
tinggi.