You are on page 1of 21

ANALISA DAN OPTIMALISASI BANDWITDH DENGAN

MENGGUNAKAN ANTRIAN (PER CONNECTION QUEUE)


PADA PONDOK PESANTREN ALHIKMAH

Nama : Antoni Dwi Laksana Putra


Nim : A11.2015.08983
Kelompok : A11.4611

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG


Abstrak

Jaringan internet yang ada saat ini dibeberapa tempat seperti Sekolah, kantor,Pondok
pesantren sering kali terjadi adanya dominasi bandwidth antar client yang diakibatkan
salah satu atau beberapa client melakukan download sehingga akan mengganggu client
lain. Untuk mengatasi permasalahan dominasi bandwidth antar client yang terjadi, maka
dilakukanlah pembagian bandwidth. Dengan memanfaatkan router network,
administrator jaringan dapat dengan mudah melakukan manajemen bandwidth terhadap
komputer client yang terhubung dalam jaringan. Teknologi yang digunakan untuk
mengimplementasikannya didasarkan pada pendekatan yang disebut QoS (Quality of
Service) dan disesuaikan dengan standar TIPHON. Cara kerjanya yaitu dengan
mengidentifikasi lewat lalu lintas data yang melalui jaringan, kemudian menerapkan
kebijakan QoS yang digunakan untuk melindungi dan memprioritaskannya. Tujuan
yang hendak dicapai oleh penulis adalah menyeimbangkan alokasi bandwidth sesuai
untuk kebutuhan user, menerapkan aturan antrian pada lalu lintas data agar tidak terjadi
antrian. Metode antrian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
metode Per Connection Queue dan winbox sebagai software untuk remote router.

Kata Kunci : Bandwidth, PCQ Simple Queue, Queue Tree.


1.1 Latar Belakang
Kebutuhan manusai terhadap kebutuhan komunikasi dan informasi
mendorong kemajuan sarana komunikasi dan informasi yang sangat pesat.
Kemajuan yang pesat dalam dunia informasi dan komunikasi menjadikan
berkembangnya sarana jaringan komunikasi dan informasi yang beragam.
Komputer menjadi salah satu alat komunikasi dan pengelola informasi yang
sangat pesat pertumbuhannya. Dengan mengunakan jaringan komputer yang
dapat menghubungkan antara satu komputer dengan komputer yang lain
menjadikan komputer sebagai sarana yang diandalkan dalam masa kecanggihan
sarana komunikasi dan informasi saat ini. Salah satu bentuk perkembangan
jaringan komputer adalah Internet. Kemudahan sarana komunikasi dan informasi
yang diberikan internet menjadikan implementasi internet sebagai sarana yang di
unggulkan di setiap lembaga pendidikan agama.implementasi internet di
lembaga pendidikan agama adalah di pondok pesantren alhikmah semarang.

Semakin banyak santri wati alhikmah serta mudahnya mendapat sarana


untuk menghubungkan ke layanan inrternet memungkinkan penggunaaan
internet di kalangan pondok pesantren akan semakin meningkat. Secara otomatis
akan mempengaruhi kebutuhan besaran bandwith. Untuk menjalankan internet
secara lancar, maka diperlukan bandwith yang memadai. Jika pemakaian
melebihi bandwith yang ada maka kelancaran jaringan internet tentu akan
melambat.untuk itu diperlukan antisipasi untuk menghindari overload kapasistas
pemakaian bandwith. Agar lalulintas jaringan internet berjalan lancar. Salah satu
cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan load
balancing dimana bandwitdh bisa tebagi merata.

Dengan menggunakan router mikrotik, seorang administrator jaringan


dapat dengan mudah melakukan manajemen bandwidth, namun demikian di
dalam router mikrotik terdapat beberapa metode antrian yang bisa digunakan
untuk melakukan management bandwidth, yang diantaranya memiliki kelebihan
dan kekurangan dari masing-masing metode antrian.
Untuk mengatasi permasalahan dominasi bandwidth antar client yang terjadi,
maka dilakukanlah pembagian bandwidth. Salah satu metode antrian yang
digunakan untuk pembagian bandwidth yaitu menggunakan metode antrian Per
Connection Queue, baik dengan menggunakan fitur Simple Queue maupun
Queue Tree yang tersedia dalam mikrotik. Metode ini dapat dilakukan untuk
kondisi beberapa client dan sangat merepotkan jika harus membuat rule,
sehingga Per Connection Queue ini dapat membatasi bandwidth user secara
merata dalam meningkatkan manajemen jaringan.

QoS merupakan metode pengukuran tentang seberapa baik jaringan yang


terpasang dan juga merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik
dan sifat dari satu layanan (Yan, 2015). QoS digunakan untuk mengukur
sekumpulan atribut kinerja yang telah dispesifikasikan dan diasosiasikan dengan
suatu layanan. Parameter QoS yang digunakan untuk analisis layanan
komunikasi data adalah jitter, packet loss, throughtput, dan delay. Dengan
menggunakan parameter QoS diatas akan diketahui kategori nilai indeks QoS
layanan komunikasi data di Pondok Pesantren Alhikmah.

Berdasarkan latar belakang yang di uraikan diatas, maka penulis


mengajukan judul “Analisa dan optimalisasi bandwidth menggunakan metode
antrian Per Connection Queue”
1.2 Rumusan Masalah
Dalam uraian latar belakang, penulis merumuskan permasalahan yang akan di
bahas, yaitu:
1. Bagaimana analisa kinerja metode antrian Per Connection queue
menggunakan mikrotik Routeroard?
2. Bagaimana Mengoptimalkan bandwidth yang sudah di tetapkan
menggunkan Per Connection Queue?
3. Bagaimana cara mengimplementasikan metode Queue menggunakan
mikrotik Routerboard?
4. Bagaimana melihat kualitas jaringan (Qos) pada simple queue dan Queue
Tree dengan menggunkan metode Per Connection Queue?

1.3 Batasan Masalah


Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang ingin dibahas yaitu:
1. Analisa bandwith dilakukan menggunakan metode antrian per
connection queuedengan 2 type queue yaitu simple queue dan queue tree.
2. Analisa bandwidth dilakukan dengan server menggunakan Mikrotik
RB750, serta aplikasi winbox untuk remote router.
3. Analisa bandwidth dilakukan pada saat proses upload dan download
terhadap paket data dalam jaringan.
4. Analisa kualitas jaringan (QoS) pada Simple Queue dan Queue Tree
dengan metode Per Connection Queue.
5. Penelitian hanya pada analisa bandwidth dengan tidak membahas aspek
security.
1.4 Tujuan penelitian
Tujuan yang di capai penulis dari penelitian ini adalah
1. Membangun jaringan komputer yang terkoneksi dengan internet dan
memiliki kecepatan akses yang merata.
2. Mengetahui kecepatan akses yang dihasilkan dalam melakukan upload
dan download pada jaringan yang menggunakan metode antrian Per
Connetion Queue, baik Simple Queue maupun Queue Tree.
3. Mengetahui penggunaan bandwidth dan intensitas traffic pada sebuah
jaringan sehingga mengetahui unjuk kinerja jaringan.

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :
1. Dapat membagi bandwidth secara merata untuk masing-masing client yang
terhubung dalam sebuah jaringan dengan metode Per Connection Queue.
2. Memperoleh bandwidth yang merata ketika mengakses internet untuk
melakukan upload dan download pada jaringan komputer.
3. Dapat mengukur kualitas jaringan yang menggunakan metode antrian Per
Connection Queue.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Studi

Tabel 1 State of the Art


No Judul Penulis Tahun Metode Hasil
1 Analisis dan Muhammad 2014 metode yang Analisisi

optimalisasi Dedy digunakan yang dilakuan


Haryanto, dalam dari kondisi
jaringan
Imam Riadi penelitian ini jarinagan
Menggunakan
menggunakan kampus 3
teknik load study pustaka UAD saat ini
balancing dan observasi jaringan
(studi kasus : yaitu utama yang

jaringan uad melakukan digunakan


pengamatan adalah
kampus 3)
secara jaringan
langsung Telkom
terhadap Indonesia,
jaringan di maka jika
UAD jaringan
utama
menggunakan
jaringan
Telkom
Indonesia,
jaringan
cadangan
diambil dari
provider
lain. Pada
perancangan
ini
menggunakan
provider dari
Axis sebagai
sumber dari
jaringan
cadangan.
Pada tahapan
analisis juga
dilihat tentang
ketersediaan
jaringan
dari Analisis
lalulintas
sumber
internet dapat
dilihat dari
router utama
yang ada di
jaringan
kampus 3
UAD
Yogyakarta.
2 Analisis performa Muhammad 2015 Metodologi Implementasi
dan desain jaringan nur ikhsanto, penelitian perancangan
komputer handoyo menjelaskan topologi
Menggunakan top- widi nugroho tentang jaringan yang

down network tahapan- baru

desain studi kasus tahapan yang menghasilkan

Pada cv. Merah akan segmentasi


putih dilakukan jaringan lebih
dalam baik dengan
penelitian delay, jitter
menggunakan yang standar
Top-Down sehingga
Network berdampak
Desain. pada
Metode Top- ketersediaan
Down bandwith point
Network to point
Desain untuk dengan
menganalisis kebutuhan
(Unjuk Kerja bandwith yang
Jaringan) jauh lebih
performa dan rendah serta
efisensi respon time
jaringan yang
baik
3 Perancangan Shinta 2016 Metode analisa Pada aplikasi
infrastruktur Esabella dan Web Browsing,

jaringan komputer perancangan nilai rata-rata

dalam dari Page


untuk mendukung
implementasi sistem penelitian ini Response Time
dan Object
informasi pada merupakan
Response Time
universitas katagori
tertinggi
teknologi sumbawa penelitian
terdapat pada
kualitatif yang
Simulasi Kabel
bersifat
dalam
deskriptif,
Infrastruktur
dimana
Perancangan,
framework dikarenakan
yang media yang
digunakan digunakan pada
adalah Simulasi Kabel
Network menggunakan

Development teknologi fiber

Life Cycle optic


sedangkan pada
(NDLC) yang
Simulasi
menjadi model
Nirkabel
kunci dibalik
menggunakan
proses
Antenna Access
perancangan
Point.
jaringan
b.) Pada
komputer.
aplikasi
Database, nilai
rata-rata dari
Response Time
db Enry -
Query tertinggi
terdapat pada
Simulasi Kabel
dalam
Infrastruktur
Perancangan,
dikarenakan
media yang
digunakan juga
menggunakan
teknologi yang
berbeda.

4 Analisa bandwidth Sukri , 2017 Pada tahap ini Tree.


menggunakan Juniarti terdapat tiga Parameter
metode antrian langkah kerja kualitas
Per connection yang akan jaringan dalam
queue dilakukan yaitu penelitian ini
implementasi meliputi

Simple Queue throughput,


pada metode delay, jitter dan
packet loss.
Per Connection
Sistem akan
Queue,
dianalisis
implementasi
mengenai
Queue Tree
tingkat
pada Metode
pencapaian
Per Connection
kualitas
Queue dan
jaringan sistem
Quality of penggunaan
Service pada teknik antrian
Metode Per dengan type
Connection Simple Queue
Queue. dan Queue
Tree terhadap
kinerja sistem
manajemen
bandwidth
dengan metode
antrian Per
Connection
Queue
menggunakan
Software
Network
Analyzer
Wireshark.
Dalam
pengujian ini
dilakukan
dengan
komputer yang
berlaku sebagai
client yang
melakukan
aktifitas
download.

2.2 Tinjauan Pustaka

2.2.1 jaringan Komputer

Sebuah jaringan biasanya terdiri dari dua atau lebih komputer yang
saling berhubungan diantara satu dengan yang lainnya, dan saling berbagi
sumber daya misalnya CDROM, Printer, Pertukaran File, atau
memungkinkan untuk saling

berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut


dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon,
gelombang radio, satelit atau infrared. [1]

LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal.


LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps
(Mega Bits per detik) dengan delay rendah (puluhan micro second) dan
mempunyai faktor kesalahan yang kecil, LAN-LAN modem dapat
beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit per
detik. Sistem LAN yang sering digunakan adalah system Ethernet yang
dikembangkan oleh perusahaan Xerox. Penggunaan titik koneksi
Intermediate (seperti Repeater, Bridge, dan Switch) memungkinkan LAN
terkoneksi membentuk jaringan yang lebih luas. LAN juga dapat
terkoneksi ke WAN (Wide Area Network), atau MAN (Metropolitan Area
Network) lain dengan menggunakan Router. [2]
Jaringan area luas (bahasa Inggris: Wide Area Network; WAN )
merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai
contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara,
atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang
membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN digunakan
untuk menghubungkan jaringan area lokal yang satu dengan jaringan lokal
yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat
berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain
Metropolitan Area Network atau disingkat dengan MAN adalah jaringan
komputer yang mencakup area kampus, perkantoran, pemerintahan
ataupun kota, biasanya menghubungkan jaringan area lokal dengan
menggunakan teknologi backbone yang berkecepatan tinggi. Jaringan
MAN adalah gabungan dari beberapa

LAN. Jangkauannya antara 10 hingga 50 km. MAN adalah


jaringan yang menghubungkan pengguna dengan sumber daya komputer
dalam suatu wilayah geografis atau wilayah yang lebih besar dari yang
tercakup dalam jaringan LAN tetapi lebih kecil dari daerah yang dicakup
oleh WAN.[3] Istilah ini diterapkan pada interkoneksi jaringan di sebuah
kota menjadi sebuah jaringan tunggal yang lebih besar (yang kemudian
juga menawarkan koneksi yang efisien untuk WAN). Istilah ini juga dapat
diartikan interkoneksi dari beberapa jaringan area lokal dengan
menjembatani mereka dengan backbone lines. Universitas besar juga
kadang-kadang menggunakan istilah MAN untuk menggambarkan
jaringan mereka. MAN merupakan pilihan yang tepat untuk membangun
jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan
kantor pusat yang berada dalam jangkauannya. Untuk dapat membuat
suatu jaringan MAN, biasanya diperlukan adanya operator telekomunikasi
untuk menghubungkan antar jaringan.
2.2.2 Bandwith

Menurut Riadi (2010), Bandwidth merupakan suatu ukuran dari


banyaknya informasi yang dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain
dalam suatu waktu tertentu. Bandwidth dapat dipakai untuk mengukur baik
aliran data analog maupun aliran data digital. Sekarang bandwidth lebih
banyak digunakan untuk mengukur aliran data digital. Satuan yang dipakai
untuk bandwidth adalah bits per second atau sering disingkat sebagai bps.
Bit atau binery digit adalah basis angka yang terdiri dari angka 0 dan 1.
Satuan ini menggambarkan seberapa banyak bit (angka 0 dan 1) yang
dapat mengalir dari satu tempat ketempat yang lain dalam setiap detik
melalui suatu media.

Bandwidth (disebut juga Data Transfer atau Trafik) adalah kapasitas atau
daya tampung kabel Ethernet agar dapat dilewati traffic paket data dalam
jumlah tertentu. Bandwidth juga dikatakan data yang keluar-masuk
(upload-download). Di dalam sistem jaringan komputer dan berbagai jenis
digital lainnya, defenisi bandwidth sering kali direfensikan sebagai bit per
sekon, contohnya jaringan (network). Bandwidth dapat dipakai untuk
mengukur baik aliran data analog maupun data digital (Raharja, 2014).

Bandwidth salah satu konsep pengukuran yang sangat penting dalam


jaringan, tetapi konsep ini memiliki kekurangan atau batasan, tidak peduli
bagaimana cara user mengirim informasi maupun media apa yang dipakai
dalam penghantaran informasi. Hal ini karena adanya hukum fisika
maupun batasan teknologi dan akan menyebabkan batasan terhadap
panjang media yang dipakai, kecepatan maksimal yang dapat dipakai,
maupun perlakuan khusus terhadap media yang dipakai (Riadi, 2010).
2.3 Kerangka Pemikiran

Masalah
Permasalahan yang diangkat dari penelitian ini adalah pemakain data internet
untuk santriwati pondok pesantren alhikmah yang tidak merata sehingga dari
beberapa user mengeluh terhadap kecepatan internet
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan kenyamanan berinternet agar
kecepatan internet terbagi secara merata dan penggunaan bandwidth dan
intensitas traffic pada sebuah jaringan sehingga mengetahui kinerja jaringan.
Eksperimen
Data Mode Tools
1. Dengan Memberikan Analisa dan Studi Kasus Winbox
Kuisioner kepada
santriwati pondok
pesantren alhikmah
Pengujian
pengujian manajemen bandwidth dengan menggunakan metode antrian Per
Connection Queue dalam penelitian ini dilakukan menggunakan jaringan
speedy, sehingga pengujian pada jaringan internet yang berbeda ISP bisa saja
memperoleh nilai parameter QoS yang berubah sesuai dengan kondisi jaringan
saat melakukan pengujian.
Hasil
Penelitian ini menghasilkan nilai parameter QoS yang dihasilkan pada
manajemen bandwidth Queue Tree lebih stabil dibandingkan Simple Queue.
Namun hasil pengujian sewaktu-waktu bisa berubah sesuai dengan jaringan
internet dari ISP (Internet Service Provider) mana yang digunakan masing-
masing jaringan untuk melakukan pengujian
Manfaat
penggunaan internet dapat merata untuk masing-masing user yang terhubung
kedalam jaringan internet
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Instrumen Penelitian


Beberapa komponen yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini
ialah sebagai berikut :
3.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7
2. Winbox
3. User Manager

3.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)


Kebutuhan perangkat keras (Hardware) minimal yang
digunakan untuk Penelitian ini adalah laptop dengan spesifikasi
sebagai berikut:
1. Processor intel(R) Core2 Dua
2. CPU @ 2.50GHz
3. RAM 2GB
4. Hardisk 500GB

3.2 Sumber Data


3.2.1 Penelitian Lapangan
Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang
berhubungan dengan masalah yang diambil. Hasil dari pengamatan
tersebut langsung dicatat oleh penulis dan dari kegiatan observasi dapat
diketahui kesalahan atau proses dari kegiatan tersebut. Dalam observasi
ini penulis dapat mengetahui secara langsung permasalahan konektifitas
internet yang tidak dilakukannya manajemen bandwidth di beberapa
tempat.
3.2.2 Studi Pustaka (Literatur)
Studi pustaka yaitu dengan cara mengumpulkan data dan informasi dari
buku- buku, jurnal serta penelitan terdahulu, baik secara internal maupun
ekstrenal membantu dan mempermudah dalam mengimplementasikan
sistem yang akan dibuat.

3.3 Sumber Data Primer


Data primer merupakan pengumpulan data secara langsung dari objek
penelitian yang sedang diteliti.Data yang akan di butuhkan untuk penelitian
adalah

3.4 Sumber Data Sekunder


Dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan cara mengumpulkan
dokumen-dokumen yang mendukung dalam penulisan ini. Beberapa dokumen
yang direncanakan akan digunakan yaitu, user pada pondok pesantre alhikmah
yang sudah terdaftar pada database mikrotik

3.5 Teknik Analisis Data


Penelitian dapat dilakukan setelah semua data yang diperlukan
terkumpul, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam menganalisa data.
Tahapan-tahapan tersebut adalah :

a. Teknik Analisa Masalah


Dari tahap analisis dapat diketahui dengan jelas masalah-masalah
apa saja yang sering muncul, bagaimana cara menyelesaikan
masalah atau kendala pada pengaturan dan pembagian bandwidth
sampai solusi yang dapat diajukan untuk memecahkan masalah
tersebut. Untuk mengurangi dampak ketidak stabilan koneksi
internet perlu adanya router dalam jaringan, yang bertugas
melakukan pengaturan pemakaian bandwidth dan pembagian
bandwidth seefektif mungkin ke seluruh client, jadi setiap user
akan mendapatkan jumlah bandwidth yang sama banyak dalam
proses upload ataupun download data dari internet, dengan ini di
harapkan tidak akan ada lagi user yang mengeluh atas lambatnya
koneksi internet bila ada user lain yang sedang aktif. Atas dasar
tersebut, mengaplikasikan Mikrotik OS sebagai router jaringan
yang memiliki feature dan tools yang cukup lengkap baik untuk
jaringan kabel maupun jaringan wireless. Bandwidth adalah besar
byte penggunaan pada transfer data dalam jaringan. Oleh karena
itu diperlukan program yang dapat mengatur alur Bandwidth dari
masing-masing komputer yang melewati router tersebut.

b. Analisa Manajemen Bandwidth


Pada tahap ini dilakukan analisa manajemen bandwidth dengan
Simple Queue dan Queue Tree pada Per Connection Queue. Pada analisa
kedua type antrian dalam Per Connection Queue tersebut dapat dilihat
Quality of Service (QoS) yang merupakan hasil dari manajemen yang
telah diterapkan pada sebuah jaringan yang terkoneksi dengan internet.
3.6 Metode yang di usulkan
Metode yang di gunakan untuk mengolah bandwith adalah QoS (Quality
of Service). Berikut ini proses pengolahan pada gambar berikut:

Mempersiapkan Perancangan
lokasi pengukuran parameter

Pengambilan data:
Troughput
Packet Loss
Delay
Jitter

Pengolahan Data

Nilai QoS jaringan Internet di


pondok Pesantren Alhikmah
berdasarkan hasil pengukuran

Analisa optimasi jaringan di pondok


pesatren alhikmah

Pembahasan dan pengujian


3.7 Pengujian
Pada tahap implementasi ini akan dilakukan penerapan rancangan yang
dianalisa guna untuk pembagian bandwidth dengan hasil performasi jaringan
sama rata. Implementasi manajemen bandwidth dengan tipe antrian Simple
Queue pada metode Per Connection Queue dilakukan apabila jaringan tersebut
merupakan jaringan yang sederhana dan menengah seperti Local Area Network
(LAN). Sedangkan untuk tipe antrian Queue Tree digunakan untuk skala
jaringan yang rumit dan terdapat berbagai macam jaringan seperti sebuah kantor
yang memiliki jaringan local.
Daftar Pustaka

Haryanto Muhamad Dedy, R. I. (2014). Analisis dan Optimalisasi jaringan menggunakan


teknik load balancing (studi kasus jaringan uad kampus 3).

Ikhsanto Nur Muhammad, N. H. (2015). Analisa performa dan deain jaringan komputer
menggunakan top-down network desain studi kasus pada cv Merah Putih.

Juniarti, S. (2017). Analisa bandwidth menggunakan metode antrian per connection


queue.

shinta, E. (2016). Perancangan infrastruktur jaringan komputer untuk mendukung


implementasi sistem informasi pada universitas teknologi sumbawa.

You might also like