Dokumen tersebut berisi daftar pertanyaan wawancara terkait peran dan tugas Syahbandar dalam mengumpulkan dan mencatat berbagai data terkait kegiatan pelayaran di wilayahnya, meliputi data kapal, muatan, nakhoda, perusahaan pelayaran, kecelakaan, sertifikasi awak kapal, dan mekanisme kerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk menjamin keselamatan di pelabuhan dan wilayah perairannya.
Dokumen tersebut berisi daftar pertanyaan wawancara terkait peran dan tugas Syahbandar dalam mengumpulkan dan mencatat berbagai data terkait kegiatan pelayaran di wilayahnya, meliputi data kapal, muatan, nakhoda, perusahaan pelayaran, kecelakaan, sertifikasi awak kapal, dan mekanisme kerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk menjamin keselamatan di pelabuhan dan wilayah perairannya.
Dokumen tersebut berisi daftar pertanyaan wawancara terkait peran dan tugas Syahbandar dalam mengumpulkan dan mencatat berbagai data terkait kegiatan pelayaran di wilayahnya, meliputi data kapal, muatan, nakhoda, perusahaan pelayaran, kecelakaan, sertifikasi awak kapal, dan mekanisme kerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk menjamin keselamatan di pelabuhan dan wilayah perairannya.
dengan siapa saja? (Pelindo?, Ditpolair?, Perusahaan Pelra?) –rincian datanya?
Apakah Syahbandar mencatat jumlah
perusahaan Pelra?
Apakah Syahbandar mencatat nama kapal,
muatan kapal, kapasitas kapal, tujuan keberangkatan, kedatangan kapal? (secara rinci satu per satu data tiap kapal disimpan?)
Jika kapal akan memuat barang, bagaimana
mekanisme Syahbandar melakukan check?
Bagaimana proses mekanisme uji kelaiklautan
kapal yang akan berlayar? (apa saja yang diuji? berapa lama? data apa saja? informasi apa saja?)
Jika misalnya ada kejadian kecelakaan di
wilayah kewenangan Syahbandar Pasuruan, apa yang dilakukan Syahbandar? (mekanisme)
Apakah setiap agen atau perusahaan Pelra
statusnya (aktif atau tidak) harus melaporkan ke Syahbandar setiap tahun? Atau Syahbandar yang melakukan pendataan sendiri tiap tahun? Pelatihan keselamatan (safety drilling) sekarang diwajibkan atau tidak?
Apa kesulitan / tantangan-tantangan yang
dihadapi Syahbandar untuk menjaga keselamatan Pelra?
Menurut Syahbandar, apakah sulit
mendapatkan informasi-informasi dari perusahaan Pelra?
Apakah Syahbandar jika misalnya terjadi
kecelakaan kapal melakukan investigasi sendiri? Mencatat kapal, nakhoda, dan korban yang kecelakaan? Ikut mengeluarkan rekomendasi?
Basic Safety Training (BST) ABK apakah dicek
di Syahbandar? Mekanismenya seperti apa?
Apakah Syahbandar bisa melimpahkan kasus
kecelakaan kapal ke Mahkamah Pelayaran? (melakukan koordinasi)
Jika misalnya ada ABK yang tidak lengkap
dokumennya prosedur penindakannya seperti apa?
Bagaimana Syahbandar mengukur muatan
kapal yang akan berlayar? (mekanisme layak/tidak)
Manifes setiap kapal apakah Syahbandar
mencatatnya?
Informasi cuaca apakah biasa diberitahukan
ke nakhoda kapal? Bagaimana mekanismenya?
Informasi berperan penting terhadap
keselamatan pelayaran, semakin sedikit informasi, maka semakin rendah keselamatan, bagaimana pendapat Syahbandar?