You are on page 1of 5

**** AZZAHRATUN ***

Dinginnya malam terasa begitu menusuk tulang belulang Zahra. Tubuh yang jangkung, kurus ,
dan lunglai itu masih saja memaksakan diri untuk terus bekerja di sebuah Cafe. Gadis ini memiliki wajah
yang menarik, hidung mancung, kulit putih susu, mata kecoklatan, dan dua lesung pipi yang menambah
keayuan gadis ini. Namun, meski memiliki wajah yang cantik dan bersih, terlihat jelas guratanan
kelelahan di wajah dan cekungan matanya. Yah, itulah Azzahratun Yelsica Bhrailleyang harus mencari
nafkah untuk ketiga adiknya yang masih kecil. Bagi zahra kebahagiaan adik-adiknya adalah hal
terpenting dalam hidupnya meskipun dia sendiri harus membanting tulang siang dan malam.

Azzahratun dan ketiga adiknya tinggal di Kota terpencil dipinggiran Seoul, Korea Selatan.
Semenjak bencana tsunami 5 tahun silam, ia beserta ibu dan ketiga adiknya diboyong oleh saudara-
saudara ibunya ke Seoul. Mereka tinggal di tengah-tengah orang Atheis dengan tetap teguh dan
konsisten terhadap Agama Islam yang telah diyakininya. Ibunya adalah keturunan Korea-Turki yang
sejak kecil telah tinggal di Banda Aceh. Masa kanak-kanak Jessica O Dongjyuu Bhraille (ibu Zahra )di
jalani dengan penuh kebahagiaan diKota Banda aceh, Indonesia. Ayahnya adalah pemeluk agama Islam
yang taat dan ibunya adalah seorang gadis berdarah korea yang akhirnya menjadi seorang Muallaf.

^^^^^

Saat duduk dibangku SMA Jessica bertemu dengan Abdullah Teungku Syarif, seorang pria Aceh
yang sangat pintar dan selalu menjadi juara. Jessica sangat kagum pada Kepribadian Abdul yang sangat
cerdas dan menghargai perempuan. Jessicapun jatuh hati pada Abdullah. begitu pula dengan abdul yang
salut dan terpesona dengan keuletan dan keteguhan Jessica dalam menerapkan Aqidah yang
diyakininya. Setelah menyelesaikan S1 nya di USU jurusan akutansi, Abdullah melamar Jessica. Kedua
orangtuanya pun merestui hubungan mereka karena abdullah memang sosok yang pantas untuk Jessica.
Dari pernikahan mereka, Alloh SWT mengkaruniai empat orang anak yang sangat cerdas dan lucu. Anak
pertama, diberi nama Azzahratun Yelsica Bhraille. Adiknya, Azwar Syarif Bhraille selisih 4tahun dari
Zahra. Anak ketiganya bernama Zidan Syarif Bhraille, yang akrab dipanggil Idzan. Sedangkan yang paling
bungsu, bernama Azzaitun Yelsica bhraille yang sering dipanggil Ai ataupun Zai.

Mereka hidup berbahagia di kota Banda Aceh dan menjadi keluarga yang sakinah. Abdullah
memang seorang muslim yang taat da rajin shalat. Dia selalu mengajarkan kepada Zahra dan ketiga
adiknya untuk selalu berjalan sesuai dengan Syari’at Tuntunan Rasulullah SAW. Abdullah juga selalu
mengingatkan isteri dan Putrinya untuk mengenakan Hijab. Sehabis shalat Subuh dan Istighosah
berjama’ah, ayah Zahra selalu memberikan siraman Rohani . Pagi itu, beliau menjelaskan tentang
keutamaan Berjilbab bagi para muslimah.

“…… Istri dan Zahra, putriku.. Ketahuilah bahwa mengenakan Hijab adalah sebuah kewajiban
yang sudah ditentukan Alloh SWT. Dimanapun dan apapun yang terjadi, jangan pernah engkau melepas
hijabmu apalagi memamerkan auratmu didepan khalayak . Kecantikan yang diberikan oleh Alloh SWT
hendaknya menjadi perhiasan yang paling berharga dan harus dijaga dengan memakai Hijab. Ada
beberapa keutamaan berhijab , diantaranya;

Pertama, Hijab merupakan tanda ketaatan seorang muslimah kepada Allah dan Rasul-Nya.

Allah telah mewajibkan ketaatan kepada Rasul-Nya berdasarkan firmanNya: “Dan tidaklah patut bagi
laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah
menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan
Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata.”
(QS. Al Ahzab: 36)

Kedua, Hijab itu Iffah (Menjaga diri).

Allah menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ’Iffah (menahan diri dari maksiat). Allah
subhanahu wa ta’ala berfirman: “Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu
dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.”
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)

Ketiga, Hijab itu kesucian.

“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri- istri Nabi), Maka mintalah dari
belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al Ahzab: 53)

Allah subhanahu wa ta’ala menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mukmin, laki-laki
maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hati pun tidak akan bernafsu. Pada keadaan
ini maka hati yang tidak melihat maka akan lebih suci. Keadaan fitnah (cobaan) bagi orang yang banyak
melihat keindahan tubuh wanita lebih jelas dan lebih nampak.

Hijab merupakan pelindung yang dapat menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di
dalam hatinya, Allah berfirman: “Jika kalian adalah wanita yang bertakwa maka janganlah kalian
tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan
ucapkanlah Perkataan yang baik.” (QS. Al Ahzab: 32)

Keempat, Hijab adalah pelindung.

Allah juga telah memerintahkan para wanita untuk menggunakan hijab sebagaimana firman Allah:

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari
padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.” (QS. An Nuur: 31)
Kelima, Hijab itu adalah ketakwaan.

”Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu
dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa Itulah yang paling baik. yang demikian itu
adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-
A’raf: 26)

Keenam, Hijab menunjukkan keimanan.

Allah subhanahu wa ta’ala tidaklah berfirman tentang hijab kecuali bagi wanita-wanita yang beriman,
sebagaimana firmannya, ”Dan katakanlah kepada wanita-wanita beriman.” (QS. An-Nuur: 31), juga
firman-Nya: ”Dan istri-istri orang beriman.” (QS. Al-Ahzab: 59)

Dalam ayat-ayat di atas Allah menghimbau kepada wanita beriman untuk memakai hijab yang menutupi
tubuhnya. Ketika seorang wanita yang benar imannya mendengar ayat ini maka tentu ia akan
melaksanakan perintah Tuhannya dengan senang hati. Maka bagaimanakah iman seorang wanita yang
mengetahui ada perintah dari Rabbnya kemudian ia tidak melaksanakannya, bahkan ia melanggarnya
dengan terang-terangan di hadapan umum !!! (contohnya mengumbar aurat di muka umum).

Ketujuh, Hijab adalah rasa malu.

Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya yang didapatkan manusia pada ucapan nubuwwah yang pertama kali: Jika kalian tidak
malu maka lakukanlah perbuatan sesuka kalian.” (HR. Bukhari)

Wanita yang mengumbar auratnya tidak disangsikan lagi bahwa tidak ada rasa malu darinya, ia
mengumbar auratnya di mana-mana tanpa ada perasaan risih darinya, ia menampilkan perhiasan yang
tidak selayaknya dibuka, ia memamerkan barang berharganya yang pantasnya hanya layak untuk ia
berikan kepada suaminya, ia membuka sesuatu yang Allah perintahkan untuk menutupnya!

Kedelapan, Hijab adalah ghirah (rasa cemburu).

Hijab berbanding dengan perasaan cemburu yang menghinggapi seorang wanita sempurna yang tidak
senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju pada istri dan anak wanitanya. Betapa
banyak pertikaian yang terjadi karena wanita, betapa banyak tindakan buruk yang terjadi kepada wanita
serta betapa banyak seorang lelaki gagah yang menjadi rusak karena wanita. Wahai para wanita jagalah
aurat kalian supaya kalian menjadi wanita-wanita yang terhormat! Wahai para lelaki perintahkanlah
kepada keluargamu untuk menutup auratnya dan cemburulah kepada orang-orang dekatmu yang
membuka auratnya di hadapan orang lain karena tidak ada kebaikan bagi seseorang yang tidak
mempunyai perasaan cemburu.
“Nah, sekarang kalian paham kan. Alloh memerintahkan para muslimah untuk menutup auratnya
dengan Hijab, karena hijab memiliki begitu banyak manfaat. Dan untuk kamu, Azwar.. menjadi seorang
lelaki muslim sejati hendaknya tak pernah mengeluh dengan suatu keadaan . Kau tak boleh terlalu
menggantungkan hidup pada Abi dan Umi. Kau adalah lelaki tertua dikelurga kita. Kau yang harus
menjaga saudara perempuanmu kelak. Apa kau paham..? “ Pesan Abdul untuk azwar terasa begitu
menusuk hati Zahra. Dia merasakan sesuatu yang tak pernah dirasa sebelumnya. Tanpa disadarinya.
Butiran air matanya pun jatuh membahasi pipinya yang putih itu. Dengan lembut, Ibunyapun menusap
air matanya sambil berkata lirih, “ Kau kenapa Nak.. ? apa kata-kata abi melukai hatimu..?”

“ Oh,, tidak Umi.. Zahra pun tak tahu apa yang membuat hati zahra merasakan sedih yang begitu
mendalam. Zahra takut Umi.!!! Hiks.hiks…

“Apa yang kau takutkan, Zahra..?” Abdul pun langsung menyahut, mendengar isakan putrinya.

“ Iya, ukhti. Mengapa Ukhti menangis..? Idzan aja tidak cengeng kok ukhti” Zidan ikut-ikutan bicara.

“ hmm.. Iya Adikku tersayang, ini ukhti tiba-tiba sedih saja. Yah,, semoga saja tidak terjadi apa-apa” kata
Zahra sambil mengusah air matanya.

“ Nah,, kalau ukhti tidak menangis seperti itu kan idzan jadi ikut senang Ukhti. Nanti kalo Idzan sudah
besar, pasti Idzan yang akan jaga ukhti. Soalnya akhi Az kan badannya kurus, jadi tidak bisa menjaga
ukhti Zahra dan Dinda Ai nanti.. iya kan Abi !” Idzan menyerocos. Azwar yang biasanya tak banyak bicara
pun, pagi itu langsung angkat bicara .

“ Adik Idzan, jangan sembarangan lah kau cakap. Walaupun badanku kurus, tapi aku bisa jadi malaikat
pelindung untuk kau, ukhti Zahra, dan dinda Ai . Bahkan aku siap kok menjadi imam keluarga untuk
menggantikan abi suatu hari nanti”

“hush,, kamu bicara apa Azwar. Umi tidak suka dengan kata-kata terakhirmu”

“Sudahlah Umi, tak apa. Memang benar yang dikatakan azwar. Tak selamanya yang akan menjadi Imam
keluarga ini adalah abi. Bisa saja abi sakit dan tak bisa jadi Imam, nah kan yang semestinya bertugas
menggantikan Abi adalah Azwar” kata Ayah mereka menengahi. “ Baik lah, Abi rasa cukup dulu untuk
pagi ini. Sudah pukul 05.45 , saatnya kalian siap-siap untuk bersekolah. Abi akan pergi ke Pelabuhan
untuk mengecek barang dagangan apakah sudah di Export atau belum.
Abi berangkat dulu. Assalamu’alaikum !! “

“Wa’alaikum Salam. Hati-hati Abi!!! “ jawab mereka bersamaan. Kemudian, Zahra dan ibunya pun
segera membuka Ruko tekstil miliknya. Azwar memilih kembali kekamarnya untuk belajar sambil
menunggu Zidsan selesai mandi. Sementara itu,

You might also like