You are on page 1of 5

Ekottaragama Sutra 41.

Diterjemahkan ke Bahasa Tionghoa oleh Master Tripitaka Gautama Sanghadeva pada masa
Dinasti Jin Timur.
Diterjemahkan dari Bahasa Tionghoa ke Bahasa Indonesia oleh: dJoni - Ching Ik

[0746a21] Demikianlah yang kudengar.

[0746a21] Pada suatu ketika, Sang Buddha sedang menetap di Sravasti, Hutan Jeta Taman
Anathapindada.

[0746a22] Pada saat itu, Sang Bhagava berkata kepada Mahakasyapa, “Kini engkau telah tua,
tidak merasa muda lagi, sepatutnya menerima jubah dan makanan dari para kepala rumah
tangga.

[0746a24] Mahakasyapa berkata kepada Sang Buddha, “Dengan jubah tambalan yang aku
kenakan sekarang ini, aku dapat melakukan pindapatra kapan pun dengan sangat bahagia. Tak
sepantasnya aku menerima jubah dan makanan dari mereka. Mengapa demikian? Di masa
mendatang, akan terdapat bhiksu yang memiliki tubuh dan paras yang lembut, mereka serakah
terhadap jubah dan pakaian yang bagus, sehingga mereka akan terperosot dari praktik meditasi
serta tidak dapat lagi menjalani praktik Dutanga. Dan mereka pun akan berkata demikian, “Pada
zaman Buddha, para bhiksu juga menerima undangan, menerima persembahan makanan dan
jubah. Lalu mengapa kami tidak boleh mengikuti cara para suciwan masa lalu?”Karena
keserakahannya terhadap jubah dan makanan, maka mereka akan melepaskan jubah untuk
kembali menjadi perumah tangga. Akibatnya para makhluk suci akan kehilangan pamor, empat
kelompok makhluk sedikit demi sedikit akan berkurang jumlahnya, demikian juga para makhluk
suci akan berkurang. Vihara yang memiliki nilai luhur juga akan rusak, dan oleh karena itu Sutra
yang berisi Dharma juga akan rontok satu per satu. Dalam kondisi demikian, para makhluk akan
kehilangan esensi cahaya. Dengan hilangnya esensi cahaya, usia kehidupan juga menjadi
pendek. Saat itu, setelah kematian, mereka akan terjatuh ke tiga alam rendah. Ibarat para
makhluk sekarang yang memiliki banyak kebajikan akan terlahir di alam surga, sedangkan di
masa akan datang mereka yang banyak melakukan karma buruk akan terjatuh ke alam neraka.

[0746b07] Sang Bhagava berkata, “Bagus, bagus. [ucapan] Kasyapa sungguh banyak
mendatangkan manfaat, engkau dapat menjadi ladang berkah dan kalyanamitra bagi para
makhluk di dunia. Ketahuilah Kasyapa,seribu tahun setelah parinirvanaKu, akan terdapat bhiksu
yang mengalami kemunduran dari praktik meditasi, mereka tidak lagi menjalani praktik
Dutanga, juga tidak melakukan pindapatra serta tidak mengenakan jubah tambalan. Dengan
pikiran serakah mereka memenuhi undangan untuk menerima persembahan jubah dan
makanan dari kepala rumah tangga. Demikian pula mereka tidak menetap di bawah pohon,
senang terhadap tempat tinggal yang berhiasan. Pun tidak lagi menggunakan bahan obat-
obatan dari kencing dan kotoran, namun hanya menginginkan jenis tanaman obat lainnya yang
sedap rasanya. Atau di antara mereka serakah terhadap harta kekayaan, dan begitu menyayangi
tempat tinggal hingga kerap saling memperebutkannya. Pada saat itu, para penderma yang
sangat meyakini Buddha-Dharma dan senang terhadap perbuatan memberi, tidak pelit
terhadap harta benda, maka saat itu, setelah kematiannya para penderma terlahir di alam
surga. Sedangkan bhiksu yang malas setelah kematian mereka terjatuh ke alam neraka.
Demikianlah Kasyapa, segala sesuatu yang berkondisi adalah tidak kekal, tidak dapat bertahan
untuk jangka waktu yang lama.

[0746b18] Kemudian ketahuilah Kasyapa, di masa mendatang, akan terdapat bhiksu yang
mencukur rambut dan jenggotnya namun masih melakukan aktivitas kehidupan rumah tangga.
Tangan kiri memeluk laki-laki, tangan kanan memeluk perempuan. Mereka melakukan
pindapatra di jalan sambil membawa kecapi dan seruling. Saat itu para penderma saja
mendapatkan berkah yang tak terhingga banyaknya,apalagi sekarang bagi mereka yang
melakukan pindapatra dengan penuh ketulusan. Kasyapa, segala sesuatu yang berkondisi adalah
tidak kekal, dan tidak bertahan lama. Ketahuilah Kasyapa, di masa mendatang akan terdapat
pertapa dan bhiksu yang meninggalkan jalan beruas delapan dan 7 jenis Dharma.Di masa
mendatang, permata Dharma yang telah Aku himpun selama 3 asankheya kalpa akan dijadikan
sebagai senandung lagu oleh para bhiksu untuk berpindapatra di tengah keramaian demi
memenuhi kebutuhan hidup. Kemudian para penderma yang memberikan persembahan
makanan kepada para bhiksu tetap mendapatkan berkah kebajikannya. Apalagi dengan kondisi
sekarang, bagaimana mungkin mereka tidak mendapatkan berkah? Kini Aku mewariskan
Dharma ini kepada Ananda dan Kasyapa. Mengapa? Aku sudah tua dan mendekati usia 80
tahun. Sang Tathataga tidak lama lagi akan Parinirvana. Sekarang Dharma ini Kuwariskan kepada
kalian berdua, lantunkanlah dengan perhatian yang bajik agar tidak terputus. Sebarkanlah ke
dunia ini. Barang siapa yang mengabaikan ajaran dari orang suci, maka ia akan terperosot ke
pinggiran. Oleh karena itu kini Aku wariskan Dharma kepada kalian, jangan sampai punah.

[0746c03]Pada saat itu, Mahakasyapa dan Ananda bangkit dari tempat duduknya,
merangkapkan tangan sambil bersujud, lalu berkata kepada Sang Bhagava, “Berdasarkan apa
ajaran dari Sutra diwariskan kepada [kami] berdua, dan bukannya kepada yang lainnya,
sementara di antara para pengikut Tathataga yang sungguh tak terhitung jumlahnya mereka
yang memiliki kekuatan batin terunggul, mengapa tidak mewariskan kepada mereka?

[0746c07] Sang Bhagava berkata kepada Mahakasyapa,“Aku tidak melihat satu orang pun baik di
surga maupun di antara manusia yang dapat menerima permata Dharma ini dibandingkan
dengan Ananda dan Mahakasyapa. Begitu juga di antara para siswa Sravaka, tidak ada satu pun
yang dapat melampaui kalian berdua. Di masa lalu, para Buddha juga memiliki dua orang yang
menerima Dharma, jika dibandingkan, Ananda dan Kasyapa sekarang sungguh sangat unggul
dan menakjubkan. Mengapa? Ketika para Buddha di masa lalu terdapat bhiksu yang menjalani
praktik Dutanga, tatkala Dharma bertahan maka ia akan bertahan, dan saat Dharma lenyap
maka ia pun lenyap. Namun kini siswaKu Kasyapa tetap berdiam di dunia ini sampai kemunculan
Buddha Maitreya, setelah itu baru memasukit parinirvana. Berdasarkan sebab dan kondisi ini,
kini Bhante Kasyapa mengungguli para bhiksu dari masa lalu. Kemudian mengapa Ananda
mengungguli siswa yang melayani Buddha di masa lalu? Di masa lalu, para siswa pelayan
Buddha memahami khotbah dari Buddha setelah mendengarnya. Namun kini Bhante Ananda
dapat memahami ucapan Buddha sebelum Sang Tathagata mengucapkannya. Ia mampu
mengetahuinya tanpa diulangi oleh Sang Tathagata. Karena sebab dan kondisi ini, Bhante
Ananda mengungguli para siswa pelayan Buddha dari masa lalu. Oleh karena itu, Aku
mewariskan permata Dharma ini kepada kalian, Kasyapa dan Ananda, jangan sampai ajaran ini
berkurang.

[0746c20] Kemudian Sang Bhagava mengucapkan gatha berikut:


Segala sesuatu yang berkondisi adalah tidak kekal,
apa yang muncul pasti akan lenyap.
Dengan tidak adanya kelahiran, maka tiada lagi kematian.
Nirvana adalah kebahagiaan tertinggi.

[0746c24] Pada saat itu, setelah mendengar ucapan Buddha, Mahakasyapa dan Ananda
bergembira dan melaksanakannya.

增壹阿含經莫畏品第四十一

(五)

[0746a21] 聞如是。

[0746a21] 一時。佛在舍衛國祇樹給孤獨園。

[0746a22] 爾時。世尊語迦葉曰。汝今年已朽邁。無少壯之意。宜可受諸長者衣裳及
其飲食。

[0746a24] 大迦葉白佛言。我不堪任受彼衣食。今此納衣隨時乞食。快樂無比。所以
然者。將來當有比丘。形體柔軟。心貪好衣食。便於禪退轉。不復能行苦業。又當作
是語。過去佛時。諸比丘等亦受人請.受人衣食。我等何為不法古時聖人乎。坐貪著
衣食故。便當捨服為白衣。使諸聖賢無復威神。四部之眾漸漸減少。聖眾已減少。如
來神寺復當毀壞。如來神寺已毀壞故。經法復當凋落。是時。眾生無復精光。以無精
光。壽命遂短。是時。彼眾生命終已。皆墮三惡趣。猶如今日眾生之類。為福多者皆
生天上。當來之世為罪多者。盡入地獄。

[0746b07] 世尊告曰。善哉。善哉。迦葉多所饒益。為世人民作良友福田。迦葉當知。
吾般涅槃後千歲餘。當有比丘於禪退轉。不復行頭陀之法。亦無乞食.著補納衣。貪
受長者請其衣食。亦復不在樹下閑居之處。好喜莊飾房舍。亦不用大小便為藥。但著
餘藥草。極甘美者。或於其中貪著財貨。悋惜房舍。恒共鬪諍。爾時。檀越施主篤信
佛法。好喜惠施。不惜財物。是時。檀越施主命終之後盡生天上。比丘懈怠者。死入
地獄中。如是。迦葉。一切諸行皆悉無常。不得久保。
[0746b18] 又迦葉當知。將來之世。當有比丘剃鬚髮而習家業。左抱男。右抱女。又
執箏簫在街巷乞食。爾時。檀越施主受福無窮。況復今日至誠乞食者。如是。迦葉。
一切行無常。不可久停。迦葉當知。將來之世。若有沙門比丘當捨八種道及七種之法。
如我今日於三阿僧祇劫所集法寶。將來諸比丘以為歌曲。在眾人中乞食以自濟命。然
後檀越施主飯彼比丘眾。猶獲其福。況復今日而不得其福乎。我今持此法付授迦葉及
阿難比丘。所以然者。吾今年老以向八十。然如來不久當取滅度。今持法寶付囑二人。
善念誦持。使不斷絕。流布世間。其有遏絕聖人言教者。便為墮邊際。是故。今日囑
累汝經法。無令脫失。

[0746c03] 是時。大迦葉及阿難即從座起。長跪叉手。白世尊言。以何等故。以此經
法付授二人。不囑累餘人乎。又復如來眾中。神通第一不可稱計。然不囑累。

[0746c07] 世尊告迦葉曰。我於天上.人中。終不見此人。能受持此法寶。如迦葉.
阿難之比。然聲聞中亦復不出二人上者。過去諸佛亦復有此二人受持經法。如今迦葉.
阿難比丘之比。極為殊妙。所以然者。過去諸佛頭陀行比丘。法存則存。法沒則沒。
然我今日迦葉比丘留住在世。彌勒佛出世然後取滅度。由此因緣。今迦葉比丘勝過去
時比丘之眾。又阿難比丘云何得勝過去侍者。過去時諸佛侍者。聞他所說。然後乃解。
然今日阿難比丘。如來未發語便解。如來不復語是。皆悉知之。由此因緣。阿難比丘
勝過去時諸佛侍者。是故。迦葉。阿難吾今付授汝。囑累汝此法寶。無令缺減。

[0746c20] 爾時。世尊便說偈言。

 一切行無常  起者必有滅

 無生則無死  此滅最為樂

[0746c24] 是時。大迦葉及阿難聞佛所說。歡喜奉行。

Paralel:
EA 12.6
T ii 570a23

More
Taishō
極老
SA2 116
T ii 416b08

More
Taishō
極老
SA 1141
T ii 301c07

More
Taishō

Jiṇṇa Sutta
SN 16.5
SN ii 202

You might also like