You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lupus Eritematosus Sistemik (LES) merupakan penyakit autoimun yang

kompleks, ditandai oleh adanya autoantibodi terhadap inti sel dan melibatkan

banyak sistem organ dalam tubuh. Penyakit ini berhubungan dengan deposit

autoantibodi dan kompleks imun sehingga menimbulkan kerusakan jaringan.

Etiologi dari LES belum diketahui secara pasti namun diduga akibat adanya

interaksi yang kompleks dan multifaktorial antara variasi genetik dimana faktor

ini berperan penting dalam predisposisi penyakit LES dan faktor lingkungan. LES

merupakan penyakit multisistem kronik yang lebih sering mengenai perempuan.

Manifestasi penyakit ini sangat bervariasi dan tidak bisa diprediksi, tidak hanya

mempengaruhi fungsi fisik namun juga fungsi psikologi, salah satunya adalah

komplikasi dari organ ginjal yang sering dikenal sebagai Lupus Nefritis.

Lupus Nefritis (LN) adalah komplikasi ginjal dan salah satu manifestasi

paling serius pada penderita LES. Biasanya LN muncul dalam 5 tahun setelah

diagnosis LES. Keterlibatan ginjal cukup sering ditemukan, dibuktikan pada

biopsi dan otopsi ginjal. Perkiraan prevalensi keterlibatan ginjal secara klinis pada

pasien LES berkisar antara 60 % pada studi-studi yang sudah dipublikasikan.

Prevalensi sesungguhnya dari lupus nefritis klinis pada pasien LSE kemungkinan

sekitar 25%-50%, lebih sering pada anak-anak dan etnis tertentu. LES lebih sering

ditemukan pada orang kulit hitam dan ras hispanik, namun LN yang berat lebih

1
2

sering ditemukan pada orang kulit hitam dan ras Asia dibanding ras lainnya.

Meskipun insiden dan prevalensi LES lebih tinggi pada wanita (rasio wanita : pria

= 9 : 1), namun pria dengan dengan LES mempunyai insiden yang sama dengan

wanita untuk terjadinya LN. Perjalanan klinis LN sangat bervariasi dan hasil

pengobatan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kecepatan menegakkan

diagnosis, kelainan histopatologi yang didapat dari hasil biopsi ginjal, saat mulai

pengobatan, dan jenis regimen yang dipakai.

Selama 4 dekade terakhir, perubahan dari manajemen LN telah

meningkatkan kemungkinan hidup pasien, saat ini rata-rata 10 year survival rate

telah melebih 90%. Morbiditas dari LN terkait dengan penyakit ginjalnya sendiri,

selain karena komplikasi pengobatan dan komorbiditas seperti penyakit

kardiovaskular dan trombosis. Gagal ginjal progresif dapat berakhir pada anemia,

uremia dan gangguan asam-basa serta elektrolit. Referat ini akan membahas

mengenai salah satu dari komplikasi LES yaitu lupus nefritis.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan referat ini adalah untuk memberikan

pengetahuan kepada pembaca mengenai diagnosis dan tatalaksana lupus nefritis.

C. Manfaat

Melalui penulisan referat ini, penulis berharap makalah ini dapat dijadikan

landasan dalam mencegah dan mengatasi terjadinya masalah lupus nefritis.

You might also like