Professional Documents
Culture Documents
HALAMAN PENGESAHAN
GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS LILA PADA IBU HAML DI WILAYAH
KERJAS PUSKESMAS PERUMNAS II PONTIANAK BARAT
MASRUL AQLIA
NIM 20152110728
Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
Mendapatkan gelar AHLI MADYA GIZI di Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Pontianak
i
i
i
BIODATA PENULIS
Agama : Islam
JENJANG PENDIDIKAN
1. TK : TK Panca Karsa
2. SD : Madrasah Ibtidaiyah Negeri SBBL
3. SMP : Madrasah Tsanawiyah Darul Falah Wannajah
4. SMA : Madrasah Aliyah Negeri Mempawah
ii
i
ii
GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI LILA PADA IBU HAMIL DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS II PONTIANAK BARAT
Masrul Aqlia ¹), Iman Jaladri²), Jurianto Gambir³)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pola makan dan status
gizi lila pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II Pontianak Barat.
Kesimpulan dari penelitian ini sebagian besar pola makan ibu hamil
mengkonsumsi pola makan yang tidak baik. Sedangkan Status untuk gizi ibu
hamil lebih banyak yang memiliki status gizi normal.
Saran
iii
i
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
berkat, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini
dengan judul “Gambaran Pola Makan dan Status LILA pada Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Perumnas II Pontianak Barat” sebagai salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan kuliah di Politeknik Kesehatan Pontianak Jurusan Gizi.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Selanjutnya terima kasih penulis sampaikan
kepada Bapak Iman Jaladri, S.SiT, M.Kes, selaku dosen pembimbing utama dan
Bapak Jurianto Gambir, S. SiT, M.Kes, selaku dosen pembimbing pendamping
yang telah memberikan petunjuk, koreksi serta saran yang bersifat membangun
sehingga diselesaikannya Tugas Akhir ini. Terima kasih juga saya ucapkan
kepada:
1. Bapak Didik Hariyadi, S.Gz,M. Si selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Pontianak.
2. Bapak Edy Waliyo, S.Gz, M.Gizi selaku Ketua Jurusan Gizi.
3. Ibu Shelly Festilia A, S.Gz, MPH selaku Ketua Prodi D3 Gizi.
4. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Pontianak.
5. Kedua Orang tua tercinta, saudara-saudaraku dan seluruh keluarga yang
telah mendoakan dan memberi dukungan baik moril maupun materi.
6. Rekan-rekan mahasiswa/i Jurusan Gizi angkatan 2015 yang selalu
mendukung dalam pembuatan Tugas Akhir ini.
Penulis sudah semaksimal mungkin dalam menyusun Tugas Akhir ini
namun tentunya masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi isi maupun
penulisannya untuk itulah penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
Semoga Tugas Akhir ini berguna bagi penulis sendiri maupun pihak lain
yang memanfaatkannya, kritik dan saran sangat penulis harapan demi
kesempurnaan Tugas Akhir ini.
Pontianak, Juni 2018
Penulis
iv
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. i
ABSTRAKiiii ......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ..................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... viii
LAMPIRAN
v
v
i
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi Ibu Hamil .................................................. 17
n
Tabel 2. Distribusi Usia Kehamilan Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPK
Puskesmas Perumnas II Kecamatan Sungai Beliung Kota
Pontianak...................................................................................... 28
Tabel 3. Distribusi Usia Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPK Puskesmas
Perumnas II Kecamatan Sungai Beliung Kota Pontianak .............. 29
Tabel 4. Distribusi Pola Makan Ibu Hamil Di Puskesmas Perumnas II
Pontianak Barat ............................................................................ 29
Tabel 5. Distribusi Jenis Makanan Ibu Hamil Di Puskesmas Perumnas II
Pontianak Barat ............................................................................ 29
Tabel 6. Distribusi Jumlah Konsumsi Energi Ibu Hamil Di Puskesmas
Perumnas II Pontianak Barat ........................................................ 30
Tabel 7. Distribusi Jumlah Konsumsi Protein Ibu Hamil Di Puskesmas
Perumnas II Pontianak Barat ........................................................ 30
Tabel 8. Distribusi frekuensi Makan Ibu Hamil Di Puskesmas Perumnas II
Pontianak Barat ............................................................................ 30
Tabel 9. Distribusi Status Gizi Ibu Hamil Di Puskesmas Perumnas II
Pontianak Barat ............................................................................ 31
Tabel 10. Distribusi Gambaran Pola Makan terhadap Status Gizi Ibu Hamil
Di Puskesmas Perumnas II Pontianak Barat ................................. 31
vi
v
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka Konsep ............................................................................ 21
vii
v
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner
Lampiran 7 :Dokumentasi
viii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
daya manusia berkualitas, faktor gizi sangat memegang peran penting. Gizi yang
baik akan mencerdaskan, menyehatkan serta membuat fisik yang tangguh dan
produktif. Perbaikan gizi perlu dilakukan pada seluruh siklus kehidupan, sejak
kehamilan, bayi dan balita, pra sekolah, anak sekolah, remaja dan dewasa
Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang
tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Ibu hamil harus
mendapatkan gizi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka
bagi ibu hamil, kualitas maupun jumlah makanan yang biasanya cukup untuk
kesehatannya harus ditambah dengan zat-zat gizi dan energi agar pertumbuhan
janin berjalan dengan baik. Selama hamil, ibu akan mengalami banyak
memudahkan kelahiran, dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan
Hasil data PSG Kalimantan Barat 2016 ibu hamil yang memiliki risiko
kurang energi kronis (KEK) sebesar 67,9%. Ibu hamil yang mengalami defisit
Persentase konsumsi energi dan zat gizi secara nasional : indeks energi
1
2
Status gizi ibu yang kurang baik, sebelum maupun sewaktu hamil
cenderung menyebabkan ibu melahirkan bayi dengan berat rendah. Oleh sebab
itu, ibu hamil perlu memperhatikan kuantitas dan kualitas makanan yang
janin dalam kandungan (Walani, 2002). Rendahnya status gizi ibu hamil dapat
disebabkan beberapa faktor, antara lain yaitu rendahnya pengetahuan ibu hamil
tentang nutrisi, pendapatan keluarga di bawah rata-rata, dan tidak teraturnya pola
Bila status gizi ibu kurang maka ibu hamil akan mengalami masalah gizi
2002). Salah satu cara untuk mengetahui apakah ibu hamil menderita KEK atau
tidak bila ukuran Lingkar Lengan Atas (LLA) kurang dari 23,5 cm maka ibu hamil
tersebut dikatakan KEK atau kurang gizi dan berisiko melahirkan bayi dengan
BBLR. Data menunjukkan bahwa sepertiga (35,65%) Wanita Usia Subur (WUS)
menderita KEK, masalah ini mengakibatkan pada saat hamil akan menghambat
B. Rumusan Masalah
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran pola makan dan
2
3
status gizi LILA pada ibu hamil di wilayah kerja Puskemas Perumnas II Pontianak
Barat.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pola makan dan status LILA pada ibu hamil di
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Pontianak Barat.
khususnya pola makan dan status LILA ibu hamil di wilayah kerja
3
4
Masa kehamilan adalah masa yang sangat penting, keadaan ibu dan janin
terkait satu dengan yang lain. Masa kehamilan merupakan periode yang sangat
kembang anak sangat ditentukan oleh kondisinya saat masa janin dalam
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, kurang baik, baik
dan lebih (Almatsier, 2001). Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi
pertumbuhan janin dalam kandungan. Apabila status gizi ibu buruk, pada saat
pertumbuhan otak janin dan bayi baru lahir mudah terkena infeksi (Supariasa,
2002).
4
5
Kondisi anak yang lahir dari ibu yang kekurangan gizi dan mudah terkena
infeksi. Keadaan ini biasanya ditandai dengan berat dan tinggi badan yang
seperti jepang, dimana status gizi ibu sebelum dan selama kehamilan dalam
pertumbuhan fisik, proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air
dalam tubuh. Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu berat
badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan
Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) pada kelompok Wanita Usia Subur
(WUS) dan ibu hamil adalah salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat
Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil adalah Lingkar Lengan Atas (LILA).
Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi
5
6
masalah pada WUS, ibu hamil, calon ibu, masyarakat umum dan petugas lintas
a. Mengetahui resiko KEK pada WUS, ibu hamil dan calon ibu. Untuk menapis
wanita yang mempunyai resiko melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR).
menderita KEK.
3. Batas ambang
Batas ambang LILA pada WUS dengan risiko KEK di Indonesia adalah
23,5 cm dan apabila kurang dari 23,5 cm atau di bagian merah pita LILA artinya
wanita tersebut mempunyai risiko KEK dan diperkirakan akan melahirkan bayi
4. Cara pengukuran
dengan batas ambang 23,5 cm (batas ambang merah dan putih). Pengukuran
6
7
a. Pengukuran dilakukan dibagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri.
b. Lengan harus dalam posisi bebas lengan baju dan lengan dalam keadaan
c. Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah dilipat-
a. Definisi KEK
untuk melahirkan Bayi Berat Badan Rendah (BBLR) lebih tinggi dibandingkan
dengan WUS normal, dan (50,9%) ibu hamil KEK menderita anemia gizi
b. Etiologi
jenis zat gizi yang dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan tubuh
kekurangan zat gizi antara lain: jumlah zat gizi yang dikonsumsi kurang,
7
8
mutunya rendah atau keduanya. Zat gizi yang dikonsumsi juga mungkin gagal
Akibat KEK saat kehamilan dapat berakibat pada ibu maupun janin yang
2) kesemutan
5) air susu yang keluar tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi,
sehingga bayi akan kekurangan air susu ibu pada waktu menyusui.
b. Akibat KEK saat kehamilan terhadap janin yang dikandung antara lain
1) Keguguran
2) pertumbuhan janin terganggu hingga bayi lahir dengan berat lahir rendah
(BBLR)
4) kematian bayi.
a. Pengetahuan
8
9
belajar.
b. Pendidikan
kekurangan gizi pada ibu hamil pada masa kehamilannya (FKM UI, 2007).
Tujuan umum dari pendidikan gizi untuk ibu hamil adalah setelah
4) Membedakan pola makan yang baik dan yang tidak baik bagi ibu hamil
9
1
0
6) Menguraikan dampak yang akan terjadi akibat pemenuhan gizi yang kurang
c. Pekerjaan
(Notoatmodjo, 2003).
d. Umur
reproduksinya. Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah 21-35 tahun.
lebih dari 35 tahun terkait dengan kemunduran fungsi organ yang menyebabkan
selain itu juga terkait penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit
(Proverawati, 2009).
10
1
1
Pola makan adalah suatu informasi mengenai jenis dan jumlah pangan
Pendapat para pakar tersebut dapat diartikan secara umum pola makan
merupakan cara atau perilaku yang ditempuh seseorang atau kelompok orang
hari yang meliputi jenis makanan, jumlah makanan dan frekuensi makan yang
2006).
Pola makan yang disesuaikan berkaitan lebih utama dengan waktu dan
cara makan. Masalah jenis makanan dan zat nutrisi yang terkandung didalamnya
bahwa sebaiknya dalam memenuhi peningkatan kebutuhan asupan gizi yang ada
sering lebih diutamakan dibandingkan makan besar sekaligus. Selain itu perlu
Tujuan penataan gizi pada ibu hamil adalah menyiapkan (Arisman, 2002) :
1. Cukup kalori, protein yang bernilai biologis tinggi, vitamin, mineral, dancairan
2. Makanan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan
lemak.
11
1
2
3. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat badan yang
5. Perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi mual dan
hamil adalah masa kehamilan merupakan masa terjadinya wanita dalam keadaan
terhadap perubahan fisik tubuh. Penataan makan pada ibu hamil sebenarnya
sama dengan ibu yang tidak hamil, namun baik kualitas maupun kuantitasnya
harus mengalami peningkatan melalui pola makan dan kebiasaan makan yang
baik. Pola makan dan kebiasaan makan yang baik adalah menu makanan yang
seimbang dengan jenis makanan yang bervariasi (Desi Purwitasari dan Dwi
perencanaan. Yaitu:
12
1
3
Pola makan yang baik bagi ibu hamil harus memenuhi sumber karbohidrat,
protein dan lemak serta vitamin dan mineral. Untuk pengganti nasi dapat
digunakan jagung, ubi jalar dan roti. Untuk pengganti protein hewani dapat
memenuhi kebutuhan zat gizi agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Demi
suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam
keadaan baik dan selama hamil harus mendapatkan tambahan protein, mineral,
Makanan yang tidak baik dikonsumsi oleh ibu hamil adalah makanan
hamil adalah masa kehamilan merupakan masa terjadinya wanita dalam keadaan
13
1
4
terhadap perubahan fisik tubuh. Penataan makan pada ibu hamil sebenarnya
sama dengan ibu yang tidak hamil, namun baik kualitas maupun kuantitasnya
harus mengalami peningkatan melalui pola makan dan kebiasaan makan yang
baik. Pola makan dan kebiasaan makan yang baik adalah menu makanan yang
seimbang dengan jenis makanan yang bervariasi (Desi Purwitasari dan Dwi
Maryanti, 2009).
bernilai gizi tinggi dan diperlukan dalam menjada kesehatan dan meningkatkan
kecerdasan janin. Oleh karena itu, agar ibu dan janin tetap mendapat asupan gizi,
berikut beberapa saran yang bisa dilakukan (Siti Misaroh Ibrahim dan Atikah
Proverawati: 2010).
b). Pilih makanan yang hangat-hangat karena bisa membuat lambung yang
c). Saat bangun pagi, jika belum nafsu makan, maka makanlah biscuit dan teh
d). Bila ibu sering merasa kembung, hindari makanan yang dapat memicu
kembung antara lain kacang tanah yang biasa berada didalam bumbu
kacang.
e). Batasi masakan bersantan, ketan, nangka, sayur nangka, sayur asem, buah-
f). Penting untuk menghindari rokok, cuka, kopi, juga narkoba karena akan
14
1
5
g). Umumnya ibu hamil membutuhkan lebih banyak darah, untuk itu ibu hamil
seperti sayuran hijau tua, tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, dan
h). Penting pula bagi ibu hamil untu makan buah-buahan segar seperti jeruk,
vitamin.
Pada trimester kedua, peran hormon kehamilan yang membuat kondisi ibu
tidak karuan sudah tergantikan oleh plasenta sehingga ibu tidak lagi mual dan
ibu yang terus bertambah. Apalagi pertumbuhan janin yang makn pesat juga
membutuhkan asupan nutrisi yang besar. Inilah saat yang tepat untuk mengejar
ketinggalan gizi pada trimester pertama. Aturlah pola makan ibu, sehingga gizi
Makanan ibu hamil harus sesuai dengan kebutuhan yaitu makanan yang
masih lambat sehingga kebutuhan gizi untuk pertumbuhan janin belum begitu
besar, tetapi pada masa ini sering terjadi masalah-masalah “ngidam” dan muntah,
karena itu kebutuhan gizi harus diperhatikan. Triwulan II dan III, pada masa ini
gizinya. Kebutuhan kalori ibu hamil ditambah 300 kalori sehingga menjadi sekitar
15
1
6
untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume darah, plasenta, air ketuban dan
kebutuhan ibu. Apabilamasukan gizi pada ibu hamil tidak sesuai dengan
karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Nutrisi yang
Angka Kecukupan Gizi Indonesia yang disusun oleh LembagaI lmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI), risalah Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004 yang
dituliskan dalam buku Gizi Ibu Hamil oleh Safitri Sayoga (2007). Berikut tabel
16
1
7
Gizi ibu hamil mempengaruhi pertumbuhan janin, untuk itu ibu harus
memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin yang terjadi sangat pesat agar keluaran
Gizi ibu hamil adalah makanan atau zat-zat gizi (mikro dan makro) yang
dibutuhkan oleh seorang ibu yang sedang hamil baik pada trimester I, trimester II,
dan trimester III dan harus cukup jumlah dan mutunya dan harus dipenuhi dari
dengan baik serta tidak mengalami gangguan dan masalah (Almatsier, 2006).
17
1
8
Gizi ibu hamil mempengaruhi pertumbuhan janin, untuk itu ibu harus
memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin yang terjadi sangat pesat agar keluaran
Kebutuhan gizi ibu hamil tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan gizi ibu
hamil saja, melainkan juga untuk pertumbuhan dan kesehatan janin yang
dikandungnya, oleh karena itu kebutuhan gizi ibu hamil lebih banyak jika
dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil (Muhilal, 2007). Adapun kebutuhan
1. Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi pada waktu ibu hamil adalah sekitar 300-500 kkal lebih
banyak dari makanan yang dimakan ibu setiap hari. Berat badan ibu akan
dibutuhkan kalori berkisar 80.000 kalori dalam jumlah tersebut, 36.000 kalori
untuk pembakaran tubuh, 44.000 kalori sisanya untuk pembuatan jaringan baru.
Dalam tambahan 300 kalori tersebut harus ada protein, lemak, dan zat patinya
(Nasidul, 2007).
2. Protein
serta jaringan uterus. Kebutuhan protein pada ibu hamil adalah 30 gram lebih
banyak dibandingkan kondisi ibu sebelum hamil (Proverawati dan Asfuah, 2009).
Ibu hamil membutuhkan protein yang lebih banyak dari biasanya, paling sedikit
Kebutuhan protein hewani lebih besar dari pada protein nabati. Ikan, daging,
susu, dan telur perlu lebih banyak dikonsumsi dibandingkan dengan tahu, tempe,
18
1
9
dan kacang. Protein digunakan untuk menambah jaringan tubuh ibu, dan uterus.
terutama pada hemoglobin dan plasma darah. Kedua unsur ini penting untuk
menunjang kehamilan dalam kebutuhan zat asam dan meningkatkan aliran darah
(Nadisul, 2007).
3. Vitamin
a. Vitamin A
b. Vitamin B
pecahan karbon tunggal dalam metabolisme asam amino dan sintesis asam
nukleat. Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel
darah putih dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Asam folat
B12 diperlukan untuk mengubah folat menjadi bentuk aktif dan dalam fungsi
19
2
0
4. Mineral
a. Zat kapur
Zat kapur sangat penting untuk pertumbuhan tulang anak. Seorang ibu
hamil membutuhkan zat kapur tambahan 400 mg. Zat kapur banyak didapatkan
b. Fosfor
erat dengan zat kapur, jika jumlahnya tidak seimbang didalam tubuh maka akan
c. Zat besi
Sel darah merah ibu bertambah hingga 30% berarti tubuhnya memerlukan
tambahan zat besi. Setiap hari ibu hamil membutuhkan tambahan zat besi sekitar
100-800 mg. Kebutuhan zat besi ibu hamil meningkat pada kehamilan Trimester
2 dan 3, pada masa ini kebutuhan zat besi tidak dapat diandalkan dari menu
sehari-hari saja, tetapi ibu hamil perlu tambahan tablet besi. Kekurangan zat besi
20
2
1
A. Kerangka Konsep
B. Pertanyaan Penelitian
Bagaimana Gambaran Pola Makan dan Status LILA pada ibu hamil di
C. Definisi Operasional
1. Pola makan adalah frekuensi makan, jumlah makan dan jenis makanan.
Jenis makanan merupakan makanan yang dikonsumsi ibu hamil yang terdiri
dari makanan pokok, lauk pauk serta sayuran. Jumlah makan merupakan
suatu ukuran maupun takaran makanan yang dikonsumsi pada tiap kali
makan. Frekuensi makan adalah jumlah makan dalam sehari yaitu sebanyak
Skala : Ordinal
Hasil Ukur :
Frekuensi).
21
2
2
a. Frekuensi makan
Skala : Ordinal
Hasil Ukur :
(makan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah) dan atau lebih 3
buah).
b. Jenis Makanan
makan yang meliputi makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah.
Skala : Ordinal
Hasil Ukur :
22
2
3
c. Jumlah makanan
dikonsumsi pada tiap kali makan. Untuk melihat jumlah energi dari makanan
ratakan.
Skala : Ordinal
Hasil Ukur :
2. Status LiLA
Status Gizi Ibu hamil adalah kondisi kesehatan ibu hamil sebagai akibat
dari pola konsumsi makanan, penyerapan dan penggunaan zat–zat gizi per
Skala : Ordinal
23
2
4
A. Jenis Penelitian
desain cross sectional yaitu suatu subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh bagian
dari populasi yang menjadi objek penelitian, dalam penelitian ini menggunakan
teknik purpossive sampling yaitu setiap ibu hamil yang memenuhi kriteria
a. Jumlah Sampel
Perhitungan Sampel :
n
𝑛=
1 + N (d)²
24
2
5
78
𝑛=
1 + 78 (0,1)²
78
𝑛=
1 + 78 (0,01)
78
𝑛=
1,78
= 44 𝑂𝑟𝑎𝑛𝑔
Dimana :
N = ukuran populasi
n = ukuran sampel
b. Kriteria Sampel
2. Ibu hamil yang memiliki buku pemeriksaan kehamilan atau buku Kesehatan
25
2
6
Data primer : Data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan
Data sekunder : Diperoleh dengan melihat data umum tentang ibu hamil yang
b. Pita LILA
1. Pengolahan Data
a. Editing (koreksi)
Tahap awal yang dilakukan peneliti untuk memeriksa atau mengoreksi data
b. Entry Data
c. Coding
d. Tabulating
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
27
2
8
A. Hasil
Barat Kota Pontianak, yaitu di Kelurahan Sungai Beliung dengan luas wilayah
kerja 567 Ha dan memiliki 37 Rukun Warga (RW) dan 195 Rukun Tetangga (RT).
dengan Kelurahan Pal Lima dan sebelah utara: berbatasan dengan Sungai
Kapuas.
2017 adalah 68.071 jiwa, yang terdiri dari 34.866 laki-laki dan 33.205 perempuan
serta terdiri dari 18.204 Kepala Keluarga ( 15.204 KK laki-laki ) dan (3.063 KK
Perempuan).
a. Usia Kehamilan
Jumlah responden pada ibu hamil yaitu sebanyak 44 orang dengan kisaran
Tabel 2. Distribusi Usia Kehamilan Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPK Puskesmas
Perumnas II Kecamatan Sungai Beliung Kota Pontianak.
Usia Kehamilan n %
7 21 47,7
8 11 25
9 12 27,3
Total 44 100,0
28
2
9
Tabel 3. Distribusi Usia Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPK Puskesmas Perumnas II
Kecamatan Sungai Beliung Kota Pontianak 2018
Usia Ibu Hamil N %
19 tahun 1 2.27
20 tahun 3 6.82
21 tahun 4 9.09
22 tahun 5 11.36
23 tahun 1 2.27
25 tahun 1 2.27
26 tahun 2 4.56
27 tahun 3 6.82
28 tahun 2 4.55
29 tahun 2 4.55
31 tahun 1 2.27
32 tahun 4 9.09
33 tahun 2 4.55
34 tahun 2 4.55
35 tahun 1 2.27
36 tahun 3 6.82
37 tahun 2 4.56
38 tahun 1 2.27
40 tahun 3 6.82
42 tahun 1 2.27
Total 44 100,0
Pada tabel 3. terdapat 11 ibu hamil atau (25%) yang beresiko karena belum
meimenuhi usia ideal untuk hamil dan melahirkan disebabkan usia ibu hamil
masih dibawah 21 tahun dan lebih dari 35 tahun. Sementara untuk usia ibu hamil
yang tidak beresiko ada 33 ibu hamil (75%) karena sudah memenuhi usia ideal
3. Analisis Univariat
Pola makan sangat mempengaruhi saat kehamilan untuk itu pola makan
benar harus diterapkan sejak masa pra konsepsi atau kira-kira 3 bulan sebelum
hamil. Sehingga ibu sehat, fit dan memiliki berat badan ideal untuk mengandung
bayi. Setelah hamil, lanjutkan pola makan yang benar dengan jumlah makan
29
3
0
yang harus cukup, jenis makan harus sehat dan bervariasi dan frekuensi makan
Tabel 4. Distribusi Pola Makan Ibu Hamil pada bulan Mei di Wilayah Kerja UPK
Puskesmas Perumnas II Kecamatan Sungai Beliung Kota Pontianak 2018
Pola Makan N %
Baik 20 45,5
Tidak Baik 24 54,5
Jumlah 44 100,0
Tabel 4. diketahui bahwa 20 ibu hamil (45,5%) memliki pola makan yang
tidak baik, karena tidak memenuhi 3 kriteria yaitu dari jenis, frekuensi dan jumlah
makanan yang dikonsumsi. Sementara yang memiliki pola makan yang baik ada
a. Jenis Makanan
Jenis makanan yang baik bagi ibu hamil adalah kebergaman makanan
yang sering dionsumsi setiap kali makan seperti makanan pokok, lauk pauk,
sayuran dan buah karena seringnya ibu hamil mengkonsumsi keberagaman jenis
makanan seperti makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah akan semakin
Tabel 5. Distribusi Jenis Makanan Ibu Hamil pada bulan Mei di Wilayah Kerja
UPK Puskesmas Perumnas II Kecamatan Sungai Beliung Kota Pontianak 2018
Jenis Makanan N %
Baik 21 47,7
Tidak Baik 23 52,3
Jumlah 44 100,0
Jenis makan ibu hamil dari tabel 5. Di atas diketahui bahwa dari 44 ibu
hamil terdapat 23 ibu hamil (52,3%) yang memiliki jenis makan yang tidak baik.
Sementara yang memiliki jenis makan yang baik ada 21 ibu hamil (47,7%).
b. Jumlah Makanan
Sumber energi sangat diperlukan untuk ibu hamil untuk menjaga kesehatan
jaringan saraf dan sel darah merah . Jika sumber energi kurang maka dapat
30
3
1
tubuh ibu hamil. Selain itu konsumsi energi yang rendah akan menyebabkan
1. Energi
Tabel 6. Distribusi Jumlah Konsumsi Energi Ibu Hamil pada bulan Mei di Wilayah
Kerja UPK Puskesmas Perumnas II Kecamatan Sungai Beliung Kota Pontianak
2018
Konsumsi Energi N %
Baik 20 45,5
Tidak Baik 24 54,5
Jumlah 44 100,0
Dengan melihat tabel 6. ditemukan 20 ibu hamil (45,5) jumlah energi tidak
baik. Sementara yang mengkonsumsi jumlah energi yang baik ada 24 ibu hamil
(54,5%)
2. Protein
Protein berfungsi sebagai pembentuk sel-sel darah merah bagi janin dan
ibu hamil. Ibu hamil kekurangan nutrisi terutama nutrisi protein akan mengalami
anemia. Darah merah dalam ibu hamil dibagi menjadi dua yaitu untuk jani yang
dikandung dan juga untuk dirinya sendiri. Jika kekurangan nutrisi protein tentu
Tabel 7. Distribusi Jumlah Konsumsi Protein Ibu Hamil bulan Mei di Wilayah
Kerja UPK Puskesmas Perumnas II Kecamatan Sungai Beliung Kota Pontianak
2018
Konsumsi Protein N %
Baik 18 40,9
Tidak Baik 26 59,1
Jumlah 44 100,0
dalam kategori tidak baik. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 7 di atas.
31
3
2
c. Frekuensi Makan
Frekuensi makan ibu hamil yang baik untuk ibu hamil adalah jika ibu hamil
selingan. Ibu hamil yang jarang mengkonsumsi makanan lengkap dan selingan
akan berpengaruh bagi ibu hamil dan janin tersebut karena ibu hamil
Tabel 8. Distribusi frekuensi Makan Ibu Hamil bulan Mei di Wilayah Kerja UPK
Puskesmas Perumnas II Kecamatan Sungai Beliung Kota Pontianak 2018
Frekuensi Makan N %
Baik 42 95,5
Tidak Baik 2 4,5
Jumlah 44 100,0
Frekuensi makan ibu hamil dapat dilihat tabel 8. diketahui bahwa dari 44
ibu hamil terdapat 2 ibu hamil (4,5%) yang masih memiliki frekuensi makan yang
tidak baik. Sementara yang memiliki frekuensi makan yang baik ada 42 ibu hamil
(95,5%).
3. Status LiLA
mengetahui status gizi ibu hamil apakah ibu hamil mengalami kekurangan energi
kronis (KEK) atau tidak. Hal ini disebabkan LiLA dianggap merupakan cara
pengukuran efisien dan efektif untuk mengetahui resiko kekurangan energi kronis
(KEK) pada ibu hamil karena apabila KEK dialami oleh seorang ibu hamil maka
Tabel 9. Distribusi Status LiLA Ibu Hamil pada bulan Mei di Wilayah Kerja UPK
Puskesmas Perumnas II Kecamatan Sungai Beliung Kota Pontianak 2018
Status LiLA N %
Normal 39 88,6
KEK 5 11,4
Jumlah 44 100,0
32
3
3
dalam kategori status gizi KEK. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 9 diatas.
4. Analisis Bivariat
Tabel 10.Distribusi Gambaran Pola Makan terhadap Status LiLA Ibu Hamil pada
bulan Mei di Wilayah Kerja UPK Puskesmas Perumnas II Kecamatan Sungai
Beliung Kota Pontianak 2018
Pola Makan Status LiLA Jumlah
Normal KEK
n % n % n %
Baik 19 43,2 1 2,3 20 100,0
Tidak Baik 20 45,5 4 9,1 24 100,0
Jumlah 39 88,6 5 11,4 44 100,0
Menurut hasil tabel 10. diketahui bahwa status gizi ibu hamil yang KEK
lebih banyak pada pola makan yang tidak baik 9,1% ibu hamil, dibandingkan
dengan pola makan yang baik (2,3%). Sebaliknya status normal lebih banyak
pada pola makan yang tidak baik (45,5%) dibandingkan pola makan yang baik
(43,2%).
33
3
4
B. Pembahasan
responden memiliki pola makan yang tidak baik yaitu sebesar 65,9%,
dibandingkan dengan pola makan yang baik yaitu sebesar 24,1%. Berdasarkan
penelitian sebagian besar pola makan ibu hamil tidak baik dikarenakan bu hamil
kurang mengkonsumsi jenis makanan dan jumlah makanan ibu hamil juga
Dari 44 sampel yang diteliti dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
mempunyai jenis makanan yang tidak baik yaitu sebesar 52,3%, dibandingkan
dengan jenis makanan yang baik yaitu sebesar 47,7%. Berdasarkan hasil recall
yang dilakukan 1x24 jam, 23 responden yang memiliki jenis makanan tidak baik
setiap harinya. Pada saat makan, responden bergantung pada menu yang
memang jarang sekali untuk mengkonsumsi jenis makanan yang berbeda setiap
hari karena pada saat hamil ibu-ibu merasa tidak enak untuk mengkonsumsi
jenis makanan yang berbeda karena pada saat hamil ibu merasakan mual
Seharunya ibu hamil lebih memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi yang
terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah karena jenis makanan
34
3
5
Dari hasil penelitian ini menunjukkan darii 44 sampel dapat dilihat pada
sampel yang mempunyai jumlah zat energi dalam kategori tidak baik sebesar
54,5%, dibandingkan dengan yang dalam kategori baik yaitu sebesar 45,5%.
Terkait masih banyaknya ibu haml yang memiliki jumlah zat Energi dalam
kategori tidak bak hal ini disebabkan ada beberapa responden kurang
mengkonsumsi karbohidrat
Pada hasil penelitian jumlah zat Protein pada 44 sampel dapat dilihat
sebagian besar responden memiliki jumlah zat Protein tidak baik yaitu sebesar
59,1%. Responden yang memiliki jumlah protein baik sebesar 40,9%. Terkait
hasil recall 1x24 jam bahwa dari 44 sampel yang paling banyak adalah jumlah
zat protein dalam kategori tidak baik. Dapat diketahui bahwa dari hasil recall
yang dilakukan ada beberapa ibu hamil yang jarang mengkonsumsi makanan
yang mengandung zat gizi protein terutama pada protein hewani dan protein
nabati.
dapat dilihat sebagian besar responden memiliki frekuensi makan baik yaitu
sebesar 95,5% sedangkan ibu hamil yang dengan kategori tidak baik yaitu
sebesar 4,5%.
Berdasarkan hasil recall yang sudah dilakukan selama 1x24 jam responden
yang memiliki frekuensi makan tidak baik disebabkan ada beberapa responden
responden ada yang bekerja sebagai petani. Terkait frekuensi makan responden
35
3
6
ada yang tidak baik, seharusnya ibu hamil bisa mengatur frekuensi makannya.
Perlu keadaran dan motivasi dalam diri sendir untuk memperbaiki frekuensi
makan.
Dari hasil penelitian status gizi pada 44 sampel dapat dilihat sebagian
responden memiliki status gizi normal sebesar 88,6%, responden yang memiliki
responden yang memiliki status gizi KEK disebabkan LiLA <23,5 cm, sedangkan
untuk mahasiswa yang memiliki status gizi normal disebabkan LiLA >23,5 cm.
Dari hasil wawancara yang juga sudah dilakukan bahwa masih ada responden
yang memiliki status gizi KEK dikarenakan ada beberapa ibu hamil yang belum
mengetahui bahwa status gizi ibu hamil mempengaruhi janin yang dikandung
dan ada beberapa ibu hamil yang masih melakukan pekerjaan terlalu keras
seperi bertani.
yang memiliki pola makan yang baik dengan status gizi normal yaitu 43,2% dan
responden yang memiliki pola makan yang tidak baik memiliki status gizi normal
sebesar 45,5%. Terkait dengan pola makan responden yang masih banyak yang
tidak baik ada beberapa responden yang sudah tahu mengenai pola makan yang
baik bagi ibu hamil karena setiap pemeriksaan kehhamilan sudah diberi tahu
oleh ahli gizi puskesmas bahwa pentingnya pola makan yang baik bagi ibu hamil
frekuensi makan yang baik tetapi jumlah makanan yang kurang hal in juga
(2014) tentang Hubungan Pola Makan dan Status Lila Ibu Hamil di Puskesmas
status LiLA normal sebanyak 46% sedangkan yang memilki pola makan dengan
status gizi kurang KEK 74%. Dalam penelitian, Anidya (2014) menyimpulkan
bahwa pola makan berkaitan dengan status gizi. Pola makan mempunyai
pengaruh terhadap status gizi responden, ditunjukkan dengan pola makan yang
37
3
8
A. Kesimpulan
1. Pada penelitian pola makan, sebagian besar pola makan ibu hamil di
zat energi sebagian besar tidak baik yaitu 54,5%. Responden yang memiliki
jumlah makanan zat protein sebagian besar tidak baik yaitu sebesar 59,1%.
B. Saran
secara berkesinambungan setiap bulannya agar mencegah gizi kurang pada ibu
hamil dan untuk pembaca untuk melihat lagi indikator status gizi lainnya.
38
3
9
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi . Jakarta : Gramedia pustaka utama.
Almatsier, M. 2008. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Umum
Ari Istiany & Rusilanti. 2013. Gizi Terapan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Depkes. R.I. 1994. Pedoman Penggunaan Alat Ukur Lingkaran Lengan atas
(LILA) pada Wanita Usia Subur. Jakarta ;.
Depkes RI, 2000. Gerakan Partipasif Penyelamatan Ibu Hamil, Menyusui dan
Bayi. Jakarta : Depkes RI.
Mitayani, 2010. Buku Saku Ilmu Gizi. CV. Jakarta : Trans info media
Musbikin, Imam. 2008. Panduan ibu hamil dan melahirkan. Yogyakarta: Mitra
pustaka
Nadesul, H. (2007). Makanan sehat untuk ibu hamil. Jakarta: Puspa Swara.
39
4
0
Proverawati. (2009). Buku ajar gizi untuk kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Purwitasari, Desi Maryanti, Dwi. 2009. Buku Ajar Gizi Dalam Kesehatan
Reproduksi. Yogyakarta: NUHA MEDIKA.
Walani, R.A. (2002) Berat lahir bayi ditijau dari dukungan sosial selama
kehamilan serta pola konsusmsi dan status gizi ibu. Tesis, Universitas
Gadjah Mada.
WKNPG. (2004). Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 bagi Orang Indonesia.
40