You are on page 1of 14

HAKIKAT KEPROFESIONALAN

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Profesi Guru
Yang dibina oleh Prof. Dr. Mimien Henie Irawati Al Muhdar, M.S dan Bpk. Deny Setiawan,
M.Pd

Disajikan pada Rabu, 5 September 2018


Disusun oleh:

Kelompok 1 Offering B Tahun 2016

1. Dhita Wulansari NIM 160341606017


2. Lailatul Maghfiroh NIM 160341606105
3. Lingga Mofa D.L NIM 160341606034

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
September 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya berupa kesehatan dan juga waktu sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami dengan judul Hakikat Profesionalisme sehingga dapat selesai
tepat pada waktunya. Terima kasih kami ucapkan kepada ibu Prof. Dr. Mimien Henie Irawati
Al Muhdar, M.S dan Deny Setiawan, M.Pd selaku dosen pembina mata kuliah
Pengembangan Profesi Guru. Semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan dan juga
sumber belajar mengajar di dalam perkuliahan.
Penulis mengakui makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami sebagi penulis berharap kepada para
pembaca untuk memberikan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Penulis

Malang, September 2018


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia, dimana pendidikan sendiri
merupakan fungsi utama di dalam pengembangan kebudayaan nasional untuk mewujudkan
pengembangan bangsa. Pemeritah sudah menetapkan bahwa penting sekali bagi kita untuk
memiliki pendidikan sebaik mungkin, karena pendidikan sendiri merupakan usaha untuk
membangun bibit-bibit penerus bangsa yang memeiliki integritas serta kecakapan yang
mumpuni. Dalam pendidikan tidaklah lepas dari adanya peran seorang guru. Guru
merupakan sebuah profesi mulia. Dari seorang guru, maka muncul bakal calon pemimpin
bangsa. Para gurulah yang akan memberikan ilmu serta menddik anak-anak bangsa.
Sering kali kita dengar penggunaan kata “profesi” dalam kehidupan sehari-hari.
Profesi sendiri identik dengan suatu pekerjaan dalam bidang tertentu, misalnya profesi
guru. Namun bila ditinjau lebih lanjut antara profesi denganpekerjaan tidaklah memiliki
makna yang sama. Pekerjaan menjadikan seseorang fokus dalam mengejar gaji, jabatan,
pangkat atau sejenisnya, sedangkan profesi tidak semata-mata untuk mendapatan hal
tersebut, profesi sendiri lebih menekankan pada pengetahuan,kemampuan dan
keterampilan hingga menjadi ahli terhadap suatu bidang.
1.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimana definisi, ciri-ciri, serta karakteristik Profesi?
2) Bagaimanakah definisi, tingakatan, urgenitas dan pendekatan dalam Profesional?
3) Bagaimanakah pengertian dan ciri dari profesionalisme?
4) Bagaimanakah makna dari istilah Profesionalisasi?
5) Bagaimanakah makna profesionalitas bila ditinjau dari tinjauan definitif?
1.3 Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui definisi, ciri-ciri, serta karakteristik Profesi
2) Untuk mengetahui definisi, tingkatan, urgenitas, dan pendekatan dalam profesional
3) Untuk mengetahui penegrtian dan ciri dari profesionalisme
4) Untuk mengetahui makna dari istilah Profesionalisasi
5) Untuk mengetahui makna profesionalitas ditinjau dari tinjauan definitif
1.4 Manfaat
1) Dapat mengetahui definisi, ciri-ciri, serta karakteristik Profesi
2) Dapat mengetahui definisi, tingkatan, urgenitas, dan pendekatan dalam profesional
3) Dapat mengetahui penegrtian dan ciri dari profesionalisme
4) Dapat mengetahui makna dari istilah Profesionalisasi
5) Dapat mengetahui makna profesionalitas ditinjau dari tinjauan definitif
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mengenal Istilah, ciri-ciri, serta karakteristik dari profesi

1. Definisi Istilah Profesi

Pada kehidupan sehari-hari seringkali terdengar kata”profesi”. Profesi identik


dengan suatu pekerjaan dalam suatu bidang tertentu, salah satu contohnya yakni profesi
guru. Akan tetapi, jika makna antara profesi dan pekerjaan diperdalam ternyata
keduanya memiliki perbedaan. Pekerjaan menjadikan seseorang fokus dalam mengejar
gaji, jabatan, pangkat atau sejenisnya, padahal profesi tidak semata-mata untuk
mendapatkan hal tersebut. Profesi lebih menekankan kepada pengetahuan, kemampuan
dan keterampilan hingga menjadi ahli terhadap suatu bidang.

Kata “Profesi” jika ditinjau secara etimologi berasal dari bahasa Latin
proffesion, artinya pekerjaan atau janji. Makna profesi secara sempit dapat diartikan
dengan suatu pekerjaan yang dikerjakan dengan kemampuan dan keterampilan tertentu
sesuai dengan bidangnya serta sesuai dengan norma yang ada. Volmer dan Mills dalam
Jarvis (1983) menjelaskan bahwa profesi adalah kegiatan,aktivitas atau pekerjaan yang
membutuhkan intelektual, keterampilan/keahlian dan pelatihan khusus guna memberi
pelayanan kepada masyarakat serta menerima upah tertentu. Suatu profesi harus
memiliki kemampuan dan keahlian, jika tidak maka profesi itu dinilai kurang tepat dan
memuaskan. Adapun aspek yang harus ada pada suatu profesi menurut Gilley dan
Eggland yakni ada 3, ilmu dasar, keahlian dan berguna untuk kepentingan umum.

Dari beberapa pendapat ahli dan pengertian lain dari kata profesi, dapat
disimpulkan bahwa profesi merupakan pekerjaan yang didasari dengan ilmu
pengetahuan, keterampilan dan keahlian terhadap bidang khusus dan ditujukan untuk
kepentingan masyarakat atau umum.
2. Karakteristik Profesi

Dalam pembahasan di atas telah dijelaskan mengenai definisi tentang profesi,


untuk lebih memahami mengenai profesi berikut akan diuraikan mengenai ciri dan
karakteristik yang diungkapkan oleh beberapa ahli;

1. Menurut Ornstein dan Levine


Ornstein dan Levine menyatakan beberapa pendapatnya mengenai kriteria profesi
yang dapat disimpulkan menjadi 5 unsur penting sebagai berikut:
a. Public service
Orientasi pelayanan diberikan kepada masyarakat umum.
b. Throughout life
Dilakukan sepanjang hidupnya dan profesi relative tetap atau tidak berganti-ganti.
c. Knowledge and skill
Profesi erat kaitannya dengan pengetahuan dan keterampilan khusus di bidang
tertentu yang mana tidak semua orang memilikinya.
d. Research
Penggunakan hasil penelitian yang telah dilakukan serta mengaplikasikan dari teori
ke praktik.
e. Code of ethics
Memiliki kode etik yang berperan secara sentral dan substansial.
2. Abraham Flexner
Karakteristik mengenai profesi yang diutarakan oleh Abraham Flexner pada The
National Conference of Charities and Correction yakni;
a. Professions involve essentially intellectual operations with large individual
b. This material they work up to a practical and definite end
c. They device their raw material from science and learning
d. They possess an educationally communicable technique
e. They are becoming increasingly altruistic in motivation.

Dari paparan ciri dan karakteristik profesi di atas, jika dikaitkan dengan dunia
pendidikan, menurut Educational Policies Commission of the NEA, Proffesional
Organization in American Education (Komisi Kebijakan Pendidikan NEA Amerika
Serikat)ciri profesi antara lain;

a. Memiliki ilmu dan pengetahuan di bidang tertentu/khusus


b. Bertujuan meningkatkan kemampuan orang di sekitarnya
c. Melayani kebutuhan kesejahteraan dan pertumbuhan professional bagi
anggotanya.
d. Memiliki sikap solidaritas terhadap kelompok profesi
e. Berkontribusi dalam kebijaksanaan pemerintah di bidang perubahan kurikulum,
persiapan professional, struktur pendidikan dan sebagainya.

B. Memahami Definisi, Tingkatan, Urgensi dan Pendekatan Profesional

Dijelaskan sebelumnya bahwa profesi selalu berkaitan dengan suatu pekerjaan yang
menuntuk pelakunya untuk memiliki pengetahuan, keterampilan, serta bersifat untuk
masyarakat luas, sedangkan profesional juga memliki maksud tersendiri yang telah
dijabarkan dalam berikut ini:

1. Definisi Profesional
Kata profesional memiliki arti pencaharian dalam kata sifat, sedang untuk kata benda
memiliki arti orang yang mempunyai keahlian misalnya guru, dokter, dan sebagainya.
Sehingga pekerjaan profesional ialah pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang yang
memang khusus dipersiapkan untuk pekerjaan tersebut dan buka pekerjaan yang
diakukan oleh orang-orang yang tidak mampu memperoleh pekerjaan lain. Menurut
Usman (2006) suatu pekerjaan yang bersifat profesional, membutuhkan beberapa
bidang ilmu yang harus dipelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan umum.
Kata Profesional menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia meliputi:
a. Berhubungan dengan profesi
b. Membutuhkan kepandaian khusus dalam menjalankannya
c. Mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya.

Profesional merupakan sifat dari suatu profesi yang maknanya adalah kumpulan
pekerjaan berdasarkan bidang masing-masing (Kusnandar,2007). Menurut Moenir
(2002), profesional juga diartikan sebagai sebutan bagi seseorang yang menguasai ilmu
pengetahuan dibidangnya secara mendalam, melakukan kreativitas dan inovasi atas
bidang keahliannya serta harus selalu berfikir positif dengan menjunjung tinggi etika
dan integritas profesi. Untuk itu penting sekali bagi setiap orang untuk bersikap
profesional jika ingin mencapai kesuksesan. Profesi dalam arti sebenarnya yakni ahli
dalam bidangnya dan selalu berintegritas dan berkonsistensi pada bidang keahlianya
(Sya’bani,2007)
2. Tingkatan Profesional
Menurut Semiawan dalam Samad (2004) didapati adanya tingkatan profesional antara
lain:
a. Tenaga profesional, yakni tenaga kependidikan yang memiliki kualifikasi
pendidikan minimal strata satu dan memiliki pengendalian pendidikan.
b. Tenaga semi profesional merupakan tenaga kependidikan dengan kualifikasi
pendidikan tenaga kependidikan diploma tiga atau yang setara, dan telah
berwenang mengajar secara mandiri, tetapi harus juga harus melakukan konsultasi
dengan tenaga kependidikan yang lebih tinggi jenjang profesionalnya, baik dalam
hal perencanaan, pelaksanaan, penilaian ataupun pengendalian pengajaran
c. Tenaga para profesional merupakan tenaga kependidikan yang memiliki
kualifikasi pendidkan tenaga kependidikan minimal diploma dua, yang
memerlukan pembinaan dalam perencanaan, penilaian dan pengendalian
pengajaran.
3. Urgensi Profesional
Suatu pendidikan haruslah dikelola secara profesional untuk itu, Sanusi dalam Samad
(2004) menjelaskan:
a. Pendidikan dilakukan secara intensional, yang memiiki makna dilakukan secara
sadar dengan tujuan yang jelas
b. Substansi pendidikan ialah proses yang didalamnya berupa proses terjadinya
dialog antara peserta didik dengan pendidik.
c. Subjek pendidikan yaitu pada dasarnya manusia dengan memiliki kemuan,
pengetahuan, emosi, perasaan, dan potensi yang dapat dikembangkan.
d. Berbagai teori dalam pendidikan merupakan jawaban kerangka hipotesis untuk
menjawab segala persoalan pendidikan
e. Manusi memiliki potensi yang baik untuk berkembang maka perlu dilakukan
suatu proses pendidikan terhadapnya.
4. Pendekatan dalam Profesional
Maksud dari pendekatan profesional yakni dalam memahami suatu konsep
profesional dapat ditinjau dari beberapa perspektif. Hal ini menandakan bahwa
profesional merupakan kata yang dapat diletakkan dalam segala bidang berdasarkan
tinjauan yang digunakan. Menurut Gilley dan Enggland dalam A. Rusdiana dan Yeti
Heryati, profesional dapat didekati dengan empat perspektif yakni:
1. Filosofis
2. Tahapan Perkembangan
3. Karakteristik
4. Non tradisional

Profesional tidak lepas dari tahapan perkembangan dalam mencapai suatu kualitas
kemampuan pengetahuan dan keterampilan khusus, dimana dalam proses
perkembangan untuk menjadi kualitas profesional butuh waktu tertentu. Ciri serta
karateristik profesional dapat dijadikan sebagai ukuran serta indikator dalam menilai
sesorang telah profesional dalam bidangnya. Pendekatan karakteristik dirumuskan
berdasarkan atas kerangka ilmiah dalam menentukan ciri-cirinya bukan atas dasar
tradisi atau yang sudah terbiasa berlaku. Sesorang dikatakan profesional jika kerangka
pengetahuan dan keterampilannya berdasarkan hal yang logis dan ilmiah.

C. Pengertian dan Ciri-Ciri Profesionalisme

1. Pengertian Profesionalisme

Profesionalisme berkaitan dengan kata profesi dan juga profesional. Tidak jarang
orang awam mengartikan profesionalisme sama dengan profesional dan profesionalitas.
Jika disamakan antara keduanya ini tidaklah tepat. Profesi diartikan sebagai pekerjaan
dengan kemampuan, keahlian dan keterampilan di bidang tertentu, profesional diartikan
sebagai sifat dari suatu profesi, sedangkan profesionalisme merupakan kemampuan dan
keterampilan dari seseorang.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia mengartikan profesionalisme merupakan


suatu kualitas, mutu dan etika yang menjadi ciri suatu profesi atau aspek yang dimiliki
oleh orang yang profesional. Pendapat lain yakni dari H.Sumitro Maskum yang
menyatakan profesionalisme ialah bentuk kegiatan yang memberi pelayanan yang
spesifik. Asas bentuk kegiatan ini ada 3 yakni;

a. Memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan khusus.


b. Pelayanan cepat dan ditujukan untuk umum,bukan semata untuk dirinya sendiri.
c. Terdapat pengawasan yang berkaitan dengan kinerja seseorang yang profesional
melalui pendirian suatu himpunan dan penetapan berbagai kode etik.

Secara keseluruhan, makna atau pengertian dari profesionalisme adalah suatu paham
yang terwujud akibat adanya penerapan sikap dengan suatu pengetahuan, keterampilan
dan keahlian yang ditujukan untuk melayani masyarakat.

Adapun ciri atau karakteristik dari profesionalisme antara lain:


a. Memiliki kemampuan, keterampilan dan keahlian terhadap bidang yang
ditekuninya.
b. Mampu menggunakan sarana penunjang guna mendukung kinerja atas bidangnya.
c. Memiliki kecakapan dalam analisis dan tanggap terhadap suatu persoalan serta
memiliki solusi yang terbaik dari persoalan tersebut.
d. Bersedia menerima pendapat orang lain dan bersifat selektif atas pendapat
tersebut.
e. Memiliki tujuan dan rencana masa depan yang baik.
f. Mandiri dan percaya diri atas kemampuan yang dimilikinya.
D. Makna Profesionalisasi

Kata profesionalisasi berasal dari bahasa inggris yaitu professionalization artinya


adalah kemampuan profesional. Menurut Hoyle (1980) konsep dasar profesionalisasi
mencakup pada 2 dimensi yaitu peningkatan status dan peningkatan pelatihan.
Profesionalisasi ini merupakan suatu proses peningkatan kualifikasi tenaga yang
menjalani suatu profesi tertentu untuk menggapai kriteria standar yang ideal
berdasarkan pandangan atau penilaian profesi yang dijalani. (Kunandar, 2012)

Menurut sya’bani (2018) profesionalisasi merupakan usaha perwujudan/ pengadaan


peningkatan profesi untuk menggapai kriteria yang sudah ditetapkan oleh suatu profesi
yang dijalani. selain itu profesionalisasi juga merupakan rangkaian proses
pengembangan professional yang dapat dilakukan melalui kegiatan berupa pelatihan/
pendidikan pra-jabatan maupun selama menjalani jabatan. Contoh profesionalisasi
adalah penyetaraan S1 progam pendidikan yang termasuk upaya profesionalisasi tenaga
pendidik yang dilakukan oleh pemerintah,misalnya progam wajibnya mengikuti PPG
bagi lulusan progam pendidikan maupun non pendidikan yang ingin menjadi guru.
(Rusdiana&Heryati,2015)

Fokus pembahasan yang dimaksudkan dalam makna profesionalisasi adalah terdapat


suatu upaya untuk meningkatkan kualitas keprofesian personal supaya dapat menggapai
standar level profesi yang mana telah ditetapkan dan disahkan. Jadi dapat diketahui
bahwa yang ditekankan pada profesionalisasi yakni usaha atau upaya berkelanjutan
dalam misi peningkatan serta pengembangan kualifikasi dan kualitas keprofesian atau
keahlian personal tahap demi tahap sampai menggapai capaian suatu profesi yang telah
ditentukan.

E. Profesionalitas Tinjauan Definitif


Menurut Mulyasa (2006) profesionalitas merupakan kondisi, nilai, tujuan,arah, dan
kualitas kemampuan serta kewenangan yang berhubungan dengan mata pencaharian
personal. Selain itu menurut Kusnandar (2007), profesionalitas merupakan sesuatu yang
berhubungan dengan sikap mental yang berbentuk kekomitmenan dari personal
terhadap profesi yang dijalaninya untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan
kualitas profesionalnya. Profesionalitas sebagai komitmen para personal suatu profesi
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya dan secara kontinyu
mengembangkan strategi-strategi atau trik- trik yang digunakannya dalam
melaksanakan suatu pekerjaan berdasarkan profesinya.

Profesionalitas berhubungan dengan mutu, kualitas, dan sikap yang merupakan ciri
suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Menurut Mulyasa (2006), terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi profesionalitas kerja yaitu:

1. Ketrampilan
Keterampilan yang dimaksud disini adalah berlandaskan pada suatu kompetensi
atau pengetahuan teoritis, yakni berhubungan dengan kemampuan akademiknya.
Professional dapat diasumsikan memiliki kompetensi atau pengetahuan teoritis
yang ekstensif serta memiliki ketrampilan yang berlandaskan pada kompetensi
atau pengetahuan tersebut dan dapat diterapkan dalam praktik
2. Pendidikan yang ekstensif
Profesi yang prestisius biasanya membutuhkan kualifikasi pendidikan yang lama
dalam jenjang pendidikan tinggi. Pendidikan personal yang sesuai dengan
pekerjaannya akan menjadikan personal tersebut memiliki
kemampuan(kompetensi) yang baik dalam hal beradaptasi, baik terhadap bidang
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya maupun terhadap
lingkungan pekerjaan
3. Pelatihan institusional
Pelatihan akan dapat mengkondisikan atau membantu kemampuan seseorang
untuk menjalankan tugas berdasarkan bidang pekerjaannya masing-masing,
sehingga akan menghasilkan pekerjaan yang baik karena seseorang tersebut sudah
dinilai memiliki kapasitas pada bidangnya. Selain dalam hal ujian, biasanya juga
dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional
mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.
Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga
dipersyaratkan.
4. Otonomi
Kerja Profesional cenderung mengendalikan kerja dan kompetensi teoritis agar
terhindar adanya intervensi dari luar, maksudnya adalah dengan adanya otonomi
kerja maka pegawai diberikan suatu kepercayaan yang penuh untuk
menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan
disepakati sebelumnya, tanpa harus terbebani oleh intervensi atau campur tangan
dari pihak lain
5. Kode etik
Organisasi profesi umumnya mempunyai kode etik bagi para anggotanya serta
prosedur kedisiplinan bagi anggotanya apabila melanggar aturan. Kode etik
profesi merupakan pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
menjalankan tugas dan kehidupan sehari-hari.

Pada intinya profesionalitas ini lebih mengambarkan tentang suatu “keadaan”


tingakatan keprofesian personal yang dapat dilihat dari segi afektif, kognitip, serta
psikomotoriknya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugasnya. Dimana tingkat
keprofesian menunjukkan kualitas dari profesi yang dijalankan ketika menjalankan
tugas keprofesionalnya. Dengan demikian profesionalitas lebih identic pada tingakatan
atau ukuran tertentu supaya seseorang layak disebut sebagai seseorang yang
professional dalam bidangnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Profesi merupakan pekerjaan yang didasari dengan ilmu pengetahuan, keterampilan
dan keahlian terhadap bidang khusus dan ditujukan untuk kepentingan masyarakat
atau umum. Karakteristik dari profesi sendiri yaitu: Memiliki ilmu dan pengetahuan
di bidang tertentu/khusus, solidaritas, bertujuan meningkatkan kompetensi, melayani
kesejahteraan maupun pertumbuhan professionl bagi anggotanya, dan berkontribusi
terkait kebijakan pemerintah.
2. Pendekatan profesional yakni dalam memahami suatu konsep profesional dapat
ditinjau dari beberapa perspektif. Profesional dapat didekati dengan empat perspektif
yaitu Filosofis, Tahapan Perkembangan, Karakteristik, dan Non tradisional
3. Profesionalisme adalah suatu paham yang terwujud akibat adanya penerapan sikap
dengan suatu pengetahuan, keterampilan dan keahlian yang ditujukan untuk
melayani masyarakat. Adapun ciri atau karakteristik dari profesionalisme antara
lain:Memiliki kemampuan, keterampilan dan keahlian terhadap bidang yang
ditekuninya, Mampu menggunakan sarana penunjang guna mendukung kinerja atas
bidangnya.Memiliki kecakapan dalam analisis dan tanggap , Memiliki tujuan dan
rencana yang baik, mampu menerima pendapat orang lain dan bersifat selektif atas
pendapat tersebut, serta mandiri dan percaya diri atas kemampuan yang dimilikinya.
4. Profesionalisasi adalah terdapat suatu upaya untuk meningkatkan kualitas
keprofesian personal supaya dapat menggapai standar level profesi yang mana telah
ditetapkan dan disahkan. Dalam profesionalisasi yang ditekankan adalah upaya
untuk peningkatan serta pengembangan kualifikasi dan kualitas keprofesian sampai
menggapai capaian suatu profesi yang telah ditentukan.
5. Profesionalitas sebagai komitmen para personal suatu profesi bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi profesionanya dan secara kontinyu mengembangkan
strategi-strategi atau trik- trik yang digunakannya dalam melaksanakan suatu
pekerjaan berdasarkan profesinya.
DAFTAR RUJUKAN

Flexner, Abraham.1915.”Is Social Work a Proffesion?”.Proceeding of the National

Conference of Charities and Correction at the Forty-Second Annual

Session.Chicago: The Hildmann Printing Co. hlm 576-590

Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan

Profesi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Kusnandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum KTSP dan Sukses Dalam

Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Jarvin, Peter.1983.Professional Education. London.Croon Helm,Ltd. hlm 21

Jerry W.Gilley dan Steven A.Eggland.Principle of Human Resources

Development.hlm76

Moenir. 2002. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta. Bumi Aksara. hlm.

64

Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya

Ornstein, Allan dan Levine, Daniel. 1984. An Introduction to the Foundations of


Education 3thed. Boston. Houghton Miffilin Company.hlm 12
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Hlm. 911

Rusdiana, Haryati. 2009. Pendidikan Profesi Keguruan. Lampung. PT. Perkasa


Cetak.hlm 19

Samad, Sulaiman. 2004. Profesi Keguruan. Makassar. Badan Unismuh. Makassar

Sumitro. Maskun.1999.Profesi Aparatur Negara dalam Birokrasi Indonesia.Medan:


Makalah pada Seminar Nasional Ilmu-ilmu Sosial 1997.hlm 7
Uzman, Uzer. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung. PT Remaja Rosda Karya. Hlm
14-15

You might also like