Professional Documents
Culture Documents
Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa komputer adalah mesin yang khusus
dirancang untuk melakukan manipulasi informasi dalam bentuk kode, juga merupakan mesin
elektronik yang secara otomatis mampu menampilkan atau menangani operasi hitung dari
yang sederhana sampai komplek. Di samping itu komputer dapat melakukan operasi
perhitungan dari bilangan desimal, biner atau sistem bilangan lain.
Komputer terdiri dari tiga komponen sangat penting yaitu hardware, software dan
brainware. Hardware merupakan perangkat keras yang berupa seperangkat mesin komputer.
Perangkat mesin komputer terdiri dari CPU atau central procession unit, keyboard, dan
printer. Yang kedua adalah software yaitu program-program yang dikendalikan dalam
komputer. Ketiga adalah brainware yaitu operator, programer dan sistem analisis.
Posisi guru atau pendidikan pada tingkatan brainware adalah pada posisi operator. Saat
ini guru dapat memanfaatkan keunggulan komputer sebagai media atau alat dalam
membelajarkan konsep atau materi kepada peserta didik. Dalam proses pembelajaran
komputer dapat membantu proses pembelajaran. Hal ini menurut Jos Luhukay adalah suatu
bentuk kegiatan belajar bagi peserta didik yang didalamnya adal upaya untuk mengubah
tingkah laku yang dikehendaki dengan menggunakan komputer sebagai “tools” atau sebagai
“resource” (Jos Luhukay, 1985 : 11)r
Komputer sebagai tools tidak berbeda dengan media pengajaran lain. Seperti kapur bagi
yang belum menggunakan LCD, papan tulis, mistar dan lain-lain. Komputer sebagai resource
inilah komputer sebagai pengganti guru sebagai pemberi materi. Pembelajaran berbantuan
komputer merupakan salah satu jenis pembelajaran yang sisaftnya individu. Karena
pembelajaran berbantuan komputer siswa berhadapan dengan satu komputer setiap siswa.
Sehingga keberhasilan dalam proses belajar sangat ditentukan oleh keaktifan siswa. Menurut
Nana Sudjana pengajaran inividu merupakan suatu upaya untuk memberikan kesempatan
kepada siswa untuk belajar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, kecepatan dan caranya
sendiri. Pengajaran ini bertujuan agar para siswa dapat belajar serta bisa mencapai tingkat
penguasaan yang optimal (Nana Sudjana, 1989 : 116).
Pada era sekarang guru lebih senang menggunakan proses pembelajaran dengan
berbantuan komputer. Keadaan seperti ini bisa didorong alasan bahwa guru tersebut biar
tidak dikatakan gagap teknologi, lebih gaul, lebih percaya diri, atau hal-hal lain agar lebih
terlihat beda. Pembelajaran berbantuan komputer mengalami kesulitan-kesulitan yang tidak
dapat dipecahkan sendiri oleh siswa. Pada itulah sangat berperan. Ada hal-hal yang yang
tidak tergantikan oleh komputer peranan guru antara lain memberi motivasi, membimbing
dan memberikan pembelajaran remidial atau pengayaan.
Sehingga menurut hemat penulis bahwa pembelajaran berbantuan komputer merupakan
pembelajaran yang memang guru perlu menguasai akan tetapi tidak karena “malas mengajar”
sehingga siswa hanya disuruh belajar dihadapan komputer kemudian dibiarkan. Sementara
guru hanya melihat aktivitas siswa atau guru mempunyai aktivitas sendiri. Disinilah yang
penulis maksudkan bahwa jangan sampai komputer mengalahkan guru. Menguasai komputer
sesuai dengan tuntutan amanat peraturan menteri di atas adalah keharusan, namun jangan
setelah menguasai piranti teknologi lantas dimanfaatkan tidak untuk meningkatkan kegiatan
belajar mengajar. Peran guru di kelas tetap merupakan sosok yang sangat dinanti siswa. Guru
mampu memberikan pendidikan karakter. Sementara komputer hanya benda yang tidak
mampu berbuat banyak kecuali operatornya yang mengendalikan dengan baik. Sehingga
jangan sampai komputer mengendalikan guru atau siswa tetapi sebalinya. Siswa tetap
menanti hadirnya sosok guru yang mampu menjadi panutan.