You are on page 1of 7

Berikut adalah ketentuan umum dan persyaratan untuk dapat mengajukan kredit

usaha mikro pada PT. Bank XYZ sebagai berikut:

a. Ketentuan umum terkait produk kredit usaha mikro pada Bank XYZ :

1. Telah menjalankan usaha minimal 2 tahun

2. Belum pernah memperoleh fasilitas kredit atau jika sedang atau sudah

pernah memperoleh fasilitas kredit, maka harus dengan keadaan pembayaran

yang lancar atau tidak sedang dalam kondisi bermasalah dalam pembayarannya.

3. Suku bunga yang digunakan dengan metode flat. Selain itu, Bank XYZ

menerapkan perhitungan bunga berdasarkan atas limit pengajuan (plafond)

yang dibutuhkan oleh debitur :

a) Plafond Rp 5.000.000,- hingga Rp 25.000.000,- dengan kewenangan suku

bunga sebesar 1,65%.

b) Plafond diatas Rp 25.000.000,- hingga Rp 50.000.000,- dengan

kewenangan suku bunga sebesar 1,5%.

c) Plafond diatas Rp 50.000.000,- dengan kewenangan suku bunga sebesar

1,25%.

4. Jangka waktu yang diberikan maksimal 36 bulan.

5. Agunan untuk mendapatkan kredit usaha mikro di Bank XYZ yaitu berupa :

a) Sertifikat berupa SHM/SHGB disertai dengan PBB

b) BPKB kendaraan yaitu BPKB kendaraan mobil atau motor dengan status

agunan atas nama calon debitur, istri/suami calon debitur, orangtua calon

debitur, maupun kakak atau adik calon debitur.

b. Adapun persyaratan yang harus dilengkapi oleh debitur :


1. Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah sampai dengan 60 tahun (batas

akhir pelunasan kredit)

2. Fotocopy KTP Suami-istri, Kartu Keluarga, Surat Nikah/Surat Cerai

3. Pas foto berwarna ukuran 4x6 cm (Suami-istri)

4. Fotocopy rekening telepon, listrik, atau tabungan

5. Fotocopy jaminan kendaraan/tanah/tanah & bangunan dengan dokumen

berupa BPKB minimal tahun 2006/SHM/SHGB + PBB

6. Surat Keterangan Izin Usaha dari pejabat setempat (RT/RW/Lurah/Camat)

7. NPWP untuk pengajuan diatas Rp. 50.000.000,

8. Untuk pengajuan Rp 50.000.000,- kebawah dikenakan biaya provisi 0,5%

dan biaya administrasi Rp 50.000,- sedangkan untuk pengajuan Rp

50.000.000,- ke atas dikenakan biaya provisi 1% dan biaya administrasi Rp.

100.000,-.

2.3.3 Alur Tahapan Penyaluran Kredit Usaha Mikro pada PT. Bank XYZ Cabang

Xxx

Apabila calon debitur telah memenuhi syarat dan ketentuan pengajuan

permohonan kredit usaha mikro, maka selanjutnya akan diproses lebih lanjut dengan

mengikuti prosedur penyaluran kredit usaha mikro pada Bank XYZ. Berikut alur

tahapan atau prosedur penyaluran kredit usaha mikro pada Bank XYZ Cabang Xxx

beserta penjelasannya dibawah ini :


Gambar 2.2 Prosedur Penyaluran Kredit Usaha Mikro pada PT Bank XYZ
1 2 3 4 5 6 SPK

Aplikasi Verifikasi Verifikasi Approval PK Aktivasi (Syarat


Prarealisasi
Dokumen Scoring Kredit)

MKS

MKA

MBM

TELLER

Cluster
Manager

Sumber : PT Bank XYZ (Persero) Tbk. Cabang Xxx

1. Tahap pengisian aplikasi dan pengumpulan dokumen

Kegiatan pengisian aplikasi formulir kredit usaha mikro ini dilakukan oleh

Mikro Kredit Sales (MKS) melalui wawancara secara langsung dengan calon debitur.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh informasi dasar mengenai usaha

calon debitur. MKS juga mengumpulkan dokumen–dokumen berdasarkan

persyaratan yang harus dilampirkan oleh calon debitur. Kegiatan pengumpulan berkas

tersebut dilakukan untuk meyakini akurasi dan kebenarannya. Setelah itu MKS harus

melakukan pengecekan terhadap tempat usaha, data keuangan (omzet penjualan,

biaya-biaya usaha, dan lainnya), data agunan melalui kunjungan secara langsung.
Lalu mencocokkan dokumen dan informasi dengan kondisi dilapangan, melakukan

crosscheck informasi dengan orang terdekat, bisnis ataupun kelompok serta meminta

bukti pendukung seperti faktur, bon atau tagihan lainnya yang dapat diyakini. Hasil

pengecekan dan kunjungan tersebut diisi dalam Laporan Kunjungan Nasabah (LKN)

dan Lembar Penilaian Agunan.

2. Tahap Analisa Kredit ( Verifikasi data dan scoring )

Mikro Kredit Analisis (MKA) sebagai analisis kredit melakukan verifikasi

berdasarkan data-data dan informasi pada aplikasi dan dokumen calon debitur yang

telah diberikan oleh Mikro Kredit Sales (MKS). Verifikasi yang dimaksud meliputi :

a. Memastikan kewajaran, kecocokan, serta kebenaran hasil pengecekan oleh

MKS dan data yang disampaikan oleh calon debitur terkait.

b. Dalam memastikan data tersebut, MKA dapat melakukan kunjungan secara

langsung atau menelepon calon debitur (On Desk).

c. Kewajaran atas penilaian agunan dari MKS.

Lalu, MKA melakukan analisa kredit atau scoring dengan menggunakan

software yang bernama Loan Origin System (LOS) segmen mikro. Analisa yang

dilakukan oleh MKA antara lain seperti menghitung nilai safety margin dari agunan,

menghitung Debt Service Ratio (DSR) atau kemampuan membayar angsuran si calon

debitur, dan lainnya sesuai dengan standart LOS segmen mikro.

Setelah melakukan verifikasi dan scoring, MKA membuat laporan Nota

Analisa Kredit (NAK) berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan untuk diajukan

kepada Micro Banking Manager (MBM). Isi dari NAK antara lain mengenai
persetujuan/penolakan pemberian kredit, limit kredit yang diberikan, serta hasil

analisa lainnya sesuai dengan format nota analisa kredit yang tercantum dalam LOS.

3. Tahap Verifikasi

Micro Banking Manager (MBM) melakukan verifikasi ulang berdasarkan

laporan verifikasi MKA untuk meyakini dan memastikan bahwa data yang

dimasukkan oleh MKA pada Loan Origin System (LOS) sudah sesuai, wajar, dan

dapat dijelaskan dengan bukti pendukung yang ada. Apabila berdasarkan hasil

pemeriksaan, kunjungan, dan pengamatan MBM terdapat hasil verifikasi yang

berbeda dengan verifikasi MKA maka MBM sebagai pemegang kewenangan

memutus kredit berhak melakukan perubahan terhadap data yang terkait.

4. Tahap Persetujuan Kredit (Approval)

a. Berdasarkan nota analisa kredit diajukan oleh Mikro Kredit Analisis (MKA)

maka Micro Banking Manager (MBM) akan mengambil keputusan untuk

dapat disetujui pemberian kreditnya sesuai kewenangannya (pengajuan

dibawah Rp 100.000.000,-) setelah meyakini dan melakukan verifikasi ulang

atas kelayakan data usaha debitur.

Jika sudah disetujui (approved) oleh MBM, maka MBM memerintahkan

MKA untuk melakukan pengikatan agunan, yaitu :

1) Agunan berupa tanah / tanah & bangunan dengan bukti kepemilikan

SHM/SHGB dilakukan pengikatan dengan :

a) Limit > Rp 20.000.000,- s.d Rp 50.000.000,- dilakukan pengikatan

SKMHT
b) Limit > Rp 50.000.000,- dilakukan pengikatan APHT

2) Untuk limit dibawah Rp 20.000.000,- yaitu kendaraan bermotor dilakukan

pengikatan dengan Blokir BPKB yaitu dengan cara MKA membuat surat

permintaan blokir kendaraan terkait ke polda.

b. Jika pengajuan kredit melebihi kewenangan MBM yaitu Rp.100.000.000,-

ke atas maka MBM meneruskan nota analisa kredit kepada Micro Banking

Cluster Manager (MBCM) untuk diproses lebih lanjut mengenai disetujui

atau tidaknya permohonan atas debitur terkait.

c. Jika permohonan kredit ditolak untuk dicairkan, maka MBM menugaskan

kepada MKA untuk membuat surat penolakan kredit untuk disampaikan

kepada calon debitur terkait atau MKA dapat menghubungi melalui telepon

(by phone) mengenai penolakan permohonan kredit kepada calon debitur

terkait.

5. Tahap Perjanjian Kredit (PK)

Setelah permohonan kredit diputuskan untuk disetujui, maka selanjutnya akan

dilakukan perjanjian kredit antara calon debitur dengan pihak bank maupun notaris.

Berikut tahap-tahap pelaksanaan perjanjian kredit yang dilakukan pada kantor unit

mikro cabang Xxx :

a. Menginformasikan calon debitur untuk pelaksanaan perjanjian kredit

Pihak bank menghubungi calon debitur bahwa pengajuan kreditnya dapat

diterima lalu meminta debitur untuk melakukan perjanjian kredit di kantor unit

mikro xxx. Pada kantor unit mikro xxx , biasanya Mikro Kredit Sales
menghubungi calon debiturnya untuk datang melaksanakan perjanjian kredit

sesuai dengan tempat dan tanggal yang telah ditentukan.

b. Pembuatan Perjanjian Kredit (PK)

MBM akan memerintahkan MKA untuk mempersiapkan dokumen

perjanjian kredit yang akan ditandatangani diatas materai oleh kedua belah

pihak yaitu MBM dan calon debitur.

c. Pembayaran pembukaan tabungan mikro dan prarealisasi kredit

Sebelum melakukan penandatanganan perjanjian kredit, calon debitur

diminta untuk membayar terlebih dahulu biaya-biaya yang dipersyaratkan,

antara lain yaitu :

1) Biaya pembuatan tabungan mikro sebesar Rp 300.000,-. Tabungan

mikro sebagai sarana tempat cairnya dana pinjaman dan pembayaran

angsuran dimana saldo tabungan akan ditarik tiap bulannya secara

otomatis atau sistem sesuai nilai angsuran (autodebet).

2) Biaya provisi sebesar 0,5% untuk pengajuan kredit hingga 50 juta,

sedangkan 1% untuk diatas 50 juta rupiah.

3) Biaya administrasi sebesar Rp.50.000,- untuk pengajuan kredit hingga

50 juta, sedangkan Rp. 100.000,- untuk diatas 50 juta rupiah.

4) Biaya asuransi jiwa dan Biaya premi asuransi usaha (sesuai dengan yang telah

ditentukan berdasarkan hasil scoring).

You might also like