You are on page 1of 6

ARTIKEL TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL KEBIDANAN

( TEORI RAMONA T. MERCER)


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Kebidanan
Dosen Pengampu : Ari Antini,SST,M.Keb

Disusun oleh :
Agnes Gentikaya (P17324417014)
Jalum IA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN RI
BANDUNG
PRODI KEBIDANAN KARAWANG
2017
Teori RAMONA T. MERCER
Pada teorinya , beliau lebih menekan kan pada sters ante partum ( sebelum persalinan )
dalam pencapaian peran Ibu . Pokok pembahasan dalam teori Ramona Mercer adalah :

1. Efek Stres Antepartum


Yang di maksud stresantepartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman
negative dari hidup seseorang . Perubahan yang di alami oleh ibu , selama kehamilan
terkadang dapat menimbulkan stersantepartum .
Tujuan asuhan : memberi dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidak percayaan diri
seorang wanita .
Penelitian Mercer menunjukan ada 6 faktor yang berhubungan dengan status kesehatan ibu ,
yaitu :
1) Hubungan Inter Personal
2) Peran Keluarga
3) Stres Ante Partum
4) Dukungan sosial atau support
Dari faktor social support ini , Mercer mengindentifikasikan adanya 4 faktor pendukung :
a) Emmotional support
Yaitu perasaan mencintai , penuh perhatian , percaya dan mengerti
b) Informational support
Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu .
c) Physical support
Contoh nya dengan membantu merawat bayi
d) Appraisal support
Ini memungkinkan individu mampu mengevaluasi diri nya sendiri dalam pencapaian peran
ibu .
5) Rasa percaya diri
6) Penguasaan rasa takut dan ragu
2. Pencapaian Peran Ibu
Menjadi seorang ibu , berarti memperoleh identitas baru yang membutuhkan pemikiran
identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penguraian yang lengkap tentang diri
sendiri (Mercer , 1986 )
Peran Ibu di capai dalam kurun waktu tertentu , di mana ibu menjadi dekat dengan bayinya
termasuk peran dalam mengekspresikan kepuasan dan penghargaan .
Mercer menegaskan bahwa umur , tingkat pendidikan , status perkawinan dan status ekonomi
adalah faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam pencapaian peran ibu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi wanita dalam pencapaian peran adalah sebagai
berikut:
a. Faktor Ibu :
 Ukur ibu pada saat melahirkan
 Persepsi ibu pada saat melahirkan pertama kali
 Dukungan sosial
 Status kesehatan ibu
 Sifat pribadi
 Memisahkan ibu dari anak nya secepatnya

b. Faktor Bayi :
 Temperament
 Kesehatan bayi

c. Faktor Lain
 Status perkawinan
 Status ekonomi
4 Tahap dalam pencapaian peran ibu menurut Mercer :
a. Anticipatory
Saat sebelum wanita menjadi ibu , dengan mempelajari segala sesuatu yang di
butuhkan untuk menjadi seorang ibu .
b. Formal
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya , dan bimbingan peran di butuhkan
sesuai dengan kondisi nya .
c. Informal
Dimana wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan peran
nya
d. Personal
Merupakan peran terakhir , dimana wanita telah mahir melakukan perannya sebagai
seorang ibu .

Peran bidan yang di harapkan Mercer dalam teori nya adalah :


 Membantu wanita dalam melaksanakan tugas nya dalam adaptasi peran
fungsi ibu.
 Mengidentifikasi faktor apa yang mempengaruhi peran ibu dan
kontribusi dari stress ante partum .

B. Penerapan konsep Ramona Mercer


Pada awalnya model konsep Mercer lebih lebih ditujukan pada pengkajian ibu post partum
karena model ini berfokus pada proses pencapaian peran ibu dan bagaimana menjadi seorang
ibu. Namun jika meninjau konsep model yang dikemukakan oleh Mercer ini bayi adalah
bagian yang sangat penting dapam proses pencapaian peran tersebut, dimana interaksi bayi
dengan ibu yang terjalin utuh dan sistematis akan mempererat kasih sayang antara keduanya.
Penerapan konsep model Mercer dalam praktek kebidanan maternitas dikenal sebagai
bonding attachment. Bonding attachment adalah interaksi antara orang tua dengan bayinya
yang dimulai sejak dalam kandungan, dilanjutkan saat proses persalinan serta dipertahankan
selama dan setelah proses post partum. Pengertian bonding sendiri adalah dimulainya
interaksi emosi, fisik dan sensoris antara orang tua dan bayinya segera setelah lahir
ditampilkan melalui daya tarik satu arah oleh orang tua tehadap bayinya.Sedangkan
attachment adalah ikatan perasaan kasih sayang antara oarang tua dengan bayinya meliputi
pencurahan perhatian serta adanya hubungan emosi, fisik yang kuat berupa hubungan timbal
balikyang saling menguntungkan melalui sinyal antara pemberi asuhan utama dan bayi yang
berkembang secara berangsur-angsur.(Matterson, 2001).
Pengkajian terhadap bonding dapat dilakukan dengan melakukan observasi terhadap perilaku
orang tua dengan mengenali bayinya, memberi nama dan mengakui adanya bayi sebagai
anggota keluarga. Attachment meliputi pengkajian verbal dan non verbal ibu dan keluarga
saat berinteraksi dengan bayinya, meliputi respon orang tua saat bayi menangis, apakah orang
tau menunda pekerjaan atau kebutuhan dan berjalan mendekat, menerima tanggung jawab
mengasuh bayinya dan melaksanakan perawatan pada bayi, merubah panggilan orang tua
dengan panggilan yang diharapkan anak. (Mercer, 1995).Perilaku orang tua yang
menunjukkan adanya bonding attachment adalah adanya sentuhan fisik dengan menyusui,
sentuhan kulit, adanya kontak mata saat menyusui dan saat bayi terbangun, berbicara serta
memeriksa tubuh bayi. Peran ayah yang aktif dalam proses persalinan maupun perawat bayi
akan menunjukkan keterikatan yang lebih kuat dari pada ayah yang tidak terlibat dalam
proses persalinan dan perawatan bayi (Reeder, 1997). Hal-hal tersebut sejalan dengan
bagaimana Mercer menggambarkan bagaimana pencapaian peran menjadi ibu.
1. Tipe ”easy infant” dimana bayi menunjukkan fungsi tubuh yang teratur, perasaan yang
positif dan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan.
2. Tipe ”difficult infant” dimana bayi menunjukkan irama tubuh yang tidak beraturan serta
berespon lambat terhadap rangsangan atau situasi yang baru.

Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi berdampak pada identitas peran ibu
yang meliputi : temperamen, kemampuan memberikan isyarat, penampilan, karakteristik
umum, responsiveness dan kesehatan umum.Mercer juga mengembangkan teorinya pada bayi
baru lahir yang lebih spesifik dengan mengkaji kontak mata antara bayi dengan ibunya
sebagai isyarat pembicaraan,adanya refleks menggenggam, refleks tersenyum dan tingkah
laku yang tenang sebagai respon terhadap perawatan yang dilakukan ibu. Konsistensi tingkah
laku interaksi dengan ibu dan respon yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan.
Sejalan dengan asumsi Mercer ini, May (1990) membedakan perilaku bayi khususnya
temperamen bayi ke dalam 2 (dua) ketegori :
Proses pencapaian identitas peran ibu ini menurut model konseptual Mercer dapat memakan
waktu sebulan atau beberapa bulan. (Mercer, 1995).Sedangkan masa bayi baru lahir atau
neonatus berlangsung selama 40 hari bahkan di klinik bersalin atau rumah sakit
pengaplikasian pada bayi baru kurang dari 24 jam.Perawatan bayi selanjutkan menjadi
tanggung jawab perarwat yang ada di komunitas dan perawat anak.
Meighan (2001), mengemukakan bahwa teori Mercer sangat relevan digunakan pada
berbagai setting praktek keperawatan maternitas dan anak.Hal ini didasarkan pada hasil
penelitiannya yang selalu dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan
keperawatan.Penerapan konsep Mercer ini lebih banyak terfokus pada kondisi psikologis dan
fisik sedangkan pemenuhan kebutuhan dasar manusia tidak terkaji. Oleh karena itu agar dapat
menggali data yang komprehensif konsep model Mercer ini harus dikombinasi dengan teori
lain yang mencakup kebutuhan dasar manusia.
Pada kasus pengkajian Ny.I belum didapatkan hasil bahwa proses pencapaian peran ibu sudah
hampir dicapai oleh ibu hanya ibu belum mampu memberikan ASI secara mandiri segera
karena kondisi ibu yang kelelahan yang disebabkan proses persalinan. Namun sifat dan
perilaku ibu seperti empati, sensitive terhadap isyarat bayi, kematangan sikap, riwayat
kehamilan yang normal, dimana menurut teori sikap itu dapat mempengaruhi bayinya,
sehingga hal tersebut dapat menjadi berpotensi untuk penyebab keadaan bayi yang baik dan
sejahtera.
Pada proses persalinan bayi Ny. I dilakukan tehnik inisiasi dini.Hal ini ditujukan untuk
memfasilitasi bonding attachment dengan segera.Segera setelah lahir, bayi lansung
dileletakkan diatas abdomen.Selama di atas perut ibu, bayi tampak tenang kemudian
beberapa saat kemudian bayi merangkak mencari-cari puting dan menghisap puting saat
mencapainya. Proses inisisai dini ini merupakan proses awal ikatan batin yang kuat antara ibu
dengan bayinya.Peran ayah yang terlibat dalam proses persalinan dan perawatan bayi akan
meningkatkan pencapaian ikatan kasih sayang secara utuh. Selain itu kondisi ibu dan bayi
yang sehat dan sangat diharapkan oleh ibu akan mempercepat pencapaian peran menjadi ibu.
Hal ini sangat menguntungkan mengingat dampak pelaksanaan bonding attachment pada bayi
adalah bayi akan merasa dihargai, diperhatikan, menumbuhkan sikap percaya, aman, berani
bereksplorasi, bertambah pengetian, menumbuhkan sikap social dan merupakan fase awal
tersiptanya dasar kepribsian yang positif. (Klaus, 1990).
Teori Mercer sangat aplikatif jika ditujukan untuk mengkaji kondisi yang berkaitan dengan
pencapaian peran namun teori ini belum aplikatif dalam menggali data yang berhubungan
dengan kebutuhan dasar terutama pemenuhan kebutuhan fisik. Oleh karena itu penerapan
konsep Mercer perlu dimodifikasi dengan teori lain untuk melengkapi kekurangannya.

You might also like