You are on page 1of 9

Laporan Praktikum

Respirasi Bakteri

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi

Yang dibina oleh Agung Witjoro, S.Pd, M.Kes

Disusun oleh :

Kelompok 6 Offering B 2016

1. Amalia Nurul A 160341606078


2. Devi Septiana 160341606082
3. Laila Nur Alfiah 160341606022
4. Lingga Mofa 160341606034
5. Moniq Indah S 160341606083

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Februari 2018
A. Tujuan
1. Untuk memperoleh keterampilan melakukan pewarnaan spora bakteri
2. Untuk mengetahui ada atau tidak adanya spora bakteri
B. Dasar Teori
Respirasi didefinisikan sebagai penggunaan rantai angkut elektron untuk
mengantarkan elektron ke penerima elektron anorganik akhir. Energi diperoleh melalui
fosforilasi oksidatif, tetapi prosesnya dapat menggunakan oksigen sebagai penerima
elektron terakhir (respirasi aerob) atau senyawa anargonik lainnya (respirasi anaerob)
(Pelczar, 1986). Menurut Dwidjoseputro (1994) Respirasi yang menggunakan oksigen
bebas sebagai penerima elektron disebut respirasi aerob, dan yang menggunakan
senyawa anorganik sebagai penerima elektron disebut respirasi anaerob.
Medium cair dapat digunakan untuk mengamati respirasi bakteri. Medium cair
sebgai media pertumbuhan bakteri, sehingga memperjelas pengamatan terhadap sifat
respirasi bakteri. Dalam media cair pertumbuhan bakteri tersebut dapat diamati lebih
jelas dengan mengamati akumulasi dari sel-sel bakteri yang tumbuh (Suriawiria, 1986).
Menurut Pelczar (1986) sifat respirasi pada bakteri dapat dibedakan menjadi empat
yaitu aerob, anaerob, anaerob fakultatif, dan mikroanaerob. Dalam medium cair Bakteri
aerob akan berada dipermukaan atas karena ia akan mengambil oksigen bebas dari
udara, bakteri anaerob akan berada didasar jauh dari permukaan, bakteri yang anaerob
fakultatif akan tumbuh tersebar pada medium cair tersebut, sebagai bakteri mikroaerofil
akan tumbuh sedikit dibawah permukaan (Suriawiria, 1986).
Pada respirasi aerob bakteri dapat menggunakan oksigen sebagai penerima
hidrogen terakhir, sehingga tidak perlu mereduksi hasil antara lain seperti halnya pada
fermentasi, hasil semacam itu dapat dioksidasi secara sempurna menjadi CO2 Dan H2O
(Pelczar, 1986). Menurut Suriawiria (1986) respirasi anaerob bakteri tidak memerlukan
oksigen. Bakteri akan menggunakan ion-ion anorganik sebagai penerima elektron
terakhir. Respirasi bakteri Mikroaerofilik merupakan yang dapat menggunakan oksigen,
tetapi hanya pada konsentrasi yang rendah (rentang mikromolar rendah) (Wheeler,
1993). Sifat respirasi pada yang terakhir yaitu Anaerob fakultatif, respirasi dapat
menggunakan oksigen jika tersedia. Organisme aerotoleran dapat hidup walaupun
terdapat oksigen di sekitarnya, tetapi bakteri ini tetap anaerobik karena mereka tidak
menggunakan oksigen sebagai terminal electron acceptor (akseptor elektron terminal)
(Wheeler, 1993).
C. Alat Dan Bahan

 Alat  Bahan
1. Gelas ukur 1. Alkohol 70%
2. Gunting 2. Aquades
3. Inkubator 3. Bacto peptone
4. Jarum inokulasi berkolong 4. Beef extract
5. Kaca pengaduk berkolong 5. Benang kasur
6. Kompor gas 6. Biakan bakteri
7. Labu erlemenyer 7. Kain kasa
8. Otoklaf 8. Kapas
9. Rak tabung reaksi 9. Lap
10. Sendok 10. Lisol
11. Tabung reaksi 11. Sabun cuci
12. Timbangan 12. Vaselin

D. Prosedur

Dibuat medium cair dengan formula seperti medium Nutrient Agar (NA)
tanpa ada penambahan agar Podwer

Masing- masing tabung reaksi milik kelompok diisi dengan 5 ml medium

Semua media dan aquadest disterilisasi menggunakan otoklaf

Ditunggu selama 1 hari, apabila medium tetap jernih berarti medium steril
dan dapat digunakan untuk pengamatan respirasi bakteri

Dipilih 2 macam koloni bakteri yang akan diamati


Secara aseptic ke 2 macam koloni bakteri diinokulasikan menggunkana
jarum ujung berkolong ke dalam medium cair yang ada pada tabung reaksi

Diputar- putar tabung reaksi tersebut sehingga diperoleh suspense yang


merata

Biakan bakteri diinkubasikan pada suhu 37◦C

Diamati biakan bakteri setelah 1 x 24 jam atau sehari

Hasil
E. Data Pengamatan

No. Letak Distribusi Sel Bakteri Tipe Respirasi Gambar


Koloni dalam Tabung Bakteri
A Permukaan Aerob

B Permukaan Aerob

F. Analisis Data
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dua koloni bakteri yaitu A dan B
yang telah diinkubasi pada suhu 370 selama 1x24 jam dalam medium cair, pada
permukaan medium koloni bakteri A terdapat pengelompokan sel-sel bakteri. Begitu
pula pada permukaan medium koloni bakteri B juga terdapat pengelompokan sel-sel
bakteri. Dari data tersebut, dapat ditentukan bahwa kedua koloni bakteri yaitu bakteri A
dan B memiliki tipe respirasi yang sama, yaitu respirasi aerob.
G. Pembahasan

Pada praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada koloni bakteri
dengan kode A yang berbentuk kokus, respirasinya bersifat aerob. Hal tersebut dapat
diketahui dari keberadaan koloni bakteri pada medium cair yang ditandai dengan
perubahan cairan tersebut menjadi keruh pada bagian permukaan atas medium. Hal ini
juga terjadi pada koloni bakteri dengan kode B yang berbentuk basil.Dikatakan respirasi
aerob karena koloni respirasinya menggunakan oksigen bebas yang berperan sebagai
penerima elektron. Menurut Utami (2004), kebutuhan oksigen bebas dari udara yang
dibutuhkan bakteri untuk melakukan respirasi sel berbeda-beda, tergantung pada sistem
enzim biooksidatif pada masing-masing spesies, sehingga dikenal dengan adanya
respirasi aerob dan anaerob.
Untuk dapat mengetahui sifat respirasi dari koloni bakteri tersebut, digunakan
medium cair untuk melakukan pengamatan. Medium cair merupakan medium yang
tidak mengandung bahan pemadat (misalnya serbuk agar). Medium cair dapat dipakai
untuk menumbuhkan bakteri yang akan dipelajari sifat respirasinya. Sifat respirasi
bakteri tersebut dapat diketahui dari tempat berkumpulnya sel-sel bakteri yang ditandai
dari letak zona yang tampak keruh pada medium cair tersebut (Hastuti, 2012).Dengan
menggunakan medium cair, pertumbuhan bakteri tersebut dapat diamati secara jelas
dengan cara mengamati akumulasi dari sel bakteri yang tumbuh. Tempat akumulasi sel
bakteri ditandai dengan terbentuknya daerah yang keruh pada medium cair.
Dengan adanya oksigen dalam lingkungan hidupnya, maka bakteri dapat tumbuh
dengan memanfaatkan oksigen tersebut sebagai akseptor elektron akhir. Selain itu juga
dapat bertahan dan menyesuaikan hidupnya pada lingkungan yang tidak mengandung
oksigen. Jika tidak ada oksigen, bakteri dapat melangsungkan fermentasi atau respirasi
anaerob. Hal serupa juga dijelaskan bahwa ragi dan kebanyakan bakteri dapat
membentuk cukup ATP untuk hidup dengan fermentasi ataupun respirasi (Campbell,
2011).
H. Simpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dan hasil yang didapatkan, dapat
disimpulkan bahwa:

1. Medium cair merupakan medium yang paling cocok digunakan untuk


pengamatan sifat respirasi bakteri, karena pertumbuhan bakteri dapat teramati
secara jelas dari akumulasi sel bakteri tersebut. Medium cair ini terbuat dari Beef
extract dan Bacto Peptone.
2. Sifat-sifat respirasi pada bakteri dapat dilihat dari tempat akumulasi sel bakteri
yang ditandai dengan terbentuknya zona keruh pada medium cair. Tempat
akumulasi pada sel bakteri berbeda-beda berdasarkan kebutuhan oksigen pada
masing-masing bakteri juga berbeda. Sifat respirasi pada bakteri ada 4, yaitu:
a. Aerob
b. Anaerob
c. Anaerob Fakultatif
d. Mikroaerofil

Berdasarkan hasil praktikum diketahui bahwa bakteri dengan kode A yang


berbentuk kokus dan bakteri koloni B yang berbentuk basil sama-sama memiliki sifat
respirasi yang berupa aerob.
Daftar Rujukan

Campbell, Reece, et al. 2011. Biology 9th Edition.US: Benjamin Cummings


Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Hastuti, U. S. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang : UMM Press
Pelczar, Michael, dkk. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas
Indonesia. hlm: 2-3, 140-142.
Suriawiria, Unus. 1986. Buku Materi Pokok Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit Karunia
Jakarta.Universitas Terbuka. hlm: 43.
Utami, U. 2004. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: Universitas Islam Negeri
Malang.
Wheeler dan volk. 1993. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
LAMPIRAN

Respirasi koloni Respirasi koloni


bakteri A bakteri B

You might also like