You are on page 1of 31

101 ilmuwan Islam dan Penemuannya

Add Comment

101 ILMUWAN MUSLIM | Inilah 101 Ilmuwan dan Tokoh


Sains Muslim Yang Dilupakan Dunia

Allah SWT menurunkan wahyu kepada nabi Muhammad melalui malaikat Jibril dengan berkata
“Iqra!”, pada ayat pertama di dalam Al-Qur’an. Iqra bukan hanya berarti “bacalah”, namun juga
berarti “belajarlah”.

Begitu Maha Segalanya Allah SWT, hingga menurunkan satu kalimat pertama dalam wahyu-
Nya yang ternyata mempunyai arti dan makna yang sangat berguna sekali bagi kelangsungan
kehidupan manusia Bumi dikemudian hari.

*****

Bagaimana mungkin seorang Muhammad membaca? Beliau adalah seorang buta huruf. Beliau
bukan seorang ilmuwan. Beliau bukanlah seorang pengarang. Dan, Al-Qur’an tidak diwahyukan
secara berurutan. Namun sesuai kejadian-kejadian yang dialami oleh beliau.

Selama diwahyukan, Al-Qur’an tidak diturunkan berdasarkan ayat demi ayat yang berurutan,
selalu acak, beda surah, beda ayat, beda kota, beda keadaan.
Kemudian dihafalkannya beserta semua sahabatnya agar tidak saling lupa. Namun ketika tiap
ayat di Al-Qur’an yang telah diwahyukan tersebut disusun, ternyata menjadi beraturan.

Itulah salah satu kitab Ilahi yang sempurna, mukzizat yang tiada duanya karena tidak hanya
dapat dinikmati oleh Rasul dan kaum di zamannya, namun oleh segenap umatnya hingga akhir
zaman (for all mankind).

*****

Di dalam Islam, ada tiga pilar yang harus dikerjakan untuk menjadi manusia yang selalu
bertaqwa dan berbudaya dengan baik. Yaitu, percaya kepada Allah, menggali ilmu (ilm), dan
mencintai sesama manusia.

Islam sering kali diberikan gambaran oleh orang-orang dan golongan yang tidak pernah
mengenalnya sebagai agama yang mundur dan memundurkan.

Islam juga dikatakan tidak pernah menggalakkan umatnya untuk menuntut dan menguasai
pelbagai lapangan ilmu pengetahhuan.

Kenyataan dan gambaran yang diberikan itu bukan saja tidak benar tetapi justru bertentangan
dengan hakikat sejarah yang sebenarnya.

Sejarah adalah fakta, dan fakta adalah sejarah. Sejarah telah membuktikan betapa dunia Islam
telah melahirkan banyak golongan sarjana dan ilmuwan yang cukup hebat dalam berbagai bidang
keilmuwan.
Pada masa lalu dan memang sudah ajaran Islam, bahwa jika seseorang menemukan alat atau
apapun yang belum ada manusia yang menciptakannya, maka wajiblah baginya untuk
menyebarkan hasil temuannya itu. Menyebarkannya kepada umat manusia agar mereka semakin
dapat mempermudah pekerjaannya dan menjadikan mereka semakin bersyukur kepada Allah.

Mereka tidak menuntut satu apapun, termasuk “hak paten” atau “upeti” lainnya akibat
temuannya tersebut.

Dan dari orang-orang baratlah ilmu-ilmu itu kemudian dicuri, lalu dipatenkan atas nama mereka
masing-masing untuk mencari keuntungan. Banyak sekali penemuan-penemuan dari kebudayaan
Islam yang tak tercatat sejarah.

Misalkan, diantaranya adalah keilmuwan dalam bidang falsafah, sains, politik, kesusasteraan,
kemasyarakatan, agama, pengobatan, astronomi dan sebagainya.

Salah satu ciri yang dapat diperhatikan pada para tokoh ilmuwan Islam ialah mereka tidak
sekedar dapat menguasai ilmu tersebut pada usia yang muda, tetapi mereka juga menguasai
keilmuwan tersebut dalam masa yang singkat dan dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara
bersamaan.

Inilah 101 Ilmuwan dan Tokoh Sains Muslim Yang


Dilupakan Dunia

Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi / Ar-Razi (Tehran, 864-930)


Meneliti: demam, penyakit cacar, alergi asma, dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi
dan imunologi.

Atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang
hidup antara tahun 864 – 930.

Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serba bisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan
terbesar dalam Islam.

Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razi sejak
muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia
berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad.

Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy.


Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad. Sebagai seorang dokter
utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi merupakan orang pertama yang membuat penjelasan
seputar penyakit cacar.

Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit “alergi asma”, dan ilmuwan
pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia menjelaskan
timbulnya penyakit Rhintis setelah mencium bunga mawar pada musim panas.

Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh
untuk melindungi diri. Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan
seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-Razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari
merkuri.
Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham / Alhazen
(Basra, 965 – Kairo 1039)

Meneliti: sifat cahaya.

Dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan
Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat.

Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya dan yang berkaitan dengannya.

Ia telah memberikan ilham kepada ahli sains dari dunia barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler
dalam menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang lain: Physics, Optics, Mathematics.

Abu Musa Jabir bin Hayyan / Jabir Ibnu Hayyan / Gebert (721-815)
Meneliti: penemu ilmu kimia

Orang-orang Eropa menamakannya Gebert, ia hidup antara tahun 721-815 M.

Dia adalah seorang tokoh Islam yang mempelajari dan mengembangkan dunia Islam yang
pertama. Ilmu tersebut kemudian berkembang dan kita mengenal sebagai ilmu kimia.

Bidang keahliannya, (dimana dia mengadakan peneltian) adalah bidang : Logika, Filosofi,
Kedokteran, Fisika, Mekanika, dan sebagainya.

Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi / Al Kindus

Meneliti: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran, ensiklopedi, pengarang 270
buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan
Yunani kuno,

Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi semacam adat
kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan nama-nama orang terkemuka, sehingga
kadang-kadang orang tidak mengetahui apakah orang tersebut muslim atau bukan.

Tetapi para sejarawan kita sendiri maupun barat mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan
bahwa mereka adalah orang Islam, karena karya orisinil mereka dapat diketahui dalam bentuk
tulisan ilmiah mereka sendiri.

Al Khindi ahli adalah ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik,
kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno. Al-Kindi adalah seorang
filosof muslim dan ilmuwan sedang bidang disiplin ilmunya adalah: Filosofi, Matematika,
Logika, Musik, Ilmu Kedokteran.

Abul Hakam Umar bin Abdurrahman bin Ahmad bin Ali Al-Kirmani / Al-
Kirmani (Kordoba, Al-Andalus / abad 12)

Meneliti: geometri, logika dan kedokteran (bedah, amputansi, kauterisasi).

Adalah cendekiawan besar abad ke-12 dari Kordoba, Al-Andalus. Ia adalah murid dari
Maslamah Al-Majriti.

Ia mempelajari dan berkarya di bidang bidang geometri dan logika. Menurut muridnya Al-
Husain bin Muhammad Al-Husain bin Hayy Al-Tajibi, “tak ada yang sepandai Al-Kirmani
dalam memahami geometri atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya yang tersulit, dan dalam
mempertunjukkan seluruh bagian dan bentuknya.”

Ia lalu pindah ke Harran, Al-Jazirah (sekarang terletak di Turki). Disana ia mempelajari geometri
dan kedokteran. Ia lalu kembali ke Al-Andalus dan tinggal di Sarqasta (Zaragoza). Ia diketahui
menjalankan praktik bedah seperti amputasi dan kauterisasi.

Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi / El-Zahwari / Az Zahra /


Abulcasis (Zahra, Kordoba, Spanyol / 936-1013)

Meneliti: Al-Tasrif, kedokteran, gigi, kelahiran anak, bedah, obat-obatan.

Adalah salah satu pakar di bidang kedokteran pada masa Islam abad Pertengahan.

Dia lahir di Madinatuz Zahra’, 936 – 1013 yang dikenal di Barat sebagai Abulcasis. Karya
terkenalnya adalah Al-Tasrif, kumpulan praktik kedokteran yang terdiri atas 30 jilid.

Abul Qasim lahir di Zahra, yang terletak di sekitar Kordoba, kini Spanyol. Di kalangan bangsa
Moor Andalusia, dia dikenal dengan nama “El Zahrawi”.

Ia juga membuat alat bedah/pembedahan , teknik dan jenis pengoperasian, pengembangan ilmu
kedokteran gigi dan operasi gigi serta peralatan bedah gigi.

Al-Qasim adalah dokter kerajaan pada masa Khalifah Al-Hakam II dari kekhalifahan Umayyah.
Al-Tasrif berisi berbagai topik mengenai kedokteran, termasuk di antaranya tentang gigi dan
kelahiran anak.

Buku ini diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerardo dari Cremona pada abad ke-12, dan selama
lima abad Eropa Pertengahan, buku ini menjadi sumber utama dalam pengetahuan bidang
kedokteran di Eropa. Bidang lain: Surgery, Medicine.

Muhammad ibn Muhammad ibn Mahmud Abu Mansur al-Samarqandi al-


Maturidi al-Hanafi / Abu Mansyur Almaturiddi (Maturidi, Samarqand)

Meneliti: ilmu kalam

Adalah seorang cendekiawan muslim dan ahli di bidang ilmu kalam. Maturidi dilahirkan di
Maturid, dekat Samarqand.

Di bidang ilmu agama, beliau berguru pada Abu Nasr al-`Ayadi and Abu Bakr Ahmad al-
Jawzajani. Ia banyak menulis tentang Mu’tazilah, Qarmati, dan Syiah.

Abu Raihan Al-Biruni (Khawarazmi, Turkmenistan, Persia, 15 September 973 –


13 Desember 1048)
Meneliti: matematika, astronomi (determined Earth’s circumference), fisika, ensiklopedia,
filsafat, sejarah, obat-obatan, farmasi.

Merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf,


pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang
matematika, filsafat, obat-obatan.

Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau
Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar
matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.

Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn
Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih, di universitas
dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas Ma’mun Khawarazmshah. Dia lahir 15
September 973 dan meninggal 13 Desember 1048. Bidang lain: Astronomy, Mathematics,
determined Earth’s circumference.

Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi (Iran, 780 – 850)


Meneliti: matematika (Algebra / Algoritma / Aritmatika / Aljabar), astronomi dan geografi.

Adalah seorang pakar dalam bidang matematik, astronomi dan geografi dari Iran.

Al-Khawarizmi juga dikenali sebagai bapa Algebra. Orang Eropa menyebutnya dengan
AlGorisma. Nama itu kemudian dipakai orang-orang barat dalam arti kata Aritmatika atau ilmu
hitung.

Mengapa ? Karena dia adalah seorang muslim yang pertama-tama dan ternama dalam ilmu
Matematika dan ilmu hitung.

Bukunya yang terkenal berjudul Al-jabar Wal Muqobalah, kemudian buku tersebut disalin oleh
orang-orang barat dan sampai sekarang ilmu itu kita kenal dengan nama Al-Jabar.

Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi / Razes (864-930)


Meneliti: Ilmu Kimia (Distilasi, Kalsinasi dan sebagainya), Medicine, Ophthalmology, Smallpox
, Chemistry, Astronomy.

Hidup antara tahun 864-930 dan namanya dilatinkan menjadi Razes. Seorang dokter klinis yang
terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan satu penelitian Al-Kimi atau sekarang lebih
terkenal disebut ilmu Kimia.

Di dalam penelitiannya pada waktu itu Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi sudah menggunakan
peralatan khusus dan secara sistimatis hasil karyanya dibukukan, sehingga orang sekarang tidak
sulit mempelajarinya.

Disamping itu Al-Razi telah mengerjakan pula proses kimiawi seperti: Distilasi, Kalsinasi dan
sebagainya dan bukunya tersebut merupakan suatu buku pegangan Lboratorium Kimia yang
pertama di dunia. Bidang lain: Medicine, Ophthalmology, Smallpox , Chemistry, Astronomy.

Abu Nasir Al-Farabi / Al-Farabius (870-900)

Meneliti: bidang logika, matematika, etika, filosofi, politik, sosiologi, music, sains.

Orang barat menyebutnya dengan ALFARABIUS. Ia hidup tahun antara tahun 870-900 Masehi
dan merupakan tokoh Islam yang pertama dalam bidang Logika.

Al Farabi juga mengembangkan dan mempelajari ilmu Fisika, Matematika, Etika, Filosofi,
Politik, dan sebagainya. Bidang lain: Sociology, Logic, Philosophy, Political Science, Music.

Abul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Buzjani / Abul
Wafa (Buzhgan, Nishapur, Iran / Persia 940 – 997 / 998)
Meneliti: astronomi (pergerakan Bulan), matematika (trigonometri).

Adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Persia. Pada tahun 959, Abul Wafa
pindah ke Irak, dan mempelajari matematika khususnya trigonometri di sana.

Dia juga mempelajari pergerakan bulan; salah satu kawah di bulan dinamai Abul Wáfa sesuai
dengan namanya.

Salah satu kontribusinya dalam trigonometri adalah mengembangkan fungsi tangen dan
mengembangkan metode untuk menghitung tabel trigonometri.

Abu Ali Al-Husein Ibnu Sina / Ibnu Sina / Syeh Al-Rais / Avicenna (986-1037)

Meneliti: kedokteran, pengobatan (medicine), fisika, geologi, mineralogi, matematika,


astronomi, filsafat, ilmuwan ensiklopedi, psikologi, penulis kaidah kedokteran modern (dipakai
sebagai referensi ilmu kedokteran barat), menulis buku tentang fungsi organ tubuh, meneliti
penyakit TBC, diabetes dan penyakit yang ditimbulkan oleh efek fikiran.

Atau dikenal dengan nama Avicenna, hidup antara tahun 986-1037 M. Ia adalah seorang
ilmuwan muslim dan Filosof besar pada waktu itu, hingga kepadanya diberikan julukan Syeh Al-
Rais.

Keistimewaannya antara lain pada masa umur 10 tahun sudah hafal Al-Qur`an, kemudian pada
usia 18 tahun sudah mampu menguasai semua ilmu yang ada pada waktu itu. Bidang
keahliannya adalah ilmu Kedokteran, ilmu Fisika, Geologi, Mineralogi. Juga dibidang Medicine,
Philosophy, Mathematics, Astronomy.

Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi / Al-Idrisi (Sicily, Masihi, Ceuta, Spanyol,


1099 – 1166)

https://i1.wp.com/african-articles.africanseer.com/articlefiles/162-Al-Idrisi%20.jpgMeneliti:
geografi.

Merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup di Sicily. Sumbangan utama tokoh ini
ialah menghasilkan peta bebola perak seberat 400 paun untuk Raja Roger II, lengkap dengan
membagikan dunia kepada 7 iklim, laluan perdagangan, teluk, tasik, sungai, bandar-bandar
besar, bukit dan lembah serta gunung-ganang. Al Idrisi lahir 1099 Masihi di Ceuta, Spanyol dan
meninggal pada 1166 Masihi.

Beliau juga mencatatkan jarak dan ketinggian sesuatu tempat dengan tepat. Tokoh Geografi
kurun ke-12 ini kemudiannya menghasilkan buku Nuzhah al Musytaq fi Ishtiraq al Afaq
(Kenikmatan pada Keinginan Untuk Menjelajah Negeri-negeri) atau Roger’s Book yaitu sebuah
ensiklopedia geografi yang mengandungi peta dan informasi tentang negara Eropa, Afrika dan
Asia.

Buku ini mencatatkan perihal masyarakat, budaya, kerajaan dan cuaca negara-negara yang
terdapat di dalam petanya. Beliau penemu garisan lintang dan garisan bujur yang
diperkenalkannya dalam peta yang dihasilkan. Beberapa abad lamanya, Eropa menggunakan peta
Al-Idrisi, dan turut menggunakan hasil kerja ilmuwan ini ialah Christopher Columbus.

Piri Reis

Meneliti: geografi, peta dunia.

Pencipta peta dunia terlengkap dibuat pada tahun 1513. Para ahli satelit sendiri pun merasa
terkejut dengan model pemetaan yang dibuat oleh tokoh Muslimin ini.

Peta yang dibuat diatas sepotong kulit rusa berukuran 90×65 centimeter itu benar-benar
digambarkan lengkap dan cukup detail.

Bahkan hasil perbandingan dengan pemotretan dari angkasa yang dilakukan menggunakan satelit
saat ini, memiliki bentuk yang sangat mirip.

Mulanya para sejarawan tidak percaya akan bukti keberadaan peta tersebut. Di peta yang terlihat
jelas hanyalah kawasan Laut Timur Tengah. Sementara kawasan lainnya seperti benua Afrika
dan Amerika sama sekali tergambar sangat berbeda.

Barulah setelah gambar hasil pemotretan dari satelit pada zaman modern ini dipadukan dengan
peta kuno karya muslimin bangsa Turki tersebut, ternyata sangat nyata kebenarannya bahwa
gambar yang ditorehkan dalam kulit itu memang sangat detail dan terperinci!. (klik disini unuk
membaca artikel: Ilmuwan Muslim Pencipta Peta Dunia Pertama)

Ghiyatuddin Abu al-Fatah Omar ibni Ibrahim Al-Nisaburi Khayami / Omar Al-
Khayyám (Nishapur, Iran / Persia, 18 Mei 1048 – 4 Desember 1131)

Meneliti: sastra, matematika, astronomi.

Adalah seorang sastrawan, pemuisi (pembuat puisi), ahli matematik, dan ahli astronomi. Khayam
yang lahir pada 18 Mei 1048 di Nishapur, Iran (Parsi) dan meninggal 4 Desember 1131 itu
mempunyai nama asli Ghiyatuddin Abu al-Fatah Omar ibni Ibrahim Al-Nisaburi Khayami.

Khayam adalah perkataan pinjaman bahasa Arab yang bermakna “pembuat khemah.” Beliau
paling dikenali kerena himpunan puisinya, Rubaiyat Omar Khayyam. Ia juga memecahkan
persamaan pangkat tiga dan empat melalui kerucut-kerucut yang merupakan ilmu aljabar
tertinggi dalam matematika modern, penyair.
Ibn Al-Nafis Damishqui / Ibnu Nafis (Damaskus, Suriah 1210 – Kairo, Mesir 17
Desember 1288)

Meneliti: kedokteran (peredaran darah, paru-paru)

Merupakan orang pertama yang secara akurat mendeskripsikan peredaran darah dalam tubuh
manusia (pada 1242). Penggambaran kontemporer proses ini telah bertahan hingga kini. Namun,
Harvey (1628) dianggap pertama yang menemukannya.

Khususnya, ia merupakan orang pertama yang diketahui telah mendokumentasikan sirkuit paru-
paru.

Secara besar-besaran karyanya tak tercatat sampai ditemukan di Berlin pada 1924. Dia lahir di
Damaskus (kini wilayah Suriah) tahun 1210 dan meninggal di Kairo (kini wilayah Mesir), 17
Desember 1288 pada umur 77/78 tahun).

Ibnu Khaldun (Tunisia, 27 Mei 1332/732H – 19 Maret 1406/808H)

Meneliti: filsafat, sejarah, sosiologi, ekonomi.

Ibnu Khaldun, lahir 27 Mei 1332/732H, wafat 19 Maret 1406/808H adalah sejarahwan, pendidik
ulung, pendiri filsafat sejarah dan sosiologi.

Ia adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu
historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah
(Pendahuluan).

Nasir al-Din Tusi / Al Tusi (17 February 1201 – 25 Juni 1274)

Meneliti: Astronomi, filsafat, teologi, Ilm al-Kalam, Islamic Philosophy, Astronomy,


Mathematics, Chemistry, Biology and Medicine, Physics, Non-Euclidean Geometry, Science.

Al Tusi lahir di Tus, wilayah Khorasan, Iran utara, adalah seorang astronom dan ilmuwan
kawakan yang melakukan penelitian tentang gerakan planet-planet, membuat model planet
(planetarium) jauh sebelum Copernicus.

Ia lahir pada tanggal 17 February 1201 (11 Jamadi al-Ula 597) dan meninggal dunia pada
tanggal 25 Juni 1274, pada umur 73 tahun (18 Dhu’l-Hijjah 672).

Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari / Ibnu Ismail Al Jazari / Al Jazari

Meneliti: robotika, mekanika, fluida


Ilmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern. Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik
untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot.

Ia dipanggil Al-Jazari karena lahir di Al-Jazira, sebuah wilayah yang terletak di antara Tigris dan
Efrat, Irak. Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir dari
1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik.

”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu
detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin” (Donald
Hill).

Kalimat di atas merupakan komentar Donald Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik
dengan sejarah teknologi, atas buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-Jazar. Al Jazari
merupakan seorang tokoh besar di bidang mekanik dan industri. Lahir di Al Jazira, yang terletak
diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Sungai tigris dan Efrat. Al-Jazari
merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya. (baca: Al-Jazari, bapak robotika modern)

Abu Al Zahrawi / ALBUCASIS

Meneliti: medis, kedokteran, ahli tulang, ahli bedah.

Sang Penemu Gips Era Islam. Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli bedah, maupun
ilmuan yang berasal dari Andalusia.

Dia merupakan penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips
sebagaimana yang dilakukan pada era modern ini. Sebagai seorang dokter era kekalifahan, dia
sangat berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran yang penting bagi era modern ini.

Al Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota Al Zahra yaitu sebuah kota yang terletak di dekat
Kordoba di Andalusia yang sekarang dikenal dengan negara modern Spanyol di Eropa.

Kota Al Zahra sendiri dibangun pada tahun 936 Masehi oleh Khalifah Abd Al rahman Al Nasir
III yang berkuasa antara tahun 912 hingga 961 Masehi. Ayah Al Zahrawi merupakan seorang
penguasa kedelapan dari Bani Umayyah di Andalusia yang bernama Abbas.

Menurut catatan sejarah keluarga ayah Al Zahrawi aslinya dari Madinah yang pindah ke
Andalusia. Al Zahrawi selain termasyhur sebagai dokter yang hebat juga termasyhur karena
sebagai seorang Muslim yang taat.

Dalam buku Historigrafi Islam Kontemporer, seorang penulis dari perpustakaan Viliyuddin
Istanbul Turki menyatakan Al Zahrawi hidup bagaikan seorang sufi.

Kebanyakan dia melakukan pengobatan kepada para pasiennya secara cuma-cuma. Dia sering
kali tidak meminta bayaran kepada para pasiennya. Sebab dia menganggap melakukan
pengobatan kepada para pasiennya merupakan bagian dari amal atau sedekah. Dia merupakan
orang yang begitu pemurah serta baik budi pekertinya.

Selain membuka praktek pribadi, Al Zahrawi juga bekerja sebagai dokter pribadi Khalifah Al
Hakam II yang memerintah Kordoba di Andalusia yang merupakan putra dari Kalifah
Abdurrahman III (An-Nasir). Khalifah Al Hakam II sendiri berkuasa dari tahun 961 sampai
tahun 976.

Dia melakukan perjanjian damai dengan kerajaan Kristen di Iberia utara dan menggunakan
kondisi yang stabil untuk mengembangkan agrikultur melalui pembangunan irigasi. Selain itu dia
juga meningkatkan perkembangan ekonomi dengan memperluas jalan dan pembangunan pasar.
Kehebatan Al Zahrawi sebagai seorang dokter tak dapat diragukan lagi.

Salah satu sumbangan pemikiran Al Zahrawi yang begitu besar bagi kemajuan perkembangan
ilmu kedokteran modern adalah penggunaan gips bagi penderita patah tulang maupun geser
tulang agar tulang yang patah bisa tersambung kembali. Sedangkan tulang yang geser, bisa
kembali ke tempatnya semula. Tulang yang patah tersebut digips atau dibalut semacam semen.

Dalam sebuah risalahnya, dia menuliskan, jika terdapat tulang yang bergeser maka tulang
tersebut harus ditarik supaya kembali tempatnya semula. Sedangkan untuk kasus masalah tulang
yang lebih gawat, seperti patah maka harus digips. Untuk menarik tulang lengan yang bergeser,
Al Zahrawi menganjurkan seorang dokter meminta bantuan dari dua orang asisten. Kedua asisten
tersebut bertugas memegangi pasien dari tarikan.

Kemudian lengan harus diputar ke segala arah setelah lengan yang koyak dibalut dengan balutan
kain panjang atau pembalut yang lebih besar. Sebelum dokter memutar tulang sendi sang pasian,
dokter tersebut harus mengoleskan salep berminyak ke tangannya. Hal ini juga harus dilakukan
oleh para asisten yang ikut membantunya dalam proses penarikan.

Setelah itu dokter menggerakan tulang sendi pasien dan mendorong tulang tersebut hingga tulang
tersebut kembali ke tempatnya semula. Setelah tulang lengan yang bergeser tersebut kembali ke
tempat semula, dokter harus melekatkan gips pada bagian tubuh yang tulangnya tadi sudah
dikembalikan. Gips tersebut mengandung obat penahan darah dan memiliki kemampuan
menyerap.

Kemudian gips tersebut diolesi dengan putih telur dan dibalut dengan perban secara ketat.
Setelah itu, dengan menggunakan perban yang diikatkan ke lengan, lengan pasien digantungkan
ke leher selama beberapa hari. Sebab jika lengan tidak digantungkan, maka lengan terasa sakit
karena masih lemah kondisinya.

Sesudah kondisi lengan semakin kuat dan membaik, maka gantungan lengan ke leher dilepaskan.
Jika tulang yang bergeser itu sudah benar-benar kembali dalam posisi semula dengan baik dan
sudah tidak terasa begitu sakit lagi, maka buka semua balutan termasuk gips yang membalut
tangan pasien.

Tetapi jika tulang yang bergeser tersebut belum sepenuhnya pulih atau kembali ke tempat semula
secara tepat, maka perban maupun gips yang membalut lengan pasien harus dibuka. Lalu lengan
pasien dibalut lagi dengan gips dan perban yang baru setelah itu dibiarkan selama beberapa hari
hingga lengan pasien benar-benar sembuh total.
Salah satu karya fenomenal Al Zahrawi merupakan Kitab Al-Tasrif. Kitab tersebut berisi
penyiapan aneka obat-obatan yang diperlukan untuk penyembuhan setelah dilakukannya proses
operasi. Dalam penyiapan obat-obatan itu, dia mengenalkan tehnik sublimasi.

Kitab Al Tasrif sendiri begitu populer dan telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa oleh
para penulis. Terjemahan Kitab Al Tasrif pernah diterbitkan pada tahun 1519 dengan judul Liber
Theoricae nec non Practicae Alsaharavii.

Salah satu risalah buku tersebut juga diterjemahkan dalam bahasa Ibrani dan Latin oleh Simone
di Genova dan Abraham Indaeus pada abad ke-13. Salinan Kitab Al Tasrif juga juga diterbitkan
di Venice pada tahun 1471 dengan judul Liber Servitoris. Risalah lain dalam Kitab Al Tasrif juga
diterjemahkan dalam bahasa Latin oleh Gerardo van Cremona di Toledo pada abad ke-12 dengan
judul Liber Alsaharavi di Cirurgia.

Dengan demikian kitab karya Al Zahrawi semakin termasyhur di seluruh Eropa. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya karya Al Zahrawi tersebut bagi dunia. Kitabnya yang
mengandung sejumlah diagram dan ilustrasi alat bedah yang digunakan Al Zahrawi ini menjadi
buku wajib mahasiswa kedokteran di berbagai kampus-kampus.

Al Zahrawi menjadi pakar kedokteran yang termasyhur pada zamannya. Bahkan hingga lima
abad setelah dia meninggal, bukunya tetap menjadi buku wajib bagi para dokter di berbagai
belahan dunia. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan kedokterannya masuk dalam kurikulum jurusan
kedokteran di seluruh Eropa.

Abu Uthman Amr ibn Bahr al-Kinani al-Fuqaimi al-Basri / Al Jahiz (Irak,
Basra, 781 – Baghdad 869)

Meneliti: biologi, zoologi, evolusi, kuman, teori evolusi, adaptasi, psikologi binatang.

Ia menulis penelitian tentang ilmu hewan (zoology) pertama kali. Ahli zoologi terkemuka dari
Basra, Irak ini merupakan ilmuwan Muslim pertama yang mencetuskan teori evolusi. Al-Jahiz
lahir di Basra, Irak pada 781 M. Nama aslinya adalah Abu Uthman Amr ibn Bahr al-Kinani al-
Fuqaimi al-Basri.

Pengaruhnya begitu luas di kalangan ahli zoologi Muslim dan Barat. Jhon William Draper, ahli
biologi Barat yang sezaman dengan Charles Darwin pernah berujar, ”Teori evolusi yang
dikembangkan umat Islam lebih jauh dari yang seharusnya kita lakukan. Para ahli biologi
Muslim sampai meneliti berbagai hal tentang an-organik serta mineral.”

Al-Jahiz lah ahli biologi Muslim yang pertama kali mengembangkan sebuah teori evolusi.
Ilmuwan dari abad ke-9 itu mengungkapkan dampak lingkungan terhadap kemungkinan seekor
binatang untuk tetap bertahan hidup.
Sejarah peradaban Islam mencatat, Al-Jahiz sebagai ahli biologi pertama yang mengungkapkan
teori berjuang untuk tetap hidup (struggle for existence). Untuk dapat bertahan hidup, papar dia,
makhluk hidup harus berjuang, seperti yang pernah dialaminya semasa hidup.

Beliau dilahirkan dan dibesarkan di keluarga miskin. Meskipun harus berjuang membantu
perekonomian keluarga yang morat-marit dengan menjual ikan, ia tidak putus sekolah dan rajin
berdiskusi di masjid tentang sains. Beliau bersekolah hingga usia 25 tahun. Di sekolah, Al-Jahiz
mempelajari banyak hal, seperti puisi Arab, filsafat Arab, sejarah Arab dan Persia sebelum
Islam, serta Al-Qur’an dan hadist.

Al-Jahiz juga merupakan penganut awal determinisme lingkungan. Menurutnya, lingkungan


dapat menentukan karakteristik fisik penghuni sebuah komunitas tertentu. Asal muasal
beragamnya warna kulit manusia terjadi akibat hasil dari lingkungan tempat mereka tinggal.

Berkat teori-teori yang begitu cemerlang, Al-Jahiz pun dikenal sebagai ahli biologi terbesar yang
pernah lahir di dunia Islam. Ilmuwan yang amat tersohor di kota Basra, Irak itu berhasil
menuliskan kitab Ritab Al-Haywan (Buku tentang Binatang).

Dalam kitab itu dia menulis tentang kuman, teori evolusi, adaptasi, dan psikologi binatang. Al-
Jahiz pun tercatat sebagai ahli biologi pertama yang mencatat perubahan hidup burung melalui
migrasi.

Tak cuma itu, pada abad ke-9 M. Al-Jahiz sudah mampu menjelaskan metode memperoleh
ammonia dari kotoran binatang melalui penyulingan. Sosok dan pemikiran Al-Jahiz pun begitu
berpengaruh terhadap ilmuwan Persia, Al-Qazwini, dan ilmuwan Mesir, Al-Damiri.

Karirnya sebagai penulis ia awali dengan menulis artikel. Ketika itu Al-Jahiz masih di Basra.
Sejak itu, ia terus menulis hingga menulis dua ratus buku semasa hidupnya. Pada abad ke-11,
Khatib al-Baghdadi menuduh Al-Jahiz memplagiat sebagian pekerjaannya dari Kitab al-
Hayawan of Aristotle.

Selain al-Hayawan, beliau juga menulis kitab al-Bukhala (Book of Misers or Avarice & the
Avaricious), Kitab al-Bayan wa al-Tabyin (The Book of eloquence and demonstration), Kitab
Moufakharat al Jawari wal Ghilman (The book of dithyramb of concubines and ephebes), dan
Risalat mufakharat al-sudan ‘ala al-bidan (Superiority Of The Blacks To The Whites). Suatu
ketika, pada tahun 816 M ia pindah ke Baghdad. Al-Jahiz meninggal setelah lima puluh tahun
menetap di Baghdad pada tahun 869, ketika ia berusia 93 tahun.

Ali Ibn Rabban Al-Tabari

Ali Ibn Rabban Al-Tabari (838-870)

Merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup antara tahun 838 – 870.
Al Ibadi (873)

Seorang pengarang buku tentang anatomi mata, otak dan syaraf optik, permasalahan pada mata.

Ibnu Fadlan (abad 10)

Membuat daftar koordinat daerah Volga-Caspian (daerah Rusia) dan sosiologi daerah tersebut.

Ibnu Majid (abad 15)

Pemandu Vasco de Gamma dan menerbitkan buku panduan navigasi bagi pilot dan pelaut.

Ibnu Batutah

Ibnu Batutah (1369)

Membuat daftar koordinat dan sosiologi wilayah China, Srilangka, India, Byzantium, Rusia
Selatan.

Ibnu Khuradadhbih (abad 9)

Karya geografi tentang kerajaan-kerajaan dan rute perjalanannya dari negeri-negeri China, Korea
dan Jepang.

Imam Hanafi / An Nukman bin Tsabit (700)

Lahir tahun 700 M di Kufah, Irak. Ajarannya dalam ilmu fiqih adalah selalu berpegang pada Al-
Qur’an dan hadis. Beliau tidak menghendaki adanya taklid dan bid’ah yang tidak ada dasarnya
dalam Al Qur’an dan hadis. Dalam menetapkan hukum fiqih beliau bersumber pada Al Qur’an,
hadis, qiyas dan ihtisan.

Imam Maliki / Abu Abdillah Malik bin Annas (716)

Beliau lahir di Madinah tahun 716 M. Beliau merupakan ulama besar di kawasan Arab. Dalam
menetapkan ilmu fiqih, beliau berpedoman pada Al Qur’an, hadis, ijma sahabat, dan
kemaslahatan urf (adat) penduduk Madinah. Buku karangannya diantaranya adalah Al
Muwaththa. Imam Maliki ini adalah guru Imam Syafi’i.
Imam Syafi’i / Muhammad Ibnu Idris bin Abbas bin Usman Asy Syafi’i (767)

Beliau dilahirkan di Palestina tahun 767 M. Menurut riwayat, beliau telah mahir membaca dan
menulis Arab pada usia 5 tahun. Pada usia 9 tahun, beliau telah hafal Al Quran 30 juz. Pada usia
10 tahun, beliau sudah menghafal hadist yang terdapat dalam kitab Al Muwaththa karya Imam
Malik.

Di usianya yang 15 tahun, beliau lulus dalam spesialisasi hadist dari gurunya Imam Sufyan bin
Uyaina, sehingga beliau diberi kepercayaan untuk mengajar dan memberi fatwa kepada
masyarakat dan menjadi guru besar di Masjidil Haram, Mekah.

Dalam menetapkan ilmu fiqih, Imam Syafi’i berpedoman pada Al Qur’an, hadis, ijma’ dan qiyas.
Buku karangan Imam Syafi’i adalah Ar Risalah dan Al ‘Um. Ajaran Imam Syafi’i terkenal
dengan Mazhab Syafi’i yang banyak dianut oleh umat Islam di Indonesia, Asia Tenggara, Mesir,
Baghdad, dan negara lainnya.

Imam Hambali / Ahmad bin Hambal Asy Syaibani (855)

Beliau lahir di Baghdad tahun 855 M. Ajarannya terkenal dengan nama Mazhab Hambali. Dalam
menetapkan hukum fiqih, Imam Hambali berpedoman pada Al Qur’an, hadis, dan fatwa para
sahabat.

Imam Ghazali / Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali (1058)

Beliau lahir di Iran tahun 1058 M. Beliau tokoh yang terkenal dalam bidang ilmu tafsir, ilmu
fiqih, ilmu filsafat, dan ilmu akhlak. Karena keluasan ilmunya, beliau mendapat gelar Hujjatul
Islam. Karya beliau diantaranya adalah Tahafut Al Falasifah, Huluqul Muslim, dan yang terkenal
adalah Ihya’ Ulumuddin.

Al Farazi (790)

Pperintis alat astrolab planisferis yaitu mesin hitung analog pertama, sebagai alat Bantu
astronomi menghitung waktu terbit dan tenggelam serta titik kulminasi matahari dan bintang
serta benda langit lainnya pada waktu tertentu.

Taqiuddin (1565)

Merintis jam mekanis pertama dan alarmnya yang digerakkan dengan pegas.

Abu Muhammad Abdullah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqi / Ibn al-Baitar
(Malaga, Spanyol)
Merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup antara tahun 1200-an, ia meninggal pada
tahun 1248. Lebih dikenali sebagai Ibn al-Baitar, beliau dilahirkan di Malaga, Spanyol.

Al Ghazali (1111)

Pelopor pembuat klasifikasi fungsi sosial pengetahuan yang dalam perkembangannya mengarah
timbulnya berbagai jenis referensi dan karya bibliografi, ahli ilmu kalam, ahli tasawuf.

Al Mas’udi

Menerbitkan ensiklopedi geografi yang membahas gempa bumi, formasi geologis, sifat dasar
laut mati, evolusi geologi (jauh sebelum Maghelan dan Weber).

Al Idris (1154)

Ahli peta Bumi, membuat peta bumi dan globe dengan dilengkapi penjelasan penggunaan
kompas.

Yaqut Hawami (1229)

Membuat kamus geografi pertama berdasarkan abjad berisikan nama kota dan tempat yang
dikenal dan berisi informasi akurat mengenai ukuran bumi, zona iklim dan sifatnya, geografi
matematika dan politik.

Abu Al-Nasr Al-Farabi / Al-Pharabius (870 – 950)

Dikenali sebagai Al-Pharabius di dunia barat, ia merupakan salah seorang pakar sains dan ahli
falsafah Islam yang hebat dalam dunia Islam pada kala itu, beliau hidup antara tahun 870 – 950.
Dia berasal dari Farab, Kazakhstan.

Ibnu Abdus Salam (abad 13)

Merumuskan pertama kali tentang hak-hak perlindungan binatang atau konservasi hewani.

Safiuddin (1294)

Memperkenalkan teori musik.


Al Mawsili (850)

Ahli musik klasik, pengembangan notasi mensural, konsep gloss atau hiasan melodi,
pengembangan rumpun alat musik gesek, kecapi, kelompok gitar, busur gesek pada alat musik
gesek, musik keroncong dan morisko. Oleh muridnya yang menjadi musisi ulung bernama
Ziryab memperkenalkan ke Spanyol pada tahun 822.

Abu Hasan Al Asy’ari (837)

Adalah tokoh ilmuwan muslim dibidang ilmu tauhid. Beliau lahir di Baghdad tahun 873 M.
Ajaran Abu Hasan Al Asy’ari dikenal dengan paham Asy’ariah. Adapun ajaran Asy’ariah yang
berkembang sampai saat ini adalah sifat wajib Allah SWT. ada 13 (wujud, qidam, baqa,
mukhalafatul lilhawadis, qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, qudrat, iradat, ilmu, hayat. sama’,
bashar dan kalam) ditambah dengan 7 sifat maknawiyah (qadiran, muridan, ‘aliman, hayyan,
sami’an, basiran, mutakalliman), sehingga menjadi 20 sifat wajib bagi Allah SWT.

Nur Al-Din Ibn Ishaq Al-Bitruji / Alpetragius (1204)

Di dunia barat dikenali sebagai Alpetragius, merupakan salah seorang ahli sains Islam.

Muhammad Abduh (Delta Nil, 1849 – Alexandria, 11 Juli 1905 )

Adalah seorang pemikir muslim dari Mesir, dan salah satu penggagas gerakan modernisme
Islam. Beliau belajar tentang filsafat dan logika di Universitas Al-Azhar, Kairo, dan juga murid
dari Jamal al-Din al-Afghani, seorang filsuf dan pembaharu yang mengusung gerakan Pan-
Islamisme untuk menentang penjajahan Eropa di negara-negara Asia dan Afrika. Muhammad
Abduh diasingkan dari Mesir selama enam tahun pada 1882, karena keterlibatannya dalam
Pemberontakan Urabi. Di Libanon, Abduh sempat giat dalam mengembangkan sistem
pendidikan Islam. Pada tahun 1884, ia pindah ke Paris, dan bersalam al-Afghani menerbitkan
jurnal Islam The Firmest Bond. Salah satu karya Abduh yang terkenal adalah buku berjudul
Risalah at-Tawhid yang diterbitkan pada tahun 1897.

al-Allamah al-Muhaddits al-Faqih az-Zahid al-Wara’ asy-Syaikh Abdul Muhsin


bin Hammad al-’Abbad al-Badr (1937)

Lahir di Zulfa (300 km dari utara Riyadh) pada 3 Ramadan tahun 1353H (10 Desember 1934. Ia
adalah salah seorang pengajar di Masjid Nabawi yang mengajarkan kitab-kitab hadits seperti
Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud dan saat ini beliau masih memberikan
pelajaran Sunan Turmudzi. Ia adalah seorang ‘Alim Robbaniy dan pernah menjabat sebagai
wakil mudir (rektor) Universitas Islam Madinah yang waktu itu rektornya adalah Abdul Aziz bin
Abdullah bin Baz.
Ahmad ibnu Yusuf al-Misri (835 – 912)

Adalah seorang matematikawan, putra dari Yusuf ibnu Ibrahim yang juga seorang
matematikawan. Ahmad ibnu Yusuf lahir di Baghdad, Irak dan kemudian pindah bersama
bapaknya ke Damaskus pada tahun 839. Kemudian ia pindah lagi ke Kairo, dan dari sini lah
namanya mendapat tambahan al-Misri (dari Mesir).

Abu-L ‘Abbas Ahmad ibn Khallikan (1211 – 1282)

Adalah sarjana Muslim Kurdi pada abad ke-13. Karyanya yang paling terkenal adalah Wafayat
al-Ayan (Berita Kematian Laki-laki Ulung) atau lebih dikenal sebagai Kamus Biografis. Dia
lahir Irbil, 22 September 1211 -Damaskus, Suriah dan meninggal 30 Oktober 1282. Menurut
Encyclopedia Britannica, ibn Khallikan memilih “bahan faktual untuk biografinya dengan sangat
baik dari sisi pengetahuan akademis” dan buku ini juga menyebutkan “… ia adalah seorang yang
menyumbangkan sumber berharga untuk karya kontemporer dan berisi petikan dari biografi yang
lebih awal yang sudah tidak lagi ada.” Ia mulai mengerjakan karya ini dari tahun 1256 sampai
dengan tahun 1274.

Said Al-Andalusí (Almería, 1029 – Toledo, 1070) “Al-Tulaytuli” (dari Toledo)

Adalah seorang qadi, ilmuwan dan sejarawan Al-Andalus. Karyanya yang terkenal adalah
Tabaqat Al-Umam (Klasifikasi Bangsa-Bangsa), yang banyak dipelajari oleh para sejarawan.
Karyanya yang lain adalah Kumpulan Sejarah Bangsa Arab dan Non-Arab, dan Koreksi
Pergerakan Bintang-Bintang.

Jafar Muhammad bin Musa bin Shakir Banu Musa, (800 – 873)

Adalah seorang astronom dan matematikawan dari Baghdad. Ia bersama kedua saudaranya
(Ahmad Banu Musa dan Hasan Banu Musa) sangat aktif menerjemahkan berbagai buku sains
dari manuskrip Yunani dan Pahlavi ke dalam bahasa Arab pada masa kekhalifahan Al-Ma’mun.

Mālik ibn Anas bin Malik bin ‘Āmr al-Asbahi atau Malik bin Anas (714 – 800)

Ia lahir di Madinah pada tahun 714 (93 H), dan meninggal pada tahun 800 (179 H). Ia adalah
pakar ilmu fikih dan hadits, serta pendiri Mazhab Maliki.

Yusuf al-Qaradawi (1926 – 2010)

Adalah seorang cendekiawan Muslim yang berasal dari Mesir. Ia dikenal sebagai seorang
Mujtahid pada era modern ini. Selain sebagai seorang Mujtahid ia juga dipercaya sebagai
seorang ketua majelis fatwa. Banyak dari fatwa yang telah dikeluarkan digunakan sebagai bahan
rujukan atas permasalahan yang terjadi. Namun banyak pula yang mengkritik fatwa-fatwanya.
Qaradawi lahir di Shafth Turaab, Kairo, Mesir, 9 September 1926, umur 84 tahun.

Jalaluddin as-Suyuthi (1445- 1505)

Beliau lahir 1445 (849H) – wafat 1505 (911H), adalah ulama dan cendekiawan muslim yang
hidup pada abad ke-15 di Kairo, Mesir. Beliau pernah berguru pada al Bulqini sampai wafatnya
Al Bulqini, Beliau juga belajar hadits pada Syaikhul Islam Taqiyyudin al Manaawi. Dalam Kitab
beliau yang berjudul Khusnul Muhadlarah beliau menyebutkan bahwa dari setiap guru yang aku
datangi aku mendapatkan lisensi dan aku menghitungnya sampai sejumlah 150 ijazah dari 150
guru.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (1292 – 1350)

Dilahirkan di Damaskus, Suriah pada tanggal 4 Februari 1292, dan meninggal pada 23
September 1350) adalah seorang Imam Sunni, cendekiawan, dan ahli fiqh yang hidup pada abad
ke-13. Ia adalah ahli fiqih bermazhab Hambali. Disamping itu juga seorang ahli Tafsir, ahli
hadits, penghafal Al-Quran, ahli ilmu nahwu, ahli ushul, ahli ilmu kalam, sekaligus seorang
mujtahid.

Muhammad Marmaduke William Pickthall (1875-1936)

Adalah seorang intelektual Muslim Barat, yang terkenal dengan terjemahan Al Qur’an yang
puitis dan akurat dalam bahasa Inggris. Ia merupakan pemeluk agama Kristen yang kemudian
berpindah agama memeluk Islam. Pickthall adalah juga seorang novelis, yang diakui oleh D.H
Lawrence, H.G Wells dan E.M Forster, juga seorang jurnalis, kepala sekolah serta pemimpin
politik dan agama.

Dididik di Harrow, ia terlahir pada keluarga Inggris kelas menengah, yang akar keluarganya
mencapai ksatria terkenal William sang penakluk. Pickthall berkelana ke banyak negara-negara
Timur, mendapat reputasi sebagai ahli masalah Timur Tengah. Ia menerbitkan terjemahannya
atas Al Qur’an (The meaning of the Holy Qur’an), ketika menjadi pejabat di bawah
pemerintahan Nizam dari Hyderabad.

Terjemahannya ini menjadi terjemahan dalam bahasa Inggris pertama yang dilakukan oleh
seorang Muslim dan diakui oleh Universitas Al Azhar (Mesir); terjemahan ini oleh Times
Literary Supplement disebut sebagai sebuah pencapaian penulisan yang besar. Pickthall
dimakamkan di pemakaman Muslim di Brookwood.

Ahmad bin Muhammad Miskawaih, Ibnu Miskawaih (932-1030)


Merupakan filsuf Iran yang menonjol dari Ray, Iran. Ia merupakan tokoh politik yang aktif
selama masa Al-Booye. Pengaruhnya pada filsafat Islam terutama berkaitan dengan isu etik.

Al-Jāḥiẓ (781 – Desember 868/Januari 869)

Adalah seorang cendekiawan Afrika-Arab yang berasal dari Afrika Timur, (781 – Desember
868/Januari 869). Ia merupakan sastrawan Arab dan memiliki karya-karya dalam bidang literatur
Arab, biologi, zoologi, sejarah, filsafat, psikologi, Teologi Mu’taziliyah, dan polemik-polemik
politik religi.

Abu Walid Muhammad Ibnu Ahmad / Ibnu Rushd / Ibnu Rushdi / Ibnu Rusyid /
Ibnu Rusyd / Averroes (Spanyol, 1126 – Maghribi, 1198)

Meneliti: falsafah, perubatan, matematik, teologi, ahli fikah mazhab Maliki, astronomi, geografi
dan sains.

Dia lahir tahun 1126 – Marrakesh, Maroko, dan meninggal di Maghribi 10 Desember 1198,
beliau adalah ahli falsafah dari Spanyol (Andalusia) yang paling agung pernah dilahirkan dalam
sejarah Islam.

Adalah ahli falsafah, perubatan, matematik, teologi, ahli fikah mazhab Maliki, astronomi,
geografi dan sains. Pengaruhnya bukan sahaja berkembang luas didunia Islam, tetapi juga di
kalangan masyarakat di Eropah. Di Barat, beliau dikenal sebagai Averroes dan bapa kepada
fahaman sekularisme.

Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan,
ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.

Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh orang Eropa
pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap keberagamaannya.
Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan pengetahuan ensiklopedik.

Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk mengabdi sebagai “Kadi” (hakim) dan fisikawan.
Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat
Aristoteles yang memengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam
St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk mengkonsultasikan masalah
kedokteran dan masalah hukum.

Abul Qasim Maslamah bin Ahmad Al-Majriti (Al-Andalus, Madrid, Spanyol,


1008 )
Meneliti: astronomi (kalender Hijriyah, triangulasi, geodesi), kimia, matematika.

Adalah seorang astronom, alkimiawan, matematikawan, dan ulama Arab Islam dari Al-Andalus
(Spanyol yang dikuasai Islam). Abdul Qasim lahir di Madrid dan meninggal 1008 atau 1007 M).

Ia juga ikut serta dalam penerjemahan Planispherium karya Ptolemeus, memperbaiki terjemahan
Almagest, memperbaiki tabel astronomi dari Al-Khwarizmi, menyusun tabel konversi kalender
Persia ke kalender Hijriah, serta mempelopori teknik-teknik geodesi dan triangulasi. Ia juga
ditulis sebagai salah satu penulis Ensiklopedia Ikhwan As-Shafa, tapi kecil kemungkinan bahwa
ia benar-benar salah satu penulisnya.

Abu Nashr Mansur bin Ali (Khwarazm, 970 – 1036)

Meneliti: matematika (hukum sinus).

Ia merupakan matematikawan dari Khwarazm. Ia banyak dikenal untuk penemuannya tentang


hukum sinus.

Abu Nashr Mansur (Khwarazm, Afghanistan)

Meneliti: matematika, astronomi, politik.

Dilahirkan di Khwarazm dari keluarga yang menguasai daerah itu. Ia kemudian menjadi
pangeran dalam iklim politik. Ia merupakan guru Al-Biruni dan juga kolega penting para
matematikawan. Bersama mereka menorehkan karya penemuan besar dalam matematika dan
mendedikasikan karyanya pada orang lain.

Kebanyakan karya Abu Nashr berfokus pada matematika, namun beberapa karyanya pada
astronomi. Dalam matematika, ia memiliki banyak tulisan penting pada trigonometri, yang
dikembangkan dari tulisan Ptolomeus. Ia juga memelihara karya Menelaus dari Alexandria dan
mengerjakan kembali banyak teorema Yunani. Ia meninggal di daerah yang kini Afganistan
dekat kota Ghazna.

Muhammad Asad / Leopold Weissa (Lemberg, Austria-Hongaria, 1900 –


Spanyol 1992)

Meneliti: Tafsir ilmu Islam

Adalah seorang cendekiawan muslim, mantan Duta Besar Pakistan untuk Perserikatan Bangsa
Bangsa, dan penulis beberapa buku tentang Islam termasuk salah satu tafsir Al Qur’an modern
yakni The Message of the Qur’an.
Muhammad Asad terlahir sebagai Leopold Weiss pada tahun 1900 di kota Lemberg, saat itu
bagian dari Kekaisaran Austria-Hongaria (sekarang bernama Lviv dan terletak di Ukraina) dalam
lingkungan keluarga Yahudi.

Dia lahir di Lemberg, Austria-Hongaria pada tahun 1900 dan meninggal di Spanyol pada tahun
1992. Pendidikan agama yang ia enyam selama masa kecil hingga mudanya menjadikan ia
familiar dengan bahasa Aram, Kitab Perjanjian Lama serta teks-teks maupun tafsir dari Talmud,
Mishna, Gemara dan Targum.

Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ash-Shayigh / Ibnu Bajjah / Avempace
(Saragossa, Spanyol, Fes, 1138)

Meneliti: kedokteran, matematika, astronomi, filsafat Islam

Ia merupakan filsuf dan dokter Muslim Andalusia yang dikenal di Barat dengan nama Latinnya,
Avempace. Ia lahir di Saragossa di tempat yang kini bernama Spanyol dan meninggal di Fez
pada 1138.

Pemikirannya memiliki pengaruh yang jelas pada Ibnu Rushdi dan Yang Besar Albert.
Kebanyakan buku dan tulisannya tidak lengkap (atau teratur baik) karena kematiannya yang
cepat. Ia memiliki pengetahuan yang luas pada kedokteran, matematika, dan astronomi.
Sumbangan utamanya pada filsafat Islam ialah gagasannya pada Fenomenologi Jiwa, namun
sayangnya tak lengkap. Ekspresi yang dicintainya ialah Gharib dan Motivahhed, ekspresi yang
diakui dan terkenal dari Gnostik Islam.

Kamaluddin Ad Damiri (1450)

Mengembangkan system taksonomi/ klasifikasi khusus ilmu hewan dan buku tentang kehidupan
hewan.

Abu Bakar Al Baytar (1340)

Pembuat buku tentang kedokteran hewan yang pertama di dunia.

Al Khazini (1121)

Ahli kontruksi, pengarang buku tentang teknik pengukuran (geodesi) dan kontruksi
keseimbangan, kaidah mekanis, hidrostatika, fisika, teori zat padat, sifat-sifat pengungkit/tuas,
teori gaya gravitasi (jauh 900 thn dari Newton)

Al Farghani (870)
pengarang buku tentang pergerakkan benda-benda langit dan ilmu astronomi dan dipakai oleh
Dante jauh kemudian.

Al Razi (abad ke8)

Pengarang kitab Sirr Al Asrar (rahasianya rahasia) tentang penyulingan minyak mentah,Â
pembuatan ekstrak parfum/minyak wangi (sekarang Perancis yang terkenal), ekstrak tanaman
untuk keperluan obat, pembuatan sabun, kaca warna-warni, keramik, tinta, bahan celup kain,
ekstrak minyak dan lemak, zat warna, bahan-bahan dari kulit, Mengembangkan penelitian
tentang penyakit wanita dan kebidanan, penyakit keturunan, penyakit mata, penyakit campak dan
cacar.

Banu Musa bersaudara (abad ke 9)

Pengarang buku Al Hiyal (buku alat-alat pintar) yang berisikan 100 macam mesin seperti pengisi
tangki air otomatis, kincir air dan system kanal bawah tanah (sekarang yang terkenal Belanda),
teknik pengolahan logam, tambang, lampu tambang, teknik survei dan pembuatan tambang
bawah tanah.

Abul Hasan Ali Al-Masu’di

Merupakan salah seorang pakar sains Islam yang meninggal pada tahun 957. Dilahirkan di
Baghdad, dia juga merupakan seorang ahli sejarah, geografi dan falsafah. Dia pernah
mengembara ke Sepanyol, Rusia, India, Sri Lanka dan China serta menghabiskan umurnya di
Syiria dan Mesir. Dia berasal dari keturunan sahabat Nabi Muhammad, Abdullah bin Mas’ud.
Bukunya Muruj adh-Dhahab wa Ma’adin al-Jawahir (Padang Emas dan Lombong Manikam)
yang ditulis pada 943, merupakan himpunan kisah perjalanan dan pembelajarannya. Ia
menyentuh aspek sosial dan kesusasteraan sejarah, perbincangan mengenai agama dan
penerangan geografi. Dia juga menulis buku Al-Tanbih wa al-Ashraf, yang merupakan buku
terakhirnya

Jabir Ibnu Hayyan (813)

Ahli kimia dengan berbagai eksperimennya, penemu sejumlah perlengkapan alat laboraturium
modern, system penyulingan air, identifikasi alkali, asam, garam, mengolah asam sulfur, soda
api, asam nitrihidrokhlorik pelarut logam dan air raksa (jauh sebelum Mary Mercurie), pembuat
campuran komplek untuk cat. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia. Keahliannya
ini didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, di masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid
di Baghdad. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam penelitian kimia,
sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat
berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis
ditemukannya hukum perbandingan tetap. Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan
proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrumen
untuk melakukan proses-proses tersebut.

Abu Bakar Ar Razi (935)

Membagi zat kimia ke dalam kategori mineral, nabati dan hewani (klasifikasi zat kimia) jauh
sebelum Dalton, pembagian fungsi tubuh manusia berdasarkan reaksi kimia komplek.

Al Majriti (1007)

Membuktikan hukum ketetapan massa (900 tahun sebelum Lavoisier)

Ibnu Thufail (1185)

Dokter, filosof, penulis novel filsafat paling awal Risalah Hayy Ibn Yaqzan kemudian dijiplak
habis-habisan oleh Defoe dengan judul barunya Robinson Crusoe

Ibnu Al Muqaffa (757)

Pengarang kitab Al Hayawan atau kitab tentang Binatang/ Ensiklopedia tentang Hewan.

Ikhwan Ash Shafa (983)

Pembuat serial pertama dan ensiklopedi pertama (bukanlah Marshall Cavendish seperti yang
diakui sekarang).

Al Khwarizmi (850)

Menemukan logaritma (berasal dari nama Al Khwarizmi) dan aljabar (Al Jabr), ilmu bumi
dengan menyatakan bumi itu bulat sebelum Galileo dengan bukunya Kitab Surah al Ardh.

Abu Wafa’ (997)

Pengembangan ilmu Trigonometri dan Geometri bola serta penemu table Sinus dan Tangen, juga
penemu variasi dalam gerakan bulan.

Abu’l Hasan Tsabit bin Qurra’ bin Marwan al-Sabi al-Harrani, (826 – 18 Februari 901)
Adalah seorang astronom dan matematikawan dari Arab, dan dikenal pula sebagai Thebit dalam
bahasa Latin. Tsabit lahir di kota Harran, Turki. Tsabit menempuh pendidikan di Baitul Hikmah
di Baghdad atas ajakan Muhammad ibn Musa ibn Shakir. Tsabit menerjemahkan buku Euclid
yang berjudul Elements dan buku Ptolemy yang berjudul Geograpia.

Al Battani (929)

Ahli astronom terbesar Islam, mengetahui jarak Bumi – Matahari, alat ukur gata gravitasi, alat
ukur garis lintang dan busur bumi pada globe dengan ketelitian sampai 3 desimal, menerangkan
bahwa Bumi berputar pada porosnya, dan mengukur keliling Bumi (jauh sebelum Galileo), ia
juga membuat table astronomi dan orbit planet-planet.

Ibnu Al Haytsam (1039)

Pelopor di bidang optik dengan kamus optiknya (Kitab Al Manazhir) jauh sebelum Roger Bacon,
Leonardo da Vinci, Keppler, dan Newton, penemu hukum pemantulan dan pembiasan cahaya
(jauh sebelum Snellius), penemu alat ukur ketinggian bintang kutub, menerangkan pertambahan
ukuran bintang-bintang dekat zenit.

Salman Al Farisi

Pembuat strategi perang kanal, meriam pelontar/tank.

Miqdad bin Amru

Pelopor pembuat pasukan kalveleri/berkuda modern pertama.

Al Nadim (990)

Pada abad ke 10 adalah pelopor pembuat katalog/ensiklopedi kebudayaan pertama.

Ma’mun Ar Rasyid

Yang hidup tahun 815, abad 9 adalah pelopor pendiri perpustakaan umum pertama di dunia yang
dikenal dengan Darul Hikmah di Baghdad.

Nizam Al Mulk (1067)


Plopor pendiri universitas modern pertama di dunia yang dikenal dengan Nizamiyyah saat itu
ditiru sistemnya oleh Oxford University. Inggris.

Al Farabi (950)

Ahli musik dan filsafat Yunani, salah satu karya besarnya dijiplak bebas oleh Thomas Aquinas.

Ibnu RusydI / Averusy (1198)

Dikenal oleh barat dengan nama Averusy; ahli fisika, ahli bahasa, ahli filsafat Yunani kuno.

Tsabit bin Qurrah (901)

Penemu pertama teori tentang getaran/trepidasi.

Fakhruddin Razi (1290)

Ahli matematika, ahli fisika, tabib/dokter, filosof, penulis ensiklopedia ilmu pengetahuan
modern.

Al Battani (sekitar 850 – 923)

Adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Arab. Al Battani lahir di Harran dekat
Urfa. Salah satu pencapaiannya yang terkenal adalah tentang penentuan tahun matahari sebagai
365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Al Battani juga menemukan sejumlah persamaan
trigonometri.

Demikianlah ringkasan artikel yang insyaAllah bermanfaat ini. Semua artikel di dalam blog ini
dengan senang hati bolah disiar-ulangkan ke website atau blog Anda. Kami hanya berharap Anda
dapat mencantumkan sumbernya. Syukron.

sumber: https://islamislogic.wordpress.com/100-ilmuwan-muslim/

You might also like