You are on page 1of 2

Dysphagia

Disfagia adalah kesulitan atau ketidaknyamanan saat menelan, yang bisa menjadi tiga
jenis Oral, Faring dan esofagus tergantung pada tahap menelan yang terpengaruh. Pada disfagia
oral, persiapan bolus makanan atau posisi makanan di rongga mulut dipengaruhi baik karena
kekuatan yang berkurang atau karena koordinasi abnormal otot-otot mulut. Pharyngeal
dysphagia terjadi karena tidak adanya atau keterlambatan dalam memicu refleks menelan dan
disfagia esofagus adalah karena disfungsi mekanis esofagus atau esophagus sphincter.
Penyebab disfagia dapat berupa struktural atau motorik. Penyebab struktural termasuk
stenosis luminal dan divertikula sedangkan penyebab motorik termasuk paresis (kelemahan otot),
disfungsi sfingter, dan gangguan kejang. Banyak gangguan pada sistem saraf dan otot dapat
menyebabkan disfagia neurogenik seperti patologi sentral seperti stroke, cedera kepala, operasi
sebelumnya dan kerusakan saraf akibat operasi kepala dan leher, penyakit neuron motorik,
penyakit Parkinson, multiple sclerosis atau penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
penyakit atau karena efek samping agen farmakologis, seperti benzodiazepin, yang dapat
mengubah fungsi neuromuskular.
Masticatory muscle pain

Masticatory muscle pain (MMP) adalah alasan utama untuk nyeri non-odontogenik orofasial
kronis pada populasi manusia. MMP telah menjadi masalah sosial yang cukup besar, yang
mempengaruhi sekitar 12-14% dari populasi orang dewasa dan 1,5-2 kali lebih sering pada
wanita dibandingkan pada pria. Istilah ini mendefinisikan rasa sakit yang berasal dari otot
pengunyah. Meskipun MMP biasanya dirasakan di wajah, rahang, dan area preauricular, MMP
dapat menyebar ke telinga, gigi, kepala, dan leher. Tinjauan sistematis ini menjelaskan hubungan
antara MMP dan keadaan mental umum, seperti kecemasan, depresi, suasana hati dan gangguan
yang berhubungan dengan stres, dan dilaporkan sesuai dengan pedoman PRISMA.

Etiologi dan kemungkinan mekanisme nyeri otot telah menimbulkan banyak kontroversi selama
bertahun-tahun. Hal ini dapat dikaitkan dengan mekanisme perifer eksitasi nyeri otot, sensitisasi
outlasting nosiseptor perifer, yang terlibat dalam eksitasi neuron sentral, dan / atau gangguan
fungsional (Haviland et al., 2011). Namun, banyak sumber menunjukkan bahwa, terlepas dari
patologi nyeri otot asli, ketegangan otot yang berlebihan secara bersamaan muncul sebagai reaksi
otot defensif, dan menghasilkan peningkatan intensifikasi gejala (Means-Christensen et al., 2008;
Haviland et al., 2011).

Sumber :

Journal : Oropharyngeal Dysphagia: neurogenic etiology and manifestation

Journal : Mental Status as a Common Factor for Masticatory Muscle Pain: A Systematic Review

You might also like