You are on page 1of 13

Makalah

Matematika Dasar

Sistem Bilangan
Oleh:
1.

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
Tahun 2018

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena atas berkat, rahmat, dan
hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Bilangan” ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Matematika Dasar. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak – pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini sehingga dapat selesai pada
waktunya .Makalah telah disusun semaksimal mungkin, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan. Demikian dari penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, kritik
dan saran kami harapkan agar dapat meningkatkan kualitas pembuatan makalah berikutnya,
terima kasih.

Bondowoso, 5 September 2017


Hormat Kami

Tim Penyusun

PEMBAHASAN
Sistem bilangan setidaknya, meliputi: bilangan asli, bilangan cacah, bilangan bulat, bilangan
rasional, bilangan real, serta bilangan kompleks.
A. BilanganAsli
Himpunan bilangan asli adalah himpunan bilangan yang lebih besar dari 0 (nol). Himpunan
bilangan ini dinotasikan dengan Z. Oleh karena itu dapat dituliskan dengan, Z= {1,2,3,4,5,…}
Bilangan Asli memiliki setidaknya 2 tujuan, yaitu untuk menghitung dan untuk menyatakan
tingkatan.
B. Bilangan Cacah
Himpunan bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang dimulai dari 0 (nol). Himpunan
bilangan ini dinotasikan dengan Z. Oleh karena itu dapat dituliskan dengan, Z =
{0,1,2,3,4,5,…}
C. Bilangan Bulat
Bilangan bulat berarti tidak menyertakan pecahan, baik itu positif, negatif, ataupun bilangan
nol. Dalam bilangan bulat dikatakan positif jika bilangan tersebut lebih besar dari 0 (nol), dan
dikatakan negatif jika bilangan tersebut lebih dari 0 (nol). Bilangan bulat dinotasikan dengan
Z (Zahlen, German For Numbers) Z= {…,-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4,..}
D. Bilangan Real
Bilangan real adalahbilangan yang merupakan gabungan dari bilangan rasional dan bilangan
irasional sendiri dan dinotasikan dengan R.
Bilangan rasional : bilangan dalam bentuk a/b, dengan a dan b anggota bilangan bulat dan b =
0, contohnya : ¼ menjadi a = 1 b = 4
Bilangan irasional : bilangan irasional yaitu bilangan yang tidak dapat di nyatakan
sebagai pecahan,atau bilangan yang bukan bilangan rasional. Contohnya√2,√3,√5.
E. Bilangan Kompleks
Bilangan kompleks biasa digunakan dalam menyatakan sebuah vektor. Sebuah vector
mempunyai besaran dan arah. Bilangan kompleks dapat dinyatakan sebagai penjumlahan,
selisih, atau hasil kali antara bilangan real dengan bilangan imajiner. Contoh dari bilangan
kompleks adalah ai+b, dimana a , b ∈ ℝ dan i ∈ bilangan imajiner.
Dalam sistem bilangan juga terdapat operasi bilangan ada 4 (empat) macam, yaitu operasi
tambah, operasi kurang, operasi kali, dan operasi bagi. Dan juga memiliki sifat – sifat operasi
bilangan sebagai berikut yaitu :
1. Komutatif
a+b=b+a
axb=bxa
2. Asosiatif
(a + b) + c = a + (b+c)
(a x b) x c = a x (bxc)
3. Distributif
(a + b) x c = (a x c) + (b x c)
(a – b ) x c = (a x c) – (b x c)
F. Bilangan Berpangkat
Kita ingat kembali bahwa untuk bilangan-bilangan cacah a, m, dan n dengan a 0,
berlaku:

1. am = a . a . a . . . a (sebanyak m faktor)

2. am . an = am + n

3. a0 = 1, di mana a 0

Notasi-notasi di atas dapat diperluas untuk nilai-nilai a bilangan rasional. Sebagai contoh,
perhatikan bilangan-bilangan berikut:
2 4
2 .2 . 2. 2

3 3 3 3 3
2 2 3
2 2 2 2 2 2 2 3
2 5
2 . . . . .
3 3 3 3 3 3 3 3 3

Demikian juga dengan

2 0 1
3
Secara umum, untuk setiap bilangan rasional tak nol, kita mempunyai
0
a 1
b

Pangkat (eksponen) dari suatu bilangan rasional tak nol dapat juga diperluas dengan bilangan
bulat negatif. Perlu diingat bahwa setiap eksponen turun 1 maka bilangan pada ruas kanan
dibagi oleh 10. Dengan demikian, kita dapat membuat pola sebagai berikut:

103 = 10 . 10 . 10

102 = 10 . 10
101 = 10

100 = 1

10-1 = 1/10 = 1/101

10-2 = (1/10). (1/10) = 1/1


10-3 = (1/102).(1/10) = 1/103

Jika pola ini diperluas maka kita dapat memprediksikan bahwa 10-n = 1/10n

Secara umum, untuk sebarang bilangan a tak nol berlaku a-n = 1/an

Penjelasan lain untuk definisi a-n adalah sebagai berikut:

Jika sifat am . an = am + n maka a-n . an = a0 = 1. Dengan demikian, a-n adalah invers kali dari

an, dan akibatnya a-n = 1/an

Perhatikan apakah am. an = am + n dapat diperluas untuk semua pangkat dari a di mana

pangkatnya adalah bilangan bulat. Sebagai contoh, apakah benar 24.2-3 = 24 + -3 = 21? Definisi

2-3 dan sifat-sifat pangkat tak negatif menjamin bahwa hal ini benar sebagaimana tampak dari

yang berikut ini.

24. 2-3 = (24)(1/23) = 24/23 = 21

Begitu juga dengan

2-4.2-3 = 2-4 + -3 = 2-7 benar, karena

2-4.2-3 = (1/24)(1/23) = 1/(24.23) =1/27 =2-7

Secara umum, dengan pangkat bilangan bulat, kita mempunyai sifat sebagai berikut.

Sifat 1

Untuksebarang bilangan rasional a tak nol dan sebarang bilangan bulat m dan n, berlaku am.

a m = am + n
Sifat-sifat lain dari perpangkatan dapat dikembangkan dengan menggunakan sifat-
sifat bilangan rasional. Sebagai contoh,

25/ 23 = (23 . 22) / 23 = 22 = 25 – 3

25/ 28 = 25 / (25 . 23) = 1 / 23 = 2 – 3 = 2 5 – 8

Dengan pangkat bilangan bulat, kita mempunyai sifat berikut.

Sifat 2
Untuk sebarang bilangan rasional a tak nol dan untuk sebarang bilangan bulat m dan n,
berlaku
am / an = am - n

Misalkan a bilangan rasional tak nol, m dan n bilangan bulat positif.

(am)n = am . am . am . . . am (sebanyak n faktor)

am + m + m … + m (sebanyak n suku)

= anm

= amn

Dengan demikian,

(am)n = amn

Sebagai contoh,

(23)4 = 23.4
= 212
Apakah sifat ini berlaku pula untuk pangkat yang berbentuk bilangan bulat negatif? Sebagai
contoh,

a.(23)-4 = 2(3)(-4)
= 2-12

b. (2-3)4 = (1/23) 4

= (1/23) (1/23) (1/23) (1/23)

= 14/(23)4

= 1/212

= 212

Sifat 3
Untuk sebarang bilangan rasional a tak nol dan sebarang bilangan bulat m dan n
berlaku (am)n = amn

Menggunakan definisi dan sifat-sifat yang dikembangkan, kita dapat menurunkan sifat
selanjutnya.
Sebagai contoh,

(2/3)4 = 2/3 . 2/3 . 2/3 . 2/3

= (2 . 2 . 2. 2) / (3 . 3. 3. 3)

= 24/34

Contoh di atas dapat diperumumkan menjadi sifat berikut:


Sifat 4
Untuk sebarang bilangan rasional a/b tak nol dan sebarang bilangan bulat m,
berlaku (a/b)m = am / bm

Dari definisi pangkat negatif, sifat di atas, dan pembagian bilangan pecahan, kita memperoleh
(a/b)-m = 1/(a/b)m

= 1/(m/bm)

= bm/am

= (b/a) m

Akibatnya,

(a/b)-m = (b/a) m

Sifat yang sama berlaku pula untuk perkalian. Sebagai contoh,


(2 . 3)-3 = 1/(2.3)3

= 1/(23.33)

= (1/23) (1/33)

= 2-3. 3-3

Dan secara umum, jika a, b bilangan rasional dan m bilangan bulat


maka (a . b)m = a m . b m .

Soal Latihan.

Tuliskan soal-soal berikut ini dalam bentuk yang paling sederhana, menggunakan pangkat
positif pada akhir jawaban.
1. 162 . 8-3

2. 202 : 24

3. (3x)3 + 2y2 x0 + 5y2 + x2. x, di mana x 0.

4. (a-3 + b-3)-1
Jawab

1. 162 . 8-3 = (24) 2. (23)-3

= 28 . 2-9

= 2-1

= ½.

2. 202/24 = (22. 5) 2 / 24

= (24. 5 2) / 24

= 52

3. (3x)3 + 2y2 x0 + 5y2 + x2.x = 27x3 + 2y2 + 5y2 + x3

= (27x3 + x3) + (2y2 + 5y2)

= 28x3 + 7y2

4. (a-3 + b-3)-1 = (1/a3 + 1/b3)-1

((b3 + a3) / a3 b3)-1

= 1/((a3 + b3) / a3b3)

= a3b3 /(a3 + b3)

Pangkat Rasional
1. Pangkat bulat positif an
 am x an = am+n
 am : an = am-n
 (am)n = amxn
 (axb)n = an x bn

2. Pangkat bulat negatif dan nol


a-n = 1
a-n
ao = 1
3. Pangkat Pecahan dan bentuk akar
1. . n√a = n√a1/n
Contoh : 1. √2 =2
(√2)2 = (2x)2
2 = 22x
2x =1
x = 1/2

2. n√am = am/n
contoh :1. 3
√4 = 4x
(3√4)3 = (4x)3
4 = 43x
3x = 1
x = 1/3

Rangkuman

m
1. Jika m bilangan bulat positif maka berlaku, a = a . a . a. . . . a (sebanyak m faktor)
0
2. a = 1, di mana a 0.
-m m
3. a = 1/a , di mana a 0.
m m m+n
4. a . a = a
m n m–n
5. a /a = a , di mana a 0.
mn mn
6. (a ) = a
m m m
7. (a/b) = a . b , di mana b 0.
m m m
8. (ab) = a .b
-m
9. (a/b) = (b/a)m, di mana a 0 dan b 0.

You might also like