You are on page 1of 6

BAHAN KONTRUKSI KIMIA

GELAS DAN KACA

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3

AYUNI LESTARI 061740411837

LUTFI DWI KURNIAWAN 061740411844

ROBY ADI NUGRAHA 061740411850

Kelas : 2 EGD

Instruktur : Ir.Elina Magaretty, M.Si

JURUSAN TEKNIK ENERGI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan
barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang sangat
halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat ideal gelas banyak digunakan di banyak
bidang kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi pecahan yang tajam. Sifat kaca ini bisa
dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan proses kimia atau dengan pemanasan.
Kaca merupakan bahan lutsinar, kuat, tahan hakis, lengai, dan secara biologi merupakan
bahan yang tidak aktif, yang boleh dibentuk menjadi permukaan yang tahan dan licin. Ciri-ciri
ini menjadikan kaca sebagai bahan yang sangat berguna. Komponen utama kaca ialah silika.
Silika ialah galian yang mengandungi silikon dioksida. Nama IUPAC silikon dioksida ialah
silikon(IV) oksida. Silika wujud secara semulajadi dalam pasir.Kaca merupakan bahan pejal
sekata, biasanya terbentuk apabila bahan cair tidak berkristal disejukkan dengan cepat, dengan
itu tidak memberikan cukup masa untuk jaringan kekisi kristal biasa terbentuk.
Kaca biasa biasanya terdiri daripada silikon dioksida (SiO2), yang merupakan sebatian
kimia yang serupa dengan kuarza, atau dalam bentuk polihabluran, pasir. Silika tulen
mempunyai tahap lebur sekitar 2000 Selsius, jadi dua bahan lain sering dicampurkan kepada
pasir dalam pembuatan kaca. Satu daripadanya adalah soda (sodium karbonat Na2CO3), atau
potasy, setara dengan sebatian kalium karbonat, yang menurunkan tahap lebur kepada sekitar
1000 Selsius. Bagaimanapun, bahan soda menjadikan kaca larut, jadi kapur (kalsium oksida,
CaO) merupakan bahan ketiga, ditambah untuk menjadikan kaca tidak larut.Silikon(IV) oksida
ialah molekul kovalen raksasa. Oleh itu, silikon(IV) oksida memerlukan banyak tenaga haba
untuk mengatasi setiap ikatan kovalen antara atom dalam struktur raksasa. Maka, silikon(IV)
oksida mempunyai takat lebur yang sangat tinggi, iaitu 1710 C. Dalam silikon(IV) oksida,
setiap atom silikon diikat secara kovalen kepada 4 atom oksigen dalam bentuk tetrahedron
dengan sudut antara ikatan 109.5 . Unit itu diulangi secara tidak terhingga dengan setiap atom
oksigen terikat kepada 2 atom silikon untuk membentuk molekul kovalen raksasa seperti
struktur berlian. Kaca merupakan bahan pejal sekata, biasanya terbentuk apabila bahan cair
tidak berkristal disejukkan dengan cepat, dengan itu tidak memberik

BAB II
PEMBAHASAN

A. GELAS

1. Bahan Gelas

a. SiO2
Merupakan bahan pokok pembuatan gelas dan diperoleh dari kwarsa. Bila di panasi
pada suhu tinggi akan melebur, dan membentuk cairan yang bening. Dengan penggunaan
silika ini, pengembangan gelas akibat perubahan suhu akan kecil.
b. Na2O
Didapat dari soda ash atau natrium karbonat. Pcnambahan natrium karbonat kepada
komposisi gelas akan menurunkan suhu peleburan oksida dan akan memperbesar pemuaaan
karena suhu, sebaliknya dengan sifat dari Si2O oksida ini akan mempertinggi daya lahan
terhadap kejutan suhu tetapi menurunkan aka 1 sifat ketahanan darigelas.

c. CaO atau MgO

Didapat dari batu kapur atau balu dolomit, Dengan penambahan oksida ini, dipakai sebagai
penurunan suhu lebur (flux) serta mempertinggi ketahanan gelas.

d. B2O3
Dipakai untuk membuat gelas yang kecil pemuaiannya dan gelas boro silikat.

e. Al2O3

Didapat dari fclspar atau nephclin syenit. Dengan dicampurkannya oksida ini, akan menaikkan
suhu lebur dan viskositas dari massa gelas, sertaa memperbaiki sifat tahan lama.

f. PbO

Jika dicampur dengan silika akan membentuk gelas “flint” yang banyak dipakai untuk
pembuatan gelas alat rumah tang a bermutu tinggi.

2. Cara pembuatan
Pembuatan gelas secara singkat dapat diuraikan menurut tahapnya, yaitu penyiapan bahan,
Peleburann bahan, pcmbentukan, anealing, dan pcrbaikan bentuk.

a. penyiapan Bahan
Bahan-bahan untuk pembuatan gelas, se Jelum diolah biasanya perlu diberslhkan atau
dimurnikan sehingga tidak mengandung. bahan asing yang dapat menggangu dalam Proses
atau mutu gelasnya. Bahan untuk gelas, biasanya harus berkadar besi yang rendah
(biasanya kurang dari 0,5%) agar gelas yang dibuat berwarna bening cerah. Besi akan
mengakibatkan warna gelas menjadi hijau. Bahan-bahan setelah digiling halus dan
dicampur menurut perbandingan. sesuai dengan jenis gelas yang akan dlbuat, dilebur dalam
tungku peleburan . Sebagai sumber SiO2, dipakai bahan berupa kwarsa, yang kadar
silikanya tinggi; sebagai sumber Na2O, dipakai soda abu atau tepung natrium karbonat,
atau garam natrium sulfat, sebagai sumber CaO atau MgO, dipakai batu kapur (terutama
kapur calsitis dengan kadar CaO tinggi atau batu kapur dolomit. Scbagai sumber Al2O3
dipakai felspar dimana di dalamnya terdapat pula Na2O atau K2O. Untuk gelas timbal atau
gelas flint dipakai tambahan oksida timah hitam dengan mcnggunakan menitimbal atau
tepung timbal putih.

b. Peleburan
Ada beberapa cara peleburan gelas, yaitu:
 Peleburan dengan pot atau krus, ini dilakukan sejak jaman dahulu, dimana massa gelas
ditempatkan dalam suatu bejana tahan api, dan bejana itu dibakar dalam tungku sampai
massa yang ada di dalam bejana melebur, kemudian dari jenang gelas im', diambil
sedikit demi scdikit, bila akan dibuat benda yang kecil untuk dibentuk.

 Peleburan dengan tungku bak Cara ini sebenamya perkembangan dari cara pot. Hanya
tungku bak ini memiliki kapasitas massa gelas yang lebih besar. Tungku bak ini
biasanya dibagi menjadi 2 ruangan dimana pertama merupakan ruang untuk
meleburkan, sedang ruang kedua untuk pengadukan, sehingga massa gelas homogen
dan bebas dari gelembung udara. Dalam ruang kedua ini, juga mcrupakan ruang yang
berdekatan dengan ruang kerja pembentukan.
Untuk industri yang bekerja kontinyu dan industri yang modern dari ruangan ini massa
Jenis Jenang gelas itu, langsung dikerjakan menjadl produk macam macam bentuknya,
dan perlengkapan peralatan yang dipasan tidak sama, tergantung pada jenis produknya.
Pada industri yang membuat benda cetakan (botol, piringg, blok genteng dan
sebagainya) dari ruang ini jenang gelas tadi dikeluarkan sedikit-sedikit secara kontinyu,
sejumlah cukup untuk membentuk 1 benda.
c. Pembentukan
Pembentukkan gelas juga bennacam-macam. Untuk jenis yang bermulut lebar, lebih lebar
dari dasarnya, seperti piring, gelas minum, atau gelas kaca, pembentukan dilakukan dengan
press pakai cetakan baja tuang. Untuk bentuk bentuk yang bermulut. kecil, seperti botol,
pembentukan dilakukan dengan tiupan, demikian pula untuk pembentukan pipa gelas.
Dalam industri yang kecil, teknik pembentukan dengan tiupan pakai lenaga. manusia masih
dilakukan, terutama untuk bentuk~bentuk yang sulit
Pada cara floating, massa gelas dialirkan melalui rol penggilas untuk membejntuk
lembaran dan ketebalannya diatur menurut yang telah dikehendaki. Hasil gilasan yang
biasanya punya lebar tertentu kemudian dipotong-potong.
d. Anealing
Aneling adalah suatu proses dimana benda gelas setelah dibentuk, perlu dipanasi pada suhu
kurang lebih 500 atau 600° C, dan suhu ini ditumnkan secara perlahan-lahan. Sebab bila
massa gelas dimana waktu dibentuk segera mendingin ildi udara biasa, umumnya akan
mudah pecah akibat perubahan kejutan suhu. Dengan dilakukan proses anealing ini,
keburukan tadi dapat dihindari. Makin lama pcnurunan suhu, dari kurang 600°C sampai
suhu udara biasa, maka ketahanan gelas terhadap perubahan suhu semakin baik. Dalam
proses pembuatan kaca lembaran, ruang pembentkan dengan ruang anealing, biasanya
bersatu, Sebab pembentukannya dilakukan dengan mesin. Dalam pabrik-pabrik botol, alat
makan minum, dan lain-lain ruang anealing terpisah dengan ruang peleburan.
e. Perbaikan Bentuk
Benda gelas setelah dibentuk, biasanya masih memiliki sisi-sisi yang belum baik atau tajam
dan ini perlu diperbaiki. Misalnya pada mulut botol, biasanya digerinda agar tidak tajam
atau dipanasi agar meleleh. Untuk kaca lembaran biasanya hanya dipotong menurut ukuran
pasaran saja. Pada perbaikan bentuk ini sering terjadi benda gelas itu pecah, dan pecahan
gelas itu disebut cullet, dikumpulkan dan dileburkan lagi dalam tungku.

3. Produk-produk gelas
a. Gelas Kapur
Galas kapur yang dibuat terutama dari campuran silika, soda dan kapur. Salah satunya dari
perbandingan campuran gelas tersebut misalnya:

Janis gelas ini paling banyak dipakai, dalam bentuk alat makan. minum, kaca Iembaran,
Pipa, bola Iampu, dan Iain-lain.

b. Galas Cair
Kita kenal dengan nama Waterglases', terbuat dari hasil leburan silika dengan soda abu.
yang hasilnya berupa gelas cair yang mudah Iarut dalam air.

c. gelas silika
gelas ini disebut pula gelas vitreous, terbuat dari peleburan kwarsa murni, kadang kadang
dicampur sedikit felspar. Galas ini dapat ditembus oleh sinar ultraviolet ungu, sedangkan
gelas kapur soda membiaskan sinar ultraviolet.

d. Gelas Bor
disebut juga"borosilcate glass" . Sifat gelas ini tahan suhu dan pemuaiannya kecil.
Pemakaiannya terutama untuk pembuatan benda gelas untuk keperluan teknik, alat
Iaboratorium atau alat rumah tangga yang bermutu tinggi, yang dapat dipakai untuk
memasak . Galas jenis ini tahan kejut suhu. Jena atau pirex glass, untuk alat alat lab, adalah
jenis boro silika glass.

e. Gelas timbal atau lead glass


Gelas ini pemuaianya juga kecil biasanya dipakai untuk pembuatan gelas gelas plastik

f. gelas Opal/gelas susu


Gelas yang tidak cerah, dimana dalam pembuatannya dicampur oksida sebagai bahan
tambahan untuk tidak menjadi cerah. Salah satu oksida untuk ini adalah tepung Sn.

g. Gelas Translucent
Di pasaran kita kenal dengan gelas cs, dimana massa gelasnya sebenamya
cerah/transparan, tetapi karena pada satu sisinya diberi garis garis berbentuk gambaran
macam macam maka cahaya yang seharusnya tembus tadi dibelokkan sehingga gelasnya
buram.

h. Gelas Ets
gelas ini pada salah satu permukaannya dibuat lukisan, sehingga terjadi lukisan yang
tercembul, kemudian sebagian dari lukisan ini diberi cat/diwamai. Biasanya lukisan
dengan cara ets ini dilakukan di atas gelas cermin. Cara membuat lukisan ialah dengan
melarutkan sebagian gelas itu memakai asam Humid (HF) karena gelas larutan dalam HF.
Bagian yang tidak larut dapat ditutup dengan lilin atau damar yang tidak larut dalam HF.

You might also like