Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Agnes Gentikaya (P17324417014)
Jalum IA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN RI
BANDUNG
PRODI KEBIDANAN KARAWANG
2017
Teori RAMONA T. MERCER
Pada teorinya , beliau lebih menekan kan pada sters ante partum ( sebelum persalinan )
dalam pencapaian peran Ibu . Pokok pembahasan dalam teori Ramona Mercer adalah :
b. Faktor Bayi :
Temperament
Kesehatan bayi
c. Faktor Lain
Status perkawinan
Status ekonomi
4 Tahap dalam pencapaian peran ibu menurut Mercer :
a. Anticipatory
Saat sebelum wanita menjadi ibu , dengan mempelajari segala sesuatu yang di
butuhkan untuk menjadi seorang ibu .
b. Formal
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya , dan bimbingan peran di butuhkan
sesuai dengan kondisi nya .
c. Informal
Dimana wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan peran
nya
d. Personal
Merupakan peran terakhir , dimana wanita telah mahir melakukan perannya sebagai
seorang ibu .
Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi berdampak pada identitas peran ibu
yang meliputi : temperamen, kemampuan memberikan isyarat, penampilan, karakteristik
umum, responsiveness dan kesehatan umum.Mercer juga mengembangkan teorinya pada bayi
baru lahir yang lebih spesifik dengan mengkaji kontak mata antara bayi dengan ibunya
sebagai isyarat pembicaraan,adanya refleks menggenggam, refleks tersenyum dan tingkah
laku yang tenang sebagai respon terhadap perawatan yang dilakukan ibu. Konsistensi tingkah
laku interaksi dengan ibu dan respon yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan.
Sejalan dengan asumsi Mercer ini, May (1990) membedakan perilaku bayi khususnya
temperamen bayi ke dalam 2 (dua) ketegori :
Proses pencapaian identitas peran ibu ini menurut model konseptual Mercer dapat memakan
waktu sebulan atau beberapa bulan. (Mercer, 1995).Sedangkan masa bayi baru lahir atau
neonatus berlangsung selama 40 hari bahkan di klinik bersalin atau rumah sakit
pengaplikasian pada bayi baru kurang dari 24 jam.Perawatan bayi selanjutkan menjadi
tanggung jawab perarwat yang ada di komunitas dan perawat anak.
Meighan (2001), mengemukakan bahwa teori Mercer sangat relevan digunakan pada
berbagai setting praktek keperawatan maternitas dan anak.Hal ini didasarkan pada hasil
penelitiannya yang selalu dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan
keperawatan.Penerapan konsep Mercer ini lebih banyak terfokus pada kondisi psikologis dan
fisik sedangkan pemenuhan kebutuhan dasar manusia tidak terkaji. Oleh karena itu agar dapat
menggali data yang komprehensif konsep model Mercer ini harus dikombinasi dengan teori
lain yang mencakup kebutuhan dasar manusia.
Pada kasus pengkajian Ny.I belum didapatkan hasil bahwa proses pencapaian peran ibu sudah
hampir dicapai oleh ibu hanya ibu belum mampu memberikan ASI secara mandiri segera
karena kondisi ibu yang kelelahan yang disebabkan proses persalinan. Namun sifat dan
perilaku ibu seperti empati, sensitive terhadap isyarat bayi, kematangan sikap, riwayat
kehamilan yang normal, dimana menurut teori sikap itu dapat mempengaruhi bayinya,
sehingga hal tersebut dapat menjadi berpotensi untuk penyebab keadaan bayi yang baik dan
sejahtera.
Pada proses persalinan bayi Ny. I dilakukan tehnik inisiasi dini.Hal ini ditujukan untuk
memfasilitasi bonding attachment dengan segera.Segera setelah lahir, bayi lansung
dileletakkan diatas abdomen.Selama di atas perut ibu, bayi tampak tenang kemudian
beberapa saat kemudian bayi merangkak mencari-cari puting dan menghisap puting saat
mencapainya. Proses inisisai dini ini merupakan proses awal ikatan batin yang kuat antara ibu
dengan bayinya.Peran ayah yang terlibat dalam proses persalinan dan perawatan bayi akan
meningkatkan pencapaian ikatan kasih sayang secara utuh. Selain itu kondisi ibu dan bayi
yang sehat dan sangat diharapkan oleh ibu akan mempercepat pencapaian peran menjadi ibu.
Hal ini sangat menguntungkan mengingat dampak pelaksanaan bonding attachment pada bayi
adalah bayi akan merasa dihargai, diperhatikan, menumbuhkan sikap percaya, aman, berani
bereksplorasi, bertambah pengetian, menumbuhkan sikap social dan merupakan fase awal
tersiptanya dasar kepribsian yang positif. (Klaus, 1990).
Teori Mercer sangat aplikatif jika ditujukan untuk mengkaji kondisi yang berkaitan dengan
pencapaian peran namun teori ini belum aplikatif dalam menggali data yang berhubungan
dengan kebutuhan dasar terutama pemenuhan kebutuhan fisik. Oleh karena itu penerapan
konsep Mercer perlu dimodifikasi dengan teori lain untuk melengkapi kekurangannya.