You are on page 1of 3

NARASI DRAMA PENTINGNYA OKSIGEN

GEBYAR KIMIA 2018

Evolusi, perkembangan zaman, merupakan beberapa hal yang menuai banyak pro dan kontra,
menimbulkan efek terciptanya tantangan akan kelangsungan peradaban di bumi, menciptakan distraksi
antar mindset manusia, hal inilah yang memaksa manusia harus menciptakan system peradaban baru
yang mereka anggap lebih efektif, aman, dan benar. Dimana sitem peradaban baru terpecah menjadi
dua faksi dimasa depan. Faksi pertama adalah manusia yang menggantungkan semua aspek kebutuhan
hidup dengan alam yang semua di dominan oleh kaum laki-laki. Dan yang satunya adalah manusia yang
ketergantungan dengan teknologi yang dominan oleh kaum perempuan.

Kita beralih pada sebuah kota yang dimana kota itu tidak terlalu pesat akan kemajuan teknologinya,
akan tetapi alam-alam sekitarnya terlihat sangat indah yang setiap bangunan perumahan dan bangunan
lainnya di beri beberapa pohon berukuran sedang dan juga di setiap jalannya. Semua itu bukanlah untuk
hiasan kota ini semata.

Namun ini semua adalah kebijakan raja kota itu yang di pimpin oleh Muhammad Yamin. Yang
berkomitmen teknologi bukanlah segalanya, namun alam adalah inti dari kehidupan ini. Karena alam
telah menyediakan semua yang dibutuhkan manusia.

Dan salah satu kebijakan raja Habib Wijaya/Muhammad Yamin adalah melindungi alam dan makhluk
hidup adalah hal utama di kota itu. Walau mereka lebih focus dengan alam-alam sekitarnya, teknologi
mereka juga tidak jauh kalahnya dengan kota yang berada 7 km di depan sana, dan yang bagusnya
dari kota ini adalah udaranya atau oksigen di kota itu sangatlah segar dan sejuk, bagaikan air putih
yang masih bersih tanpa adanya kotoran di dalam air tersebut, jika di minum maka akan menyeegarkan
tenggorokan. Seperti itulah udara yang ada di kota ini. Namun kekurangan kota ini adalah mereka tidak
bisa menerima perempuan di kotanya karena suatu alasan dia tidak memperbolehkan perempuan
masuk ke kota itu.

Di sisi lain 15 km kearah utara di balik gunung yang tinggi ada sebuah kota “metropolis” yang termasuk
kota yang sangat maju akan teknologi, ilmu pengetahuan, dan ekonominya yang sangat bagus. kota
yang maju ini di pimpin oleh ratu “Murni maria simanjuntak” dengan Di kota itu tidak ada laki-laki
satupun disana, kota itu benar-bear di penuhi oleh para perempuan yang. Jikalau ada maka laki-laki
yang berhasil masuk maka laki-laki itu akan di eksekusi.

Kota yang sangat damai dan makmur dengan megah akan bangunan-bangunannya yang menunjang
tinggi dan memiliki struktur bangunan yang menarik dan menarik terlihat sangat indah jika dilihat dari
atas.

Pada abad pertengahan 21 teknologi canggih dan alat-alat praktis di kota ini berkembang dengan sangat
pesat. Bahkan pada masa itu mereka tidak perlu bercocok tanam ataupun beternak untuk mendapatkan
makan. Mereka menggunakan alat yang sangat canggih yang menggunakan oksigen sebagai bahan
dasar membuat makanan yang di masukkan kedalam mesin canggih yang akan memproses otomatis
makan, yang bagian terbaik dari kota ini adalah. Makanan di sana semuanya gratis tanpa dibayar.

Namun…

Sifat keserakahan manusia sering kali merugikan alam sekitar, membuat manusia tidak peduli akan
keadaan yang terjadi di luar kota. Hingga suatu hari tanpa di sengaja para ilmuan mendapatkan
goncangan kuat dari ruang bawah tanah tempat penelitian mereka dan langsung saja menyelidiki
penyebab goncangan yang kuat itu.
Penyelidikan berlangsung cukup lama hingga akhirnya mereka menyadari bahwa goncangan itu berasal
dari gunung yang menjadi perbatasan mereka tersebut. Sang ratu mulai panic dan mengirimkan
ilmuannya untuk meneliti apa yang sedang terjadi pada gunung tersebut.

Setelah meneliti apa yang terjadi pada gunung tersebut peneliti langsung saja mengirim data-data yang
mereka dapatkan dari gunung tersebut ke kota. Tangan kanan ratu mendapatkan pesan dari monitornya
dan langsung di buka, dia membaca dengan teliti hasil dari penelitian pada gunung di perbatasan
mereka itu. Alangkah terkejutnya dia saat mengetahui dari data-data tersebut yang memberikan hasil
“gunung itu akan meletus” pada waktu yang dekat.

Sang ratu sangat ketakutan akan bencana tersebut, dia tidak bisa memberitahukan rakyatnya akan
ancaman ini. Jika rakyatnya sampai tau maka akan terjadi kericuhan di kotanya yang damai ini.

hingga akhirnya ratu murni merahasiakan berita ini menjadi rahasia tingkat SS hingga mereka bisa
mendapatkan jalan keluar dari masalah mereka yang mengerikan ini, jika berita ini tersebar keluar
maka orang yang membeberkan berita itu akan di eksekusi mati di tempat.

Para ilmuan di sana melakukan sumpah bahwa mereka akan berusaha mencari jalan keluar dari masalah
mereka dan merahasiakan hal ini dari rakyat metropolis agar tidak terjadi kepanikan di kota tersebut.

Pindah scene

di kota sebelah Dua puluh menit yang lalu sebelum terjadinya gempa.

Raja habib wijaya/Muhammad yamin tengah berada di tempat penelitian tanaman berjalan-jalan sambil
menyimak kerja para ilmuan di kota nya ini hingga akhirnya dia berhenti di salah satu pekerja yang
tengah mengamati tumbuhan yang sudah kering.

Raja berhenti disampingnya dan memasang wajah penasaran saat melihat Pekerja itu mengelus daun
kering dari tumbuhan itu dengan wajah sedih. raja melihat kearah tumbuhan itu lalu tersenyum. sang
raja berjalan kedepan tumbuhan itu mengambil biji-biji kecil di samping tumbuhan itu lalu menanam di
samping tumbuhan itu.

Raja menggenggam pundak pekerja tersebut seraya mengangguk pelan. Pekerja itu memandang
tumbuhan itu agak lama hingga akhirnya dia tersenyum kecil lalu mengangguk.

Raja baru saja ingin pergi dari sana namun niatnya raja tersebut terhenti saat ada yang melaporkan
bahwa ada seseorang dari mereka yang mendekati perbatasan. Tapi raja hanya menggeleng saja dan
melanjutkan kegiatannya barusan, dia tampaknya tidak terlalu menanggapi karena dia sudah tau siapa
yang sering sekali mendekati batas itu.

Namun untuk kesekian kalinya raja menghentikan kegiatannya karena goncangan kuat membuat
mereka panic dan ketakutan. Beberapa menit kemudian goncangan itu berhenti lalu raja melihat kearah
gunung perbatasan mereka dengan raut yang cemas.

Raja memanggil salah satu tangan kanannya untuk melihat apa yang terjadi dan menyusul orang yang
berada di perbatasan itu sekarang.

Di perbatasan kota tampak seorang laki-laki sedang berada di dekat bukit tersebut dengan perasaan
yang takut setelah gempa yang kuat barusan. Di tambah lagi dia adalah orang yang paling dekat dengan
gunung tersebut pastinya efek goncangan lebih terasa dari pada yang ada di kota.

Di saat yang sama dan tempat berbeda

Sang ratu dan raja berdiri menghadap gunung itu dengan rasa khawatir akan kota sebelah. Walau
sebenarnya mereka berdua tidak peduli lagi satu sama lain, namun rasa khawatir ini tidak bisa lepas.
Secara bersamaan mereka berdua akhirnya memerintahkan untuk para peneliti dan ilmuannya untuk
turun ke lapangan untuk membantu teman mereka yang sudah ada di perbatasan.

Pindah scene

Di perbatasan sebelah selatan para laki-laki sedang berusaha mencegah letusan gunung itu dengan cara
sederhana dan alami.

Dan di sebelah utara para perempuan mencoba mencegah letuhan gunung itu dengan teknologi yang
mereka punya, Tanpa mengetahui bahwa mereka sedang besebrangan.

Selama ilmuan dan peneliti sedang bekerja Sang raja dan ratu yang berdiri di barisan paling belakang
pergi berkeliling untuk menenangkan pikiran mereka.

Di pertengahan gunung sebelah barat tidak di sengaja mereka berdua bertatap muka secara langsung.

Mereka jadi salah tingkah dan menjadi gugup

You might also like