Professional Documents
Culture Documents
INTOLERANSI
RELIGIUS SIKAP TEGAS
INTOLERANSI
RASISTIS KONSEKUEN
INTOLERANSI MENINGKAT
BUKAN KARENA DEMOKRASI
MELAINKAN SUATU
PEMERINTAHAN YANG
TOLERAN (NEGATIF) TERHADAP
INTOLERANSI
TENTANG INDAHNYA TOLERANSI
DAN HARMONI SIMAK VIDEO
BERIKUT
https://www.youtube.com/watch?v=E0FDiEhvimI
RADIKALISME
1 3
RADIKALISME :PAHAM YANG TIPOLOGI RADIKALISME:
MEMPERBOLEHKAN 1. ETNO
PENGGUNAAN KEKERASAN NASIONAL/SEPARATISME
UNTUK MELAKUKAN 2. PAHAM KIRI
PERUBAHAN 3. KEAGAMAAN
SOSIAL/POLITIK
2 4
RADIKALISASI : PROSES RADIKALISME BERANGKAT
MENGADOPSI/MENYEBARKA DARI PAHAM GARIS KERAS
N PAHAM YANG DAN BISA BERKEMBANG KE
MEMPERBOLEHKAN/MENOL ARAH TERORISME
ERIR PENGGUNAAN
KEKERASAN UNTUK
MELAKUKAN PERUBAHAN
SOSIAL-POLITIK
workstation
RADIKAL POSITIF
Istilah RADIKAL berasal dari
kata RADIX (Latin) yang
berarti AKAR.
01
KBBI mengartikan RADIKAL
sebagai segala sesuatu yang
sifatnya mendasar sampai ke
akar-akarnya atau sampai
pada prinsipnya.
02
Pada makna ini RADIKAL
sebenarnya positif karena
berkaitan dengan usaha untuk 04
mempelajari sesuatu secara
mendalam sampai ke akar-
akarnya. 06
FENOMENA RADIKALISME DI KAMPUS
UNTAD
PUSAT PENGEMBANGAN
P E N G U ATA N S O S I O A K A D E M I K
Pusbang DePSA
TUGAS DAN FUNGSI O U T P U T YA N G D I H A S I L K A N
1. Menyusun program kerja pembinaan deradikalisasi dan penguatan 1. Pencegahan berkembangnya paham radikal di
nilai-nilai sosio-akademik Kampus Untad
2. Menyusun bahan pelatihan dan menyelenggarakan pelatihan 2. Peningkatan mutu mahasiswa di bidang sosio-
deradikalisasi dan penguatan nilai-nilai sosio-akademik akademik
3. Menyusun mekanisme dan syarat mahasiswa yang akan menjadi 3. Kader pemimpin lembaga mahasiswa yang bebas
calon pemimpin/pengurus lembaga kemahasiswaan paham radikal
4. Memiliki mandat khusus dalam penentuan ketua/pengurus lembaga 4. Kader pemimpin lembaga kemahasiswaan yang
kemahasiswaan dari tingkat universitas sampai program studi memiliki kompetensi akademik yang mumpuni
1
PASAL-PASAL PENTING DALAM UU NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG 2
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME
PENGHASUTAN
DEFENISI (PASAL 1
(PASAL 13A)
AYAT 2)
Perbuatan yang menggunakan kekerasan atau Setiap orang yang memiliki hubungan dengan
ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana organisasi Terorisme dan dengan sengaja
teror atau rasa takut secara meluas, menimbulkan menyebarkan ucapan, sikap atau perilaku, tulisan,
korban yang bersifat massal, dan/atau atau tampilan dengan tujuan untuk menghasut
menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap orang atau kelompok orang untuk melakukan
objek vital yang strategis, lingkungan hidup, kekerasan atau ancaman kekerasan yang dapat
fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan mengakibatkan tindak pidana terorisme, dipidana
motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan. paling lama 5 tahun.
03 dilaksanakan melalui:
a. kesiapsiagaan nasional; Deradikalisasi merupakan suatu proses yang
b. kontra radikalisasi; dan
c. c. deradikalisasi. 06 terencana, terpadu, sistematis,
danberkesinambungan yang dilaksanakan
untuk menghilangkan atau mengurangi
danmembalikkan pemahaman radikal
Terorisme yang telah terjadi.
TERIMA KASIH
!
rahmatbakri.com