a
MAJELIS ULAMA INDONESIA
PROVINSI SUMATERA BARAT
WADAH MUSYAWARAH PARA ULAMA ZU ANA DAN CENDEKIAWAN MUSLIM
Alamat: Komplek Masi Nurul Imam J. Imam Boajol Padang 25000 Telp/Fax : 0751-811599
EE
Jay
KEPUTUSAN
RAPAT KOORDINASI BIDANG KERUKUNAN DAN UKHUWWAH
MUI SUMBAR DAN MUI KAB/KOTA SE-SUMBAR
A. Kerukunan Umat Beragama
1. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
a, Bagi Daerah yang belum ada FKUB tidak ada hak siapapun untuk memaksanya bila
masyarakat (para ulama dan tokoh umat Islam) memutuskan untuk tidak membentuk
FKUB. Keputusan itu harus dihormati oleh seluruh pihak.
b, MUI Sumatera Barat meminta kepada Gubernur Provinsi Sumbar dan Bupati / Walikota
se-Sumbar untuk melakukan revisi dan restrukturisasi FKUB sesuai dengan aturan
yang berlaku, proporsional sesuai dengan jumlah penganut masing-masing agama dan
khusus untuk perwakilan umat Islam, harus merupakan utusan dari ormas-ormas Islam
yang menjadi tempat berhimpun ulama dan kaum muslimin.
cc. MUI Sumatera Barat dan MUI Kabupaten /Kota se Sumatera Barat meminta Kakanwil
Kemenag untuk meninjau kembali penunjukan guru agama non Islam bukan PNS yang
ditempatkan di sekolah-sekolah umum tanpa permintaan sekolah terkait dan tanpa
mempertimbangkan jumlah siswa non muslim di sekolah tersebut karena cara seperti ini
bisa mendorong terjadinya pelanggaran prinsip kerukunan yaitu menyebarkan agama
kepada orang yang telah beragama.
2. Rumah Ibadah
a. Meminta Agar dilakukan penertiban rumah ibadah umat lain di tengah umat Islam
oleh pemerintah
b. Meminta aparat untuk tidak intervensi pendirian rumah ibadah yang bukan
kewenangannya
B. Aliran Sesat
1, Jamiyah Islamiyah (Jm1)
a, Jam’iyyatul Islamiyyah (Jml) yang membawa ajaran Karim Jama’, yang telah
dinyatakan sesat-menyesatkan oleh keputusan MUI di masa Buya Amir Syarifuddin dan
dilarang oleh Kajati Sumbar, tetap bertahan dengan ajaran yang menyesatkan, Karena
itu Rakorda MUI Sumbar Bidang Ukhuwwah mengamanahkan kepada MUI Sumbar
untuk terus memantau dan mendalami gerakan mereka dan mengambil sikap dan
tindakan yang septutnya dilakukan,
b. MUI Sumbar dan MUI Kab/Kota se-Sumbar bersepakat untuk terus berkoordina
dengan pihak-pihak terkait untuk menghentikan penyebaran ajaran Jml dan
mengingatkan umat akan kesesatan ajaran mereka.
c. MUI Sumbar diamanahkan untuk berkoordinasi dengan MUI Pusat dalam
mengantispasi gerakan mereka di tingkat nasional.
1a
MAJELIS ULAMA INDONESIA
PROVINSI SUMATERA BARAT
WADAH MUSYAWARAH PARA ULAMA ZU ANA DAN CENDEKIAWAN MUSLIM
Alamat: Komplek Masi Nurul Imam J. Imam Boajol Padang 25000 Telp/Fax : 0751-811599
eee
2. LDIL
Sampai saat ini, status LDH masih terindikasi kuat melanjutkan faham Darul Hadits dan
Islam Jama’ah yang telah dinyatakan sesat menyesatkan sehingga pernyataan mereka
untuk bertaubat (al-ruju’ ilal hag) belum ditemukan bukti kesungguhannya. Dengan
demikian, maka MUI Kab/Kota se-Sumbar mengamanahkan kepada MUI! Sumbar untuk
mengambil sikap yang patut tentang LDII di Sumbar.
3. Pengajian Riza Muhammad
Setelah menerima berbagai informasi tentang kajian yang dikembangkan oleh Riza
Muhammad (Salah seorang pengasuh pada Pondok Pesantren Nurul Ikhlas - Panyalaian)
yang ditenggarai mengajarkan ajaran ingkar Sunnah maka MUI Sumbar mengamanatkan
kepada 3 (Tiga) MUI Kab/Kota (Tanah Datar, Padang Panjang dan Bukittinggi) untuk
melakukan penelitian dan pengkajian tethadap masalah tersebut. Penelitian dan pengkajian
tersebut, dipimpin oleh MUI Tanah Datar dengan diperkuat oleh MUI Sumbar
4. Syi’ah
Keberadaan aliran syi’ah di Sumatera Barat terlihat ada jejak mereka di beberapa
Kab/Kota di Sumbar, terutama di Bukittinggi. Oleh sebab itu mendorong peserta Rakorda
MUI Sumbar dan Kab/Kota se-Sumbar untuk menyikapi dengan pengawasan yang ketat
dan mengambil sikap dengan tenang serta segera melaporkan ke MUI Sumbar.
Vaksin Measles-Rubella (MR)
Karena simpang siur dan sulitnya mendapatkan informasi tentang proses pembuatan vaksin
Measles-Rubella (MR) dan tersebarnya informasi yang mengatakan bahwa Vaksin MR
telah dinyatakan halal oleh MUI, maka MUI Sumbar dan MUI Kab/Kota se-Sumbar
bersepakat memutuskan bahwa
1. Vaksin Measles-Rubella (MR) sampai saat ini, belum berse1
ada proses sertifikasi di LPPOM MUI Pusat.
Terkait dengan sosialisasi vaksin Measles-Rubella (MR), MUI Sumbar dan MUI
Kabupaten Kota se Sumatera Barat bersepakat tidak terlibat dalam mensosialisasikan
vaksin Measles-Rubella (MR) sampai keluarnya Sertifikat Halal dari LP POM MUI
Pusat.
kasi halal bahkan belum
D, Islam Nusantara
1. Istilah “Islam Nusantara” melahirkan berbagai permasalahan yang akan mengundang
perdebatan yang tidak bermanfaat dan melalaikan umat Islam dari berbagai persoalan
penting yang sedang dihadapi. Bahkan, istilah “Islam Nusantara” bisa membawa
kerancuan dan kebingungan di tengah umat dalam memahami Islam:CUNARD
a
MAJELIS ULAMA INDONESIA
PROVINSI SUMATERA BARAT
WADAH MUSYAWARAH PARA ULAMA ZU ANA DAN CENDEKIAWAN MUSLIM
Alamat: Komplek Masi Nurul Imam J. Imam Boajol Padang 25000 Telp/Fax : 0751-811599
eT
ERE
Susunan bahasa Indonesia yang menganut konsep DM, menunjukkan pembatasan
Islam dalam wilayah yang disebut “Nusantara”. Ini berakibat terjadinya pengerdilan
dan penyempitan ruang lingkup Istam yang semestinya menjadi rahmat untuk seluruh
alam semesta (rahmatan lil’‘alamiin) dan untuk seluruh umat manusia (kaaffatan
linnaas).
Jika yang dimaksudkan dengan istilah “Islam Nusantara” adalah keramahan,
washatiyah (proporsional dan pertengahan dalam keseimbangan dan keadilan),
toleransi dan lainnya, itu bukanlah karakter khusus Islam di daerah tertentu tetapi
adalah di antara_ mumayyizat (keistimewaan) ajaran Islam yang sangat mendasar.
Karena itu, menghadirkan label “Nusantara” untuk Islam, hanya berpotensi
mengkotak-kotak umat Islam dan memunculkan pandangan negatif umat kepada
saudara-saudara muslim di wilayah lain.
Wasathiyyah, samhah, ‘adil, ‘agliy dan lainnya yang disebutkan sebagai karakter
“Islam Nusantara”, hanyalah sebagian dari keistimewaan Islam yang tidak bisa
dipisahkan dengan keistimewaan lainnya seperti rabbaniyyah ilahivyah, syumuliyyah
dan lainnya. Mengapungkan satu-satu dari mumayyizat dengan memisahkan dari
mumayyizat yang lain hanya akan menimbulkan kerancuan dalam memahami Islam
dan mengeluarkan Islam dari kesempurnaannya
Jika “Islam Nusantara” dipahami dengan dakwah yang mengacu kepada ajaran dan
pendekatan Wali Songo di pulau Jawa, ini bisa berdampak serius kepada keutuhan
bangsa, Karena di berbagai daerah dalam wilayah NKRI, ada para ulama dengan
pendekatan dan ajaran yang bisa saja berbeda dengan Wali Songo. Memaksakan
pendekatan dan ajaran Wali Songo ke seluruh Indonesia, berarti mengecilkan peran
ulama yang menyebarkan Islam di daerah lain yang memiliki karakteristik dakwah
yang beragam.
Jika pendekatan kultural yang menjadi citi khas “Islam Nusantara” maka itu
bukanlah monopoli “Islam Nusantara” tapi telah menjadi suatu karakter umum
dakwah di berbagai wilayah dunia ini karena sikap Islam terhadap tradisi dan budaya
tempatan, telah tertuang dalam kajian ilmu Ushul al-Figh secara terang. Bahkan para
ulama Sumatera Barat dengan perjalanan panjang sejarah dakwah Islam di Ranah
Minang yang diwarnai dengan dinamika yang begitu hebat, telah menjalani langkah-
Jangkah pendekatan kultural tersebut bahkan mereka sampai kepada komitmen
bersama yang melahirkan “Swmpah Sati Bukit Marapalam” dengan falsafahnya yang
dipegang oleh masyarakat Minangkabau sampai hari ini yaitu: Adat Basandi Syara
Syara’ Basandi Kitabullah, Syara” Mangato, Adat Mamakai”. Walaupun telah
sampai pada titik kebersamaan tersebut namun tak seorang pun ulama Minangkabau
menambah label Islam di Minang ini dengan “Islam Minang”.
Jika dimaksudkan dengan “Islam Nusantara” adalah Islam yang toleran, tidak radikal
kemudian memperhadapkan dengan kondisi Timur Tengah sekarang, maka sikap ini
mengandung tuduhan terhadap ajaran Islam sebagai pemicu lahirnya sikap radikal
dan tindakan kekerasan. Ini merupakan penzhaliman terhadap Islam dan pandangan
yang dangkal terhadap konflik Timur Tengah. Ini juga pencideraan terhadap
ukiunwwah Islamiyyah antara kaum muslimin di dunia, karena per)
3ay bo
MAJELIS ULAMA INDONESIA.
PROVINSI SUMATERA BARAT
|WADAH MUSYAWARAH PARA ULAMA ZU'AMA DAN CENDEKIAWAN MUSUM
Alamat Kemplck Masjid Norlin 3 tmam Bonjol Padang 25000 ‘Teip Fax: 51811599
dilakukan oleh sebagian kaum muslimin seperti di Palestina, sangat tidak pantas
dilabel dengan radikalisme dan kekerasan. Scharusnya mereka mendapatkan simpati
kita kaum muslimin di negeri ini sebagaimana mereka memperlakukan kita di saat
perjuangan kemerdekaan Indonesia dahulunya.
Dengan berbagai alasan di atas yang merupakan sebagian kecil dari alasan yang telah
dipertimbangkan oleh peserta Rakorda, maka kami MUI Sumbar dan MUI Kab/Kota se-
Sumbar, menyatakan tanpa ada keraguan bahwa : “Islam Nusantara” dalam konsep /
pengertian/ defenisi apapun tidak dibutuhkan di Ranah Minang (Sumatera Barat). Bagi
kami, nama “Islam” telah sempurna dan tidak perlu ditambah lagi dengan embel-embel
apapun.
Padang : 21 Juli 2018 M
08 Zul Qaidah 1439 H
Pimpinan Rapat