You are on page 1of 36

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.

Selain "narkoba", istilah lain yang


diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang
merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya
memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah
senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau
obat-obatan untuk penyakit tertentu.[butuh rujukan] Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat
pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.

Pada saat ini (2015) terdapat 35 jenis narkoba yang dikonsumsi pengguna narkoba di Indonesia dari yang
paling murah hingga yang mahal seperti LSD. Di dunia terdapat 354 jenis narkoba.[1] Pemasok Narkoba
di Indonesia diketahui berasal dari Afrika Barat, Iran, Eropa, dan yang paling aktif adalah pemasok dari
Indo China[2].

atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang
No. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran
1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:

Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina,
ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.

Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-
sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada
aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Terdapat empat golongan psikotropika
menurut undang-undang tersebut, namun setelah diundangkannya UU No. 35 tahun 2009 tentang
narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan narkotika. Dengan
demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya menyangkut psikotropika golongan III dan IV
sesuai Undang-Undang No. 5/1997. Zat yang termasuk psikotropika antara lain:

Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon,
Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide) dan
sebagainya.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat
dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistem saraf pusat, seperti:

• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon)
yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat
anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether dan sebagainya.

Hingga kini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah hampir tak bisa dicegah.[butuh rujukan]
Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum
yang tidak bertanggung jawab.[butuh rujukan] Tentu saja hal ini bisa membuat orang tua, organisasi
masyarakat, dan pemerintah khawatir.

Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan[butuh rujukan], namun masih sedikit
kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak
usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba.[butuh rujukan] Hingga
saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak adalah
pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk mengawasi dan mendidik anaknya agar selalu
menjauhi penyalahgunaan Narkoba.

Berdasarkan efek yang ditimbulkan terhadap pemakainya, narkoba dikelompokkan sebagai berikut:

Halusinogen, yaitu efek dari narkoba bisa mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan
melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata bila dikonsumsi dalam sekian dosis
tertentu. Contohnya kokain & LSD.

Stimulan, yaitu efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak
lebih cepat dari biasanya sehingga mengakibatkan penggunanya lebih bertenaga serta cenderung
membuatnya lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.

Depresan, yaitu efek dari narkoba yang bisa menekan sistem saraf pusat dan mengurangi aktivitas
fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan tertidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya
putaw.

Adiktif, yaitu efek dari narkoba yang menimbulkan kecanduan. Seseorang yang sudah mengonsumsi
narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang
cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan saraf-saraf dalam otak.
Contohnya: ganja, heroin, dan putaw.
Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak
dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya mengakibatkan
kematian.

Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.

Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin) dan
disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam hidroklorida,
diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.

Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih
dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol)
yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).

Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya
dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan
sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara
berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva menggunakan produk derivatif
ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa
Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.

Ganja

Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantung
karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak.

Namun, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi,
orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan.

Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja
diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus
mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.

Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur
dan umum disajikan.
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga dihisap dengan
alat khusus bertabung yang disebut bong.

Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara beriklim dingin pun
sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.

Morfin

Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan
pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Efek samping
morfin antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur.
Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin
menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan
menderita insomnia dan mimpi buruk.

Kata "morfin" berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.

Kokain

Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.

Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika
Selatan, di mana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan
“efek stimulan”.

Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan
tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu
narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif.

Narkotika berasal dari bahasa Inggris "narcotics" yang artinya obat bius. Narkotika adalah bahan yang
berasal dari 3 jenis tanaman Papaper Somniferum (Candu), Erythroxyion coca (kokain), dan cannabis
sativa (ganja) baik murni maupun bentuk campuran. Cara kerjanya mempengaruhi susunan saraf yang
dapat membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh kita disakiti sekalipun. Jenis-
jenisnya adalah:
Opium atau Opioid atau Opiat atau Candu

Codein atau Kodein

Methadone (MTD)

LSD atau Lysergic Acid atau Acid atau Trips atau Tabs

PC

mescalin

barbiturat

Demerol atau Petidin atau Pethidina

Dektropropoksiven

Hashish (Berbentuk tepung dan warnanya hitam. Ia dinikmati dengan cara diisap atau dimakan.
Narkotika jenis yang kedua ini dikatakan agak tidak berbahaya hanya karena jarang membawa kematian)

Psikotropika adalah bahan lain yang tidak mengandung narkotika, merupakan zat buatan atau hasil
rekayasa yang dibuat dengan mengatur struktur kimia. Mempengaruhi atau mengubah keadaan mental
dan tingkah laku pemakainya. Jenis-jenisnya adalah:

Ekstasi atau Inex atau Metamphetamines

Demerol

Speed

Angel Dust

Sabu-sabu(Shabu/Syabu/ICE)

Sedatif-Hipnotik(Benzodiazepin/BDZ), BK, Lexo, MG, Rohip, Dum

Megadon

Nipam

Jenis Psikotropika juga sering dikaitkan dengan istilah Amfetamin, di mana Amfetamin ada 2 jenis yaitu
MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ekstasi. Nama lain fantacy pils, inex. Kemudian
jenis lain adalah Metamfetamin yang bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan
efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice.
Zat adiktif adalah zat-zat yang bisa membuat ketagihan jika dikonsumsi secara rutin. Contohnya antara
lain:

Alkohol

Nikotin

Kafeina

Zat Desainer

Kumpulan Makalah Blog yang Membahas tentang kumpulan Makalah-makalah Pendidikan dan Lain lain

Makalah tentang Bahayanya Narkoba

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-NYA, sehingga kami
penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam selalu kita
curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya di jalan
yang benar.

Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini kami susun berdasarkan tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul “Bahaya
Narkoba Bagi Remaja Indonesia”. Makalah ini bersisi tentang pengertian, macam-macam, dan bahaya
Narkoba. Penyusunan makalah ini salah satunya bertujuan memberi informasi kepada para remaja
tentang bahaya Narkoba.

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kasus penyalahgunaan narkoba meningkat dengan cepat di Indonesia, meskipun pemerintah dan
masyarakat telah melakukan berbagai upaya. Penyalahgunaan narkoba memang sulit diberantas. Yang
dapat dilakukan adalah mencegah dan mengendalikan agar masalahnya tidak meluas., sehingga
merugikan masa depan bangsa, karena merosotnya kualitas sumber daya manusia terutama generasi
mudanya.

Penyalahgunaan narkoba berkaitan erat dengan peredaran gelap sebagai bagian dari dunia kejahatan
internasional. Mafia perdagangan gelap memasok narkoba, agar orang memiliki ketergantungan,
sehingga jumlah suplai meningkat. Terjalin hubungan antara pengedar/bandar dan korban. Korban sulit
melepaskan diri dari mereka, bahkan tak jarang mereka terlibat peredaran gelap, karena meningkatnya
kebutuhan narkoba.

Penderita ketergantungan obat-obatan terlarang atau kini umumnya berusia 15-24 tahun. Kebanyakan
mereka masih aktif di sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, atau perguruan tinggi.
Bahkan, ada pula yang masih duduk di bangku di sekolah dasar.

Penyalahgunaan narkoba biasanya diawali dengan pemakaian pertama pada usia SD atau SMP, karena
tawaran, bujukan, dan tekanan seseorang atau kawan sebaya. Didorong pula oleh rasa ingin tahu dan
rasa ingin mencoba, mereka mnerima bujukan tersebut. Selanjutnya akan dengan mudahnya untuk
dipengaruhi menggunakan lagi, yang pada akhirnya menyandu obat-obatan terlarang dan
ketergantungan pada obat-obatan terlarang. hal-hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk
menyusun makalah yang berjudul “Narkoba Penghancur Generasi Muda” dengan bimbingan dari guru
mata pelajaran Bahasa Indonesia dan beberapa referensi buku tentang narkoba.

B. TUJUAN PENULISAN

Makalah ini disusun dengan maksud sebagai pedoman, agar pembaca yang khususnya generasi-generasi
muda mengerti dengan jelas yang dimaksud dengan narkoba, dan mengerti dampak-dampak dari
penggunaan narkoba. Dengan demikian diharapkan pengguna narkoba akan berkurang khususnya pada
generasi muda.

C.RUMUSAN MASALAH
Apa itu narkoba?

Bagaimana penyalagunaan narkoba?

Apa dampak narkoba terhadap generasi muda?

BAB II

PERUMUSAN MASALAH

A. NARKOBA

Narkoba atau napza adalah obat/bahan/zat, yang bukan tergolong makanan. Jika diminum, diisap,
dihirup, ditelan, atau disuntikam, berpengaruh terutama pada kerja otak (susunan saraf pusat) san sering
menyebabkan kertergantungan. Akibatnya, kerja otak berubah (meningkat atau menurun). Demikian
pula dengan fungsi vital organ tubuh lain (jantung, peredaran darah, pernapasan, dan lain-lain)

Narkoba yang ditelan masuk kelambung, kemudian masuk ke pembuluh darah. Jika diisap, atau dihirup,
zat diserap masuk ke dalam pembuluh darah melalui saluran hidung dan paru-paru. Jika zat disuntikan,
langsung masuk ke aliran darah. Darah membawa zat itu ke otak.

Narkoba (narkotik, psikotropika, dan obat terlarang) adalah istilah penegak hukum dan masyarakat.
Narkoba disebut berbahaya, karena bahan yang tidak aman digunakan atau membahayakan dan
penggunaannya bertentangan dengan hukum atau melanggar hukum. Oleh karena itu, penggunaan,
pembuatan, dan peredarannya diatur dalam undang-undang. Barang siapa yang menggunakan dan
mengedarkannya di luar ketentuan hukum, dikenai sanksi pidana penjara dan hukuman denda.

Napza (narkoba, psikotropika, zat akdiktif lain) adalah istilah dalam dunia kedokteran. Di sini
penekanannya pada pengaruh ketergantungannya. Oleh karena itu, selain narkotika dan psikotropika,
yang termasuk napza adalah juga obat, bahan atau zat, yang tidak diatur dalam undang-undang, tetapi
menimbulkan ketergantungan, dan sering disalahgunakan. Dahulu beberapa jenis narkoba alami. Seperti
opium (getah tanaman candu), kokain dan ganja, digunakan sebagai obat. Akan tetapi, sekarang tidak
digunakan lagi dalam pengobatan karena berpotensi menyebabkan ketergantungan yang tinggi.
B. PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang dilakukan tidak untuk maksud pengobatan,
tetapi karena ingin menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih secara kurang teratur, dan
berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, mental, dan kehidupan
sosialnya. Karena pengaruh itulah narkoba disalahgunakan.

Sifat pengaruh itu sementara, sebab setelah itu timbul rasa tidak enak. Untuk menghilangkan rasa tidak
enak, ia menggunakan narkoba lagi. Karena itu, narkoba mendorong seseorang memakainnya lagi.
Terjadinya kecanduan atau ketergantungan tidak berlangsung seketika, tetapi melalui rangkaian proses
penyalahgunaan, yaitu: pola coba-coba, pola pemakaian sosial, pola pemakaian situasional, pola
kebiasaan, dan yang terakhir pola ketergantungan.

Pada proses seseorang menjadi ketergantungan, pada tahap awal pemakaian ia masih dapat
menghentikannya. Namun, setelah terjadi ketergantungan, ia sulit kembali ke pemakaian sosial, sekeras
apapun ia berusaha, kecuali jika menghentikan sama sekali pemakaiannya.

Saat ia mencoba untuk meghentikan pemakaian akan terjadi gejala putus zat. Gejala putus zat adalah
gejala yang timbul jika pemakaian zat dihentikan tiba-tiba atau dikurangi dosisnya.

Berat ringannya gejala putus zat tergantung pada jenis zat narkoba, dosis yang digunakan, serta lama
pemakaiannya. Makin tinggi dosis yang digunakan dan makin lama pemakaiannya, makin hebat gejala
sakitnya.

C. DAMPAK NARKOBA TERHADAP GENERASI MUDA

1. Bagi diri sendiri :

a. Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja

Daya ingat, sehingga mudah lupa

Perhatian, sehingga sulit berkonsentrasi

Presepsi, sehingga memberi perasaan semu/khayal

Motivasi, sehingga keinginan dan kemampuan belajar merosot, persahabatan rusak, minat, dan cita-cita
semula padam.
Oleh karena itu narkoba menyebabkan perkembangan mental-emosional dan sosial remaja terhambat.
Bahkan ia mengalami kemunduran perkembangan.

b. Keracunan

Keracunan yakni gejala yang timbul akibat pemakaian narkoba dalam jumlah yang cukup banyak,
berpengaruh pada tubuh dan perilakunya. Gejalanya tergantung pada jenis, jumlah, dan cara
penggunaan.

c. Overdosis

Overdosis dapat menyebabkan kematian karena terhentinya pernapasan atau perdarahan otak.
Overdosis terjadi karena toleransi sehingga perlu dosis yang lebih besar, atau karena sudah lama
berhenti pakai, lalu memakai lagi dengan dosis yang dahulu digunakan.

d. Gejala putus zat

Gejala putus zat yakni gejala ketika dosis yang dipakai berkurang atau dihentikan pemakaiannya. Berat
atau ringannya gejala tergantung pada jenis zat, dosis, dan lama pemakaian.

e. Berulang kali kambuh

Maksud dari berulang kali kambuh yakni tergantungan yang menyebabkan rasa rindu pada narkoba,
walaupun telah berhenti pakai. Narkoba dan perangkatnya, kawan-kawan, suasana, dan tempat-tempat
penggunaan dahulu mendorongnya untuk memakai narkoba kembali. Itu sebabnya pecandu akan
berulang kali kambuh.

f. Gangguan perilaku/mental-sosial

Gangguan perilaku/mental-sosial yakni acuh tak acuh, sulit mengendalikan diri, mudah tersinggung,
marah, menarik diri dari pergaulan, serta hubungan dengan keluarga/sesama terganggu. Terjadi
perubahan mental: gangguan pemutusan perhatian, motivasi belajar/ bekerja lemah, ide paranoid.

g. Gangguan kesehatan
Gangguang kesehatan yakni kerusakan atau gangguan fungsi organ tubuh seperti hati, jantung, paru,
ginjal, kelenjar endokrin, alat reproduksi, penyakit kulit dan kelam1n.

h. Kendornya nilai-nilai

Kendornnya nilai-nilai yakni kendornya nilai-nilai kehidupan agama-sosial-budaya, seperti perilaku s3ks
bebas dengan akibatnya (penyakit kelam1n dan kehamilan yang tidak diinginkan). Sopan santun hilang.
Ia menjadi asosial, mementingkan diri sendiri, dan tidak memperdulikan orang lain.

i. Masalah ekonomi dan hukum

Masalah ekonomi dan hukum yakni pecandu terlibat hutang. Karena berusaha memenuhi kebutuhan
akan narkoba. Ia mencuri uang atau menjual barang-barang milik pribadi atau keluarga. Jika masih
sekolah, uang sekolah digunakan membeli narkoba, sehingga terancam putus sekolah. Mungkin juga ia
akan ditahan polisi atau bahkan dipenjara.

2. Bagi keluarga

Suasana nyaman dan tentram terganggu. Keluarga resah karena barang-barang berharga di rumah
hilang. Anak berbohong, mencuri, menipu, tak bertanggung jawab, hidup semaunya, asosial. Orang tua
malu karena memiliki anak pecandu, merasa bersalah, dan berusaha menutupi perbuatan anak.

Masa depan anak tidak jelas. Ia putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau
perkerjaan. Stres meningkat. Orang tua putus asa sebab pengeluaran uang meningkat karena pemakaian
narkoba, atau karena harus berulang kali dirawat, bahkan mungkin mendekam di penjara. Keluarga harus
menanggung beban sosial-ekonomi ini.

3. Bagi sekolah

Narkoba merusak disiplin dan motivasi yang sangat penting bagi proses belajar. Siswa penyalahguna
mengganggu terciptanya suasana belajar-mengajar. Prestasi beajar turun drastis, tidak saja bagi siswa
yang berprestasi, melainkan juga mereka yang kurang berprestasi atau ada gangguan perilaku.
Penyalahguna narkoba berkaitan dengan kenakalan dan putus sekolah. Kemungkinan siswa
penyalahguna membolos lebih besar daripada siswa lain.

Penyalahgunaan narkoba berhunungan dengan kejahatan dan perilaku asosial lain yang mengganggu
suasana tertib dan aman, perusakan barang-barang milik sekolah, atau meningkatnya perkelahian.
Mereka juga menciptakan iklim acuh dan tidak menghormati pihak lain. Banyak diantara mereka menjadi
pengedar atau mencuri barang milik teman atau karyawan sekolah.

4. Bagi masyarakat, bangsa, dan negara

Mafia perdagangan gelap selalu berusaha memasok narkoba. Terjalin hubungan pengedar atau bandar
dengan korban dan tercipta pasar gelap. Oleh karena itu sekali pasar terbentuk, sulit memutus mata
rantai peredarannya. Masyarakat yang rawan narkoba tidak memiliki daya tahan dan kesinambungan
pembangunan terancam. Negara menderita kerugian karena masyarakatnya tidak produktif kejahatan
meningkat; belum lagi saran/prasarana yang harus disediakan.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Narkoba

B. Macam – Macam Narkoba

C. Faktor yang Mendorong

D. Bahaya Narkoba
E. Penyelesaian atau Solusi

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Terminologi
narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan
Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang
menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah
napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada
intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah “zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.

Sebenarnya Narkoba itu obat legal yang digukan dalam dunia kedokteran, namun dewasa ini Narkoba
banyak disalahgunakan. Bahkan kalangan muda tidak sedikit yang menggunakan narkoba. Banyak dari
mereka yang menggunakan Narkoba dengan alasan untuk kesenangan batin, namun sayangnya tidak
banyak yang mengetahuai bahaya narkoba. Oleh karena itu selain untuk menyelesaikan tugas dari mata
kuliah Bhs. Indonesia, kami menyusun makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi betapa
bahayanya Narkoba.

B. Tujuan
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian
meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut dapat membahayakan
keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan
menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf.
Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh
dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau
remaja. Makalah ini bertujuan:

1. Sebagai pengetahuan bagi para remaja tentang bahasa narkoba bagi dirinya

2. Sebagai sebuah referinsi sehingga para remaja itu bisa mengerti tentang jenis-jenis narkoba

3. tugas dari mata pelajaran Bahasa Indonesia

C. Rumusan Masalah

Kami membuat makalah ini dengan rancangan pertanyaan-pertayaan yang timbul dari benak kami,
diantaranya:

1. Apa pengertian Narkoba?

2. Ada berapa macam Narkoba?

3. Apa bahaya Narkoba?

4. Bagaimana mengatasinya?

B. Macam – Macam Narkoba

Jenis-jenis narkoba

Jenis-Jenis Narkoba

1. Morfin

Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupakan alkaloida utama dari opium
(C17H19NO3). Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan
berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan.
2. Codeina

Codein termasuk garam turunan dari opium dan candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin dan
potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan
jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.

3. Heroin (putaw)

Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis opiat yang paling
sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir – akhir ini. Heroin yang secara farmakologis mirip
dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu.
Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap
tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik.

4. Methadon

Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid
telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik
sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine
(Talwin), dan propocyphene (Darvon). Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan
ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan
ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine,
levalorphane dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis
telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine
(Buprenex). Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan
yang efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler jenis opioid : putauw, etep, PT, putih.

5. Demerol

Nama lain dari Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan. Demerol
dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna.

6. Candu

Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap (menggores) buah yang hendak masak.
Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai “Lates”. Getah ini dibiarkan mengering pada permukaan
buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang
menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau candu kasar. Candu kasar
mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat
tua atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap,
antara lain ular, tengkorak, burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan
cara dihisap.

C. Faktor yang Mendorong

a. Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi yang berhubungan
dengan keadaan individu (motivasi individual) yang mengenai aspek fisik, emosional, mental-intelektual
dan interpersonal.

b. Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan penyalahgunaan zat, masih
ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat dengan kondisi penyalahgunaan zat yaitu faktor
sosiokultural seperti di bawah ini dan ini merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam diri
remaja antara lain:

1. Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah, orang tua yang tidak
ada/jarang di rumah dan sebagainya

2. Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat.

3. Perubahan teknologi yang cepat.

4. Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini berarti perlu
pembinaan Budi Pekerti – Akhlaq)

5. Meningkatnya waktu menganggur.

6. Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi etno rasial,


kemewahan yang membosankan dan sebagainya.

7. Menjadi manusia untuk orang lain.

D. Bahaya Narkoba

a. Menurut Efeknya

Halusinogen, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat
mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya
tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD
Stimulan, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja
lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara
waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu

Depresan, efek dari narkoba ini bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional
tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri.
Contohnya putaw

Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat
tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara tidak
langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw

"Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak
dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian".

b. Menurut Jenisnya

Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:

Opioid:

depresi berat

apatis

rasa lelah berlebihan

malas bergerak

banyak tidur

gugup

gelisah

selalu merasa curiga

denyut jantung bertambah cepat

rasa gembira berlebihan


banyak bicara namun cadel

rasa harga diri meningkat

kejang-kejang

pupil mata mengecil

tekanan darah meningkat

berkeringat dingin

mual hingga muntah

luka pada sekat rongga hidung

kehilangan nafsu makan

turunnya berat badan

Kokain:

denyut jantung bertambah cepat

gelisah

rasa gembira berlebihan

rasa harga diri meningkat

banyak bicara

kejang-kejang

pupil mata melebar

berkeringat dingin

mual hingga muntah

mudah berkelahi

pendarahan pada otak

penyumbatan pembuluh darah

pergerakan mata tidak terkendali


kekakuan otot leher

Ganja:

mata sembab

kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair

sering melamun

pendengaran terganggu

selalu tertawa

terkadang cepat marah

tidak bergairah

gelisah

dehidrasi

tulang gigi keropos

liver

saraf otak dan saraf mata rusak

skizofrenia

Ectasy:

enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,

berkeringat

sulit tidur

kerusakan saraf otak

dehidrasi

gangguan liver

tulang dan gigi keropos


tidak nafsu makan

saraf mata rusak

Shabu-shabu:

enerjik

paranoid

sulit tidur

sulit berfikir

kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak nafas

banyak bicara

denyut jantung bertambah cepat

pendarahan otak

shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian

Benzodiazepin:

berjalan sempoyongan

wajah kemerahan

banyak bicara tapi cadel

mudah marah

konsentrasi terganggu

kerusakan organ-organ tubuh terutama otak

Jadi dapat disimpulkan apabila narkoba dikonsumsi Oleh:

a. Remaja

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa.
Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang
tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka
suram atau bahkan hancurlah masa depannya.

Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta
bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa
juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa
jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.

Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan
HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara
bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan
merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

b. Pelajar

Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada
umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.
Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan
rokok.

Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari
kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam
lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian
mengalami ketergantungan.

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar-red)

adalah sebagai berikut:

- Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,

- Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,

- Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,

- Sering menguap, mengantuk, dan malas,

- Tidak memedulikan kesehatan diri,


- Suka mencuri untuk membeli narkoba.

E. Penyelesaian atau Solusi

Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu
remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu

1. Primer

Sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai
bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih
banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui
berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.

2. Sekunder

Pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi:
Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental,
dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan
ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

3. Tersier

yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap
ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3 - 12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke
masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu
mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan
konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

BAB III

PENUTUP

Akihirnya makalah yang berjudul “Narkoba Penghancur Generasi Muda” ini telah selesai dan semoga
makalah yang sedemikian singkat ini bisa bermanfaat bagi kita semua sehingga kita bisa mengerti
tentang bahaya narkoba yang bisa mengerogoti moral kita dan sebagai generasi muda maka kita harus
menyadari bahwa kita sebagai tulang punggung bangsa sekaligus bertangung jawab atas kemauan
bangsa ini.
SIMPULAN

Kesimpulan

Dari makalah di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa:

Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah
sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk

Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umu.

Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis

SARAN

Diharapkan setelah penulis menyusun makalah ini masyarakat sadar akan bahayanya mengkonsumsi
narkoba dan menyalahgunakan narkoba. Karena jika seseorang sudah kecanduan narkoba, efek
sampingnya bukan secara fisik saja, tapi juga secara psikis karena sudah menimbulkan efek
ketergantungan.

Sebaiknya kalangan remaja sekarang harus dibina diluar dan didalam supaya tidak terjerumus ke dalam
NARKOBA dan yang paling berperan penting disini ialah Orang Tua. Manakala orang tua tidak peduli
dengan pergaulan anak-anaknya, maka sudah dipastikan anak tersebut akan terjerumus kedalam
NARKOBA dan apabila sudah terjerumus akan sangat berbahaya, Jika terlalu lama dan sudah
ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi
takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.

SMP NEGERI 2 TAROWANG KABUPATEN JENEPONTO

Makalah MENGATASI PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR

Abu Elsah

4 years ago
Advertisements

Oleh: RUDI KUSNADI (SISWA KELAS IX. SMPN 2 TAROWANG-KAB.JENEPONTO)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kemudahan. Tanpa pertolongan Dia, mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan
baik.Makalah ini memuat tentang “Narkoba” yang menjelaskan apa saja dampak buruk dari penggunaan
narkoba.

Tak lupa kami hanturkan salawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW karena telah
membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang berpendidikan dan terang benderang seperti yang
kita rasakan sekarang.

Makalah ini disusun agar semua dapat mengetahui apa saja bahaya dan dampak buruk dari narkoba
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini kami susun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri kami maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Guru KWN yang telah membimbing kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.

Penyusun

Tarowang,Februari 2014

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Salah satu persoalan besar yang tengah dihadapi bangsa Indonesia, dan juga bangsa-bangsa lainnya di
dunia saat ini adalah seputar maraknya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya
(narkoba), yang semakin hari semakin mengkhawatirkan.

Saat ini, jutaan orang telah terjerumus ke dalam ‘lembah hitam’ narkoba. dan ribuan nyawa telah
melayang karena jeratan ‘lingkaran setan’ bernama narkoba. Telah banyak keluarga yang hancur
karenanya dan tidak sedikit pula generasi muda yang kehilangan masa depan karena perangkap
‘makhluk’ yang disebut narkoba ini.

Masalah penyalahgunaan narkoba di Indonesia merupakan masalah serius yang harus dicarikan jalan
penyelesaiannya dengan segera. Banyak kasus yang menunjukkan betapa akibat dari masalah tersebut
diatas telah menyebabkan banyak kerugian, baik materi maupun non materi. Banyak kejadian, seperti
perceraian atau kesulitan lain bahkan kematian yang disebabkan oleh ketergantungan terhadap
narkotika dan obat-obat terlarang.Hal inilah yang mendorong kami untuk mengungkit masalah sebagai
bahan diskusi.

B.Rumusan Masalah

1.Apa Pengertian narkoba dan jenis-jenisnya ?

2.Apakah dampak penyalahgunaan narkoba ?

3.Bagaimanakah cara mencegah dan penanggulangan narkoba ?

C.Tujuan

Melalui makalah ini kami sebagai penulis ingin urun rembug dalam menyikapi persoalan seputar
maraknya penyalahgunaan narkoba, dan bagaimana solusi untuk menghadapinya. Narkoba, The
Common Enemy Bisa dikatakan, selain korupsi, saat ini yang menjadi musuh bersama (the common
enemy) bangsa Indonesia adalah narkoba. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan
narkoba, baik secara fisik, psikis, sosial, ekonomi, budaya, dan moral yang tampak jelas hadir di hadapan
kita adalah alasan kuat mengapa ‘barang haram’ tersebut menjadi musuh bersama masyarakat negeri
ini.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Jenis – Jenis Narkoba.

Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan / zat
yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral / diminum, dihirup, maupun disuntikan,
dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat
menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).

Ø Berdasarkan efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:

1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh
sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila
kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai
turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.

2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan:
Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.

3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi.
Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-
jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah
marijuana atau ganja.

Ø Berdasarkan jenisnya,narkoba di bedakan menjadi:

1.Opiada,Terdapat 3 golongan besar:

a.Opioda alamiah (Opiat): Morfin,Opium,Codein.

b.Opioda semisintetik: Heroin/Putauw,Hidromorfin.

c.Opioda sintetik: Metadon.

2.Kokain

Kokain berupa Kristal putih,rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut. Nama jalanan:
koka,coke,happy dust,chalie,srepet,snow/salju. Cara pemakaiannya: membagi setumpuk kokain menjadi
beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca atau alas permukaannya datar kemudian dihirup
dengan menggunakan penyedot sepertisedotan atau dengan cara dibakar bersama dengan
tembakau.penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung
bagian dalam. Efek pemakaian kokain: pemakain akan merasa segar,kehilangan nafsu makan,menambah
percaya diri,dan menghilangkan rasa sakit dan lelah.

3.Kanabis

Nama jalanan: cimeng,ganja,gelek,hasish,marijuana,grass,bhang.berasal dari tanaman kanabis sativa


atau kanabis indica.Cara penggunaan: dihisap dengan cari dipadatkan menyerupi rokok atau dengan
menggunakan pipa rokok.efek rasa dari kanabis tergolong cepat,pemakai cenderung merasa lebih
santai,rasa gembira berlebihan (euphoria), sering berfantasi/menghayal,aktif berkomunikasi,selerah
makan tinggi,sensitive,kering pada mulut dan tenggorokan.

4.Amphetamine

Nama jalanan: seed,meth,crystal,whiz.bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih dan keabuan
dan juga table.Cara penggunaan: dengan cara dihirup.sedangkan yang berbentuk table diminum dengan
air.Ada 2 jenis amphetamine:

a.MDMA(methylene dioxi methamphetamine).Nama jalanan: Inex,xtc. Dikemas dalam bentuk table


dan capsul.
b.Metemphetamine ice,nama jalanan: SHABU,SS,ice.cara penggunaan dibakar dengan menggunakan
aluminium foil dan asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus
(boong).

5.Lysergic Acid

Termasuk dalam golongan halusinogen.Nama jalanan: acid,trips,tabs,kertas.Bentuk: biasa didapatkan


dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan
gambar.Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul.Cara penggunaan: meletakkan LSD pada permukaan
lidah,dan bereaksi setelah 30-60 medit kemudian,menghilang setelah 8-12 jam.Efek rasa: terjadi
halusinasi tempat,warna,dan waktu sehingga timbul opsesi yang sangat indah dan bahkan menyeramkan
dan lama-lama menjadikan penggunaannya paranoid.

6.Sedatif-hipnotik (benzodiazepin)

Termasuk golongan zat sedative (obat penenang) dan hipnotik (obat tidur).Nama jalanan:
Benzodiazepin: BK,Dum,Lexo,MG,Rohyp.Cara pemakaian:dengan diminum,disuntikan,atau dimasukkan
lewat anus.Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami
kecemasan,kejang,stress,serta sebagai obat tidur.

7.Solven/Inhalasi

Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya: Aerosol,Lem,Isi korek api
gas,Tiner,Cairan untuk dry cleaning,uap bensin.Biasanya digunakan dengan cara coba-coba oleh anak di
bawah umur,pada golongan yang kurang mampu.Efek yang di timbulkan: pusing,kepala
berputar,halusinasi ringan,mual,muntah gangguan fungsi paru,jantung dan hati.

B. Dampak Penyalahgunaan Narkoba

Penggunaan narkoba yang tidak sesuai dengan ketentuan disebut penyalahgunaan narkoba. Sungguh
memprihatinkan penyalahgunaan narkoba ini yang telah menimpa generasi muda, mulai anak usia SD
sampai usia perguran tinggi. Mereka yang terkena penyalahgunaan narkoba akan terjadi disorientasi
emosi, kemauan, maupun disorientasi kordinasi psiko motoriknya.

Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:

1.coba-coba

2.senang-senang.

3.menggunakan pada saat atau keadaan tertentu

4.penyalahgunaan

5.ketergantungan

Tanda-Tanda Penyalahgunaan Narkotika dan Zat adiktif


·Fisik

§berat badan turun drastic

§mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-hitaman

§tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka
sayatan. Goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan

§buang air besar dan kecil kurang lancer

§sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas

·Emosi

§sangat sensitif dan cepat bosan

§bila ditegur atau dimarahi, dia malah menunjukkan sikap membangkang

§emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota
keluarga atau orang di sekitarnya

§nafsu makan tidak menentu

·Perilaku

§malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya

§menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga

§sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit dan pulang lewat tengah
malam

§suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan menggadaikan barang-barang
berharga di rumah. Begitupun dengan barang-barang berharga miliknya, banyak yang hilang

§selalu kehabisan uang

§waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar mandi,
atau tempat-tempat sepi lainnya

§takut akan air. Jika terkena akan terasa sakit – karena itu mereka jadi malas mandi

§sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi pada saat gejala “putus zat”

§sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada maunya, seperti saat
membutuhkan uang untuk beli obat

§sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan


§mengalami jantung berdebar-debar

§sering menguap

§mengeluarkan air mata berlebihan

§mengeluarkan keringat berlebihan

C. Pencegahan dan penanggulangan narkoba

Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu
remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba.

Kami sebagai penulis mengelompokkan solusi atas persoalan narkoba ini ke dalam dua komponen
penting penyelenggara negara ini, yaitu pemerintah dan masyarakat.

Ada tiga tingkat intervensi yang dapat dilakukan pemerintah, yaitu:

1.Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi
mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN,
lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui
berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.

2.Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase
ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik
dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan
pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

3.Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan.
Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna
kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba
mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan
konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

Adapun solusi alternatif yang dapat dilakukan oleh masyarakat (Non-pemerintah) dalam mengatasi
masalah narkoba ini, adalah dengan menggunakan beberapa pendekatanyang diterapkan kepada
mereka, baik yang belum ataupun yang sudah terjerat belitan narkoba.

Beberapa pendekatan yang penulis maksud adalah sebagai berikut:

1.Pendekatan agama (religius). Melalui pendekatan ini, mereka yang masih ‘bersih’ dari dunia narkoba,
senantiasa ditanamkan ajaran agama yang mereka anut. Agama apa pun, tidak ada yang menghendaki
pemeluknya untuk merusak dirinya, masa depannya, serta kehidupannya. Setiap agama mengajarkan
pemeluknya untuk menegakkan kebaikan, menghindari kerusakan, baik pada dirinya, keluarganya,
maupun lingkungan sekitarnya. Sedangkan bagi merekayang sudah terlanjur masuk dalam kubangan
narkoba, hendaknya diingatkan kembali nilai-nilai yang terkandung di dalam ajaran agama yang mereka
yakini. Dengan jalan demikian, diharapkan ajaran agama yang pernah tertanam dalam benak mereka
mampu menggugah jiwa mereka untuk kembali ke jalan yang benar.

2.Pendekatan psikologis. Dengan pendekatan ini, mereka yang belum terjamah ‘kenikmatan semu’
narkoba, diberikan nasihat dari ‘hati ke hati’ oleh orang-orang yang dekat dengannya, sesuai dengan
karakter kepribadian mereka. Langkah persuasif melalui pendekatan psikologis ini diharapkan mampu
menanamkan kesadaran dari dalam hati mereka untuk menjauhi dunia narkoba. Adapun bagi
merekayang telah larut dalam ‘kehidupan gelap’ narkoba, melalui pendekatan ini dapat diketahui,
apakah mereka masuk dalam kategori pribadiyang ekstrovert (terbuka), introvert (tertutup), atau sensitif.
Dengan mengetahui latar belakang kepribadian mereka, maka pendekatan ini diharapkan mampu
mengembalikan mereka pada kehidupan nyata, menyusun kembali kepingan perjalanan hidupyang
sebelumnya berserakan, sehingga menjadi utuh kembali.

3.Pendekatan sosial. Baik bagi mereka yang belum, maupun yang sudah masuk dalam ‘sisi kelam’
narkoba, melalui pendekatan ini disadarkan bahwa mereka merupakan bagian penting dalam keluarga
dan lingkungannya. Dengan penanaman sikap seperti ini, maka mereka merasa bahwa kehadiran mereka
di tengah keluarga dan masyarakat memiliki arti penting. Dengan beberapa pendekatan di atas,
diharapkan mampu menggerakkan hati para remaja dan generasi mudayang masih ‘suci’ dari kelamnya
dunia narkoba untuk tidak larut dalam trend pergaulan yang menyesatkan. Dan bagi mereka yang sudah
tercebur ke dalam ‘kubangan’ dunia narkoba, melalui beberapa pendekatan tersebut, diharapkan dapat
kembali sadar akan arti penting kehidupan ini, yang amat sayang jika digadaikan dengan kesenangan
yang nisbi.

Dengan demikian, jika pemerintah dan masyarakat menjalankan fungsi dan perannya dengan baik,
niscaya upaya memerangi narkoba serta menyelamatkan bangsa Indonesia dari “bahaya mematikan”
narkoba akan menemui titik terang.

BAB III KESIMPULAN

1.narkoba adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia,baik secara
oral/diminum,dihirup,maupun disuntik,dapat mengubah pikiran,suasan hati atau perasaan,dan perilaku
seorang.narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (Adiksi) fisik dan fisiologis.jadi sebaiknya kita harus
menghindari yang dikatakan “NARKOBA”.

2.Narkoba dapak menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan manusia,Diantaranya: Dampak


fisik,emosi,perilaku,psikis,dan social.

3.banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja penyalahgunaan narkoba dan membantu
remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba,yaitu:Primer,sekunder,dan tertier.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia


Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat

http://www.Sawal99’s Blog.htm/Penanggulangan narkoba.htm

http://www.youtube.com

Sinaga, Edi, 2009. Narkoba dan Komitmen Penanggulangan. Newspaper III by Ourblogtemplates.com

Advertisements

Categories: Uncategorized

Leave a Comment

SMP NEGERI 2 TAROWANG KABUPATEN JENEPONTO

Blog at WordPress.com.

Back to top

Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba sudah merupakan sebuah fenomena global yang sangat
menakutkan dan sangat membahayakan bagi bangsa dan Negara. Dampak buruk penggunaan narkoba
ini juga sudah menyentuh hampir ke seluruh masyarakat di semua golongan, bahkan narkoba ini
perkembangannya sudah merambah ke segala tempat bahkan telah sampai di sekolah – sekolah baik
SD,SLTP, SLTA dan juga di perguruan tingi. Kalau kondisi ini berlanjut akibatnya adalah menurunnya
kualitas generasi muda yang berarti akan mengurangi asset bangsa.

Kondisi ini tentu merupakan masalah bagi remaja dan orang tua. Untuk itu prasyarat utama untuk
terhindar dari narkoba adalah dengan cara “ mencegah “.

SEKELUMIT TENTANG NARKOBA

Narkoba (narkotika dan obat-obatan berbahaya) biasanya juga disebut Napza (Narkotika, Psikotropika
dan zat adiktif).

Narkotika adalah Zat/obat yg berasal dari tanaman atau bukan tanaman (sintetis maupun semi sintetis)
yang menyebabkan penurunan/perobahan kesadaran, hilangnya rasa dan juga rasa sakit serta dapat
menimbulkan ketergantungan, dan Psikotropika Yaitu Zat/obat baik alamiah maupun sintetis (bukan
narkotika), yang mempengaruhi syaraf pusat menyebabkan perobahan pada aktivitas mental dan
perilaku. Sedangkan Zat adiktif yaitu Yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman (sentetis maupun
semi sintetis) yang menyebabkan ketergantungan dan menurunkan susunan syaraf pusat.

Berbagai jenis Narkotika diantaranya yaitu Opioid (Opiad), Kokain, Kanabis/ganja/hemp/chasra/cimenk,


heroin/putouw, metadon, morfin, barbiturat, dls. Sedangkan Psikotropika biasanya berjenis ; Sabu–sabu,
sedatif/hipnotik, ekstasi, nipam, speed, demoral, angel dust, dll.

Selain itu Zat Adiktif lainnya yang berjenis antara lain; alkohol, nikotin, kafein, zat desainer (speed
ball,pace pill, cristal, angel dustrocket fuel), disamping masih terdapat zat-zat sejenis lainnya yang sangat
membahayakan, dan dapat menimbulkan kecanduan/ketergantungan. Dan saat ini jenis serta bentuk
narkoba tersebut sudah sangat jauh berkembang dan berfariatif dengan berbagai kemasan yang sangat
menarik dan menyesatkan.

Efek kerja yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba ini secara umum sudah sangat diketahui yaitu
dapat merangsang, mengacaukan dan juga menurunkan aktivitas susunan saraf pusat, dan orang yang
sudah mengalami ketergantungan narkoba ini, besar kemungkinannya akan mengalami kerusakan pada
organ tubuhnya yang pada akhirnya akan berakibat pada kematian.

Setiap jenis narkoba masing-masing mempunyai efek samping yang berfariasi, jika terhadap fisik akan
menimbulkan gangguan, kerusakan bahkan sampai ke kematian maka secara psikologi akan
menimbulkan efek diantaranya yaitu; Menimbulkan; kelainan perilaku; Menimbulkan paranoia,
halusinasi dan ilusi; menimbulkan dorongan untuk melakukan aktivitas yang sangat berlebihan; gelisah
dan tidak bisa diam, perilaku yang menjurus kekerasan, depresi, ketakutan, sulit mengendalikan diri dan
masih banyak lagi yang lainnya.

Efek yang diatas tersebut hanyalah efek langsung yang terjadi pada pecandu narkoba, tetapi efek yang
sangat membahayakan adalah efek selanjutnya yang berhubungan dengan lingkungan dan masyarakat
lainnya. Pecandu narkoba cenderung menjadi orang yang tidak sehat, malas dan tidak produktif, namun
demikian karena mereka mempunyai kebutuhan yang tidak dapat ditolak yaitu kebutuhan Narkoba,
maka jalan pintas yang dalakukan biasanya adalah dengan melakukan tindak kriminal.

FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Penyebab penyalahgunaan narkoba ini biasanya berasal dari faktor Individu, faktor social budaya dan
juga dari faktor lainnya. Tapi yang paling utama terjadinya penyalahgunaan narkoba tentu karena banyak
tersedia di mana-mana baik di pemukiman, di rumah sekolah, kampus, di jalanan, di warung-warung
kecil dan lain sebaginya, meskipun ini dengan cara ilegal dan sembunyi-sembunyi dari faktor-faktor
penyebab yang terjadi berasal :
1. Dari faktor Individu ini sangat dominan terjadi dari aspek kepribadian, yaitu yang menyangkut pada :

- Tingkah laku anti social seperti; kepribadian ingin melanggar, sifat memberontak, melawan apa saja
yang berbau otoritas, menolak nilai-nilai yang tradisional, mudah kecewa dan sifat tidak sabar.

- Kecemasan dan depresi, ini banyak terjadi pada orang yang tidak dapat menyelesaikan kesulitan
hidupnya sehingga timbul depresi dan akan berakibat pada penyalahgunaan narkoba.

- Pengetahuan yang kurang tentang napza akan mengakibatkan orang berfikir positif terhadap
penggunaanya, sehingga akan mengakibatkan penyalahgunaan narkoba.

- Ketrampilan berkomunikasi dengan teman sebaya sangat berpengaruh pada penyalahgunaan narkoba.
Pada Orang/anak yang kurang trampil berkomunikasi juga akan menyebabkan tidak dapat
menolak/menghindar jika ada orang yang menawarkan untuk memcoba sesuatu (narkoba), sehingga
akan mengakibatkan pada penyalahgunaan narkoba.

2. Dari Faktor Sosial budaya antara lain berasal:

- Dari kondisi keluarga; Hubungan keluarga yang kurang harmonis sehingga, Orang tua meninggal dls.
Akan menyebabkan kurang nyamannya kondisi di dalam rumah.

- Dari pengaruh teman kelompok sebaya ; Keinginan untuk mencoba biasanya datang dari pengaruh
teman, disamping rasa takut seseorang/anak untuk tidak diterima dalam kelompoknya akan
menyebabkan orang/anak mencari kompensasi ke penyalahgunaan narkoba.

- Dari kondisi di Sekolah; Kurang ketatnya peraturan sekolah tentang tata tertib penggunaan narkoba,
sistem control yang kurang ketat akan menyebabkan orang/anak mencari kompensasi ke
penyalahgunaan narkoba.

3. Dari Faktor Lain yaitu berasal dari :

- Pengaruh iklan; Promosi iklan yang berlebihan atau kurang jelas tentang khasiat suatu obat, akan
menyebabkan orang/anak mencari kompensasi ke penyalahgunaan narkoba.

- Kehidupan modern; kehidupan modern yang lebih mengarah pada banyaknya tuntutan hidup, bisa
menyebabkan stress yang pada akhirnya akan menyebabkan orang/anak mencari kompensasi ke
penyalahgunaan narkoba.

Ada tahap-tahap dari penyalahgunaan narkoba yaitu akan diawali dari tahap; Coba-coba, sosial/rekreasi,
situasional dan akhirnya sampai pada tahap ketergantungan, dan dampak dari penyalahgunaan narkoba
ini bukan hanya pada kondisi Fisik dan kondisi Psikologik saja tetapi juga berdampak besar pada kondisi
sosial-ekonomi .
UPAYA DAN STRATEGI PENCEGAHAN PENGGUNAAN NARKOBA

Upaya yang paling baik dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba tentunya adalah melalui upaya
pencegahan yang dilakukan kepada manusia sebagai calon pengguna dan pengadaan narkoba serta
pemasarannya. Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain melalui :

1. Pencegahan primer (Primary Prevention );

Pencegahan ini dilakukan kepada orang yang belum mengenal Narkoba serta komponen masyarakat
yang berpotensi dapat mencegah penyalahgunaan narkoba.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain :

- Penyuluhan tentang bahaya narkoba.

- Penerangan melalui berbagai media tentang bahaya narkoba.

- Pendidikan tentang pengetahuan narkoba dan bahayanya.

2. Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention );

Pencegahan ini dilakukan kepada orang yang sedang coba-coba menyalahgunakan Narkoba serta
komponen masyarakat yang berpotensi dapat membantu agar berhenti dari penyalahgunaan narkoba.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain :

- Deteksi dini anak yang menyalahgunaan narkoba

- Konseling

- Bimbingan sosial melalui kunjungan rumah

- Penerangan dan Pendidikan pengembangan individu

- (life skills) antara lain tentang ketrampilan berkomunikasi, ketrampilan menolak tekanan orang lain dan
ketrampilan mengambil keputusan dengan baik.

3. Pencegahan Tertier (Tertiary Prevention );

Pencegahan ini dilakukan kepada orang yang sedang menggunakan narkoba dan yang pernah/mantan
pengguna narkoba, serta komponen masyarakat yang berpotensi dapat membantu agar berhenti dari
penyalahgunaan narkoba dan membantu bekas korban naroba untuk dapat menghindari

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain :


- Konseling dan bimbingan sosial kepada pengguna dan keluarga serta kelompok lingkungannya

- Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bekas pengguna agar mereka tidak terjerat untuk kembali
sebagai pengguna narkoba.

Selain pencegahan yang telah disebutkan, maka wahana yang paling berpotensi untuk dapat
menghindari penyalahgunaan narkoba adalah dari lingkungan keluarga.

Ada Beberapa strategi sederhana yang dapat dilakukan orang tua dalam upaya pencegahan narkoba
diantaranya yaitu:

1. Orang tua harus memiliki pengetahuan secara jelas tentang narkoba , agar dapat memberikan
pengetahuan dan pembekalan pada anak tentang ganasnya narkoba dan bagaimana cara
menghindarinya.

2. Hindari kepercayaan diri yang berlebihan bahwa anaknya adalah anak yang sempurna dan tidak punya
masalah, ini perlu dilakukan agar secepatnya dapat mendeteksi dini bila ada perobahan yang tidak lazim
pada anaknya.

3. Jangan segan mengawasi dan mencari penyebab terjadinya perubahan tingkah dan perilaku pada
anaknya.

4. Cek secara berkala kondisi kamar ( bila anak memiliki kamar pribadi ), pakaian yang habis dipakai (isi
kantong, aroma pakaian, dls) tas sekolah dan atribut lainnya. (dalam melakukannya perlu strategi yang
baik agar tidak menimbulkan konflik dengan anaknya).

5. Orang tua sebaiknya dapat menjadi model dan contoh yang baik bagi anaknya serta sekaligus juga
dapat berperan sebagai sahabatnya. ( agar anaknya tidak segan mencurahkan segala isi hati, pendapat
dan permasalahan yang dihadapinya).

6. Menerapkan dan membudayakan delapan fungsi keluarga di dalam kehidupan sehari-hari keluarga.
Agar muncul rasa nyaman pada anak ketika berada di lingkungan keluarganya.

Catatan ini hanyalah sebagian dari apa yang harus dilakukan oleh orang tua agar secepatnya dapat
mendeteksi dini perubahan perilaku anaknya khususnya yang menjurus pada penyalah gunaan dan
penggunaan Narkoba. Penulis berfikir pasti ada strategi sederhana lain yang dimilki keluarga yang juga
dapat digunakan dalam upaya pencegahan tersebut. (Penulis : Endang Sutarti, SE)

Sumber Bacaan :
a. Pusat Dukungan Pencegahan BNN , Modul pelatihan bagi fasilitator penyuluh Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba, , Jakarta 2005

b. KPA Nasional, Mengenal dan Menanggulangi HIV/AIDS, Jakarta 2006

You might also like